• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH LOGIKA PEMROGRAMAN

N/A
N/A
Tatang Khoerudin

Academic year: 2024

Membagikan "MAKALAH LOGIKA PEMROGRAMAN "

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

LOGIKA PEMROGRAMAN

KALKULATOR BMI SEDERHANA

Disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan mata kuliah Logika Pemrograman pada Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Singaperbangsa Karawang Semester Ganjil

Tahun Akademik 2023/2024

Oleh:

Tatang Khoerudin 2310631140122

PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG TAHUN AKADEMIK 2023/2024

(2)

ii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-Nya Laporan Akhir Mata Kuliah Logika Pemrograman yang berjudul

“Makalah Logika Pemrograman Kalkulator BMI Sederhana” dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Makalah Mata Kuliah Logika Pemrograman ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan mata kuliah Logika Pemrograman pada Program Studi S-1 Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Singaperbangsa Karawang Semester Genap Tahun Akademik 2023/2024. Dalam penyusunan Makalah Mata Kuliah Logika Pemrograman ini, penulis mendapatkan banyak bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu, melalui kesempatan kali ini penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada di antaranya;

1. Iwan Nugraha Gusniar, ST., MT., sebagai Dekan Fakultas Teknik, Universitas Singaperbangsa Karawang yang telah memberikan bantuan, bimbingan dan dukungan dalam menyusun Makalah Mata Kuliah Logika Pemrograman ini.

2. Ir. H. Wahyudin, ST., MT., IPM., sebagai Koordinator Program Studi S1 Teknik Industri, Universitas Singaperbangsa Karawang yang telah bersedia memberikan bantuan, bimbingan dan dukungan dalam menyusun Makalah Mata Kuliah Logika Pemrograman ini.

3. Rizki Ahcmad Darajatun, ST., MM. sebagai Dosen Pengampu Mata Kuliah Logika Pemrograman yang senantiasa memberikan bantuan, bimbingan dan dukungan dalam Makalah Mata Kuliah Logika Pemrograman ini.

4. Bapak/Ibu Dosen seluruh Fakultas Teknik, Universitas Singaperbangsa Karawang yang juga senantiasa memberikan bantuan, bimbingan dan dukungan dalam menyusun Makalah Mata Kuliah Logika Pemrograman 2023 ini.

5. Kang Dimas Rangga Mulya sebagai Asisten Dosen yang menjadi pembimbing, pengarah dan penanggungjawab akan berjalannya pembelajaran Mata Kuliah Logika Pemrograman 2023 yang juga senantiasa selalu memberikan bantuan, bimbingan dan dukungan dalam menyusun Makalah Mata Kuliah Logika Pemrograman ini.

(3)

iii

6. Saudara/Saudari atau Rekan-rekan seluruh Fakultas Teknik, Universitas Singaperbangsa Karawang yang juga ikut membantu dan memberikan rasa semangat dalam menyusun yang juga senantiasa memberikan bantuan, bimbingan dan dukungan dalam menyusun Makalah Mata Kuliah Logika Pemrograman ini.

Penulis menyadari bahwa Makalah Mata Kuliah Logika Pemrograman ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak kekurangan daripada kelebihan.

Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat konstruktif demi kesempurnaan Makalah Mata Kuliah Logika Pemrograman ini dan juga berharap semoga gagasan ide atau inovasi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan dan teknologi pada khususnya dan pembaca pada umumnya.

Karawang, 7 Desember 2023 Hormat saya,

Tatang Khoerudin

(4)

iv

DAFTAR ISI

COVER ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI... iv

DAFTAR GAMBAR ... vi

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 2

1.3 Tujuan ... 2

1.4 Manfaat ... 2

1.5 Batasan Masalah ... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 4

2.1 Algoritma ... 4

2.1.1 Definisi Algoritma ... 4

2.1.2 Sejarah Algoritma ... 5

2.1.3 Fungsi Algoritma ... 6

2.2 Bahasa Pemrograman ... 7

2.2.1 Definisi ... 7

2.2.2 Fungsi Bahasa Pemrograman ... 9

2.2.3 Struktur Bahasa Pemrograman ... 10

2.3 Python ... 13

2.3.1 Definisi Python ... 13

2.3.1 Sejarah Python ... 14

2.3.2 Kelebihan dan Kekurangan Python ... 14

2.4 BMI (Body Mass Index) ... 16

2.4.1 Berat Badan ... 16

2.4.2 Body Mass Index (BMI) atau Indeks Massa Tubuh (IMT) ... 17

2.4.3 Rumus BMI ... 17

BAB III PEMECAHAN MASALAH ... 19

3.1 Projek yang dibuat ... 19

3.2 Flowchart ... 20

3.3 Deskripsi Pemecahan Masalah ... 21

3.3.1 Mulai ... 21

3.3.2 Proses ... 21

3.3.3 Selesai ... 21

(5)

v

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 22

4.1 Hasil Projek ... 22

4.1.1 Output Berat Badan Kurang ... 22

4.1.2 Output Berat Badan Normal ... 22

4.1.3 Output Kelebihan Berat Badan ... 23

4.1.4 Output Obesitas Tingkat 1 ... 23

4.1.5 Output Obesitas Tingkat 2 ... 24

4.2 Langkah-Langkah Pembuatan Projek ... 24

4.2.1 Informasi Pengguna ... 24

4.2.2 Konversi Tinggi Badan ... 24

4.2.3 Memasukkan Rumus BMI ... 25

4.2.4 Mengolah Keterangan Data ... 25

4.3 Kelebihan dan Kekurangan ... 25

4.3.1 Kelebihan ... 26

4.3.2 Kekurangan ... 26

BAB V PENUTUP ... 27

5.1 Kesimpulan ... 27

5.2 Saran ... 28

DAFTAR PUSTAKA ... 29

(6)

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Contoh Flowchart Struktur Perulangan ... 11

Gambar 2. 2 Contoh Flowchart Struktur Percabangan ... 12

Gambar 2. 3 Logo Python ... 13

Gambar 2. 4 Body Mass Index (BMI) ... 17

Gambar 2. 5 Status Penilaian IMT ... 18

Gambar 3. 1 Flowchart Kalkulator BMI Sederhana ... 20

Gambar 4. 1 Output Berat Badan Kurang ... 22

Gambar 4. 2 Output Berat Badan Normal ... 22

Gambar 4. 3 Output Kelebihan Berat Badan ... 23

Gambar 4. 4 Output Obesitas Tingkat 1 ... 23

Gambar 4. 5 Output Obesitas Tingkat 2 ... 24

Gambar 4. 6 Informasi pengguna ... 24

Gambar 4. 7 Konversi Tinggi Badan ... 24

Gambar 4. 8 Memasukkan Rumus BMI ... 25

Gambar 4. 9 Mengolah Keterangan Data ... 25

(7)

