• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manajemen Keuangan

N/A
N/A
Kiki Lanfadlian

Academic year: 2024

Membagikan "Manajemen Keuangan"

Copied!
121
0
0

Teks penuh

(1)

Manajemen Keuangan

MANAJEMEN

KEUANGAN

(2)

Manajemen Keuangan ii

Kata Pengantar

Syukur Alhamdullilah, atas ridha Allah SWT kami bisa menyelesaikan buku manajemen keuangan ini yang disusun dengan tujuan untuk memudahkan mahasiswa dan para praktisi untuk memahami manajemen keuangan. Penulis berusaha untuk menyumbangkan pengetahuan pada ilmu manajemen keuangan. Seiring dengan kemajuan era tuntutan dan perkembangan ilmu manajemen keuangan itu sendiri terus mengalami penyesuaian dan penyempurnaan maka hadirnya buku manajemen keuangan ini diharapkan bisa menjadi tambahan pedoman dan pegangan serta latihan pembelajaran pada mata kuliah manajemen keuangan.

Penulis berusaha untuk optimal mungkin dengan saling memadukan pengetahuan bersama atas ilmu manajemen keuangan yang dituangkan dalam buku ini, namun penulis juga menyadari adanya keterbatasan serta kedalaman pembahasan dan juga kekurangan pembahasan serta soal latihan. Oleh karena itu lebih sempurna lagi untuk edisi berikutnya penulis akan menyempurnakan, penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun demi mengembangkan ilmu manajemen keuangan.

Kami penulis atas nama Dede Suleman, Ratnawaty Marginingsih dan Isnurrini Hidayat Susilowati menyampaikan ucapan terima kasih terutama ditujukan kepada semua pihak yang telah membantu terbitnya buku ini

Akhirnya, semoga buku ini bisa bermanfaat bagi semua pembaca. Kami mohon maaf apabila dalam penulisan buku ini terdapat kekeliruan di dalamnya.

Wassalamu’alaikum. Wr.Wb.

Jakarta 2019

Penulis

(3)

Manajemen Keuangan iii DAFTAR ISI

Hal

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI …. ... iii

BAB 1 DASAR MENAJEMEN KEUANGAN ... 1

A. Pendahuluan ... 1

B. Bentuk –Bentuk Laporan Keuangan ... 1

C. Perkembangan Ilmu Manajemen Keuangan ... 2

D. Peluang Karier Dibidang Keuangan ... 2

E. Fungsi dan Tujuan Manajemen Keuangan ... 3

BAB 2 LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS ... 6

A. Pengertian Rasio Keuangan ... 6

B. Rasio Likuiditas ... 8

C. Rasio Solvabilitas ... 10

D. Rasio Rentabilitas ... 12

E. Kinerja Keuangan ... 14

BAB 3 MODAL DALAM PERUSAHAAN ... 16

A. Sumber Modal ... 17

B. Pembagian Modal ... 19

C. Jenis-Jenis Modal ... 21

BAB 4 BIAYA PENGGUNAAN MODAL (COST OF CAPITAL) ... 27

A. Cost Of Capital... 27

B. Biaya Modal Individu ... 27

C. Fungsi Cost Of Capital ... 35

BAB 5 INVESTASI DALAM KAS ... 36

A. Aliran Kas Dalam Perusahaan ... 36

B. Budget Kas ... 37

(4)

Manajemen Keuangan iv

BAB 6 NILAI WAKTU DARI UANG (TIME OF VALUE)... 45

A. Konsep Dasar ... 45

B. Perhingan Bunga Uang ... 45

C. Hubungan Nilai Waktu Dari Uang dan Kebijakan Investasi ... 54

BAB 7 INVESTASI DALAM AKTIVA TETAP ... 56

A. Pengertian Investasi Dalam Aktiva Tetap ... 56

B. Perputaran Dana Yang Diinvestasikan Dalam Aktiva tetap ... 56

C. Usul-Usul Investasi dan Pemilihan Alternatif ... 56

D. Capital Budgeting ... 60

E. Cash Flow Proyek ... 61

F. Metode Penilaian Investasi ... 62

BAB 8 ANALISA SUMBER-SUMBER PENGGUNAAN MODAL... 79

A. Arti Penting Analisa Sumber-Sumber dan Penggunaan Dana ... 79

B. Dana Dalam Artian Kas ... 80

C. Contoh Laporan Sumber-Sumber dan Penggunaan Kas ... 82

D. Dana Dalam Aliran Modal Kerja ... 83

BAB 9 ANALISA BREAK EVEN POINT ... 90

A. Pengertian Analisa Break Even Point ... 90

B. Jenis-Jenis Biaya ... 90

C. Asumsi-Asumsi Dasar Dalam Break Even Point ... 91

D. Metode Perhitungan Break Event Point ... 92

E. Perhitungan Break Event Point Lebih Dari 1 Macam Produk ... 94

F. Pengaruh Perubahan Faktor Harga Jual/Unit, FC dan VC Terhadap Break Even Point ... 96

F. Menentukan Penjualan Minimal ... 100

DAFTAR PUSTAKA ... 103

(5)

Manajemen Keuangan 1

BAB 1: DASAR MANAJEMEN KEUANGAN

A. Pendahuluan

Manajemen keuangan berkaitan disiplin ilmu keuangan yang memperhatikan dua hal pokok yaitu penilaian dan pengambilan keputusan, dua hal tersebut mewarnai manajemen keuangan dimana dua fungsi saling berkaitan karena keputusan keuangan perusahaan tergantung pada penilaian oleh pihak yang menilai. Walaupun ada kesamaan dengan akutansi dalam hal memfokuskan perhatian pada aktiva dan passive perusahaan namun berbeda dengan akuntansi yang penekannya pada pada aspek tinjauan dari apa yang sudah terjadi melihat pada laporan keuangan dan mempertanggung jawabkan apa yang sudah terjadi di masa lalu. Sebaliknya manajemen keuangan penekannya pada pembuatan keputusan lebih memfokus pandangan pada masa depan. Dengan fokus apa yang kita lakukan sekarang dan kita akan pergi ke posisi keuangan seperti apa dimasa yang akan datang.

Secara umum pengertian dari manajemen keuangan merupakan segala kegiatan aktivitas perusahaan atau organisasi mulai dari bagaimana perencanaan, penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, memperoleh pendanaan dan penyimpanan dana atau asset yang dipunyai oleh perusahaan atau organisasi mengupayakan bagaimana agar efektif dan efisien untuk mencapai tujuan utama sesuai rencana. Sesuai dengan pengertian manajemen itu sendiri bisa disebutkan bahwa ini merupakan perpaduan dari ilmu dan seni dari segi keuangan.

Dikatakan ilmu karena memang bermakna sebagai urutan fungsi mulai dari merancang, memerintahkan, mengorganisir, mengendalikan dan mengkoordinasikan. Definisi seni dimana seseorang bertugas untuk mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan. Dalam hal ini disebuktan seseorang sehingga cara dan pelaksaan setiap orang berbeda sesuai dengan keterampilan masing-masing orang dalam melakukannya dan hasilnya bisa berbeda jika dilakukan oleh satu orang dengan orang yang lainnya. Disini seorang manajer keuangan dengan mempergunakan seluruh sumber daya perusahaan untuk mencari dana, mengelola dana dan membagi dana dengan tujuan mampu memberikan keuntungan kemakmuran bagi para pemegang saham dan keberlanjutan usaha bagi perusahaan.

B. Bentuk-bentuk Laporan Keuangan

Pada umumnya sesuai dengan standard akuntansi di Indonesia bahwa laporan keuangan itu terdiri dari sebagai berikut:

(6)

Manajemen Keuangan 2 1. Neraca (balance sheet) adalah laporan keuangan yang sistematis tentang aktiva, hutang, serta modal dari suatu perusahaan pada suatu saat tertentu. Neraca terdiri dari tiga bagian utama yaitu aktiva, hutang dan modal

2. Laporan Laba-Rugi (income statement) merupakan laporan yang sistematis tentang pendapatan atau penghasilan dan biaya serta beban perusahaan pada satu waktu tertentu.

