• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH RAGAM BAHASA

N/A
N/A
Mekar Wangi R

Academic year: 2025

Membagikan "MAKALAH RAGAM BAHASA"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

RAGAM BAHASA

Disusun Oleh : KELOMPOK 1 :

MEKAR WANGI. R (13020240206) NURUL ISLAMI (130202402)

BESSE (13020240)

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA MAKASSAR

2025

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. atas rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Ragam Bahasa”. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia serta memberikan pemahaman mendalam tentang ragam bahasa dan perannya dalam kehidupan sehari-hari.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan untuk perbaikan di masa mendatang. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan memberikan kontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan.

Makassar, Maret 2025

Kelompok 1

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……….………….……… i

DAFTAR ISI………..………. ii

BAB I : PENDAHULUAN………..………...1

A. Latar Belakang………....1

B. Rumusan Masalah………...1

C. Tujuan Penulisan……….1

BAB 2 : PEMBAHASAN..……….……… 3

1. Pengertian Ragam Bahasa ………..……… 3

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ragam Bahasa………3

3. Jenis-Jenis Ragam Bahasa dan Karakteristiknya …….……….………..…5

4. Peran Ragam Bahasa Dalam Komunikasi Sehari-hari……….………... 6

5. Pentingnya Memahami dan Menggunkan Ragam Bahasa Yang Sesuai Dengan Kaidah Kebahasaan ……… 7

BAB 3 : PENUTUP ……….…………...8

A. Kesimpulan………..… ……….……….…………8

B. Saran………..………... 8

DAFTAR PUSTAKA……….…..9

(4)

BAB 1 PENDAHULUAN A.Latar Belakang

Bahasa Indonesia merupakan alat komunikasi utama yang digunakan oleh hampir seluruh masyarakat di Indonesia. Sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia memiliki aturan dan tata cara penggunaan yang harus diperhatikan agar komunikasi dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan norma kebahasaan. Namun, dalam kenyataannya, tidak semua masyarakat Indonesia menggunakan bahasa Indonesia sesuai dengan kaidah yang benar. Kesalahan dalam penggunaan bahasa sering kali terjadi, baik dalam bentuk lisan maupun tulisan.

Bahasa Indonesia memiliki berbagai macam ragam bahasa yang digunakan sesuai dengan situasi dan kondisi tertentu. Ragam bahasa ini dapat dikategorikan berdasarkan waktunya, medianya, serta pesan komunikasinya. Perbedaan ragam bahasa ini berperan penting dalam kehidupan sehari- hari, karena setiap variasi bahasa memiliki fungsi dan tujuan tertentu dalam komunikasi. Oleh karena itu, pemahaman mengenai ragam bahasa sangat diperlukan agar masyarakat dapat berbahasa

Indonesia dengan baik dan benar.

Sebagai identitas bangsa, bahasa Indonesia sudah digunakan sejak sebelum masa penjajahan Belanda dan terus berkembang seiring waktu. Penggunaan bahasa yang sesuai dengan kaidah ejaan dan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menjadi hal yang perlu diperhatikan agar bahasa

Indonesia tetap terjaga kelestariannya. Pemahaman tentang ragam bahasa akan membantu masyarakat dalam mempelajari bahasa Indonesia secara menyeluruh dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Mempelajari bahasa Indonesia tidak hanya menjadi tanggung jawab pelajar dan mahasiswa, tetapi juga seluruh lapisan masyarakat. Dalam komunikasi, terdapat ragam bahasa lisan dan tulisan, di mana ragam bahasa lisan lebih sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari, seperti dalam

percakapan, pidato, ceramah, dan puisi. Oleh karena itu, pemahaman tentang ragam bahasa menjadi sangat penting untuk meningkatkan keterampilan berkomunikasi yang efektif sesuai dengan konteks dan lawan bicara.

Berdasarkan uraian tersebut, penting untuk mengkaji lebih dalam mengenai ragam bahasa dalam bahasa Indonesia agar masyarakat dapat menggunakannya dengan baik dan sesuai dengan aturan kebahasaan. Makalah ini bertujuan untuk menjelaskan berbagai jenis ragam bahasa, fungsi, serta pentingnya penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam kehidupan sehari-hari.

