PENGEMBANGAN MODUL KIMIA TERINTEGRASI NILAI-NILAI ISLAMI PADA MATERI ASAM
BASA UNTUK SISWA SMA
Oleh:
UmmyWardaniah NIM 4123331054
Program StudiPendidikan Kimia
SKRIPSI
DiajukanUntukMemenuhiSyaratMemperolehGelar SarjanaPendidikan
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ii
PERSEMBAHAN
Saya persembahkan karya sederhana ini kepada:
Kedua orangtua saya Bapak Suhar Dani dan Mama Siti Aminah yang saya
cintai
&
Adik-adik saya Fidah Damayanti dan Fitrah Satria yang saya sayangi
&
Almamater tercinta
Program Pendidikan Kimia
Jurusan Kimia
iii
RIWAYAT HIDUP
Ummy Wardaniah dilahirkan di Medan, Sumatera Utara, pada tanggal 02
Juni 1994. Ibu bernama Siti Aminah dan ayah bernama Suhar Dani, dan
merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Pada tahun 2000, penulis masuk
SD Negeri 064986 Medan Amplas, dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006,
penulis melanjutkan sekolah MTs Negeri 1 Model Medan dan lulus pada tahun
2009. Pada tahun 2009, penulis melanjutkan sekolah di SMA Swasta YPK
Medan, dan lulus pada tahun 2012. Pada tahun 2012, penulis diterima di Program
Studi Pendidikan Kimia Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Kegiatan intrakulikuler di Universitas Negeri Medan yang pernah diikuti
adalah HMJ Kimia sebagai Kepala Seksi Seni dan Olahraga pada periode
2015-2016. Dan pada tahun 2015, penulis aktif dalam acara Chemical Expo Kimia
sebagai kordinator Acara. Selain itu, Penulis juga aktif dalam kegiatan UKM PMI
(Unit Kegiatan Mahasiswa Palang Merah Indonesia ), sebagai wakil komandan
KSR PMI Unit UNIMED pada periode 2014-2015 dan sebagai Kepala Seksi
Diklat KSR PMI Unit UNIMED pada periode 2015-2016 serta dalam acara
KREASI KSR PMI Unit UNIMED ke VII Se-Sumatera Utara sebagai koordinator
iv
PENGEMBANGAN MODUL KIMIA TERINTEGRASI NILI-NILAI ISLAMI PADA MATERI ASAM BASA UNTUK SISWA SMA
Ummy Wardaniah (NIM 4123331054)
ABSTRAK
Penelitian pengembangan modul kimia terintegrasi nilai-nilai Islami pada
materi asam basa, bertujuan untuk 1) mengetahui ada/ tidaknya nilai-nilai
Islami dalam materi ajar pada buku kimia SMA/MA; 2) mengetahui kualitas
modul berdasarkan BSNP; 3) mengetahui respon guru dan mahasiswa
terhadap modul. Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (R &
D) yang telah dimodifikasi sesuai kebutuhan. Penelitian ini meliputi empat
tahapan yaitu (1) Analisis kebutuhan; (2) Pengembangan modul; (3)
Standarisasi modul meliputi standarisasi berdasarkan BSNP dan respon guru
dan mahasiswa; (4) Revisi/ Perbaikan. Penelitian ini melibatkan 3 dosen, 3
guru dan 15 mahasiswa. Instrument yang digunakan adalah angket analisis
nilai-nilai Islami terhadap buku teks Kimia dan modul yang dikembangkan,
angket penilaian kelayakan modul berdasarkan BSNP, dan angket penilaian
respon guru dan mahasiswa terhadap modul. Hasil yang diperoleh dari
pengolahan data angket adalah: 1) Analisis nilai-nilai Islami terhadap buku
teks Kimia yang digunakan di sekolah tidak ada/ kurang dengan nilai rata-rata
1,08; 2) penilaian kelayakan modul berdasarkan BSNP valid dan tidak perlu
revisi dengan nilai rata-rata 3,5; 3) respon guru dan mahasiswa terhadap
modul positif dengan nilai rata-rata 3,43.
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT. atas segala rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi penelitian dengan
judul “Pengembangan Modul Kimia Terintegrasi Nilai-Nilai Islami Pada Materi Asam Basa Untuk SMA”.
Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak
Dr. Ayi Darmana, M.Si sebagai dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak
memberikan ilmu pengetahuan, bimbingan dan saran-saran sejak awal penelitian
hingga selesainya penulisan skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih
kepada bapak Dr. Mahmud, M.Sc, bapak Dr. Zainuddin Muchtar, M.Si, dan Ibu
Dra. Ratu Evina Dibyantini, M.Si, sebagai dosen penguji yang telah banyak
memberikan bimbingan dan saran kepada penulis untuk menyelesaikan tugas
akhir ini. Ucapan terima kasih kepada bapak Drs. Jasmidi, M.Si, sebagai dosen
pembimbing akademik selama penulis menjalani perkuliahan di Jurusan Kimia
FMIPA UNIMED. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada bapak
Alm. Drs. Rahmat Nauli, M.Si, bapak Dr. Ajat Sudrajat, M.Si dan Dr. Destria
Roza, M.Si, serta ibu Dina Andriani, S.Pd, ibu Rosyani Nasution, M.Pd, dan
bapak Alwin. P. lubis, S.Pd., M.Si yang telah membantu penulis dalam
standarisasi modul kimia terintegrasi nilai-nilai Islam. Ucapan terima kasih juga
seluruh Bapak dan Ibu Dosen, staf pegawai serta mahasiswa Jurusan Kimia
FMIPA UNIMED.
Teristimewa penulis mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua
yang sangat luar biasa Bapak Suhar Dani dan Mama Siti Aminah, terima kasih
untuk doa-doa, jerih payah dan perjuangan selama ini dalam menyekolahkan
penulis dan yang selalu memberi dukungan dalam penulisan skripsi ini.
Teristimewa juga kepada adik-adik penulis Fidah Damayanti dan Fitrah Satria
yang memberi semangat dan dukungan demi terselesainya studi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada sahabat-sahabat yang tersayang
Emilia Widia Astuti, Nurmala Yusuf, Dina Ananda Hasibuan, Ade Irma Sari,
vi
motivasi serta doa dalam menyelesaikan skripsi ini dan teman-teman satu PS yaitu
Aria, Haryati, Devi, Elvi, dan Sri yang merupakan teman-teman seperjuangan
dalam mengerjakan skripsi ini serta Siti dan kakanda Arif atas pastisipasi
pembuatan cover modul. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada HMJ
Kimia dan UKM PMI yang menjadi wadah penulis dalam berorganisasi dan yang
telah banyak memberikan pelajaran kepada penulis baik dalam hal berorganisasi
membantu mengubah pola pikir menjadi lebih baik. Dan terima kasih buat
teman-teman pendidikan Kimia Ekstensi A 2012 yang sama-sama berjuang selama
kuliah serta kepada semua pihak yang telah membantu selama proses penulisan
skripsi ini.
Penulis menyadari masih banyak kelemahan dalam penyusunan skripsi ini
baik dari segi isi, susunan maupun tata bahasa. Namun, penulis telah berupaya
dengan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini. Oleh sebab itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan
skripsi ini.
Medan, Juni 2016
Penulis
Ummy Wardaniah
vii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Identifikasi Masalah 4
1.3. Batasan Masalah 4
1.4. Rumusan Masalah 5
1.5. Tujuan Penelitian 5
1.6. Manfaat Penelitian 5
1.7. Definisi Operasional 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7
2.1. Bahan Ajar 7
2.1.1. Pengertian Bahan Ajar 7
2.1.2. Fungsi Bahan Ajar 8
2.1.3. Jenis Bahan Ajar 8
2.1.4. Tujuan Bahan Ajar 8
2.1.5. Ruang Lingkup Bahan Ajar 9
2.1.6. Langkah-Langkah Pemilihan Bahan Ajar 10
2.2. Modul 10
viii
2.2.2. Tujuan dan Manfaat Penyusunan Modul 11
2.2.3. Prinsip-Prinsip Penyusunan Modul 12
2.2.4. Alur Penyusunan Modul 12
