MAKALAH PENGGUNAAN RAGAM BAHASA BAKU DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah Filsafat Bahasa
Dosen Pengampu:
Dr. Drs. Prihadi M.Hum.
Disusun Oleh:
Putri Zalsabila (23020130202)
PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS BAHASA, SENI, DAN BUDAYA
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2024
i KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya, makalah yang berjudul Penggunaan Ragam Bahasa Baku dalam Kehidupan Sehari-hari ini dapat diselesaikan dengan baik. Makalah ini disusun untuk
memenuhi salah satu tugas akhir mata kuliah Filsafat Bahasa. Dalam makalah ini, penulis akan mengkaji secara mendalam tentang ragam bahasa baku dan
peranannya dalam komunikasi sehari-hari, serta relevansinya dalam konteks kehidupan sosial dan budaya masyarakat.
Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting dalam kehidupan
manusia. Dalam setiap interaksi, kita menggunakan berbagai ragam bahasa sesuai dengan situasi dan kebutuhan. Ragam bahasa baku, sebagai bentuk bahasa yang terstruktur dengan aturan tertentu, memainkan peran yang sangat penting dalam membangun komunikasi yang jelas, tepat, dan formal. Oleh karena itu,
pemahaman dan penerapan bahasa baku dalam kehidupan sehari-hari sangat penting untuk menjaga kualitas komunikasi dan meningkatkan kesadaran berbahasa yang baik dan benar.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna, baik dari segi isi maupun penyajiannya. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa yang akan datang. Terakhir, semoga makalah ini dapat memberikan wawasan dan pemahaman yang
bermanfaat bagi pembaca, khususnya dalam memahami pentingnya penggunaan ragam bahasa baku dalam kehidupan sehari-hari.
Yogyakarta, 30 November 2024
ii DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... ii
BAB I ... 1
PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
1. Rumusan Masalah ... 3
2. Tujuan Masalah ... 3
BAB II ... 4
PEMBAHASAN ... 4
3. Pengertian Ragam Bahasa Baku ... 4
4. Pentingnya Bahasa Baku ... 5
5. Fungsi Ragam Bahasa Baku... 5
7. Ciri-ciri Ragam Bahasa Baku... 5
8. Penggunaan Ragam Bahasa Baku dalam Kehidupan Sehari-Hari ... 6
9. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Ragam Bahasa Baku ... 8
10. Dampak dari Penggunaan Ragam Bahasa Baku Terhadap Efektivitas…….. Komunikasi ... 10
BAB III ... 13
PENUTUP ... 13
11. Kesimpulan ... 13
DAFTAR PUSTAKA ... 15
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa merupakan alat komunikasi untuk berinteraksi yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Melalui bahasa, kita dapat menyampaikan
informasi, menyampaikan ide, mengekspresikan diri, menyatakan pendapat, serta menjalin hubungan sosial dengan sesama. Di Indonesia, bahasa yang digunakan dalam berkomunikasi yang sangat beragam, mulai dari bahasa sehari-hari yang lebih santai hingga bahasa formal yang digunakan dalam konteks tertentu. Salah satu bentuk bahasa yang diatur penggunaannya dalam situasi resmi adalah bahasa baku.
Bahasa baku merupakan varian bahasa yang disusun sesuai dengan kaidah tata bahasa yang berlaku dan digunakan dalam situasi formal, seperti dalam dunia pendidikan, pekerjaan, dan kegiatan resmi lainnya. Penggunaan bahasa baku diharapkan dapat memberikan kesan yang lebih terstruktur dan mudah dipahami oleh semua pihak, tanpa ada perbedaan pengertian yang dapat menyebabkan kesalahpahaman. Meskipun bahasa sehari-hari cenderung lebih santai dan
fleksibel, penggunaan bahasa baku tetap diperlukan untuk menjaga keharmonisan komunikasi, terutama dalam situasi yang membutuhkan kejelasan dan kesopanan.
Namun, seiring dengan berkembangnya teknologi dan kebiasaan sosial masyarakat, penggunaan bahasa baku dalam kehidupan sehari-hari sering kali tergeser oleh bahasa yang lebih informal atau bahkan bahasa gaul. Padahal, penggunaan bahasa baku yang tepat sangat penting untuk menjaga kualitas komunikasi dan keberterimaan pesan yang disampaikan, terutama dalam konteks pendidikan, pekerjaan, dan media massa.
