MAKALAH
PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN
DISUSUN OLEH : KELOMPOK III
KELAS / SEMESTER : PMM-3 / I
1. NURUL ERIKA PUTRI SIREGAR (0305202074) 2. RIDHO MAULANA SIMATUPANG (0305202075)
DOSEN PENGAMPUH: FAUZA DJALAL, M.Pd
PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
MEDAN T.A 2020/2021
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan rahmat dan karunianya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul "
Pancasila Dalam Konteks Ketatanegaraan " kami menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini kami menghaturkan terimakasih kepada semua pihak yang membantu kami dalam
pembuatan makalah ini.
Kami menyadari dalam proses penulisan makalah ini masih jauh dalam kesempurnaan baik materi maupun penulisannya. Namun demikian, kami telah berupaya dengan segala kemapuan dan pengetahuan yang dimiliki. Dan dengan rendah hati kami menerima saran dan masukan agar makalah ini lebih sempurna.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang pancasila dalam konteks ketatanegaraan ini dapat memberikan manfaat serta memberi informasi terhadap pembaca.
Medan, November 2020
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... .2
DAFTAR ISI ... .3
BAB 1 PENDAHULUAN ... .4
A. LATAR BELAKANG ... ...4
B. RUMUSAN MASALAH ... ...4
C. TUJUAN ... ...5
BAB 2 PEMBAHASAN ... 6
A. PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN ... 6
B. HUBUNGAN PANCASILA DAN PEMBUKAAN UUD 1945 ... 7
C. KEDUDUKAN PANCASILA DALAM KETATANEGARAAN ... 9
BAB 3 PENUTUP ... 11
A. KESIMPULAN ... 11
B. SARAN ... 11
DAFTAR PUSTAKA ... 12
4
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai dasar negara, Pancasila merupakan suatu asas kerohanian yang dalam ilmu kenegaraan populer disebut sebagai dasar filsafat negara. Dalam kedudukan ini Pancasila merupakan sumber nilai dan sumber norma dalam setiap aspek penyelenggaraan negara, termasuk sebagai sumber tertib hukum di negara Republik Indonesia. Konsekuensinya seluruh peraturan perundang-undangan serta penjabarnya senantiasa berdasarkan nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila Pancasila. Dalam konteks inilah maka Pancasila merupakan suatu asas kerohanian negara, sehingga merupakan suatu sumber nilai, norma dan kaidah hukum dalam ketatanegaraan Republik Indonesia. Kedudukan Pancasila yang demikian ini justru mewujudkan fungsinya yang pokok sebagai dasar negara Republik Indonesia, yang manifestasinya dijabarkan dalam suatu peraturan perundang-undangan. Oleh karena itu Pancasila merupakan sumber hukum dasar negara baik yang tertulis yaitu UUD negara maupun hukum dasar tidak tertulis atau konvensi. Pancasila dan proklamasi 17 Agustus 1945 dan UUD 1945 yang merupakan cita-cita bangsa saling berkaitan dan kaitan itu mengarah pada pembentukan ketatanegaraan Republik Indonesia dan segala sistem pemerintahannya. Ketatanegaraan itu berlandaskan pada Pancasila, yang secara terperinci termuat dalam Uud 1945.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Pancasila Dalam Konteks Ketatanegaraan ? 2. Bagaimana Hubungan Pancasila dan Pembukaan serta isi UUD 1945?
