MAKALAH OSEANOGRAFI
“PERSEBARAN ARUS LAUT”
DOSEN PENGAMPU :
DR. DICKI HARTANTO, S.PI., M. M.
DISUSUN OLEH Indri riani (12211320214) M EL Fattah (12211310988)
Mutiara dzakiya farhanah (12211320272 )
KELAS 4 C
2024
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat kesehatan bagi penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah oseanografi mengenai Persebaran Arus Laut
Dalam penulisan dan pembuatan makalah ini penulis memiliki berbagai hambatan yang disebabkan karena terbatasnya ilmu pengetahuan penulis. Oleh karena itu sudah sepatutnya penulis berterima kasih kepada dosen pembimbing yakni bapak Dr. Dicki Hartanto, S.Pi., M. M. Yang telah memberikan limpahan ilmu yang berguna kepada penulis. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan penyusunan makalah ini, oleh karena itu penulis memohon kritik dan saran dari pembaca sehingga nantinya dapat membangun makalah ini menjadi lebih baik. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi orang lain yang membacanya. Akhir kata penulis mengucapkan syukron jazzakumullah khairan.
Pekanbaru, 10 April 2024
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...ii
DAFTAR ISI...iii
BAB I PENDAHULUAN...1
A. Latar Belakang...1
B. Rumusan Masalah...1
C. Tujuan...1
BAB II PEMBAHASAN...2
A. Persebaran Arus Laut Dunia...2
B. Persebaran Arus Laut Di Indonesia...6
BAB III PENUTUP...10
A. Kesimpulan...10
B. Saran...10
DAFTAR PUSTAKA 11
BAB I
PENDAHULUANA. Latar Belakang
Bumi kita dikeliligni oleh dua lautan yang sangat luas, lautan udara dan lautan air. Keduanya berada dalam keadaan bergerak yang tetap, dibangkitkan oleh energi dari matahari dan gaya gravitasi bumi. Angin memberikan energinya ke permukaan laut sehingga menghasilkan arus laut, dan arus laut membawa energi panas dari satu lokasi ke lokasi lainnya, mengubah pola temperatur permukaan bumi dan jua mengubah sifat-sifat fisis udara lainnya.
Air laut selalu dalam keadaan bergerak. Gelombang laut bergerak dan menabrak pantai, dan gaya gravitasi bulan dan matahari mengakibatka naik turunnya air laut dan biasa disebut sebagai penomena pasang-surut laut. Arus laut tercipta karena adanya pemanasan dibeberapa bagian bumi oleh radiasi sinar matahari.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Persebaran Arus Laut Didunia 2. Bagaimana Persebaran Arus Laut Diindonesia
C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk Mengetahui Persebaran Arus Laut Didunia 2. Untuk Mengetahui Persebaran Arus Laut Diindonesia
BAB II
PEMBAHASANA. Persebaran Arus Laut Didunia
Persebaran arus laut di dunia adalah sebagai berikut 1. Di Samudra Pasifik
a. Di sebelah utara Khatulistiwa 1) Arus Khatulistiwa Utara
Merupakan arus panas yang mengalir menuju ke arah barat sejajar dengan garis khatulistiwa dan ditimbulkan serta didorong oleh angin pasat timur laut.
2) Arus Kuroshio
Merupakan lanjutan arus khatulistiwa utara karena setelah sampai di dekat Kepulauan Filipina, arahnya menuju ke utara.
Arus ini merupakan arus panas yang mengalir dari utara Kepulauan Filipina, menyusur sebelah timur Kepulauan Jepang dan terus ke pesisir Amerika Utara (terutama Kanada). Arus ini didorong oleh angin barat.
3) Arus California
Mengalir di sepanjang pesisir barat Amerika Utara ke arah selatan menuju ke khatulistiwa. Arus ini merupakan lanjutan arus kuroshio, termasuk arus menyimpang Ipengaruh daratan) dan arus dingin.
