MAKALAH MEDIA PENDIDIKAN
“MEDIA CETAK (HANDOUT, MODUL, JOB SHEET)”
Dosen Pengampu : Dr. Weni Nelmira, S.Pd, M.Pd. T
Elviza Yeni Putri, M.Pd
Disusun Oleh :
Salma Salsabila (21075105)
JURUSAN ILMU KESEJAHTERAAN KELUARGA PRODI PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2023
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah mata kuliah Media Pendidikan tepat waktu. Tidak lupa shalawat beserta salam tercurah kepada Rasulullah SAW yang syafa’atnya kita nantikan di kelas.
Penulisan makalah berjudul “Media Cetak (handout, modul, jobsheet, dan lab sheet)”
dapat diselesaikan karena bantuan banyak pihak. Kami berharap makalah ini dapat menjadi referensi. Selain itu, kami juga berharap agar pembaca mendapatkan sudut pandang baru setelah membaca makalah ini. Kami menyadari makalah ini masih memerlukan penyempurnaan, terutama pada bagian isi kami menerima segala bentuk kritik dan saran pembaca demi penyempurnaan makalah ini. Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, kami mohon maaf.
Demikian yang dapat kami sampaikan. Akhir kata, semoga makalah Media Pendidikan ini dapat bermanfaat.
Padang, 14 April 2023
Penulis
DAFTAR ISI
JUDUL...i
KATA PENGANTAR...I BAB I...1
PENDAHULUAN...1
A. LATAR BELAKANG...1
B. RUMUSAN MASALAH...2
C. TUJUAN...2
BAB II...3
PEMBAHASAN...3
A. HANDOUT...3
B. JOBSHEET...4
C. MODUL...5
BAB III...8
PENUTUP...8
A. KESIMPULAN...8
B. SARAN...8
DAFTAR PUSTAKA...9
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pembelajaran adalah suatu sistem yang lebih sempit dari sistem pendidikan. Namun melalui sistem pembelajaran inilah peserta didik dibentuk kognitif, afektif, dan psikomotoriknya. Sebagai suatu sistem, pembelajaran memiliki berbagai komponen yang berperan dan berinteraksi dengan komponen lain dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Salah satu komponen yang penting dalam sistem pembelajaran adalah keberadaan bahan ajar bagi peserta didik. Dalam meningkatkan kompetensinya, guru memerlukan bantuan berbagai bahan ajar, baik yang berupa handout, buku ajar, modul, LKS, dan lain-lain yang dapat membantu melaksanakan proses pembelajaran dengan baik dan lancar.
Penulisan bahan ajar merupakan salah satu wujud pengembangan profesionalisme dosen dalam menjalankan tugas dan fungsi pokoknya untuk mentransformasikan ilmu pengetahuan dan/atau teknologi yang dikuasainya kepada mahasiswa. Penulisan bahan ajar menjadi salah satu unsur utama yang harus dijalankan oleh dosen. Pengembangan bahan ajar suatu mata kuliah harus merupakan suatu dari rangkaian pengembangan kurikulum program studi untuk menghasilkan lulusan yang memiliki standar kompetensi yang ditetapkan. Bahan ajar, baik dalam bentuk tertulis maupun tidak tertulis, semestinya disusun secara sistematis dan terstruktur sehingga dapat membantu dosen untuk menyampaikan materi ajar, membantu meningkatkan pemahaman belajar mahasiswa, dan menciptakan suasana dan lingkungan pembelajaran efektif dan efisien namun tetap nyaman dan menyenangkan.
Untuk mewujudkan pendidikan yang bermutu, relevan dengan kebutuhan masyarakat, dan berdaya saing ditingkat nasional, regional, dan internasional, maka pemerintah telah mengeluarkan PP No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, yang meliputi 8 jenis standar yang akan digunakan untuk menjamin kualitas pendidikan pada berbagai jalur dan jenjang. Salah satu standar yang dimaksud adalah standar sarana dan prasarana pada pasal 42 (1) disebutkan bahwa setiap satuan pendidikan wajib memiliki media pendidikan untuk menunjang proses pembelajaran. Komponen kegiatan proses belajar mengajar yang meliputi; tujuan pengajaran, bahan pelajaran, kegiatan belajar mengajar, metode, media, alat
dan sumber serta evalusi merupakan satu kesatuan proses yang tak terpisahkan (Margareth, 1991).
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud handout?