B. Rumusan Masalah

Adapaun rumusan masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut : 1. Apa yang dimaksud dengan ragam Bahasa ?

2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi ragam Bahasa?

3. Apa saja jenis-jenis ragam bahasa dan bagaimana karakteristiknya?

4. Bagaimana peran ragam bahasa dalam komunikasi sehari-hari?

5. Mengapa penting memahami dan menggunakan ragam bahasa yang sesuai dengan kaidah kebahasaan?

C. Tujuan Penulisan

1. Memberikan pemahaman mendalam tentang ragam bahasa.

2. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi ragam bahasa

3. Mengklasifikasikan jenis-jenis ragam bahasa beserta karakteristiknya.

4. Menjelaskan peran ragam bahasa dalam komunikasi sehari-hari.

(5)

5. Menjelaskan tentang pentingnya menggunakan ragam bahasa yang sesuai dengan kaidah kebahasaan.

(6)

BAB 2 PEMBAHASAN

1. Pengertian Ragam Bahasa

Ragam bahasa adalah variasi bahasa yang digunakan sesuai dengan pemakaian, tergantung pada topik pembicaraan, hubungan antarpenutur, serta medium komunikasi yang digunakan.

Keberagaman ini mencerminkan fleksibilitas bahasa dalam berbagai situasi, baik formal maupun nonformal. Faktor sosial, budaya, serta media komunikasi turut memengaruhi ragam bahasa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Secara umum, ragam bahasa dapat diklasifikasikan berdasarkan media penyampaiannya, yaitu ragam bahasa lisan dan ragam bahasa tulisan.

1. Ragam Bahasa Lisan Ragam bahasa lisan merupakan bahasa yang dihasilkan melalui alat ucap (organ of speech) dengan fonem sebagai unsur dasar. Dalam ragam ini, aspek utama yang diperhatikan meliputi lafal, intonasi, dan tekanan suara. Karena sifatnya yang spontan dan langsung, ragam bahasa lisan sering digunakan dalam percakapan sehari-hari, pidato, ceramah, dan diskusi. Ragam ini juga lebih fleksibel dalam strukturnya karena adanya pengaruh dari ekspresi wajah dan gestur tubuh.

2. Ragam Bahasa Tulis Berbeda dengan ragam bahasa lisan, ragam bahasa tulis merupakan bahasa yang dihasilkan melalui tulisan dengan huruf sebagai unsur dasar. Ragam ini lebih terstruktur dan mengikuti kaidah ejaan serta tata bahasa yang lebih ketat. Ragam bahasa tulis sering digunakan dalam dokumen resmi, artikel ilmiah, buku, dan surat-menyurat. Karena bersifat permanen, ragam ini memerlukan ketelitian yang lebih tinggi agar pesan yang disampaikan dapat dipahami dengan jelas oleh pembaca.

Selain berdasarkan media penyampaiannya, ragam bahasa juga dikategorikan berdasarkan tingkat keformalannya:

1. Ragam Bahasa Baku Ragam bahasa baku adalah variasi bahasa yang digunakan dalam situasi resmi, seperti dalam perundang-undangan, komunikasi akademik, karya ilmiah, serta media formal lainnya. Ragam ini memiliki kaidah yang jelas dalam tata bahasa, ejaan, dan pemilihan kata, sehingga bersifat seragam dan mudah dipahami oleh masyarakat luas.

2. Ragam Bahasa Nonbaku Sebaliknya, ragam bahasa nonbaku lebih sering digunakan dalam percakapan sehari-hari yang bersifat santai dan tidak terikat aturan kebahasaan yang ketat.

Ragam ini lebih luwes dalam pemakaian kosakata dan struktur kalimat, sering kali menyesuaikan dengan dialek atau kebiasaan masyarakat setempat.

Meskipun terdapat perbedaan dalam bentuk dan penggunaannya, baik ragam bahasa lisan maupun tulisan memiliki hubungan yang erat. Ragam bahasa tulis pada dasarnya berasal dari ragam bahasa lisan, tetapi berkembang menjadi sistem bahasa yang memiliki seperangkat kaidah tersendiri.

