MAKALAH
PSIKOANALISIS CARL GUSTAV JUNG
Disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah: Psikologi Dalam
Dosen Pengampu: Hikmatun Balighoh Nur Fitriyati, S. Psi, M. Psi, Psilokog.
Disusun oleh:
1. Argo Arliando (2004046041) 2. Embun Bunga Harum Cendana (2004046045)
PROGRAM STUDI TASAWUF & PSIKOTERAPI
FAKULTAS USHULUDDIN DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
2
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah kami haturkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmhat dan karunia-Nya. Tak lupa sholawat serta salam senantiasa tercurah limpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan syafaatnya di hari akhir nanti sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul “Psikoanalisis Carl Gustaf Jung” dengan tepat waktu.
Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada banyak pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Khususnya kepada Ibu Hikmatun Balighoh Nur Fitriyati, S. Psi, M. Psi, Psilokog selaku dosen pengampu mata kuliah Psikologi Dalam. Kami berharap makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan penulis. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan di dalam makalah ini. Untuk itu, kritik dan saran senatiasa kami terima demi penyempurnaan makalah ini.
Jepara, 18 September 2021
Penyusun,
3
Daftar Isi
Halaman judul ...1
Kata Pengantar ...2
Daftar Isi ...3
BAB I Pendahuluan ...4
• Latar Belakang ...4
• Rumusan Masalah ...4
• Tujuan Penulisan ...4
BAB II Pembahasan ...5
• Sejarah dan Perkembangan Teori Psikoanalisi Jung ...5
• Konsep Dasar Teori Psikoanalisi Jung ...6
• Konsep Jiwa jung ...7
BAB III Penutup ...9
• Kesimpulan ...9
• Saran ...9
Daftar Pustaka ...10
4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Carl Gustav Jung merupakan salah satu tokoh psikoanalisis yang lahir pada tanggal 26 Juli 1875 di Kesswil, Swiss dan meninggal pada tanggal 6 Juni 1961 di Kusnacht, Swiss. Lalu pada tahun 1906 ia mulai tulis menulis surat dengan Freud hingga tahun 1913, kemudian tahun 1907 adalah pertemuan pertama Jung dengan Freud yang terjadi di Wina. Freud begitu menaruh kepercayaan pada Jung, sehingga dianggap sebagai seorang yang patut menggantikan Freud di kemudian hari.
Jung sebenarnya memiliki ketertarikan pada ilmu filsafat, namun ia kemudian mengambil kuliah kedokteran dalalm bidang psikiatri, di Basel Swiss dan lulus pada tahun 1900. Ia sempat bekerja sebagai asisten Profesor Eugen Bleuler, psikiatri yang menangani schizophrenia, di rumah sakit jiwa Burghorzli Zurich sampai tahun 1906. Pada kesempatan inilah, atas rekomendasi Bleuler, Jung melakukan penelitian word association test pada penderita psikotik.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah dan proses berkembangnya teori psikoanalisis Jung?
2. Bagaimana konsep dasar teori psikoanalisis jung?
3. Bagaimana konsep jiwa menurut Jung?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk memberikan pengetahuan kepada pembaca dan penulis mengenai sejarah dan proses berkembangnya teori psikoanalisis Jung
2. Untuk memberikan pengetahuan kepada pembaca dan penulis mengenai konsep dasar teori psikoanalisis Jung
3. Untuk memberikan pengetahuan kepada pembaca dan penulis mengenai konsep jiwa menurut Jung.
5
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sejarah dan Proses Perkembangan Teori Psikoanalisis Jung
Latar belakang kemunculan psikoanalisis sebenarnya di sebabkan tiga faktor. Pertama, sebelumnya memang sudah terdapat pakar dengan adanya ketidaksadaran. Jadi, ide tentang struktur ketidaksadaran dalam jiwa manusia bukanlah hal baru. Kedua, masalah gangguan psikologis dan penanganannya pun bukalah hal baru. Ketiga, teori evolusi dari Charles Darwin pun mempunyai peran yang besar.
Awal mula keterktarikan Jung pada psikoanalisis Freud adalah ketika ia membaca salah satu buku Freud yang berjudul The Interpretation of Dreams pada tahun 1900-an. Pada tahun 1906, Jung terlibat korespondensi dengan Freud dan akhirnya bertemu langsung pada 1907.
Perhatian Freud terhadap ketidaksadaran dianggap cukup penting dalam memahami word association yang sedang digeluti oleh Jung.
Pada pertemuan itulah Jung yang dibarengi Ludwig Binswanger terlibat pembicaraan panjang dengan Freud. Beberapa tahun kemudian Jung benar-benar menjadi penerus Freud, bahkan ia sempat diangkat sebagai Presiden pertama International Psychoanalitic Association dan menjadi editor dari Jurnal Psikoanalisis. Namun, karena terdapat perbedaan, terutama dalam hal libido seksual, komunikasi Jung dan Freud menjadi renggang. Hingga puncaknya ketika akhirnya Jung mengundurkan diri pada tahun 1914.
