• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH PELAKSANAAN PEMBONGKARAN KONSTRUKSI

N/A
N/A
Indri Manguki

Academic year: 2023

Membagikan "MAKALAH PELAKSANAAN PEMBONGKARAN KONSTRUKSI "

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

PELAKSANAAN PEMBONGKARAN KONSTRUKSI

Dosen pengampu

MARINUS LINGGI KALA’ LINO,ST.,MT.

Disusun Oleh

ARNOL NAPAN

AMSAL MANDA TODING ARJUNA KULLA’

YANER LANGI TODING INGWIE SAMPE

MARSEL PEAKI MALLU

220213044 220213227 220213317 220213018 219213056 217213339

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA TORAJA 2023

(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “pembongkaran pada gedung konstruksi” dengan baik. Kami berharap makalah ini dapat menambah wawasan akan pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Dan kami bersyukur atas Kesehatan yang Tuhan karuniakan kepada kami sehingga makalah ini dapat kami susun melalui beberapa sumber yakni melalui kajian Pustaka maupun melalui media internet.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan kami motivasi dalam pembuatan tugas jurnal ini, terutama kepadaBapak Marinus Linggi Kala’ Lino,ST.,MT.selaku dosen pengampuh Mata Kuliah “Pengantar metode dan pelaksanaan pembongkaran” dan kepada teman-teman seperjuangan yang membantu dan mendukung kami dalam menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Kami menyadari, bahwa jurnal yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna baik dari segi penyusunan, bahasa maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami sangat menghargai kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.

Rabu, 14 Juni 2023 Penulis

Kelompok II

(3)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang berkaitan dengan upaya pembangunan suatu bangunan dalam batasan waktu, biaya dan mutu tertentu. Keberhasilan suatu proyek dilihat dari planning dan schedulling sebagai indikator kinerja. Penjadwalan suatu proyek merupakan suatu cara untuk menentukan dan menetapkan waktu 36 pelaksanaan item pekerjaan serta alokasi sumber daya yang akan digunakan selama proses konstruksi. Pembongkaran bangunan merupakan suatu proses yang melibatkan penghancuran atau penghilangan struktur fisik dari suatu bangunan. Praktik ini umumnya dilakukan untuk berbagai tujuan, termasuk pembangunan ulang, renovasi, pengembangan lahan, pembaruan infrastruktur, atau kebutuhan keamanan. Dalam beberapa kasus, bangunan tersebut mungkin sudah tidak layak huni, telah mengalami kerusakan serius, atau hanya menjadi hambatan dalam rencana pengembangan yang lebih luas. Proses pembongkaran bangunan melibatkan serangkaian langkah yang perlu diperhatikan secara cermat untuk memastikan keberhasilan dan keselamatan. Langkah-langkah ini meliputi penilaian struktur bangunan, perencanaan kegiatan pembongkaran, pengaturan pengamanan dan keselamatan, pemilihan metode pembongkaran yang sesuai, penanganan limbah konstruksi, dan pemulihan lahan. Selain itu, pembongkaran bangunan juga harus mematuhi peraturan dan persyaratan hukum yang ditetapkan oleh pemerintah setempat.

Izin dan perijinan harus diperoleh sebelum memulai pembongkaran, dan standar keselamatan serta peraturan lingkungan harus diikuti selama proses tersebut. Hal ini bertujuan untuk mencegah potensi dampak negatif terhadap lingkungan, kesehatan manusia, dan keselamatan umum. Dalam konteks lingkungan, pembongkaran bangunan juga dapat memiliki dampak yang signifikan. Misalnya, kegiatan pembongkaran dapat menyebabkan polusi udara dan debu, pencemaran tanah dan air, serta kerusakan ekosistem. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan langkah-langkah mitigasi yang tepat untuk meminimalkan dampak tersebut dan memastikan bahwa proses pembongkaran dilakukan secara bertanggung jawab. Meskipun pembongkaran bangunan sering kali dilihat sebagai hal yang negatif, praktik ini juga dapat memberikan manfaat.

Pemanfaatan kembali bahan bangunan, regenerasi kawasan, peningkatan keamanan, dan pengembangan infrastruktur adalah beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari pembongkaran yang terencana dengan baik. Namun, tantangan seperti biaya, manajemen limbah, pemulihan lahan, dan keberlanjutan juga harus dihadapi dan diatasi. Melalui makalah ini, diharapkan dapat memberikan pemahaman yang komprehensif tentang proses, peraturan, dampak lingkungan, manfaat, dan tantangan yang terkait dengan pembongkaran bangunan.

