• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH STANDAR INTERNASIONAL

N/A
N/A
Ristin Yuliasanti

Academic year: 2023

Membagikan "MAKALAH STANDAR INTERNASIONAL"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

STANDAR INTERNASIONAL

Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Mutu

Dibuat Oleh : Kelompok 1

PROGRAM STUDI AGROINDUSTRI FAKULTAS VOKASI

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA 2023

KATA PENGANTAR

Ahmad Ari Eko Wahyudi 1812100001

Ristin Yuliasanti 1832100007

Vera Amanda Putri 1832100011

(2)

Assalamualaikum Wr. Wb.

Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadiran Allah SWT, dengan segala rahmat dan hidayah-Nya yang telah dikaruniakan pada penulis, sehingga penulis dapat melaksanakan dan menyelesaikan makalah ini, yang merupakan salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajement Mutu pada bidang studi Agroindustri, Fakultas Vokasi, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.

Besarnya manfaat yang penulis peroleh dalam pembuatan makalah ini kerena penulis dapat mengetahui secara langsung bagaimana penggunaan standar internasional, siapa pembuatnya, serta beberapa contoh standar internasional. Dan diharapkan dengan adanya makalah ”Standar Internasional” dapat menambah pengetahuan mengenai penerapan Sistem Standart Internasional itu sendiri.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dari isi maupun penyajiannya, karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Wassalamualaikum Wr.Wb.

Surabaya, 7 April 2023

Penulis

(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...i

KATA PENGANTAR...ii

DAFTAR ISI...iii

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang...1

2. Rumusan Masalah...3

3. Tujuan Penulisan...3

4. Manfaat Penulisan...3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...4

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Pengertian International ISO...6

2. Sejarah International ISO...6

3. Macam-Macam International ISO...7

4. Tujuan dan Manfaat ISO...8

5. Langkah-Langkah untuk Mendapatkan Sertifikasi ISO...9

BAB IV PENUTUP 1. Kesimpulan...11

2. Saran ...11

DAFTAR PUSTAKA...12

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Di masa ini globalisasi telah menjangkau berbagai aspek kehidupan.

Sebagai akibatnya persainganpun semakin tajam. Demikian halnya perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang produksi pangan, apabila ingin memiliki keunggulan dalam skala global, maka perusahaan-perusahaan tersebut harus mampu melakukan setiap pekerjaan secara lebih baik dalam rangka menghasilkan produk pangan berkualitas tinggi dengan harga yang wajar dan bersaing (Priangani, 2013). Hal ini berarti agar perusahan atau industri pangan mampu bersaing secara global diperlukan kemampuan mewujudkan produk pangan yang memiliki sifat aman (tidak membahayakan), sehat, dan bermanfaat bagi konsumen (Hapidin, et al., 2019).

Mengingat makanan adalah salah satu faktor utama pemicu berbagai masalah kesehatan, organisasi produksi pangan kian dituntut untuk mampu menghasilkan produk yang sehat. Karena itulah, mereka diwajibkan untuk mengembangkan sistem manajemen keamanan pangan guna memberi jaminan bahwa produk yang dihasilkan tidak berbahaya dan sehat. Sistem manajemen keamanan pangan (Food Safety Management System) ini mencakup seluruh proses rantai makanan, mulai dari bahan baku ketika di lapangan, pengolahan atau proses produksi, pengemasan, penyimpanan, distribusi, hingga bisa dikonsumsi (Purwanto, et al., 2021). Maka dari itu system manajemen keamanan pangan memiliki standar dalam setiap prosesnya.