1

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia di era revolusi society 4.0 ini memerlukan adanya pengembangan dalam segi teknologi dan informasi mengingat zaman yang semakin modern ini. Tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi pada zaman sekarang sangat jauh lebih modern dan bahkan dapat mengalihfungsikan pekerjaan manusia oleh teknologi sekarang tentunya yang lebih efektif dan efisien. Teknologi dalam hal ini berupa adanya pemrograman dan algoritma dalam membantu sistem untuk berjalan dengan adanya pengaturan dari program tersebut. Program komputer adalah sebuah rangkaian dan tahapan yang terstruktur untuk menghasilkan sebuah solusi dari sebuah permasalahan yang dijalankan menggunakan komputer (Khotibul Umam, 2021).

Dalam sebuah pemrograman, tentunya harus memahami apa yang hendak dibuat dan menganalisis juga kesalahan dari suatu pemograman untuk mencapai pemrogramanan yang tepat dan sesuai. Maka dari itu, algoritma dibutuhkan dalam hal ini. Algoritma adalah langkah-langkah yang disusun secara logis dan sistematis untuk menyelesaikan suatu masalah (Khotibul Umam, 2021). Dengan adanya algoritma ini, program akan lebih mudah untuk mencapai pemrograman yang tepat dan sesuai.

Selain itu, dalam pembuatan program komputer dibutuhkan sebuah bahasa yang dapat ditranformasi ke dalam bahasa mesin. Mengapa bahasa mesin? Karena program yang akan kita jalankan menggunakan komputer dan komputer tidak memahami bahasa yang digunakan oleh manusia. Komputer adalah sebuah mesin yang dirancang oleh manusia, sehingga bahasa yang digunakan oleh komputer adalah bahasa mesin yang disebut dengan assembly dengan bilangan biner 0 dan 1. Oleh karena itu, agar perintah yang diberikan oleh manusia kepada komputer dapat dijalankan, maka bahasa yang digunakan oleh manusia sebagai perintah harus ditransformasi ke dalam bahasa mesin yang disebut bahasa pemrograman. Bahasa pemrograman banyak macamnya, salah satunya adalah Python. Python adalah bahasa pemrograman interpreatif

(8)

2

yang dianggap mudah dipelajari serta berfokus pada keterbacaan kode (Khotibul Umam, 2021).

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut terdapat beberapa rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apa definisi, sejarah dan fungsi dari Algoritma?

2. Apa definisi, fungsi dan struktur dari bahasa pemrograman?

3. Apa definisi, sejarah, kekurangan dan kelebihan dari python?

4. Bagaimana pengaplikasian bahasa pemograman python dalam menghitung BMI (Body Mass Index)?

1.3 Tujuan

Berdasarkan penjelasan rumusan masalah diatas, dapat dikemukakan beberapa tujuan pembuatan program yaitu sebagai berikut:

1. Mengetahui dan memahami definisi, sejarah dan fungsi dari Algoritma.

2. Mengetahui dan memahami definisi, sejarah, fungsi, kekurangan dan kelebihan dari bahasa pemrograman.

3. Mengetahui dan memahami definisi, sejarah, kekurangan dan kelebihan dari python.

4. Mengetahui dan memahami pengaplikasian bahasa pemrograman python dalam menghitung BMI (Body Mass Index).

1.4 Manfaat

Manfaat yang dicapai setelah mahasiswa pembuatan program antara lain:

1. Mahasiswa mampu memahami definisi, sejarah dan fungsi dari Algoritma.

2. Mahasiswa mampu memahami definisi, fungsi dan struktur dari bahasa pemrograman.

3. Mahasiswa mampu memahami definisi, sejarah, kekurangan dan kelebihan dari python.

4. Mahasiswa mampu mengaplikasikan bahasa pemrograman python dalam menghitung BMI (Body Mass Index).

(9)

3 1.5 Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi permasalahan diatas, dalam makalah ini terdapat beberapa batasan sebagai berikut:

1. Mahasiswa hanya mampu memahami definisi, sejarah, fungsi, kekurangan dan kelebihan dari Algoritma.

2. Mahasiswa hanya mampu memahami definisi, fungsi dan struktur dari bahasa pemrograman.

3. Mahasiswa hanya mampu memahami definisi, sejarah, kekurangan dan kelebihan dari python.

4. Mahasiswa hanya mampu mengaplikasikan bahasa pemrograman python dalam menghitung BMI (Body Mass Index).

(10)

4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Algoritma

2.1.1 Definisi Algoritma

Algoritma adalah urutan logis pengambilan keputusan untuk pemecahan masalah. Kata logis merupakan kata kunci. Langkah-langkah tersebut harus logis, ini berarti nilai kebenarannya harus dapat ditentukan, benar atau salah. Langkah-langkah yang tidak benar dapat memberikan hasil yang salah. Algoritma juga merupakan metode umum yang digunakan untuk menyelesaikan kasus-kasus tertentu. Dalam menuliskan algoritma, dapat digunakan bahasa natural atau menggunakan notasi matematika, sehingga masih belum dapat dijalankan pada komputer. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sudah melakukan penyusunan algoritma untuk menyelesaikan permasalahan atau tantangan yang dihadapi.

Tahap pemecahan masalah adalah proses dari masalah hingga terbentuk suatu algoritma. Tahap implementasi adalah proses penerapan algoritma hingga menghasilkan solusi. Solusi yang dimaksud adalah suatu program yang merupakan implementasi dari algoritma yang disusun.

Algoritma dapat dimanfaatkan dalam pemrograman manapun karena penulisan dan pembuatan algoritma biasanya tidak tergantung kepada bahasa pemrograman manapun itu. Notasi penulisan algoritma bisa diterjemahkan apapun bahasa pemrogramannya kedalam berbagai bahasa pemrograman. Algoritmanya sama jika output yang dikeluarkan sama. Beberapa pengertian algoritma yang dikemukakan oleh para ahli, yaitu:

1. Algoritma adalah suatu urutan cara demi cara yang terhingga biasa digunakan dalam menyelesaikan suatu permasalahan oleh arahan- arahan yang didefinisikan dengan sangat jelas dikemukakan oleh Seymour Lipschuts, Ph D.