Perpisahan tersebut cukup membebani Jung dan membuatnya depresi selama hampir tiga tahun sampai tahun-tahun tersebut dinamai dengan tahun kegelapan atau dark year. Selepas dari psikoanalisis, Jung mengembangkan analitycal psycology. Ada bebrapa konsep yang dikembangkan oleh jung diantaranya struktur kepribadian, collective unconsious, archatypes, introversion-extroversion, deindividuasi dan lain-lain.
Di penghujung karirnya, Jung mengembangkan teori mengenai motif beragama. Meski begitu, sebagai seorang penulis Jung sangat produktif. Tulisannya banyak, bidang orientasinya luas, pendapatnya juga terus berkembang. Oleh karena itulah teori Jung sebagai kesatuan tidak
6 mudah dipahami. Bila disederhanakan teori tersebut dapat dimengerti dalam rangka struktur, dinamika, serta perkembangan kepribadian.
2.2 Konsep Dasar Teori Psikoanalisis Jung
Jung melandasi teorinya pada gagasan bahwa terdapat dua level dalam jiwa, yakni kesadaran dan ketidaksadaran. Kesadaran merupakan pengalaman yang bersifat personal sedangkan ketidaksadaran berkaitan dengan kejadian di masa lalu. Di titik ini, Jung sampai pada kesimpulan bahwa jiwa andil membentuk dan mengubah kepribadian dan kepribadian tercipta melalui sebuah proses evolusi jiwa yang kompleks dan mutual. Oleh karena itu, di dalam proses evolusi jiwa terdapat beberapa tingkatan.
Pertama kesadaran. Ini merupakan proses yang melibatkan ego. Ego sendiri mencakup nalar, logika, perasaan, dan ingatan. Ego adalah kesadaran individu atas dirinya sendiri dan ego mengontrol normalitas harian individu. Ego bekerja dalam cara yang terukur dalam kesadaran yang terwujud melalui ekses rangsangan. Jung mengkategorikan ego ke dalam dua jenis, yakni introvert dan extravert. Keduanya saling memengaruhi dan membentuk kepribadian individu. Introvert berpusat pada pikiran dan perasaan sendiri, sedangkan extravert melibatkan orang lain dan dunia luar. Setiap individu memiliki kecenderungan atas kedua sikap tersebut, namun tetap ada dominasi yang tampak melalui ekses rangsangan masing-masing.
Kedua ketidaksadaran pribadi. Proses ini melibatkan pengalaman. Terdiri dari semua pengalaman yang dilupakan dan kehilangan intensinya karena beberapa faktor, utamanya hal- hal atau ingatan yang tidak menyenangkan. Jung menyebut kompleks sebagai kumpulan pengalaman (emosional, perpetual, sensual) yang tersimpan dalam ketidaksadaran tersebut berpengaruh besar terhadap ego sehingga membentuk pola perilaku spontan.
Lalu yang ketidaksadaran kolektif yang merupakan kebalikan dari ketidaksadaran pribadi.
Ketidaksadaran kolektif ini penekanannya ada pada pengalaman individual yang mencakup ingatan terpendam individu dan leluhurnya yang berupa arketip dan insting sehingga mengontrol pola perilaku. Cakupan tersebut berkembang dan aktif memengaruhi pikiran, emosi, dan tindakan individu. Ketidaksadaran kolektif ini juga yang mengatur pikiran, emosi dan tindakan individu terhadap kepercayaan agama, mitos, serta legenda. Di dalam ketidaksadaran kolektif juga terdapat persona, anima dan animus, shadow, dan self yang merupakan arketip yang membentuk pola perilaku individu di tengah masyarakat.
7 Teori kepribadian berdasarkan psikoanalisis menurut Jung merupakan gabungan dari pandangan teleologi dan kausalitas. Tingkah laku manusia itu ditentukan tidak hanya oleh sejarah individu rasi (kausalitas) tetapi juga oleh tujuan dan aspirasi individu (teleologi). Masa lalu individu sebagai akualitas maupun masa depan individu sebagai potensialitas sama-sama membimbing tingkah laku individu.
Menurut Jung kepribadian seseorang dapat dilihat secara prospektif dan retrospektif.
Pandangan prospektif adalah melihat kepribadian itu ke masa depan ke arah garis perkembangan pribadi di masa depan. Pandangan retrospektif adalah memperhatikan masa lampau sang pribadi. Menurut Jung, kehidupan setiap manusia selalu ada perkembangan yang konstan dan seringkali kreatif sehingga memicu pribadi untuk melakukan pencarian ke arah yang lebih sempurna serta kerinduan untuk terlahir kembali.