4) Arus Oyashio
Merupakan arus dingin yang didorong oleh angin timur dan mengalir dari Selat Bering menuju ke selatan dan berakhir di sebelah timur Kepulauan Jepang karena ditempat ini arus tersebut bertemu dengan arus kuroshio Iterhambat oleh Kuroshiol. Di tempat pertemuan arus dingin Oyashio dengan arus panas kuroshio terdapat daerah perikanan yang kaya, sebab
2
plankton-plankton yang terbawa oleh arus ovashte berhenti pada daerah pertemuan arus panas kuroshio yang hangat dan tumbuh subur
b. disebelah selatan katulistiwa 1) Arus Khatulistiwa Selatan
Merupakan arus panas yang mengalir menuju ke barat sejajar dengan garis khatulistiwa Arus int ditimbulkan atau didorong oleh angin poset tenggara
2) Arus Humboldt atau Arus Peru
Merupakan lanjutan dari asbagian arus angin barat mengalir di sepanjang barat Amerika Selatan menyusur ke arah utara. Arus tai merupakan arus menyimpang serta didorong oleh angin pasat tenggara dan termasuk arus dingin.
3) Arus Australia Timur
Merupakan lanjutan arus khatulistiwa selatan yang mengalir di sepanjang pesisir Australia Timur dari arah utara ke selatan (sebelah timur Great Barrier Reef).
4) Arus Angin Barat
Merupakan lanjutan dari sebagian arus Australia timur yang mengalir menuju ke timur (pada lintang 30°-40° LS) dan sejajar dengan garis ekuator. Arus ini didorong oleh angin barat.
2. Di Samudera Atlantik
a. Di sebelah utara Khatulistiwa 1) Arus Khatulistiwa Utara
Merupakan arus panas yang mengalir menuju ke barat sejajar dengan garis khatulistiwa. Arus ini ditimbulkan dan didorong angin pasat timur laut.
Merupakan arus menyimpang yang segera diperkuat oleh dorongan angin besar dan merupakan arus panas.
Arus khatulistiwa utara (ditambah dengan sebagian arus khatulistiwa selatan) semula masuk ke Laut Karibia terus ke Teluk Mexiko dan keluar dari teluk ini melalui selat florida (sebagai arus florida). Arus florida yang segera bercampur dengan arus antillen merupakan arus besar yang mengalir di sepanjang pantai timur Amerika Serikat ke arah timur. Arus inilah yang disebut arus teluk sebab sebagian dari arus ini keluar dari teluk Meksiko.
a) Arus tanah hijau timur atau arus greenland timur. merupakan arus dingin yang mengalir dari laut kutub utara ke selatan menyusur pantai timur tanah hijau. Arus ini didorong oleh angin timur (yang berasal dari daerah kutub).
b) Arus Labrador. berasal dari laut kutub utara yang mengalir ke selatan menyusuri pantai timur labrador. Arus ini didorong oleh angin timur dan merupakan arus dingin, yang pada umumnya membawa "gunung es" yang Ikut dihanyutkan.
c) Arus Canari, merupakan arus menyimpang dan termasuk arus dingin. Arus ini merupakan lanjutan sebagianteluk yang mengubah arahnya setelah pengaruh daratan Spanyol dan mengalir ke arah selatan menyusur pantal barat Afrika Utara.
b. Di sebelah selatan Khatulistiwa 1) Arus Khatulistiwa Selatan
Merupakan arus panas yang mengalir menuju ke barat, sejajar dengan garis khatulistiwa. Sebagian dari arus ini masuk ke utara (yang bersama-sama dengan arus khatulistiwa utara ke Laut Karibia) sedangkan yang sebagian lagi membelok ke selatan. Arus ini ditimbulkan dan didorong oleh angin pasat tenggara.
4
2) Arus Brazilia
Merupakan lanjutan dari sebagian arus angin barat yang mengalir ke arah selatan menyusuri pantai timur Amerika Selatan (khususnya Brazilia). Arus ini termasuk arus menyimpang dan merupakan arus panas.
3) Arus Benguela
Merupakan lanjutan dari sebagian arus angin barat, yang mengalir ke arah utara menyusuri pantal barat Afrika Selatan.
Arus ini merupakan arus dingin, yang akhirnya kembali menjadi arus khatulistiwa selatan.
