• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN MODUL KIMIA TERINTEGRASI NILAI-NILAI ISLAMI PADA POKOK BAHASAN MINYAK BUMI UNTUK SISWA SMA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN MODUL KIMIA TERINTEGRASI NILAI-NILAI ISLAMI PADA POKOK BAHASAN MINYAK BUMI UNTUK SISWA SMA."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh :

Aria Darmawan NIM 4123131006

Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

RIWAYAT HIDUP

Aria Darmawan dilahirkan di Perbaungan, Sumatera Utara, pada tanggal 12 Desember 1994. Ibu bernama Supiah dan ayah bernama Zainal Arifin, dan merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Pada tahun 2000, penulis masuk SD Negeri 053964 Kuala, dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006, penulis melanjutkan sekolah SMPN 1 Kuala dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2009, penulis melanjutkan sekolah di SMA Swasta Esa Prakarsa Selesai, dan lulus pada tahun 2012. Pada tahun 2012, penulis diterima di Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

(4)

iii

PENGEMBANGAN MODUL KIMIA TERINTEGRASI NILAI-NILAI ISLAMI PADA POKOK BAHASAN MINYAK BUMI

UNTUK SISWA SMA

Aria Darmawan (NIM 4123131006)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk (1) memperoleh produk modul kimia SMA terintegrasi nilai-nilai islami pada pokok bahasan minyak bumi, (2) mengetahui apakah terdapat nilai-nilai islam dalam materi ajar pada buku kimia SMA, (3) mengetahui bagaimanakah kualitas modul kimia SMA terintegrasi nilai-nilai islam pada pokok bahasan minyak bumi berdasarkan BSNP, (4) mengetahui bagaimanakah respon guru, mahasiswa, siswa terhadap modul kimia SMA terintegrasi nilai-nilai islam pada pokok bahasan minyak bumi. Metode yang digunakan adalah research and development (R and D), melalui tahapan analisis, tahap rancangan dan tahap pengembangan. Tahap analisis dimulai penentuan buku kimia yang dipergunakan di sekolah. Buku diidentifikasi oleh peneliti untuk melihat apakah terdapat nilai-nilai islami dalam buku. Selanjutnya tahap rancangan modul kimia dengan mengintegrasikan nilai-nilai islami. Tahap pengembangan dimulai dengan menguji kelayakan modul kimia dengan instrumen angket BSNP oleh 3 orang dosen Kimia UNIMED dan 3 orang guru kimia mendapatkan skor 3,51 yang berarti valid dan tidak perlu direvisi. Rancangan modul kimia hasil pengembangan dibagikan kepada 3 guru kimia, 15 mahasiswa, dan 16 siswa untuk meminta pandangan terhadap modul kimia dengan menggunakan angket yang telah disediakan oleh peneliti dan mendapat skor 3,55 yang berarti mendapat respon positif. Dari hasil penilaian diperoleh nilai yang valid yang berarti modul kimia layak untuk digunakan dan mendapat tanggapan yang positif.

(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT. atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi penelitian dengan judul “Pengembangan Modul Kimia Terintegrasi Nilai-Nilai Islami Pada Pokok Bahasan Minyak Bumi Untuk Siswa SMA”.

Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak Dr. Ayi Darmana, M.Si sebagai dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan ilmu pengetahuan, bimbingan dan saran-saran sejak awal penelitian hingga selesainya penulisan skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada bapak Dr. Mahmud, M.Sc, bapak Dr. Zainuddin Muchtar, M.Si, dan Ibu Ratu Evina Dibyantini, M.Si , sebagai dosen penguji yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran kepada penulis untuk menyelesaikan tugas akhir ini. Ucapan terima kasih kepada bapak Dr. Marham Sitorus, M.Si, sebagai dosen pembimbing akademik selama penulis menjalani perkuliahan di Jurusan Kimia FMIPA UNIMED. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada bapak Alm. Drs. Rahmat Nauli, M.Si, bapak Dr. Ajat Sudrajat, M.Si dan Dr. Destria Roza, M.Si, serta bapak Drs. Sunarto, ibu Nurhayati Minda M, S.Pd, dan ibu Tri Wahyuni, S.Pd, yang telah membantu penulis dalam standarisasi modul kimia terintegrasi nilai-nilai Islam. Ucapan terima kasih juga seluruh Bapak dan Ibu Dosen, staf pegawai serta mahasiswa Jurusan Kimia FMIPA UNIMED.