(4)

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Peninjauan Pembongkaran Bangunan Gedung

Peninjauan pembongkaran pada bangunan gedung 5 lantai Untuk melakukan peninjauan pembongkaran pada bangunan gedung 5 lantai, ada beberapa langkah yang perlu Anda pertimbangkan. Berikut adalah panduan umum yang dapat Anda ikuti:

Evaluasi struktur bangunan:

Pertama, Anda perlu melakukan evaluasi menyeluruh terhadap struktur bangunan. Ini meliputi pemeriksaan fondasi, dinding, lantai, dan kolom untuk memastikan kekuatan dan keandalan struktur. Anda mungkin perlu melibatkan seorang insinyur sipil untuk membantu dalam penilaian ini.

Tinjau rencana dan izin: Periksa rencana asli bangunan dan pastikan Anda memahami izin yang diperlukan untuk melakukan pembongkaran. Biasanya, Anda perlu mengajukan izin ke otoritas setempat sebelum memulai pekerjaan pembongkaran.

Identifikasi risiko dan bahaya: Lakukan peninjauan risiko lengkap untuk mengidentifikasi kemungkinan bahaya dan risiko yang terkait dengan pembongkaran bangunan. Pertimbangkan faktor-faktor seperti kehadiran asbes, bahan berbahaya lainnya, listrik, gas, dan sistem air. Pastikan Anda memiliki strategi keamanan yang tepat untuk melindungi pekerja dan lingkungan sekitarnya.

Rencanakan penanganan limbah: Tentukan bagaimana Anda akan menangani limbah konstruksi dan bangunan yang dihasilkan selama pembongkaran. Pastikan Anda mematuhi peraturan setempat terkait pembuangan limbah dan lakukan langkah-langkah yang diperlukan untuk meminimalkan dampak lingkungan.

Atur pemadaman utilitas: Pastikan untuk mematikan dan mengisolasi semua utilitas seperti listrik, air, gas, dan sistem komunikasi sebelum memulai pembongkaran.

Koordinasikan dengan penyedia layanan utilitas setempat untuk memastikan pemadaman yang aman.

Rencanakan metode pembongkaran: Tentukan metode yang akan Anda gunakan untuk pembongkaran. Ini dapat melibatkan penggunaan alat berat seperti excavator, bulldozer, atau peledak dalam beberapa kasus tertentu. Penting untuk merencanakan metode yang aman dan efisien untuk menghindari kerusakan yang tidak diinginkan.

Pertimbangkan faktor lingkungan: Selama pembongkaran, pertimbangkan efeknya terhadap lingkungan sekitar. Lindungi tanaman, pohon, dan area yang sensitif. Juga, pastikan bahwa debu dan polusi suara dikendalikan dengan baik agar tidak mengganggu lingkungan dan masyarakat sekitarnya.

Kelola limbah dan daur ulang: Setelah pembongkaran selesai, atur penanganan limbah dengan benar. Jika memungkinkan, prioritaskan daur ulang bahan bangunan yang dapat digunakan kembali untuk mengurangi dampak lingkungan.

Konsultasikan dengan profesional: Selalu disarankan untuk berkonsultasi dengan profesional terkait seperti insinyur sipil, arsitek, dan kontraktor bangunan sebelum, selama, dan setelah.

(5)

2.2 Penetapan Metode Pembongkaran Bangunan Gedung

Metode pembebanan pada pembongkaran konstruksi mengacu pada cara yang digunakan untuk mengatur dan menentukan beban yang diterapkan pada struktur atau elemen konstruksi yang akan dibongkar. Tujuan utama dari metode pembebanan adalah memastikan bahwa proses pembongkaran dilakukan dengan aman dan efisien. Pada umumnya, metode pembebanan pada pembongkaran konstruksi melibatkan analisis terhadap faktor-faktor berikut:

Beban Struktural: Ini melibatkan pemahaman tentang beban yang sebelumnya diberikan pada struktur tersebut, baik beban mati (berat sendiri struktur), beban hidup (beban yang dihasilkan oleh penggunaan normal struktur), dan beban tambahan lainnya seperti beban angin atau gempa. Analisis ini membantu dalam menentukan sejauh mana struktur tersebut telah melemah atau mengalami kerusakan.

Keadaan Fisik Struktur: Metode pembebanan juga mempertimbangkan kondisi fisik struktur yang akan dibongkar, termasuk jenis dan kekuatan material yang digunakan, struktur internalnya, dan apakah ada kerusakan struktural yang signifikan. Informasi ini penting untuk menentukan bagaimana beban harus diterapkan agar struktur tetap stabil selama proses pembongkaran.