2.2.5. Pengisian Format Modul 14
2.3. Integrasi Sains dan Nilai Islam 16
2.3.1. Pengertian Sains 16
2.3.2. Integrasi Sains dan Agama 16
2.3.3. Cara Pengintegrasian Nilai-Nilai Islam dalam buku Pelajaran 19
2.4. Kehidupan Berkarakter 20
2.4.1. Pengertian Karakter 20
2.4.2. Komponen Pembentukan Karakter 20
2.5. Materi Modul 21
2.6. Kerangka Konseptual 23
BAB III METODE PENELITIAN 24
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 24
3.2. Populasi dan Sampel 24
3.3. Metode Penelitian 25
3.4. Data, Sumber Data, Instrument, dan Analisis Data Penelitian 25
3.5. Prosedur Penelitian 26
3.6. Teknik Analisis Data 28
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 31
4.1. Peninjauan Buku Kimia SMA 31
4.2. Identifikasi Nilai-Nilai Islami pada Materi Larutan Asam dan Basa
dalam Buku Ajar Kimia Untuk SMA/ MA Kelas XI 32
4.3. Pengembangan Rancangan Modul Kimia Terintegrasi Nilai-Nilai
Islami 33
4.4. Standarisasi Rancangan Modul Terintegrasi Nilai-Nilai Islami 34
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 37
5.1. Kesimpulan 37
5.2. Saran 37
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1. Data, sumber data, instrument, dan analisis data penelitian 25
Tabel 3.2. Skala Kriteria Kelayakan Modul Berdasarkan Pendapat
Validator 30
Tabel 4.1. Analisis Buku Teks Kimia SMA/ MA 31
Tabel 4.2. Analisis Nilai-Nilai Islami pada buku teks Kimia SMA/MA 32
Tabel 4.3. Pengembangan Rancangan Modul Kimia Terintegrasi
Nilai-Nilai Islami 33
Tabel 4.4. Nilai-Nilai Islami yang diinsertkan di dalam Modul Kimia 33
Tabel 4.5. Hasil Penilaian Rancangan Modul Terintegrasi Nilai-Nilai
Islami oleh Dosen dan Guru 35
Tabel 4.6. Respon Guru dan Mahasiswa terhadap Rancangan
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Kerangka Konseptual 23
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Silabus Mata Pelajaran Kimia (Peminatan Bidang MIPA) 42
Lampiran 2 Standar Penilaian Buku Teks Pelajaran 47
Lampiran 3 Angket Penilaian Rancangan Modul Kimia Terintegrasi
Nilai-Nilai Islami Pada Materi Asam Basa Untuk Validator 48
Lampiran 4 Angket Penilaian Rancangan Modul Kimia Terintegrasi
Nilai-Nilai Islami Pada Materi Asam Basa Untuk Validator 63
Lampiran 5 Angket Penilaian Rancangan Modul Kimia Terintegrasi
Nilai-Nilai Islami Pada Materi Asam Basa Untuk Mahasiswa 65
Lampiran 6 Angket Analisis Nilai-Nilai Islami Pada Buku Teks Kimia
SMA/MA 68
Lampiran 7 Hasil Angket Penilaian Rancangan Modul Kimia Terintegrasi
Nilai-Nilai Islami Pada Materi Asam Basa Untuk Validator 69
Lampiran 8 Hasil Angket Penilaian Rancangan Modul Kimia Terintegrasi
Nilai-Nilai Islami Pada Materi Asam Basa Untuk Guru 73
Lampiran 9 Hasil Angket Penilaian Nilai-Nilai Islami Pada Rancangan
Modul Kimia Terintegrasi Nilai-Nilai Islami Pada Materi
Asam Basa Untuk Validator 77
Lampiran 10 Hasil Angket Penilaian Nilai-Nilai Islami Pada Rancangan
Modul Kimia Terintegrasi Nilai-Nilai Islami Pada Materi
Asam Basa Untuk Guru 78
Lampiran 11 Hasil Angket Penilaian Rancangan Modul Kimia
Terintegrasi Nilai-Nilai Islami Pada Materi Asam Basa
Untuk Mahasiswa 79
Lampiran 12 Hasil Angket Penilaian Rancangan Modul Kimia
Terintegrasi Nilai-Nilai Islami Pada Materi Asam Basa
Untuk Guru 81
Lampiran 13 Rancangan Pengembangan Modul Kimia Terintegrasi
xii
Lampiran 14 Daftar Penilai Kualitas Modul Kimia Terintegrasi
Nilai-Nilai Islami Pada Materi Asam Basa 85
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003).
