• Tidak ada hasil yang ditemukan

manajemen masjid nurul huda dalam meningkatan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "manajemen masjid nurul huda dalam meningkatan"

Copied!
80
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Bagaimana implementasi pengurus Masjid Nurul Huda dalam meningkatkan amalan keagamaan di Desa Tanete Kecamatan Angeraja Kabupaten Enrekang Provinsi Sulawesi Selatan. Apa saja faktor pendukung dan penghambat pengelolaan Masjid Nurul Huda di Desa Tanete Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang Provinsi Sulawesi Selatan.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Takmir masjid diharapkan dapat membentuk dewan masjid, sehingga dewan masjid dapat berfungsi dengan baik.

KAJIAN PUSTAKA

Penegertian Manajemen

Fugsi-Fungsi Manajemen

Masjid

  • Pengertian Masjid
  • Fungsi Dan Peran Masjid

Secara linguistik, kata masjid diartikan sebagai tempat di mana umat Islam dapat beribadah.17 Masjid memiliki makna yang besar dalam kehidupan umat Islam, baik secara jasmani maupun rohani. E Ayub, dkk, masjid diartikan sebagai tempat berkumpulnya masyarakat dan beribadah secara berjamaah dengan tujuan meningkatkan solidaritas dan persahabatan antar umat Islam. Sejarah telah menunjukkan bahwa hal pertama yang dilakukan Nabi Muhammad SAW untuk meletakkan dasar-dasar masyarakat Islam adalah dengan mendirikan masjid sebagai tempat berkumpul dan berkumpulnya umat Islam untuk mengkaji berbagai hal dan menyelesaikan berbagai permasalahan umat. . Allah SWT.

Saat itu, masjid tidak hanya digunakan sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai lembaga yang memfasilitasi berbagai aktivitas masyarakat. Masjid sebagai tempat ibadah juga bisa dijadikan tempat pernikahan oleh umat Islam. Ayyub menyebutkan sembilan fungsi masjid, yaitu: 28 1. Masjid adalah tempat umat Islam beribadah dan mendekatkannya.

Karena masjid dianggap sebagai tempat suci, maka kegiatan sosialnya hanya dibatasi pada kegiatan yang menunjang kegiatan masyarakat yang berkaitan dengan Islam. Masjid pertama yang didirikan Nabi SAW dijadikan sebagai tempat batas tumbuhnya Islam di Mekkah dan berkembangnya Islam di Madianah.

Pengamalan

  • Pengertian Pengamalan

Ayat tersebut menjelaskan bahawa tujuan mendirikan masjid pada zaman Rasulullah ialah tujuan takwa dan tujuan mudarat. Kerana, pada zaman Rasulullah, terbukti masjid dibina dengan tujuan memudaratkan, dengan tujuan memecahbelahkan umat Islam. Kehadiran masjid dalam menjangkau arus maklumat moden mengukuhkan lagi kedudukannya sebagai alternatif menyahut cabaran zaman, termasuk pusat penerangan Islam yang dipenuhi dengan nilai-nilai kebenaran.

Amalan juga dapat diartikan sebagai suatu proses (act) atau implementasi, suatu proses (act) pemenuhan (kewajiban tugas).35 Menurut Glock dan Stark, ada lima jenis dimensi keagamaan, yaitu: keyakinan (ideologis), dimensi dimensi ibadah atau amalan keagamaan (ritualistik), dimensi evaluasi (experiential), dimensi pengetahuan agama (intelektual).36. Suatu amalan diartikan juga dengan ibadah (ritual), ibadah adalah bagian dari tingkah laku: misalnya memakai pakaian khusus, mengorbankan nyawa dan harta benda, mengucapkan kata-kata resmi tertentu, meditasi (mengheningkan cipta sejenak), doa (doa), ibadah , mengadakan pesta, berpuasa, menari, berteriak-teriak, mencuci dan membaca. 37. Padahal mereka tidak diperintahkan kecuali beribadah kepada Allah dengan ketaatan yang suci kepada-Nya dengan (mengamalan) agama yang suci dan dengan menunaikan shalat dan membayar zakat; dan inilah agama yang benar.38.

Agama

  • Pengertian Agama
  • Fungsi Dan Tujuan Agama

Dari Abu Ruqoyah Tamim Ad Daari radhiallahuanhu, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: Agama itu nasehat [1][2], kami ucapkan: Kepada siapa. Hadits ini menjelaskan bahwa ada lima unsur yang perlu diperhatikan agar diperoleh gambaran yang jelas dan utuh tentang apa yang dimaksud dengan agama. Keterikatan pada suatu bentuk kehidupan yang melibatkan pengenalan terhadap sumber lain di luar manusia dan mempengaruhi tindakan manusia.