4) Arus Angin Barat
Merupakan lanjutan dari sebagian Arus Brazilia yang mengalir ke arah timur (pada lintang 30°-40° LS) sejajar dengan garis ekuator. Arus ini didorong oleh angin barat dan merupakan arus dingin.
3. Di Sanmadera Hindia
a. Di sebelah utara khatulistiwa
Arus laut samudera ini keadaannya berbeda dengan samudera lain, sebab arah gerakan arus tak tetap dalam satu tahun melainkan bergantı arah dalam setengah tahun, sesuat dengan gerakan angin musim yang menimbulkannya. Arus- arus tersebut adalah sebagai berikut.
1) Arus Musim Barat Daya
Merupakan arus panas yang mengalir menuju ke timur menyusuri Laut Arab dan Teluk Benguela. Arus ini ditimbulkan dan didorong oleh angin musim barat daya Arus ini berjalan kurang kuat sebab mendapat hambatan dari gerakan angin pasat timur laut
Merupakan arus panas yang mengalir menuju ke barat menyusuri Teluk Benguela dan Laut Arab Arus ini ditimbulkan dan diterang oleh angin musim timur laut
Arus yang terjadi bergerak agak kuat sebab di dorong olnh dua angin yang saling memperkuat, yaitu angin pasat timur laut dan angin muska timur laut.
b. Di sebelah selatan Khatulistiwa 1) Arus Khatulistiwa Selatan
Merupakan arus panas yang mengalir menuju ke barat sejajar dengan garis khatulistiwa yang nantinya pecah menjadi dua (arus maskarena dan arus agulhas setelah sampai di timur Madagaskar). Arus Ini ditimbulkan dan didorong oleh angin pasat tenggara.
2) Arus Maskarena dan Arus Agulhas
Merupakan arus menyimpang dan merupakan arus panas.
Arus ini juga merupakan lanjutan dari pecahan arus khatulistiwa selatan. Arus maskarena mengalir menuju ke selatan, menyusuri pantai pulau Madagaskar Timur. Arus Agulhas juga mengalir menuju ke selatan menyusuri pantai Pulau Madagaskar Barat.
3) Arus Angin Barat
Merupakan lanjutan dari sebagian arus angin barat. yang mengalir ke arah utara menyusur pantai barat Benua Australia.
Arus ini termasuk arus menyimpang dan merupakan arus dingin yang akhirnya kembali menjadi arus khatulistiwa selatan.1
B. Persebaran Arus Laut Diindonesia
Arus laut di perairan Indonesia sangat dinamis. Hasil pantauan satelit, yang diverifikasi lewat pengukuran oceanografis di laut, ternyata memperlihatkan pola arus laut yang bergerak dari Samudera Pasifik menuju Samudera Hindia melewati selat-selat di perairan Nusantara kita ini.
1 Samadi.Geografi.Yudhistira Quadra.Bogor.Hal 194-198 6
Pergerakan arus lintas Indonesia, dikenal sebagai Arlindo, mempengaruhi perubahan iklim global, memicu kehadiran variabilitas iklim ekstrem, seperti El Nino dan La Nina, serta berdampak pada kondisi pertanian, perikanan, dan kebakaran hutan.
Arus ARLINDO melintasi wilayah Indonesia disebabkan wilayah Indonesia yang berada di antara dua perairan besar yaitu Samudera Pasifik (di bagian utara dan timur) serta Samudera Hindia (di bagian selatan dan barat daya). ARLINDO juga dianggap sebagai “bocornya” massa air Samudera Pasifik bagian barat menuju bagian tenggara Samudera Hindia melalui perairan Indonesia. Aliran massa udara ini terjadi akibat adanya perbedaan tekanan dua samudera tersebut. Angin memiliki pengaruh terhadap pergerakan massa udara, dalam hal ini, di dunia dikenal adanya sistem angin pasat. Di wilayah Pasifik, angin yang paling mempengaruhi adalah angin pasat tenggara. Angin pasat tenggara akan mempengaruhi geraknya massa udara di Samudera Pasifik. Dalam keadaan normalnya, angin akan mendorong massa udara di Pasifik ke bagian barat (mendekati wilayah Indonesia) yang menyebabkan terjadinya penumpukan massa udara.