2. Apa yang dimaksud jobsheet?
3. Apa yang dimaksud modul?
C. TUJUAN
1. Mengetahui tentang handout, 2. Mengetahui tentang jobsheet, 3. Mengetahui tentang modul.
BAB II PEMBAHASAN
A. HANDOUT
Handout adalah bahan ajar yang berisikan ringkasan materi dari berbagai sumber yang relevan dengan kompetensi dasar dibuat guru untuk menjadi pedoman dan membatu siswa dalam proses pembelajaran. Handout merupakan bahan ajar yang berisikan ringkasan materi yang berasal dari beberapa sumber yang relevan dengan kompetensi dasar (Prastowo,2015). Menurut Depdiknas (2008) Handout adalah bahan ajar berbentuk tulisan dari beberapa literatur yang relevan dengan materi/KD yang disiapkan guru dengan tujuan untuk memperkaya pengetahuan peserta didik. Salirawati (2010) mengatakan handout merupakan bahan ajar secara ringkas yang berguna untuk menjadi pedoman dan membantu siswa dalam proses pembelajaran.
Handout dalam proses pembelajaran sangat bermanfaat. Yuma (2017) mengatakan bahwa handout memiliki manfaat untuk meningkatkan minat siswa belajar, meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran, dan juga mingkatkankan kepahaman konsep siswa. Sedangkan handout memiliki manfaat lain yaitu meningkatkan hasil belajar siswa dalam proses belajar dan mengajar, mengurangi verbalitas materi yang disampaikan (Raharjo, 2016).
Bahan ajar handout memuat beberapa komponen seperti yang dikatakan Sari (2014) bahwa handout memuat uraian materi, bagan, tugas, dan bahan referensi yang telah disiapkan. Sedangkan pembelajaran membutuhkan handout yang memiliki komponen sebagai berikut : kompetensi, materi pembelajaran sebelumnya, prosedur pembelajaran, materi pembelajaran yang akan dipelajari, latihan, dan soal evaluasi (Hernawan, 2012) Berikut ini adalah langkah-langkah membuat handout menurut Depdiknas (2008) :
a. menganalisis kurikulum,
b. menentukan judul handout sesuai dengan materi pokok serta kompetensi dasar, c. mengumpulkan referensi yang terbaru dan relevan dengan materi,
d. kalimat yang digunakan tidak terlalu panjang, e. mengevaluasi handout
f. memperbaiki kekurangan - kekurangan handout yang telah ditemukan dan g. menggunakan berbagai sumber untuk menambah materi handout.
Guru yang terbiasa berpikir dengan alur pikir yang runtut dapat dengan mudah menulis handout ketika akan mengajar. Hal ini karena handout berisi pokok-pokok pikiran utama dari materi ajar yang disampaikan. Adapun beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika membuat handout, yaitu :
a. Berisi materi-materi yang pokok saja, bukan uraian detail materi.
b. Biasanya dibuat untuk tiap bab / materi pokok / pokok bahasan.
c. Bukan dibuat untuk setiap kali pertemuan, karena handout bukan rencana pembelajaran.
d. Dapat disajikan dalam bentuk transparansi, power point dengan LCD, atau dalam bentuk cetak.
e. Meski ringkas, handout mampu memberikan informasi penting tentang bahan ajar tersebut
B. JOBSHEET
Job sheet adalah suatu media pendidikan yang dicetak (a printed type of teaching aid) yang mendukung instruktur dalam pengajaran keterampilan terutama di workshop, yang isinya merupakan seperangkat pengarahan dan gambar tentang bagaimana cara membuat atau menyelesaikan suatu job. Jadi Job sheet merupakan salah satu bentuk dari instruction sheet (Tachjar, 2005). Salah satu aspek yang paling dominan dalam proses pembelajaran praktik permesinan adalah keberadaan job sheet, karena job sheet dipakai untuk pemandu atau pegangan mahasiswa dalam mempelajari dan menguasai salah satu kompetensi yang diajarkan oleh pendidik (Sukardi, 2010).
Komponen pada job sheet memuat tentang:
a. materi pokok kegiatan praktik yang terdiri dari; langkah-langkah kegiatan/proses yang harus dilakukan mahasiswa, pembelajaran praktik dengan menggunakan peralatan harus benar, seringkali dilakukan pre-test sebelum mahasiswa praktik;
b. alat evaluasi yang digunakan; dan
c. keselamatan kerja (Sarbiran, 2009). Menurut Sukardi, 2010) ada dua jenis job sheet yang digunakan dalam pebelajaran praktik yaitu: job produksi (productions job) dan job kombinasi (combining exercises and production jobs).
Dalam pelaksanaan praktik selain diperlukan alat, bahan dan metode, hal yang tidak boleh terlupakan adalah adanya jobsheet. Jobsheet adalah suatu media pendidikan yang dicetak (a printed type of teaching aid) yang mendukung instruktur dalam
pengajaran keterampilan terutama di workshop, yang isinya merupakan seperangkat pengarahan dan gambar tentang bagaimana cara membuat atau menyelesaikan suatu job.