3. Bagaimana Kedudukan Pancasila Dalam Konteks Ketatanegaraan?
C. Tujuan
Makalah ini disusun dengan maksud untuk memberikan tambahan pengetahuan dan sekaligus sebagai tugas mata kuliah Pancasila. Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah :
1. Mengetahui pengertian Pancasila Dalam Konteks Ketatanegaraan 2. Mengetahui Hubungan Pancasila dan Pembukaan UUD 1945 3. Megetahui Kedudukan Pancasila Dalam Katatanegaraan RI
6
BAB 2 PEMBAHASAN
A. Pancasila Dalam Konteks Ketatanegaraan
Setiap Negara didirikan atas dasar falsafah tertentu dan falsafah tersebut merupakan perwujudan dari keinginan rakyatnya. Karena falsafah merupakan sesuatu yang identik dengan keinginan dan watak rakyatnya dan falsafah tersebut tidak mungkin mengambil dari Negara lain, karena falsafah itu merupakan suatu perwujudan dari watak dan keinginan suatu bangsa. Pancasila merupakan sumber hukum materil. Oleh karena itu, setiap isi peraturan perundang-undangan tidak boleh bertentangan dengannya. Dan apabila itu bertentangan maka akan dicabut. Pokok pikiran yang terkandung dalam pancasila merupakan cita-cita hukum bangsa Indonesia yang mendasari hukum dasar negara yang terkandung dalam pembukaan UUD 1945. Pokok pikiran tersebut adalah
Pokok pikiran pertama “ Negara” yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dengan berdasar atas persatuan denagn mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Negara mengatasi segala paham golongan dan paham perserorangan. Dengan pengertian yang lazim, Negara, penyelenggaraan Negara, dan setiap warga Negara wajib mengutamakan kepentingan Negara.
Pokok pikiran kedua “ Negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat”. Hal ini menimbulkan kesadaran bahwa manusia Indonesia mempunyai hak dan kewajiban yang sama untuk menciptakan keadilan sosial dalam kehidupan masyarakat.
Pokok pikiran ketiga “ Negara berkedaulatan rakyat berdasarkan atas kerakyatan dan permusyawaratan perwakilan”. Oleh karena itu, sistem Negara yang terbentuk harus berdasar atas kedaulatan rakyat dan permusyawaratan perwakilan.
Pokok pikiran keempat “ Negara berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab”. Oleh karena itu mengandung isi bahwa pemerintah dan penyelenggara Negara memelihara budi pekerti yang luhur. Sehinggga
dapat dipahami bahwa keempat pokok pikiran tersebut jelas merupakan pancaran dari pandangan hidup dan dasar falsafah Negara pancasila dan pembukaan UUD 1945 mengandung pandangan hidup bangsa Indonesia Pancasila.
B. Hubungan Pancasila, dan Pembukaan Serta Isi UUD 1945
1. Hubungan antara Pancasila dengan UUD 1945 secara Keseluruhan
Dengan tetap menyadari keagungan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dan dengan memperhatikan hubungan dengan batang tubuh UUD yang memuat dasar falsafah negara pancasila dan UUD 1945 merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan bahkan merupakan rangkaian kesatuan nilai dan norma yang terpadu. UUD 1945 terdiri dari rangkaian pasal-pasal yang merupakan perwujudan dari pokok-pokok pikiran terkandung dalam UUD 1945 yang tidak lain adalah pokok pikiran: persatuan Indonesia, keadilan sosial, kedaulatan rakyat berdasarkan atas kerakyatan dan permusyawaratan perwakilan dan Keutuhan Yang Maha Esa menurut kemanusiaan yang adil dan beradab, yang tidak lain adalah sila dari Pancasila, sedangkan Pancasila itu sendiri memancarkan nilai-nilai luhur yang telah mampu memberikan semangat kepada dan terpancang dengan khidmat dalam perangkat UUD 1945 semangat dan yang disemangati pada hakikatnya merupakan satu rangkaian kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
Seperta telah disinggung di muka bahwa di samping Undang-undang dasar, masih ada hukum dasar yang tidak tertulis yang juga merupakan sumber hukum, yang menurut penjelasan UUD 1945 merupakan ‘ aturan-aturan dasar yang timbul dan terpelihara dalam praktek penyelenggaraan negara, meskipun tidak tertulis’. Inilah yang dimasudkan dengan konvensi atau kebiasaan ketatanegaraan sebagai pelengkap atau pengisi kekosongan yang timbul dari praktek kenegaraan, karena aturan tersebut tidak terdapat dalam Undang-Undang Dasar.
2. Hubungan antara Pancasila dengan UUD 1945 dalam Pembukaan UUD 1945
Ada hubungan prinsipil antara pembukaan UUD 1945 dan proklamasi Kemerdekaan Indonesia, yaitu pertama, pernyataan Kemerdekaan bangsa Indonesia. Kedua, tindakan- tindakan yang segera dilakukan terkait dengan Kemerdekaan, cita-cita luhur yang
8
menjadi pendorong ditegakkannya kemerdekaan, kedaulatan, kesatuan, dan perwujudan keadilan dan kemakmuran rakyat Indonesia. Pada alinea ke-4 UUD 1945 merupakan pernyataan peristiwa dan keadaan ataupun cita-cita setelah bangsa Indonesia terwujud.