(11)

5

2. Algoritma adalah gambaran dari suatu langkah-langkah yang memperoleh suatu keberhasilan dari sebuah hasil menurut (David Bolton).

3. Algoritma adalah suatu yang sangat sering dijumpai untuk dapat dengan mudah dimengerti untuk memperoleh suatu keputusan yang mendefinisika cara komputasi data untuk hasil yang diinginkan dikemukakan oleh Andrey Andreyevich Markov.

4. Algoritma adalah serangkaian aturan yang menyatakan urutan operasi yang lebih efektif dalam waktu yang sangat terbatas dikemukakan oleh Stone dan Knuth.

5. Algoritma adalah suatu aturan perangkat untuk memberitahukan bagaimana bertindak dari waktu ke waktu menurut Minsky.

Dari semua pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa pengambilan keputusan untuk menyelesaikan suatu permasalahan dengan urutan yang logis merupakan suatu algoritma. Hasil yang tidak benar itu dikarenakan langkah-langkah yang digunakan salah.

2.1.2 Sejarah Algoritma

Istilah algoritma dalam bahasa Indonesia yang diserap dari Bahasa lnggris yaitu “algorithm” yang secara etimologi berasal dari bahasa Arab

algorism” yang berarti proses menghitung dengan angka Arab. Seorang algorist adalah seorang yang menghitung menggunakan angka Arab.

Dalam bidang komputer, algoritma didefinisikan sebagai urutan langkah- langkah penyelesaian masalah yang disusun secara sistematis dan logis.

Para ahli sejarah matematika meyakini bahwa kata algorism berasal dari nama penulis buku juga ahli matematika berkebangsaan Arab yang terkenal yaitu Abu Ja’far Muhammad lbnu Musa Al-Khuwarizmi (770- 840). Sebagian referensi menulis Abu Abdullah Muhammad lbnu Musa Al-Khawarizrni. Orang barat menyebut Al-Khawarizmi dengan algorism. Entah karena Al - Khawarizmi seorang algorist yang pintar, kemudian untuk selanjutnya dikenal dengan algorism sebagai definisi untuk langkah penyelesaian suatu masalah yang menghasilkan solusi

(12)

6

oleh orang barat. Al-Khuwarizmi lahir di Khwarizm (kheva), kota yang terletak di selatan Sungai Oxus (sekarang Uzbekistan). Ketika masih kecil, ia pindah bersama orangtuanya ke selatan kota Baghdad (Irak).

Salah satu buku Al-Khuwarizmi yang terkenal adalah Kitab Al Jabar Wal-Muqabala yang berarti “Buku pemugaran dan pengurangan” (The book of restoration and reduction). Dari judul bukuitu jugalah didapat kata “Aljabar” yang sekarang menjadi salah satu cabang ilmu matematika. Sebuah sumber lain menuliskan algoritma adalah suatu metode khusus yang tepat dan terdiri dari serangkaian langkah yang terstruktur dan ditulis secara matematis, yang akan dikerjakan untuk menyelesaikan suatu masalah dengan bantuan komputer. Seperti halnya sebuah bangunan yang kuat memiliki struktur rangka yang baik.

Demikian juga pada program atau aplikasi yang baik juga harus disusun oleh struktur pemrograman yang baik. Teknik penyusunan struktur program disebut dengan algoritma.

2.1.3 Fungsi Algoritma

Fungsi utama algoritma adalah untuk menyelesaikan suatu masalah. Algoritma ini merupakan suatu hal yang penting dalam aktivitas membuat suatu program. Berikut fungsi algoritma pada pemrograman lainnya.

1. Dapat menyelesaikan permasalahan rumit dalam suatu program yang ram yang melibatkan perhitungan tingkat tinggi.

2. Mampu menyederhanakan suatu program sehingga penggunaannya lebih efektif dan efisien.

3. Dapat digunakan secara berulang sehingga meminimalkan penulisan program yang berulang.

4. Mempermudah pencarian kesalahan serta dapat diperbaiki dalam waktu yang singkat.

5. Adanya alur proses yang jelas sehingga dapat dengan mudah mencari kesalahan jika terjadi error.

(13)

7 2.2 Bahasa Pemrograman

2.2.1 Definisi

Program adalah perwujudan atau implementasi algoritma yang ditulis dalam bahasa pemrograman tertentu sehingga dapat dilaksanakan oleh komputer. Program ditulis dalam salah satu bahasa pemrograman, dan kegiatan membuat program disebut pemrograman (programming).

Orang yang menulis program disebut pemrogram (programmer). Tiap- tiap langkah di dalam program disebut pernyataan atau instruksi. Jadi, program tersusun atas sederetan instruksi. Bila suatu instruksi dilaksanakan, maka operasi-operasi yang bersesuaian dengan instruksi tersebut dikerjakan oleh kom put er . Selain itu, program juga merupakan formulasi sebuah algoritma dalam bentuk bahasa pemrograman, sehingga siap untuk dijalankan pada mesin komputer.

Membuat program seperti memberitahukan apa yang harus dilakukan kepada orang lain. Sebagai contoh, pada saat kita memberitahukan algoritma membuat telur dadar kepada orang lain, kita sudah melakukan pemrograman. Pemrograman membuat telur dadar kepada orang lain akan lebih mudah karena orang tersebut sudah mengetahui apa itu telur dadar. Pada langkah yang ke-3 diminta untuk memecahkan telur, bagaimana cara orang tersebut memecahkan telur tentunya sudah diketahui dan kita tidak perlu menjelaskan terlalu detail. Lain halnya jika kita harus menyuruh komputer untuk melakukan apa yang kita inginkan.

Komputer sebenarnya hanyalah sebuah mesin bodoh yang tidak memiliki emosi dan kemampuan bersosialisasi. Oleh karena itu, untuk membuatnya menjadi mudah, diperlukan penyusunan algoritma yang benar. Mendesain algoritma yang benar dan menerjemahkannya ke dalam bahasa pemrograman bukanlah hal yang mudah karena bahasa pemrograman memiliki tata penulisan sendiri.