Standar berfungsi untuk membantu menjembatani kepentingan konsumen dengan kepentingan pelaku usaha atau produsen, karena dengan

(5)

cara menerapkan standar terhadap suatu produk yang tepat dapat memenuhi kepentingan dari kedua belah pihak pangan (Resnia, et al., 2016). Seiring dengan peningkatan kebutuhan pangan standar mutu untuk produk pangan menjadi penting. Dalam kaitannya dengan perdagangan internasional, maka produk pangan yang diperdagangkan harus memenuhi persyaratan yang berlaku di negara tujuan ekspor, antara lain syarat mutu, keamanan, lingkungan, kesehatan, dan lain-lain. Hal yang sama juga berlaku untuk produk impor (Linthin, et al., 2018). Penerapan standar akan berdampak pada terciptanya pasar yang tersegmentasi, peningkatan kekuatan pasar dari pelaku, serta menguatkan entry barriers (Salim, 2012). Dalam upaya peningkatan ekspor, produk-produk ekspor Indonesia diharapkan memiliki kesesuaian standar mutu dengan ketentuan yang ditetapkan negara tujuan.

Standar dan peraturan keamanan pangan sangat diperlukan dan untuk menjamin produk yang dihasilkan oleh suatu negara memiliki kualitas yang baik dan daya saing. Di era perdagangan bebas seperti saat ini, fungsi standar dan peraturan keamanan pangan menjadi sangat penting sebagai alat untuk mempermudah transaksi perdagangan antar negara dan menciptakan perdagangan yang adil. Selain itu, standar dan peraturan keamanan pangan juga diperlukan untuk menjamin keamanan produk dan melindungi kesehatan publik. Dalam kaitannya dengan perdagangan internasional, standar dan peraturan keamanan pangan juga mempunyai peranan lebih luas (Hariyadi, 2011); yaitu (i) Melindungi kepentingan masyarakat Internasional dan kesehatan (negara) konsumen. (ii) Memfasilitasi tercapainya perdagangan pangan yang adil antar negara, dan (iii) Meningkatkan kesejahteraan (welfare) masyarakat.

Perlunya kesesuaian standar dan keamanan pangan antara negara asal dengan negara yang dituju, maka adanya standar internasional digunakan untuk acuan oleh setiap negara. Standar internasional adalah standar yang dikembangkan oleh badan standardisasi internasional yang diterapkan di seluruh dunia. Standar ini dapat digunakan secara langsung atau disesuaikan dengan kondisi negara setempat. Adopsi standar internasional oleh

(6)

suatu negara dapat menghasilkan standar nasional yang setara dan secara substansial mirip dengan standar internasional yang dijadikan sumber (Resnia, et al., 2016).. Organisasi penerbit standar internasional paling terkemuka adalah International Organization for Standardization dan contoh standar internasional yang sudah dipakai oleh Indonesia (melalui Badan Standardisasi Nasional) adalah ISO 9000. Standar mutu yang diakui secara internasional Sistem Jaminan Mutu antara lain ISO 9001, HACCP dan ISO 22000. (Thaheer, 2005).

2. Rumusan Masalah

a. Apakah International Organization for Standardization (ISO) itu?

b. Bagaimana sejarah International Organization for Standardization (ISO)?

c. Apa saja macam-macam International Organization for Standardization (ISO)?

d. Apa tujuan dan manfaat dari adanya International Organization for Standardization (ISO)?

e. Bagaimana langkah-langkah untuk mendapatkan sertifikasi ISO?

3. Tujuan Penulisan

a. Mengetahui apa itu International Organization for Standardization (ISO).

b. Mengetahui sejarah International Organization for Standardization (ISO) c. Mengatahui macam-macam International Organization for

Standardization (ISO)

d. Mengetahui tujuan dan manfaat dari adanya International Organization for Standardization (ISO).

e. Mengetahui langkah-langkah untuk mendapatkan sertifikasi ISO.

4. Manfaat Penulisan

a. Menjadi sumber wawasan tentang Standar Internasional bagi pembaca.

b. Menjadi sumber wawasan tentang kegunaan Standar Internasional bagi pembaca.

c. Menjadi sumber inspirasi bagi penelitian dibidang kajian yang sama.

(7)

BAB III

TINJAUAN PUSTAKA

1. Keamanan Pangan (Food Safety) Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Keamanan pangan (food safety) menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2004 tentang keamanan, mutu dan gizi pangan adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia (Lukman dan Kusnandar, 2015). Pengawasan makanan dilakukan secara ketat karena pangan memiliki kontribusi langsung terhadap kesehatan manusia (Dewi, 2015).