Teristimewa penulis mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua yang sangat luar biasa Bapak Zainal Arifin dan Mama Supiah, terima kasih untuk doa-doa, jerih payah dan perjuangan selama ini dalam menyekolahkan penulis dan yang selalu memberi dukungan dalam penulisan skripsi ini. Teristimewa juga kepada saudara penulis Wilda Putri Selvia dan Amalia Awanys yang memberi semangat dan dukungan demi terselesainya studi penulis.

(6)

v

Siti Khadijah, Nurul Indah Pratiwi, Hotmian Sibarani untuk partisipasi, dukungan, dan motivasi serta doa dalam menyelesaikan skripsi ini serta teman-teman satu PS yaitu Umi Wardaniah dan Haryati yang merupakan teman-teman seperjuangan dalam mengerjakan skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada HMJ Kimia yang menjadi wadah penulis dalam berorganisasi dan yang telah banyak memberikan pelajaran kepada penulis baik dalam hal berorganisasi membantu mengubah pola pikir menjadi lebih baik. Dan terima kasih buat teman-teman pendidikan Kimia Reguler B 2012 yang sama-sama berjuang selama kuliah serta kepada semua pihak yang telah membantu selama proses penulisan skripsi ini. Penulis menyadari masih banyak kelemahan dalam penyusunan skripsi ini baik dari segi isi, susunan maupun tata bahasa. Namun, penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

Medan, Juli 2016 Penulis

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Tabel viii

Daftar Gambar ix

Daftar Lampiran x

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang 1

1.2. Identifikasi Masalah 4

1.3. Batasan Masalah 4

1.4. Rumusan Masalah 4

1.5. Tujuan Penelitian 5

1.6. Manfaat Penelitian 5

1.7. Definisi Operasional 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7

2.1. Integrasi Islam dan Sains 7

2.2. Modul 8

2.3. Karakter 16

2.4. Minyak Bumi 19

2.5. Kerangka Berpikir 22

BAB III METODE PENELITIAN 24

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 23

3.2. Populasi dan Sampel 23

3.3. Metode Penelitian 23

(8)

vii

3.5. Prosedur Penelitian 24

3.6. Teknik Analisis Data 27

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 30

4.1. Peninjauan Buku Kimia SMA 30

4.2. Identifikasi Nilai-Nilai Islami pada Materi Minyak Bumi

dalam Buku Ajar Kimia Untuk SMA/ MA 32 4.3. Pengembangan Modul Pembelajaran Kimia Terintegrasi Nilai-Nilai

Islami 33

4.4. Standarisasi Rancangan Modul Terintegrasi Nilai-Nilai Islami 35 4.5. Respon Terhadap Modul Kimia Terintegrasi Nilai-Nilai Islami 37

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 38

5.1. Kesimpulan 38

5.2. Saran 38

(9)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1. Data, sumber data, instrument, dan analisis data penelitian 24 Tabel 3.2. Skala Kriteria Kelayakan Modul Berdasarkan Pendapat

Validator 29

Tabel 4.1. Daftar judul buku yang dianalisis berdasarkan hasil observasi

di sekolah 30

Tabel 4.2. Hasil analisis awal buku kimia SMA/MA 31 Tabel 4.3. Hasil identifikasi nilai-nilai islam pada buku kimia 32 Tabel 4.4. Gambaran umum rancangan modul kimia minyak bumi 33 Tabel 4.5. Tahap-tahap pengintegrasian modul dengan nilai-nilai islami 34 Tabel 4.6. Hasil angket penilaian modul pembelajaran terintegrasi

nilai-nilai islami berdasarkan kelayakan BSNP menurut dosen

ahli dan guru kimia 35

Tabel 4.7. Hasil angket penilaian modul pembelajaran terintegrasi nilai-nilai islami berdasarkan nilai-nilai islami menurut dosen

ahli dan guru kimia 36

Tabel 4.8. Hasil angket penilaian modul pembelajaran terintegrasi nilai-nilai islami berdasarkan angket pandangan menurut

(10)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Kerangka Konseptual 22

Gambar 3.1. Alur Rencana Penelitian Pengembangan Modul Kimia SMA Terintegrasi Nilai-Nilai Islami Pada Pokok Bahasan