Secara formal Indonesia telah memiliki dan menetapkan rumusan tujuan
pendidikan yang dapat mengembangkan potensi otak dan hati nurani. Tujuan
tersebut selain merupakan cita-cita juga merupakan amanat UUD 1945. Dalam
UUD 1945 pasal 31 ayat 3 dinyatakan bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk
meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta
akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Ilmu kimia merupakan salah satu rumpun Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
yang dibangun atas dasar produk ilmiah, proses ilmiah, dan sikap ilmiah. Salah
satu tujuan mata pelajaran kimia di SMA yang paling utama adalah membentuk
sikap positif peserta didik dengan menyadari keteraturan dan keindahan alam serta
mengangungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa (Depdiknas, 2010).
Dalam perkembangannya, kurikulum di Indonesia telah mengalami beberapa
pergantian yang seluruhnya memuat nilai spiritual sebagai salah satu tujuan
pendidikan yang harus dicapai. Dalam kurikulum 2013, ada empat kompetensi
yang harus dicapai dalam proses pembelajaran, salah satunya ialah kompetensi
inti pertama (KI-1) yang memuat nilai spiritual. Hal ini sesuai UU Sisdiknas No
20 Tahun 2003 pasal 3, pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
Berdasarkan uraian di atas, secara yuridis formal Negara Indonesia sudah
memiliki tujuan pendidikan yang sangat baik, yang merupakan rumusan standar
mengenai kualitas manusia Indonesia yang harus dikembangkan oleh setiap satuan
pendidikan. Apabila dicermati lebih dalam, dari semua tujuan pendidikan, yang
merupakan tujuan paling penting dan menaungi yang lainnya adalah iman dan
taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini dapat dipahami selain urutan
penyebutannya dalam undang-undang lebih awal juga dapat dipastikan tanpa iman
dan taqwa, pencapaian tujuan pendidikan yang lain tidak akan membawa kebaikan
bagi umat manusia di dunia apalagi di akhirat. Bahkan akhlak mulia hanya akan
terwujud jika ada iman dan taqwa kepada Tuhan yang Maha Esa (Darmana,
2013).
Akan tetapi, pada kenyataannya dalam proses pembelajaran di sekolah
masih memisahkan antara agama dan sains. Hal ini diduga disebabkan oleh: 1)
Sikap apatis guru sains terhadap agama, sebagian guru tidak suka membicarakan
sains dengan agama karena dianggap dua hal yang sangat berbeda, berlainan, di
mana agama dimulai dengan ”keyakinan” sedangkan sains dimulai dengan
“ketidakyakinan.” 2) Sebagian guru menganggap sains bebas nilai. 3) Pada
umumnya pemikir, perencana, pelaksana kurikulum terutama para guru tidak
mampu/tidak cukup mengerti bagaimana mempersiapkan dan mengajarkan materi
sains berbasis nilai moral agama yang dapat mengantarkan siswa memungkinkan
menjadi beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini
dikarenakan mereka juga tidak pernah mendapatkan nya selama dipersekolahan.
4) Sangat terbatasnya referensi, baik berupa buku maupun ahli yang dapat
dijadikan sebagai rujukan atau model dalam pembelajaran sains berbasis moral
yang dapat mengantarkan siswa memungkinkan menjadi beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa (Darmana, 2013).
Hingga saat ini telah banyak buku ajar yang berkualitas berdasarkan kriteria
ilmiah yang digunakan sebagai buku penuntun siswa. Akan tetapi, buku ajar yang
digunakan masih cenderung terfokus pada penguasaan kognitifnya saja. Hal ini
dapat dilihat dari hasil penelitian Cahyono (2014) tentang pengembangan modul
pembelajaran problem based learning menunjukkan persentase hasil belajar pada
kelas eksperimen dengan menggunakan modul inovatif lebih tinggi daripada kelas
kontrol menggunakan buku teks kimia, yakni pada kelas eksperimen dengan
menggunakan modul inovatif adalah 53,50% dan kelas kontrol menggunakan
buku teks kimia adalah 50,12%. Penelitian yang sama juga dilakukan oleh
Simarmata (2015) tentang pengembangan bahan ajar kimia umum II berbasis
masalah pada materi kimia organik dasar di perguruan tinggi menunjukkan angket
penilaian BNSP dikategorikan valid tanpa revisi.
Oleh karena itu, diperlukan pengembangan bahan ajar yang lebih variatif
dan fungsional yang bertujuan untuk mempertinggi proses interaksi guru-siswa
dan interaksi siswa dengan lingkungan belajarnya. Bahan ajar variatif adalah
bahan ajar yang dapat memanfaatkan sumber belajar yang tersedia di lingkungan
sekolah dan dapat dijangkau oleh guru ataupun siswa. Adapun salah satu sumber
belajar yang dapat disusun menjadi menjadi suatu bahan ajar adalah ayat-ayat
Allah SWT yang berupa Al-qur’an dan Sabda Nabi Muhammad SAW berupa
Hadist.