Oleh karena itu, pemahaman tentang ragam bahasa sangat penting agar setiap individu dapat berkomunikasi dengan efektif dan sesuai dengan konteksnya. Penguasaan ragam bahasa yang baik juga berperan dalam mempertahankan identitas bangsa serta meningkatkan kemampuan berbahasa secara luas dalam berbagai bidang kehidupan.

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ragam Bahasa

Ragam bahasa tidak muncul secara tiba-tiba, melainkan dipengaruhi oleh berbagai faktor yang berkaitan dengan lingkungan sosial, budaya, dan perkembangan teknologi. Faktor-faktor ini

(7)

membentuk variasi bahasa yang digunakan oleh masyarakat dalam berbagai konteks komunikasi.

Berikut adalah penjelasan lebih mendalam tentang faktor-faktor yang memengaruhi ragam bahasa:

1. Faktor Sosial

Faktor sosial merupakan salah satu aspek utama yang memengaruhi ragam bahasa.

Tingkat pendidikan, usia, dan status sosial seseorang dapat menentukan bagaimana mereka menggunakan bahasa. Misalnya, seseorang dengan latar belakang pendidikan tinggi cenderung menggunakan ragam bahasa baku dalam situasi formal, seperti presentasi atau penulisan karya ilmiah. Sebaliknya, dalam percakapan sehari-hari, mereka mungkin

menggunakan ragam bahasa yang lebih santai. Selain itu, usia juga memengaruhi penggunaan bahasa. Generasi muda sering menggunakan bahasa gaul atau slang yang populer di kalangan mereka, sementara generasi yang lebih tua cenderung menggunakan bahasa yang lebih formal dan sesuai dengan kaidah kebahasaan.

2. Faktor Budaya

Budaya memiliki peran penting dalam membentuk ragam bahasa. Setiap masyarakat memiliki adat istiadat dan kebiasaan yang memengaruhi cara mereka berkomunikasi.

Misalnya, dalam budaya Jawa, terdapat tingkatan bahasa (ngoko, krama, dan krama inggil) yang digunakan berdasarkan hubungan sosial antara pembicara dan lawan bicara. Hal ini menunjukkan bahwa budaya tidak hanya memengaruhi kosakata, tetapi juga struktur dan penggunaan bahasa. Selain itu, budaya juga memengaruhi penggunaan bahasa dalam upacara adat, ritual keagamaan, atau acara-acara tradisional, di mana bahasa yang digunakan sering kali memiliki makna simbolis dan filosofis yang mendalam.

3. Faktor Media

Perkembangan teknologi dan media komunikasi telah membawa perubahan

signifikan dalam penggunaan bahasa. Media sosial, platform digital, dan aplikasi pesan instan telah menciptakan ragam bahasa baru yang lebih singkat, praktis, dan kreatif. Contohnya, penggunaan singkatan seperti "LOL" (Laugh Out Loud) atau "BTW" (By The Way) yang populer di kalangan pengguna internet. Selain itu, emoji dan stiker juga menjadi bagian dari ragam bahasa digital yang digunakan untuk menyampaikan emosi atau ekspresi secara visual.

Pengaruh media ini tidak hanya terbatas pada komunikasi informal, tetapi juga mulai merambah ke komunikasi formal, seperti dalam email atau pesan kerja.

4. Faktor Lingkungan Geografis

Lingkungan geografis juga memengaruhi ragam bahasa. Masyarakat yang tinggal di daerah pedesaan mungkin menggunakan dialek atau aksen yang berbeda dengan masyarakat di perkotaan. Misalnya, dialek Betawi yang digunakan oleh masyarakat Jakarta berbeda dengan dialek Sunda yang digunakan oleh masyarakat Jawa Barat. Perbedaan ini tidak hanya terlihat dalam pengucapan, tetapi juga dalam kosakata dan struktur kalimat. Selain itu, lingkungan geografis juga memengaruhi penggunaan bahasa dalam konteks tertentu, seperti bahasa yang digunakan oleh nelayan, petani, atau masyarakat pegunungan.