Makalah ini akan membahas tentang penggunaan ragam bahasa baku dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari pengertian, tujuan, hingga manfaatnya.
Selain itu, akan diuraikan juga tantangan yang dihadapi masyarakat dalam
2 menerapkan bahasa baku dan bagaimana cara untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya penggunaan bahasa baku dalam kehidupan sehari-hari. Diharapkan melalui makalah ini, pembaca dapat lebih memahami pentingnya bahasa baku dalam menjaga kesopanan dan efektivitas komunikasi dalam masyarakat.
3 B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan ragam bahasa baku?
2. Bagaimana penggunaan ragam bahasa baku dalam kehidupan sehari-hari?
3. Apa saja faktor yang mempengaruhi penggunaan ragam bahasa baku dalam komunikasi sehari-hari?
4. Apa dampak dari penggunaan ragam bahasa baku terhadap efektivitas komunikasi?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian ragam bahasa baku.
2. Untuk menganalisis penggunaan ragam bahasa baku dalam kehidupan sehari-hari.
3. Untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan ragam bahasa baku.
4. Untuk mengevaluasi dampak penggunaan ragam bahasa baku terhadap efektivitas komunikasi.
4 BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Ragam Bahasa Baku
Ragam bahasa baku memang memiliki peran penting dalam menjaga
keseragaman dan kejelasan dalam komunikasi formal. Sesuai dengan penjelasan dari Universitas Pakuan, ragam ini membantu memperkaya bahasa Indonesia dengan istilah dan ekspresi yang lebih tepat dan sesuai dengan konteks formal.
Akan tetapi, penerimaan ragam bahasa baku oleh masyarakat sering kali
dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti proses adopsi istilah baru dan kesulitan dalam memahami kaidah-kaidah bahasa baku yang seringkali kompleks.
Sementara itu, penelitian dari Universitas Sanata Dharma menunjukkan bahwa ketidakpatuhan terhadap kaidah bahasa baku, seperti kesalahan tata bahasa dan ejaan, bisa disebabkan oleh kurangnya pemahaman dan pembelajaran yang efektif tentang bahasa. Selain itu, faktor sejarah bahasa juga turut memengaruhi
bagaimana ragam bahasa ini diterima dan digunakan dalam masyarakat, karena bahasa selalu berkembang mengikuti perubahan sosial dan budaya.
Bahasa baku adalah varian bahasa yang digunakan dalam situasi formal dan resmi. Bahasa ini memiliki aturan yang ketat mengenai tata bahasa, ejaan, dan kosakata. Penggunaan bahasa baku penting dalam berbagai konteks seperti pendidikan, pemerintahan, dan media massa
Adapun ragam bahasa tidak baku, sebaliknya, digunakan dalam situasi informal dan sehari-hari. Bahasa ini lebih fleksibel dan sering kali tidak mengikuti aturan tata bahasa yang ketat. Contohnya adalah bahasa yang digunakan dalam percakapan sehari-hari, media sosial, dan komunikasi antar teman.
5 1. Pentingnya Bahasa Baku
Pentingnya ragam bahasa baku dalam kehidupan sehari-hari adalah:
a. Kejelasan Komunikasi: Bahasa baku membantu memastikan bahwa pesan yang disampaikan dapat dipahami dengan jelas oleh semua pihak.
Hal ini penting dalam situasi formal seperti rapat, presentasi, dan penulisan akademik.
b. Keseragaman: Penggunaan bahasa baku menciptakan keseragaman dalam komunikasi, sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya
kesalahpahaman.
c. Profesionalisme: Dalam dunia kerja, penggunaan bahasa baku mencerminkan profesionalisme dan kredibilitas seseorang 2. Fungsi Ragam Bahasa Baku
Ragam bahasa baku memiliki beberapa fungsi penting, antara lain:
a. Sebagai alat komunikasi resmi: Digunakan dalam situasi formal seperti di sekolah, kantor, dan pertemuan resmi.
b. Sebagai standar pendidikan: Menjadi acuan dalam pengajaran bahasa di lembaga pendidikan.
c. Sebagai identitas nasional: Mencerminkan budaya dan identitas bangsa melalui penggunaan bahasa yang seragam dan baku.
d. Sebagai alat dokumentasi: Digunakan dalam penulisan dokumen resmi, karya ilmiah, dan perundang-undangan.