Tafsir dalam Rochman (2010) mengatakan bahwa perlu dirumuskan secara
jelas bagaimana nilai Islam dalam program dan praktek pembelajaran di semua
pelajaran di lingkungan sekolah. Penerapan nilai Agama Islam dalam proses
pembelajaran dapat menimbulkan kesadaran para peserta didik. Ilmu merupakan
bagian dari Islam dan hakekatnya bersumber dari Allah SWT. Pembelajaran sains
harus menghantarkan kepada kesadaran terhadap nilai kebaikan dan keselamatan.
Nilai inilah yang akan menciptakan kebaikan antar sesama manusia atau sains
berbasis humaniora (Sarkim dalam Rochman, 2010). Kebaikan yang bersumber
dari Allah SWT dalam pembelajaran akan membentuk akhlak mulia (Saiful dalam
Rochman 2010).
Beberapa peneli tian yang menggabungkan antara islam dan sains adalah
penelitian Kamilah (2014) tentang pengembangan modul biologi berbasis
islam-sains sebagai bahan ajar mandiri pada sub materi pokok komponen ekosistem
untuk siswa kelas X Madrasah Aliyah (MA) menunjukkan kualitas modul sangat
Darmana (2013) tentang pandangan siswa terhadap nilai Tauhid melalui materi
kimia yaitu: 51,9% memperoleh skor >20 dan 48% memperoleh skor >15 dan
<20. Demikian halnya dengan hasil penelitian Yuliawati, F, dkk (2013) tentang
pengembangan modul pembelajaran sains berbasis integrasi islam-sains untuk
peserta didik difabel netra mi/sd kelas 5 semester 2 materi pokok bumi dan alam
semesta yaitu, modul pembelajaran yang telah dikembangkan mendapatkan
penilaian baik menurut penilaian ahli media, pendidik SD dan SLB, dengan
persentase keidealan 74,31%.
Berdasarkan uraian tersebut, peneliti tertarik untuk menjembatani tujuan
pendidikan nasional seperti yang diuraikan dan melakukan suatu penelitian untuk
mengembangkan bahan ajar berbasis spiritual dalam pembelajaran kimia untuk
mengatasi masalah yang telah dijelaskan. Penelitian ini berjudul“Pengembangan Modul Kimia Terintegrasi Nilai-Nilai Islami Pada Materi Asam Basa Untuk Siswa SMA”.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas,
terdapat beberapa masalah yang diidentifikasi dalam penelitian yaitu :
1. Sistem pendidikan yang berlangsung masih jauh dari tujuan pendidikan
nasional.
2. Kemampuan guru yang rendah dalam menyusun modul terintegrasi
nilai-nilai Islam.
3. Jumlah referensi tentang penyusunan modul terintegrasi nilai-nilai Islami
yang masih terbatas.
4. Proses pembelajaran yang hanya terfokus pada penguasaan kognitif
sehingga kurang memperhatikan nilai keagamaan.
1.3. Batasan Masalah
Agar penelitian ini lebih terarah dan terfokus, maka dilakukan
batasan-batasan terhadap permasalahan, yaitu: Pengadaan bahan ajar berupa modul kimia
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi, dan batasan masalah yang telah
dikemukakan sebelumnya, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah: Bagaimanakah mengembangkan modul kimia terintegrasi nilai-nilai
Islami pada materi asam basa untuk siswa SMA?
Pertanyaan penelitian:
1. Apakah terdapat nilai-nilai Islami dalam materi ajar pada buku kimia SMA?
2. Bagaimanakah kualitas modul kimia terintegrasi nilai-nilai Islami pada
materi asam basa berdasarkan BSNP?
3. Bagaimanakah respon guru dan mahasiswa terhadap modul kimia
terintegrasi nilai-nilai Islami pada materi asam basa?
1.5. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian pengembangan ini adalah :
Tujuan khusus: Untuk memperoleh modul kimia terintegrasi nilai-nilai
Islami pada materi asam basa.
Tujuan umum:
1. Untuk mengetahui ada/tidaknya nilai-nilai Islami dalam materi ajar pada
buku kimia SMA.