5. Faktor Ekonomi

Tingkat ekonomi seseorang atau suatu masyarakat juga dapat memengaruhi ragam bahasa yang digunakan. Masyarakat dengan tingkat ekonomi yang lebih tinggi cenderung memiliki akses yang lebih baik terhadap pendidikan dan sumber informasi, sehingga mereka lebih terbiasa menggunakan ragam bahasa baku. Sebaliknya, masyarakat dengan tingkat ekonomi yang lebih rendah mungkin lebih sering menggunakan ragam bahasa nonbaku atau bahasa daerah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, faktor ekonomi juga memengaruhi

(8)

penggunaan bahasa dalam dunia bisnis dan perdagangan, di mana bahasa yang digunakan sering kali bersifat persuasif dan informatif.

6. Faktor Politik

Kebijakan politik dan pemerintahan juga dapat memengaruhi ragam bahasa.

Misalnya, pemerintah dapat menetapkan bahasa tertentu sebagai bahasa resmi atau bahasa pengantar dalam pendidikan dan administrasi. Kebijakan ini dapat mendorong penggunaan ragam bahasa baku dalam situasi formal. Selain itu, politik juga memengaruhi penggunaan bahasa dalam kampanye, pidato, atau propaganda, di mana bahasa yang digunakan sering kali bersifat retoris dan emotif untuk memengaruhi pendengar.

7. Faktor Pendidikan

Pendidikan memainkan peran penting dalam membentuk kemampuan seseorang dalam menggunakan ragam bahasa. Sekolah dan institusi pendidikan lainnya mengajarkan tata bahasa, ejaan, dan kosakata yang sesuai dengan kaidah kebahasaan. Hal ini membantu siswa untuk menguasai ragam bahasa baku yang diperlukan dalam situasi formal. Selain itu, pendidikan juga membuka akses terhadap literatur dan sumber pengetahuan yang

memperkaya pemahaman tentang ragam bahasa.

8. Faktor Teknologi

Kemajuan teknologi telah membawa perubahan besar dalam cara manusia

berkomunikasi. Teknologi tidak hanya memengaruhi media komunikasi, tetapi juga bentuk dan gaya bahasa yang digunakan. Misalnya, pesan teks yang singkat dan cepat telah memunculkan ragam bahasa baru yang lebih efisien, seperti penggunaan singkatan atau simbol. Selain itu, teknologi juga memungkinkan pertukaran bahasa antarnegara, sehingga memunculkan ragam bahasa campuran atau bahasa hybrid.

9. Faktor Psikologis

Faktor psikologis, seperti emosi dan kepribadian, juga memengaruhi ragam bahasa yang digunakan. Seseorang yang sedang marah atau senang mungkin menggunakan bahasa yang lebih ekspresif dan emosional. Selain itu, kepribadian seseorang juga dapat menentukan preferensi mereka dalam menggunakan bahasa, apakah lebih formal atau santai.

10. Faktor Historis

Sejarah dan perkembangan suatu masyarakat juga memengaruhi ragam bahasa.

Bahasa dapat mengalami perubahan seiring waktu karena pengaruh penjajahan, migrasi, atau interaksi dengan budaya lain. Misalnya, bahasa Indonesia memiliki banyak kata serapan dari bahasa Belanda, Arab, dan Inggris akibat interaksi historis dengan bangsa-bangsa tersebut.

Dengan memahami faktor-faktor yang memengaruhi ragam bahasa, kita dapat lebih menghargai keberagaman bahasa dan menggunakannya secara tepat sesuai dengan konteks dan situasi. Hal ini juga membantu dalam menjaga kelestarian bahasa sebagai bagian dari identitas budaya suatu masyarakat.

3. Jenis-Jenis Ragam Bahasa dan Karakteristiknya

Ragam bahasa dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa jenis berdasarkan berbagai faktor.