Lingkungan Sekitar: Pembebanan juga mempertimbangkan faktor-faktor lingkungan seperti aksesibilitas lokasi, keberadaan bangunan atau struktur terdekat, dan faktor-faktor alam seperti cuaca. Semua ini dapat mempengaruhi pemilihan dan penerapan beban pembongkaran.

Metode Pembongkaran yang Digunakan: Metode pembebanan juga dipengaruhi oleh metode pembongkaran yang digunakan. Misalnya, jika struktur akan dibongkar secara terkontrol menggunakan alat berat, beban yang diterapkan akan berbeda dengan jika struktur akan dibongkar dengan menggunakan metode peledakan.

Dengan mempertimbangkan faktor-faktor di atas, metode pembebanan pada pembongkaran konstruksi bertujuan untuk mengatur beban secara hati-hati sehingga struktur tetap aman dan kerusakan dapat diminimalkan. Ini melibatkan perencanaan yang matang, analisis struktural, dan penggunaan teknik-teknik yang tepat untuk memastikan keselamatan selama proses pembongkaran

2.3 Pelaksanaan Pembongkaran Bangunan Gedung

Pelaksanaan pembongkaran bangunan gedung 5 lantai dengan metode pembebanan Pembongkaran bangunan gedung 5 lantai dapat dilakukan dengan berbagai metode, tergantung pada kondisi bangunan, peraturan setempat, dan kebutuhan proyek. Salah satu metode yang umum digunakan adalah metode pembebanan.

Metode pembebanan dalam pembongkaran bangunan melibatkan penggunaan alat berat untuk memberikan beban pada struktur bangunan. Beban tersebut diberikan secara bertahap dan terkontrol untuk memastikan bangunan aman saat proses pembongkaran berlangsung. Berikut adalah langkah-langkah umum dalam metode pembebana

(6)

Peninjauan dan evaluasi: Tahap awal melibatkan peninjauan bangunan dan evaluasi kondisi struktur. Tim insinyur akan memeriksa desain bangunan, bahan konstruksi, dan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi proses pembongkaran.

Perencanaan dan persiapan: Setelah evaluasi awal, perencanaan dan persiapan dilakukan. Ini termasuk membuat rencana pembebanan yang mencakup penentuan titik- titik penghilangan dukungan, urutan pembongkaran, dan jadwal kerja.

Pemasangan alat berat: Alat berat seperti excavator, bulldozer, atau crane dipasang di sekitar bangunan. Alat ini akan digunakan untuk memberikan beban pada struktur selama pembongkaran.

Pembebanan bertahap: Proses pembongkaran dimulai dengan memberikan beban pada struktur secara bertahap. Beban ini dapat berupa bobot dari alat berat atau penggunaan alat khusus seperti penghancur beton untuk menghancurkan struktur.

Pengawasan dan pengendalian: Selama proses pembongkaran, tim insinyur dan pekerja konstruksi akan memantau kondisi bangunan secara terus-menerus. Pengawasan yang ketat diperlukan untuk memastikan bahwa beban yang diberikan tidak melebihi kapasitas struktur, sehingga menghindari kemungkinan keruntuhan yang tidak terkontrol.

Penghilangan limbah: Setelah struktur bangunan dibongkar, limbah dan puing- puing akan diangkut dan dibuang sesuai dengan peraturan setempat. Proses penghilangan limbah harus dilakukan dengan aman dan bertanggung jawab.

Penting untuk dicatat bahwa metode pembebanan harus dilakukan dengan hati-hati dan oleh tenaga ahli yang berpengalaman. Selalu ikuti peraturan keselamatan yang berlaku dan konsultasikan dengan otoritas setempat sebelum memulai proses pembongkaran bangunan.

2.3 Pengawasan Pembongkaran Bangunan Gedung

Pengawasan dalam pembongkaran bangunan sangat penting untuk memastikan keamanan dan keselamatan selama proses berlangsung. Berikut adalah beberapa langkah penting yang dilakukan dalam pengawasan pembongkaran bangunan:

Tim pengawas: Pastikan ada tim pengawas yang terlatih dan berpengalaman yang bertanggung jawab atas pengawasan pembongkaran. Tim ini harus terdiri dari insinyur sipil, arsitek, dan profesional terkait lainnya yang memahami prinsip-prinsip konstruksi dan keselamatan.

Pemeriksaan awal: Sebelum memulai pembongkaran, lakukan pemeriksaan awal terhadap bangunan untuk mengevaluasi kondisi struktur, kekuatan material, dan kemungkinan risiko. Ini akan membantu dalam merencanakan pembebanan yang tepat dan mengidentifikasi area yang mungkin memerlukan perhatian khusus.

