• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKNA KAFAAH MENURUT PANDANGAN PARA USTADZ (STUDI KASUS DI PONDOK PESANTREN SUBULUL HUDA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "MAKNA KAFAAH MENURUT PANDANGAN PARA USTADZ (STUDI KASUS DI PONDOK PESANTREN SUBULUL HUDA "

Copied!
78
0
0

Teks penuh

Pandangan Para Ustadz Tentang Makna Kafaah (Studi Kasus di Pondok Pesantren Subulul Huda Kembangsawit Rejosari Kebonsari Madiun. Bagaimana analis fikih munakahat terhadap penerapan kafaah para ustadz di Pondok Pesantren Subulul Huda Kembangsawit Madiun.

Kajian Pustaka

Penelitian juga oleh Siti Muniroh, tema kriteria Kafaah Dalam Perkawinan MenuruT Madhab Hambali Dan Relevansinya Dengan Kompilasi Hukum Islam. Kafaah dalam masalah agama sangat penting, dalam arti kata sama- sama taat dan kuat komitmennya terhadap agama yang dianutnya (sama- sama Islam).

Metode Penelitian

Sementara itu, kafaah dalam pernikahan adalah bahwa suami harus sejajar bagi istrinya, artinya dia memiliki kedudukan yang sama dan sepadan dengan istrinya dalam hal tingkatan sosial, moral, dan ekonomi. Dan dari dari kajian yang telah dilakukan di atas, penyusun tidak menemukan kajian yang sama.

Analisa Data

Teknik observasi, merupak sebuah metode penggalian data dengan menggunakan system mengerti, mengambil, dan mengaanalisa sumber data yang ada.

Sistematika pembahasan

PENDAHULUAN

TINJAUAN UMUM TENTANG KAFAAH

Pondok Pesantren Subulul Huda Kembangsawit Struktur Kepengurusan Pondok Pesantren Subulul Huda Kembangsawit, Bagaimana Pandangan Para Ustadz Terhadap Makna Kafaah Di Ponpes Subulul Huda Kembangsawit Bagaimana Penerapan Kafaah Para Ustadz Di Ponpes Subulul Huda Kembangsawit Ditinjau Dari Fikih Munakahat.

BAB IV: ANALISIS MAKNA KAFAAH MENURUD PANDANGAN USTADZ DI PONDOK PESANTREN SUBULUL HUDA

Dasar Hukum Kafaah

Budak perempuan yang mukmin atau budak laki-laki yang mukmin, lebih baik untuk dikawini dari pada mengawini orang musyrik itu33. Artinya:“jika datang seorang laki-laki yang agamanya dan ahlaknya yang kamu sukai, maka nikailah ia.

ةعبسلا ةيقب عم يلع قفتم

Ukuran Kafaah

Akan tetapi jika yang laki-laki bukan dari golongan yang berbudi luhur dan jujur berarti tidak kufu‟ dengan perempuan yang solehah. Bagi prempuan yang solehah dinikahkan oleh bapaknya dengan laki-laki fasiq, kalau perempuan masih gadis dan dipaksa oleh orang tuanya, maka ia boleh menuntut pembatalan. Maka seorang budak laki-laki tidaklah kufu bagi wanita merdeka karena statusnya berkurang sebagai budak.

Orang yang memiliki keterampilan di bidang tenun kufu dengan gadis seorang yang memiliki profesi mulia, seperti pedagang. Maka, laki-laki yang sulit ekonomi tidak kufu untuk seorang gadis yang berada karena pada wanita itu. Jika seorang wanita dinikahkan kepada laki-laki yang tidak sekufu‟ dengannya, siapa saja yang tidak ridha dengan itu baik pihak istri atau para walinya, berhak melakukan fasakh (pembatalan nikah.45.

Artinya:“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa- bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal.

Kriteria Kafaah Menurut Ulama Fiqih

Karena itu jika perempuan muslimah yang ayah dan neneknya beragama Islam, tidak kafaah dengan laki-laki muslim yang atah dan neneknya tidak beragama Islam. Seorang perempuan dan keluarga yang pekerjaannya terhormat, tidak kafaah dengan laki-laki yang pekerjaannya kasar. Laki-laki yang salah seorang neneknya pernah menjadi budak tidak kafaah dengan perempuan yang neneknya tak pernah ada yang jadi budak.