Berikut adalah jenis-jenis ragam bahasa beserta karakteristiknya:

1. Ragam Bahasa Berdasarkan Situasi Pemakaian

(9)

a. Ragam Bahasa Baku - Digunakan dalam situasi resmi, seperti pertemuan formal, karya ilmiah, dan surat dinas. - Menggunakan unsur gramatikal yang lengkap dan konsisten. - Menghindari penggunaan bahasa daerah dan kata-kata yang tidak baku. - Menggunakan Ejaan yang Disempurnakan (EYD) dan pilihan kata yang sesuai.

b. Ragam Bahasa Tidak Baku - Digunakan dalam situasi santai atau tidak resmi, seperti percakapan sehari-hari. - Cenderung lebih fleksibel dalam pemakaian tata bahasa. - Seringkali menggunakan kosakata daerah atau slang. - Struktur kalimatnya tidak selalu mengikuti kaidah tata bahasa yang ketat.

2. Ragam Bahasa Berdasarkan Media Komunikasi

a. Ragam Bahasa Lisan - Digunakan dalam komunikasi langsung melalui ucapan. - Bergantung pada intonasi, nada, dan ekspresi wajah. - Tidak selalu memperhatikan kaidah gramatikal secara ketat. - Berlangsung lebih cepat dan memungkinkan koreksi langsung.

b. Ragam Bahasa Tulis - Digunakan dalam bentuk tulisan, seperti artikel, buku, atau surat resmi. - Memerlukan struktur tata bahasa yang lebih ketat. - Memanfaatkan tanda baca untuk memperjelas makna. - Tidak bergantung pada ekspresi wajah atau intonasi suara.

3. Ragam Bahasa Berdasarkan Wilayah atau Dialek

a. Ragam Dialek - Variasi bahasa yang dipengaruhi oleh daerah atau wilayah tertentu. - Mempunyai ciri khas dalam aksen, kosakata, dan tata bahasa. - Contoh: Dialek Jawa, Dialek Minang, Dialek Sunda, Dialek Batak, dll.

b. Ragam Sosial (Sociolek) - Digunakan oleh kelompok sosial tertentu berdasarkan tingkat pendidikan atau profesi. - Contoh: Ragam bahasa akademik, ragam bahasa jurnalistik, ragam bahasa hukum.

4. Ragam Bahasa Berdasarkan Bidang Penggunaan

a. Ragam Bahasa Ilmiah - Digunakan dalam dunia akademik dan penelitian. - Menggunakan istilah teknis dan struktur yang sistematis. - Contoh: Jurnal ilmiah, skripsi, tesis, dan disertasi.

b. Ragam Bahasa Hukum - Digunakan dalam dokumen perundang-undangan, kontrak, dan keputusan hukum. - Menggunakan kalimat yang panjang dan formal. - Contoh:

Undang-undang, peraturan pemerintah, dan surat keputusan.

c. Ragam Bahasa Sastra - Digunakan dalam karya sastra, seperti puisi dan novel. - Memiliki gaya bahasa yang lebih kreatif dan estetis. - Contoh: Novel, cerpen, puisi, dan drama.

d. Ragam Bahasa Jurnalistik - Digunakan dalam dunia pers dan media massa. - Menggunakan bahasa yang lugas, singkat, dan jelas. - Contoh: Berita di koran, majalah, dan portal berita online.

Dengan memahami berbagai jenis ragam bahasa, kita dapat memilih bentuk komunikasi yang sesuai dengan situasi dan kebutuhan. Setiap ragam bahasa memiliki fungsi dan karakteristiknya sendiri yang berperan dalam keberagaman dan perkembangan bahasa Indonesia.

4. Peran Ragam Bahasa Dalam Komunikasi Sehari-hari

Ragam bahasa memiliki peran penting dalam kehidupan sehari-hari karena membantu individu menyesuaikan cara berkomunikasi sesuai dengan situasi, lawan bicara, dan tujuan percakapan. Berikut adalah beberapa peran utama ragam bahasa dalam komunikasi:

1. Meningkatkan Efektivitas Komunikasi

Setiap situasi komunikasi membutuhkan penggunaan bahasa yang sesuai agar pesan dapat diterima dengan jelas dan tepat. Misalnya, dalam lingkungan akademik atau profesional, ragam bahasa baku digunakan untuk mencerminkan kesopanan dan keformalan, sementara

(10)

dalam percakapan santai dengan teman, ragam bahasa nonbaku lebih sering dipakai untuk menciptakan suasana akrab.

