• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH SEMINAR NADYA

N/A
N/A
Nadya Putri

Academic year: 2025

Membagikan "MAKALAH SEMINAR NADYA"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

PENTINGNYA LITERASI BAHASA INDONESIA DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER PESERTA DIDIK

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Seminar Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu: Prof. Dr. Houtman, M. Pd

Disusun Oleh:

Nadya Tri Putri Utami 312022025

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG 2025

(2)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul "Pentingnya Literasi Bahasa Indonesia dalam Pembentukan Karakter Peserta Didik" dengan sebaik-baiknya.

Makalah ini disusun sebagai bentuk kontribusi pemikiran dalam memahami peran strategis literasi Bahasa Indonesia, tidak hanya sebagai alat komunikasi, tetapi juga sebagai media pembentukan karakter yang berbudaya, kritis, dan beretika. Di tengah tantangan globalisasi dan derasnya arus informasi, kemampuan literasi yang baik menjadi bekal penting bagi peserta didik untuk menghadapi dunia yang terus berubah, tanpa kehilangan jati diri sebagai bangsa Indonesia.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat kekurangan, baik dari segi isi maupun penyajian. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan demi penyempurnaan karya ini di masa yang akan datang.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan, motivasi, dan bantuan dalam penyusunan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan menjadi bahan refleksi dalam peningkatan mutu pendidikan di Indonesia.

Palembang, 02 Juli 2025

Nadya Tri Putri Utami

(3)

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

BAB I PENDAHULUAN ...1

A. Latar Belakang ...1

B. Rumusan Masalah ...1

C. Tujuan...2

BAB II PEMBAHASAN ...3

A. Pengertian Literasi Bahasa Indonesia ...3

B. Pentingnya Literasi Bahasa Indonesia dalam Pendidikan ...4

C. Strategi Penguatan Literasi Bahasa Indonesia di Sekolah ...5

BAB III PENUTUP ...7

A. Simpulan ...7

B. Saran ...7

DAFTAR PUSTAKA...8

(4)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahasa Indonesia bukan hanya sebagai alat komunikasi, tetapi juga sebagai media pembinaan karakter bangsa. Dalam konteks pendidikan, kemampuan literasi Bahasa Indonesia sangat penting karena tidak hanya mengembangkan aspek kognitif, tetapi juga membentuk sikap, nilai, dan kepribadian peserta didik. Literasi bahasa melatih siswa untuk berpikir kritis, memahami makna secara mendalam, serta mengekspresikan ide dan perasaan secara tepat dan santun.

Namun, pada kenyataannya, tingkat literasi peserta didik di Indonesia masih tergolong rendah. Berdasarkan survei PISA (Programme for International Student Assessment), kemampuan membaca dan memahami teks siswa Indonesia berada di bawah rata-rata internasional. Kondisi ini mencerminkan perlunya perhatian serius terhadap penguatan literasi bahasa, khususnya Bahasa Indonesia, dalam sistem pendidikan kita.

Melalui penguatan literasi Bahasa Indonesia, peserta didik dapat dibimbing untuk menjadi individu yang berkarakter baik, memiliki empati, menghargai perbedaan, dan mampu menyampaikan pendapat secara santun.

Literasi yang baik akan membentuk kesadaran sosial dan budaya yang kuat, sehingga siswa tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga matang secara moral dan emosional.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan literasi Bahasa Indonesia?

2. Mengapa literasi Bahasa Indonesia penting dalam pembentukan karakter peserta didik?

3. Bagaimana peran literasi Bahasa Indonesia dalam menanamkan nilai-nilai karakter?

(5)

2 C. Tujuan

Makalah ini disusun dengan tujuan untuk:

1. Menjelaskan pengertian literasi Bahasa Indonesia.

2. Menguraikan pentingnya literasi Bahasa Indonesia dalam konteks pembentukan karakter peserta didik.

3. Mendeskripsikan bagaimana literasi Bahasa Indonesia dapat menjadi sarana pembentukan nilai-nilai karakter dalam pendidikan.