Penumpukan massa air inilah yang menjadi penyebab adanya perbedaan tekanan antara Samudera Pasifik dan Hindia.
Gambar 1. Jalur masuk ARLINDO
Dalam beberapa penelitian diketahui bahwa alur masuknya ARLINDO yaitu Selat Makassar, Laut Maluku, dan Laut Halmahera (Gambar 1). Selat Makassar juga dianggap sebagai jalur utama masuknya ARLINDO. Massa udara yang berasal dari Pasifik Utara bergerak ke wilayah Laut Sulawesi lalu menuju Selat Makassar dan menuju “jantung” perairan Indonesia. Kemudian setelah berada di perairan Indonesia, jalur dari Selat Makassar ini terbagi menjadi dua cabang yaitu menuju ke barat daya Indonesia atau ke Samudera Hindia melalui Selat Lombok dan cabang lainnya bergerak ke wilayah timur Indonesia tepatnya Laut Banda melalui Laut Flores. Di Laut Banda, massa air akan mengalami percampuran dengan massa air yang berasal dari Pasifik Selatan yang masuk melalui Laut Halmahera, Laut Maluku, dan Laut Seram.
Campuran massa air yang berada di Laut Banda ini kemudian akan bergerak
Maluku. Massa udara dari Pasifik bergerak melalui Laut Maluku menuju Laut Seram dengan melewati Selat Lifamatola kemudian dari Laut Seram bergerak menuju Selat Manipa ke Laut Banda. Dan gerbang masuk ketiga ARLINDO adalah Laut Halmahera dimana massa air Pasifik Selatan melalui laut ini bergerak menuju Laut Seram dan Cekungan Aru. Kemudian terjadi percampuran dengan massa air yang berasal dari Laut Banda. Setelah tejadinya percampuran, massa air kemudian menuju Samudera Hindia melalui bagian timur Laut Timor.
Pada Oktober 2003, ahli-ahli oceanografi berkumpul di Denpasar , Bali, guna membahas Arlindo serta kaitannya terhadap interaksi laut atmosfer. Para ahli sepakat untuk lebih menggencarkan kegiatan pemantauan laut di perairan Indonesia, sebagai kelanjutan kegiatan pemantauan Laut Pasifik di sepanjang Khatulistiwa. Apalagi bila mengacu pada keputusan KTT-Bumi di Johannesburg, Afrika Selatan, pada September 2002, System Pemantauan Laut Global (Global Ocean Observing System/GOOS) harus dibangun dan dikembangkan. Ini menyangkut kelangsungan Planet Bumi beserta seluruh mahluk hidup di dalamnya. Kemampuan memantau laut secara terus-menerus memungkinkan diprediksinya kehadiran bencana El Nino dan La Nina secara lebih awal. Menurut Kepala Badan Atmosfer dan Kelautan Amrika Serikat (National Oceanic and Atmospheric Administration /NOAA) Laksamana Conrad Lautenbacher, kemampuan memprediksi kehadiran El Nino dan La Nina bias menyelamatkan kerugian sampai 500 juta dollar AS untuk wilayah Pasifik saja.
Angka itu bukan main-main. Data Bappenas Tahun 1999 memperlihatkan bahwa bencana El Nino yang terjadi di Indonesia pada 1997-1998 mengakibatkan kerugian sebesar RP9,5 triliun, termasuk gagal panen, kebakaran hutan, meningkatnya penderita penyakit pernapasan (ISPA) dan terpuruknya bindustri pariwisata. Bahkan, asap akibat kebakaran hutan sudah menyebar sampai ke Negara tetangga sehingga mengganggu operasi transportasi darat, laut dan udara. Belum lagi keanekaragaman hayati di darat dan di laut, utamanya terumbu karang yang juga hancur.
Guna menekan dampak bencana iklim ekstrem sampai seminimal mungkin tadi, pemantauan laut di wilayah perairan Indonesia menjadi sangat penting.
Inti dari pergerakan, sirkulasi dan stratifikasi massa air laut di perairan Indonesia ini ternyata bersumber di wilayah Laut Banda. Laut Banda juga berperan sebagai sumber dan wahana tempat bercampurnya massa air dari Samudera Pasifik dan Samudera Hindia, serta mengontrol massa air yang masuk dari samudera Pasifik serta massa air yang keluar ke Samudera Hindia.