Bahasa pemrograman adalah bahasa buatan yang digunakan untuk mengendalikan perilaku dari sebuah mesin, biasanya berupa mesin komputer, sehingga dapat digunakan untuk memberitahu komputer

(14)

8

tentang apa yang harus dilakukan. Struktur bahasa ini memiliki kemiripan dengan bahasa natural manusia, karena juga tersusun dari elemen-elemen dasar seperti: kata benda dan kata kerja serta mengikuti aturan untuk menyusunnya menjadi kalimat. Klasifikasi menurut generasi Bahasa Pemrograman terdiri dari:

1. First Generation Language (1GL), Bahasa pemrograman ini berupa kode-kode mesin yang hanya bisa dipahami oleh mikroprosesor.

2. Second Generation Language (2GL), Bahasa pada generasi ini adalah assembly language, dimana bahasa ini masih menggunakan kode- kode yang disebut dengan mnemonic. Bahasa assembly disebut sebagai generasi kedua karena bahasa ini bukan bahasa asli mikroprosesor, meskipun begitu programer tetap harus mengetahui keunikan dari masing-masing mikroprosesor (register dan jenis instruksi).

3. Generasi ketiga, Bahasa pemrograman generasi ketiga sengaja didesain supaya mudah dipahami oleh manusia. Pada generasi ini mulai dikenalkan istilah variabel, tipe data, ekspresi aljabar dan sudah mendukung pemrograman terstruktur. Contoh bahasa: FORTRAN, COBOL, ALGOL, BASIC, C, C++, Pascal, Java.

4. Generasi keempat, Pada generasi ini, bahasa pemrograman didesain untuk mengurangi effort dan mempercepat proses pembuatan program. Pada 3GL, pembuatan program membutuhkan waktu yang lama dan mudah sekali didapat error. Pada 4GL, telah menggunakan metodologi dimana sebuah perintah dapat menghasilkan beberapa instruksi 3GL yang kompleks dengan sedikit error. Contoh bahasa:

Pemrograman umum : DataFlex, WinDev, PowerBuilder. Basis data : SQL, Progress 4GL. Manipulasi data, analisis dan pelaporan : ABAP, Matlab, PL/SQL.

5. Generasi kelima, Bahasa pemrograman generasi kelima disebut sebagai constraint-programming atau declarative programming.

Program tidak dituliskan dalam bentuk algoritma melainkan dituliskan batasan atau fakta dari sebuah lingkup masalah, sehingga

(15)

9

program akan menghasilkan luaran dalam bentuk solusi. Bahasa pemrograman ini digunakan untuk membangun sistem kecerdasan buatan dan belum digunakan secara meluas di dunia industri. Contoh bahasa: Prolog, LISP, Mercury.

6. Low-level programming language, Tingkat bahasa pemrograman ini disebut ”rendah” (low level) bukan karena posisinya berada di bawah, melainkan karena kurangnya abstraksi (penggambaran kode instruksi) antara bahasa natural dengan bahasa mesin. Oleh karena itu, bahasa di tingkat ini sering disebut sebagai “bahasa mesin”. Bahasa pemrograman yang masuk kategori ini adalah bahasa mesin itu sendiri (1GL) dan bahasa assembly (2GL).

7. High-level programming language (HLL), Bahasa pemrograman di tingkat ini memiliki abstraksi yang lebih banyak dan terdapat kemiripan dengan bahasa natural (bahasa Inggris), lebih mudah untuk digunakan dan mudah untuk dipindahkan antar platform.

8. Very high-level programming language (VHLL), Bahasa ini memiliki abstraksi yang lebih tinggi dibandingkan HLL, dan digunakan untuk menunjang produktivitas programer profesional. Biasanya VHLL digunakan hanya untuk tujuan yang spesifik, misalnya untuk keperluan bisnis: mengolah data, membuat laporan, dan sebagainya.

2.2.2 Fungsi Bahasa Pemrograman

Fungsi bahasa pemrograman yaitu memerintah komputer untuk mengolah data sesuai dengan alur berpikir yang kita inginkan. Keluaran dari bahasa pemrograman tersebut berupa program/aplikasi. Contohnya adalah program yang digunakan oleh kasir di mal-mal atau swalayan, penggunaan lampu lalu lintas di jalan raya, dan lain-lain.

Bahasa Pemrograman yang kita kenal ada banyak sekali di belahan dunia, tentang ilmu komputer dan teknologi dewasa ini.

Perkembangannya mengikuti tingginya inovasi yang dilakukan dalam dunia teknologi. Contoh bahasa pemrograman yang kita kenal antara lain adalah untuk membuat aplikasi game, antivirus, web, dan teknologi

(16)

10

lainnya. Bahasa pemrograman komputer yang kita kenal antara lain adalah Java, Visual Basic, C++, C, Cobol, PHP, .Net, dan ratusan bahasa lainnya. Namun tentu saja kebutuhan bahasa ini harus disesuaikan dengan fungsi dan perangkat yang menggunakannya.

2.2.3 Struktur Bahasa Pemrograman

Belajar membuat program tentu tidak jauh-jauh dari yang namanya struktur dasar bahasa pemrograman, logika dasar pemrograman, algoritma pemrograman, dan lain sebagainnya. Kesemuanya ini tentu harus kita pelajari dengan tepat dan cermat karena belajar pemrograman merupakan sebuah aktivitas membiasakan diri kita untuk membuat program, seperti halnya kita membiasakan diri untuk menggunakan bahasa untuk berbicara. Belajar bahasa baru menuntut kita untuk sering menggunakan bahasa tersebut dan mempraktikannya sesering dan sebanyak mungkin. Selain agar tidak lupa, pembiasaan ini berguna agar seseorang dapat mengucapkan dengan tepat kata-kata yang sedang dipelajarinya. Selain itu, ketika seseorang sedang belajar menggunakan bahasa baru, tentu orang tersebut harus belajar untuk menyusun kata-kata yang tepat, agar apa yang disampaikannya dapat terkomunikasikan dengan sempurna. Ini pun berlaku bagi orang-orang yang sedang belajar menulis baris-baris program, dengan menggunakan pilihan bahasa yang sesuai dengannya. Agar dapat menggunakan bahasa pemrograman sesuai dengan apa yang diinginkan, kita harus mengerti struktur dasar bahasa pemrograman yang tepat untuk digunakan. Semakin banyak pilihan bahasa pemrograman yang dipelajari, semakin banyak struktur yang harus dipelajari.