2.3 Konsep Jiwa Menururt Jung
Jung adalah orang pertama yang merumuskan tipe kepribadian manusia dengan istilah introvert dan ekstravert. Motivasi menyelidiki tipologi manusia adalah keinginannya untuk mengerti dan memahami pandangan Freud tentang gangguan mental. Pokok kajian Jung sangat khas adalah mengenai arketipe-arketipe tiap kejadian. Menurut Jung arketip ini merupakan kerangka perseptual dan emosional yang mendorong seseorang untuk memiliki pandangan dan pengalaman emosional tertentu serta merupakan hasil evolusi pada struktur biologis dalam otak manusia. Melalui arketip inilah yang memungkinkan manusia bertindak seperti para pendahulunya. Namun demikian, Jung meyakini bahwa kita pun sebenarnya bisa memodifikasi arketip, dan hal itu tergantung pada proaktivitas kita masing-masing, apakah mau secara kreatif mengubahnya atau tidak.
Menurut jung jiwa manusia di dasari oleh 4 hal yakni self, anima dan animus, shadow, dan persona. Self adalah pemahaman manusia mengenai dirinya sendiri. Self mengintegrasikan 3 hal yakni shadow, anima dan animus, dan persona. Shadow cenderung dikaitkan dengan nafsu dan libido. Lalu persona, merupakan topeng untuk menutup dirinya. Persona ini sebagai benteng manusia agar diterima oleh lingkungannya. Persona sebenarnya hampir mirp dengan super ego. Kemudian anima dan animus yang berkaitan dengan ketidaksadaran manusia.
Anima yang lebih tinggi biasanya cenderung menjadikan seseorang berkepribadian ektrovert.
8 Sedangkan jika animus yang lebih tinggi cenderung menjadikan seseorang berkapribadian introvert.
Jung menentukan kejiwaan sejak dalam kandungan. Dikatakan bahwa ketidaksadaran kolektif mempengaruhi kepribadian manusia bahkan sejak sebelum lahir. Menurut Jung semua pengalaman mendasari kepribadian manusai dari masa anak-anak sampai masa tua. Namun, masa pertengahan dianggap yang paling penting dalam membentuk kepribadian manusia karena pada masa ini remaja mulai mnegenal gender.
Jung membagi jiwa manusia terdiri dari dua alam, yaitu alam sadar (kesadaran) dan alam tak sadar (ketidaksadaran). Struktur kesadaran mempunyai dua komponen pokok, yaitu fungsi jiwa (pikiran, perasaan, pengindraan, intuisi) dan sikap jiwa (introvert dan ekstravert).
Sedangkan struktur ketidaksadaran terdiri dari ketidaksadaran pribadi dan ketidaksadaran kolektif. Pada dasarnya setiap individu mempunyai keempat fungsi jiwa. Akan tetapi pada umumnya hanya ada satu sifat yang dominan atau superior dalam setiap individu.
9
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Carl Gustav jung merupakan tokoh psikoanalisis yang banuak mencontoh pemikiran Sigmund Freud. Meski banyak mencontoh Freud, tetap ada perbedaan diantara keduanya. Jung melandasi teorinya pada gagasan bahwa terdapat dua level dalam jiwa, yakni kesadaran dan ketidaksadaran. Teori kepribadian berdasarkan psikoanalisis menurut Jung merupakan gabungan dari pandangan teleologi dan kausalitas. Menurut Jung kepribadian seseorang dapat dilihat secara prospektif dan retrospektif. Pandangan prospektif adalah melihat kepribadian itu ke masa depan ke arah garis perkembangan pribadi di masa depan.
Jung adalah orang pertama yang merumuskan tipe kepribadian manusia dengan istilah introvert dan ekstravert. Jung membagi jiwa manusia terdiri dari dua alam, yaitu alam sadar (kesadaran) dan alam tak sadar (ketidaksadaran). Struktur kesadaran mempunyai dua komponen pokok, yaitu fungsi jiwa (pikiran, perasaan, pengindraan, intuisi) dan sikap jiwa (introvert dan ekstravert).
3.2 Saran
Penulis menyadari bahwasannya dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik saran dan masukan dari para pembaca yang bersifat membangun senantiasa kami harapkan untuk lebih baiknya makalah kami kedepannya.
10
Daftar Pustaka
Rahman, Abdul Agus. (2017). Sejarah Psikologi Dari Klasik Hingga Modern. Depok: Rajawali Pers.
https://www.slideshare.net/roynalrois/makalah-psikoanalisis-jung
https://www.slideshare.net/roynalrois/makalah-psikoanalisis-
jung#:~:text=Makalah%20Psikoanalisis%20Carl%20Gustav%20Jung%20Pemikiran%20jung%
20adalah,proses%20untuk%20menjadi%20seorang%20individu%20atau%20pribadi%20seutuh nya.
http://digilib.isi.ac.id/3636/8/Jurnal%20Areli%20T.%20R.pdf#:~:text=Teori%20kepribadian%2 0berdasarkan%20psikologi%20analisis%20menurut%20Carl%20Gustav,tetapi%20juga%20ole h%20tujuan%20dan%20aspirasi%20individu%20%28teleologi%29.