Kesemuanya ini berdampak pada perubahan iklim global.
Disaat kondisi normal, laju Arlindo bergerak dari Samudera Pasifik ke Samudera Hindia, dengan volume massa air rata-rata sekitar 10,5 juta m3/detik. Massa air laut tadi bergerak dari samudera Pasifik ke Samudera Hindia melewati selat-selat di perairan Nusantara kit. Alat pantau dipasang di
8
selat-selat Indonesia guna mengetahui kecepatan arus massa air besaran volumenya. Hasil pantauan pelampung memperlihatkan bahwa massa Arlindo yang melewati Selat Makassarmencapai 9 juta m3/detiknya. Massa air kemudian bergerak ke Selatan , menuju Selat Lombok. Namun, ternyata tidak semua massa air bisalangsung menerobos Selat Lombok yang sempit itu.
Hanya 1,7 juta m3/detik massa air dari Selat Makassar yang bias langsung lewat. Sisanya sebesar 7,3 juta m3/detik, harus berbelok dahulu ke Timur, ke arah Laut Banda. Di sini massa air laut tadi bercampur lagi dengan massa air Samudera Pasifik yang tiba di Laut Banda lewat Laut Halmahera dan Laut Flores. Seusai berputar putar di Laut Banda, massa air tadi melanjutkan perjalanan melewati Laut Flores dan Laut Timor menuju Samudera Hindia.
Total ada 4,5 juta m3/detik massa air yang melewati Laut Flores sedang 4,3 juta m3/detik sisanya melewati Laut Timor.
Penjelasan tadi dalam kondisi normal. Jika El Nino terjadi, pergerakan sebagian dari massa air tadi berbalik arah dari wilayah perairan Indonesia menuju Samudera Pasifik. Saat itu, terjadi penurunan volume mass air yang bergerak dari samudera Pasifik ke samudera Hindia. Kosongnya massa air di wilayah perairan Indonesia tadi kemudian mendorong munculnya up welling atau naiknya massa air dari bawah permukaan ke atas permukaan, yang juga kaya nutrien. Oleh sebab itu, saat El Nino, Selatan Jawa, Bali dan Nusa Tenggara. El Nino memang bisa mengakibatkan gagal panen, kekeringan, serta kebakaran hutan. Namun, El Nino di perairan Indonesia justru meningkatkan jumlah khlorofil dan jumlah wilayah up welling. Ini bisa berarti, saat El Nino Indonesia justru panen ikan.
BAB III
PENUTUPA. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pantauan satelit Arus laut di perairan Indonesia bersifat dinamis.Yang diverifikasi lewat pengukuran oceanografis di laut, ternyata memperlihatkan pola arus laut yang bergerak dari Samudera Pasifik menuju Samudera Hindia melewati selat-selat di perairan Nusantarakita ini.
Pergerakan arus lintas Indonesia, dienal sebagai Arlindo, mempengaruhi perubahan iklim global, memicu kehadiran variabilitas iklim ekstrem, seperti El Nino dan La Nina, serta berdampak pada kondisi pertanian, perikanan, dan kebakaran hutan.
B. Saran
Semoga pembaca bisa mengambil manfaat dari makalah yang penulis buat dan menjadi bahan referensi dalam pembalajaran oseanografi mengenai persebaran arus laut. Mengingat dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, penulis mengharapkan kritik dan saran kepada para pembaca serta menyarankan kepada pembaca untuk mencari tulisan lain dalam rangka memperkaya wawasan dan ilmu pengetahuan, seperti buku, artikel jurnal, dan lainnya. Jazakumullahu khayr.
10
DAFTAR PUSTAKA
Kharisma Vegaa. 2017. Mengenal Arus Linsta Indonesia (ARLINDO). https://national- oceanographic.com/article/mengenal-arus-lintas-indonesia-arlin do
Jendela Geografi. 2013. Arus Dunia dan Arus Indonesia.
https://darnygeocli.blogspot.com/2013/01/arus-dunia-dan-arus- indonesia_6541.html?m=1