Tujuan dari kegiatan bimbingan dan konseling ini adalah agar siswa dapat memahami diri dan lingkungannya serta mencapai pengembangan diri yang optimal guna mengatasi kesulitan yang dihadapinya. Dalam melakukan bimbingan dan konseling diperlukan manajemen yang baik agar kegiatan yang dilakukan dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin. Manajemen Bimbingan dan Konseling menurut Yusuf dan Nurihsan (2016) adalah suatu sistem yang merupakan proses organisasi dan alat yang diperlukan untuk mengelola program bimbingan dan konseling di sekolah.
Implikasi proses manajemen dalam bimbingan dan konseling meliputi fungsi manajemen yang dikembangkan oleh Terry (2014) yaitu. Melalui perencanaan yang baik akan diperoleh kejelasan arah pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling serta memudahkan dalam mengontrol kegiatan yang dilakukan. Penyelenggaraan kegiatan bimbingan dan konseling yang akurat memberikan arahan dan pedoman bagi setiap jabatan pelaksana bimbingan dan konseling.
Berkaitan dengan fungsi pengawasan bimbingan dan konseling, konselor harus (1) menetapkan standar kinerja konselor, (2) mengukur atau menilai kinerja konselor, (3) membandingkan prestasi kerja dengan standar yang telah ditetapkan, (4) melakukan tindakan korektif bilamana ditemukan penyimpangan dalam pelaksanaan program bimbingan dan konseling. Dengan melaksanakan fungsi manajemen tersebut dalam bimbingan dan konseling di sekolah, maka kegiatan bimbingan dan konseling menjadi produktif, efektif dan efisien. Pelaksanaan program bimbingan dan konseling yang komprehensif didasarkan pada upaya untuk mencapai tugas perkembangan, mengembangkan potensi dan meringankan masalah konseli.
Dalam pelaksanaan program bimbingan dan konseling perlu memperhatikan sumber daya personel, sumber daya keuangan dan sumber daya politik dalam program bimbingan dan konseling4.
Efektivitas Layanan Bimbingan dan Konseling
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa efektivitas layanan bimbingan dan konseling merupakan ukuran sejauh mana suatu program bimbingan dan konseling mampu mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya, yaitu membantu siswa untuk memahami dirinya sendiri, lingkungannya, dan lingkungannya. mengatasi masalah mereka.
Jenis Layanan Bimbingan Konseling
Sebagaimana dijelaskan Ditjen Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud (2016), setiap komponen bimbingan konseling memuat jenis layanan sebagai strategi dalam memberikan pendampingan kepada peserta didik, yaitu: (1) Layanan dasar: layanan klasik , layanan utama/antar kelas dan kelompok penasehat; (2) Layanan responsif: konseling individu, konseling kelompok, layanan konseling, rujukan kasus, kunjungan rumah, dan konferensi kasus; (3) Layanan spesialisasi dan perencanaan individu: manajemen klasik, manajemen kelompok,. Kami berharap komponen dan jenis layanan yang ditawarkan oleh Bimbingan Bimbingan ini benar-benar dapat membantu para siswa dalam mengembangkan kepribadian dan karirnya. Dengan banyaknya layanan yang dapat diberikan oleh konselor, diperlukan manajemen yang baik agar setiap layanan yang ditawarkan dapat digunakan untuk mencapai tujuan bimbingan dan konseling di sekolah.
Teknologi Informasi
Teknologi informasi adalah perpaduan antara teknologi dan komunikasi berupa perangkat lunak dan perangkat keras yang dapat digunakan untuk mengolah, mengolah, menyusun, menyimpan dan memanipulasi data dengan berbagai cara untuk menyediakan informasi yang akurat, relevan, baik dan tepat waktu sehingga dapat digunakan oleh perusahaan atau organisasi sebagai dasar pengambilan keputusan (Purba et al., 2020). Karena perkembangan teknologi yang sangat pesat, teknologi informasi memegang peranan penting dalam berbagai bidang kehidupan saat ini. Peranan manusia ditingkatkan dengan teknologi informasi karena dapat menyajikan, mengolah dan memproses data lebih cepat, selain itu informasi yang dihasilkan juga berkualitas tinggi.
Dengan adanya teknologi informasi, manusia dapat melakukan tugas khusus karena pekerjaan rutin dilakukan dengan bantuan teknologi informasi. Dengan adanya teknologi informasi, hal ini dapat diselesaikan dan disederhanakan dengan cepat dan hasilnya berkualitas tinggi. Kecepatan dalam memberikan pelayanan atau melakukan suatu pekerjaan merupakan syarat keberhasilan dalam bekerja, dengan adanya teknologi informasi kebutuhan akan kecepatan waktu dapat terwujud.