2. Keamanan Pangan (Food Safety) Secara Internasional

Kesadaran pentingnya mengkonsumsi makanan yang aman secara internasional diatur dalam Perjanjian Internasional dalam Konferensi ke-11 Food and Agriculture Organization (FAO) yang diselenggarakan pada tahun 1961 telah menyepakati resolusi dalam pembentukan Komisi Codex Alimentarius (Adiwibowo, 2016). Tujuan utama pembentukan komisi ini adalah untuk melindungi kesehatan konsumen dan memastikan praktek yang adil dalam perdagangan Pangan. Dalam Komisi Codex Alimentarius ditetapkan pula formula standar makanan seperti residu pestisida, zat aditif pada makanan, residu obat hewan, kebersihan, makanan yang terkontaminasi.

radio nuklida dan pelabelan (Adiwibowo, 2016).

3. Perjanjian Penting yang Menyangkut Keamanan Pangan Dalam Dunia Internasional

Hasil negosiasi tentang pentingnya keamanan pangan disepakati dalam Konferensi Tingkat Menteri Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) di

(8)

Maroko pada tanggal 1 Januari 1995. Dua Perjanjian penting yang menyangkut tentang keamanan pangan antara lain penerapan tindakan yang berhubungan dengan Sanitary and Phytosanitary (SPS) dan hambatan teknis dalam perdagangan atau Technical Barier to Trade (TBT), dan Agreement on Agriculture (AOA). Masing masing bidang memiliki komite seperti Committee on Agriculture (COA) dan Committee on Sanitary and Phitosanitary. Pemberian standar dalam perdagangan disebut dengan Technical Barrier to Trade atau standards Code (Ramadhan, 2019).

Sedangkan untuk keamanan, lebih mengarah pada hasil pertanian yang tujuannya untuk mengatur kebijakan yang terkait erat dengan perlindungan food safety (kesehatan makanan), hewan/binatang dan tumbuh- tumbuhan, yang biasa disebut dengan Sanitary and Pithosanitary. Pemberian standar dan keamanan dalam perdagangan diatur dalam artikel 20 GATT yang mana memberikan wewenang pada pemerintah untuk memberikan standar dalam regulasi teknis dengan tujuan melindungi kehidupan atau Kesehatan manusia, hewan atau tumbuhan (Ramadhan, 2019).

(9)

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

1.

Pengertian International Organization for Standardization (ISO)

ISO atau International Organization for Standardization berdiri pada tanggal 23 Februari 1947, merupakan salah satu organisasi non-pemerintah penetap standar internasional dari wakil badan standarisasi nasional di setiap negara untuk mengukur mutu pada organisasi. Setiap perusahaan yang bersaing secara global bisa diukur kreadibilitasnya dengan standar ISO ini.

Oraganisasi ISO merupakan pihak yang berperan penting dalam memfasilitasi perdagangan internasional hingga berjalan dengan baik.

Organisasi ISO akan memberikan spesifikasi kelas dunia untuk berbagai macam hal, bisa dari produk, sistem dan pelayanan untuk bisa memastikan kualitas, efesiensi dan keamanannya (Priangani, 2013).

Jadi perusahaan ataupun brand yang sudah memiliki sertifikat ISO bisa berpeluang untuk persaingan di pasar global karena sudah memiliki jaminan kualitas produk baik jasa ataupun barang dari ISO, sehingga memiliki kredibilitas di mata konsumen. Ada beberapa jenis ISO yang sudah digunakan oleh banyak produk di Indonesia, salah satunya ISO 22000:2005 mengenai sistem ketahanan pangan (Food Safety Management Systems).

2. Sejarah International Organization for Standardization (ISO)

International Organization for Standardization (ISO) adalah anak dari dua organisasi terpisah yaitu International Federation of the National Standardizing Associations (ISA), yang didirikan pada tahun 1926 di New York, dan United Nations Standards Coordinating Committee (UNSCC) (Roheti dan Kuncorosidi, 2020).

