• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH PANCASILA SEBAGAI PERSPEKTIF SEJARAH BANGSA INDONESIA

N/A
N/A
hari saputra

Academic year: 2024

Membagikan "MAKALAH PANCASILA SEBAGAI PERSPEKTIF SEJARAH BANGSA INDONESIA "

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

PANCASILA SEBAGAI PERSPEKTIF SEJARAH BANGSA INDONESIA

Di Susun Oleh : KLOMPOK I Prodi : S1 Keperawatan

Agis Priskila Wewengkang (202201002) Alifta Trisna Nabila (202201003)

Alyah (202201004) Anisa Rahmat (202201005)

Ardiansyah (202201006) Asrianti Rappan (202201007) Ayu Sintya Wati (202201008) Azzahra Miftahul Putri (202201009)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BATARAGURU

LUWU TIMUR

2023

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kesehatan sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Pancasila Sebagai Perspektif Sejarah Bangsa Indonesia ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Pencegah dan pengendalian infeksi bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

WOTU, 03 April 2023

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI... ii

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1

B. Rumusan Masalah... 1

BAB II PEMBAHASAN A. Perjuangan Bangsa Indonesia... 3

B. Hakikat Pancasila...11

C. Nilai-Nilai Pancasila Dalam Perspektif Sejarah...13

D. Mengaplikasikan Nilai-Nilai Pancasila Ke Masyarakat...15

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan...16

B. Saran ...16

DAFTAR PUSTAKA...18

(4)

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sudah tidak asing bagi kita berbicara tentang Pancasila sebagai dasar negara bangsa Indonesia. Dimana Pancasila sebagai dasar negara mengatur penyelenggaraan negara di segala bidang seperti ideologi, politik, ekonomi, social-budaya, maupun keamanan-pertahanan. Suatu negara pada hakikatnya dibangun di atas suatu landasan, yang kemudian landasan inilah yang dijadikan sebagai landasan negara tersebut. Pengertian dasar negara itu sendiri adalah landasan atau pondasi, yaitu landasan dan dapat memberikan kekuatan bagi berdirinya negara. Secara fakta historis, pada 1 Juni 1945 dijadikan hari lahirnya Pancasila yang berasal dari pidato Ir.Soekarno pada sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang pertama. filosofische grondslag merupakan nama yang Ir.Soekarno ajukan untuk lima dasar/sila. Pancasila disahkan menjadi dasar negara pada sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada tanggal 18 Agustus 1945.

Jauh sebelum disahkan, nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sudah ada di kehidupan masyarakat Indonesia seperti gotong royong, adat istiadat, budaya, dan religious. Nilai-nilai tersebut yang dirumuskan oleh para pendiri bangsa yang kemudian dijadikan dasar negara Indonesia. Oleh karena itu, untuk memahami Pancasila dan hubungannya dengan jati diri bangsa Indonesia secara utuh, perlu memahami sejarah berdirinya bangsa Indonesia dan pembentukan Pancasila sebagai dasar negara, karena berhubungan dengan sejarah perjuangan bangsa Indonesia.

B. RUMUSAN MASALAH

Perumusan masalah dari makalah yang berjudul “Pancasila Dalam Perspektif

Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia” adalah sebagai berikut:

1. Apa pengertian dan hakikat Pancasila?

(5)

2. Apa saja nilai-nilai pancasila dalam perspektif sejarah?

3. Bagaimana cara mengaplikasikan nilai-nilai pancasila ke masyarakat?

(6)

BAB II PEMBAHASAN

A. PERJUANGAN BANGSA INDONESIA

Pancasila lahir sebagai salah satu produk historis yang paling penting bagi eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kedudukan Pancasila sebagai dasar Negara secara formal disahkan pada tanggal 18 Agustus 1945, saat UUD 1945 secara resmi menjadi konstitusi NKRI dengan Pancasila tercantum dalam alenia IV pembukaanya. Sebagai dasar negara, Pancasila akan menjadi landasan dari segala kebijakan pemerintahan dan pengelolaan negara, sekaligus sebagai sumber hukum (sumber hukum tertinggi).