2. Untuk mengetahui kualitas modul kimia terintegrasi nilai-nilai Islami pada
materi asam basa berdasarkan BSNP.
3. Untuk mengetahui respon guru dan mahasiswa dan terhadap modul kimia
terintegrasi nilai-nilai Islami pada materi asam basa.
1.6. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :
1. Bagi pemerintah
Dapat membantu dalam proses penerapan dan pengaplikasian kurikulum
2. Bagi Guru
Dapat dijadikan sebagai referensi dalam menyampaikan materi pelajaran
yang terintegrasi nilai-nilai Islam khususnya mata pelajaran kimia.
3. Bagi siswa
Membuat siswa senang dalam mengikuti pembelajaran kimia khususnya
materi pokok asam-basa, serta meningkatkan keimanan dan ketaqwaan pada
diri siswa.
4. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini akan menambah pengetahuan, keimanan, ketaqwaan,
kemampuan dan pengalaman dalam meningkatkan kompetensinya sebagai
calon guru.
5. Bagi Peneliti Selanjutnya
Sebagai bahan pertimbangan dan perbandingan serta rujukan dalam
melakukan penelitian selanjutnya.
1.7. Definisi Operasional
1. Modul Kimia terintegrasi Nilai-nilai Islami merupakan salah satu paket
pembelajaran mengenai konsep Kimia (Asam Basa) yang dihubungkan
dengan sumber ajaran islam yaitu Al-Qur’an dan Hadist yang disusun secara
sistematis, operasional, terarah, dan disertai dengan pedoman dalam
penggunaannya (Mulyasa, 2003). Modul ini berisi tujuan pembelajaran,
37
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh setelah melakukan penelitian adalah: Produk
modul Kimia terintegrasi nilai-nilai Islam pada materi Asam Basa untuk siswa
SMA telah berhasil disusun. Dengan menginsertkan ayat Al-qur’an, tokoh
ilmuwan muslim dan kata-kata mutiara dari sahabat Rasulullah SAW.
Secara khusus hasil penelitian dapat disimpulkan:
1. Analisis nilai-nilai Islami terhadap buku teks Kimia yang digunakan di
sekolah tidak ada/ kurang dengan nilai rata-rata 1,08.
2. Rancangan modul kimia terintegrasi nilai-nilai Islami pada materi asam basa
yang diidentifikasi valid dan tidak perlu revisi yang berarti telah memenuhi
standar kelayakan BSNP dengan nilai rata-rata 3,5.
3. Respon guru dan mahasiswa terhadap rancangan modul kimia terintegrasi
nilai-nilai Islami pada materi asam basa mendapat tanggapan yang positif
dengan nilai rata-rata 3,43.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah dikemukakan di
atas, maka sebagai tindak lanjut dari penelitian ini disarankan beberapa hal
sebagai berikut:
1. Sebelum menggunakan buku teks atau modul sebagai media pembelajaran
sebaiknya guru memeriksa apakah buku tersebut layak dan sesuai dengan
tujuan kurikulum agar standar kompetensi kelulusan tercapai dengan baik.
Disamping itu, guru juga harus memperhatikan komponen dalam buku teks
atau modul tersebut agar meningkatkan kognitif, afektif dan psikomotorik
peserta didik.
2. Rancangan Modul Kimia Terintegrasi Nilai-Nilai Islami perlu
38
dapat meningkatkan nilai keislaman dalam diri peserta didik sehingga peserta
didik semakin mensyukuri dan mengagungkan kebesaran Allah SWT.
3. Kepada peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian agar dapat
mengimplementasikan modul ini serta dapat mengembangkan modul
pembelajaran kimia pada materi lainnya dengan menginsertkan nilai-nilai
38
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S., (2002), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Rineka
Cipta, Jakarta.
Butt, N., (1996),Sains dan Islamtrj. Masdar Hilmy, Pustaka Hidayah, Bandung.
Cahyono, J., (2014), Pengembangan Modul Pembelajaran Inovatif Stoikiometri
Sesuai Kurikulum 2013 Berbasis Model Pembelajaran Problem Based
Learning (PBL), Skripsi, FMIPA UNIMED, Medan.
Darmana, A., (2013), Pandangan Siswa Terhadap Internalisasi Nilai Tauhid
Melalaui Materi Termokimia, Makalah pada SEMIRATA MIPA UNILA,
Lampung.
