MAKALAH SIFAT DAN CORAK HUKUM ADAT DI INDONESIA
DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH HUKUM ADAT YANG DIBINA OLEH : BAPAK SUJITNO S.H., M.HUM
OLEH :
MARWA FAIRUZ ROSYIDAH ( 20410221 )
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA ILMU HUKUM
2020/2021
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Segala puji dan rahmat kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT. Karena berkat rahmat dan hidayah-Nya, saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “ Sifat dan Corak Hukum Adat di Indonesia ” dengan tepat waktu. Tidak lupa sholawat serta salam tercurahkan bagi Baginda Rasulullah SAW yang syafaatnya selalu dinantikan di kemudian hari kelak.
Makalah ini merupakan salah satu contoh makalah yang membahas tentang sifat dan corak hukum adat di Indonesia dengan fakta yang ada di dalam masyarakat.
Saya selaku penulis, menyadari sepenuhnya bahwa makalah yang saya susun ini masih ada kekurangan, baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar makalah ini dapat menjadi lebih baik lagi.
Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga makalah ini menjadi bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Wassalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh
Pangkalan Bun, 01 April 2021
Marwa Fairuz Rosyidah
DAFTAR ISI
Contents
MAKALAH SIFAT DAN CORAK...1
KATA PENGANTAR...2
DAFTAR ISI...3
BAB I...4
PENDAHULUAN...4
A. LATAR BELAKANG...4
B. RUMUSAN MASALAH...4
C. TUJUAN...5
BAB II...6
PEMBAHASAN...6
A. SIFAT HUKUM ADAT DI INDONESIA...6
B. CORAK HUKUM ADAT DI INDONESIA...7
BAB III...8
PENUTUP...8
A. KESIMPULAN...8
B. SARAN...8
DAFTAR PUSTAKA...9
BAB I
PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
Dilihat dari perkembangan manusia, manusia telah diberikan kesempurnaanberupa akal dan pikiran yang belum tentu dimiliki oleh makhluk lain. Dari perilaku-perilaku tersebut, nantinya akan menjadi kebiasaan pribadi yang kemudian diikuti oleh masyarakat sekitar yang lambat laun menjadi suatu adat. Setelah adat terbentuk, mereka akan saling mempercayai hal-hal yang dilakukan secara turun temurun tersebut. Kemudian kebiasaan ini akan menjadikan adat tersebut sebagai adat yang mau tidak mau harus diikuti pada masyarakat yang ada pada tempat tertentu.
Dimana adat ini memiliki sanksi-sanksi, baik berupa sanksi moral maupun sanksi dari pemangku adat.
Hukum memiliki sifat yang berwujud dan tidak berwujud. Hukum yang berwujud adalah hukum tertulis yang sudah terkodifikasi dalam satu kitab, sedangkan hukum yang tidak berwujud adalah hukum tidak tertulis seperti hukum adat. Karena peraturan-peraturan ini tidak tertulis dan tumbuh berkembang, maka hukum adat memiliki kemampuan menyesuaikan diri dan elastis.
Adapun Penegak hukum adat adalah pemuka adat sebagai pemimpin yang sangat disegani dan besar pengaruhnya dalam lingkungan masyarakat adat untuk menjaga keutuhan hidup sejahtera.
Hukum adat sebagai hasil budaya bangsa Indonesia bersendi pada dasar pikiran yang berbeda dengan dasar pikiran budaya barat dan budaya lainnya. Oleh karena itu, untuk memahami hukum adat yang ada di Indonesia, kita harus dapat memahami dasar pikiran dan fakta yang terjadi di masyarakat Indonesia. Seperti halnya hukum yang tidak terlepas dari masyarakat, begitu pula hukum adat juga terdapat bermacam-macam masyarakat hukum adat. Unutk membedakan masayrakat hukum barat atau hukum masyarakat biasa dengan hukum adat ini, maka perlu diketahui sifat dan corak hukum adat di Indonesia tersebut. Dalam makalah ini saya akan membahas mengenai sifat dan corak hukum adat yang ada di Indonesia sesuai dengan fakta di dalam masyarakat.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana sifat hukum adat di Indonesia ? 2. Bagaimana corak hukum adat di Indonesia ?
C. TUJUAN
Tujuan dalam penulisan makalah ini ialah untuk mengetahui sifat dan corak hukum adat yang ada di Indonesia sesuai dengan fakta yang ada di masyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN A. SIFAT HUKUM ADAT DI INDONESIA
Sifat hukum adat yang dikemukakan Holleman diantaranya sebagai berikut : 1. Tradisional
Sifat ini menunjukkan bahwa masyarakat adat memiliki sifat turun temurun, dari zaman nenek moyang sampai saat ini keadaan dan kebiasaan masih berjalan dan dipertahankan oleh masyarakat yang bersangkutan. Peraturan hukum yang turun temurun ini memiliki keistimewaan yang luhur sebagai pusaka yang dihormati , oleh karenanya dijaga terus menerus.