Pancasila sebagai dasar negara bangsa Indonesia tidak dapat dipisahkan dalam ranah perjuangan bangsa Indonesia. Perjuangan bangsa Indonesia tersebut dimulai sejak zaman kerajaan- kerajaan yang pernah berkembang di Nusantara. Secara tidak langsung kerajaan-kerajaan tersebut melatarbelakangi lahirnya Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi bangsa Indonesia. Dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia, Pancasila lahir dari nilai-nilai kultur yang ada pada masa kejayaan nasional, masa perlawanan penjajah, masa kemerdekaan Indonesia hingga masa reformasi bangsa Indonesia.

1. Masa Kejayaan Kerajaan Nusantara (Kejayaan Nasional)

Sejak adanya kerajaan-kerajaan di nusantara serta masuknya agama Hindu, Budha, dan Islam, nilai-nilai Pancasila sudah ada di masyarakat yaitu terkait dengan sistem kepercayaan masyarakat akan eksistensi Tuhan. Menurut sejarah sejauh pengandaian sejarahnya diterima, pancasila dirumuskan berdasarkan keyakinan bahwa sudah ada nilai-nilai yang meskipun masih secara samara-samar,tertanam dan berakar di masa lalu dan tetap berlalu dalam masyarakat Indonesia saat ini. Pancasila diyakini sebagai hasil penggalian dan perumusan dari nila- nilai yang telah ada. Pancasila merupakan hasil dari interaksi masyarakat

(7)

yang hidup di Indonesia selama berabad-abad.

Sekitar abad V sudah ada kerajaan yang tumbuh yaitu Kutai di Kalimantan Timur dan Tarumanegara di Jawa Barat, berdasarkan sejarah agama Hindu sangat berpengaruh masa itu. Kemudian memasuki abad VII kerajaan Sriwijaya yang terletak di Sumatera tumbuh dengan basis agama Budha yang mereka bawa dan berhasil menjadi kerajaan maritim terkuat di Asia Tenggara dan menjalin hubungan perdagangan dengan China dan India. Terbukti kebesaran kerajaan Sriwijaya dan agama yang mereka emban dengan adanya Perguruan Tinggi Agama Budha yang berkembang dengan baik.

Bangsa Indonesia terbentuk melalui proses sejarah yang panjang yaitu sejak jaman kerajaan kutai, sriwijaya, majapahit dan kerajaan Islam setelahnya yaitu sebuah kerajaan adidaya yang membawa agama Islam yang berkembang pesat hingga saat ini. Kerajaan Majapahit mencapai puncak kemegahannya di bawah raja Hayam Wuruk, dengan Mahapatih Gajah Mada. Pemerintahan kerajaan Majapahit bahkan tidak hanya di Indonesia namun juga meliputi daerah malaka seperti Pahang, Langkasuka, Trenggano, dan Tuimasik.

2. Masa Perjuangan Bangsa Indonesia Melawan Penjajah

Bersamaan dengan berkembangnya kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia sepertikerajaan Demak, mulailah berdatangan orang-orang Eropa ke Indonesia. Mereka adalah orang-orang portugis yang diikuti oleh orang-orang Spanyol yang ingin mencari pusat tanaman rempah- rempah, yang memberikan keuntungan dan kekayaan.

Masuknya Belanda: VOC (1602), menimbuulkan perlawanan rakyat pada abad XVII-XIX yang bersifat kedaerahan dan lokal, sehingga mudah dipatahkan. Hubungan dengan bangsa Indonesia membawa perubahan-perubahan dalam pandangan masyarakat Indonesia ,yaitu dengan masuknya paham-paham baru seperti liberalisme,demokrasi,

(8)

nasionalisme. Meskipun paham- paham tersebut telah ada dalam eropa pada abad 18, namun mulai masuk dan berkembang di Indonesia pada abad ke XX awal,kecuali liberalism.

Selangkah demi selangkah, kompeni mulai berhasil menanamkan kekuasaan politik di Indonesia. Tujuan yang selalu diikuti dengan tujuan politik, Ambon (1605) ditundukan dan berarti Maluku sudah dikuasai.

Tahun 1870 belanda membuat kebijakan liberalisasi untuk Hindia – belanda. Ide-ide liberal berpengaruh kuat terhadap bidang ekonomi yaitu menghendaki dilaksanakannya usaha-usaha bebas dan pembebasan kegiatan ekonomi dari campur tangan pemerintah.(G.Mudjanto: 1989 : 19).

Pada permulaan abad XIX, VOC dibibarkan dan sejak itu diganti dengan Pemerintahan Hindia-Belanda yang berkuasa di Indonesia. Pada waktu itu terjadi pertentangan kekuasaan asing disini yang diakhiri dengan berakhirnya kekuasaan Inggris pada tahun1811-1816, kemudian Indonesia diserahlam lembali oleh Inggris kepada Belanda.

