• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH MICRO TEACHING -KETERAMPILAN MEMBUAT VARIASI DAN STIMULASI

N/A
N/A
Nopika perdama Yani Br Ginting

Academic year: 2024

Membagikan " MAKALAH MICRO TEACHING -KETERAMPILAN MEMBUAT VARIASI DAN STIMULASI "

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH MICRO TEACHING

-KETERAMPILAN MEMBUAT VARIASI DAN STIMULASI-

DISUSUN OLEH KELOMPOK 4 :

NOPIKA PERDAMA YANI BR GINTING (5213351046) AISYAH PUTRI SIREGAR ( 5213351020)

SENDY AL FADIL ( 5213351047) SIGIT NUGROHO (5213351041)

DOSEN PENGAMPU : Drs. Nelson Sinaga M.Pd

PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMATIKA DAN KOMPUTER JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah- Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Keterampilan Memberikan Variasi dan Stimulus dalam Pembelajaran ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata kuliah pembelajaran MICRO TEACHING. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Keterampilan Memberikan Variasi dan Stimulus dalam Pembelajaran bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. Nelson Sinaga M.Pd selaku dosen pengampu pada mata kuliah micro teaching yang telah mengajar dan membimbing kami dalam proses pembelajaran pada semester ganjil ini.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tidak lepas dari kesalahan dan sangat jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu kami sangat mengharap kritik dan saran yang sifatnya membangun demi penyempurnaan makalah ini. Kami berharap semoga makalah ini dapat digunakan dengan sebagaimana mestinya dan bisa memberikan manfaat bagi kita semua. Semoga Tuhan yang maha Esa mencurahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita dalam proses mencari ilmu dunia dan akhirat.

Medan, 15 september 2023

Kelompok 4

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...2

DAFTAR ISI...3

BAB I...4

PENDAHULUAN...4

A. LATAR BELAKANG...4

B. RUMUSAN MASALAH...4

C. TUJUAN...4

BAB II...5

PEMBAHASAAN...5

A. Keterampilan Mengadakan Variasi...5

B. Penggunaan dalam kelas...5

C. Prinsip Penggunaan...6

D. Komponen Variasi...6

E. Pemusatan perhatian (focusing)...6

F. Pemberian waktu atau kesenyapan (pausing)...6

G. Kontak pandang...7

H. Gerakan anggota badan (Gesturing)...7

BAB III...9

PENUTUP...9

A. KESIMPULAN...9

B. SARAN...9

DAFTAR PUSTAKA...10

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kegiatan pembelajaran di sekolah adalah kegiatan pendidikan pada umumnya, yang menjadikan siswa menuju keadaan yang lebih baik. Pendidikan dalam hal ini sekolah tidak dapat lepas dari peran guru sebagai fasilitator dalam penyampaian materi. Profesionalisme seorang guru sangatlah dibutuhkan guna terciptanya suasana proses belajar mengajar yang efisien dan efektif dalam pengembangan siswa yang memiliki kemampuan beragam.

Pembelajaran pada dasarnya adalah proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan perilakau kearah yang lebih baik.

variasi dalam kegiatan belajar mengajar adalah perubahan kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan motivasi para peserta didik serta mengurangi kejenuhan dan kebosanan. Prestasi belajar yang maksimal dapat diupayakan oleh guru dengan melakukan hal-hal yang bisa membangun atau menambah semangat dan motivasi belajar peserta didik berupa keterampilan mengadakan variasi, karena semangat dan motivasi peserta didik dalam belajar akan sangat berpengaruh pada prestasi belajar yang dicapai peserta didik.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan variasi ? 2. Apa tujuan dari penggunaan variasi ? 3. Bagaimana prinsip penggunaan variasi ? 4. Apa saja komponen dari variasi ?

C. TUJUAN

1. Untuk mengetahui pengertian dari keterampilan variasi 2. Untuk mengetahui tujuan dari penggunaan variasi 3. Untuk mengetahui prinsip penggunaan variasi 4. Untuk mengetahui komponen dari variasi

(5)

BAB II

PEMBAHASAAN

A. Keterampilan Mengadakan Variasi

Keterampilan Mengadakan Variasi Pada dasarnya semua orang tidak menghendaki kebosanan dalam hidupnya, karena hal ini tidak menyenangkan Biasanya, kebosanan itu dapat terjadi jika guru tidak menggunakan variasi dalam proses belajar mengajar Kebosanan ini merupakan masalah besar di sekolah yang perlu diatasi. Dalam pembelajaran, salah satu cara mengatasi kebosanan peserta didik adalah dengan mengadakan variasi. variasi stimulus adalah suatu kegiatan guru dalam konteks proses interaksi belajar mengajar yang ditujukan untuk mengatasi kebosanan peserta didik sehingga dalam situasi belajar-mengajar, peserta didik senantiasa menunjukkan ketekunan, antusias, serta penuh partisipasi.