Pengawasan lapangan: Selama proses pembongkaran, tim pengawas harus berada di lapangan secara teratur untuk memastikan bahwa pekerjaan dilakukan sesuai dengan rencana, peraturan, dan standar keselamatan. Mereka akan memantau progres pembongkaran, penggunaan alat berat, dan kepatuhan terhadap prosedur yang telah ditetapkan.

(7)

Pengujian struktur: Selama pembongkaran, tim pengawas harus melakukan pengujian struktur secara berkala untuk memastikan bahwa beban yang diberikan tidak melebihi kapasitas struktur. Pengujian ini dapat melibatkan pengukuran getaran, pemantauan tegangan struktural, atau pengujian nondestruktif lainnya.

Komunikasi dengan pekerja: Penting untuk menjaga komunikasi yang baik antara tim pengawas dan pekerja konstruksi. Tim pengawas harus memberikan petunjuk dan arahan yang jelas kepada pekerja tentang tindakan yang harus diambil untuk menjaga keamanan, serta memberikan penjelasan tentang risiko potensial dan langkah-langkah mitigasi yang diperlukan.

Koordinasi dengan otoritas instansi setempat: Tim pengawas juga harus berkoordinasi dengan otoritas setempat, seperti dinas bangunan atau pengawas konstruksi, untuk memastikan bahwa semua peraturan dan persyaratan terpenuhi. Mereka harus melaporkan kemajuan pekerjaan dan memperoleh persetujuan sebelum melanjutkan tahap- tahap kritis. Audit keselamatan: Secara berkala, lakukan audit keselamatan untuk mengevaluasi kinerja tim pengawas dan pekerja konstruksi. Audit ini akan membantu mengidentifikasi kelemahan dan memperbaiki proses kerja yang mungkin berpotensi mengancam keselamatan.

2.3 Pasca Pembongkaran Bangunan Gedung

pasca-pembongkaran: Setelah selesai, lakukan evaluasi pasca-pembongkaran untuk mengevaluasi kesuksesan proyek dan mengidentifikasi pelajaran yang dapat dipetik.

Ini melibatkan meninjau proses pembongkaran, kinerja tim pengawas, dan hasil akhir.

Evaluasi ini membantu dalam perbaikan proses di masa depan dan pengembangan praktik terbaik. Perlu dicatat bahwa pembongkaran bangunan adalah tugas yang kompleks dan berpotensi berbahaya. Pengawasan yang cermat dan terus-menerus diperlukan untuk meminimalkan risiko dan menjaga keselamatan selama proses pembongkaran. Penting untuk melibatkan tim pengawas yang terlatih dan mengikuti pedoman keselamatan yang berlaku. Pasca pembongkaran, ada beberapa langkah yang perlu diambil untuk menangani dampak dan mempersiapkan area yang telah dibongkar. Berikut adalah beberapa aspek pasca pembongkaran yang perlu dipertimbangkan

Penghilangan limbah: Setelah pembongkaran selesai, limbah dan puing-puing harus diangkut dan dibuang dengan benar. Ini melibatkan pemisahan material yang dapat didaur ulang dan pengiriman limbah non-daur ulang ke tempat pembuangan akhir yang sesuai. Pastikan untuk mematuhi peraturan dan perundang-undangan setempat terkait dengan pengelolaan limbah konstruksi.

Pembersihan area: Area yang telah dibongkar perlu dibersihkan secara menyeluruh.

Puing-puing, sisa material, dan debu harus dihapus untuk memastikan lingkungan tetap bersih dan aman.

(8)

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan

Dalam makalah ini terdapat beberapa kesimpulan, antara lain :

Metode pembebanan pada pembongkaran konstruksi mengacu pada cara yang digunakan untuk mengatur dan menentukan beban yang diterapkan pada struktur atau elemen konstruksi yang akan dibongkar.

Tujuan utama dari metode pembebanan adalah memastikan bahwa proses pembongkaran dilakukan dengan aman dan efisien.

Pembongkaran bangunan gedung 5 lantai dapat dilakukan dengan berbagai metode, tergantung pada kondisi bangunan, peraturan setempat, dan kebutuhan proyek. Salah satu metode yang umum digunakan adalah metode pembebanan.

Referensi

Dokumen terkait

Received : November 29, 2021 Accepted : December 10, 2021 Published : February 08, 2022 Conference on Community Engagement Project https://journal.uib.ac.id/index.php/concept

1 Resume A Personal information of the Nominated Member Full name Abdulrahman Mohammed Abdulrahman Alodan Nationality Saudi Arabia Date of birth 1/7/1379 H B Academic