3. Pergerakan Nasional

Sementara disisi lain pada abad 20 dirana politik internasional sdang terjadi pengolahan kebangkitan dunia timur . Republic Filipina (1898) di pelopori Joze Rizal, kemenangan Jepang atas Rusia (1905),gerakan sun yat sen dengan Republic Cina nya, dan di Indonesia di pelopori oleh dr.Wahidin Sudirihusodo dengan gerakan Budi Utomo, dan gerakan inilah yang mengawali gerakkan nasional untuk mewujudkan bangsa yang memiliki kehormatan dan kemerdekaan dan kekuatannya sendiri.

Kemudian lahirlah organisasi-organisasi pergerakan lainnya , misalnya Sarikat Dagang Islam (1909) , yang kemudian berganti menjadi Sarikat Islam(1911) yang dipimpin oleh H.O.S Cokrominoto. Lalu muncul Indische Partij(1913), partai nasional Indonesia (1927),dan

(9)

mulailah perjuangan nasional Indonesia yang menitik beratkan pada kesatuan nasional dengan tujuan jelas yaitu kemerdekaan Indonesia.

Jepang masuk Indonesia membawa propaganda,“Jepang pemimpin asia, Jepang saudara tua Indonesia”, saat Jepang semakin terdesak dalam perang melawan sekutu barat, jepang kemudian bersikap murah hati pada Indonesia dengan menjanjikan kemerdekaan

bagi Indonesia. Jepang memberikan janji keduanya berupa kemerdekaan tanpa syarat, Indonesia diperbolehkan memperjuangkan kemerdekaanya lalu dibentuklah badan penyelidik usaha-usaha persiapan kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).

4. Masa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Pembentukan Badan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), Dokuritsu Junbi Iinkai 7 Agustus 1945. PPKI diketuai oleh Ir.

Soekarno, wakil Dr. Moh Hatta dengan 21 anggota. Pada tanggal 14 Agustus 1945 Jepang menyerah kepada sekutu. Pada 16 Agustus 1945 pemerintah Jepang memberitahukan bahwa PPKI dilarang untuk mengadakan rapat persiapan pengumuman kemerdekaan. Dengan memanfaatkan kekosongan kekuasaan yang ada akibat menyerahnya Jepang kepada sekutu itulah bangsa Indonesia mengambil keputusan sendiri/secara sepihak dengan cara memproklamasikan kemerdekaan.

Putusan sepihak yang diambil bangsa Indonesia ini membuktikan bahwa kemerdekaan bangsa Indonesia bukan sebagai hadiah dari Jepang, Melainkan kemerdekaan atas dasar perjuangan dengan kekuatan sendiri.

Rancangan pernyataan Indonesia merdeka yang disusun oleh BPUPKI tidak digunakan dan diganti dengan naskah proklamasi yang baru.

Teks Proklamasi dirumuskan dan ditandatangani oleh Ir.

Soekarno dan Dr. Moh. Hatta atas nama Indonesia setelah disetujui oleh anggota-anggota PPKI dan para pemuda yang hadir di jalan Imam Bonjol No. 1 Jakarta menjelang dini hari tanggal 17 Agustus 1945. Pada waktu yang sama pula yaitu tanggal 17 Agustus 1945 bangsa Indonesia menyatakan kemerdekaannya dengan suatu Proklamasi Kemerdekaan.

Tanggal 17 Agustus 1945 merupakan titik kulminasi sejarah perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia yang melahirkan negara kebangsaan yang berbentuk negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada Pancasila.

(10)

5. Masa Mempertahankan dan Mengisi Kemerdekaan Bangsa Indonesia 1. Masa 1945-1949

Proklamasi kemerdekaan secara ilmiah mengandung pengertian sebagai berikut:

a. Sudut ilmu hukum (Yuridis), proklamasi merupakan saat tidak berlakunya tertib hukum kolonial dan saat berlakunya hukum nasional.

b. Secara politis ideologis, proklamasi mengandung arti bangsa Indonesia terbebas dari penjajahan bangsa asing dan memiliki kedaulatan untuk menentukan nasib sendiri.