(10)

Pada tahun 1946, 25 negara mengirimkan delegasi ke London untuk bertemu di Institute of Civil Engineers untuk mendirikan agen internasional yang bisa menciptakan standar industri yang dapat diadopsi secara internasional. Pada tanggal 23 Februari 1947, ISO lantas didirikan dan mulai bekerja. Dalam enam dekade terakhir, ISO telah menetapkan lebih dari 16.500 standar. ISO menghubungkan 157 lembaga standar nasional dari seluruh dunia. ISO dikelola oleh Sekretariat Pusat yang berkantor pusat di Jenewa, Swiss.

3. Macam-Macam International Organization for Standardization (ISO) Menurut Mutu (2022) dalam Labmutu.com,

a. ISO/IEC 17025

Jenis standar ISO yang pertama dan umum digunakan adalah ISO/IEC 17025. Jenis ISO yang satu ini banyak digunakan oleh perusahaan yang bergerak di bidang penelitian. Sebagai contoh misalnya saja bidang pengujian laboratorium.

Dengan sertifikasi ISO/IEC 17025 maka dapat dipastikan bahwa data-data yang diperoleh dari perusahaan tersebut merupakan data yang valid. Serta sistem yang digunakan oleh perusahaan sudah diakui kredibilitasnya baik secara nasional maupun internasional.

b. ISO 2800

ISO jenis ini digunakan untuk berbagai industri untuk melindungi keamanan serta rantai pasok. Dengan ISO 2800, berbagai industri dapat menentukan langkah-langkah keamanan yang nantinya akan ditempuh untuk melindungi properti mereka dari berbagai jenis ancaman.

c. ISO 9001

ISO 9001 bermanfaat untuk industri atau perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur. Fungsi utamanya yakni untuk memastikan jaminan mutu serta kualitas produk agar tetap terjaga.

Dengan demikian, produk akan dapat sampai ke tangan konsumen dalam keadaan baik dan terjamin kualitasnya.

(11)

Selain untuk menjamin standarisasi mutu, ISO 9001 juga memberikan banyak keuntungan lain bagi perusahaan. Selain meningkatnya kepercayaan pelanggan, standarisasi ISO juga meminimalisir adanya kesalahan, mengurangi biaya, serta membuat industri menjadi lebih kompetitif di segala bidang.

d. ISO 50001

ISO 50001 berfungsi untuk meningkatkan serta mengembangkan management energi pada sebuah industri. Jadi, standarisasi yang satu ini berfungsi untuk membuat industri atau organisasi tertentu agar dapat menggunakan energi dengan bijak dan efisien. Sehingga nantinya manajemen energi dapat mencapai tingkat yang berkelanjutan.

e. ISO 14001

Standar yang satu ini digunakan untuk industri yang ingin meningkatkan efisiensi serta kinerja perusahaan. Sehingga dengan meningkatnya efesiensi operasional mereka, maka akan membuat penggunaan sumber daya menjadi lebih bijak. Tujuan lainnya yakni bisa memberikan dampak yang lebih baik bagi lingkungan.

f. ISO 22000

Standar keamanan global ISO 22000 digunakan untuk menetapkan sistem dan persyaratan bagi menejemen keamanan pangan. Standar ini digunakan untuk berbagai keperluan dalam bidang pangan. Misalnya saja seperti mata rantai pasokan pangan, mengendalikan resiko kontaminasi bahaya pangan dan lain sebagainya.

4. Manfaat dan Tujuan International Organization for Standardization (ISO)

Menurut dpmptsp.sidoarjokab, a. ISO 9001

i. Adanya pedoman kerja yang berstandar, sehingga lebih efektif dan efisien.

ii. Senantiasa melakukan inovasi dan perubahan yang lebih baik.