Laporan ini akan memuat informasi mengenai hasil usaha perusahaan, yaitu laba atau rugi bersih yang merupakan hasil pengurangan pendapatan dan beban.

3. Laporan Perubahan Modal (statement of owner’s equity) sebuah laporan yang ada karena hasil laba atau rugi bersih perusahaan secara insidentil. Sehingga dapat dilihat perubahan dalam ekuitas pemilik suatu perusahaan untuk satu periode waktu tertentu.

C. Perkembangan ilmu manajemen keuangan

Perkembangan ilmu manajemen keuangan itu sendiri mulai dari era tahun 1960–an hingga 1970–an fokusnya pada pemilihan aset dan hutang yang dapat memaksimalkan nilai perusahaan dan kemakmuran bagi pemegang saham. Kemudian pada era tahun 1980-an sudah mulai meluas analisisnya meliputi:

1. Inflasi dan efeknya terhadap suku bunga 2. Deregulasi lembaga- lembaga keuangan

3. Peningkatan penggunaan computer dalam analisis pembuatan keputusan keuangan 4. Semakin pentingnya pasar keuangan internasional

Memasuki era 1990-an ruang lingkup fokusnya sudah makin meluas sampai pada manajemen keuangan internasional

D. Peluang Karir dibidang Keuangan

Ketika kita belajar manajemen keuangan harapan utamanya adalah bisa berkarier dalam dunia keuangan berikut adalah gambaran potensi pekerjaan yang bisa di tekuni dengan memahami ilmu manajemen keuangan.

1. Budget officer 2. Manager keuangan

3. Finance manager dan finance director terutama pada multinational company

4. Financial analist dan financial officer pada lembaga keuangan, bank, leasing, asuransi, pegadaian, dll

5. Financial analist dan financial officer pada perusahaan-perusahaan underwriter (penjamin emisi), perusahaan sekuritas di pasar modal.

(7)

Manajemen Keuangan 3 Ruang lingkup tugas dan peran dari seorang manager keuangan yang pasti berkaitan dengan mulai dari proses merencanakan,melaksanakan,mengendalikan dan interaksi pasar modal.

Seorang manager keuangan dihadapkan pada pertanyaan-pertanyaan seputar keuangan mulai dari proses dan tahap-tahap pekerjaan sebagai berikut:

1. Pertama Bagaimana mencari modal atau dana dimana?

langkah pertama yang dipikirkan oleh tugas seorang manajer keuangan, dimana perlu mencari sumber-sumber modal atau dana yang akan dipergunakan untuk modal perusahaan.

2. Kedua bagaimana mengelola modal atau dana?

Dimana kegiaatan manajemen keuangan untuk mengelola modal atau dana perusahaan atau organisasi dan kemudian menginvestasikan modal atau dana tersebut di instrument- intrumen yang dianggap efektif dan efisien agar produktif atau menguntungkan.

3. Ketiga bagaimana membagi modal atau dana?

Pada tahap ini manajemen keuangan diharapkan melakukan keputusan untuk membagi keuntungan kepada para pemilik sesuai dengan jumlah modal awal atau saham yang disetor atau ditempatkan pada perusahaan atau organisasi.

Beberapa pengertian dalam pembelanjaan dalam arti aktif dimana perusahaaan atau organisasi memutuskan untuk mendapatkan dan menggunakan dana atau melakukan alokasi dana untuk investasi dengan syarat yang paling baik. Pembelanjaan pasif adalah dimana perusahan atau organisasi berkaitan dengan memperoleh dana atau modal, pembelanjaan kuantitatif dimana menetapkan besarnya dana atau modal yang akan diperoleh, dan pembelanjaan kualitatif dimana menentukan ketentuan yang dapat dipenuhi antara bunga dan tenggang waktu.

E. Fungsi dan Tujuan Manajemen Keuangan

Tujuan utama dari manajemen keuangan itu sendiri adalah memaksimalkan kemakmuran para pemilik perusahaan atau pemegang saham. Tentu saja manajemen keuangan memiliki fungsi dan tujuan tersendiri berikut fungsi manajemen keuangan sebagai pegangan seorang manajer perusahaan dalam setiap pengambilan keputusan yang dilakukan. Dengan memahami ilmu manajemen keuangan secara baik diharapkan pihak-pihak yang berada di posisi produksi, marketing, personalia, dan keuangan diharapkan bisa menempatkan setiap keputusan jauh lebih bijaksana. sedangkan fungsi manager keuangan adalah sebagai berikut:

(8)

Manajemen Keuangan 4 1. Memaksimalkan nilai keuntungan dimana manajemen keuangan mencoba untuk mendapatkan laba yang optimal bagi perusahaan dan organisasi dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Tentu saja seorang manager keuangan tidak bisa mungkin bisa menjamin laba dalam jangka pendek dan jangka panjang karena dalam bisnis selalu ada faktor ketidakpastian. Walaupun demikian perusahaan atau organisasi harus dapat mendapatkan laba optimal bahkan dalam jangka panjang. Jika seorang manager keuangan menentukan keputusan keuangan yang tepat dan mengalokasikan keuangan perusahaan atau oranganisasi dengan tepat

2. Mempersiapkan struktur modal dimana manajemen keuangan mempunyai tujuan yang penting adalah mempersiapkan struktur modal perusahan atau organisasi diharapkan memutuskan rasio antara pembiayaan yang dimiliki dengan keuangan yang di pinjamkan supaya seimbang. Keseimbangan ini di perlukan untuk likuiditas. Ekonomi fleksibilitas dan stabilitas perusaaahan atau organisasi

3. Menjaga arus kas yang tepat adalah tujuan jangka pendek manajemen keuangan.

Perusahaan atau oraganisasi harus memiliki arus kas yang tepat untuk membiayai biaya operasional. arus kas yang baik tentu akan meningkatkan keberhasilan perusahan atau organisasi.

4. Memaksimalkan keuangan harus mencpba untuk meningkatkan nilai pasar saham karena nilai pasar saham secara langsung berhubungan dengan kinerja perusahaan.

5. Pemanfaatan keuangan yang tepat manajemen keuangan harus dapat memanfaatkan keuangan secara optimal agar perusahaan atau organisasi tidak berinvestasi keauangan dalam proyek-proyek yang tidak menguntungkan.

6. Meningkatkan efisensi diharapkan manajemen keuangan dituntut untuk meningkatkan efisiensi semua bagian. Membagi anggaran keuangan yang tepat guna untuk alokasi ke semua bagian.

7. Mengurangi risiko operasional dalam manajemen keuangan juga mencoba untuk mengurangi risiko operasional. Beberapa risiko dan ketidakpastian dalam bisnis. Manager keuangan harus mengambil langkah-langkah untuk mengurangi risiko ini harus menghindari proyek berisiko tinggi.

8. Mengurangi biaya modal dalam manajemen keuangan diharapakan dapat mengurangi biaya modal yang artinya perusahaan mencoba untuk bisa meminjam uang pada tingkat Bunga yang rendah. Manager keuangan harus merencanakan struktur modal sedemikian rupa sehingga biaya modal atau dana itu diminimalkan

(9)

Manajemen Keuangan 5 9. Kelangsungan hidup perusahan ini tujuan yang paling penting dari manajemen keuangan dimana harus tetap bertahna hidup dalam kompetisi bisnis , manager keuangan harus sangat waspada saat membuat keputusan keuangan , satu kesalahan keputusan dapat membuat perusahan rugi bahkan bangkrut.