(6)

3 BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Literasi Bahasa Indonesia

Literasi merupakan kemampuan dasar yang tidak hanya mencakup aktivitas membaca dan menulis, tetapi juga memahami, mengolah, serta menggunakan informasi secara kritis dan bijak dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam konteks pendidikan modern, literasi menjadi salah satu keterampilan utama yang harus dimiliki peserta didik agar mampu menghadapi tantangan zaman. Kemendikbudristek (2021) mendefinisikan literasi sebagai kemampuan mengakses, memahami, dan menggunakan informasi secara cerdas melalui berbagai aktivitas, seperti membaca, melihat, menyimak, menulis, dan berbicara. Literasi tidak hanya terkait dengan kemampuan bahasa, melainkan juga melibatkan keterampilan berpikir kritis, kreatif, dan reflektif dalam memahami konteks dan isi suatu teks.

Sejalan dengan itu, Rismayanti dan Sari (2022) menjelaskan bahwa literasi telah berkembang menjadi kemampuan berpikir mendalam yang mencakup proses memahami makna teks, menyampaikan ide secara logis, serta membentuk karakter dan identitas pembelajar. Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, literasi menjadi sarana utama untuk menanamkan nilai-nilai moral, sosial, dan budaya yang penting dalam proses pembentukan karakter peserta didik. Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional juga berfungsi sebagai pengikat identitas kebangsaan, sehingga literasi dalam konteks bahasa ini tidak hanya bersifat kognitif, tetapi juga afektif dan sosial.

Literasi Bahasa Indonesia melibatkan penguasaan empat keterampilan berbahasa, yaitu membaca, menulis, berbicara, dan menyimak. Keempat dimensi ini saling berkaitan dan perlu dikembangkan secara seimbang.

Membaca adalah dasar dalam memperoleh informasi dan membangun pemahaman, sedangkan menulis mencerminkan kemampuan menuangkan ide secara sistematis dan komunikatif. Berbicara merupakan keterampilan untuk menyampaikan gagasan secara lisan dengan jelas, logis, dan santun, sementara menyimak menuntut kepekaan dalam memahami informasi lisan secara akurat.

Suryani dan Maulida (2021) menyatakan bahwa keempat aspek keterampilan

(7)

4

berbahasa tersebut merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan dalam pengembangan literasi. Oleh karena itu, penguatan literasi Bahasa Indonesia di sekolah harus dilakukan secara menyeluruh untuk mendukung tumbuhnya peserta didik yang cakap berbahasa sekaligus berkarakter.

B. Konsep Literasi dalam Konteks Bahasa Indonesia

Literasi Bahasa Indonesia merupakan fondasi utama dalam proses pembelajaran seluruh mata pelajaran. Bahasa adalah alat untuk memahami instruksi, menjabarkan konsep, dan mengungkapkan ide, sehingga tanpa kemampuan literasi yang memadai, peserta didik akan kesulitan mengikuti pembelajaran, bahkan pada mata pelajaran nonbahasa sekalipun. Literasi membantu siswa memahami soal, membaca grafik, menyusun argumen, dan menyimpulkan isi teks secara logis. Dalam hal ini, Bahasa Indonesia menjadi instrumen penting dalam mengembangkan keterampilan belajar lintas disiplin, karena melalui bahasa, peserta didik belajar mengonstruksi makna dan membangun pengetahuan secara aktif. Sebagaimana dikemukakan oleh Nurhadi dan Lestari (2021), literasi bahasa merupakan dasar penguasaan kompetensi di bidang lain, karena hampir semua pembelajaran bergantung pada kemampuan siswa memahami dan menggunakan bahasa secara efektif.

Lebih jauh, literasi memiliki hubungan erat dengan kemampuan berpikir kritis. Kemampuan membaca secara mendalam, memahami berbagai sudut pandang, serta menilai informasi secara objektif adalah bagian dari praktik literasi yang sehat. Melalui kegiatan literasi, seperti membaca teks sastra atau artikel ilmiah, peserta didik dilatih untuk menganalisis, mengevaluasi, dan menyusun argumen berdasarkan bukti. Aktivitas ini memperkuat proses berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills).