Abu Yusuf berpendapat: seseorang laki-laki yang ayahnya sudah dalam kafaah dengan perempuan yang ayah dan neneknya Islam. Golongan Syafi‟i berkata bahwa kemampuan laki-laki fakir dalam membelanjai isterinya adalah di bawah ukuran laki-laki kaya. Sebagian lain berpendapat bahwa kekayaan itu tidak dapat jadi ukuran kufaah karena kekayaan itu sifatnya timbul tenggelam, dan bagi perempuan yang berbudi luhur tidaklah mementingkan kekayaan.

Bagi laki-laki yang mempunyai cacat jasmani yang menonjol, ia tidak kafaah dengan perempuan yang sehat dan normal.

سلا ةيقب عم يلع قفتم

Hikmah Kafaah Dalam Kehidupan Rumah Tangga

Namun oleh sebagian laki-laki yang kurang bertanggungjawab, hak thalaq yang dimilikinya dieksploitir dan disalahgunakan sedemikian rupa untuk berbuat seenaknya terhadap. Sebagai solusi untuk mengantisipasi hal tersebut, jauh sebelum proses pernikahan berjalan, Islam telah memberikan hak kafaah terhadap perempuan. Hal ini dimaksudkan agar pihak perempuan bisa berusaha seselektif mungkin dalam memilih calon suaminya Target paling minimal adalah, perempuan bisa memilih calon suami yang benar-benar paham akan konsep thalaq, dan bertanggung jawab atas kepemilikan hak thalaq yang ada di tangannya.

Konsekuensi dari relasi imam-makmum ini sangat menuntut kesadaran ketaatan dan kepatuhan dari pihak perempuan terhadap suaminya. Seorang perempuan biasa akan terangkat derajatnya ketika dinikahi oleh seorang laki-laki yang memiliki status sosial yang tinggi, pendidikan yang mapan, dan derajat keagamaan yang lebih.

MAKNA KAFAAH MENURUT PANDANGAN PARA USTADZ DI PONDOK PESANTREN SUBULUL HUDA KEMBANG

SAWIT

Gambaran Umum Tentang Pondok Pesantren Subulul Huda Kembangsawit `Rejosari Kebonsari Madiun

  • Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Subulul Huda Kembangsawit Pondok Pesantren Subulul Huda Kembangsawit didirikan Pada tahun

Namun sudah menjadi sunatullah setiap kemudahan pasti ada kesulitan, dan setiap kejayaan pasti ada kemunduran, tidak terkecuali pondok pesantren subulul huda kembangsawit, memasuki periode tahun 1990 masehi, KH. Munirul Ikhwan wafat, sementara pada saat itu belum ada generasi yang mampu meneruskan perjuangan beliau, sampai-sampai terjadi berbagai macam masalah, salah satunya adalah pro kontra terhadap dua lembaga pendidikan beliau yaitu Madrasah tsanawiyah ( Mts), dan Madrasah Aliyah (MA) Yang diambil alih kenegrianya oleh negara, dan pada saat itulah Pondok Pesantren Subulul Huda Kembangsawit mengalami kemunduran bahkan santri yang ada disitu hanya tersisa tinggal 18 orang. Munirul Ikhwan wafat, selanjutnya roda kepengasuhan Pondok Pesantren Subulul Huda dipegang oleh putranya dari almarhum yaitu Kyai Ahmad Mizan Basyari yang pada saat itu beliau baru saja pulang dari mengenyam pendidikan kepesantrenan di Sarang Rembang.

Pada tahun 2007 beliau Kyai Mizan Basyari, berinisiatif untuk mengumpulkan para alumni-alumni yang ada pada saat masa ke,emasan dahulu, hal ini dilakukan bertujuan untuk menyambung lagi tali silaturahmi yang telah lama tidak terjalin dan membahas kelangsungan Pondok Pesantren Subulul Huda kedepanya. Pondok Pesantren Subulul Huda Kembangsawit Terletak Di Dusun Kembangsawit, Desa Rejosari, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun, dengan kondisi bangunan yang cukup permanen yang tersusun dari asrama putra dan asrama putri yang saat ini terus bertambah. Dari mulai saat dibentuknya yayasan Subulul Huda Kembangsawit, Pondok Pesantren Subulul Huda Kembangsawit santri yang menimba ilmu dipondok mengalami peningkatan yang signifikan, dari tahun ketahun hingga sekarang jumlah santri di Pondok Pesantren Subulul Huda Kembangsawit sudah mencapai ratusan.

