LARUTAN ASAM BASA
HANDOUT
Teori Asam Basa Indikator Asam Basa
Derajat Keasaman
BY MASYKURATU AMALIA
Istilah asam (acid) berasal dari bahasa Latin "acetum" yang berarti cuka. Seperti diketahui, zat utama dalam cuka adalah asam asetat.
Basa (alkali) berasal dari bahasa Arab yang berarti abu. Seperti halnya dengan sabun, basa bersifat kaustik (licin), selain itu basa juga bersifat alkali (bereaksi dengan protein di dalam kulit sehingga sel-sel kulit akan mengalami pergantian/mengangkat sel kulit mati).
Keterbatasan Teori Arrhenius. Disamping kesuksesan menjelaskan mengenai asam dan basa, teori Arrhenius memiliki keterbatasan yang serius. Salah satu yang sangat nyata adalah tentang basa lemah amonia, NH3. Menurut Arrhenius, senyawa harus memiliki OH kalau mau disebut basa, sedangkan NH3 tidak memiliki OH. Untuk mengatasi kesulitan ini, dikemukakan ide bahwa dalam larutan air NH3 membentuk senyawa NH4OH (amonium hidroksida).
Pendahuluan
Svente August Arrhenius
Menurut Arrhenius, asam adalah zat yang dalam air akan
melepaskan ion H+. Basa adalah senyawa yang jika dilarutkan dalam air melepaskan ion OH−
Pertemuan I 2
Permasalahan dengan formulasi seperti diatas adalah bahwa sebetulnya senyawa NH4OH tidak nyata. Tampaknya dalam menjelaskan tentang asam dan basa, Arrhenius tidak mempertimbangkan peran penting dari pelarut dalam penguraian zat terlarut.
Bronsted-Lowry
Asam adalah donor proton.
Basa adalah akseptor proton.
Kelebihan definisi oleh Brønsted–Lowry dibanding definisi oleh Arrhenius adalah dapat menjelaskan reaksi-reaksi asam–basa dalam
fase gas, padat, cair, larutan dengan pelarut selain air, ataupun campuran heterogen. Sebagai contoh, reaksi antara gas NH3 (basa)
Setiap spesies yang menurut teori Arrhenius adalah asam, tetap asam dalam teori Brønsted – Lowry. Hal yang sama untuk basa.
Spesies tertentu, karena tidak mengandung gugus hidroksi, tidak dapat diklasifikasi sebagai basa oleh teori Arrhenius. Akan tetapi, menurut teori Brønsted – Lowry, spesies tersebut diklasifikasi sebagai basa, seperti OCl– dan H2PO4–.
Teori Brønsted – Lowry dapat menjelaskan senyawa yang dapat berfungsi sebagai asam maupun basa (amfiprotik). Teori Arrhenius tidak dapat dengan mudah menjelaskan perilaku ini.
Beberapa tambahan tentang teori Brønsted – Lowry
Pertemuan I 4
Indikator Asam Basa
Indikator asam basa adalah suatu zat yang dapat memberikan perubahan warna sesuai dengan pH larutan yang diidentifikasi serta dapat mengetahui sifat asam dan basa suatu larutan tersebut
Keberadaan indikator alami asam basa dapat menjadi alternatif yang murah dan ramah lingkungan dalam penggunaan indikator asam basa.
1.
2.
3.
Indikator asam basa harus dapat memberikan warna berbeda pada keadaan asam atau basa. Oleh sebab itu, indikator alami umumnya menggunakan bahan yang memiliki warna mencolok.Tanaman yang mengandung antosianin dapat dijadikan sebagai indikator asam basa alami yang
dapat sebagai alternatif menggantikan indikator sintesis seperti metil orange (mo), fenolftalein(pp)
dan metil merah.
pH dan struktur kimia dari
antosianin berpengaruh terhadap karakter warna antosianin.
[1]. Antosianin pada bunga kembang sepatu dalam keadaan netral (pH 7) akan tidak berwarna, pada asam (pH< 3) akan berwarna merah sedangkan pada basa (pH> 10) akan berwarna biru.
[2]. Antosianin adalah glikosida dari
antosianidin merupakan senyawa organik golongan fenolik. Sampai saat ini,
setelah diidentifikasi lebih dari 540 pigmen antosianin dapat memberikan warna biru, merah, oranye atau ungu .
Antosianin memiliki warna yang menarik dan tidak berbahaya bagi kesehatan sehingga banyak
digunakan dalam industri pangan dan farmasi. Bunga telang (Clitoria ternatea L.) memiliki antosianin
berwarna biru yang tinggi dan indah.
Pertemuan 2 & 3 6
Derajat Keasaman (pH)
1.
2.
3.
pH dan pOH, dimana pH adalah harga negatif dari log [H3O+], sedangkan pOH adalah harga negatif dari log [OH–].
pH menggambarkan kekuatan asam sedangkan pOH menggambarkan kekuatan basa.
Semakin kecil harga pH, semakin asam larutan, semakin besar harga pOH, semakin basa larutan.
Perlu digaris bawahi bahwa perubahan pH sebanyak satu unit mewakili perubahan
[H3O+] sebanyak sepuluh kali.
Sebagai contoh, jus lemon 10 kali lebih asam
dibandingkan jus jeruk.
Skala pH dan Harga pH dari beberapa Senyawa
Pertemuan 4 8
Thank you!
Conclusion
Pada dasarnya rasa makanan, minuman atau zat tertentu yang terasa asam, pahit, getir, asin dan manis disebabkan karena sifat zat tersebut, yaitu sifat yang berkaitan dengan asam, basa dan garam.
Basa dapat dikatakan sebagai lawan dari asam. Jika asam dicampur dengan basa, maka kedua zat itu saling menetralkan, sehingga sifat asam dan basa dihilangkan.
Hasil reaksi antara asam dengan basa kita sebut garam, yang akan dipelajari pada bab selanjutnya.
"Mengetahui apa yang perlu di- Googling adalah skill. Berinisiatif
mencari tau di Google adalah attitude".
[email protected] 08116822688