Setelah proklamasi kiemerdekaan 17 Agustus 1945, negara Indonesia masih menghadapi tentara sekutu yang berupaya menanamkan kembali kekuasaan Belanda di Indonesia, yaitu pemaksaan untuk mengakui pemerintahan NICA (Netherlands Indies Civil Administration).

Selain itu Belanda secara licik mempropagandakan kepada dunia luar bahwa kemerdekaan Indonesia adalah hadiah dari Jepang.

Untuk melawan propaganda tersebut, pemerintah Indonesia mengeluarkan tiga buah maklumat sebagai berikut :

1. Maklumat Wakil Presiden No. X tanggal 16 Oktober 1945 yang menghentikan kekuasaan luar biasa dari Presiden sebelum masa waktunya (seharusnya selama 6 bulan). Kemudian maklumat tersebut memberikan kekuasaan MPR dan DPR yang semula dipegang oleh Presiden kepada KNIP.

2. Maklumat Pemerintah tanggal 3 Nopember 1945, tentang pembentukan partai politik sebanyak-banyaknya oleh rakyat. Hal ini sebagai akibat dari anggapan bahwa salah satu ciri demokrasi adalah multi partai. Maklumat ini juga sebagai upaya agar dunia luar menilai bahwa negara Indonesia sebagai negara yang demokratis.

(11)

3. Maklumat Pemerintah tanggal 14 Nopember 1945, intinya maklumat ini mengubah sistem kabinet Presidensial menjadi sistem kabinet Parlementer berdasarkan asas demokrasi liberal.

Keluarnya tiga maklumat tersebut mengakibatkan ketidak stabilan di bidang politik karena sistem demokrasi liberal bertentangan dengan UUD 1945, serta secara ideologis bertentangan dengan Pancasila. Akibat penerapan sistem kabinet parlementer maka pemerintahan Negara Indonesia mengalami jatuh bangun sehingga membawa konsekuensi serius terhadap kedaulatan negara Indonesia.

2. Masa 1949-1950

Konferensi Meja Bundar di Den Haag tanggal 27 Desember 1949 merupakan suatu persetujuan yang ditandatangani antara Ratu Belanda Yuliana dan Pemerintah Indonesia yang menghasilkan keputusan antara lain :

a. Konstitusi RIS menentukan bantuk negara serikat (federal) yang membagi negara Indonesia terdiri dari 16 negara bagian.

b. Konstitusi RIS menentukan sifat pemerintahan berdasarkan asas demokrasi liberal, para menteri bertanggung jawab kepada parlemen.

c. Mukadimah Konstitusi RIS menghapuskan jiwa dan isi Pembukaan UUD 1945.

d. Sebelum persetujuan KMB, bengsa Indonesia telah memiliki kedaulatan, oleh karena itu persetujuan KMB bukan penyerahan kedaulatan melainkan “pemulihan kedaulatan”.

Berdirinya negara RIS dalam sejarah ketatanegaraan Indonesia adalah sebagai satu taktik secara politis, untuk tetap konsisten terhadap deklarasi proklamasi yang terkandung dalam pembukaan UUD 1945 yaitu Negara persatuan dan kesatuan sebagaimana dalam alinea keempat, bahwa pemerintah negara “………., yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah negara Indonesia……….” , yang berdasarkan UUD 1945 dan Pancasila. Maka terjadilah gerakan unitaristis

(12)

secara spontan dan rakyat membentuk negara kesatuan menggabungkan diri dengan negara proklamasi RI yang berpusat di Yogyakarta.

Pada suatu ketika negara bagian RIS tinggal tiga buah saja yaitu Negara Bagian RI Proklamasi, Negara Indonesia Timur (NIT), dan Negara Sumatra Timur (NST). Akhirnya berdasarkan persetujuan RIS dengan negara RI tanggal 19 Mei 1950 seluruh negara bersatu dalam Negara kesatuan dengan konstitusi sementara yang berlaku sejak 17 Agustus 1950 dengan nama UUD Sementara 1950.

3. Masa 1950-1959

Pada tanggal 17 Agustus 1950 dengan resmi negara RIS dibubarkan dan dibentuk negara republic berbentuk kesatuan, berdasarkan UUDS 1950. Menurut UUDS 1950, system pemerintahan yang dianut adalah system pemerintahan parlementer bukan lagi presidential. Jadi meskipun UUDS masih bersifat unitaristik dengan bentuk negara kesatuan, namun jiwanya berbeda dengan pancasila, proklamasi dan UUD 1945.