Dalam rangka melaksanakan kegiatan keseharian Pondok Pesantren Subulul Huda Kembangsawit penggasuh bertanggung jawab atas kelancaran dan kemajuan pondok dalam melaksanakan kegiatan yang dibantu oleh beberapa pengurus dan dewan ustadz.

Pandangan Para Ustadz Tentang Makna Kafaah Di dalam pernikahan

Pendangan makna kafaah menurut Ustadz Ibnu Umar.57 beliau menikah pada tahun 2011, dan sekarang sudah mempunyai satu orang anak, beliau juga masih tinggal di Pondok walau tidak setiap hari. Pandangan kafaah menurut Ustadz Baron Roziqin59 beliau berasal Botan menurut beliau tentang masalah kafaah agak unik, karna apa masalah kafaah terletak pada hati atau kecocokan hati, kalaupun dilihat sudah cocok atau di hati sudah srek itu namanya kafaah. Pandangan kafaah menurut Ustadz Saifudin Juhri.64 Beliau menikah sejak tahun 1996 dengan istri yang hafidzah, rumah belaiu tidak jauh.

Menurut beliau kafaah itu selaras, seimbang sedarajat, serasi lebih jelas kalau menikah antara santri dengan santri orang kaya dengan kaya. Tapi itu semua menurut beliau itu semua masih dalam pandangan manusia atau sebatas pengertian secara dohiriyah dalam kata lain menurut kacamata orang banyak. Memang menurut beliau jodoh, pati, rizki, semua yamg menentukan adalah allah SWT akan tetapi manusia dituntut untuk berusaha atau berihtiar.

Pandangan kafaah menurut Ustadz Imam.65 beliau menikah tahun 2012, beliau di pondok adalah pengajar di Madin, sudah mempunyai 1 orang anak, kitab fikih yang sudah dipelajari adalah Fatkhul Qorib dan Fatkhul Mu‟in Iana Thalibin.

Praktik Kafaah Para Ustadz di Pondok Pesantren Subulul Huda Kembangsawit

Berikut ini penulis akan menjabarkan hasil wawancara dengan narasumber tentang bagaimana praktik yang dilakukan para santri yang sudah menikah, berikut penjabaranya. Pertama, praktik yang dilakukan Ustadz Khusnuddin ialah bahwasanya beliau dulu sebelum menikah sudah melihat calon istrinya dan sudah tau-menau kekurangan dan kelebihan calon istrinya, dikarenakan beliau dan calon istrinya terlibat dalam satu keorganisasian di dalam Pondok, jadi pada waktu mempertimbangkan kafaah atau tidaknya beliau sendiri yang memutuskanya tanpa di dampingi oleh keluarganya, dengan niat baik dan sudah yakin beliau memberanikan diri untuk mempertimbangkan. Kedua, praktik yang dilakukan Ustadz Ibnu Umar, karena beliau dijodohkan oleh kyainya beliau melihat calon istrinya dengan cara sembunyi-sembunyi, dan beliau sudah mempercayakan kepada pilihan kyai dan keluarganya, jadi pada waktu beliau menentukan kafaah atau tidaknya karna semua diserahkan kepada kiyahi dan.

Ketiga, praktik yang dilakukan Ustadz Mizan Basyari tergolong mudah, karena saat itu beliau juga menjadi pengajar, sedangkan istrinya adalah muridnya sendiri, sehingga proses melihat cocok atau tidak dengan istrinya sangat mudah dan saat mengkhitbah istrinya, beliau didampingi oleh kedua orang tuanya,. Beliau didampingi kedua orang tuanya, melihat calon istrinya beliau hanya sebanyak 3 kali saja, dan yang secara sembunyi-sembunyi hanya 5 kali. Yang dilakukan beliau adalah melihat secara langsung tanpa diwakili oleh siapapun atau mencari tau langsung.

Jadi dia melihat calon istrinya berkali-kali untuk meyakinkan hatinya, bahwa dia benar-benar serius dalam hubungan yang lebih serius lagi, dan juga tidak lepas mempertimbangkan agamanya karena kalau dilahat cantik ya tidak cantik kaya tidak kaya dan selang beberapa hari beliau melakukan akad nikah.