Setiap bahasa pemrograman memiliki struktur dasar bahasa pemrograman yang berbeda-beda, akan tetapi struktur tersebut dapat dimasukan dalam beberapa kategori. Beberapa kategori struktur dasar bahasa pemrograman yang dapat dipelajari oleh pemula adalah sebagai berikut.

(17)

11 1. Struktur Runtutan

Struktur runtutan merupakan struktur algoritma paling dasar yang berisi rangkaian instruksi yang diproses secara sekuensial, yang artinya dikerjakan satu per satu , mulai dari intruksi pertama sampai instruksi terakhir artinya dimulai dari langkah pertama, kemudian kedua, ketiga, dan seterusnya hingga akhir.

2. Struktur Perulangan

Terkadang saat menjalankan sebuah program, kita harus menjalankan sebuah perintah secara berulang-ulang, agar program dapat berjalan secara berkelanjutan. Struktur ini dapat menjadi pilihan yang tepat untuk membuat sebuah program menjalankan baris-baris perintah secara berulang-ulang.

Dengan menggunakan struktur dasar bahasa pemrograman ini, seorang pembuat program dapat mengatur perintah-perintah dalam programnya agar berjalan secara berulang-ulang hingga pada suatu kondisi dimana syarat untuk perulangannya sudah tidak terpenuhi kembali. Terdapat beberapa fungsi perulangan yang dapat digunakan untuk membuat struktur program ini, seperti For, While, dan While- do pada bahasa C++. Ketiga fungsi ini dapat digunakan untuk

Gambar 2. 1 Contoh Flowchart Struktur Perulangan Sumber: (Saragih, 2017)

(18)

12

membuat sebuah program untuk menjalankan baris-baris perintah dalam syarat tertentu.

3. Struktur Percabangan

Membuat program juga tidak akan terlepas dari membuat sebuah pilihan dalam menjalankan perintah sesuai dengan syarat tertentu.

Pembuat program dapat menggunakan struktur ini untuk membuat sebuah program dengan beberapa pilihan keputusan yang disesuaikan dengan syarat atau kondisi yang dikehendaki. Sebagai contoh, saat kita ingin melihat apakah lulus atau tidak dalam sebuah mata pelajaran, logikanya adalah jika nilai kita lebih dari 70 maka kita lulus, dan jika kurang dari 70 maka kita tidak lulus. Dalam hal ini, maka kita dapat menggunakan struktur percabangan ini.

Gambar 2. 2 Contoh Flowchart Struktur Percabangan Sumber: (Saragih, 2017)

Dalam kondisi di atas, kita dapat menggunakan fungsi If-Else atau Switch Case dalam bahasa pemrograman C untuk board Arduino.

Sebagai contoh berikut ini contoh struktur percabangan dengan menggunakan fungsi If-Else untuk kasus yang telah disebutkan Membuat sebuah program merupakan aktivitas memilih struktur mana yang tepat untuk program tersebut. Sehingga seorang pembuat program harus mengetahui berbagai macam jenis struktur dasar bahasa pemrograman, sebagaimana yang telah dijelaskan di atas.

Setelah mengetahui berbagai macam struktur dan fungsi yang dapat

(19)

13

digunakan, pembuat program dapat memilih dan menentukan struktur mana yang tepat untuk program yang akan dibuat. Dengan struktur yang tepat maka program yang dibuat akan sesuai dengan yang diinginkan.

2.3 Python

2.3.1 Definisi Python

Python adalah bahasa pemrograman interpretatif multiguna.

Python lebih menekankan pada keterbacaan kode agar lebih mudah untuk memahami sintaks. Python sangat mudah dipelajari baik untuk pemula maupun untuk yang sudah menguasai bahasa pemrograman lain. Python juga diklaim sebagai bahasa yang menggabungkan kapabilitas, kemampuan, dengan sintaksis kode yang sangat jelas, dan dilengkapi dengan fungsionalitas pustaka standar yang besar serta komprehensif.

Python merupakan salah satu bahasa pemrograman tingkat tinggi (high level language). Python dirancang untuk memberikan kemudahan bagi programmer melalui segi efisiensi waktu, kemudahan dalam pengembangan dan kompatibilitas dengan sistem. Python bisa digunakan untuk membuat aplikasi standalone (berdiri sendiri) dan pemrograman script (scripting programming).

Bahasa Python mendukung hampir semua sistem operasi, bahkan untuk sistem operasi Linux, hampir semua distronya sudah menyertakan Python di dalamnya. Dengan kode yang simpel dan mudah

Gambar 2. 3 Logo Python Sumber: (Saragih, 2017)

(20)

14

diimplementasikan, seorang programmer dapat lebih mengutamakan pengembangan aplikasi yang dibuat.

2.3.1 Sejarah Python

Python dikembangkan oleh Guido van Rossum pada tahun 1990 di CWI, Amsterdam sebagai kelanjutan dari bahasa pemrograman ABC.

Versi terakhir yang dikeluarkan CWI adalah 1.2. Tahun 1995, Guido pindah ke CNRI sambil terus melanjutkan pengembangan Python. Versi terakhir yang dikeluarkan adalah 1.6. Tahun 2000, Guido dan para pengembang inti Python pindah ke BeOpen.com yang merupakan sebuah perusahaan komersial dan membentuk Be Open Python Labs. Python 2.0 dikeluarkan oleh Be Open. Setelah mengeluarkan Python 2.0, Guido dan beberapa anggota tim PythonLabs pindah ke Digital Creations. Saat ini pengembangan Python terus dilakukan oleh sekumpulan pemrogram yang dikoordinir Guido dan Python Software Foundation. Python Software Foundation adalah sebuah organisasi non-profit yang dibentuk sebagai pemegang hak cipta intelektual Python sejak versi 2.1 dan dengan demikian mencegah Python dimiliki oleh perusahaan komersial.

Saat ini distribusi Python sudah mencapai versi 2.6.1 dan versi 3.0. Nama Python dipilih oleh Guido sebagai nama bahasa ciptaannya karena kecintaan Guido pada acara televisi Monty Python's Flying Circus. Oleh karena itu seringkali ungkapan-ungkapan khas dari acara tersebut seringkali muncul dalam korespondensi antar pengguna Python.