Jadi Jobsheet merupakan salah satu bentuk dari instruction sheet (Tachjar, 2005). Salah satu aspek yang paling dominan dalam proses pembelajaran praktik pasangan batu bata adalah keberadaan jobsheet, karena jobsheet dipakai untuk pemandu atau pegangan siswa dalam mempelajari dan menguasai kompetensi praktik pasangan batu bata yang diajarkan oleh guru. Jobsheetberisi petunjuk-petunjuk bagaimana mempersiapkan, melaksanakan, dan mengakhiri praktik. Petunjuk-petunjuk yang dimaksud adalah:
a. Tujuan praktik yang akan dicapai b. Bahan dan alat yang diperlukan
c. Langkah-langkah melaksanakan pekerjaan d. Langkah-langkah menjaga keselamatan kerja e. Bagaimana hasil kerja yang akan dinilai
Jobsheet dibuat secara sederhana, ringkas, tapi dapat mempermudah siswa untuk melakukan kegiatan praktik. Sehingga siswa dalam melakasanakan praktik tersebut dapat tercapai secara maksimal, tanpa harus terlalu sering bertanya kepada guru pembimbing praktik. Karena dengan jobsheet itu sudah mencakup semua apa yang harus dilakukan oleh siswa dalam melaksanakan praktik.
C. MODUL
Menurut James D. Russel, modul adalah suatu paket yang memuat satu unit konsep dari bahan pelajaran. Sedangkan Goldschmid menyatakan modul sebagai yang dapat berdiri sendiri, unit independen dari sebuah aktivitas belajar yang terencana berseri yang disusun untuk membantu siswa melakukan tujuan yang telah dirancang dengan baik. Pendapat lain dikemukakan oleh Vembriarto, modul adalah satu unit program belajar-mengajar yang terkecil yang secara terperinci menegaskan tujuan, topik, pokok-pokok materi, peranan guru, alat-alat dan sumber belajar, kegiatan belajar, lembar kerja, dan program evaluasi. Modul biasanya disajikan dalam bentuk pembelajaran mandiri (self instructional). Siswa dapat mengatur kecepatan dan intensitas belajarnya secara mandiri. Waktu belajar untuk menyelesaikan satu modul tidak harus sama, berbeda beberapa menit sampai beberapa jam.
Modul dapat digunakan secara individual atau gabungan dalam suatu variasi urutan yang berbeda (Russell, 1973 : 3).
Modul sebagai sumber belajar juga mempunyai sifat-sifat yang khas yang menjadikannya berbeda dengan model sumber belajar yang lain. Sifat-sifat tersebut adalah :
a. Merupakan unit atau paket pembelajaran terkecil dan terlengkap.
b. Memuat rangkaian kegiatan belajar yang direncanakan dan sistematis.
c. Memuat tujuan belajar (SK dan KD) yang dirumuskan secara eksplisit dan spesifik.
d. Memungkinkan bagi siswa belajar secara mandiri (independent).
e. Merupakan realisasi pengakuan perbedaan individual.
Menurut Vembriarto (1985 : 49 – 53), modul yang dikembangkan di Indonesia saat ini mengandung komponen sebagai berikut :
a. Petunjuk Guru
Petunjuk guru memuat penjelasan tentang bagaimana pembelajaran itu dapat dilakukan oleh guru secara efisien, yang menyangkut macam-macam kegiatan yang harus dikerjakan di kelas. Selain itu, juga memuat waktu yang disediakan untuk menyelesaikan modul, alat pelajaran, sumber yang digunakan, prosedur evaluasi, dan jenis evaluasi yang digunakan.
b. Lembar Kegiatan Siswa.
Lembar ini memuat materi pelajaran yang harus dikuasai oleh siswa. Materi pelajaran disusun langkah demi langkah secara teratur dan sistematis sehingga siswa dapat mengikutinya dengan mudah dan cepat. Kegiatan yang harus dilakukan siswa, seperti observasi dan percobaan, serta buku yang harus dipelajari sebagai pelengkap materi dicantumkan pula dalam lembar ini.
c. Lembar Kerja Siswa
Lembar ini terdiri dari pertanyaan atau masalah yang harus dijawab dan dipecahkan oleh siswa. Pada lembar kerja siswa tidak boleh membuat coretan, karena modul akan digunakan oleh siswa yang berbeda di lain waktu. Semua pekerjaan yang dilakukan siswa ditulis pada lembar kerja siswa.
d. Kunci Lembar Kerja Siswa
Adanya kunci lembar kerja memungkinkan siswa untuk mengecek ketepatan hasil pekerjaannya. Dengan kunci lembar kerja ini akan terjadi konfirmasi dengan segera terhadap jawaban yang benar dan koreksi terhadap jawaban yang salah.
e. Lembar Evaluasi
Penilaian guru terhadap tercapai tidaknya tujuan yang dirumuskan pada modul oleh siswa, ditentukan oleh hasil ujian akhir yang terdapat pada lembar evaluasi. Lembar evaluasi dan kuncinya harus disimpan oleh guru.
f. Kunci Lembar Evaluasi
Kunci lembar evaluasi juga ditulis oleh penyusun modul untuk mencocokkan jawaban siswa. Jawaban siswa dapat digunakan untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan (kompetensi dasar) yang dirumuskan pada modul.