Depdiknas, (2010), Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa:
Pedoman Sekolah, Depdiknas, Jakarta.
Hamdani, (2011),Strategi Belajar Mengajar, Pustaka Setia, Bandung.
Kamilah, A., (2014),Pengembangan Modul Biologi Berbasis Islam-Sains Sebagai
Bahan Ajar Mandiri Pada Sub Materi Pokok Komponen Ekosistem Untuk
Siswa Kelas X Madrasah Aliyah (MA), skripsi, FST UIN SUNAN
KALIJAGA, Yogyakarta.
Mahzar, A., (2005), Intergrasi Ilmu dan Agama Intepretasi dan Aksi, PT Mizan
Pustaka, Bandung.
Mahzar, A., (2004),Merumuskan Paradikma Sains dan Teknologi Islam Revolusi
Integralisme Islam, Mizan Media Utama, Bandung.
Majid, A., (2011), Perencanaan Pembelajaran (Mengembangkan Standar
Kompetensi Guru), PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.
Mulyasa, E., (2003), Kurikulum Berbasis Kompetensi: Konsep, Karakteristik, dan
Implementasi, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.
Nata, A., (2012), Sejarah Sosial Intelektual Islam, PT. RajaGrafindo Persada,
Jakarta.
Pemerintah Republik Indonesia, (2003), Undang- Undang Sistem Pendidikan
39
Petrucci, R, H., Harwood, W, S., Herring, F, G., dan Madura, J, D., (2011),Kimia
Dasar Prinsip-Prinsip dan Aplikasi Modern Edisi Kesembilan Jilid II,
Erlangga, Jakarta.
Prayitno., dan Manullang, B (editor)., (2010), Pendidikan Karakter dalam
Pembangunan Bangsa, Pascasarjana UNIMED, Medan.
Prayitno., dan Khaidir, A., (2012),Butir-Butir Nilai Karakter-Cerdas, UNIMED,
Medan.
Rochman, C., (2010), Pembelajaraan Fisika Berbasis Nilai Agama Islam Pada
Perguruan Tinggi Agama Islam,Jurnal Penelitian Pendidikan,11 (2).
Rohmad, A., Suhandini, P., dan Sriyanto., (2013), Pengembangan Lembar Kerja
Siswa (LKS) Berbasis Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi (EEK) serta
Kebencanaan sebagai Bahan Ajar Mata Pelajaran Geografi SMA/ MA di
Kabupaten Rembang,Jurnal Penelitian Pendidikan,1 (2).
Saputro, A, N, C., (2011), Pengintegrasian Nilai-Nilai Relegius dalam Buku
Pelajaran Kimia SMA/ MA sebagai Metode Alternatif Membentuk Karakter
Insan Mulia pada Siswa, Jurnal Penelitian Pendidikan, FMIPA Universitas
Sebelas Maret, Surakarta,304-310.
Sianturi, R, T., (2015), Pengembangan Modul Pembelajaran Sistem Koloid Kelas
XI SMA Terintegrasi Nilai-Nilai Spiritual, Skripsi, FMIPA UNIMED,
Medan.
Simaremare, S., (2015), Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Nilai- Nilai
Spiritual pada Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan (Ksp), Skripsi,
FMIPA UNIMED, Medan.
Simarmata, M., (2015), Pengembangan Bahan Ajar Kimia Umum II Berbasis
Masalah pada Materi Kimia Organik Dasar di Perguruan Tinggi, Skripsi,
FMIPA UNIMED, Medan.
Sitorus, M., Sudrajat, A., dan Lestari, M., (2015), Pengembangan Bahan Ajar
Inovatif dan Interaktif melalui Pendekatan Saintifik pada Pembelajaran
Reaksi Redoks dan Elektrokimia, Pascasarjana UNIMED, Medan.
Sugiyono, (2010), Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
40
Yuliawati, F., Rokhimawan, M.A., dan Suprihatiningrum, J., (2013),
Pengembangan Modul Pembelajaran Sains Berbasis Integrasi Islam-Sains
Untuk Peserta Didik Difabel Netra MI/SD Kelas 5 Semester 2 Materi
Pokok Bumi dan Alam Semesta, Jurnal Pendidikan IPA Indonesia 2(2) : 169-177.
Yusuf, M., dan Sanuri., (1998),Al-Islam dan IPTEK I, PT. RajaGrafindo Persada