2.3.2 Kelebihan dan Kekurangan Python 1. Kelebihan

- Mudah digunakan

Python merupakan bahasa pemrograman tingkat tinggi, artinya bahasa python lebih mendekati bahasa manusia daripada bahasa mesin. Python juga tidak memiliki struktur dasar seperti C++ yang mengharuskan kamu menginclude sistemnya sebelum membuat program. Perintah-perintah yang digunakan di Python

(21)

15

menggunakan bahasa inggris yang digunakan sehari-hari seperti print, input, dll.

- Kapabilitas dan Kemampuan Tinggi

Python memiliki kemampuan yang tinggi dan mampu menciptakan aplikasi yang sederhana hingga aplikasi yang kompleks. Bahasa pemrograman python mendukung pemrograman berbasis grafis (GUI Programming). Python juga memiliki kelebihan berupa pengalokasian memori secara dinamis.

- Mendukung OOP

Python mendukung bahasa pemrograman berorientasi objek (OOP) sehingga programmer semakin mudah dalam menyelesaikan masalah karena pemrograman berorientasi objek merupakan teknik pendekatan dengan objek objek nyata yang ada di kehidupan sehari-hari.

- Platform Independent

Maksud dari platform independent adalah program yang dibuat bisa dijalankan di sistem operasi apa saja selama di sistem operasi tersebut terdapat platform Python (Interpreter Python).

- Open Source

Bahasa pemrograman Python bersifat gratis dan anda bisa mengembangkannya secara pribadi ataupun team.

2. Kekurangan

Beberapa penugasan terdapat di luar dari jangkauan kemampuan Python, seperti bahasa pemrograman dinamis lainnya, Python tidak secepat atau efisien sebagai statis, tidak seperti bahasa pemrograman C, disebabkan karena Python merupakan interpreter. Python bukan merupakan perangkat bantu terbaik untuk pengantar komponen kinerja kritis. Python tidak dapat digunakan sebagai dasar bahasa pemrograman implementasi untuk beberapa komponen, tetapi dapat bekerja dengan baik sebagai bagian depan script interface. Python memberikan tingkat efisiensi dan flexibility trade off by dengan tidak memberikannya secara menyeluruh.

(22)

16 2.4 BMI (Body Mass Index)

2.4.1 Berat Badan

Istilah berat badan digunakan dalam bahasa sehari-hari, dalam ilmu biologi dan medis untuk merujuk kepada massa atau berat badan seseorang. Berat badan diukur dalam kilogram, suatu penilaian massa di seluruh dunia, meskipun di beberapa negara seperti Amerika Serikat. itu diukur dalam pound. Kebanyakan rumah sakit, sekarang menggunakan kilogram untuk perhitungan berat badan, tetapi menggunakan kilogram dan pound bersamaan untuk tujuan lainnya. Sebenarnya, berat badan adalah berat dari seseorang tanpa diikuti dengan suatu apapun, akan tetapi berat badan hampir selalu diikuti dengan berat pakaian, sepatu dan aksesoris berat seperti ponsel dan dompet karena pada saat orang mengukur berat badan mereka sering tidak menanggalkan semua barang- barang tersebut. Berat badan juga adalah salah satu cara untuk menentukan kesehatan seseorang.

Berat badan ideal diyakini sebagai berat badan maksimal untuk orang dikatakan sehat, didasarkan terutama pada tinggi badan tetapi dapat dimodifikasi oleh faktor-faktor lain seperti jenis kelamin, usia, derajat dan perkembangan otot. Berat badan ideal atau ideal body weight (IBW) awalnya diperkenalkan oleh dr. Devine pada tahun 1974 untuk memungkinkan penilaian dosis obat pada pasien obesitas, peneliti menunjukkan bahwa metabolisme obat- obatan tertentu lebih berhubungan dengan berat badan ideal seseorang. Istilah ini didasarkan pada penggunaan data asuransi yang menunjukkan angka kematian relatif untuk pria dan wanita sesuai dengan kombinasi tinggi-berat yang berbeda. Pengukuran yang paling sering dari IBW adalah dengan menggunakan rumus Devine. Metode lain yang digunakan dalam memperkirakan berat badan yang ideal adalah indeks massa tubuh (IMT).

(23)

17

2.4.2 Body Mass Index (BMI) atau Indeks Massa Tubuh (IMT)

Indeks Massa Tubuh atau Body Mass Index (BMI) adalah jumlah berat badan ideal yang dihitung dari berat dan tinggi badan seseorang.

IMT merupakan indikator yang cukup handal untuk kegemukan tubuh bagi kebanyakan orang. BMI tidak mengukur lemak tubuh. secara langsung, namun penelitian telah menunjukkan bahwa BMI berkorelasi dengan lemak tubuh, seperti berat air dan dual energy x-ray absorptiometry (DXA). IMT dapat dianggap sebagai alternatif untuk langkah-langkah langsung mengukur lemak tubuh. Selain itu, metode IMT yang mudah, murah dan skrining untuk kategori berat yang dapat menyebabkan masalah kesehatan.

2.4.3 Rumus BMI

Dalam pengukuran meter, Indeks Massa Tubuh didapatkan dari hasil pembagian antara berat badan dan kuadrat tinggi badan dalam meter.

Indeks Massa Tubuh = Berat Badan/tinggi Badan (meter)^2 Untuk orang dewasa berusia 20 tahun dan lebih tua, IMT ditafsirkan menggunakan kategori status berat badan standar yang sama untuk semua usia, pria dan wanita. Untuk anak-anak dan remaja, interpretasi BMI berdasarkan usia dan jenis kelamin tertentu.

Gambar 2. 4 Boddy Mass Index (BMI) Sumber: (TV, 2023)

(24)

18

Status Penilaian IMT dikategorikan dalam beberapa kelompok sebagai berikut.

Gambar 2. 5 Status Penilaian IMT

Sumber: (Karen Coulman; Sarah Sauchelli Toran, 2020)

(25)

19 BAB III

PEMECAHAN MASALAH

3.1 Projek yang dibuat

Pada era yang serba digital ini, teknologi diperlukan untuk lebih memudahkan pekerjaan manusia. Teknologi digital ini dimanfaatkan sebagai sarana pembuat maupun pengelola data, seperti halnya dalam mengukur tinggi badan berat badan serta menghitung idealisasi tinggi berat dan berat badan menurut rumus BMI (Body Mass Index). Dalam perhitungan ideal berat badan secara manual membutuhkan waktu sehingga tidak efisien, karena seringkali terjadinya ketidaktelitian dalm mengolah data secara manual. Tetapi, dengan menghitung dan mengelola data tinggi badan berat badan secara digital dapat lebih efisien karena tidak membutuhkan waktu yang lama.