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1 Silabus Mata Pelajaran Kimia 43 Lampiran 2 Standar Penilaian Buku Teks Pelajaran 46 Lampiran 3 Instrumen Test Penilaian Rancangan Modul Pada Materi

Minyak Bumi 47

Lampiran 4 Angket Penilaian Rancangan Modul Kimia Terintegrasi Nilai-Nilai Agama Islam Pada Materi Minyak Bumi

Untuk Validator Dan Guru 62

Lampiran 5 Angket Penilaian Rancangan Modul Kimia Terintegrasi Nilai-Nilai Agama Islam Pada Materi Minyak Bumi

Untuk Guru Mahasiswa Dan Siswa 64 Lampiran 6 Hasil Identifikasi Nilai-Nilai Islam Pada Buku Kimia 67 Lampiran 7 Rancangan Pengembangan Modul Kimia Terintegrasi

Nilai-Nilai Islami pada Materi Minyak Bumi 68 Lampiran 8 Daftar Penilai Kualitas Modul Kimia Terintegrasi

Nilai-Nilai Islami Pada Pokok Bahasan Minyak Bumi 71 Lampiran 9 Hasil Angket Penilaian Modul Pembelajaran Terintegrasi

Nilai-Nilai Islami Berdasarkan Kelayakan BSNP

Menurut Dosen Ahli 73

Lampiran 10 Hasil Angket Penilaian Modul Pembelajaran Terintegrasi Nilai-Nilai Islami Berdasarkan Kelayakan BSNP

Menurut Guru Kimia 77

Lampiran 11 Hasil Angket Penilaian Modul Pembelajaran Terintegrasi Nilai-Nilai Islami Berdasarkan Nilai-Nilai Islami

Menurut Dosen Ahli 81

Lampiran 12 Hasil Angket Penilaian Modul Pembelajaran Terintegrasi Nilai-Nilai Islami Berdasarkan Nilai-Nilai Islami

(12)

xi

Lampiran 13 Hasil Angket Penilaian Modul Pembelajaran Terintegrasi Nilai-Nilai Islami Berdasarkan Angket Pandangan

Menurut Guru Kimia 83

Lampiran 14 Hasil Angket Penilaian Modul Pembelajaran Terintegrasi Nilai-Nilai Islami Berdasarkan Angket Pandangan

Menurut Mahasiswa Kimia 85

Lampiran 15 Hasil Angket Penilaian Modul Pembelajaran Terintegrasi Nilai-Nilai Islami Berdasarkan Angket Pandangan

(13)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat (Purba dan Yusnandi, 2014). Beberapa kalangan masyarakat mengeluhkan penurunan tata karma, etika dan kreatifitas peserta didik yang diyakini merupakan akibat dari lemahnya pendidikan budaya dan karakter bangsa. Hal itu secara tidak langsung menuntut pemerintah untuk mengembangkan kurikulum yang mengedepankan pendidikan yang berkarakter, dalam arti kurikulum yang memiliki karakter, dan sekaligus diorientasikan bagi pembentukan karakter peserta didik. Penanaman karakter dalam kurikulum didasarkan pada UUD 1945 pasal 31 ayat 3, pendidikan nasional bertujuan untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Menurut Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3 serta dijelaskan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

(14)

2

pendidikan karakter adalah di dalam keluarga. Tetapi sekolah dalam hal ini merupakan wahana strategis yang memungkinkan setiap anak didik, dengan latar belakang sosial budaya yang beragam, untuk saling berinteraksi di antara sesama, saling menyerap nilai–nilai budaya yang berlainan, dan beradaptasi sosial. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pendidikan karakter melalui sistem persekolahan merupakan solusi yang tepat untuk mengembangkan peradaban bangsa menjadi lebih bermartabat (Muis, 2010).