Hasil Pemilu 1955 dalam kenyataannya tidak dapat memenuhi keinginan masyarakat bahkan mengakibatkan ketidak stabilan pada bidang poleksosbudhankam, keadaan ini disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut:

a. Makin berkuasanya modal-modal raksasa terhadap perekonomian Indonesia.

b. Akibat sering bergantinya sistem cabinet

c. Sistem liberal pada UUD Sementara 1950 mengakibatkan jatuh bangunnya kabinet/pemerintahan.

d. DPR hasil Pemilu 1955 tidak mampu mencerminkan perimbangan kekuatan politik yang ada.

e. Faktor yang menentukan adanya dekrit presiden adalah gagalnya Konstituante untuk membentuk UUD yang baru. Dari kegagalan tersebut diatas presiden akhirnya mengeluarkan Dekrit 5 Juli 1959 yang isinya :

(13)

- Membubarkan Konstituante

- Menetapkan berlakunya kembali UUD 1945 dan tidak berlakunya UUDS 1950.

- Dibentuknya MPRS dan DPAS dalam waktu sesingkat-singkatnya.

4. Masa Orde Lama (1959-1965)

Dengan berlakunya UUD 1945 selanjutnya terjadi pelaksanaan pemerintahan Orde Lama sampai tahun 1966 akibat adanya pemberontakan PKI 1 Oktober 1965 atau yang dikenal dengan G.30 S/

PKI.

Pemberontakan G.30S/PKI akhirnya dapat digagalkan berkat kewaspadaan dan kesigapan ABRI dengan dukungan kekuatan rakyat.

Rakyat menghendaki agar PKI dibubarkan dan dinyatakan sebagai partai terlarang di Indonesia. Namun tuntutan rakyat kurang mendapat tanggapan yang memuaskan dari Pemerintah (Presiden). Akhirnya timbulan apa yang disebut “situasi konflik” sementara keadaan ekonomi dan keamanan makin tak terkendali. Peristiwa ini yang melatar belakangi tercetusnya Tritura:

a. BubarkanPKI

b. Bersihkan kabinet dari unsur-unsur PKI c. Turunkan harga/perbaikan ekonomi

5. Masa Orde Baru (1966-1998)

Orde Baru yaitu suatu tatanan masyarakat dan pemerintahan yang menuntut dilaksanakannya Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen. Munculnya orde baru diawali dengan aksi-aksi dari seluruh masyarakat antara lain : Kesatuan Aksi Pemuda

Pelajar Indonesia (KAPPI), Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI), Kesatuan Ak Guru Indonesia (KAGI), dan lainnya. Aksi tersebut menuntu dengartiga tuntutan yang dikenal dengan ‘Tritura.

Karena orde lama tidak mampu menguasai pimpinan negara,

(14)

maka Panglima tertinggi memberikan kekuasaan penuh pada Panglima Angkatan Darat Jendral Soeharto dalam bentuk suatu surat yang dikenal dengan ‘surat perntah 11 Maret 1966’ (Super Semar). Tugas pemegang super semar yaitu untuk memulihkankeamanan dengan jalan menndak pengacau keamanan yang dilakukan oleh PKI. Orde baru berangsur- angsur melaksanakan programnya dalam upaya merelisasikan pembangunan nasional sebagai wujud pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen.

B. HAKIKAT PANCASILA

Bicara tentang hakikat berarti membicarakan tentang hal-hal yang hakiki atau mendasar. Demikian juga halnya dengan upaya memahami hakikat pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Karena pancasila memiliki keluasan arti filosofis, maka dari dua pengertian pokok tersebut dapat diberi arti yang bermacam-macam, antara lain sebagai berikut;

1. Pancasila Sebagai Dasar Negara

Pancasila bukan lahir secara mendadak pada tahun 1945, melainkan proses panjang yang di dasari oleh sejarah perjuangan bangsa Indonesia serta melihat pengalaman bangsa-bangsa lain, kedudukan pancasila sebagai dasar negara, sebagaimana yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945, merupakan sumber tertib hukum tertinggi yang mengatur kehidupan negara dan masyarakat.

2. Pancasila Sebagai Pandangan Hidup

Fungsi pokok pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia adalah sebagai pegangan hidup, pedoman hidup, dan petunjuk arah bagi semua kegiatan hidup dan penghidupan bangsa Indonesia dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat dan bangsa Indonesia.

3. Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia

Kepribadian, artinya gambaran tentang sikap dan prilaku, atau amal perbuatan manusia, yang khas yang membedakan dengan bangsa- bangsa lain. Ciri-ciri khas kepribadian bangsa Indonesia tercermin dalam

(15)

sila-sila pancasila, yaitu bahwa bangsa Indonesia bangsa yang:

a. Berketuhanan yang maha esa

b. Berkemanusiaan yang adil dan beradab c. Berjiwa persatuan dan kesatuan bangsa

d. Berjiwa musyawarah mufakat untuk mencapai hikmat kebijaksanaan, dan

e. Bercita-cita mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia 4. Pancasila Sebagai Perjanjian Luhur Bangsa Indonesia

Istilah ‘’ pancasila sebagai perjanjian luhur bangsa indonesia’’ ini muncul dalam pidato kenegaraan presiden soekarno di depan sidang dewan perwakilan rakyat gotong royong (DPR-GR). Pada tanggal 16 agustus 1967. Pancasila dinyatakan sebagai perjanjian luhur seluruh rakyat Indonesia.

5. Pancasila Sebagai Cita-Cita dan Tujuan Bangsa Indonesia

Untuk lebih jelasnya, gambaran pancasila sebagai cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia akan tampak pada rincian dan tujuan bangsa dan Negara Indonesia dalam alenia keempat pembukaan UUD 1945, yaitu;

a. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia

b. Memajukan kesejahteraan umum c. Mencerdaskan kehidupan bangsa

d. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

C. NILAI-NILAI PANCASILA DALAM PERSPEKTIF SEJARAH 1. Nilai Ketuhanan

Indonesia adalah masyarakat yang religius. Berbagai macam

(16)

agama yang hadir dan diakui oleh hukum negara menjadi bagian dari kehidupan kebertuhanan masyarakat Indonesia. Sejak zaman pra tulis masyarakat sudah mempercayai adanya Hyang Gaib. Kepercayaan masyarakat itu terus berkembang dan banyak yang mengalami inkulturasi unik karena adanya percampuran antar kepercayaan. Oleh karena itu pandangan Soekarno mengenai masalah ini, bahwa Indonesia harus berdiri di atas semua kebertuhanan yang dihidupi masyarakat. indonesia harus menjadi bangsa yang melindungi semua kebertuhanan masyarakatnya secara adil. Pandangan ini menjadi dasar Soekarno untuk memunculkannya sila “Ketuhanan yang berkeadaban” . Beliau menghendaki negara tidak mencampuri urusan agama masing-masing aliran dan kepercayaan. Negara hanya mengharuskan perilaku penganut dari aliran dan agama yang ada menjunjung tinggi keadaban.

2. Nilai Kemanusian

Sikap empati yang berkembang dalam masyarakat Indonesia didasarkan bahwa orang lain adalah saudara, sehingga diperlakukan dengan penuh hormat dan kasih sayang. Menempatkan orang lain sebagai saudara melahirkan sikap untuk selalu melindungi dan menghormati antar manusia. Dalam hal lain, pandangan itu mendorong terjadinya kerjasama dengan orang lain, baik antar manusia maupun berbagai perbedaan yang ada di bangsa ini. Dalam sejarah pelayaran sama sekali tidak pernah terdengar berita maupun catatan bangsa lain yang mengungkapkan bahwa bangsa kita membuat masalah di negeri lain, sebaliknya mereka mencatat bangsa kita sebagai bangsa yang berbudi tinggi. Sikap untuk selalu melindungi dan menghormati orang lain dengan tanpa mempertimbangkan asal usul etnis maupun suku bangsa, dalam pandangan Soekarno, perlu dikembangkan oleh negara Indonesia. Pada pidato beliau pada tanggal 1 Juni 1945, dalam sidang BPUPKI, Soekarno menyebutnya sebagai internasionalisme.

3. Nilai Persatuan

Sebelum abad ke-20 rakyat Indonesia melakukan perjuangan yang

(17)

bersifat kedaerahan dan biasanya dipimpin oleh seorang bangsawan. Para pemimpin hanya mempertahankan daerah kekuasaannya saja. Tetapi setelah memasuki awal abad 20, rakyat Indonesia mulai melakukan perlawanan pada kolonialisme dengan bersatu dan bertujuan untuk memerdekakan Indonesia. Di sini para rakyat mulai sadar dibutuhkannya sebuah persatuan agar rakyat Indonesia bisa mengusir penjajah. Dari perubahan strategi yang dilakukan oleh rakyat Indonesia pada awal abad ke 20 mencerminkan nilai sila ketiga yaitu nilai persatuan.

