3. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat pengelolaan Masjid Bandara Sultan Babullah Desa Tafure Kecamatan Ternate Barat Provinsi Maluku Utara. Masjid Bandara Sultan Babullah Ternate yang berdiri di Desa Tafure, Kecamatan Ternate Barat, Kota Ternate.
Rumusan masalah
Pengelola Masjid Bandara Dalam Mengembangkan Pelayanan Ibadah Komunal di Masjid Bandara Sultan Babullah Ternate, Desa Tafure, Kecamatan Ternate Barat, Provinsi Maluku Utara.”
Tujun penelitian
Kegunaan Penelitian
Menjadi panduan kepada institusi masjid lain yang ingin memajukan masjid untuk kemaslahatan jamaah seperti yang ada di masjid “al-Hijrah”, kampung Tafure, daerah Ternate Barat, Kota Ternate, dalam melaksanakan perluasannya. Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah.
Defenisi Istilah atau Defenisi Operasional
Tinjauan tentang pengembangan kegiatan ibadah jama’ah
Arsitektur merupakan seni membangun masjid yang dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: peran dan perkembangan kebudayaan daerah akibat keberagaman bangsa Indonesia, peran dan pengaruh teknologi dan campuran ilmu pengetahuan. Segala perlengkapan dan fasilitas masjid harus dijaga dan dirawat dengan baik, antara lain: karpet atau tikar shalam, papan pengumuman dan peralatan elektronik seperti speaker, amplifier dan lain sebagainya.
Tinjauan tentang makna ibadah a). Arti ibadah
Dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan dengan hati yang takut (kerana mereka mengetahuinya), sesungguhnya akan kembali kepada Tuhan mereka29. Dalam surah al-Baqarah ayat 187, perkataan يدابع bermaksud hamba, maka ayat tersebut menyatakan bahawa apabila hamba-Ku bertanya tentang Aku, hendaklah dia menjawab bahawa Allah itu dekat dan dapat mengabulkan permohonan hambanya. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila mereka memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran30.
Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu bapa, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, jiran tetangga yang dekat dan jiran tetangga yang jauh, dan sahabat yang setara, ibnu sabil dan hambamu. Ibadah ialah bertakarub (mendekat) kepada Allah dengan mentaati segala perintahnya, menjauhi segala larangannya dan mengamalkan segala yang diizinkan. Terdapat dua jenis ibadah umum: segala yang diizinkan Allah SWT, manakala ibadah khusus ialah yang telah dilakukan. Orang yang tidak sedar dalam erti kata tidak berakal, belum matang apabila melakukan ibadah atau amalan dikira tarbiah, maka pahalanya adalah untuk ibu bapa dan orang yang mendidiknya.
Ruang lingkup penelitian a. Subyek penelitian
Penelitian Nazir merupakan upaya pencarian fakta dengan menggunakan metode obyektif yang jelas untuk menemukan hubungan faktual dan menghasilkan proposisi dan hukum37. Penelitian ini mendeskripsikan tentang manajemen pengembangan kegiatan ibadah jamaah Jamia al-Hijrah kelurahan Tafure kecamatan Ternate Barat Kota Ternate yang melalui kegiatan ini dapat menjadi salah satu upaya meningkatkan pengembangan jamaah. Objek penelitiannya adalah manajemen pengembangan kegiatan ibadah berjamaah yang dikembangkan di masjid al-Hijrah desa Tafure kecamatan Ternate Barat kota Ternate.
Jenis penelitian
Sumber data a. Data primer
Teknik pengumpulan data
Untuk mengetahui data terkait pengelolaan pembangunan jamaah Masjid Bandara Sultan Babullah Kelurahan Tafure Kecamatan Ternate Barat Kota Ternate. Metode observasi merupakan suatu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memeriksa pengamatan secara sistematis dan mencatat fenomena-fenomena yang diselidiki. Peneliti akan melakukan observasi terhadap program atau bidang pengembangan yang mampu menarik jamaah ke Masjid al-Hijrah Kelurahan Tafure Kecamatan Ternate Barat Kota Ternate.
Observasi ini dilakukan untuk memperkuat dan mencari data mengenai pengelolaan pengembangan kegiatan jamaah yang dilaksanakan untuk meningkatkan kesejahteraan masjid dan kesejahteraan jamaah di Masjid al-Hijrah Desa Kaseraa Laut Kecamatan Batu Lappa Pinrang. Daerah. Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah buku-buku dokumen yang ada di Masjid al-Hijrah Kelurahan Tafure Kecamatan Ternate Barat Kota Ternate. Dan segala data yang mendukung ilmu pengelolaan perkembangan kegiatan jamaah, yang meliputi perkembangan masjid dan penelitian terkait.