3. Ciri-ciri Ragam Bahasa Baku
Beberapa ciri utama dari ragam bahasa baku adalah:
a. Konsistensi dalam penggunaan tata bahasa dan ejaan: Mengikuti aturan yang telah ditetapkan dalam PUEBI.
b. Penggunaan kosakata yang tepat: Menghindari penggunaan kata-kata slang atau tidak baku.
c. Struktur kalimat yang jelas dan logis: Memastikan kalimat mudah dipahami dan tidak ambigu.
d. Formalitas: Digunakan dalam konteks yang resmi dan formal.
6 e. Nertal dan objektif: Tiddak mengandung unsur emosional, subjektif, atau
ekspresi pribadi yang berlebihan.
Contoh penerapan ragam bahasa baku adalah dalam pembuatan surat resmi, karya ilmiah, atau teks pidato. Penggunaan ragam bahasa baku membantu menjaga keselarasan dan kesepahaman dalam komunikasi, terutama di lingkungan yang melibatkan berbagai latar belakang budaya dan Pendidikan.
B. Penggunaan Ragam Bahasa Baku dalam Kehidupan Sehari-Hari Penggunaan ragam bahasa baku dalam kehidupan sehari-hari memiliki
dinamika yang menarik. Bahasa baku, yang sering digunakan dalam situasi formal seperti penulisan resmi, komunikasi formal, dan pendidikan, memiliki aturan tata bahasa dan kosa kata yang ketat. Namun, dalam kehidupan sehari-hari,
penggunaan bahasa baku cenderung menurun.
Beberapa faktor yang mempengaruhi penurunan ini termasuk pengaruh media sosial dan perubahan tren komunikasi. Media sosial seperti TikTok dan Facebook mempercepat penyebaran bahasa non-baku yang lebih mudah diakses dan
dipahami oleh masyarakat. Selain itu, masyarakat cenderung lebih nyaman menggunakan bahasa yang santai dan informal dalam percakapan sehari-hari.
Meskipun demikian, penting untuk tetap memahami dan menggunakan bahasa baku, terutama dalam konteks formal, untuk memastikan kejelasan dan
keterbacaan dalam komunikasi tertulis.
Penggunaan bahasa baku dalam kehidupan sehari-hari sebagai panduan komunikasi yang sama untuk semua orang. Dengan menggunakan bahasa baku, pesan yang disampaikan menjadi lebih jelas dan mudah dimengerti, sehingga dapat mencegah terjadinya salah paham. Meskipun bahasa baku sering dikaitkan dengan situasi formal, penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari juga penting.
Berikut adalah beberapa contoh penerapan bahasa baku dalam kehidupan sehari- hari:
7 1. Komunikasi di Tempat Kerja: Menggunakan bahasa baku dalam email,
laporan, berbicara dengan atasan dan presentasi membantu menjaga profesionalisme dan kejelasan komunikasi.
Contoh: “Permisi, Pak. Apakah saya boleh meminta izin untuk pulang lebih awal hari ini?”
2. Pendidikan: Guru dan siswa diharapkan menggunakan bahasa baku dalam proses belajar mengajar untuk memastikan pemahaman yang tepat dan menghindari kesalahpahaman.
Contoh: “Selamat pagi, Bu. Saya ingin mengonfirmasi jadwal zoom besok.”
3. Media Sosial: Meskipun media sosial sering kali menggunakan bahasa informal, penggunaan bahasa baku dalam postingan resmi atau edukatif dapat meningkatkan kredibilitas dan kejelasan pesan.
Contoh: “Selamat datang di halaman resmi kami. Silakan hubungi kami jika adaa pertanyaan.”
