• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERENCANAAN PEMBELAJARAN, MENGGUNAKAN MEDIA UNTUK JENJANG MI

N/A
N/A
Iqbal Mustofa

Academic year: 2023

Membagikan "PERENCANAAN PEMBELAJARAN, MENGGUNAKAN MEDIA UNTUK JENJANG MI"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Di era dimana teknologi terus berkembang pesat, penggunaan media dalam proses pembelajaran sudah menjadi hal yang tidak bisa dihindari. Penggunaan media dalam pengajaran di MI menjadi semakin penting mengingat perlunya pendekatan yang lebih menarik dan terkini bagi siswa. Dengan beragamnya media yang tersedia, mulai dari teknologi digital hingga sumber daya tradisional, guru dituntut mampu merancang RPP secara optimal yang memadukan media dengan kurikulum yang berlaku.

Dalam merencanakan pembelajaran dengan menggunakan media, aspek penting yang perlu diperhatikan adalah pemilihan media yang tepat sesuai dengan materi pembelajaran dan karakteristik siswa MI. Selain itu, strategi penggunaan media dalam proses pembelajaran juga menjadi kunci utama dalam mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Dalam tulisan ini akan dibahas secara mendalam bagaimana merencanakan pembelajaran dengan menggunakan media yang efektif dan efisien untuk tingkat MI.

Diperlukan pemahaman yang baik mengenai karakteristik siswa MI, jenis media apa yang cocok untuk pembelajaran pada jenjang tersebut, serta strategi penggunaan media yang tepat untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Melalui pemahaman mendalam tentang perencanaan pembelajaran menggunakan media untuk MI diharapkan dapat memberikan wawasan dan pedoman kepada pendidik dalam mempersiapkan dan.

Rumusan Masalah

Tujuan

PEMBAHASAN

Pengertian Perencanaan

Perencanaan adalah menentukan tujuan yang ingin dicapai atau apa yang harus dilakukan, bagaimana, kapan dan oleh siapa. Dari rumusan di atas dapat disimpulkan bahwa perencanaan merupakan suatu strategi yang dapat menjamin terlaksananya kegiatan dengan baik, disertai dengan berbagai langkah taktis untuk memperkecil kesenjangan antara harapan dan kenyataan, sehingga kegiatan mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Pengertian Pembelajaran

Pengertian Perencanaan Pembelajaran

Perencanaan pembelajaran sebagai teknologi adalah perencanaan pembelajaran dengan menggunakan teknik dan pemanfaatan teknologi yang dapat mengembangkan perilaku kognitif dan teori-teori konstruktif yang dapat memberikan solusi terhadap permasalahan pengajaran yang muncul dalam dunia pendidikan. Perencanaan pembelajaran sebagai suatu sistem adalah penyusunan rencana pembelajaran dengan menentukan strategi, model, pendekatan, metode, alat serta sumber dan prosedur yang dapat digunakan untuk menyelenggarakan pembelajaran. Perencanaan pembelajaran sebagai suatu disiplin ilmu yaitu perencanaan pembelajaran merupakan suatu cabang ilmu pengetahuan yang selalu memperhatikan hasil penelitian di bidang pendidikan, pengajaran dan pengembangan teori serta strategi pengajaran yang dikembangkan dan dilaksanakan dalam perencanaan dan pelaksanaannya. pembelajaran.

Perencanaan pembelajaran sebagai suatu proses, yaitu pengembangan pembelajaran secara sistematis yang digunakan secara khusus atas dasar teori-teori pembelajaran untuk menjamin pembelajaran. Perencanaan pembelajaran memungkinkan pemecahan masalah secara lebih spesifik atau pada waktu yang tepat sehingga tujuan tertentu dapat tercapai secara maksimal. Penggunaan proses yang berbeda memungkinkan perencanaan pembelajaran yang fleksibel dan adaptif, yaitu dapat dirancang untuk menghindari kejadian yang tidak terduga.