Fokus penelitian
Deskripsi fokus penelitian
Keberhasilan pengelolaan pengelolaan masjid hendaknya diwujudkan dalam bentuk nyata sehingga dapat dirasakan oleh seluruh jamaah Masjid Bandara Sultan Babullah pada khususnya. Maka pengelolaan Masjid Bandara Sultan Babullah diadakan untuk mempercantik Masjid Bandara Sultan Babullah, dalam proses ini pengurus masjid atau takmir masjid menerapkan tiga bentuk pengelolaan masjid yaitu idaroh, imaroh dan ri'ayah. Untuk menggambarkan pengurus dalam menyelenggarakan atau mengarahkan suatu kegiatan untuk mencapai suatu tujuan, maka perlu diketahui faktor-faktor pendukung dan penghambat proses pengelolaan masjid, sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan dan evaluasi bagi pihak pengelola untuk mampu. mencari. solusi dalam mengembangkan kegiatan ibadah berjamaah agar tepat sasaran.
Secara umum faktor pendukung dalam pengelolaan perkembangan kegiatan jamaah yang dihadapi pengurus masjid adalah penataan program kegiatan, jumlah jamaah dan loyalitasnya, adanya komunikasi dan kerjasama yang baik antara pengurus masjid dan jamaah di masyarakat.
Validitas data
Teknik Analisis Data
Masjid Bandara Sultan Babullah Ternate terletak di Bandara Sultan Babullah RT.10 Kelurahan Tafure, Kecamatan Ternate Barat, Kota Ternate. Awalnya Masjid Bandara Sultan Babullah terletak di bagian timur yang hanya berukuran kecil dan mampu menampung 50 jamaah saja. Saeful Bahri, ST,MM,Tr, telah menunjuk Bapak Parakassi sebagai Ketua Pengelola Masjid Bandara Sultan Babullah Ternate yang baru.
Umumnya letak geografis Masjid Bandara Sultan Babullah jauh dari pemukiman warga atau kerumunan orang dalam jumlah besar. “Menjadikan Masjid Bandara Sultan Babullah Ternate menjadi lebih baik dan mampu mewujudkan masyarakat Islam sesuai Al-Qur’an dan Sunnah.” Kompilasi Pengelolaan Masjid Bandara Sultan Babullah Ternate Kelurahan Tafure Kecamatan Ternate Barat Kota Ternate. Masa konsultasi: 1.
Peranan dan Pengelolaan manajemen masjid dalam pengembangan kegiatan jamaah masjid Bandara Sultan Babullah Ternate
Pengelolaan Masjid Bandara Sultan Babullah Ternate dilihat dari tiga bidang pengembangan kegiatan jamaah yaitu idaroh, imaroh dan ri'ayah. Pengelolaan masjid dalam pengembangan aktivitas jamaah di Masjid Bandara Sultan Babullah Ternate dari bidang ibadah sudah mencapai 50%, hal ini terlihat dari aktivitas di masjid selama ini. Di kawasan imaroh ini fokusnya pada peningkatan kesejahteraan jemaah dengan sumber daya manusia yang baik.Pengurus masjid bandara menyediakan lemari di dalam masjid yang ada di dalam lemari.
Masjid Sultan Babullah Ternate di kawasan ri'ayah yang meliputi pemeliharaan masjid dari sisi bangunan baik dari segi keindahan, kebersihan dan kebersihan masjid banyak mendapat perhatian oleh jamaah dan masjid- administrator. Hanya saja pengurus masjid belum memasang pintu oleh pengurus masjid, sudah ada rencana pengurus dan jemaah tidak memasang pintu. Sehingga sisa makanan dan minuman jamaah dibuang begitu saja ke depan atau ke samping halaman masjid.
Implementasi manajemen dalam pengembangan kegiatan ibadah jamaah masjid Bandara Sultan Babullah
Muhammadiyah Makassar sengaja diberangkatkan dari kampusnya untuk membantu pengembangan ibadah berjamaah di Bandara Sultan Babullah Ternate, mengingat adanya kerjasama antara kampus dengan pihak pengelola masjid bandara. Maka pada awal kepemimpinannya, langkah pertama yang dilakukan adalah bagaimana menghidupkan kembali masjid bandara Sultan Babullah Ternate dengan menata pengelolaan yang baik dengan melengkapi kegiatan-kegiatan di masjid, kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan kualitas ibadah bersama jamaah. Tadarusan Ramadhan ini biasanya dilakukan pada saat salat tarawiya dan salat subuh di Masjid Bandara Sultan Babullah Ternate yang diikuti jamaahnya.