Pancasila yang termaktub pada alinea ke-4 ini merupakan unsur penentu ada dan berlakunya hukum indonesia, pokok kaidah negara yang fundamental, dasar negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat, dengan demikian Pancasila merupakan inti dari pembukaan UUD 1945, dan memiliki kedudukan yang kuat dan tetap serta tidak dapat diubah. Posisi Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum dinyatakan dalam ketetapan MPRS No XX/MPRS/1996. Artinya nilai-nilai Pancasila sebagai norma dasar paling fundamental sehingga mampu menjadi pandangan hidup, visi bangsa, dasar pijakan hubungan politik dan kehidupan kebangsaan yang lain. Tentu hal ini bersifat tetap yang tidak dapat berubah karena Pancasila merupakan hasil dari kesepakatan kehidupan berbangsa di Indonesia.
Bagi bangsa Indonesia, Pancasila secara yuridis formal merupakan dasar filsafat negara yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945. Hal ini berarti, dalam setiap aspek penyelenggaraan negara harus sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Hal ini termasuk semua peraturan perundangan, pemerintahan, penyelenggaraan kekuasaan, sistem demokrasi, dan aspek-aspek penyelenggaraan negara lainnya. Kedudukan Pancasila ini dapat dirinci sebagai berikut:
a. Sebagai sumber hukum dasar nasional berdasarkan ketetapan MPR No. XVII/MPR/1998.
b. Meliputi suasana kebatinan UUD.
c. Mewujudkan cita-cita hukum dasar baik tertulis maupun tidak tertulis.
d. Mengandung norma-norma yang harus diwujudkan didalam UUD.
e. Merupakan sumber semangat bagi UUD 1945.
Pembukaan UUD 1945 bersama-sama dengan Undang-undang Dasar 1945 diundangkan dalam berita Republik Indonesia tahun II No.7, ditetapkan oleh PPKI tanggal 18 Agustus 1945. Inti dari pembukaan UUD 1945, pada hakikatnya terdapat dalam alinea IV. Sebab segala aspek penyelenggaraan pemerintahan negara yang berdasarkan Pancasila terdapat dalam pembukaan alinea IV.
Jadi, berdasarkan urut-urutan tertib hukum Indonesia Pembukaan UUS 1945 adalah
sebagai sumber tertib hukum tertinggi yang bersumberkan pada Pancasila. Hal ini berarti secara material tertib hukum Indonesia dijabarkan dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila yang meliputi sumber nilai, sumber materi, sumber bentuk dan sifat. Selain itu dalam hubungannya dengan hakikat dan kedudukan Pembukaan UUD 1945 sebagai Pokok Kaidah negara yang fundamentak, maka sebenarnya secara material yang merupakan esensi atau inti sari dari pokok kaidah Negara fundamental tersebut tidak lain adalah Pancasila. Jelas bahwa Pembukaan UUD 1945 tersebut dapat disebut sebagai ideologi bangsa Indonesia.
C. Kedudukan Pancasila Dalam Ketatanegaraan Republik Indonesia
1. Pancasila Sebagai Dasar Negara
Pancasila sebagai dasar negara mengandung arti bahwa Pancasila dipergunakan sebagai dasar untuk mengatur pemerintah negara atau sebagai dasar untuk mengatur penyelengaraan negara. Dengan demikian Pancasila merupakan kaidah negara yang fundamental, yang berarti hukum dasar baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis dan semua peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam negara Republik Indonesia harus bersumber dari pancasila. Dalam pembukaan UUD 1946 alinea ke IV dengan jelas dinyatakan bahwa Pancasila adalah dasar negara. Dengan demikian Pancasila merupakan nilai dasar yang normatif terhadap seluruh penyelenggaraan Negara Republik Indonesia. Dengan kata lain pancasila merupakan dasar filsafah negara atau ideologi negara, karena memuat norma-norma yang paling mendasar untuk mengukur dan menentukan dasar bentuk-bentuk penyelenggaraan negara serta kebijaksanaan penting yang diambil dalam proses pemerintahan Negara Indonesia.
2. Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa Indonesia
Ideologi merupakan kumpulan gagasan ide, keyakinan, atau bersifat yang menyeluruh dan teratur secara sistematis. Hal-hal tang dapat termuat dalam ideologi adalah politik, sosisal, kebudayaan, dan keagamaan. Dalam kaitan ini, Pancasila tergolong sebagai ideologi. Pancasila memiliki tersendiri, pancasila sebagai ideologi bukan hanya merupakan hasil pemikiran seseorang seperti ideologi yang dimiliki bangsa-bangsa lain.
Ideologi pancasila diangkat dari nilai-nilai adat istiadat, budaya, serta agama masyarakat Indonesia sejak zaman sebelum terbentuknya negara Indonesia. Nilai-nilai itu digali dan
10
dirumuskan oleh para pendiri negara kemudian dijadikan sebagai dasar dan ideologi negara. Sebagai ideologi, Pancasila tidak bersifat kaku dan tertutup, tetapi bersifat dinamis dan terbuka. Hal ini menunjukkan bahwa bangsa Indonesia dapat memperlakukan Pancasila secara luwes dan kreatif. Artinya sebagai ideologi, Pancasila bisa digunakan untuk menghadapi dan menjalani zaman yang terus menerus berkembang sesuai keadaan dengan tanpa mengubah nilai-nilai dasarnya.
3. Pancasila Sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia
Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia, berarti Pancasila adalah sikap mental dan tingkah laku bangsa Indonesia yang mempunyai ciri khas, dan yang membedakan bangsa Indonesia dan bangsa lain. Fungsi Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia memiliki arti bahwa Pancasila adalah gambaran tertulis dan polaperilaku atau gambaran tentang amal perbuatan bangsa Indonesia yang khas yang membedakannya dengan bangsa-bangsa lain. Pancasila sebagai kepribadian bangsa, yaitu Pancasila memberi ciri khas kepribadian yang tercermin dalam sila-sila Pancasila, yaitu bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang berkebutuhan Yang Maha Esa, berkemanusiaan yang adil dan beradab, berjiwa persatuan dan kesatuan bangsa, berjiwa musyawarah mufakat untuk mencapai hikmat kebijaksanaan, bercita-cita mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
BAB 3 PENUTUP
A. Kesimpulan
Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, adalah konstitusi negara Republik Indonesia yang disahkan sebagai undang-undang dasar negara oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945, yang pada kurun waktu tahun 1999-2002, UUD 1945 mengalami 4 kali perubahan (amandemen), yang mengubah susunan lembaga- lembaga dalam sistem ketatanegaraan Republik Indonesia.
Indonesia adalah Negara demokrasi yang berdasarkan atas jukum. Oleh itu, dalam segala aspek pelaksanaan dan penyelenggaraan Negara diatur dalam sistem peraturan undangan. Hal inilah yang dimaksud dengan pengertian Pancasila dalam konteks ketatanegaraan Republik Indonesia.
B. Saran
Kita sebagai bangsa Indonesia, yang mampu mencermati nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara, sebagai masyarakat madani, yaitu masyarakat yang tidak akan berada dalam posisi dasar negara, dalam penggunaannya kita bisa mengaplikasikan semua aspek-aspek yang terkandung dalam Pancasila kedalam kehidupan sehari-hari.
Penyimpangan-penyimpangan terhadap nilai-nilai hukum, baik itu yang sudah tertulis dan tertuang dalam kitab undang-undangan maupun yang sudah mengalir dalam konvensi, perlu ada evaluasi untuk menciptakan suasana masyarakat yang kondusif.
12
DAFTAR PUSAKA
Prakoso, Ardi dkk. 2020. Pendidikan Pancasila berbasis pendekatan nilai-nilai.
Yogyakarta. Bintang Pustaka Madani.
Irawanty, Dorce Banne Pabunga, dan Darnawati. 2019. Pendidikan Pancasila.
Sidoarjo. Zifatama Jawara.