Meskipun modul yang kita susun sudah mengikuti langkah-langkah penyusunan modul yang benar, tetapi belum tentu modul tersebut mampu membangkitkan semangat belajar mandiri pada diri siswa. Hal ini kemungkinan kita lupa bahwa selain baik dan benar.
Modul juga harus dibuat dalam kemasan yang menarik. Seperti kita ketahui, berbagai hal yang menarik pasti akan menimbulkan minat untuk melihat dan menelusuri lebih jauh isi dari modul. Modul yang beredar di pasaran yang sering digunakan sebagai acuan mungkin dari segi format sudah sangat memenuhi syarat, namun terkadang kita lupa mempertimbangkan dan memperhatikan nilai estetika dan grafika sebagai salah satu aspek yang dapat menarik perhatian siswa.
Sebagai contoh, ketika memaparkan lembar kegiatan siswa, sedapat mungkin kita tampilkan kegiatan yang berbeda dari biasanya tetapi menggunakan peralatan dan bahan yang mudah diperoleh siswa dalam kehidupan sehari-hari. Selain untuk menghilangkan kejenuhan siswa yang harus selalu berkutat dengan bahan dan alat kimia di lab, juga memberikan pengalaman belajar yang lebih bermakna, karena semuanya berkaitan dengan kehidupan siswa atau bersifat kontekstual. Namun demikian, pada lembar kegiatan siswa tidak selalu harus berupa percobaan, bisa berupa observasi atau pendalaman konsep melalui paparan berbagai gambar. Semua itu dapat menarik, asalkan kita dapat mengemasnya dalam bentuk kegiatan yang tidak membosankan dan memberi kebebasan siswa berkreasi dan berinisiatif sendiri.
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
Salah satu komponen yang penting dalam sistem pembelajaran adalah keberadaan bahan ajar bagi peserta didik. Dalam meningkatkan kompetensinya, guru memerlukan bantuan berbagai bahan ajar, baik yang berupa handout, buku ajar, modul, LKS, dan lain-lain yang dapat membantu melaksanakan proses pembelajaran dengan baik dan lancar. Handout adalah bahan ajar yang berisikan ringkasan materi dari berbagai sumber yang relevan dengan kompetensi dasar dibuat guru untuk menjadi pedoman dan membatu siswa dalam proses pembelajaran. Job sheet adalah suatu media pendidikan yang dicetak (a printed type of teaching aid) yang mendukung instruktur dalam pengajaran keterampilan terutama di workshop, yang isinya merupakan seperangkat pengarahan dan gambar tentang bagaimana cara membuat atau menyelesaikan suatu job. Sedangkan modul adalah suatu paket yang memuat satu unit konsep dari bahan pelajaran.
B. SARAN
Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah di atas masih banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna. Adapun nantinya penulis akan segera melakukan perbaikan susunan makalah itu dengan menggunakan pedoman dari beberapa sumber dan kritik yang bisa membangun dari para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Bahtiar, E. T. (t.thn.). PENULISAN BAHAN AJAR. Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor.
Putri, I. A., & Rifwan, F. (t.thn.). RANCANGAN JOBSHEET SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK SISWA KELAS X DPIB DI SMKN 1 KOTO XI TARUSAN. CIVED JURUSAN TEKNIK SIPIL. Vol. 6.
No. 3, September 2019.
Salirawati, D. (t.thn.). TEKNIK PENYUSUNAN MODUL PEMBELAJARAN.
Triana , A., & Kustini, I. (t.thn.). PENGEMBANGAN JOBSHEET PADA MATA PELAJARAN PRAKTIK KERJA BATU UNTUK SISWA KELAS XI BBT SMK NEGERI 1 MADIUN. urnal Kajian Pendidikan Teknik Bangunan Vol 3 Nomer 3/JKPTB/16 (2016), 28 - 36 .
Yahya, M. (t.thn.). EFEKTIVITAS PENGGUNAAN JOB SHEET PADA PEMBELAJARAN PRAKTIK JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF FT UNM. a Dosen Pendidikan Teknik Otomotif FT UNM.