Apa saja yang perlu divariasikan? Berikut ini akan diuraikan hal-hal yang perlu divariasikan dalam proses pembelajaran. Variasi dimaksudkan sebagai proses perubahan yang terjadi dalam pembelajaran, yang dapat dikelompokan atas tiga kelompok komponen, yaitu:

a. variasi dalam gaya mengajar,

b. variasi dalam penggunaan alat dan media pembelajaran, c. variasi dalam pola interaksi dalam kelas.

Apabila ketiga komponen tersebut dikombinasikan penggunaannya atau secara integrated, maka akan dapat meningkatkan perhatian peserta didik, menghilangkan kebosanan, membangkitkan keinginan, dan kemauan atau kegairahan belajar. Keterampilan mengadakan variasi ini lebih luas penggunannya daripada keterampilan lainnya, karena merupakan keterampilan campuran atau integrasi dengan keterampilan yang lain. Misalnya variasi guru dalam menggunakan pendekatan, menggunakan metode, memberi penguatan, variasi dalam memberi pertanyaan, dan variasi dalam tingkat kognitif, dan sebagainya

D. Penggunaan dalam kelas

Dalam proses belajar mengajar, variasi ditunjukkan dengan adanya perubahan dalam gaya mengajar, media yang digunakan dan perubahan dalam pola interaksi. Variasi lebih bersifat proses daripada produk.

Tujuan penggunaan variasi dalam pembelajaran adalah sebagai berikut:

a. Menghilangkan kebosanan belajar bagi anak didik.

(6)

E. Prinsip Penggunaan

Dalam menggunakan variasi sebaiknya semua jenis variasi digunakan, di samping juga harus ada variasi penggunaan komponen untuk tiap jenis variasi. Menggunakan variasi secara lancar dan berkesinambungan, sehingga momen proses belajar yang utuh tidak rusak dan perhatian peserta didik dan proses belajar tidak terganggu. Penggunaan komponen variasi harus benar-benar terstruktur dan direncanakan guru. Karena itu, memerlukan penggunaan yang luwes dan spontan sesuai dengan umpan balik yang diterima. Biasanya bentuk umpan balik ada dua, yaitu:

a. Umpan balik perilaku yang menyangkut perhatian dan keterlibatan peserta didik, dan b. umpan balik informasi tentang pengetahuan dan penguasaan Pelajaran

F. Komponen Variasi

a. Variasi Gaya Mengajar

b. Variasi dalam gaya mengajar ini terdiri dari:

c. Variasi suara

Variasi suara adalah perubahan nada suara dari keras menjadi lunak, dari tinggi menjadi rendah, dari cepat menjadi lambat dan sebaliknya. Atau dengan kata lain, suara guru dapat bervariasi dalam, intonasi, nada, volume, dan kecepatan Guru dapat mendramatisasi suatu peristiwa dengan menunjukkan hal-hal yang dianggap penting, berbicara pelan dengan seorang peserta didik, atau berbicara secara tajam dengan peserta didik yang kurang perhatian, dan seterusnya.

G. Pemusatan perhatian (focusing)

Untuk memfokuskan peserta didik pada suatu aspek yang penting atau aspek kunci, guru dapat menggunakan penekanan secara verbal, misalnya "perhatikan baik baik !." "nah, ini adalah bagian yang sukar," "dengarkan yang baik, ini agak sukar dipahami." Penekanan seperti itu biasanya disertai dengan anggota badan atau isyarat, seperti menunjuk ke tulisan di papan tulis.

H. Pemberian waktu atau kesenyapan (pausing)

Ada kesenyapan yang tiba-tiba yang disengaja selagi guru menerangkan sesuatu merupakan kondisi yang baik untuk menarik perhatian. Di samping itu dapat juga dilakukan dengan cara mengubah suasana menjadi sepi, dari suatu kegiatan menjadi tanpa kegiatan/diam, dari akhir bagian pelajaran ke bagian berikutnya. Dalam keterampilan bertanya, pemberian waktu dapat diberikan setelah guru mengajukan beberapa pertanyaan, untuk mengubahnya menjadi pertanyaan yang lebih tinggi tingkatannya setelah keadaan menungkinkan. Bagi peserta didik pemberian waktu dipakai untuk mengorganisasi jawabannya agar menjadi lengkap.

(7)

I. Kontak pandang

Bila guru berbicara atau berinteraksi dengan peserta didik, sebaiknya mengarahkan pandangannya ke seluruh kelas, menatap mata peserta didik untuk dapat membentuk hubungan yang positif dan membentuk hubungan yang akrab. Hindari memandang peserta didik tertentu secara terus menerus atau memandang ke arah tertentu saja.

J. Gerakan anggota badan (Gesturing)

Variasi dalam ekspresi wajah, mimik, gerakan kepala atau badan merupakan bagian yang penting dalam berkomunikasi. Tidak hanya untuk menarik perhatian saja, tetapi juga menolong arti pembicaraan. Ekspresi wajah misalnya: tersenyum, mengerutkan dahi, cemberut, menaikan alis mata. Menggerakkan kepala seperti mengangguk, menggeleng.

