Di Indonesia, UMKM telah menunjukkan peningkatan jumlah dan diversifikasi usaha yang signifikan serta mampu bertahan di tengah krisis ekonomi di masa gejolak global saat ini. Di sisi lain, perkembangan informasi dan teknologi digital yang ditandai dengan mudahnya akses informasi melalui media digital dalam dua dekade terakhir, secara mendasar telah menciptakan transformasi di segala aspek. Hal ini merupakan peluang bagi UKM untuk mengubah konsep dan strategi bisnis secara radikal dengan memanfaatkan kemajuan teknologi, perubahan pola komunikasi konsumen dan potensi teknologi digital untuk memperoleh keunggulan kompetitif dalam persaingan global.
Oleh karena itu, pemahaman menyeluruh mengenai konsep dan inovasi UMKM menuju transformasi bisnis digital sangat penting tidak hanya untuk mencapai tujuan UMKM tetapi juga untuk menjalankan bisnis yang berkelanjutan dalam persaingan global. Buku yang ditulis secara kolaboratif oleh penulis berdasarkan pengalaman profesional dan akademisnya ini membahas secara langsung dan cermat konsep dan inovasi UMKM menuju transformasi bisnis digital. Membahas tentang peran pemerintah dan infrastruktur terhadap UMKM, strategi dan kategori bisnis UMKM, strategi digital UMKM dalam perekonomian disruptif dan manajemen pemasaran UMKM di era digital.
Dijelaskan lebih lanjut konsep kepemimpinan dalam kewirausahaan digital, analisis SWOT pengembangan UMKM, dan strategi komunikasi dalam pengembangan UMKM. Sebelum ditutup dengan pemaparan diberikan penjelasan mengenai tantangan pengembangan UMKM digital dan pemanfaatan teknologi digital sebagai media pemasaran pada UMKM.
Profil Penulis
Pendidikan beliau diselesaikan di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta (1994) pada bidang Psikologi (S.Psi.), Universitas Indonesia, Depok (2000) pada bidang Manajemen (M.Sc.), dan Universitas Barat - Australia, Perth (2005) di bidang Manajemen (Ph.D.). Olivia The, S.E., M.P.A., CA, Ak, CertDA, saat ini bekerja sebagai Dosen Akuntansi di Universitas Bina Nusantara dan sebagai dosen terbatas di beberapa universitas lain. Conchita Valentina Latuppua, S.E., M.M., merupakan dosen tetap pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pattimura Ambon, dengan latar belakang pendidikan bidang Manajemen pada jenjang sarjana, pascasarjana, dan doktoral.
Beliau mempunyai spesialisasi di bidang sumber daya manusia yang fokus pada Knowledge Management, khususnya dengan topik utama Knowledge Sharing Behavior. Chichi Andriani, S.E., M.M., saat ini bekerja sebagai dosen di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang, sejak tahun 2009. Pendidikannya diselesaikan di STIE Dharma Andalas Padang (2005), Jurusan Manajemen (S.E.), Universitas Andalas Padang (2009) dalam Manajemen (2009).
Eti Jumiati, S.E., M.M., saat ini bekerja sebagai dosen di STAI Al-Muhajirin Purwakarta dan menjabat sebagai Ketua Program Studi Perbankan Syariah. Beliau menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi (S.E.) di STIE Tribuana dan Magister Manajemen (M.M.) di STIE ISM.
4 MANAJEMEN PEMASARAN UMKM DI ERA DIGITAL
Laila Refiana Said, Psi, M.Si., Ph.D
- Pendahuluan
- UMKM dan teknologi
- Pandemi COVID-19 mengakselerasi pemasaran digital UMKM Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf)
- Kasus keberhasilan UMKM dalam manajemen pemasaran di era digital era digital
Namun berdasarkan laporan Katadata Insight Center, ada tiga tantangan utama yang dialami para pelaku UMKM ketika hendak bertransisi ke pasar digital, yaitu kurangnya literasi digital, kurangnya pengetahuan e-commerce dan pemasaran digital, serta ketidaksiapan tenaga ahli. mereka punya (Tribunnews.com, 2020). Keberadaan marketplace yang mudah diakses, media sosial, dan website builder menjadi pendorong bagi UMKM untuk meningkatkan daya saingnya terutama dalam hal pemasaran produk (Bell & Loane, 2013; Suliswanto & Rofik, 2019). Selain media sosial yang menjadi platform utama yang dipilih mayoritas UMKM, terdapat juga beberapa platform yang populer di kalangan UMKM untuk memasarkan produknya secara digital (Suliswanto & Rofik, 2019).
Berdasarkan pengalaman para pelaku UMKM yang telah melakukan pemasaran digital, dapat disimpulkan bahwa media sosial merupakan wadah yang tepat untuk promosi produk. Pemasaran digital perlu dimanfaatkan oleh para pelaku UMKM karena adanya perubahan perilaku konsumen yang semakin banyak berbelanja melalui platform digital. Dari sisi keunggulan, para pelaku UMKM Kyan Mart merasakan banyak keunggulan, yakni adanya promosi yang beragam, dukungan sistem e-commerce, dan jangkauan pasar yang luas.