Adapun tantangan dalam penggunaan bahasa baku dalam kehidupan sehari-hari tidak selalu mudah, beberapa tantangan yang dihadapi antara lain:
1. Pengaruh Bahasa Gaul: Bahasa gaul atau slang sering kali lebih populer di kalangan masyarakat, terutama di media sosial, sehingga mengurangi penggunaan bahasa baku.
2. Kurangnya Kesadaran: Banyak orang yang tidak menyadari pentingnya penggunaan bahasa baku dan lebih memilih menggunakan bahasa
informal.
3. Perubahan Bahasa: Bahasa terus berkembang, dan kata-kata baru sering kali muncul lebih cepat daripada aturan baku yang dapat
mengakomodasinya.
Solusi untuk meningkatkan penggunaan bahasa baku, untuk mengatasi tantangan tersebut, beberapa langkah yang dapat diambil antara lain:
8 1. Edukasi dan Pelatihan: Mengadakan pelatihan dan workshop tentang
pentingnya bahasa baku dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari- hari.
2. Kampanye Literasi Bahasa: Melakukan kampanye literasi bahasa melalui media massa dan media sosial untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya bahasa baku.
3. Penggunaan dalam Media: Media massa dapat berperan penting dalam mempromosikan penggunaan bahasa baku dengan konsisten menggunakan bahasa baku dalam pemberitaan dan program-program edukatif.
C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Ragam Bahasa Baku
Faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan ragam bahasa baku sangat penting karena berkaitan langsung dengan efektivitas komunikasi, pemeliharaan identitas bahasa, serta pembentukan citra sosial daan professional.
Penggunaan ragam bahasa baku dipengaruhi oleh beberapa faktor utama:
1. Tingkat Pendidikan: Orang dengan pendidikan tinggi cenderung menggunakan bahasa baku yang sesuai dengan aturan tata bahasa dan ejaan.
2. Usia: Ragam bahasa yang digunakan bisa berbeda tergantung usia
penutur. Misalnya, bahasa yang digunakan oleh anak muda mungkin lebih santai dibandingkan dengan orang yang lebih tua.
3. Jenis Kelamin: Pria dan wanita mungkin memiliki perbedaan dalam penggunaan bahasa, baik dari segi fonologis, gramatikal, maupun sintaksis.
4. Jabatan atau Profesi: Profesi atau jabatan seseorang juga mempengaruhi ragam bahasa yang digunakan. Misalnya, bahasa yang digunakan oleh seorang guru mungkin berbeda dengan bahasa yang digunakan oleh seorang karyawan swasta.
9 5. Bidang yang Ditekuni: Orang yang bekerja di bidang tertentu, seperti
sains atau teknologi, mungkin menggunakan istilah-istilah khusus yang tidak umum digunakan oleh orang awam.
6. Keberagaman Dialek: Indonesia memiliki banyak dialek yang berbeda, dan ini juga mempengaruhi ragam bahasa yang digunakan oleh
masyarakat di berbagai daerah.
Adapun beberapa faktor yang dapat mempengaruhi seseorang dalam menggunakan ragam bahasa baku antara lain:
1. Tingkat Pendidikan:
• Pendidikan formal: Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, semakin besar kemungkinan ia menguasai ragam bahasa baku. Hal ini karena di lingkungan pendidikan, penggunaan bahasa baku sangat ditekankan.
• Paparan terhadap bahasa baku: Orang yang sering membaca buku, artikel ilmiah, atau menonton berita cenderung lebih terbiasa dengan ragam bahasa baku.
2. Profesi:
• Pekerjaan yang menuntut penggunaan bahasa baku: Orang yang bekerja di bidang yang membutuhkan komunikasi formal, seperti guru, dosen, atau wartawan, cenderung lebih sering menggunakan ragam bahasa baku.
3. Situasi dan Konteks:
• Situasi formal: Dalam situasi resmi seperti rapat, seminar, atau presentasi, penggunaan bahasa baku sangat diharapkan.
• Topik pembicaraan: Topik yang serius dan formal cenderung mendorong penggunaan bahasa baku.
4. Tujuan Komunikasi:
• Memberikan kesan profesional: Penggunaan bahasa baku dapat memberikan kesan yang lebih profesional dan terpercaya.