Fakta bahwa manusia mempunyai sifat buta agama pertama kali ditegaskan dalam ajaran Islam, yaitu bahwa agama merupakan kebutuhan manusia. Alasan ini pun nampaknya bisa diterima, selain karena keterbatasan akal manusia dalam menentukan sesuatu di luar daya pikir manusia itu sendiri, juga karena manusia sendiri adalah makhluk dha'if (lemah) yang sangat membutuhkan agama. 3) Manusia dalam kehidupannya selalu menghadapi berbagai tantangan, baik yang berasal dari dalam maupun dari luar. Tantangan dari dalam dapat berupa dorongan nafsu dan bisikan setan, sedangkan tantangan dari luar dapat berupa rekayasa dan upaya sengaja manusia untuk menjauhkan manusia dari Tuhan.

METODE PENELITIAN

Lokasi dan Objek Penelitian

Fokus Penelitian

Saat Masjid Nurul Huda dibangun, Wakil Bupati Enrekang, Hj, menjadi orang pertama yang melakukan peletakan batu pertama. Merupakan tempat persinggahan jamaah, hal inilah yang membuat Masjid Nurul Huda semakin berkembang dari tahun ke tahun. “Menjadikan Masjid Nurul Huda Selamat sebagai tempat ibadah yang aman, nyaman, meningkatkan keimanan dan ketaqwaan umat dan jamaah.”

48 Temu bual bersama Muh, Rahman Baco, ketua Dusun Tontonan, pada 13 Julai 2020, di Masjid Nurul Huda. Salah satu program kerajaan ialah menghantar pakar agama ke Masjid Nurul Huda Tontonan. 49 Temubual bersama Muh, Rahman Baco, Ketua Dusun Tontonan, pada 10 Jun 2020, di Masjid Nurul Huda.

Kesadaran Pengurus Ta'mir Masjid Nurul Huda untuk mensejahterakan masjid dan memberikan pelayanan ibadah berjamaah cukup tinggi. 53 Wawancara Pak Sarifuddin jemaah Masjid Nurul Huda, 25 Juli 2020, di Masjid Nurul Huda. 61 Wawancara dengan Bpk. Zailaluddin jemaah masjid pada 15 April 2020 di Masjid Nurul Huda.

Implementasi pengelolaan Masjid Nurul Huda dalam meningkatkan amalan keagamaan yang berlangsung selama ini dikatakan belum efektif.

Diskripsi Fokus

Sumber Data

Dalam metode ini peneliti menggunakan sumber data yang berasal dari informasi atau orang-orang yang mengetahui dan dapat memberikan informasi yang diperlukan dalam penelitian ini serta benar-benar memahami permasalahan yang ingin diteliti di lapangan. Data tersebut diperoleh dari sumber seperti pengurus masjid, tokoh agama, serta data lain yang mendukung penelitian ini. Data sekunder merupakan data pendukung yaitu data primer yang diperoleh dari literatur, dokumen, foto dan referensi yang berkaitan dengan penelitian.

Instrumen Penelitian

Teknik Pengumpulan Data

Metode wawancara merupakan suatu metode yang digunakan melalui percakapan, tatap muka, tanya jawab untuk memperoleh informasi mengenai masalah penelitian. Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah bebas terarah, artinya menanyakan pertanyaan-pertanyaan tentang kegiatan peneliti, namun tetap berpedoman pada ketentuan atau garis-garis yang mengontrol relevan atau tidaknya wawancara tersebut. Metode observasi merupakan suatu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memeriksa pengamatan secara sistematis dan mencatat fenomena-fenomena yang diselidiki.

Teknik observasi adalah metode pengumpulan data yang dilakukan melalui observasi dan pencatatan gejala-gejala yang muncul pada objek penelitian yang dilakukan secara langsung di tempat terjadinya suatu peristiwa, kondisi atau situasi. Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah buku-buku dokumen yang ada di masjid dan segala data yang menunjang pengetahuan tentang pengelolaan masjid termasuk perkembangan di bidang masjid yang berkaitan dengan penelitian.

Teknik Analisis Data

Masjid Nurul Huda pertama kali didirikan pada tahun 1964 dengan alas bambu dan dinding bambu yang dibangun oleh laskar Siliwangi atau tentara Siliwangi. Seiring berjalannya waktu, Masjid Nurul Huda Panggangan direnovasi dan diperluas oleh Komunitas Tongton pada tahun 2006 bulan 6 berukuran 15 kali 20. Berdasarkan hasil dokumentasi dan observasi pada tanggal 11 Juni 2020, Masjid Nurul Huda Desa Tanete Kecamatan Anggeraja, Kabupaten Enrekang mempunyai beberapa sarana dan prasarana diantaranya.