Fakta merupakan cerminan bahwa tujuan pendidikan Nasional belum sepenuhnya terlaksana dan telah terjadi “mismatch” dalam dunia pendidikan di Indonesia. Salah satu penyebabnya diduga diakibatkan oleh sumber masalah yang utama yaitu pemisahan agama dan sains. Hal ini memicu masalah masalah berikutnya, diantaranya: 1) Sikap apatis guru sains terhadap agama, sebagian guru tidak suka membicarakan sains dengan agama karena dianggap dua hal yang sangat berbeda, berlainan, di mana agama dimulai dengan ”keyakinan” sedangkan sains dimulai dengan “ketidakyakinan.” 2) Sebagian guru menganggap sains bebas nilai. 3) Pada umumnya pemikir, perencana, pelaksana kurikulum terutama para guru tidak mampu/tidak cukup mengerti bagaimana mempersiapkan dan mengajarkan materi sains berbasis nilai moral agama yang dapat mengantarkan siswa memungkinkan menjadi beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini dikarenakan mereka juga tidak pernah mendapatkan nya selama dipersekolahan. 4) Sangat terbatasnya referensi, baik berupa buku maupun ahli yang dapat dijadikan sebagai rujukan atau model dalam pembelajaran sains berbasis moral yang dapat mengantarkan siswa memungkinkan menjadi beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa (Darmana, 2013).

(15)

Dalam konteks ilmu sains, paradigma islam-sains dapat diaplikasikan dalam berbagai cara, termasuk dalam ilmu kimia. Proses pembelajaran kimia tidak hanya menyampaikan informasi materi kimia, tetapi juga menanamkan nilai nilai islam pada diri peserta didik yang sedang belajar. Bahan ajar variatif adalah bahan ajar yang dapat memanfaatkan sumber belajar yang tersedia di lingkungan sekolah dan dapat dijangkau oleh guru ataupun siswa. Adapun salah satu sumber belajar yang dapat disusun menjadi suatu bahan ajar adalah ayat-ayat Allah yang berupa Al-Qur’an dan Sabda Nabi Muhammad SAW berupa Hadits. Keduanya merupakan sumber belajar yang didalamnya bersifat pesan, kejadian, fakta dan peristiwa (Kamilah, 2014).

Pengembangan media pembelajaran kimia berbasis keislaman merupakan alternatif dalam rangka menanamkan nilai-nilai keagamaan pada peserta didik. Selain memperoleh materi dari mata pelajaran, siswa akan mendapatkan juga wacana keislaman. Manfaat lain dari pengembangan media pembelajaran berbasis islam-sains adalah siswa dapat menganalisis obyek kimia dengan perspektif islam (Muis, 2010).

Berdasarkan penelitian yang menggabungkan islam dan kimia yang dilakukan oleh Ubaidillah (2014) tentang ujicoba modul kimia SMA berwawasan integrasi islam-sains kelas X terhadap hasil belajar kognitif peserta didik pada materi minyak bumi di SMA Muhammadiyah Boarding School Yogyakarta menunjukan kualitas modul yang baik dengan hasil penilaian/validasi keseluruhan sebesar 79,11% dengan kategori baik.

(16)

4

1.2. Identifikasi Masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah di atas, maka dapat di identifikasi beberapa permasalahan yang berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan:

1. Penanaman nilai-nilai moral dan spiritual masih jarang bahkan sulit ditemukan dalam media pembelajaran.

2. Kurangnya kemampuan guru dalam menyusun modul pembelajaran dengan mengintergrasikan nilai-nilai islam.

3. Proses pembelajaran di sekolah cenderung hanya fokus pada tuntutan penguasaan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor.

4. Kurangnya referensi buku tentang nilai-nilai islam maupun karakter.

1.3. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka penelitian ini di batasi pada pengembangan modul pembelajaran berupa modul kimia berwawasan integrasi nilai-nilai islami.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi, dan batasan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah terdapat nilai-nilai Islam dalam materi ajar pada buku kimia SMA? 2. Bagaimana mengembangkan modul kimia SMA terintegrasi nilai-nilai Islami

pada pokok bahasan minyak bumi?

3. Bagaimanakah kualitas modul kimia SMA terintegrasi nilai-nilai islam pada pokok bahasan minyak bumi berdasarkan BSNP?

(17)

1.5. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka penelitian ini bertujuan:

1. Memperoleh produk modul kimia SMA terintegrasi nilai-nilai islami pada pokok bahasan minyak bumi.

2. Mengetahui apakah terdapat nilai-nilai islam dalam materi ajar pada buku kimia SMA.

3. Mengetahui bagaimanakah kualitas modul kimia SMA terintegrasi nilai-nilai islam pada pokok bahasan minyak bumi berdasarkan BSNP.