Body Mass Index (BMI) atau Indeks massa tubuh (IMT) merupakan salah satu indek pengukuran status gizi yang biasa digunakan untuk mengukur status gizi usia remaja dan dewasa. Penilaian status gizi dengan BMI atau IMT adalah nilai dari perhitungan antara berat badan (BB) dan tinggi badan (TB) seseorang. BMI atau IMT dipercayai dapat menjadi indikator atau menggambarkan kadar adipositas dalam tubuh seseorang (Matin & Veria, 2013). Dengan membuat program menghitung ideal tinggi badan dan berat secara digital dapat mengefisienkan waktu dan keefektifan data sehingga tidak terjadi kekeliruan.

(26)

20 3.2 Flowchart

Gambar 3. 1 Flowchart Kalkulator BMI Sederhana Sumber: (Hasil Pengolahan Penulis , 2023)

(27)

21 3.3 Deskripsi Pemecahan Masalah

3.3.1 Mulai

Pembuatan data program “Kalkulator BMI Sederhana” dengan menggunakan bahasa pemrograman Python. Menghitung BMI digunakan untuk menunjukkan kategori berat badan, selain itu BMI juga dapat dijadikan sebagai metode skrining terhadap berbagai masalah kesehatan. Sebab, hasil perhitungan BMI yang tinggi menunjukkan adanya kemungkinan sejumlah risiko penyakit, seperti tekanan darah tinggi, diabetes, kardiovaskular, serta beberapa jenis kanker. Dengan menggunakan sistem tersebut dapat langsung diketahui perhitungan BMI secara otomatis ketika memasukan data tinggi badan dan berat badan.

3.3.2 Proses

Program “Kalkulator BMI Sederhana” dengan menggunakan bahasa pemrograman python dimulai dari menginput data berat badan dan tinggi badan pengguna. Setelah itu, program akan menampilkan nilai BMI dari pengguna beserta indikator keterangan berat badan ideal.

3.3.3 Selesai

Ketika sudah selesai, program akan menampilkan nilai BMI dan indikator keterangan berat badan ideal pengguna. Pengguna dapat langsung mengetahui seberapa ideal berat badannya dan tidak perlu menghitung manual yang memerlukan waktu.

(28)

22 BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Projek

Dari perhitungan kalkulator BMI sederhana dengan memasukan berat badan dan tinggi badan lalu diolah menggunakan rumus BMI, dihasilkan output sebagai berikut.

4.1.1 Output Berat Badan Kurang

Pengguna memasukan data berat badan 50 kg dan tinggi badan 173 cm menghasilkan nilai BMI 16,7 dan indikator keterangan menunjukkan berat badan kurang.

4.1.2 Output Berat Badan Normal

Pengguna memasukan data berat badan 55 kg dan tinggi badan 165 cm menghasilkan nilai BMI 20,2 dan indikator keterangan menunjukkan berat badan normal.

Gambar 4. 1 Output Berat Badan Kurang Sumber: (Hasil Pengolahan Penulis , 2023)

Gambar 4. 2 Output Berat Badan Normal Sumber: (Hasil Pengolahan Penulis , 2023)

(29)

23

4.1.3 Output Kelebihan Berat Badan

Pengguna memasukan data berat badan 61 kg dan tinggi badan 158 cm menghasilkan nilai BMI 24.4 dan indikator keterangan menunjukkan kelebihan berat badan.

4.1.4 Output Obesitas Tingkat 1

Pengguna memasukan data berat badan 65 kg dan tinggi badan 169 cm menghasilkan nilai BMI 25,4 dan indikator keterangan menunjukkan Obesitas Tingkat 1.

Gambar 4. 3 Output Kelebihan Berat Badan Sumber: (Hasil Pengolahan Penulis , 2023)

Gambar 4. 4 Output Obisitas Tingkat 1 Sumber: (Hasil Pengolahan Penulis , 2023)

(30)

24 4.1.5 Output Obesitas Tingkat 2

Pengguna memasukan data berat badan 81 kg dan tinggi badan 158 cm menghasilkan nilai BMI 32,4 dan indikator keterangan menunjukkan Obesitas Tingkat 2.

4.2 Langkah-Langkah Pembuatan Projek 4.2.1 Informasi Pengguna

Menginput informasi data yang nantinya diisi oleh pengguna berupa berat badan (kg) dan tinggi badan (cm) untuk diolah datanya oleh program.

4.2.2 Konversi Tinggi Badan

Sebelum memasukkan rumus, terlebih dahulu untuk mengkonversi satuan tinggi badan dari centimeter (cm) ke meter (m) agar ketika diolah tidak terjadi error.

Gambar 4. 5 Output Obesitas Tingkat 2 Sumber: (Hasil Pengolahan Penulis , 2023)

Gambar 4. 6 Informasi pengguna Sumber: (Hasil Pengolahan Penulis , 2023)

Gambar 4. 7 Konversi Tinggi Badan Sumber: (Hasil Pengolahan Penulis , 2023)

(31)

25 4.2.3 Memasukkan Rumus BMI

Memasukkan rumus BMI untuk mengolah data informasi berat badan dan tinggi badan dari pengguna agar diketahui nilai BMI dari pengguna tersebut.

4.2.4 Mengolah Keterangan Data

Mengolah keterangan data nilai BMI yang sudah diketahui dengan menggunakan sistem logika if else dan keterangan menyesuaikan nilai BMI yang sudah diketahui.

4.3 Kelebihan dan Kekurangan

Setiap program mestinya terdapat kelebihan dan kekurangan dalam projeknya. Berikut ini kelebihan dan kekurangan program kalkulator BMI sederhana menggunakan bahasa python :

Gambar 4. 8 Memasukkan Rumus BMI Sumber: (Hasil Pengolahan Penulis , 2023)

Gambar 4. 9 Mengolah Keterangan Data Sumber: (Hasil Pengolahan Penulis , 2023)

(32)

26 4.3.1 Kelebihan

Kelebihan dari program ini yaitu sudah terdiri dari kombinasi beberapa fungsi pemrograman dalam python yaitu seperti sistem logika if else, perhitungan, dll. Program ini juga memudahkan pengguna untuk mengetahui kondisi berat badan mereka, sehingga tidak perlu menghitung manual yang membutuhkan waktu.

