• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH PENELITIAN GEOGRAFi “ GUNUNG MELETUS”

N/A
N/A
abc

Academic year: 2024

Membagikan "MAKALAH PENELITIAN GEOGRAFi “ GUNUNG MELETUS” "

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH PENELITIAN GEOGRAFi

“ GUNUNG MELETUS”

DI S U S U N OLEH:

Nama : Safia Ajuwa Kelas. : X.4

Guru pembimbing : Ikhlina S.Pd

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SMAN 6 LHOKSEUMAWE

TAHUN 2023/ 2024

(2)

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr. Wb.

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Penelitian geografi tentang gunung meletus”

tepat waktu.

“ Penelitian geografi tentang gunung meletus” guru pembimbing di sman 6

Lhokseumawe. Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang Gunung meletus.

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada guru pembimbing. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.

Wasalammu’alaikum wr. wb

Lhokseumawe, 8 – Februari – 2023

(...) Penulis

i

(3)

DAFTAR ISI

KATA

PENGANTAR...i

DAFTAR ISI...ii

BAB I PENDAHULUAN...1

A. Latar Belakang...1

B. Rumusan Masalah... ...1

BAB II PEMBAHASAN...2

A.Pengertian gunung meletus...2

B. Penyebab Gunung Meletus...2

C. Tanda-tanda Gunung Meletus...2

1. Suhu di sekitar gunung tersebut meningkat...2

2. Mata air di sekitar gunung mengering...3

3. Tumbuhan yang berada di sekitar gunung layu...3

4. Hewan-hewan liar yang tinggal di gunung lari ke bawah atau turun gunung...3.

5. Sering terdengar suara gemuruh gunung...3

6. Sering terjadinya gempa vulkanik...3

7. Keluarnya awan panas...3

8. Terjadinya hujan abu...3

D. Mitigasi Bencana Gunung Meletus...3

1. Sebelum gunung meletus...3

2. Ketika gunung meletus...3

3. Setelah gunung meletus...3

E. Wilayah Rawan Gunung Meletus...4

F. Upaya Penanggulangan Gunung Meletus...4

1. Pemantauan...4

2. Tanggap Darurat...4

(4)

3. Pemetaan...5

4. Penyelidikan...5

5. Sosialisasi...5

BAB III PENUTUP...6

A. Kesimpulan...6

B. Saran...6

DAFTAR PUSTAKA...7

(5)

iii

BAB.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Gunung berapi atau gunung api secara umum adalah istilah yang dapat

didefinisikan sebagai suatu sistem saluran fluida panas batuan dalam wujud air atau lava yang memanjang dari kelamaan hingga sekitar 10 KM di bawah permukaan bumi sampai ke permukaan bumi termasuk endapan hasil akumulasi material yang dikeluarkan pada saat meletus lebih lanjut istilah gunung api ini juga dipakai untuk menamai fenomena pembentukanice volcanoes atau gunung api es dan mud vulcanoes atau gunung api lumpur. Gunung api es biasa terjadi di daerah yang mempunyai musim dingin bersalju sedangkan gunung api lumpur dapat kita lihat di daerah kuwu grobagan Jawa tengah yang populer sebagai bleduk Kuwu. Gunung berarti terdapat dalam

beberapa bentuk sepanjang masa hidupnya.

Gunung berapi yang aktif mungkin berubah menjadi separuh aktif, istirahat, sebelum akhirnya menjadi tidak aktif atau mati. Bagaimanapun gunung berapi mampu istirahat dalam waktu 610 tahun sebelum berubah menjadi aktif kembali. Oleh itu, sulit untuk menentukan keadaan sebenarnya daripada suatu gunung berapi itu apakah gunung berapi itu berada dalam keadaan istirahat atau telah mati

B. Rumusan Masalah

Apa bencana alam gunung meletus itu?

a. Faktor-faktor apa sajakah yang menyebabkan terjadinya bencana alam gunung meletus

b. Dampak apa yang ditimbulkan dari bencana alam gunung meletus?

c. Bagaimana cara penanggulangan bencana alam gunung meletus?

(6)

1

BAB 11 PEMBAHASAN

A. Bencana Gunung Berapi

Letusan gunung api adalah merupakan bagian dari aktivitas vulkanik yang dikenal dengan istilah “erupsi” . Hampir semua kegiatan gunung api berkaitan dengan zona kegempaan aktif, sebab berhubungan dengan lantas lempeng . Pada batas lempeng inilah terjadi perubahan tekanan dan suhu yang sangat tinggi sehingga mampu melelehkan material sekitarnya yang merupakan cairan pijar ( magma) . Magma adalah cairan pijar yang terdapat di dalam lapisan bumi dengan suhu yang sangat tinggi, yakni diperkirakan lebih dari 1.000 c. Cairan magma yang keluar dari dalam ⁰ bumi disebut lava. Suhu lava yang dikeluarkan bisa mencapai 700 sampai 1.200 c. ⁰ Letusan gunung berapi yang membawa batu dan abu dapat menyebut sampai sejauh radius 18 KM atau lebih, sedangkan Lavanya bisa membanjiri sampai sejauh radius 90 km

Bencana yang ditimbulkan oleh gunung berapi adalah letusan gunung berapi atau erupsi, karena saat terjadi erupsi gunung berapi tersebut mengeluarkan lava panas, awan panas atau dikenal dengan wedus gembel, gas beracun dan lahar dingin.