(12)

iii. Meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pelanggan.

iv. Meningkatkan image organisasi serta meningkatkan investasi daerah.

b. ISO 22000

i. Menjamin keamanan produk yang dihasilkan industry.

ii. Meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pelanggan.

iii. Meningkatkan produktivitas dan efisiensi organisasi.

iv. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

v. Menjamin sistem perbaikan yang berkesinambungan.

vi. Sebagai media untuk pengambilan keputusan yang factual.

vii. Meningkatkan hubungan saling menguntungkan dengan pemasok.

5. Langkah-Langkah untuk Mendapatkan Sertifikasi ISO Menurut Mutu (2022) dalam Labmutu.com,

a. Menentukan Komitmen

Sebelum mengajukan ISO, pastikan untuk menentukan komitmen mengenai jenis ISO apa yang tepat dan paling dibutuhkan oleh perusahaan Anda. Jika ingin mendapatkan pengakuan tentang kualitas dan standarisasi mutu, maka ISO 9001 yang diajukan. Namun apabila ingin mendapatkan standar keamanan pangan, maka pengajuan ISO 22000 adalah yang paling tepat.

b. Membentuk Tim

Tim yang solid sangat penting untuk dimiliki jika ingin mengajukan standarisasi ISO. Dimana tim ISO harus ada minimal 2 orang dalam setiap departemen serta harus menerapkan sistem leadership yang menerapkan standar ISO.

c. Melakukan Pelatihan ISO

Pelatihan ISO harus dilakukan, khususnya untuk semua karyawan perusahaan. Dimana pelatihan ini digunakan untuk mengenalkan pada karyawan tentang persyaratan yang dibutuhkan sesuai dengan standar ISO yang dipilih. Pelatihannya sendiri dapat meliputi pengenalan, dokumentasi, hingga proses internal audit.

d. Menggunakan Jasa Konsultan ISO

(13)

Dalam berbagai kondisi, perusahaan juga perlu menggunakan jasa dari konsultan. Dengan adanya konsultan ini, maka perusahaan dapat melakukan konsultasi terkait hal teknis yang berkaitan dengan implementasi ISO.

e. Membuat GAP Analisis

Gap analisis dibutuhkan untuk menganalisa prosedur yang berlaku pada sebuah perusahaan. Gap analisis ini berfungsi untuk mengetahui bagaimana besarnya perbedaan proses produksi dan operasional perusahaan setelah menerapkan sistem standarisasi ISO.

f. Membuat Dokumen

Untuk mendapatkan sertifikasi ISO, dibutuhkan dokumen yang lengkap dan valid terkait jenis ISO yang diajukan. Oleh karenanya, Anda dapat melengkapi terlebih dahulu dokumen- dokumen yang mungkin nantinya akan dibutuhkan sebelum mengajukan permintaan standarisasi.

g. Implementasi Sistem ISO

Implementasi sistem ISO selanjutnya dapat diterapkan pada perusahaan. Setidaknya dibutuhkan waktu sekitar 3 bulan untuk dapat menerapkan sistem ini. Proses ini harapannya bias membuat seluruh karyawan mengerti dan menjalankan sistem tersebut secara efektif dan berkesinambungan dalam jangka panjang seterusnya.

h. Audit Internal

Setelah sistem ISO berhasil dijalankan, maka selanjutnya perusahaan perlu melakukan evaluasi. Nah proses evaluasi ini dapat dilakukan dengan menyusun audit internal. Baik audit untuk agenda tahunan, maupun evaluasi bagaimana keefektifan dari sistem manajemen.

i. Audit Sertifikasi ISO

Langkah terakhir dalam pengajuan sertifikasi ISO adalah dengan dilakukannya audit sertifikasi ISO. Audit sertifikasi ini biasanya dilakukan dalam dua tahapan. Tahap pertama yaitu pemeriksaan pada dokumen perusahaan, kemudian tahapan yang kedua adalah proses penilaian secara menyeluruh.

(14)

BAB IV PENUTUP

1. Kesimpulan

ISO atau International Organization for Standardization merupakan salah satu organisasi non-pemerintah penetap standar internasional dari wakil badan standarisasi nasional di setiap negara untuk mengukur mutu, yang mana ISO merupakan anak dari dua organisasi terpisah yaitu International Federation of the National Standardizing Associations (ISA) dan United Nations Standards Coordinating Committee (UNSCC). Sampai sekarang ini ISO memiliki 6 macam standar dan ISO 22000 merupakan macam terbaru.