Analisis Pandangan Ustadz Tentang Makna Kafaah di DalamPernikahan di Pondok Pesantren Subulul Huda Kembangsawit

Berdasarkan paparan data dan hasil wawancara yang sudah dilakukan oleh peneliti dengan para Ustadz di Pondok Pesantren Subulul Huda Kembangsawit, dapat diperoleh data mayoritas dari mereka berpendapat bahwa dalam hal kafaah yaitu di lihat dari agama dan nasabnya meskipun sebagian ada yang tidak. Jadi Para Ustadz yang di Pondok Pesantren Subulul Huda Kembang sawit, berpedoman pada ketentuan- ketentuan madhab Syafi‟i bukan dengan madhab yang lainya. Analisis praktik Kafaah yang dilakukan para Ustadz di Pondok Pesantren Subulul Huda Kembangsawit Tentang Ditinjau Dari Segi Fikih Munakahat.

Para Ustadz dalam mempertimbangkan kafaah lebih utama melihat nasab dan ekonomi, karena kalau melihat dari sisi orang tua (keturunan) ke Atas baik maka dapat berhati-hati dan dapat terhindar dari adanya hubungan saudara yang diantara kedua haram menikah. Penerapan kafaah menjadi acuan sangat penting oleh para Ustadz adalah pada nasab ekonomi, mereka tidak memandang status pendidikan seseorang dalam penentuan kafaah tersebut, menurut sebagian Ustadz yang menjadi sample peneletian. Dari beberapa tata cara yang telah dilakukan oleh para Ustadz yang telah menikah, hal ini dapat mengandung dua hal dalam kaitanya membina maligai berumah tangga, yakni sisi positif dan sisi negatif.

Jika dilihat dari paparan data yang sudah ada, dapat disimpulkan bahwasanya pendapat dan praktik kafaah yang dilakukan oleh para Ustadz di Pondok Pesantren Subulul Huda Kembangsawit Rejosari Kebonsari Madiun adalah pendapat dan praktik yang sudah sesuai dengan ajaran agama Islam dan tidak keluar dari aturan-aturan dan larangan-larangan syari‟at serta masih berpegang teguh pada aturan-aturan dan larangan– larangan Islam.

PENUTUP

SARAN

Seseorang dalam menikah yang lebih mempertimbangkan nasab dan ekonomi akan lebih terbuka dalam hal konsep kafaah, karena pada dasarnya semua manusia dihadapan Allah SWT sama yang membedakan adalah kader taqwanya. Hal ini dikawatirkan untuk selanjutnya mengganggu keharmonisan dalam keluarga dan juga untuk menghindari terjadinya perceraian karena adanya perbedaan.

Referensi

Dokumen terkait

Oleh sebab itu, dengan adanya hasil penelitian di Pondok Pesantren Anwarul Huda Malang tentang nilai-nilai pendidikan akidah akhlak dalam menangkal paham radikalisme ini semoga

Temuan penelitian di Pondok Pesantren Anwarul Huda dan Pondok Pesantren Sabilurrosyad adalah: pertama memiliki 5 tahap dalam proses internalisasi fikih ibadah melalui pembelajaran

Berikut ini laporan aktivitas dari Pondok Pesantren Anwarul Huda tahun 2019 : YAYASAN PONDOK PESANTREN ANWARUL HUDA Laporan Aktivitas Untuk Tahun yang berakhir pada 31 Desember

Sebagaimana sebuah institusi pendidikan Islam lainnya, sebuah pondok pesantren tentu tidak lepas dari pendirinya. Pondok Pesantren Miftahul Huda didirikan oleh

Pemeritahan sekitar sangat mendukung dengan adanya pondok pesantren subulul huda, karena secara langsung pondok pesantren subulul huda ikut serta dalam proses

Berangkat dari permasalahan tersebut, maka penulis mencoba untuk meneliti tentang pendidikan karakter bagi mahasiswa di kota metropolitan, yakni di Pondok Pesantren Mahasiswa

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1 Perencanaan pembelajaran kitab kuning di Pondok Pesantren Malang Pesantren Salafiyah Syafi‟iyah Nurul Huda Mergosono dan Pesantren

Skripsi ini membahas pelaksanaan metode mudzakarah dalam pembelajaran kitab kuning di Pondok Pesantren Nurul Huda Al-Islami