Persaingan dalam dunia bisnis membuat suatu perusahaan atau organisasi ingin menunjukkan keunggulan yang dimilikinya, dengan teknologi informasi yang memiliki komposisi yang baik dan elegan karena kecanggihannya akan mampu meraih kesuksesan dalam memenangkan persaingan bisnis. Penciptaan teknologi dan komunikasi dalam kehidupan manusia tentunya memiliki fungsi dan tujuan. 2020) menjelaskan tentang fungsi dan tujuan teknologi informasi. Tujuan teknologi informasi adalah: (1) Sebagai solusi permasalahan, (2) Menumbuhkan kreativitas, (3) Bekerja lebih efektif dan efisien.
Melalui penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa fungsi teknologi informasi adalah untuk menangkap, mengolah, menghasilkan, menyimpan dan mengambil data. Perusahaan Google menawarkan fitur yang dapat digunakan dalam dunia pendidikan dengan nama Google Workspace for Education. Melalui Google Workspace for Education, kegiatan pembelajaran dapat dilakukan secara efektif dan menarik tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu.
Berbagai pilihan yang ditawarkan oleh Google Workspace for Education menawarkan peluang bagi institusi pendidikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolahnya. Salih (2021) memberikan gambaran tentang beberapa opsi yang ditawarkan Google Workspace for Education untuk memenuhi kebutuhan sekolah, opsi tersebut adalah. Opsi yang disediakan oleh Google Workspace for Education ini memberikan kebebasan kepada pengguna untuk memilih yang sesuai.
Kalender Google: adalah platform kalender berbasis web gratis yang sepenuhnya bebas iklan di akun Google Workspace for Education. Banyaknya aplikasi yang ditawarkan oleh Google Workspace menuntut penggunanya untuk lebih melek teknologi.
Penelitian Pengembangan
Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penggunaan model FAST (Framework For The Application Of System Thinking). Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang akan peneliti lakukan adalah penelitian ini hanya fokus pada pelaksanaan kegiatan bimbingan dan pendampingan, sedangkan penelitian yang akan peneliti lakukan lebih luas cakupannya yaitu pembinaan pengelolaan bimbingan. Selain itu, dasar pengembangan penelitian ini hanya berbasis komputer sedangkan yang akan peneliti lakukan adalah pengembangan berbasis teknologi informasi Google Workspace.
Penelitian ini memiliki kesamaan dalam hal penggunaan google dalam kegiatan konsultasi administrasi, namun penelitian ini merupakan penelitian kualitatif sedangkan penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian pengembangan. Selain itu, fokus penelitian ini hanya terbatas pada administrasi BK, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah pengelolaan BK. Perbedaan penelitian ini dengan. penelitian yang penulis lakukan fokus penelitian ini hanya pada manajemen bimbingan karir, sedangkan yang penulis kembangkan lebih pada manajemen bimbingan bimbingan secara keseluruhan.
Penelitian ini merupakan penelitian survei untuk mengkaji bagaimana konselor menggunakan teknologi untuk mengelola program mereka. Penelitian ini memiliki kesamaan fokus penelitian yaitu dari segi teknologi dan manajemen bimbingan dan konseling, hanya saja penelitian ini hanya penelitian survey, sehingga memiliki perbedaan dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis. Dengan melihat metode dan hasil penelitian ini menunjukkan kesamaan dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu kedua penelitian yang mengembangkan sistem berbasis teknologi informasi untuk mengefektifkan kegiatan bimbingan dan konseling.
Walaupun ini bukan penelitian pengembangan, namun hasil penelitian ini mendukung dan memperkuat apa yang akan peneliti lakukan yaitu dengan menggunakan TIK dalam manajemen bimbingan dan penasehatan. 2019) dalam penelitiannya berjudul MyCounselor: Guidance and Counseling Support System for Higher Education Institute in the Philippines merupakan penelitian relevan kesembilan. Penelitian ini memiliki kemiripan dengan penelitian yang akan dilakukan berkaitan dengan penelitian pengembangan TIK dalam bimbingan dan nasehat dengan tujuan untuk meningkatkan proses pengelolaan bimbingan dan nasehat. Penelitian ini menunjukkan bahwa pemanfaatan TIK dalam bimbingan konseling diperlukan untuk mendukung penelitian ini dalam penelitian yang akan dilakukan yaitu dengan mengembangkan manajemen bimbingan dan bimbingan berbasis TIK (google workspace).
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan Google Workspace For Education yang digunakan untuk pembelajaran online. Relevansi penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan adalah sama-sama mengembangkan manajemen berbasis Google Workspace. Judul penelitian ini adalah Pemanfaatan Aplikasi Berbasis Internet untuk Meningkatkan Kerjasama Antar Stakeholder Pendidikan Luar Biasa.
Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah sama-sama menggunakan aplikasi berbasis internet (Google), namun memiliki perbedaan fokus penelitian, yang dilakukan untuk mendukung kerjasama antara guru dan orang tua dalam menangani siswa dengan disabilitas. Hasil penelitian ini memperkuat pemanfaatan fasilitas yang ditawarkan oleh Google Workspace untuk mengembangkan model bimbingan dan konseling.
Kerangka Berpikir