B. Sebab- sebab terjadinya bencana gunung berapi

a. Pada batas lempeng terjadi perubahan tekanan dan suhu yang sangat tinggi sehingga mampuh melelehkan material sekitarnya yang merupakan cairan pijar ( magma).

b. Kegiatan gunung berapi menyebabkan zona keempat aktif di sekitarnya.

c. Erupsi gunung berapi yang memuntahkan lava dan awan panas sehingga mencapai suhu di atas 1000 c⁰

C. Dampak yang diakibatkan oleh bencana gunung berapi

Dampak negatif akibat aktivitas gunung api ini sering disebut bencana gunung api.

Wilayah bencana dapat tercapai hingga radius jangkauan lava dan nabung vulkanik yang dikenal dengan wedus gembel hingga mencapai jarak 18 km. Akibat negatif lainnya dari letusan gunung api adalah gempa vulkanik. Gempa vulkanik yang ditimbulkan gunung api di dasar laut dapat mengakibatkan terjadinya tsunami.

(7)

Tapi belakang peristiwa letusan gunung berapi terdapat banyak positifnya yaitu:

1. Kesuburan tanah dan banyak bahan tambang

Aliran lava menghasilkan banyak material isi perut bumi yang keluar saat

2

terjadinya letusan gunung. Material itu bisa berbentuk pasir , silika, lava, kristal, dan lain sebagainya yang dimuntahkan dari dalam perut bumi dalam jumlah besar.

Kristal bisa dimanfaatkan untuk membuat perhiasan dan pajangan rumah tangga, silika bisa dimanfaatkan untuk membuat kaca dan material lainnya bisa dikembangkan untuk menggerakkan ekonomi.

2. Cuaca berubah

Para ilmuwan telah lama menyelidiki bahwa ledakan besar gunung berapi bisa mempengaruhi cuaca global dengan cara memuntahkan partikel-partikel ke udara bebas yang dapat menghalangi energi panas matahari dan dapat mendinginkan suhu udara.

Ini tentu sebuah kabar yang baik, mengingat akhir-akhir ini suhu udara terasa panas yang diperkirakan akan terus berlanjut hingga mencapai puncaknya pada tahun 2012.

Para peneliti juga meyakini bahwa letusan gunung berapi juga akan berpengaruh terhadap curah hujan di kawasan Asia. Para peneliti dan Kolombia university' s lamont – Doherty Eart observatory menyatakan bahwa letusan besar akan cenderung menyebabkan beberapa kawasan di Asia tengah mengalami kekeringan, namun akan menyebabkan banyak hujan di negara- negara Asia tenggara dan termasuk Vietnam, Laos, Cambodia, Thailand dan Myanmar.

Sebuah letusan besar akan memuntahkan unsur-unsur belerang yang akan berubah menjadi partikel kecil di dalam atmosfer yang akan menghalangi radiasi matahari. Dan akibatnya hal itu akan menurunkan suhu pada permukaan bumi selama berbulan-bulan, dan bahkan hingga bertahun-tahun.

Seperti yang sudah terjadi adalah letusan Gunung Tambora di pulau Sumbawa pada 1815, yang berdampak atas membekunya tanaman-tanaman pertanian di wilayah hingga sejauh new England. Juga letusan gunung pinatubo pada tahun 1991, di Filipina yang mampu menurunkan suhu global sebesar 0,7 Fahrenheit, sehingga mampu untuk menutupi efek gas rumah kaca selama sekitar setahun,

3. Objek wisata yang indah

(8)

Sisa-sisa letusan gunung dapat berubah menjadi objek wisata yang indah dan mempesona, membentuk danau kawah dan sumber air panas.

3

D. Cara penanggulangan bencana gunung berapi

A. Jika terjadi letusan gunung berapi

1. Hindari daerah rawan bencana seperti lereng gunung lembah dan daerah aliran lahar

2. Di tempat terbuka, lindungi diri dari abu letusan dan awan panas.

Persiapan diri untuk kemungkinan bencana susulan.

3. Gunakan pakaian yang bisa melindungi tubuh seperti: baju lengan panjang atau jaket, celana panjang, topi dan lainnya.

4. Jangan memakai lensa kontak.

5. Pakai masker atau kain untuk menutupi mulut dan hidung.

6. Saat turunnya awan panas usahakan untuk menutup wajah dengan kedua belah tangan.

B. Setelah terjadi letusan gunung berapi

1. Jauhi tempat aliran sungai kemungkinan akan terjadi banjir lahar dingin dan batu-batu besar.

2. Jauhi wilayah yang terkena hujan abu

3. Bersihkan atap dari timbunan abu atap dari timbunan. titik karena beratnya, bisa merusak atau meruntuhkan atap bangunan .