4.3.2 Kekurangan

Kekurangan dari program ini yaitu hanya memiliki satuan berat dan tinggi kg dan cm saja, belum ada satuan yang lainnya misalnya satuan berat lbs. Serta program ini belum terdapat info tips-tips kesehatan terutama masalah berat badan dan hanya memberitahu nilai BMI dan keadaan tubuh kita saja.

(33)

27 BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Algoritma merupakan awal dan pondasi ketika hendak terjun ke dunia IT, karena hal tersebut ilmu dasar yang harus dipelajari sebelum mempelajari IT lebih dalam. Algoritma adalah suatu urutan cara demi cara yang terhingga biasa digunakan dalam menyelesaikan suatu permasalahan oleh arahan-arahan yang didefinisikan dengan sangat jelas. Algoritma dapat dimanfaatkan dalam pemrograman manapun karena penulisan dan pembuatan algoritma biasanya tidak tergantung kepada bahasa pemrograman manapun itu. Setelah mempelajari algoritma, Langkah selanjutnya mempelajari bahasa pemrograman untuk lebih lanjut mendalami dunia IT. Bahasa pemrograman banyak jenisnya, salah satunya python yang merupakan bahasa pemograman dasar yang cocok untuk pemula. Contoh program yang dapat menggunakan bahasa pemrograman python adalah kalkulator BMI sederhana. Kalkulator tersebut berguna untuk mengetahui seberapa idealnya berat badan dengan menggunakan rumus perbandingan berat badan dan tinggi badan yang menghasilkan indikator data badan ideal pengguna.

Dalam pembahasan tersebut, dapat dipaparkan mengenai kesimpulan dari makalah Logika Pemrograman yaitu diantaranya:

1. Mengetahui definisi, sejarah dan fungsi dari Algoritma.

2. Mengetahui definisi, sejarah, fungsi, kekurangan dan kelebihan dari bahasa pemrograman.

3. Mengetahui definisi, sejarah, kekurangan dan kelebihan dari python.

4. Mengetahui pengaplikasian bahasa pemrograman python dalam menghitung BMI (Body Mass Index).

(34)

28 5.2 Saran

Berdasarkan dari evaluasi kelebihan dan kekurangan terhadap program ini, didapatkan saran untuk pengembangan program selanjutnya ke arah yang lebih baik yaitu, program ini dapat dikembangkan agar dapat lebih bermanfaat bagi pengguna. Selain itu, dalam penyusunan makalah ini juga disarankan untuk lebih mengembangkan teorinya. Penulis dalam hal ini mengemukakan beberapa poin saran, yakni sebagai berikut.

1. Memperbanyak pengetahuan mengenai definisi, sejarah dan fungsi dari Algoritma.

2. Memperbanyak pengetahuan mengenai definisi, sejarah, fungsi, kekurangan dan kelebihan dari bahasa pemrograman.

3. Memperbanyak pengetahuan mengenai definisi, sejarah, kekurangan dan kelebihan dari python.

4. Memperbanyak pengetahuan mengenai pengaplikasian bahasa pemrograman python dalam menghitung BMI (Body Mass Index) dan lebih mengembangkannya untuk menjadi program yang bermanfaat bagi pengguna.

(35)

29

DAFTAR PUSTAKA

Arfian, A. (2019). SEJARAH ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN.

Delima. (2017). KONSEP DASAR ALGORITMA PEMROGRAMAN DAN BAHASA PEMROGRAMAN.

Edy Budiman, M. (2015). ALGORITMA & PEMROGRAMAN.

Hasil Pengolahan Penulis . (2023).

Karen Coulman; Sarah Sauchelli Toran. (2020, August 2). Body Mass Index (BMI).

Khotibul Umam, S. M. (2021). ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN KOMPUTER DENGAN PYTHON.

Mambang, M., Marleny, F. D., & Zulfadhilah, M. (2022). ALGORITMA PEMROGRAMAN MENGGUNAKAN PYTHON.

Matin, S. S., & Veria, V. A. (2013). BODY MASS INDEX (BMI) SEBAGAI SALAH SATU FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP PRESTASI BELAJAR REMAJA. JURNAL VISIKES, 165.

Saputra, G. J., & Prabowo, K. B. (2016). Pembuatan Aplikasi Menghitung Berat Badan Ideal Berbasis Android.

Saragih, R. R. (2017). PEMROGRAMAN DAN BAHASA PEMROGRAMAN. STMIK- STIE MIKROSKIL.

TV, K. (2023, September 18). BMI.

Gambar

Gambar 2. 1 Contoh Flowchart Struktur Perulangan  Sumber: (Saragih, 2017)
Gambar 2. 2 Contoh Flowchart Struktur Percabangan  Sumber: (Saragih, 2017)
Gambar 2. 3 Logo Python  Sumber: (Saragih, 2017)
Gambar 2. 4 Boddy Mass Index (BMI)  Sumber: (TV, 2023)
+7

Referensi

Dokumen terkait

(Pemrograman berorientasi objek) merupakan sebuah konsep untuk membuat. program lebih

Salinlah Contoh Program dibawah, kemudian analisa dan pelajari tentang penggunaan method pada program.. Contoh program bagaimana membuat dan

Mahasiswa mampu memahami tentang algoritma, flowchart dan bahasa pemrograman, sehingga mahasiswa mampu membuat program yang bisa mendukung mata kuliah

Untuk membuat program, anda hanya perlu mengetikkan perintah pada prompt Matlab dalam Command Window, misalnya :.. tekan tombol enter, lalu

 Kita dapat belajar membuat program dengan Java secara cepat jika telah memahami konsep dasar pemrograman berorientasi objek yaitu hanya perlu mengerti beberapa konsep untuk

Salah satu kriteria penting untuk proyek pemrograman adalah kemudahan program yang sudah jadi untuk dipindah-pindahkan dari komputer yang digunakan untuk membuat dan mengembangkan

Dalam bagian ini kita akan membuat software statistika yang melibatkan semua kaidah-kaidah dalam pemrograman Lazarus, dan memanfaatkan potongan-potongan program yang

Tutorial 1 Pemrograman Socket Universitas Atma Jaya Yogyakarta Fakultas Teknologi Industri Teknik Informatika [email protected] Tujuan: - Mahasiswa mampu membuat program