Perencanaan pengelolaan Masjid Nurul Huda sudah berjalan dengan baik karena seluruh unit pengelolaan harus mempunyai rencana yang matang untuk meningkatkan pengelolaan masjid agar jamaah yang hadir di masjid dapat sejahtera dalam beribadah dan lain-lain. Dari kegiatan penelitian yang dilakukan di Masjid Nurul Huda, penulis menilai apa yang dilakukan pengelola renovasi masjid sudah cukup baik. Setiap harinya Masjid Nurul Huda tidak pernah sepi pengunjung, selain menjadi kebanggaan bagi pengurus masjid dan juga bagi jamaah Masjid Nurul Huda.

Letak Masjid Nurul Huda yang berada di jalan raya sangat strategis dan menjadi faktor utama meningkatnya jumlah jamaah. Masjid Nurul Huda terletak di tengah dua kecamatan, di depan situs Mandu (Makam Toraja) dan juga memiliki akses jalan yang mudah bagi pengendara kendaraan bermotor. Pengelolaan Masjid Nurul Huda memang melibatkan unsur masyarakat dan pemerintah, namun menurut informasi dari sumber, tidak semua ormas Islam berkompeten dan terlibat dalam pengelolaan Masjid Nurul Huda.

Semua itu terjadi karena belum adanya kesadaran masyarakat Dusun Panggangan untuk menjaga dan merawat fasilitas yang disediakan atau tersedia di Masjid Nurul Huda.

PEMBAHASAN DAN HASIL PENEITIAN

Implementasi Manajemen Masjid Nurul Huda

Faktor Pendukung dan Penghambat

PENUTUP

Saran

Jamaah travelling selalu memilih Masjid Nurul Huda Panggangan sebagai tempat persinggahan untuk beribadah karena jamaah merasa nyaman berada di dalam masjid untuk menunaikan shalat lima waktu, dan teras masjid yang luas selalu digunakan jamaah untuk bersantai setelah shalat untuk istirahat.53 C. "Masjid ini sering dijadikan tempat peristirahatan jamaah haji karena letaknya yang sangat strategis di tepi sungai. Hal inilah yang menyebabkan jamaah selalu memilih Masjid Nurul Huda sebagai tempat salat." “Dengan banyaknya jamaah yang beribadah di Masjid Nurul Huda, tidak menutup kemungkinan untuk menambah jumlah dana tunai untuk kegiatan dakwah. Selain itu, dengan bertambahnya jumlah uang tunai, hal ini juga menandakan bahwa kesadaran bersedekah di kalangan umat Islam yang beribadah di Masjid Nurul Huda cukup tinggi.”57.

Kemudian pendapatan yang diterima akan dicatat dan dimasukkan ke dalam kas masjid yang nantinya digunakan untuk dakwah dan memberikan santunan kepada yang membutuhkan. Masih banyak masyarakat yang tidak menjaga fasilitas umum yang disediakan di masjid-masjid untuk mensejahterakan jamaahnya, seperti tempat wudhu, banyak kita lihat kran air rusak, kran air tidak tertutup sehingga air mengalir tanpa henti, Beberapa orang bahkan membuang tisu ke saluran pembuangan tempat air mengalir sehingga menyebabkan penyumbatan. Dan disekitarnya juga banyak masjid yang sama seperti ini, bahkan ada juga masjid yang tidak mengumumkan pemasukan dan pengeluarannya sama sekali.

Pengurus masjid yang mengelola keuangan untuk kegiatan keagamaan harus jujur ​​dan amanah, menggunakan pendapatan sumbangan masyarakat, dan tidak segan-segan membelanjakan sebagian hartanya di jalan Allah. Dan infaq/sedekah adalah dana yang diterima masjid dari kotak sumbangan yang disalurkan pada saat ibadah jumat atau tersedia di masjid yang dapat diisi sewaktu-waktu, terkadang sumbangan masjid berasal dari donatur warga sekitar. “Banyak pengurus masjid yang harus dilatih pengelolaan keuangan masjid, dimana keuangannya hanya untuk pembangunan fisik masjid”62.

Faktor pendukung dan pengaruh terhadap pengelolaan Masjid Nurul Huda diantaranya adalah: Kesadaran pengelola Masjid Nurul Huda Ta'mir untuk mensejahterakan masjid dan memberikan pelayanan bagi ibadah jamaah cukup tinggi serta sarana prasarana yang lengkap dan Bagus.

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

ISLAM DATA RT 20 : PENERIMA ZAKAT 20 ORANG 10 PANITIA PENERIMA DAN PENYALUR ZAKAT FITRAH, ZAKAT MAAL, INFAQ DAN SHODAQOH SERTA PARTISIPASI SOSIAL MASJID BESAR “NURUL HUDA” JANTI