Latihan Soal

1. Sebutkan definisi manajemen keuangan sebagai ilmu?

2. Sebutkan macam-macam laporan keuangan?

3. Sebutkan dampak ruang lingkup dari manajamen keuangan saat memasuki tahun 1980-an?

4. Sebutkan peran manager keuangan?

5. Sebutkan ruang lingkup manager keuangan?

(10)

Manajemen Keuangan 6

BAB 2: LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS

A. Pengertian Rasio Keuangan

Rasio keuangan adalah hal utama untuk menilai dan menggambarkan secara actual perkembangan kondisi keuangan sebuah perusahaan. Rasio adalah alat analisis keuangan yang paling umum dan banyak di gunakan. Rasio berbentuk angka yang di paparkan dalam sebuah periode yang akan bisa dibandingkan dari satu angka ke angka lainnya dan dapat. Disimpulkan hasilnya menjelaskan bagaimana keadaan keuangan perusahaan saat ini. Saat hasil rasio telah di ketahui kemudian dari hasil perhitungan tersebut di interpretasikan untuk dapat memahami pada titik-titik tertentu keadaan perusahaan. Maka dengan alat analisis berupa rasio ini akan dapat menjelaskan dan menggambarkan para analis tentang kondisi perusahaan dengan hasil baik atau buruk dari angka-angka yang dibuat sebagai pembanding. Sehinggaa kemudian dapat di perbaiki bagian-bagian penting dari sisi yang kurang positif yang akan menjadi perbaikan di masa yang akan datang. Adapun tujuan adanya laporan keuangan adalah untuk menyajikan laporan yang menyangkut, posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahan yang nantinya akan bermanfaat bagi semua pemakai dalam pengambilan keputusan.

Sesuai dengan standard akutansi keuangan yang berlaku di Indonesia maka laporan keuangan biasanya terdiri dari neraca, laba-rugi, dan perubahan modal, tetapi perusahaan ada yang menyusun laporan sumber dan penggunaan dana karena dengan laporan ini akan diketahui bagaimana perusahaan mengelola dan menggunakan dana yang dimilikinya.

Disinilah peran analisa seorang manager keuangan untuk bisa mengamati dengan detail untuk dapat mengatasi masalah dan memoles bagian-bagian yang dianggap kurang baik sehingga menjadi satu bagian yang bagus menyatu satu sama lainnya. Analisa rasio keuangan adalah suaatu rangkaian indeks yang tersambung dengan akuntansi pada laporan keuangan dengan maksud untuk memberi peringkat pada kinerja keuangan pada suatu perusahaan atau organisasi. Terdapat dua sumber yang akan dianalisa pertama neraca ialah laporan yang sistematis tentang aktiva, hutang serta modal dari suatu perusahaan pada suatu saat tertentu, kedua laba-rugi merupakan suatu laporan yang sistematik tentang penghasilan, biaya- biaya,serta laba-rugi yang diperoleh suatu perusahaan selama periode tertentu.

Ketika akan melakukan analisa pembandingan laporan keuangan sebaiknya minimal atau yang lebih baik data lebih dari 3 tahun nantinya menggunakan angka indek. Karena semua data keuangan yang dianalisa dihubungkan dengan angka indek dalam bentuk prosentase. Dengan menganalisa lebih dari 3 tahun maka akan didapati hasil kecenderungan atau trend dari posisi

(11)

Manajemen Keuangan 7 keuangan apakah meningkat, tetap atau menurun. Rasio keuangan dibutuhkan oleh semua yang berkepentingan dalam perusahaan baik di internal maupun eksternal secara garis besar ada dua kelompok yang berkepentingan terhadap sebuah rasio keuangan sebuah perusahaan yaitu :

1. Manajemen perusahaan digunakan untuk merencanakan, menganalisa sehingga bisa menyimpulkan kinerja perusahaan selama ini bahkan bisa juga dibandingkan dengan kinerja rata-rata industri dan bisa mengevaluasi arah perusahaan bergerak kearah yang baik atau sebaliknya. Misalkan perusahaan memiliki biaya produksi yang tinggi maka manager dapat mengevaluasi untuk coba menganalisa kenapa hal ini bisa terjadi dan upaya apa yang akan dilakukan untuk bisa mengurangii beban produksi.

2. Manager perusahaan akan menggunakan analisi rasio keuangan untuk menyimpulkan dan memutuskan kemungkinan penggabungan dengan perusahaan lain.

3. Investor dan manager kredit melihat rasio keuangan dari segi mengukur tingkat resiko perusahaan dari rasio-rasio yang dihasilkan hal ini digunakan untuk menghindari potensi resiko yang dihadapi oleh kreditur, untuk melihat seberapa besar tingkat keuntungan dari modal atau dana yang disertakan. Intinya adalah untuk melihat apakah perusahaan ini tepat atau tidak dan investor biasanya akan membandingkan rasio keuangan dari beberapa perusahaan didalam industri yang sama untuk memutuskan akan berinvestasi di perusahaan yang paling baik dan menguntungkan dengan memberikan jaminan imbal hasil yang paling tinggi dengan tingkat resiko yang rendah.

Analisa ratio menggambarkan suatu hubungan atau pertimbangan antara jumlah tertentu dengan jumlah yang lainnya. Analisa ratio dapat menjelaskan kepada penganalisa tentang baik dan buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu perusahaan terutama jika dibandingkan dengan ratio pembanding standar. Untuk menentukan baik buruknya angka ratio Likuiditas, Solvabilitas dan Rentabilitas suatu perusahaan diperlukan alat pembanding yaitu ratio standar.

Ratio Standar adalah Ratio rata-rata dari seluruh perusahaan yang ada pada industri. Standar ratio bukan merupakan angka pembanding yang pasti tetapi dapat digunakan sebagai pedoman bagi penganalisa Ratio standar tidak ada dalam bentuk yang tetap maka ratio standar dapat dibuat dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Mengumpulkan Laporan keuangan dari perusahaan-perusahaan yang ada pada industri kemudian menghitung angka ratio masing-masing perusahaan

2. Menyusun angka ratio itu dari yang tertinggi sampai yang terendah dan menghapus ratio yang extrem (terlalu rendah atau tinggi ) kemudian menghitung ratio rata-ratanya dan ratio ini yang digunakan sebagai ratio standar

(12)

Manajemen Keuangan 8 Berikutnya akan dijelaskan bagaimana biasanya pembandingan yang dilakukan oleh para penganalisa, pada dasarnya ada 2 jenis cara membandingkan secara umum, yaitu:

1. Membandingkan rasio sekarang (present ratio) dengan ratio-ratio waktu lalu (ratio histories) atau dengan rasio-rasio yang diperkirakan untuk waktu-waktu yang akan datang dari perusahaan yang sama.

2. Membandingkan rasio-rasio dari suatu perusahaan (company ratio) dengan rasio-rasio semacam dari perusahaan lain yang sejenis (ratio industry) dalam waktu yang sama.

B. Rasio Likuiditas

Sebelum melakukan perhitungan analisa rasio keuangan perlu diketahui bahwa data yang diperlukan adalah data dari neraca dan data laporan laba rugi perusahaan. Karena dari dua data ini semua analisa rasio dapat dihitung karena angka bersumber dari data ini. Berdasarkan sumber datanya maka angka ratio dapat digolongkan menjadi

1. Ratio-ratio Neraca dimana semua datanya dari neraca 2. Ratio-ratio Laba-rugi dimana semua datanya dari laba-rugi

3. Ratio-ratio antar laporan dimana datanya berasal dari neraca dan laporan laba-rugi

Dilihat dari tujuan penganalisa pada umumnya, angka ratio dapat dibedakan dan berikut adalah macam-macam analisis rasio keuangan yaitu:

1. Rasio Likuditas adalah Rasio-rasio yang digunakan untuk mengukur likuiditas perusahaan, yaitu kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansiilnya yang segera harus dipenuhi atau kemampuan suatu perusahaan untuk dapat menyediakan alat-alat likuid sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi kewajiban finansialnya pada saat ditagih, atau dengan kata lain likuiditas adalah mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka pendek tepat pada waktunya. Rasio likuiditas, analisis dapat dilakukan dengan menggunakan rasio sebagai berikut:

a. Rasio Lancar (Current Ratio), merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau hutang yang segera jatuh tempo dengan aktiva lancar yang tersedia. Aktiva lancar atau Current Assets meliputi kas, surat berharga, piutang dan persediaan, dsb dan Utang lancar atau Current Liabilities meliputi utang pajak, utang bunga, utang wesel, utang gaji, dan utang jangka pendek lainnya.