Menurut Putri dan Kurniawan (2022), peserta didik dengan tingkat literasi tinggi menunjukkan kemampuan berpikir kritis yang lebih baik karena mereka terbiasa menelaah informasi, membandingkan sumber, dan membuat kesimpulan berdasarkan logika dan fakta.

Selain itu, penguasaan literasi Bahasa Indonesia juga berdampak langsung pada hasil belajar dan perkembangan kognitif peserta didik. Literasi yang baik memungkinkan siswa memahami materi pelajaran secara lebih cepat

(8)

5

dan tepat, sehingga prestasi akademik pun meningkat. Kemampuan membaca yang kuat berkontribusi pada pemahaman konsep yang lebih baik, sedangkan keterampilan menulis membantu siswa mengungkapkan ide secara sistematis.

Literasi juga mendorong pertumbuhan aspek kognitif, seperti daya ingat, konsentrasi, dan pemecahan masalah. Penelitian oleh Handayani dan Sulastri (2023) menunjukkan bahwa peserta didik dengan kemampuan literasi tinggi cenderung memiliki perkembangan kognitif yang lebih optimal dibandingkan dengan mereka yang tingkat literasinya rendah. Oleh karena itu, literasi tidak hanya penting dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, tetapi juga menjadi kunci keberhasilan pendidikan secara menyeluruh.

C. Pembentukan Karakter Melalui Literasi Bahasa Indonesia

Pendidikan karakter merupakan proses pembentukan sikap, nilai, dan perilaku peserta didik agar menjadi pribadi yang bermoral, berintegritas, dan bertanggung jawab dalam kehidupan sosial. Dalam dunia pendidikan, pendidikan karakter tidak berdiri sendiri, melainkan terintegrasi dalam seluruh proses pembelajaran, termasuk melalui penguatan literasi. Menurut Damayanti dan Wulandari (2022), pendidikan karakter bertujuan mengembangkan potensi peserta didik secara menyeluruh agar memiliki kepribadian yang baik, tangguh, dan menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa. Salah satu pendekatan yang efektif dalam menanamkan karakter adalah melalui literasi Bahasa Indonesia, karena melalui kegiatan membaca, menulis, berbicara, dan menyimak, siswa tidak hanya memperoleh pengetahuan, tetapi juga dapat menginternalisasi nilai-nilai kehidupan yang terkandung dalam teks.

Berbagai nilai karakter dapat ditanamkan melalui literasi Bahasa Indonesia, seperti kejujuran, tanggung jawab, empati, kerja sama, nasionalisme, dan toleransi. Misalnya, ketika peserta didik membaca cerita rakyat, novel, atau puisi, mereka belajar tentang makna kejujuran dari tokoh- tokoh yang jujur, pentingnya tanggung jawab melalui konflik yang diselesaikan dengan bijak, atau nilai empati saat memahami penderitaan tokoh yang mengalami ketidakadilan. Aktivitas menulis pun memberikan ruang bagi siswa untuk merefleksikan nilai-nilai yang mereka yakini, dan menyampaikan gagasan secara jujur serta bertanggung jawab. Dalam hal ini, literasi berfungsi

(9)

6

bukan hanya sebagai alat komunikasi, tetapi juga sebagai jendela moral dan cermin kehidupan yang membentuk kepribadian siswa.

Adapun kegiatan literasi yang dapat mendukung pembentukan karakter meliputi membaca karya sastra, berdiskusi kelompok, dan menulis reflektif.

Membaca karya sastra seperti cerpen, fabel, dan novel memperkenalkan peserta didik pada berbagai tokoh, latar budaya, dan konflik sosial yang memperkaya pemahaman mereka terhadap kehidupan. Diskusi kelompok mendorong kerja sama, toleransi, dan kemampuan menyampaikan pendapat dengan sopan. Sementara itu, kegiatan menulis reflektif melatih peserta didik untuk berpikir kritis, mengevaluasi pengalaman mereka, dan mengungkapkan nilai-nilai yang mereka anggap penting. Sebagaimana dijelaskan oleh Lestari (2023), integrasi antara kegiatan literasi dan pendidikan karakter menjadikan proses belajar lebih bermakna karena tidak hanya menambah wawasan, tetapi juga membentuk manusia yang beradab dan bertanggung jawab. Oleh karena itu, literasi Bahasa Indonesia harus terus dikembangkan sebagai sarana strategis dalam membangun generasi yang cerdas dan berkarakter.