Prinsip ini harus diperhatikan agar perencanaan pembelajaran disusun dalam bentuk yang sederhana dan memperhatikan hubungan antar komponen pembelajaran. Perencanaan pembelajaran harus mampu meramalkan kebutuhan masa depan dengan tetap memperhatikan dan bersandar pada kenyataan yang ada saat ini.

Ruang Lingkup Perencanaan Pembelajaran

Meskipun banyak alternatif yang harus diberikan dalam perencanaan pembelajaran, namun konsep kepastian yang dapat mereduksi atau meminimalisir kejadian yang tidak diharapkan tetap harus diutamakan. Yang dimaksud dengan Organisasi Instruksional adalah perencanaan pembelajaran yang mengkoordinasikan komponen-komponen pembelajaran atau yang disebut dengan desain instruksional.

Urgensi Perencanaan Pembelajaran

Konsep Dasar Media Pembelajaran

Sebagai salah satu komponen sumber belajar, media pembelajaran adalah alat-alat baik berupa alat elektronik, gambar, layar, buku, dan lain-lain, yang digunakan guru untuk menyampaikan isi pembelajaran. Media pembelajaran dapat meningkatkan proses belajar siswa dalam pembelajaran, yang pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar yang dicapainya. Makna materi pembelajaran akan lebih jelas sehingga siswa dapat lebih memahami dan memungkinkan siswa lebih mencapai tujuan pembelajaran.

Metode pengajaran akan lebih variatif, tidak hanya komunikasi verbal melalui penyampaian kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi guru mengajar setiap jam pelajaran. Siswa banyak melakukan kegiatan belajar, karena tidak hanya mendengarkan penjelasan guru, tetapi juga kegiatan lain, seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, dan lain-lain. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa media merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan pembelajaran di sekolah pada khususnya.

Pemilihan Media Pembelajaran

Tujuan utama evaluasi disini adalah untuk mengetahui tingkat pencapaian siswa dalam kaitannya dengan tujuan pembelajaran, efektivitas media, pendekatan dan guru itu sendiri. Hambatan siswa dengan mempertimbangkan kemampuan dan keterampilan awal, seperti membaca, mengetik dan menggunakan komputer, serta karakteristik siswa lainnya. Dengan menggunakan berbagai media, siswa mempunyai kesempatan untuk terhubung dan berinteraksi dengan media yang paling efektif sesuai dengan kebutuhan belajar masing-masing.

Harus ada kebutuhan, minat atau keinginan belajar dalam diri siswa sebelum mereka menuntut perhatiannya untuk mengerjakan tugas dan latihan. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kemampuan kecerdasan, tingkat pendidikan, kepribadian dan gaya belajar yang dimiliki siswa ketika belajar. Ketika siswa diberitahu apa yang diharapkan untuk dipelajarinya melalui media pembelajaran, maka peluang untuk berhasil dalam belajar pun semakin besar.

Siswa akan lebih lama memahami dan mengingat materi pelajaran yang disusun secara logis dan tersusun teratur. Dengan mengembangkan dan menggunakan media dengan cara ini, siswa dapat terbantu untuk mensintesis dan mengintegrasikan pengetahuan yang akan mereka pelajari dengan lebih baik. Siswa harus menguasai mata pelajaran dasar dengan baik atau mempunyai pengalaman cukup yang diperlukan yang dapat menjadi prasyarat keberhasilan penggunaan media.

Dengan partisipasi maka terbuka peluang yang lebih besar bagi siswa untuk memahami dan mengingat materi pelajaran. Siswa kemudian diberi kesempatan untuk bernalar dan memutuskan dengan menerapkan generalisasi atau prosedur terhadap berbagai permasalahan atau tugas baru. Media yang berbeda, misalnya film dan grafik, memerlukan simbol dan kode yang berbeda, oleh karena itu memerlukan proses mental dan keterampilan yang berbeda untuk memahaminya.

Untuk membantu proses pembelajaran secara efektif, media harus selaras dan sesuai dengan kebutuhan tugas pembelajaran dan kemampuan mental siswa. Media yang dipilih dapat digunakan dimana saja dan kapan saja dengan peralatan yang ada disekitarnya, serta mudah untuk dipindahkan dan dibawa kemana-mana. Media yang efektif untuk kelompok besar belum tentu efektif bila digunakan untuk kelompok kecil atau individu.