(13)

Manajemen Keuangan 9 Dapat disimpulkan baik jika suatu perusahaan dapat mempertahankan nilai rasio lancar sebesar 3:1 , artinya setiap utang lancar sebesar Rp.1,- harus dijamin dengan aktiva lancar sebesar Rp.3,-. Rumus rasio lancar sebagai berikut:

ܴܽݏ݅݋ ܮܽ݊ܿܽݎ = ࡭ࡷࢀࡵࢂ࡭ ࡸ࡭ࡺ࡯࡭ࡾ

ࢁࢀ࡭ࡺࡳ ࡸ࡭ࡺ࡯࡭ࡾ ݔ 100%

b. Rasio kas (Cash Ratio) yaitu untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan Kas yang tersedia ataupun tabungan di Bank, efek yang dapat segera diuangkan. Jika rata-rata industri untuk rasio kas adalah 50% maka keadaan perusahaan lebih baik dari perusahaan lain, namun kondisi rasio kas terlalu tinggi juga kurang baik karena ada dana yang menganggur dan kurang optimal. Dan sebaliknya jika kondisi kas dibawah juga kurang baik karena kas untuk membayar kewajiban nantinya akan butuh waktu. Rumus untuk mencari rasio kas sebagai berikut :

ܴܽݏ݅݋ ܭܽݏ = ࡷࢇ࢙ + ࡮ࢇ࢔࢑

ࢁ࢚ࢇ࢔ࢍ ࢒ࢇ࢔ࢉࢇ࢘ x 100%

c. Rasio Sangat Lancar (Quick Ratio/Acid Test Ratio) adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban atau utang lancar dengan aktiva lancar yang lebih likuid tanpa memperhitungkan nilai persediaan perusahaan karena persediaan merupakan aktiva lancar yang kurang likuid. Dalam praktiknya sering kali rata-rata standard yang dipakai rasio lancar sebesar 150% (1,5:1) yang terkadang sudah dianggap ukuran yang cukup baik untuk memuaskan bagi suatu perusahaan.

Artinya tiap Rp.1,- utang lancar dijamin oleh Rp.2,- harta lancer atau 2:1 antara aktiva lancar dengan hitang lancar. Rumus mencarai rasio sangat lancar yang dapat digunakan adalah :

ܴܽݏ݅݋ ܵܽ݊݃ܽݐ ܮܽ݊ܿܽݎ = ࡭࢑࢚࢏࢜ࢇ ࡸࢇ࢔ࢉࢇ࢘ିࡼࢋ࢙࢘ࢋࢊ࢏ࢇࢇ࢔

ࢁ࢚ࢇ࢔ࢍ ࢒ࢇ࢔ࢉࢇ࢘ X100%

(14)

Manajemen Keuangan 10 d. Rasio Perputaran Kas (cash turn over ratio) adalah rasio yang mengukur tingkat kecukupan modal kerja perusahaan yang dibutuhkan untuk membayar tagihan dan membiayai penjualan. Rumus untuk mencari rasio perputaran kas atau cash turn over ratio .Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :

ܴܽݏ݅݋ ܲ݁ݎ݌ݑݐܽݎܽ݊ ݇ܽݏ = ࡼࢋ࢔࢐࢛ࢇ࢒ࢇ࢔ ࡮ࢋ࢙࢘࢏ࢎ

ெ௢ௗ௔௟ ௞௘௥௝௔ ஻௘௥௦௜௛ X100%

e. Persediaan untu modal kerja bersih (inventory to net working capital) adalah rasio untuk mengukur atau membandingkan antara jumlah persediaan dengan modal kerja perusahaan. Rumus untuk mencari persediaan untuk modal kerja bersih adalah :

Persediaan untuk modal kerja bersih = ࡼࢋ࢙࢘ࢋࢊ࢏ࢇࢇ࢔

்௢௧௔௟ ஺௞௧௜௩௔ ௅௔௡௖௔௥ି்௢௧௔௟ ௨௧௔௡௚ ௅௔௡௖௔௥ ݔ 100%

C. Rasio Solvabilitas

Rasio Solvabilitas adalah kemampuan dari suatu perusahaan untuk memenuhi segala kewajiban finansialnya pada saat perusahaan dilikuidasi (dibubarkan) atau kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi segala kewajibannya baik kewajiban jangka pendek atau kewajiban jangka panjang.Para kreditor jangka panjang atau pemegang saham walaupun berminat terhadap posisi keuangan jangka pendek tetapi mereka lebih berminat dengan kondisi jangka panjang karena kondisi yang baik dalam jangka pendek tidak menjamin adanya kondisi yang baik pula untuk jangka panjang karena itu perlu diadakan analisa ratio solvabilitas Dalam hubungan anatar likuiditas dengan solvabilitas ada empat kemungkinan yang dialami oleh perusahaan yaitu perusahaan yang likuid tetapi insolvable, perusahaan yang likuid dan solvable, perusahaan yang solvable tetapi illikuid, perusahaan yang insolvable dan illikuid. Rasio Aktivitas (Activity Ratio) Rasio aktivitas menunjukkan

(15)

Manajemen Keuangan 11 tingkat efektivitas penggunaan aktiva atau kekayaan perusahaan kepada Anda. Rasio yang digunakan adalah:

a. Rasio hutang terhadap Aktiva (Debt to Asset Ratio atau Debt Ratio) untuk mengukur seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang atau seberapa besar hutang perusahaan berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva. Semakin rendah rasio ini semakin baik. Rata- rat ratio ini adalah 35%. Rumus adalah sebagai berikut:

ܴܽݏ݅݋ ܪݑݐܽ݊݃ ܦ݁݊݃ܽ݊ ܣ݇ݐ݅ݒܽ = ࢀ࢕࢚ࢇ࢒ ࡴ࢛࢚ࢇ࢔ࢍ

ࢀ࢕࢚ࢇ࢒ ࡭࢑࢚࢏࢜ࢇ ݔ 100%

b. Rasio Hutang dengan Modal (Debt to Equity Ratio) adalah rasio yang mengukur perbandingan antara total hutang dengan modal sendiri. Rasio ini berguna untuk mengetahui seberapa besar aktiva perusaaan di biayai oleh hutang. Semakin besar rasio ini akan semakin baik. Rata-rata industri dalam rasio ini adalah sebesar 80%.

Rumus yang digunakan adalah :

ܴܽݏ݅݋ ܪݑݐܽ݊݃ ܦ݁݊݃ܽ݊ ܯ݋݈݀ܽ = ࢀ࢕࢚ࢇ࢒ ࡴ࢛࢚ࢇ࢔ࢍ

ࢀ࢕࢚ࢇ࢒ ࡹ࢕ࢊࢇ࢒ ݔ 100%

c. Rasio Hutang Jangka Panjang dengan modal (Long Term Debt to Equity Ratio) digunakan untuk mengukur perbandingan antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri. Tujuannya adalah untuk mengukur berapa bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan hutang jangka panjang. Rumus yang digunakan untuk mencari rasio ini adalah :

Rasio Hutang Jangka Panjang dengan modal = ࢀ࢕࢚ࢇ࢒ ࡴ࢛࢚ࢇ࢔ࢍ ࡶࢇ࢔ࢍ࢑ࢇ ࡼࢇ࢔࢐ࢇ࢔ࢍ

ࢀ࢕࢚ࢇ࢒ ࡭࢑࢚࢏࢜ࢇ ݔ 100%

(16)

Manajemen Keuangan 12 d. Jumlah Kali perolehan (Times Interest Earned) adalah rasio yang dipakai untuk mencari jumlah kali perolehan bunga. Rasio ini diartikan juga kemampuan perusahaan untuk membayar biaya bunga. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :

Jumlah Kali Perolehan = ࡱ࡮ࡵࢀ

࡮࢏ࢇ࢟ࢇ ࡮࢛࢔ࢍࢇ ݔ 100%

e. Lingkup Biaya Tetap (fixed charge coverage) adalah rasio yang mempunyai times interest earned ratio. Dengan perbedaan rasio ini dilakukan apabila perusahaan memperoleh utang jangka panjang atau menyewa aktiva berdasarkan kontrak sewa (last contract). Biaya tetap merupakan biaya bunga ditambah kewajiban sewa tahunan atau jangka panjang. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :

Lingkup Biaya Tetap = ࡱ࡮ࡵࢀ ା࡮࢏ࢇ࢟ࢇ ࡮࢛࢔ࢍࢇାࡷࢋ࢝ࢇ࢐࢏࢈ࢇ࢔ ࡿࢋ࢝ࢇ

࡮࢏ࢇ࢟ࢇ ࡮࢛࢔ࢍࢇାࡷࢋ࢝ࢇ࢐࢏࢈ࢇ࢔ ࡿࢋ࢝ࢇ ݔ 100%

E. Rasio Rentabilitas

Rasio Rentabilitas (Profitability Ratio) kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.Merupakan rasio yang menunjukkan tingkat imbalan atau perolehan (keuntungan) dibanding penjualan atau aktiva. Rasio-rasio Rentabilitas digunakan untuk mengukur profit yang diperoleh dari modal-modal yang digunakan untuk operasi perusahaan atau mengukur kemampuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan. Penilaian rentabilitas sebagai berikut rentabilitas ekonomi (Earning Power).