Menggoyang-goyangkan tanggan dapat diartikan "tidak", mengangkat tangan dapat diartikan

“apa lagi."

a. Variasi posisi guru

Variasi posisi guru artinya perubahan posisi guru dari suatu daerah ke daerah lain di dalam kelas. Perpindahan posisi guru dalam ruangan kelas dapat menari perhatian peserta didik dan dapat meningkatkan kepribadian guru. Perpindahan posisi dapat dilakukan dari muka ke belakang, dari sisi kiri ke kanan, atau di antara peserta didik dari belakang ke samping peserta didik

b. Variasi Media dan Bahan Ajar

Ada beberapa variasi penggunaan media, yaitu media pandang (visual), media dengar (audio), dan media pandang dengar (audio visual). Kemudian variasi dalam alat/bahan dapat pula dilakukan, misalnya yang dapat diraba, dicium dan dimanipulasi sangat membantu menarik perhatian peserta didik. Pembelajaran yang banyak melibatkan alat sensoris (indra) atau multisensoris adalah sangat baik, karena dapat menampung semua kebiasaan belajar anak yang bervariasi. Misalnya ada peserta didik yang lebih suka mendengar daripada melihat, atau suka melihat saja, atau suka mendengar dan melihat, suka meraba, suka mencium. Bila guru menggunakan media bervariasi atau bervariasi dalam menggunakan bahan ajaran, akan banyak sekali memerlukan penyesuaian indra peserta didik, membuat perhatian anak menjadi lebih tinggi, memberi motivasi untuk belajar, mendorong berpikir, dan meningkatkan kemampuan belajar.

c. Variasi Interaksi

Variasi interaksi artinya perubahan pola dalam proses pembelajaran, misalnya interaksi satu arah (guru-peserta didik), dua arah (guru-peserta didik, peserta didik -guru). Multi arah (guru- peserta didik, peserta didik- guru, dan peserta didik-peserta didik). Pada pola interaksi

(8)

pembelajaran didominasi oleh teacher centered dan kadang kala didominasi oleh student centered. Di antara pola pembelajaran ini banyak kemungkinan dapat terjadi pola interaksi Misalnya, guru berceramah dengan sekelompok besar atau kecil kecil, peserta didik mengajukan beberapa pertanyaan, atau guru berbincang dengan peserta didik secara individual, atau guru menciptakan situasi sedemikian rupa sehingga antar peserta didik dapat saling tukar pendapat melalui penampilan diri, demonstrasi, atau diskusi.

(9)

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dalam pembelajaran, salah satu cara mengatasi kebosanan peserta didik adalah dengan mengadakan variasi. variasi stimulus adalah suatu kegiatan guru dalam konteks proses interaksi belajar mengajar yang ditujukan untuk mengatasi kebosanan peserta didik.

variasi merupakan keterampilan yang harus dikuasai guru dalam pembelajaran, untuk mengatasi kebosanan peserta didik, agar selalu antusias, tekun, dan penuh partisipasi. Variasi dalam pembelajaran adalah perubahan dalam proses kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik, serta mengurangi kejenuhan dan kebosanan.

K. SARAN

Dengan adanya keterampilan variasi dan memberikan stimulus, calon pendidik diharapkan untuk mempelajari, memahami, dan mempraktekkannya dalam setiap proses pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

(10)

DAFTAR PUSTAKA

Lufri. 2010. Strategi Pembelajaran Biologi. Padang : UNP.

Mulyasa, E. 2005. Menjadi Guru Profesional: Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Silberman, Melvin L. 2005. Actiνe Learning, terj. Muqowim dkk.. Yogyakarta: Yappendis.

Referensi

Dokumen terkait

Masalah dalam penelitian ini adalah kurang terampilnya tutor menerapkan variasi mengajar, rendahnya motivasi peserta didik paket C dalam mengikuti proses pembelajaran di

Dengan adanya audio visual sebagai media pendukung dalam kegiatan belajar dan mengajar pembelajaran iLearning , peserta didik memiliki banyak manfaat diantaranya mengatasi

Variasi metode yakni guru dalam proses belajar mengajar tidak terpaku pada satu metode atau bisa memvariasiakan penggunaan berbagai metode dengan tujuan agar anak didik tidak

Dengan adanya audio visual sebagai media pendukung dalam kegiatan belajar dan mengajar pembelajaran iLearning , peserta didik memiliki banyak manfaat diantaranya mengatasi

Variasi dalam kegiatan pembelajaran dimaksudkan adalah perubahan-perubahan kegiatan pengajar dalam konteks interaksi pembelajaran, yang meliputi gaya mengajar, penggunaan

(5) Calon guru pendidikan matematika memiliki keterampilan mengadakan variasi dengan sangat baik., tetapi indikator variasi dalam cara mengajar dan variasi alat atau bahan

Untuk memperoleh data tentang pengaruh persepsi peserta didik tentang variasi gaya mengajar guru dengan hasil belajar Pendidikan Agama Islam Peserta didik (PAI)

(5) Calon guru pendidikan matematika memiliki keterampilan mengadakan variasi dengan sangat baik., tetapi indikator variasi dalam cara mengajar dan variasi alat atau bahan