4. Nilai Musyawarah

Dasar negara merupakan pedoman dan pandangan hidup bagi seluruh rakyat di suatu negara. Dalam pelaksanaannya Indonesia merumuskan dasar negara pada saat sidang BPUPKI yang kedua. BPUPKI didirikan oleh penjajah jepang sebagai janji dari kemerdekaan yang telah lama dijanjikan oleh penjajah jepang. BPUPKI dibentuk dengan tujuan untuk mempersiapkan kemerdekaan serta menjadi wadah untuk merumuskan dasar negara dan UUD 1945. Dalam sidang BPUPKI para tokoh bangsa yaitu Moh Yamin, Dr Soepomo, dan Ir Soekarno saling bermusyawarah terkait perumusan dasar negara. Adanya permusyawaratan inimencerminkan nilai sila keempat yaitu nilai musyawarah.

5. Nilai Kesejahteraan

Majapahit merupakan salah satu kerajaan nusantara yang meraih kemajuan di berbagai aspek kehidupan termasuk aspek ekonomi. Kerajaan majapahit mencapai puncak kejayaannya saat dipimpin oleh Hayam Wuruk yang dibantu oleh Gajah Mada. Kerajaan majapahit yang maju di berbagai aspek membuat kehidupan masyarakatnya mengalami kesejahteraan. Hal ini tak lepas oleh oleh kecakapan Hayam Wuruk dalam memimpin kerajaannya. Mereka melakukan berbagai perdagangan dan diplomasi politik untuk memakmurkan rakyatnya. Sistem perpajakan juga dilakukan oleh kerajaan majapahit, seluruh rakyat diharuskan membayar pajak kepada kerajaan tanpa terkecuali. Kondisi ini mencerminkan nilai kesejahteraan dari sila ke lima.

(18)

D. MENGAPLIKASIKAN NILAI-NILAI PANCASILA KE MASYARAKAT Nilai pancasila harus menjadi landasan dan pedoman dalam membentuk dan menyelenggarakan negara. Termasuk menjadi sumber dan pedoman dalam pembentukan peraturan perundang undangan. Hal ini berarti perilaku para penyelenggara negara dalam pelaksanaan penyelenggaraan pemerintah. Negara harus sesuai perundang undangan yang mencerminkan nilai nilai pancasila.

Dengan peraturan yang berlandaskan nilai nilai pancasila makna perasaan adil dan tidak adil dapat diminimalkan. Hal tersebut dikarenakan pancasila sebagai dasar negara menaungi dan memberikan gambaran yang jelas. Peraturan tersebut berlaku untuk semua tanpa ada perlakuan diskriminatif bagi siapa pun.

Oleh karena itu lah pancasila memberikan arah nilai nilai ketuhanan, kemanusian, persatuan, kerakyatan, dan keadilan.

Dengan demikian diharapkan warga negara dapat memahami dan melaksanakan pancasila dalam kehidupan sehari hari dimulai dari kegiatan yang sederhana yang menggambarkan hadirnya nilai nilai pancasila dalam kegiatan tersebut. Contohnya adalah menghormati perbedaan agama, dan membantu jika ada seorang warga yang mengalami kesulitan, saling toleransi terhadap suku bangsa yang berbeda mengadakan musyawarah saat akan mengambil keputusan bersama, masyarakat yang saling gotong royong dalam membersihkan lingkungan sekitar dan lain lian. Jika sikap dan perilaku tersebut telah ada dalam masyarakat maka hal tersebut membuktikan bahwa nilai nilai pancasila telah tertanam dalam diri masyarakat indonesia.