Rasio rentabilitas dibagi menjadi dua yaitu rentabilitas ekonomi dimana membandingkan laba usaha dengan seluruh modal (sendiri atau asing) dan rentabilitas usaha dengan membandingkan laba yang disediakan pemilik dengan modal sendiri.

Dimana perbandingan antara laba usaha dengan modal sendiri dan modal asing yang dinyatakan dalam persentase.dan yang kedua rentabilitas modal sendiri atau rentabilitas usaha yaitu perbandingan antara jumlah laba bersih dengan jumlah modal sendiri.

(17)

Manajemen Keuangan 13 Analisa ini dapat dilakukan dengan menggunakan rasio sebagai berikut:

a. Margin laba kotor (gross profit margin), merupakan ukuran persentase dari setiap hasil sisa penjualan sesudah perusahaan membayar harga pokok penjualan.

b. Margin laba operasi (operating profit margin), merupakan ukuran persentase dari setiap hasil sisa penjualan sesudah semua biaya dan pengeluaran lain dikurangi kecuali bunga dan pajak, atau laba bersih yang dihasilkan dari setiap rupiah penjualan.

c. Margin laba bersih (net profit margin), merupakan ukuran persentase dari setiap hasil sisa penjualan sesudah dikurangi semua biaya dan pengeluaran, termasuk bunga dan pajak.

Berikut macam-macam rasio rentabilitas terdiri dari sebagai berikut:

a. Keuntungan dari penjualan (Profit margin on sales) adalah rasio yang mengukur margin laba atas penjualan. Untuk mengukur rasio ini digunakan beberapa rasio antara lain :

1. Margin Laba Kotor (Profit margin) adalah raion yang digunakan untuk menggambarkan laba kotor yang dapat dicapai dari jumlah penjualan. Rumus untuk mengitung rasio ini adalah :

Margin Laba Kotor = ࡼࢋ࢔࢐࢛ࢇ࢒ࢇ࢔ − ࡴࡼࡼ

ࡼࢋ࢔࢐࢛ࢇ࢒ࢇ࢔ ࡮ࢋ࢙࢘࢏ࢎ ݔ 100%

2. Margin Laba Bersih (Net Profit margin) adalah rasio dengan membandingkan laba bersih setelah pajak dengan penjualan bersih. Rasio ini menunjukan pendapat bersih perusahaan atas penjualan. Semakin tinggi rasio laba bersih yang dicapai hal tersebut menunjukan bahwa semakin efektif operasional perusahaan dalam menghasilkan laba bersihnya. Rata- rata industri untuk Net Profit margin adalah 20%. Rumus yang digunakan untuk menghitung adalah :

Margin Laba Bersih = ࡱ࡭ࢀ

ࡼࢋ࢔࢐࢛ࢇ࢒ࢇ࢔ ࡮ࢋ࢙࢘࢏ࢎ ݔ 100%

(18)

Manajemen Keuangan 14 b. Pengembalian investasi (Return on Invesment) / ROI adalah rasio yang menunjukan hasil atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan atau suatu ukuran tentang efektivitas manajemen yaitu dengan membandingkan laba bersih setelah pajak dengan total aktiva. Rata – rata industri untuk ROI adalah 30%. rumus untuk mengitungnya adalah sebagai berikut :

Return On Invesment = ࡱ࡭ࡵࢀ

ࢀ࢕࢚ࢇ࢒ ࡭࢑࢚࢏࢜ࢇ ݔ 100%

c. Pengembalian modal (Return on Equity) / ROE adalah rasio yang mengukur laba bersih sesudah pajak dengan ekuitas. Bisa dikatakan bahwa rasio yang memperlihatkan sejauh manakah perusahaan mengelola modal sendiri secara efektif.

Rata- rata industri sebesar 40%. Semakin tinggi rasio ini semakin baik. Artinya posisi pemilik perusahaan semakin kuat, demikian pula sebaliknya. Rumus yang digunakan untuk menghitung ROE adalah :

Return On Equity = ࡱ࡭ࡵࢀ

ࡱ࢛ࢗ࢏࢚࢟ ݔ 100%

E. Kinerja Keuangan

Kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dipakai untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melakukan dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. Dan beberapa tahap yang digunakan untuk mengalisis kinerja keuangan adalah:

1. Melakukan review terhadap data laporan keuangan hal ini dilakukan pada laporan keuangan yang sudah dibuat tersebut sesuai dengan penerapan kaidah-kaidah yang berlaku secara umum dalam standard akutansi. Sehingga laporan yang dihasillkan dapat dipertanggung jawabkan.

2. Melakukan penilaian masuk pada tahap dimana dilakukan penyesuaian kondisi dan permasalah yang sedang dilakukan sehingga hasil dari perhitungan tersebut akan memberikan suatu kesimpulan sesuai dengan analisis yang diinginkan.

(19)

Manajemen Keuangan 15 3. Melakukan perbandingan terhadap hasil perhitungan yang telah diperoleh dari hasil perhitungan yang sudah diperoleh tersebut, kemudian dilakukan perbandingan dengan hasil hitugnan dari berbagai perusahan lainnya. Metode yang paling umum digunakan adalah a. Time series analysis yaitu membandingkan secara antar waktu atau antar periode.

Dengan tujuan ini nantinya akan terlihat secara grafik.

b. Cross sectional approach adalah melakukan perbandingkan terhadap hasil perhitungan rasio-rasio yang telah dilakukan antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya dalam ruang lingkup yang sejenih yang dilakukan secara bersamaan.

4. Melakukan penafsiran terhadap berbagai permasalah yang dilakukan

5. Mencari dan memberikan pemecahan masalah terhadap berbagai permasalah yang ditemukan

Latihan Soal

1. Apakah pengertian dari rasio keuangan?

2. Sebutkan pihak-pihak yang berkepentingan terhadap analisa rasio keuangan?

3. Sebutkan pembandingan yang dilakukan oleh para penganalisa rasio keuangan?

4. Apa pengertian dari rasio likuiditas?

5. Sebutkan macam-macam rasio solvabilitas?

(20)

Manajemen Keuangan 16

BAB 3: MODAL DALAM PERUSAHAAN

Modal adalah bagian paling penting yang dimiliki oleh sebuah organisasi atau perusahaan, modal merupakan aliran darah untuk perusahaan yang membuat perusahaan bisa berjalan dan dapat melaksanakan aktivitas produksi dan aktivitas – aktivitas bisnis lainnya. Tak perlu dibayangkan jika sebuah perusahaan tanpa modal (yang berbentuk uang) bisa jadi perusahaan tersebut tetap bisa berjalan, namun aktivitasnya akan sangat terbatas. Ada tiga pengertian dari dana atau fund yaitu:

1. Dana sama dengan modal kerja sehingga laporan sumber dan penggunaan dana menggambarkan suatu ringkasan sumber dan penggunaan modal kerja dan perubahan unsur-unsur modal kerja selama periode yang bersangkutan.