2. Menyesuaikan Diri dengan Lingkungan Sosial

Dalam kehidupan sosial, seseorang harus mampu beradaptasi dengan berbagai komunitas bahasa. Ragam bahasa formal sering digunakan dalam acara resmi, presentasi, atau surat menyurat, sedangkan dalam interaksi sehari-hari di keluarga atau lingkungan pergaulan, penggunaan bahasa cenderung lebih santai.

3. Memudahkan Penyampaian Informasi di Berbagai Bidang

Ragam bahasa juga berperan dalam bidang tertentu, seperti hukum, sains, dan teknologi, yang memiliki istilah khas sesuai dengan kebutuhan komunikasinya. Penggunaan ragam bahasa yang tepat dalam bidang ini memastikan informasi dapat dipahami secara akurat oleh pihak yang berkepentingan.

4. Menunjukkan Identitas dan Keakraban

Bahasa tidak hanya sebagai alat komunikasi, tetapi juga sebagai bentuk ekspresi identitas budaya dan kelompok sosial. Dalam komunitas tertentu, dialek atau slang sering digunakan untuk menunjukkan rasa memiliki dan kedekatan antaranggota kelompok.

5. Mendukung Pembelajaran dan Pengembangan Ilmu

Dalam dunia pendidikan, ragam bahasa baku digunakan sebagai standar dalam penyampaian materi pelajaran dan penulisan ilmiah. Hal ini memastikan kejelasan konsep dan pemahaman yang sama bagi semua orang yang terlibat dalam proses pembelajaran.

Dengan demikian, ragam bahasa memiliki fungsi yang sangat penting dalam komunikasi sehari-hari.

Kemampuan menyesuaikan penggunaan bahasa dengan konteks yang tepat akan meningkatkan efektivitas komunikasi serta mempererat hubungan sosial dalam berbagai lingkungan.

5. Pentingnya Memahami dan Menggunkan Ragam Bahasa Yang Sesuai Dengan Kaidah Kebahasaan

Bahasa merupakan alat komunikasi utama yang digunakan manusia untuk menyampaikan informasi, gagasan, dan perasaan. Dalam penggunaannya, bahasa memiliki berbagai ragam yang disesuaikan dengan konteks, tujuan, dan lawan bicara. Memahami dan menggunakan ragam bahasa yang sesuai dengan kaidah kebahasaan sangat penting karena memiliki dampak besar dalam kehidupan sosial, akademik, dan profesional.

1. Meningkatkan Efektivitas Komunikasi

Komunikasi yang efektif bergantung pada kejelasan pesan yang disampaikan. Penggunaan ragam bahasa yang sesuai dengan kaidah kebahasaan memastikan bahwa pesan dapat dipahami dengan baik oleh lawan bicara atau pembaca. Kesalahan dalam pemilihan ragam bahasa dapat menyebabkan kesalahpahaman yang berujung pada penyampaian informasi yang tidak akurat.

Misalnya, dalam komunikasi formal seperti pidato resmi, penggunaan bahasa baku dengan struktur yang jelas dan kosakata yang tepat sangat diperlukan agar pesan dapat tersampaikan secara efektif. Sebaliknya, dalam percakapan santai, penggunaan bahasa yang lebih fleksibel dan ekspresif dapat menciptakan suasana yang nyaman dan akrab.

2. Menyesuaikan Bahasa dengan Konteks

Setiap situasi komunikasi membutuhkan ragam bahasa yang berbeda. Pemilihan bahasa yang tepat menunjukkan pemahaman terhadap konteks dan kesopanan dalam berkomunikasi.

Beberapa contoh penerapan ragam bahasa berdasarkan konteks antara lain:

(11)

 Formal: Dalam dunia akademik, pemerintahan, atau bisnis, penggunaan bahasa baku sangat dianjurkan karena mencerminkan profesionalisme dan kredibilitas.