• Menyebarkan informasi secara akurat: Bahasa baku cenderung lebih jelas dan tidak ambigu, sehingga cocok untuk menyampaikan informasi yang kompleks.
10 5. Norma Sosial:
• Lingkungan sosial: Lingkungan sosial yang menghargai penggunaan bahasa baku dapat memengaruhi seseorang untuk menggunakannya.
• Tekanan kelompok: Tekanan dari kelompok teman, keluarga, atau rekan kerja dapat mendorong seseorang untuk menyesuaikan penggunaan bahasanya.
6. Media Massa:
• Paparan media: Media massa seperti televisi, radio, dan surat kabar memiliki peran penting dalam membentuk norma bahasa.
Contoh penerapannya:
Guru: Seorang guru akan lebih sering menggunakan ragam bahasa baku saat mengajar di kelas dibandingkan saat berinteraksi dengan teman sejawatnya.
Wartawan: Seorang wartawan akan menggunakan bahasa baku saat menulis berita untuk koran, namun mungkin akan menggunakan bahasa yang lebih santai saat berinteraksi dengan narasumber
Mahasiswa: Seorang mahasiswa akan menggunakan bahasa baku saat menulis skripsi, tetapi mungkin akan menggunakan bahasa sehari-hari saat berinteraksi dengan teman sekamar.
Jadi dapat disimpulkan Penggunaan ragam bahasa baku dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling berkaitan. Pemahaman terhadap faktor-faktor ini dapat membantu kita untuk lebih tepat dalam memilih ragam bahasa yang sesuai dengan situasi dan tujuan komunikasi.
D. Dampak dari Penggunaan Ragam Bahasa Baku Terhadap Efektivitas Komunikasi
Penggunaan ragam bahasa baku dapat memberikan dampak positif terhadap efektivitas komunikasi, terutama dalam konteks formal atau resmi. Bahasa baku memastikan bahwa pesan yang disampaikan jelas dan mudah dipahami oleh semua pihak, karena mengikuti aturan yang telah disepakati secara luas. Ini membantu mengurangi ambiguitas dan kesalahpahaman.
11 Namun, di sisi lain dalam komunikasi sehari-hari atau dalam konteks yang lebih santai, penggunaan bahasa baku bisa terkesan kaku dan membatasi
kelancaran percakapan. Orang mungkin merasa kurang nyaman atau sulit untuk mengekspresikan diri dengan bebas jika selalu terikat pada norma-norma baku.
Oleh karena itu, efektivitas komunikasi sangat bergantung pada konteks dan audiens yang dituju.
1. Kejelasan Pesan
Penggunaan ragam bahasa baku membantu meningkatkan kejelasan pesan yang disampaikan. Dengan mengikuti aturan tata bahasa yang benar, pesan menjadi lebih mudah dipahami oleh penerima. Hal ini mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahpahaman atau interpretasi yang salah.
2. Profesionalisme dan Kredibilitas
Dalam konteks formal, seperti dalam dunia kerja atau akademik, penggunaan bahasa baku dapat meningkatkan citra profesional dan kredibilitas seseorang.
Bahasa yang baku mencerminkan keseriusan dan keahlian dalam berkomunikasi, yang pada gilirannya dapat meningkatkan kepercayaan dari pihak lain.
3. Efektivitas dalam Komunikasi Resmi
Ragam bahasa baku sangat penting dalam komunikasi resmi, seperti dalam dokumen pemerintah, surat resmi, dan presentasi akademik. Penggunaan bahasa yang sesuai dengan standar resmi memastikan bahwa informasi disampaikan dengan tepat dan diterima dengan baik oleh audiens yang lebih luas.
4. Pengaruh terhadap Identitas Budaya
Bahasa baku juga berperan dalam mempertahankan identitas budaya dan nasional.
Penggunaan bahasa yang benar dan sesuai dengan kaidah membantu menjaga keutuhan bahasa sebagai simbol identitas bangsa. Hal ini penting dalam konteks globalisasi, di mana pengaruh bahasa asing semakin kuat.
12 5. Konsistensi dalam Komunikasi
Penggunaan ragam bahasa baku menciptakan konsistensi dalam komunikasi.