2. Dana sama dengan kas sehingga laporan sumber dan penggunaan modal kerja menggambarkan sumber dan penggunaan kas selama periode yang bersangkutan.

3. Dana sebagai net monetary assets yaitu kas dan aktiva lain yang mempunyai sifat yang sama dengan kas

Modal kerja adalah net working capital atau kelebihan aktiva lancar atas hutang lancar sedang modal kerja sebagai aktiva lancar digunakan gross working capital (modal kerja bruto) Modal kerja harus cukup jumlahnya dalam arti harus cukup membiayai pengeluaran-pengeluaran atau operasi perusahaan sehari-hari karena dengan modal kerja yang cukup dapat menguntungkan bagi perusahaan disamping perusahaan dapat beroperasi dengan ekonomis dan efisien. Ada tiga konsep atau definisi dari modal kerja yaitu:

1. Konsep Kuantitatif dimana konsep ini menitik beratkan pada jumlah yang diperlukan untuk mencukupi kebutuhan perusahaan dalam membiayai operasinya yang bersifat rutin sehingga dengan konsep ini modal kerja adalah jumlah aktiva lancar (gross working capital).

2. Konsep Kualitatif ialah konsep ini menitik beratkan pada kualitas modal kerja, dalam konsep ini pengertian modal kerja adalah kelebihan aktiva lancar terhadap hutang jangka pendek (net working capital).

3. Konsep fungsionil dimana konsep ini menitik beratkan fungsi dari dana yang dimiliki dalam rangka menghasilkan pendapatan dari usaha pokok.

(21)

Manajemen Keuangan 17 A. Sumber Modal

Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah modal kerja yang cukup bagi perusahaan adalah sifat dan type perusahaan,waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi atau memperoleh barang yang akan dijual serta harga per satuan barang tersebut, syarat pembelian bahan atau barang dagangan,syarat penjualan dan tingkat perputaran persediaan.Modal pada dasarnya berasal dari dua sumber yaitu

1. Dalam perusahaan (internal) sumber modal internal berasal dari setiap aktivitas atau pun kegiatan usaha yang dijalankan oleh perusahaan yang menghasilkan keuntungan. Beberapa sumber modal internal perusahaan yang dapat digunakan yaitu laba ditahan, akumulasi penyusutan dan beberapa sumber modal lainnya.

a. Laba ditahan merupakan besarnya laba yang tidak dibagikan kepada para pemilik saham tetapi dimasukan dalam cadangan.Besar kecinya laba ditahan tergantung dari besarnya laba yang diperoleh selama periode tertentu, kebijakan deviden dan plowingback policy (kebijakan menanamkan kembali dalam perusahaan) yang dijalankan oleh perusahaan yang bersangkutan.

b. Depresiasi adalah pengurangan nilai terhadap aktiva tetap selain tanah karena dipakai atau karena kerusakan secara teknis. Sementara sebelum depresiasi digunakan untuk mengganti aktiva tetap yang akan diganti , dapat digunakan untuk membelanjai perusahaan meskipun waktunya terbatas sampai saat penggantian tersebut.

2. Luar perusahaan (eksternal) berbeda dengan sumber modal internal yang cenderung terbatas (yaitu hanya dari hasil aktivitas usahanya saja), sumber modal eksternal berasal dari pihak – pihak luar yang mau bekerja sama dengan perusahaan. Beberapa pihak yang sering kali digunakan oleh perusahaan untuk mendapatkan modal yaitu bank, koperasi, kreditur, supplier, dan juga pasar modal.

a. Suplier memberikan dana kepada perusahaan dalam bentuk penjualan barang secara kredit baik kredit jangka pendek maupun jangka menengah.

b. Lembaga perbankan adalah lembaga kredit yang mempunyai tugas utama memberikan kredit disamping pemberian jasa-jasa lain di bidang keuangan. Kredit yang diberikan berupa kredit jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang.

c. Pasar modal (Capital Market) adalah suatu pengertian abstrak yang mempertemukan dua kelompok yaitu calon pemodal atau investor dengan emiten yang membutuhkan dana jangka menengah dan jangka panjang. Ada dua jenis pasar modal pasar perdana ialah pasar bagi efek yang pertama kali diterbitkan dan ditawarkan dalam pasar modal

(22)

Manajemen Keuangan 18 dan Pasar sekunder ialah pasar bagi efek yang sudah ada dan sudah diperdagangkan dalam bursa efek.

Pada umumnya pemberian kredit oleh bank adalah berdasarkan hasil penilaian dari bank terhadap permohonan kredit, yang biasa dikenal dengan pedoman 3R yaitu sebagai berikut :

1. Return merupakan hasil yang diharapkan dapat diperoleh dari penggunaan kredit tersebut.

Dalam hal ini bank akan menilai bagaimana kredit dari bank tersebut akan digunakan oleh perusahaan pemohon kredit

2. Repayment Capacity saat bank harus menilai kemampuan perusahaan pemohon kredit untuk dapat membayar kembali pinjamannya pada saat kredit tersebut harus dibayar.

3. Risk-bearing ability dimana Bank akan menilai perusahaan pemohon apakah mempunyai kemampuan untuk menanggung resiko kegagalan/ketidakpastian yang bersangkutan dengan penggunaan kredit tersebut.

Bank juga melihat dari sisi konsumen dengan kriteria sebagai berkkut dalamn 5C yaitu :

1. Character kreditur menyangkut segi pribadi, watak dan kejujuran dari pimpinan perusahaan dalam pemenuhan kewajiban-kewajiban finansialnya. Sifat atau watak dari seseorang yang akan diberikan kredit benar-benar harus dipercaya. Dalam hal ini bank meyakini benar bahwa calon debiturnya memiliki reputasi baik, artinya selalu menepati janji dan tidak terlibat hal-hal yang berkaitan dengan kriminalitas, misalnya penjudi, pemabuk, atau penipu. Untuk dapat membaca sifat atau watak dari calon debitur dapat dilihat sari latar belakang nasabah, baik yang bersifat latar belakang pekerjaan maupun yang bersifat pribadi seperti cara hidup atau gaya hidup yang dianutnya, keadaan keluarga, hobi dan jiwa sosial.

2. Capacity ialah menyangkut kemampuan pimpinan perusahaan beserta stafnya, baik kemampuan dalam manajemen maupun keahlian dalam bidang usahanya. Kemampuan ini diukur dari data-data finansial di waktu-waktu yang lalu.Bank harus mengetahui secara pasti atas kemampuan calon debitur dengan melakukan analisis usahanya dari waktu ke waktu. Pendapatan yang selalu meningkat diharapkan kelak mampu melakukan pembayaran kembali atas kreditnya. Sedangkan bila diperkirakan nantinya tidak mampu maka biasanya bank dapat menolak permohonan dari calon debitur. Capacity sering juga disebut dengan nama Capability.

3. Capital merupakan posisi finansial perusahaan secara keseluruhan yang ditunjukkan oleh ratio finansiilnya dan penekanan pada perimbangan antara jumlah utang dengan jumlah modal sendiri. Capital adalah kondisi kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan yang

(23)

Manajemen Keuangan 19 dikelola calon debitur. Bank harus meneliti modal calon debitur selain besarnya juga strukturnya. Untuk melihat penggunaan modal apakah efektif, dapat dilihat dari laporan keuangan (neraca dan laporan rugi laba) yang disajikan dengan melakukan pengukuran seperti dari segi likuiditas dan solvabilitasnya, rentabilitas dan ukuran lainnya.

4. Collateral menunjukkan besarnya aktiva yang akan diikatkan sebagai jaminan atas kredit yang diberikan oleh bank. Jaminan hendaknya melebihi jumlah kredit yang diberikan.

Jaminan juga harus diteliti keabsahannya, sehingga jika terjadi sesuatu, maka jaminan yang dititipkan akan dapat dipergunakan secepat mungkin.