Pengembangan Media Pembelajaran

Visualisasi pesan, informasi, atau konsep yang ingin disampaikan kepada siswa dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, seperti foto, gambar/ilustrasi, sketsa/gambar garis, grafik, bagan, dan kombinasi dua bentuk atau lebih. Menurut Sudjana (2007:20), kesederhanaan penyajian media pembelajaran terlihat pada gambar yang cukup besar dan rincian pokoknya jelas. Visualisasi yang disajikan hendaknya menekankan suatu unsur yang akan menjadi pusat perhatian siswa.

Garis digunakan untuk menghubungkan unsur-unsur sehingga dapat mengarahkan perhatian siswa untuk mempelajari suatu urutan tertentu. Sedangkan sketsa, simbol, bahkan gambar digunakan dalam media grafis untuk menafsirkan fakta, makna, dan gagasan yang pada hakikatnya menyampaikan representasi grafis. Jenis bagan yang biasa digunakan dalam pengajaran adalah bagan silsilah atau bagan pohon, bagan alur, dan bagan atau tabel waktu.

Selain itu, grafik lingkaran adalah lingkaran sektor yang digunakan untuk menggambarkan bagian dari keseluruhan. Poster dapat didefinisikan sebagai kombinasi visual dari desain, warna, dan pesan yang kuat dengan tujuan untuk menarik perhatian orang yang lewat namun cukup panjang untuk menanamkan ide yang bermakna dalam ingatan mereka (Sudjana, 2007:56). Pertanyaan tentang kartun apa yang bagus merupakan pertanyaan yang sulit dijawab karena merupakan hasil kreatif pribadi dari kartunis itu sendiri.

Siswa membuat kartun untuk membangkitkan minat terhadap kampanye kebersihan, keselamatan berkendara dan lain-lain. Komik adalah suatu bentuk kartun yang mengungkapkan tokoh-tokoh dan memerankan suatu cerita dalam suatu rangkaian yang erat kaitannya dengan gambar dan dirancang untuk memberikan hiburan kepada pembaca. Penggunaan komik dalam pembelajaran harus dipadukan dengan metode pengajaran, sehingga komik dapat menjadi alat pembelajaran yang efektif.

Selain untuk menarik dan memotivasi siswa untuk mempelajari lebih banyak materi, materi audio dapat digunakan untuk tujuan berikut. Siswa didorong untuk bersiap mendengarkan, misalnya dengan memberikan komentar dan pertanyaan pembuka. Guru memiliki gambaran yang jelas tentang bagaimana presentasi akan diintegrasikan ke dalam rencana pembelajaran secara keseluruhan, misalnya.

Buat peta untuk ide yang mengarah ke konten yang baru saja Anda uraikan, lalu buat peta lainnya setelah yang pertama (secara berurutan). Hal ini akan membangun rantai hubungan antar gagasan yang membentuk keseluruhan dan kesatuan pembelajaran.

PENUTUP

Kesimpulan

Kesesuaian media untuk konteks MI: Saat memilih media, pertimbangan harus diberikan pada kesesuaiannya dengan lingkungan dan konteks pembelajaran di MI. Peran guru dalam penggunaan media: Guru memainkan peran kunci dalam integrasi media ke dalam pembelajaran di MI. Mereka harus memahami potensi media, menguasai pemanfaatannya, dan mampu menciptakan pengalaman belajar bermakna dengan memadukan media dengan strategi pengajaran yang tepat.

Mengevaluasi efektivitas penggunaan media: Penting untuk terus melakukan evaluasi penggunaan media dalam pembelajaran di MI.

Kritik dan Saran

Referensi

Dokumen terkait

Deskripsi Singkat MK Analisis data dengan statistika deskriptif yang meliputi pemakaian tabel, histogram, diagram dahan-daun, boxplot, deteksi pencilan, QQplot, metode pemulusan