Konsistensi ini penting untuk memastikan bahwa pesan yang disampaikan tidak berubah makna atau interpretasinya ketika diterima oleh berbagai pihak. Hal ini sangat relevan dalam komunikasi tertulis, di mana kesalahan kecil dapat
menyebabkan perubahan besar dalam pemahaman.
Penggunaan ragam bahasa baku memiliki dampak yang signifikan terhadap efektivitas komunikasi. Kejelasan pesan, peningkatan profesionalisme, efektivitas dalam komunikasi resmi, pengaruh terhadap identitas budaya, dan konsistensi dalam komunikasi adalah beberapa manfaat utama dari penggunaan bahasa baku.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk terus mempromosikan dan menggunakan ragam bahasa baku dalam berbagai konteks komunikasi.
13 BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penggunaan ragam bahasa baku dalam kehidupan sehari-hari memiliki peranan penting dalam menjaga kelestarian bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan.
Ragam bahasa baku mencakup aspek tata bahasa, kosa kata, dan pengucapan yang sudah distandarisasi dan diakui secara resmi. Keberadaannya sangat penting baik dalam komunikasi formal maupun dalam interaksi sehari-hari yang menuntut kejelasan, ketepatan, dan keberterimaan luas. Dalam kehidupan sehari-hari, penggunaan bahasa baku tidak hanya terbatas pada konteks formal seperti pendidikan, pemerintahan, dan media massa, tetapi juga mulai diterapkan dalam percakapan non-formal melalui pengaruh teknologi komunikasi. Meskipun penggunaan ragam bahasa baku terkadang dianggap kaku atau terlalu formal, penerapannya dapat memperkuat pemahaman bersama dan mencegah terjadinya kesalahan komunikasi. Hal ini penting terutama dalam situasi yang memerlukan ketelitian dan keseriusan, seperti dalam dunia pendidikan dan profesi.
Namun, perlu disadari bahwa meskipun bahasa baku memiliki manfaat besar, penerapannya harus disesuaikan dengan konteks dan audiens. Di satu sisi, bahasa daerah dan ragam bahasa non-baku juga memiliki peran penting dalam
membentuk identitas sosial dan budaya. Oleh karena itu, penggunaan bahasa baku harus dilakukan secara selektif dan bijaksana, mengingat keanekaragaman bahasa yang ada di Indonesia. Pentingnya pendidikan bahasa yang baik dan benar
menjadi salah satu faktor utama dalam membiasakan penggunaan bahasa baku. Di sisi lain, masyarakat juga harus diberikan pemahaman tentang fungsi dan manfaat penggunaan bahasa baku dalam berbagai situasi. Dengan demikian, penguasaan dan penggunaan bahasa baku yang baik dan benar dapat tercapai secara maksimal, tanpa mengesampingkan kekayaan ragam bahasa yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.
14 Penggunaan ragam bahasa baku dalam kehidupan sehari-hari tidak hanya penting untuk menjaga kualitas komunikasi, tetapi juga sebagai upaya pelestarian bahasa Indonesia yang sesuai dengan perkembangan zaman. Keseimbangan antara penggunaan bahasa baku dan non-baku harus terus dipertahankan demi
terciptanya komunikasi yang efektif dan harmonis dalam berbagai konteks kehidupan sosial.
15 DAFTAR PUSTAKA
Subagyo, A.P. (2015). Bahasa Indonesia Ragam Baku: Sesat Pikir,
Kekuranganpatuhan, dan Rekomendasi. Jurnal Ilmiah Kebudayaan SINTESIS, 9(1), 37-45.
Suwarna, D. (2021). Ragam Bahasa, Pengayaan, dan Implikasi. Jurnal Bahasa, Sastra dan Budaya Indonesia, 3(1), 33-36.
Syahputra, E., Lubis, R.F., dkk. (2022). Penggunaan Bahasa Indonesia Baku di Kalangan Mahasiswa.
Yanti, A., Arfhian, I., Sitorus, E., dkk. (2022). Analisis Penggunaan Kata Baku dan Tidak Baku di Kalangan Mahasiswa Universitas Negeri Medan.
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 6(2), 2614-2988.