Sibawaih, S.H.I dalam rapat pengurus masjid menyambut bulan suci Ramadhan, mempertimbangkan untuk memanfaatkan momen Ramadhan untuk memulai kegiatan ibadah berjamaah di masjid. Pengajian Ramadhan merupakan kegiatan pengembangan ibadah berjamaah di Masjid Bandara Sultan Babullah pada bulan suci Ramadhan setelah tadarusan Ramadhan. Faktor pendukung dan penghambat pengelolaan Masjid Bandara Sultan Babullah dalam pengembangan kegiatan ibadah berjamaah.
Faktor pendukung dan penghambat manajemen masjid Bandara Sultan Babullah dalam pengembangan kegiatan ibadah jama’ah
Faktor pendukung a. Majelis Taklim
Komunikasi dan kerjasama antara pengurus dan jamaah sangat baik di Masjid Bandara Sultan Babullah. Dan hal inilah yang menjadi landasan bagi pihak pengelola Masjid Bandara Sultan Babullah Ternate, agar kegiatan sederhana yang dilaksanakan di masjid tersebut tampak berhasil karena adanya komunikasi dan kerjasama yang baik antara pihak pengelola dan jamaah Masjid Bandara Sultan Babullah Ternate76. Saat ini, Masjid Bandara Sultan Babullah dapat dikatakan memiliki dana yang cukup untuk kebutuhan program di masjid saat ini.
Kendaraan yang digunakan guru TPA di Masjid Bandara adalah Sepeda Motor Airport Service yang dipinjamkan kepada mereka untuk keperluan sehari-hari mengajar di Masjid Bandara Sultan Babullah Ternate77. Rutin masuk Masjid Bandara Sultan Babullah pada hari Jumat tanggal 78 dari kotak amal masjid. Pengurus Masjid Bandara Sultan Babullah Ternate sangat antusias dengan pembangunan TPA di masjid tersebut.
Penghambat
Meski jumlahnya saat ini masih sangat sedikit, namun hal tersebut tidak menyurutkan semangat para pengurus masjid khususnya pengelola bidang dakwah dan pendidikan untuk selalu mengecek dan mengevaluasi kegiatan Taman Pendidikan Al-Qur'an dari segi perkembangan peserta didiknya, baik dari segi kualitas peserta didik maupun kuantitas peserta didik79. Selain itu, para guru Taman Pendidikan Al-Qur'an tetap semangat dalam mengajarkan materi yang ada. Hambatan pelaksanaan program Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) di Masjid Bandara Sultan Babullah adalah siswa yang kurang tanggap terhadap peraturan yang ada di Masjid Bandara Sultan Babullah dan waktu pembelajaran yang kurang lama, sehingga proses pembelajaran kurang efektif dan efisien. Kendala lainnya adalah kurangnya kerjasama dan kesadaran dari orang tua siswa untuk memotivasi anaknya agar aktif di taman pendidikan Al-Qur’an.
Minimnya fasilitas yang menunjang pembelajaran di taman pendidikan Al-Quran juga menjadi salah satu penyebab kendala sehingga santriwan dan santriwati tidak memiliki semangat atau kemampuan yang besar untuk belajar di taman pendidikan Al-Quran. Tidak mungkin. menyangkal bahwa fasilitas atau media pembelajaran yang kurang akan menghasilkan pembelajaran yang memuaskan. Kendala selanjutnya bagi taman pendidikan Al-Qur'an di Masjid Sultan Babullah adalah metode pembelajaran yang kurang menyenangkan atau. Pengelola Masjid Bandara Sultan Babullah Ternate sangat berperan penting dalam meningkatkan kualitas kegiatan ibadah berjamaah dan pendidikan Islam di Masjid Sultan Babullah Ternate, hal ini dibuktikan dengan diadakannya kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di Masjid Sultan Babullah, seperti Taman Pendidikan Al-Quran, Majlis Taklim dan lain-lain. -lainnya.
Saran
Pendidikan yang ditempuh penulis adalah: DDI Sadar Desa Sadar, lulus pada tahun 2007. Kemudian melanjutkan pendidikan pada tahun 2013 di Ma'had Al-Birr Unismuh Makassar, (D2 Pendidikan Bahasa Arab dan Ilmu Agama Islam) Lulus pada tahun 2016. Dan penulis melanjutkan pendidikan di Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar/Prodi Komunikasi Penyiaran Islam dan lulus pada tahun 2020.
Penulis menempuh pendidikan selama setahun di Sudan, setelah itu ada panggilan baru untuk lulus dari Universitas Islam Madinah, Kerajaan Arab Saudi, pada pertengahan tahun 2020. Penulis menyelesaikan pelatihan Da’i (Tadribuddu’aat) di Ma’had Al-Birr Unismuh Makassar pada tahun 2016 dan dikirim ke Kota Ternate Provinsi Maluku Utara selama 12 bulan kemudian sebagai pengabdian masyarakat yaitu di. Setelah penulis kembali ke kota Makassar dan diangkat menjadi pengelola Radio INSANIA MAKASSAR pada tahun 2018-2019.