2. Saran

a. Diharapkan bagi masyarakat yang telah mengetahui Standar Internasional dapat menerapkannya didalam bidang usaha untuk meningkatkan kepercayaan konsumen karena Standar Internasional dapat menjamin kualitas manajemen mutu suatu usaha sehingga dapat meningkatkan image perusahaan.

b. Diharapkan bagi pembaca dapat memahami bagaimana pentingnya standar mutu pangan di mata dunia.

(15)

DAFTAR PUSTAKA

Adiwibowo, Y. 2016. Epistemologi Ideologi Keamanan Pangan. Yuridika, 31(1), 167-188

Dpmptsp.sidoarjokab. 2021. Manfaat Penerapan ISO 9001 : 2001. [diakses pada tanggal 7 april 2023]. www.dpmptsp.sidoarjokab.go.id/web/?

page_id=731#:~:text=Adapun%20manfaat%20penerapan%20ISO

%209001,dan%20perubahan%20yang%20lebih%20baik

Hapidin, A., Basith, A., & Munandar, J. M. 2019. Analisis Atribut Produk Pada Manajemen Mutu Proses Produksi Daging Sapi di RPH PT. Elders Indonesia, Bogor. Jurnal Aplikasi Bisnis dan Manajemen (JABM), 5(1), 84-84

Linthin, R. D., Zakaria, F. R., & Trilaksani, W. 2018. Manfaat Penerapan Standar pada Perusahaan Tuna di DKI Jakarta. Manajemen IKM Jurnal Manajemen Pengembangan Industri Kecil Menengah, 13(1), 39-45 Lukman, A. S., & Kusnandar, F. 2015. Keamanan Pangan untuk Semua. Jurnal

Mutu Pangan: Indonesian Journal of Food Quality, 2(2), 152-156

Mutu, I. Labmutu.com. 2022. [diakses pada tanggal 7 april 2023]. ISO 9001 2015 - Pengenalan, Pengertian, Manfaat dan Fungsinya Bagi Perusahaan - Labmutu

Priangani, A. 2013. Memperkuat Manajemen Pemasaran Dalam Konteks Persaingan Global. Jurnal kebangsaan, 2(4), 1-9

Purwanto, A., Asbari, M., Novitasari, D., Nugroho, Y. A., & Sasono, I. 2021.

Peningkatan Keamanan Pangan Melalui Pelatihan ISO 22000: 2018 Sistem Manajemen Keamanan Pangan pada Industri Kemasan Makanan di Tangerang. Journal of Community Service and Engagement, 1(02), 13-20

Ramadhan, M. C. 2019. Implementasi Aturan Hukum Terkait Sanitary and Phytosanitary di Badan Karantina Pertanian (Doctoral dissertation, Universitas Medan Area)

Resnia, R., Wicaksena, B., & Salim, Z. 2016. Kesesuaian SNI Dengan Standar Internasional dan Standar Mitra Dagang pada Produk Ekspor Perikanan Tuna dan Cakalang. Jurnal Standardisasi, 17(2), 87-98

Roheti, S., & Kuncorosidi, K. 2020. Description Study of Quality Management Implementation of ISO 9001: 2015 Handling of Flight Delays at Airasia Dimensia (Diskursus Ilmu Manajemen STIESA), 17(2), 15-26

(16)

Referensi

Dokumen terkait

The Cluster based routing protocols, SEP Stable Election Protocol, DEEC Distributed Energy Efficient Clustering, TEEN Threshold Sensitive Energy Efficient Sensor Network Protocol and

2 | 2021 QUESTONLINE.ORG.ZA Books REGULARS | BOOKS Pollinators, Predators & Parasites: The ecological roles of insects in southern Africa By Clarke Scholtz, Jenny Scholtz & Hennie