Pelanggaran yang terhadap hukum adat diyakini akan mendatangkan malapetaka terhadap masyarakat. Sifat tradisional yang masih dapat di lihat di masyarakat Indonesia ialah pada masyarakat Batak Indonesia dimana perkawinan satu marga tidak di perkenankan.
2. Dinamis
Hukum adat bersifat dinamis, berubah mengikuti keadaan waktu dan tempat.
Setiap perkembangan masyarakat hukum adat akan selalu menyesuaikan diri dengan perkembangan yang terjadi
3. Terbuka
Hukum adat memiliki sifat terbuka. Artinya, hukum adat menerima sistem hukum lain selama masyarakat adat menanggap bahwa hukum lain tersebut patut atau berkesesuaian.
4. Sederhana
Bersifat sederhana memiliki arti bahwa hukum adat itu tidak rumit, bersahaja, tidak beradministrasi, mudah dimengerti,tidak tertulis, dan dilaksanakan berdasarkan saling mempercayai. Contohnya transaksi dapat dilakukan secara lisan saja, termasuk dalam hal pembagian warisan, jarang dilakukan secara tertulis
5. Musyawarah dan Mufakat
Artinya, musyawarah dan mufakat merupakan hal yang diutamakan dalam masyarakat hukum adat. Dalam menyelesaikan permasalahan di Indonesia selalu mengutamakan musyawarah dan mufakat sebagai penyelesaian yang rukun dan damai.
B. CORAK HUKUM ADAT DI INDONESIA
Dalam pidato inaugurasinya, F.D Holeman mengemukakan corak hukum adat di Indonesia yang merupakan satu kesatuan pada Indonesia, sebagai berikut :
1. Magis – Religius
Di dasarkan pada religiulitas, yakni keyakinan masyarakat Indonesia tentang adanya sesuatu yang bersifat sacral. Orang Indonesia pada dasarnya didorong oleh kepercayaan ( religi ) pada tenaga-tenaga yang gaib( magis ) yang mengisi, menghuni seluruh alam semesta ( dunia kosmos ) dan yang terdapat pada orang, tumbuhan- tumbuhan, binatang, benda, lebih ke benda yang berupa dan berbentuk luar biasa, dan semua tenaga-tenaga itu membawa seluruh alam semesta dalam suatu keadaan yang seimbang. Dan dengan anggapan bahwa berbagai macam bahaya dapat dihindari dengan berbagai macam pantangan.
Contohnya seperti cerita legenda terbentuknya Danau Tangkuban Perahu 2. Komunal
Artinya bahwa kehidupan masyarakat selalu dilihat sebagai satu kesatuan yang utuh. Hubungan anggota masyarakat didasari oleh rasa kebersamaan, tolong menolong, gotong royong, dan kepentingan bersama selalu diutamakan daripada kepentingan perseorangan. Dengan itu, segala penilaian, pembuatan keputusan dan tekanan dalam hukum adat terletak pada tangan tesa, masyarakat adat.
Sifat yang demikian ini, memang menjadi corak yang khas dari suatu masyarakat yang masih hidup terpencil atau dalam kehidupan sehari-harinya sangat bergantung pada tanah atau alam pada umumnya ( bersifat agraris )
3. Konkret ( Visual )
Bahwa dalam berpikir tentu senantiasa dicoba atau diusahan supaya hal-hal yang dimaksud, dikehendaki, diingini, atau akan dikerjakan, ditransformasikan atau diberi wujud suatu benda, diberi tanda yang terlihat, baik berupa langsung maupun objek yang dikehendaki.
Contohnya pada transaksi jual beli, selalu memperlihatkan adanya perbuatan nyata yakni dengan pemindahan benda objek perjanjian.
4. Kontan
Pemindahan atau peralihan hak dilakukan secara bersamaan, yaitu saat penyerahaan dan penerimaan harus dilakukan serentak agar menjaga keseimbangan dalam pergaulan bermasyarakat.
Contohnya juga ada pada saat jual beli, penjual menyerahkan barang saat itu juga pembeli menyerahkan pembayarannya.
BAB III
PENUTUP A. KESIMPULAN
Hukum adat ialah kepercayaan dan kebiasaan yang dilakukan secara turun temurun hingga saat ini yang memiliki sifat dan corak tersendiri di dalam masyarakat Indonesia yang membedakannya dengan kebudayaan adat lain. Sifat hukum adat yang ada di Indonesia antara lain : tradisional, dinamis, terbuka, sederhana, musyawarah dan mufakat. Dan corak hukum adat di Indonesia yaitu : Religius-magis, komunal, konkret, dan kontan.
B. SARAN
Lestarikanlah budaya adat dimanapun kita berada tanpa meninggalkan nilai-nilai keagamaan maupun melenceng dari ajaran agama yang telah dipegang teguh selama ini.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.plengdut.com/2019/09/hukum-adat-indonesia-sifat-corak.html http://pustaka.unpad.ac.id/wp-
content/uploads/2009/05/pengantar_dan_asas_asas_hukum_adat_istiadat.pdf http://e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4617/1/Pengantar%20Hukum%20Adat.pdf