Misalnya, saat menulis laporan resmi, surat dinas, atau jurnal ilmiah, penggunaan bahasa yang sesuai dengan kaidah kebahasaan memastikan kejelasan dan

keseragaman pemahaman.

 Situasi Informal: Dalam percakapan sehari-hari atau komunikasi dengan teman dan keluarga, penggunaan bahasa yang lebih santai dan tidak terlalu kaku lebih sesuai.

Ragam bahasa tidak baku sering digunakan dalam interaksi sosial untuk menciptakan suasana yang lebih hangat dan akrab.

Kemampuan menyesuaikan bahasa dengan konteks ini menunjukkan kecerdasan komunikasi seseorang dan membantu dalam membangun hubungan sosial yang baik.

3. Menjaga Keutuhan dan Standar Bahasa

Bahasa adalah bagian dari identitas suatu bangsa. Penggunaan bahasa yang sesuai dengan kaidah membantu dalam menjaga kemurnian dan standar bahasa agar tetap berkembang dengan baik. Jika penggunaan bahasa tidak terkendali dan banyak penyimpangan dari kaidah kebahasaan, bahasa bisa mengalami degradasi dan kehilangan struktur yang jelas.

Pemeliharaan bahasa juga penting dalam dunia pendidikan dan media massa, di mana bahasa digunakan sebagai sarana utama penyampaian ilmu pengetahuan dan informasi kepada masyarakat luas. Dengan mempertahankan penggunaan bahasa yang baik dan benar, generasi berikutnya dapat mempelajari dan menggunakan bahasa dengan lebih baik.

4. Meningkatkan Kredibilitas dan Profesionalisme

Kemampuan menggunakan bahasa dengan baik dan sesuai dengan kaidah kebahasaan dapat meningkatkan kredibilitas seseorang, terutama dalam konteks akademik dan profesional.

Seseorang yang mampu berbicara atau menulis dengan tata bahasa yang baik akan lebih dihargai dan dianggap memiliki kompetensi yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang tidak memperhatikan penggunaan bahasa.

Misalnya, dalam dunia kerja, penggunaan bahasa yang tepat dalam surat lamaran pekerjaan atau presentasi bisnis dapat mencerminkan profesionalisme dan kecakapan seseorang dalam berkomunikasi. Begitu pula dalam dunia akademik, mahasiswa atau peneliti yang dapat menyusun karya ilmiah dengan bahasa yang baik akan lebih diakui dalam komunitas ilmiah.

5. Memahami Budaya dan Norma Sosial

Bahasa bukan hanya sekadar alat komunikasi, tetapi juga mencerminkan budaya dan norma sosial suatu masyarakat. Setiap masyarakat memiliki aturan tersendiri dalam penggunaan bahasa yang menunjukkan nilai-nilai dan etika yang dijunjung tinggi.

Dengan memahami dan menggunakan ragam bahasa yang sesuai, seseorang dapat

berkomunikasi dengan lebih baik di berbagai lingkungan sosial tanpa menyinggung norma yang berlaku. Misalnya, dalam budaya yang menjunjung tinggi kesopanan, penggunaan bahasa yang sopan dan sesuai dengan hierarki sosial sangat penting dalam interaksi sehari- hari.

Memahami dan menggunakan ragam bahasa yang sesuai dengan kaidah kebahasaan sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam komunikasi formal maupun informal. Kemampuan ini tidak hanya meningkatkan efektivitas komunikasi tetapi juga mencerminkan profesionalisme, menjaga keutuhan bahasa, serta membantu dalam memahami budaya dan norma sosial. Oleh karena

(12)

itu, setiap individu sebaiknya terus mengasah kemampuan berbahasa agar dapat berkomunikasi dengan baik sesuai dengan konteks yang dihadapi.