4. Mengetahui bagaimanakah respon guru, mahasiswa, siswa terhadap modul kimia SMA terintegrasi nilai-nilai islam pada pokok bahasan minyak bumi.

1.6. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah: 1. Bagi pemerintah

Dapat membantu dalam proses penerapan dan pengaplikasian kurikulum 2013 pada siswa SMA.

2. Bagi Guru

Dapat dijadikan sebagai referensi dalam menyampaikan materi pelajaran yang terintegrasi nilai-nilai islam khususnya mata pelajaran kimia.

3. Bagi siswa

Membuat siswa senang dalam mengikuti pembelajaran kimia khususnya materi pokok minyak bumi, serta meningkatkan keimanan dan ketaqwaan pada diri siswa.

4. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini akan menambah pengetahuan, keimanan, ketaqwaan, kemampuan dan pengalaman dalam meningkatkan kompetensinya sebagai calon guru.

5. Bagi Peneliti Selanjutnya

(18)

6

1.7. Definisi Operasional

(19)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, modul pembelajaran minyak bumi terintegrasi nilai-nilai islami. Dari hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan yaitu:

1. Telah berhasil dikembangkan modul kimia SMA/MA terintegrasi nilai-nilai Islami pada pokok bahasan minyak bumi, dengan karakteristik menginsertkan kutipan ayat-ayat Alquran, menampilkan tokoh ilmuwan muslim, dan menyisipkan kata-kata mutiara Rosulullah SAW.

2. Tidak ditemukan nilai-nilai islami pada buku kimia SMA/MA yang dipakai sekolah.

3. Kualitas modul telah memenuhi standar kelayakan BSNP diperoleh nilai dengan skor rata-rata 3,51 (maksimum 4).

4. Pandangan guru, mahasiswa, dan siswa terhadap modul mendapat respon yang positif diperoleh skor rata-rata 3,55 (maksimum 4).

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas, maka sebagai tindak lanjut dari penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut:

1. Sebelum menggunakan buku teks atau modul sebagai media pembelajaran sebaiknya guru memeriksa apakah buku tersebut layak dan sesuai dengan tujuan kurikulum agar standar kompetensi kelulusan tercapai dengan baik. Disamping itu, guru juga harus memperhatikan komponen dalam buku teks atau modul tersebut agar meningkatkan kognitif, afektif dan psikomotorik peserta didik. 2. Rancangan Modul Kimia Terintegrasi Nilai-Nilai Islami perlu

(20)

39

(21)

Daftar Pustaka

Adisusilo, (2014), Pembelajaran Nilai-Karakter, Penerbit Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Arikunto, S., (2002), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Rineka Cipta, Jakarta.

Asliyani, Rusdi, M., Asrial, (2014), Pengembangan Bahan Ajar Kimia SMK Teknologi Kelas X Berbasis Kontekstual, Edu-Sains 3(2): 1-7.

Bursah, M., (2011), Minyak Bumi, Panduan Belajar Siswa Kelas X SMA, Modul, LPMP Sulawesi Selatan, Makassar.

Chang, R., (2005), Kimia Dasar Edisi 3 Jilid I, Erlangga, Jakarta.

Darmana, A, (2013), Pandangan Siswa Terhadap Internalisasi Nilai Tauhid Melalui Materi Termokimia, Makalah pada SEMIRATA MIPA UNILA, Lampung. Depdiknas, (2003), Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20, Tahun 2003,

tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Djudin, T., (2011), Menyisipkan Nilai-Nilai Agama Dalam Pembelajaran Sains: Upaya Alternatif Memagari Aqidah Siswa, Jurnal Khatulistiwa – Journal of Islamic Studies, 1(2): 151-160

Hamdani, (2011), Strategi Belajar Mengajar, Pustaka Setia, Bandung.

Kamilah, A., (2014), Pengembangan Modul Biologi Berbasis Islam-Sains Sebagai Bahan Ajar Mandiri Pada Sub Materi Pokok Komponen Ekosistem Untuk Siswa Kelas X Madrasah Aliyah (MA), Skripsi, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta.

Muis, A., (2010), Pengembangan Modul Kimia Berwawasan Integrasi Islam-Sains Untuk Kelas X Materi Pokok Hidrokarbon dan Minyak Bumi, Skripsi, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta.