5. Conditions saat bank akan menilai sampai berapa jauh pengaruh dari adanya suatu kebijakan pemerintah di bidang ekonomi atau pengaruh dari trend ekonomi terhadap prospek perusahaan pemohon kredit. Penilaian kondisi dan bidang usaha yang dibiayai hendaknya benar-benar memiliki prospek yang baik, sehingga kemungkinan kredit tersebut bermasalah relatif kecil.

B. Pembagian Modal

Jenis-jenis modal dikelompokan menjadi dua macam yaitu modal aktif dan modal pasif . modal aktif modal yang tertera pada debit dari neraca yang menggambarkan bentuk-bentuk dalam seluruh dana yang diperoleh perusahaan biasa disebut dengan modal kongkret, sedangkan modal pasif yang tertera pada sebelah kredit dari neraca yang menggambarkan sumber-sumber dari mana dana diperoleh bisa disebut juga termasuk modal abstrak .berikut penjelasan masing- masing modal yaitu :

1. Modal aktif modal yang menunjukkan bentuknya atau modal yang tertera di sebelah debit dari neraca. Berdasarkan cara dan lamanya perputaran, modal aktif atau kekayaan perusahaan dibedakan atas :

a. Aktiva Lancar adalah aktiva yang habis dalam satu kali berputar dalam proses produksi, dan proses perputarannya adalah dalam jangka waktu yang pendek (umumnya kurang dari satu tahun) Contoh: Kas, piutang, surat berharga atau efek, piutang dsb.

b. Aktiva Tetap adalah aktiva yang tahan lama, yang secara berangsur-angsur habis atau tidak habis dalam proses produksi. Contoh aktiva tetap yang tidak habis dalam proses produksi adalah tanah. Contoh aktiva tetap yang secara berangsur-angsur habis dalam proses produksi adalah bangunan-bangunan pabrik, kendaraan, peralatan, dsb.

(24)

Manajemen Keuangan 20 2. Modal pasif modal yang menunjukkan sumber atau asalnya atau modal yang tertera disebelah kredit dari neraca. Pembagian modal pasif berdasarkan asalnya modal pasif dibedakan atas:

a. Modal sendiri atau modal badan usaha adalah modal yang berasal dari dari perusahaan itu sendiri atau berasal dari pemilik modal.

b. Modal asing atau modal kreditur atau utang adalah modal yang berasal dari kreditur yang merupakan utang bagi perusahaan

Ditinjau dari lamanya penggunaan, modal pasif dibedakan sebagai berikut yang pertama modal jangka panjang yang terdiri dari modal jangka panjang yang tertentu waktunya, yaitu modal yang akan tertanam dalam perusahaan dalam jangka waktu yang lama , tetapi terbatas sampai jatuh temponya, misalnya obligasi, hipotek dan yang kedua modal jangka panjang yang tidak tertentu waktunya yaitu modal yang akan tertanam dalam perusahaan selama hidupnya, misalnya modal saham.berikutnya modal jangka pendek terdiri atas modal jangka pendek tertentu waktunya, misalnya utang wesel, kredit dari penjual, dsb dan modal jangka pendek yang tidak tetentu waktunya misalnya kredit rekening koran.

Berdasarkan fungsi bekerjanya aktiva dalam perusahaan modal aktif dibedakan atas modal kerja ( Working Capital Assets) adalah jumlah dari keseluruhan aktiva lancar atau modal kerja adalah kelebihan aktiva diatas utang lancar dan modal tetap (Fixed Capital Assets) Jumlah dari keseluruhan aktiva tetap. Perbedaan Fungsional antara modal kerja dengan modal tetap:

1. Jumlah modal kerja lebih fleksibel artinya dapat lebih mudah diperbesar atau diperkecil, disesuaikan dengan kebutuhannya, sedangkan modal tetap, sekali dibeli tidak mudah dikurangi atau diperkecil.

2. Susunan modal kerja adalah relatif variabel artinya elemen-elemen modal kerja akan berubah-ubah sesuai dengan kebutuhan, sedangkan susunan modal tetap adalah relatif permanen dalam jangka waktu tertentu.

3. Modal kerja mengalami proses perputaran dalam jangka waktu yang pendek , sedangkan modal tetap mengalami proses perputaran dalam jangka waktu yang panjang.

Proses pemindahan modal dapat terjadi Secara tidak langsung pemindahan modal dimana pembentuk modal tidak secara langsung memberikan modalnya kepada perusahaan yang membutuhkan melainkan melalui suatu lembaga kredit maupun secara langsung cara pemindahan dimana pembentuk modal langsung memberikan modal yang dibentuknya kepada

(25)

Manajemen Keuangan 21 perusahaan atau pihak yang membutuhkannya. Sumber penawaran modal menurut cara terjadinya

1. Tabungan suatu perusahaan dikatakan mengadakan tabungan jika perusahaan tersebut menyisihkan sebagian dari keuntungan yang diperolehnya untuk pembentukan cadangan yang bertujuan antara lain untuk memperkuat basis finansial dan untuk membelanja dan ekspansi.

2. Penciptaan uang oleh bank (Uang giral) sumber kedua dari penawaran modal adalah penciptaaan uang atau kredit oleh bank.

3. Intensifikasi penggunaan uang dilakukan dengan cara bank meminjamkan kembali uang yang disimpan oleh masyarakat di bank.

C. Jenis-Jenis Modal

1. Modal Asing adalah modal yang berasal dari luar perusahaan yang sifatnya sementara dan merupakan utang yang harus dibayar kembali Jenis modal asing yaitu sebagai berikut:

a. Utang jangka pendek (Short term debt) adalah modal yang diperoleh dari pinjaman pihak lain dengan jangka waktu pelunasan maksimal satu tahun utang jangka pendek terdiri atas,

1) Kredit dari penjual (Leverancier crediet)merupakan kredit perniagaan (trade credit), terjadi jika penjual melakukan penjualan secara kredit kepada perusahaan 2) Kredit dari pembeli (Afnemers crediet) adalah kredit yang diberikan oleh

perusahaan sebagai pembeli kepada pemasok, dengan cara pembeli membayar terlebih dahulu terhadap barang yang dibelinya, barang baru diterima beberapa waktu kemudian.

3) Kredit Wesel Terjadi jika suatu perusahaan mengeluarkan surat pengakuan utang yang berisi kesanggupan untuk membayar sejumlah uang tertentu kepada pihak tertentu pada saat tertentu, setelah ditanda tangani surat tersebut dapat dijual atau diuangkan di bank.

b. Utang jangka menengah (Intermediate term debt) adalah utang yang jangka waktu atau umumnya adalah lebih dari satu tahun dan kurang dari 10 tahun. Jenis-jenis utang jangka menegah:

1) Tearm Loan adalah kredit usaha dengan umur lebih dari satu tahun dan kurang dari 10 tahun, yang umumnya pembayarannya dilakukan secara angsuran.

(26)

Manajemen Keuangan 22 2) Leasing suatu persetujuan atas dasar kontrak dimana pemilik dari aktiva (lessor) menginginkan pihak lain (lease) untuk menggunakan jasa dari aktiva tersebut selama suatu periode tertentu. Atas pelayanan yang diterima lease harus membayar kewajiban. Bentuk utama dari leasing:

a) Sale and Leaseback pemilik aktiva menjual aktiva kepada leasing corporation atau bank dan bersamaan dengan itu dibuat kontrak leasing untuk menggunakan aktiva tersebut selama suatu periode tertentu dengan syarat- syarat tertentu.

b) Services Leases atau Operating Leases memberikan services baik mengenai bidang finansialnya maupun mengenai pemeliharaannya.

c) Financial leases adalah bentuk leasing yang tidak memberikan maintenance services, tidak dapat dibatalkan dan harus diangsur secara penuh.

c. Utang jangka panjang ( Long term debt) adalah utang dengan jangka waktu pelunasan biasanya waktu tenor utangnya lebih dari 10 tahun ,jenis utang jangka panjang adalah :

1) Pinjaman obligasi adalah pinjaman uang untuk jangka waktu yang panjang, dimana si debitur mengeluarkan surat pengakuan utang dengan nilai nominal tertentu.berikut macam-macam obligasi yaitu :

a) Obligasi Biasa (Bonds) yaitu obligasi yang bunganya tetap dibayar oleh debitur dalam waktu-waktu tertentu, baik Debitur dalam kondisi laba maupun rugi.

b) Obligasi Pendapatan (Income Bonds) yaitu obligasi dimana pembayaran bunga hanya dilakukan pada waktu debitur mendapatkan keuntungan, tetapi Kreditur mempunyai hak kumulatif artinya jika pada suatu tahun perusahaan menderita kerugian sehingga bunga tidak dibayarkan, jika tahun berikutnya debitur memperoleh keuntungan maka Kreditur berhak untuk menuntut bunga dari tahun yang belum dibayarkan bunganya.

c) Obligasi yang dapat dipertukarkan (Convertible Bonds) adalah obligasi yang memberikan kesempatan kepada pemegang surat obligasi untuk menukarkanya dengan saham dari perusahaan yang bersangkutan.