Pemasaran digital dioptimalkan oleh para pelaku UMKM Kyan Mart dengan menggunakan berbagai media sosial, sehingga penjualan vitamin Kyan Mart berhasil meraih penjualan hingga Rp 36 juta pada semester I tahun 2020 (Kemala, 2021). Pelaku UKM masih perlu mengembangkan kemampuan market sensingnya dengan terus memperhatikan kebutuhan konsumen. Dalam model pemasaran digital media sosial, pelaku UMKM harus memperhatikan konten, tampilan yang menarik perhatian, dan frekuensi unggahan produk sebagai bagian dari strategi pemasaran digital (Suliswanto & Rofik, 2019).
Meskipun banyak UMKM yang menyadari potensi media sosial untuk mengembangkan bisnis, namun sebagian besar dari mereka hanya memanfaatkannya sebagai alat pemasaran (Srinivasan & Moorman, 2005). Hal inilah yang membuat kemungkinan penggunaan media sosial untuk mengelola hubungan dengan pelanggan menjadi kurang optimal (Giannakouris & Smihily, 2013; Marolt et al., 2020). SCRM dibangun berdasarkan prinsip-prinsip CRM tradisional dengan menggunakan media sosial untuk lebih mendukung pengelolaan hubungan bisnis dengan pelanggan perusahaan (Askool & Nakata, 2010; Faase et al., 2011; Malthouse et al., 2013; Trainor, 2012).
Inovasi dapat terjadi ketika pelaku UMKM mempunyai kemampuan market sensing, merasakan apa yang dibutuhkan oleh “pasar” yang dalam hal ini adalah konsumen (Ardyan, 2016). Pelaku UMKM juga harus bersedia untuk terus mempelajari keterampilan manajemen secara umum dan manajemen pemasaran agar dapat mengelola usahanya dengan lebih baik. Pandemi COVID-19 menyebabkan penurunan jumlah pelanggan di berbagai sektor, sehingga diperlukan kemampuan pelaku UMKM untuk memasarkan produknya secara efektif dan menghasilkan ide-ide baru (Nelly, 2021).
Pelaku UMKM perlu meningkatkan kualitas produk untuk meningkatkan kepercayaan pelanggan dan mengkomunikasikan kualitas produk secara efektif. UMKM perlu memahami ilmu manajemen pemasaran SCRM yaitu pemanfaatan strategis media sosial untuk mengelola hubungan pelanggan.
Daftar Pustaka
DOI: 10.21009/JPMM.001.1.01
Strategi Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Ekonomi Kreatif Kerajinan Kulit di Kabupaten Magetan. Diambil dari https://iesp.ulm.ac.id/peluang-dan-tantangan-usaha-mikro-minimal-dan-menegah-di-era-digital/. Kondisi eksisting usaha mikro kecil yang memproduksi bahan alam di kota semarang dalam menghadapi krisis akibat pandemi.
Marrë nga https://www.tribunnews.com/bisnis menparekraf- Kunci-umkm-sukses-go-digital-dapat-pemarketan. Marrë nga https://indonesia.go.id/detik/indonesia-dalam-angka/2597/berkah-pandemic-umkm-cepatin-go-digital.
Glosarium
Sistem informasi akuntansi Suatu sistem informasi yang mencakup seluruh fungsi dan aktivitas akuntansi yang menyadari dampak yang akan terjadi pada sumber daya keuangan dari peristiwa eksternal dan operasi internal organisasi. Sistem pelaporan manajemen (management Reporting System) Suatu sistem yang menyediakan laporan keuangan kepada manajemen internal yang mempunyai tujuan tertentu dan memberikan informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan. Manajemen Hubungan Pelanggan Sosial Aplikasi mandiri yang mudah digunakan yang dapat digunakan dalam proses CRM terstruktur untuk membantu pengguna akhir memanfaatkan jaringan sosial yang ada, data internal dan eksternal, umpan berita, serta konten penjualan dan pemasaran dengan lebih baik.
Model penerimaan teknologi Model yang menggambarkan bahwa teknologi akan mudah diterima dan digunakan oleh masyarakat jika teknologi tersebut mempunyai dua syarat, yaitu berguna dan mudah digunakan. Pada dasarnya teknologi digital hanyalah sebuah sistem komputasi yang sangat cepat yang memproses segala jenis informasi dalam bentuk nilai numerik atau kode digital. UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) i) Usaha ekonomi produktif yang dilakukan oleh perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau menjadi bagiannya.
Usaha Mikro Usaha produktif milik perseorangan dan/atau unit usaha perseorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro adalah unit usaha yang mempunyai kekayaan bersih paling banyak lima puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha tersebut berada atau mempunyai kegiatan tahunan. hasil penjualan maksimal 300 juta rupiah).
Indeks