(10)

7 BAB III PENUTUP

A. Simpulan

Literasi Bahasa Indonesia berperan penting dalam membentuk peserta didik yang cakap berbahasa sekaligus berkarakter. Selain meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan akademik, literasi juga menanamkan nilai-nilai seperti kejujuran, tanggung jawab, dan empati melalui aktivitas membaca, menulis, berdiskusi, dan menyimak.

B. Saran

Pendidik perlu mengintegrasikan literasi dengan pendidikan karakter dalam pembelajaran. Sekolah sebaiknya mendukung budaya literasi, dan siswa didorong untuk aktif membaca dan menulis. Pemerintah pun diharapkan memperkuat kebijakan literasi berbasis nilai.

(11)

8

DAFTAR PUSTAKA

Damayanti, F., & Wulandari, S. (2022). Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia. Jurnal Pendidikan Karakter, 6(1), 34–42.

Handayani, R., & Sulastri, D. (2023). Pengaruh Literasi Terhadap Perkembangan Kognitif Peserta Didik. Jurnal Psikologi Pendidikan, 9(1), 23–34.

Kemendikbudristek. (2021). Panduan Gerakan Literasi Nasional. Jakarta:

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Lestari, D. (2023). Literasi dan Pembentukan Karakter: Pendekatan Humanistik dalam Pendidikan Bahasa. Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia, 11(2), 78–86.

Nurhadi, D., & Lestari, S. (2021). Literasi Bahasa sebagai Dasar Pembelajaran Multidisipliner. Jurnal Pendidikan Literasi, 5(1), 44–51.

Putri, R. A., & Kurniawan, T. (2022). Literasi dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Sekolah Menengah. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 13(2), 89–98.

Rismayanti, F., & Sari, M. (2022). Literasi dalam Pendidikan Abad 21: Tinjauan Teoretis. Jurnal Pendidikan Indonesia, 11(3), 201–210.

Suryani, R., & Maulida, T. (2021). Integrasi Keterampilan Bahasa dalam Pengembangan Literasi. Jurnal Pendidikan Bahasa, 8(2), 120–130.

Referensi

Dokumen terkait

Pembelajaran bahasa Indonesia meliputi empat aspek keterampilan berbahasa, yaitu mendengarkan (menyimak), berbicara, membaca, dan menulis. Pengembangan empat

Dalam pembelajaran bahasa Indonesia dikenal empat keterampilan berbahasa, yakni keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keterampilan menulis dan

Kemampuan literasi dikembangkan ke dalam pembelajaran menyimak, membaca dan memirsa, menulis, berbicara, dan mempresentasikan untuk berbagai tujuan berbasis genre yang terkait

Pembelajaran bahasa Indonesia meliputi empat aspek keterampilan berbahasa, yaitu mendengarkan (menyimak), berbicara, membaca, dan menulis. Pengembangan empat

Pembelajaran Bahasa Indonesia memuat empat keterampilan berbahasa, yaitu keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan

Kemampuan literasi dikembangkan ke dalam pembelajaran menyimak, membaca dan memirsa, menulis, berbicara, dan mempresentasikan untuk berbagai tujuan berbasis genre yang terkait dengan

BAB IV IMPLEMENTAsI MODEL PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA BERBAsIs PENDEKATAN KOMUNIKATIF DI sD Menyimak Berbicara Membaca Menulis 3.1 Menggali informasi dari teks laporan

Perangkat ajar bahasa Indonesia untuk kelas 5 Sekolah Dasar yang berfokus pada keterampilan membaca, menyimak, menulis, dan