2) Pinjaman hipotik (Mortgage) adalah pinjaman jangka panjang dimana kreditur diberi hak hipotik terhadap suatu barang tidak bergerak, supaya jika Debitur tidak memenuhi kewajibannya, barang tersebut dapat dijual yang digunakan untuk membayar utangnya.

(27)

Manajemen Keuangan 23 Dana yang berasal dari sumber eksternal terdiri dari modal asing dan modal sendiri.

Perbedaan antara modal asing dan modal sendiri adalah

Modal Asing Modal Sendiri

1. Modal yang terutama memperhatikan 1. Modal terutama dan berkepentingan

kepada kepentingannya sendiri, yaitu terhadap kontinuitas kelancaran dan

kreditur keselamatan perusahaan.

2. Modal yang tidak mempunyai 2. Modal yang dengan kekuasaannya

pengaruh terhadap penyelenggaraan dapat mempengaruhi politik

perusahaan perusahaan.

3. Modal dengan beban bunga yang 3. Modal yang mempunyai hak atas

tetap, tanpa memandang adanya laba sesudah pembayaran bunga

keuntungan atau kerugian. kepada modal asing

4. Modal yang hanya sementara turut 4. Modal yang digunakan di dalam

bekerjasama di dalam perusahaan perusahaan untuk waktu yang tidak 5. Modal yang dijamin modal yang terbatas atau tidak tertentu lamanya.

mempunyai hak didahulukan (hak 5. Modal yang menjadi jaminan dan

preferent) sebelum modal sendiri di haknya adalah sesudah modal asing

dalam likuidasi. di dalam likuidasi.

Pihak bank meskipun memberikan pinjaman pada perusahaan tidak mempunyai pengaruh/wewenang untuk campur tangan dalam perusahaan. Oleh sebab itu pihak bank harus hati-hati dalam memberikan kredit/pinjaman, dengan cara meneliti secara seksama kinerja perusahaan. Resiko dan bank adalah perusahaan tidak mampu membayar angsuran dan bunga sesuai dengan kesepakatan/perjanjian yang ada. Dari pihak perusahaan hutang bank mempunyai akibat perusahaan harus membayar angsuran pinjaman dari bunga secara tetap, tidak peduli laba-rugi. Oleh sebab itu keputusan hutang kepada bank harus didasarkan perhitungan yang cermat terhadap kemampuan perusahaan rnembayar dan biasanya dikaitkan dengan kinerja produksi, pemasaran d yang berpengaruh terhadap aspek financial. Modal asing hanya sementara ikut bekerjasama dengan perusahaan dalam arti apabila perusahaan diatas sudah membayar pinjaman dan bunganya secara lunas kepada bank dan selanjutnya tidak perlu lagi pinjaman/hutang maka bank tidak ada lagi kerjasama/ikut dalam perusahaan.

(28)

Manajemen Keuangan 24 2. Modal Sendiri

Modal yang berasal dari pemilik perusahaan dan yang tertanam di dalam perusahaan untuk waktu yang tidak terlalu lama. Oleh karena itu modal sendiri ditinjau dari sudut likuiditas merupakan dana jangka panjang yang tidak tertentu waktunya. Modal sendiri selain berasal dari luar perusahaan dapat juga berasal dari dalam perusahaan sendiri, yaitu modal yang dihasilkan atau dibentuk sendiri di dalam perusahaan.

Modal sendiri yang berasal dari “sumber intern” ialah dalam bentuknya keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Adapun modal sendiri yang berasal dari Sumber ekstern ialah modal yang berasal dari pemilik perusahaan. Modal yang berasal dari pemilik perusahaan adalah berbagai macam bentuknya menurut bentuk hukum dari masing-masing perusahaan yang bersangkutan.

a. Modal Saham

Saham adalah tanda bukti pengambilan bagian atau peserta dalam suatu PT. Bagi perusahaan yang bersangkutan, yang diterima dari hasil penjualan sahamnya akan tetap tertanam di dalam perusahaan tersebut selama hidupnya, meskipun bagi pemegang saham sendiri itu bukanlah merupakan penanaman yang permanen, karena setiap waktu pemegang saham dapat menjual sahamnya. Adapun jenis-jenis dan saham adalah sebagai benikut:

1) Saham biasa (Commond Stock)

Pemegang saham bisa akan mendapat deviden pada akhir tahun pembukuan, hanya kalau perusahaan tensebut mendapatkan keuntungan. Apabila perusahaan tersebut tidak mendapatkan keuntungan kalau mendapat kerugian, maka pemegang saham tidak akan mendapat deviden, dan mengenai ini ada ketentuan hukumnya yaitu:

bahwa suatu perusahaan yang menderita kerugian, selama kerugian itu belum dapat ditutup, maka selama ini perusahaan tidak diperbolehkan membayar dividen.

Adapun fungsi dari saham biasa di dalam perusahaan adalah:

a) Sebagai alat untuk mernbelanjai perusahaan dan terutama sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan akan modal permanenan

b) Sebagai-alat untuk menentukan pembagian laba.

c) Sebagai alat untuk mengadakan fusi atau penggabungan dan perusahaan- perusahaan.

d) Sebagai alat menguasai perusahaan

Gambar

Tabel 5.1. Budget Penerimaan dan Pengeluaran Kas Selama 6 Bulan
Grafik  tersebut  menggambarkan  perjalanan  atau  perputaran  dana  yang  diinvestasikan  dalam  aktiva  tetap  dengan  harga  pembelian  Rp  100.000,00  dengan  umur  penggunaan  selama  10  tahun  tanpa  nilai  residu  (salvage  value)

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan Instruksional Umum : Mata Kuliah Keilmuan & Keterampilan Manajemen Keuangan merupakan mata kuliah yang diharapkan mampu meningkatkan kompetensi mahasiswa

Model sistem manajemen keuangan terencana dan untuk start-up bisnis UMKM yang meliputi pengelolaan keuangan diharapkan mampu melakukan pengelolaan data penjurnalan, pengelolaan

Setelah mengikuti perkuliahan ini, mahasiswa diharapkan mempunyai kompetensi dalam memahami konsep dasar, metode analisis dan fungsi- fungsi manajemen keuangan

Setelah menempuh mata kuliah ini, mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan konsep-konsep dasar manajemen keuangan, mampu mengidentifikasi, menganalisis dan memecahkan

Manajemen keuangan di apotek merupakan sistem manajemen terhadap fungsi-fungsi keuangan yang ada di apotek sehingga dalam memahami manajemen keuangan tersebut,

Jurnal Pendidikan Tambusai 466 Pengaruh Fintech Payment dan Literasi Keuangan terhadap Perilaku Manajemen Keuangan Mahasiswa Muhamad Luthfi Ihsanny1, Siti Aulia Adawiyah2, Fajra

Tim Penyusun yang terdiri dari akademisi dan praktisi terpercaya di masing-masing industri berharap Buku Seri Literasi Keuangan untuk Perguruan Tinggi - Perencanaan Keuangan dapat

Tujuan dan Fungsi Manajemen Keuangan Pendidikan Adapun tujuan dari manajemen keuangan adalah untuk memperoleh, dan mencari peluang sumber-sumber pendanaan bagi kegiatan sekolah, agar