BAB III PENUTUP

(19)

A. KESIMPULAN

Pancasila sebagai dasar dan pandangan hidup bangsa Indonesia yang telah terbentuk melalui proses panjang perjuangan bangsa Indonesia untuk merebut kemerdekaan. Tertuang dalam pembukaan UUD 1945 yang didalamnya termuat isi lima prinsip dasar negara yang melekat dan mendarah daging pada masyarakat Indonesia yang berfungsi sebagai pedoman dan petunjuk arah berbagai aspek kehidupan masyarakat bangsa Indonesia. Dasar negara merupakan alas atau fundamen yang menjadi pijakan dan mampu memberikan kekuatan bagi berdirinya suatu bangsa. Bangsa Indonesia dibangun berdasarkan landasan Pancasila yang fungsinya sebagai dasar negara dan pedoman dalam membentuk dan menyelenggarakan negara, merupakan sumber kaidah hukum yang mengatur bangsa ini. Pancasila merupakan perjanjian luhur rakyat Indonesia yang mencerminkan kepribadian bangsa Indonesia, ini tercermin dalam kelima silanya. Pancasila juga berisi gambaran cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia. Karena itu kita harus mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila, seperti nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan dan kerakyatan dengan demikian diharapkan warga negara dapar memahami dan melaksanakan pancasila dalam kehidupannya.

B. SARAN

Seperti yang kita ketahui bahwa pancasila ini terbentuk melalui proses panjang para pejuang bangsa. Berdasarkan penjelasan di atas juga kita dapat menyadari betapa pentingnya pancasila sebagai pedoman bangsa indonesia. Karenanya kita sebagai generasi penerus bangsa harus bisa mengaplikasikan nilai-nilai pancasila ke dalam semua aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Maka dari itu kita harus menjunjung tinggi dan mengamalkan sila-sila atau nilai-nilai pancasila, jika nilai-nilai pancasila telah dijalankan dalam masyarakat maka hal itu membuktikan bahwa nilai pancasila telah tertanam dalam diri masyarakat yang artinya kehidupan bangsa ini akan sesuai dengan kaidah hukum karena pancasila fungsinya

(20)

sebagai dasar negara yang menjadi pedoman bangsa ini.

AFTAR PUSTAKA

(21)

Hanapiah, Pipin. 2002. ”Pendidikan Pancasila”. Diakses pada tanggal 22 Agustus

2021 melalui http://pustaka.unpad.ac.id/wp-

content/uploads/2009/05/pendidikan_pancasila.pdf

Ramadan, Nadia, Rai. 2018. ”Hakikat dan Fungsi Pancasila”. Diakses pada

tanggal 21 Agustus 2021 melalui

https://www.rijal09.com/2018/04/hakikat-dan-fungsi-pancasila.html Rahma, Nur Fatin.2021. “Musyawarah mufakat dalam BPUPKI.”. Diakses pada

tanggal 20 Agustus 2021 melalui

https://homeschoolingpena.sch.id/topics/unit-1-musyawarah-mufakat- dalam-bpupki/

Purwata, Hieronymus. “Pancasila dalam Konteks Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia.”. Diakses pada tanggal 21 Agustus 2021 melalui https://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/sejarah/article/view/12338

Hasyim, D.(Selasa, 24 Agustus 2021). Pelestarian Situs Majapahit Angkat Kesejateraan Masyarakat. Diakses pada 24 Agustus 2021 melalui https://www.tribunnews.com/nasional/2014/11/21/hashim-pelestarian- situs-majapahit-angkat-kesejahteraan-masyarakat

Referensi

Dokumen terkait

PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH PERJUANGAN

Walaupun bentuk negara Indonesia telah berubah dari negara Kesatuan RI menjadi negara serikat RIS dan Konstitusi RIS telah disusun di negeri Belanda jauh dari tanah

Jadi secara historis sejarah-sejarah yang terkandung dalam setiap sila pancasila sebelum dirumuskan dan disahkan menjadi dasar Negara Indonesia secara objektif historis

• Proklamasi kemerdekaan negara Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 mempunyai makna yang sangat penting bagi bangsa dan negara Indonesia, yaitu: Proklamasi kemerdekaan 17

Sesuai konsepsi arti pentingnya Proklamasi Kemerdekaan Indonesia bagi kelangsungan Negara Republik Indonesia dan Sistem Ketatanegaraan Indonesia di atas, menunjukkan

1 Darji Darmodiharjo, dkk., Santiaji Pancasila, (Surabaya: Usaha Nasional, 1970), hlm.. negara atau pancasila merupakan suatu dasar untu mengatur dalam penyelenggaraan negara.

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan karunia-Nya kami dapat menyelesakan makalah Pancasila dalam Konteks Sejarah Perjuangan

Para pendiri Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan jelas menyatakan bahwa bangsa Indonesia membutuhkan sebuah dasar bagi penyelenggaraan Negara.Dasar negara tersebut yang kemudian