Mulyasa, E., (2003), Kurikulum Berbasis Kompetensi: Konsep, Karakter, dan Implementasi, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.

(22)

41

Novana, T., Sajidan, Maridi, (2014), Pengembangan Modul Inkuiri Terbimbing Berbasis Potensi Lokal pada Materi Tumbuhan Lumut (Bryophyta) dan Tumbuhan Paku (Pteridophyta), Jurnal Pasca UNS 3(2): 108-122

Prayitno., Khaidir, A., (2012), Butir-Butir Nilai Karakter-Cerdas, UNIMED, Medan.

Purba, E., Yusnadi, (2014), Filsafat Pendidikan, Medan, Unimed Press. Purba, M., (2007), Kimia Untuk SMA Kelas X, Jakarta, Erlangga

Rohmad, A, Suhandini, P., Sriyanto., (2013), Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi (EEK) serta Kebencanaan sebagai Bahan Ajar Mata Pelajaran Geografi SMA/ MA di Kabupaten Rembang, Jurnal Penelitian Pendidikan, 1(2).

Safitri, A., (2015), Pengembangan Modul Kimia SMA Berbasis Inkuiri Terbimbing Pada Materi Larutan Penyangga, Skripsi, Universitas Negeri Semarang, Semarang.

Saputro, A.N.C., (2011), Pengintegrasi Nilai-Nilai Relegius Dalam Buku Pelajaran Kimia SMA/MA sebagai Metode Alternatif Membentuk Karakter Insan Mulia Pada Siswa, Seminar Nasional VIII Pendidikan Biologi, FMIPA FKIP Universitas Selebas Maret, Surakarta.

Sianturi, R.T., (2015), Pengembangan Modul Pembelajaran Sistem Koloid Kelas XI SMA Terintegrasi Nilai-Nilai Spiritual, Skripsi, Universitas Negeri Medan, Medan.

Sitorus, M., Sudrajat, A., Lestari, M., (2015), Pengembangan Bahan Ajar Inovatif dan Interaktif melalui Pendekatan Saintifik pada Pembelajaran Reaksi Redoks dan Elektrokimia, Pascasarjana UNIMED, Medan.

Sugiyono, (2008), Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Alfabeta, Bandung.

Sudarmo, U., (2007), Kimia Untuk SMA Kelas X, Surakarta, Phibeta

(23)

Yuliawati, F., Rokhimawan, M.A., Suprihatiningrum, J., (2013), Pengembangan Modul Pembelajaran Sains Berbasis Integrasi Islam-Sains Untuk Peserta Didik Difabel Netra MI/SD Kelas 5 Semester 2 Materi Pokok Bumi dan Alam Semesta, Jurnal Pendidikan IPA Indonesia 2(2) : 169-177.

Gambar

Tabel 3.1.  Data, sumber data, instrument, dan analisis data penelitian
Gambar 2.1. Kerangka Konseptual

Referensi

Dokumen terkait

Proses produksi alkil poliglikosida dapat dilakukan dengan dua cara yaitu (1) secara langsung yaitu dengan satu tahap berupa tahap asetalisasi dengan bahan baku dekstrosa

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pola induksi tirai listrik Pulsed DC di dalam air tawar dan air bersalinitas 35 ppt, menentukan tegangan yang efektif dalam

Dalam teori ini, Bolwby telah mengemukakan empat komponen utama yang mempunyai hubungkait antara satu sama lain dalam proses membentuk pertautan yang boleh dikaitkan dengan

Penelitian yang dilakukan terhadap 24 orang subyek dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) ≥ 25 Kg/m 2, diketahui bahwa pemberian konseling gizi mampu mengubah perilaku

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis penilaian hasil belajar di madrasah diniyah roudlotul „ulum desa jurangbahas kecamatan wangon

juga dari hasil wawancara dengan pengelola K3 di PLTD Telaga Kota Gorontalo kecelakaan kerja pernah terjadi pada tahun 2014, dimana salah satu pekerja di PLTD Telaga

Pada siklus II aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan. Aktivitas belajar siswa dengan kategori tinggi pada siklus I adalah 7 orang atau 25%, pada siklus II meningkat menjadi

putri itu juga diikat dengan tali yang sudah dianyam, maksud dari anyaman tali yang mengikat tangan penari putri ini adalah penggambaran kesakitannya Dewi Shinta