BAB 3 PENUTUP

A. Kesimpulan

Ragam bahasa merupakan variasi penggunaan bahasa yang disesuaikan dengan situasi, media, dan kondisi komunikasi. Keberagaman ini mencerminkan fleksibilitas bahasa dalam berbagai konteks, baik formal maupun nonformal. Faktor-faktor seperti sosial, budaya, lingkungan, pendidikan, dan teknologi turut memengaruhi bentuk dan penggunaan ragam bahasa dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan memahami perbedaan setiap ragam bahasa, seseorang dapat berkomunikasi dengan lebih efektif sesuai dengan situasi dan lawan bicara. Selain itu, penggunaan ragam bahasa yang tepat juga dapat meningkatkan keterampilan berbahasa, memperkuat identitas nasional, serta membantu menjaga keberlanjutan bahasa Indonesia di tengah perkembangan zaman.

B. Saran

Agar penggunaan ragam bahasa lebih optimal, diperlukan kesadaran dalam menyesuaikan bahasa sesuai dengan konteks komunikasi. Masyarakat perlu terus meningkatkan pemahaman terhadap penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, terutama dalam situasi formal dan akademik. Selain itu, pembelajaran bahasa Indonesia di lingkungan pendidikan harus diperkuat agar generasi muda dapat memahami dan mengaplikasikan ragam bahasa dengan lebih baik. Membiasakan diri untuk membaca dan menulis dalam bahasa yang sesuai dengan kaidah juga menjadi langkah penting dalam meningkatkan keterampilan berbahasa. Sementara itu, dalam komunikasi sehari-hari, penting untuk tetap menghargai keberagaman bahasa daerah sebagai bagian dari kekayaan budaya, tanpa mengesampingkan kebutuhan akan bahasa yang efektif dan sesuai dengan norma. Dengan memanfaatkan teknologi secara bijak dan tetap menjaga kaidah kebahasaan, diharapkan penggunaan ragam bahasa dalam masyarakat dapat semakin berkembang tanpa mengurangi esensi dan kelestarian bahasa Indonesia.

(13)

DAFTAR PUSTAKA

Tysna Intan, Ade Wahyu (2014/2015). RAGAM BAHASA INDONESIA Hanief Syah. Makalah Ragam Bahasa

Prayitno, Januar (2013.) RAGAM BAHASA LISAN DAN TULISAN SISWA KELAS X JURUSAN AKOMODASI PERHOTELAN SMK NEGERI 3 BOGOR

Karolina Saragih, Desi. BAHASA DAN RAGAM BAHASA PADA PENDIDIKAN ANAK SEKOLAH. Prodi Sastra Indonesia Universitas Pamulang

Zata Ismah, Tijani 2022. Ragam Bahasa

Wahyudi, Nton (2013). Buku Perkuliahan Program S-1 Jurusan Bahasa dan Sastra Arab Fakultas Adab UIN Sunan Ampel Surabaya

Referensi

Dokumen terkait

Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah adalah bahasa yang digunakan dalam menulis karya ilmiah, bahasa indonesia yang dimaksud adalah bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang

Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia karena bahasa merupakan alat komunikasi manusia dalam kehidupan sehari-hari. Dengan bahasa, seorang dapat

yangdibakukan atau yang dianggap baku itulah yang merupakan bahasa yang benar atau betul..  Pemakaian ragam bahasa yang serasi dengan sasarannya dan yang mengikuti

ragam lisan, hanya saja diwujudkan dalam bentuk tulis. Oleh karena itu, bahasa yang dilihat dari ciri-.. cirinya tidak menunjukkan ciri-ciri ragam tulis, walaupun direalisasikan

Pembicara lisan dalam situasi formal berbeda tuntutan kaidah kebakuannya dengan pembicara lisan dalam situasi tidak formal atau santai. Jika ragam bahasa dituliskan, ragam

Siswa mampu memahami makna dalam wacana lisan interpersonal dan transaksional secara formal maupun informal berkaitan dengan kehidupan sehari-hari, pekerjaan

Ragam bahasa dari segi keformalan yang digunakan oleh pembawa acara dan bintang tamu adalah ragam formal, ragam santai dan ragam usaha.. Ragam bahasa dari segi sarana

• Ada dua ragam bahasa yang digunakan dalam bahasa siaran televisi, yaitu bahasa formal (sesuai dengan. kaidah yang berlaku) dan bahasa informal atau