4. Hindari mengendarai mobil di daerah yang terkena hujan abu sebab bisa merusak mesin.

E. Usaha pencegahan gunung meletus

Upaya memperkecil jumlah korban jiwa dan kerugian harta benda akibat letusan gunung berapi , tindakan yang perlu dilakukan :

1 . Pemantauan.

Aktivitas gunung api di pantai selama 24 jam menggunakan alat pencatat gempa ( seismograf). Data harian hasil pemantauan dilaporkan ke kantor di direktorat vulkanologi dan mitigasi bencana geologi di Bandung dengan menggunakan radio komunikasi SSB. Petugas pos pengamatan gunung berapi menyampaikan laporan bulanan ke Pemda setempat.

(9)

2. Tanggap darurat.

Tindakan yang dilakukan oleh DVMG ketika terjadi peningkatan aktivitas gunung berapi.

Tindakan tersebut antara lain:

-mengevaluasi laporan dan data.

-membentuk tim tanggap darurat.

-mengirimkan tim ke lokasi

-melakukan pemeriksaan secara terpadu .4

3.Pemetaan.

Peta kawasan rawan bencana gunung berapi dapat menjelaskan jenis dan sifat bahaya gunung berapi daerah rawan bencana , arah penyelamatan diri, lokasi pengungsian, dan pos pengulangan bencana.

4.Penyelidikan

Penyelidikan gunung berapi menggunakan metode geologi, geofisika dan ideologi kimia. Hasil penyelidikan ditampilkan dalam bentuk buku, peta dan dokumen lainnya.

5.Sosialisasi

Petugas melakukan sosialisasi kepada pemerintah daerah serta masyarakat terutama yang tinggal di sekitar gunung berapi. Bentuk sosialisasi dapat berupa pengiriman informasi kepada Pemda dan penyuluhan langsung kepada masyarakat.

(10)

5

BAB V PENUTUPAN

3.1

Kesimpulan

Gunung meletus merupakan peristiwa yang terjadi akibat endapan magma di dalam perut bumi yang didorong keluar oleh gasyang bertekanan tinggi. Secara geografis Indonesia terletak diantara dua samudra (Asia dan Australia) . Selain itu Indonesia terletak di atas pertemuan tiga lempeng bumi yaitu lempeng Eurasia, lempeng indo-australia dan lempeng Pasifik pertemuan dari tiga lempeng bumi di atas penyebaban terjadinya aktivitas magma dalam bumi, hal ini yang menyebabkan mengapa di Indonesia banyak terdapat gunung berapi. Di bumi ini terdapat dua jalur gunung api atau sabuk api (ring of fire), yaitu sirkum pasifik dan sirkum mediterania yang keduanya melewati Indonesia.

3.2. saran.

Bencana bisa terjadi kapan saja dan di mana saja namun kita harus mengetahui jenis-jenis bencana, sebab-sebab yang menimbulkan bencana dan akibat-akibat yang

ditimbulkannya.

Saran-saran, saya sampaikan kepada semua pihak untuk mengantisipasi dan

penanggulangan bencana agar tidak menimbulkan kerusakan lingkungan, hidup korban meninggal dan kerugian harta benda yang besar

(11)

6

DAFTAR PUSTAKA

Http://nurhadiprayogi . Blogspot.com/2013/10/makalah- gunung meletus.html

 Http:/ekookdamezs.blogspot.com/2012/04/makalah- bencana- alam html

 Http// yudipurnawan wordpress.com/2007/11/13/ bencana- alam-dan- antisipasinya

(12)

7

Referensi

Dokumen terkait

Singkapan batuan dan inti bor di area penampakan lingkaran yang diduga sebagai gunung api maar adalah aliran lava, breksi piroklastika, batulapili, dan tuf, yang terletak jauh

Data di lapangan menunjukkan bahwa litologi Gunung Patiayam tersusun oleh batuan beku lava dan intrusi basal piroksen yang kaya akan mineral leusit, breksi gunung

Stratovolcano seperti kerucut dengan sisi yang curam. Tipe gunung api ini terbentuk pada letusan besar yang terdiri dari aliran lava, tefra, dan aliran piroklastik. Letusan

Batuan beku andesit merupakan jenis batuan yang terbentuk dari pembekuan lava yang keluar kepermukaan bumi saat terjadi letusan gunung berapi dan juga terbentuk

Energi panas bumi yang berasal dari panas lava gunung berapi dikonversikan menjadi energi listrik sebagai pembangkit listrik kemudian energi listrik alirannya dikecilkan agar

Stratigrafi permukaan di daerah Pilang dan sekitarnya menunjukkan susunan perlapisan batuan gunung api klastika berupa breksi tuf, breksi otoklastika, lava, dan

Pak lurah :”para warga gunung api di desa urang teh statusna tos awas” Ceu Nyai :”terus urang ayeuna kudu kumaha atuh pak. Pak Lurah :”ayeuna mah bapak-bapak sareng

Sebelas bentuk lahan tersebut yaitu: Kawah Aktif, Kawah tidak Aktif, Sumbat lava, kerucut Gunung Api Cinder, Leher gunung api (Vulcanic Neck), Lereng gunung api,