• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manajemen Pembelajaran Secara Online - ummaspul

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Manajemen Pembelajaran Secara Online - ummaspul"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

Vol. 6 – No. 1, year (2022), page 817-820

| ISSN 2548-8201 (Print) | 2580-0469) (Online) |

Copyright © 2022 Edumaspul - Jurnal Pendidikan (ISSN 2548-8201 (cetak); (ISSN 2580-0469 (online)

Manajemen Pembelajaran Secara Online/ Daring di Masa Pandemi Covid-19

Amar khairi ahmad1, Jelita ramadhani Marpaung 2, Aulia rahmi damanik 3, Arif abdul gani lubis4 *

1(Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara,Medan, Indonesia).

2(Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara,Medan, Indonesia).

3(Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara,Medan, Indonesia).

4(Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara,Medan, Indonesia).

E-mail:1. [email protected],2. [email protected],3. [email protected],4.

[email protected] Abstrak

Pandemi COVID-19 telah menyebabkan penutupan sekolah dan kelas media digital di Selandia Baru. Artikel ini melaporkan penelitian yang berada di luar cakupan Kearney et al. sebagai lensa untuk menguji pengalaman siswa dengan pembelajaran digital di rumah selama Covid19. Kerangka kerja ini menawarkan tiga karakteristik yang mempengaruhi pengalaman belajar saat menggunakan alat pembelajaran digital: personalisasi, keaslian, dan kolaborasi. Siswa sekolah menengah dalam dua tahun terakhir sekolah menjawab kuesioner yang terdiri dari pertanyaan kualitatif, di mana data kualitatif dianalisis secara tematis dan data. Aspek Kearney et al.

mereka tercermin dalam pengalaman para peserta, tetapi karakteristik tambahan diidentifikasi. Keaslian dan kolaborasi memfasilitasi pembelajaran, tetapi para peserta menghargai strategi pedagogi dan motivasi yang mendukung yang memungkinkan kemajuan akademik dan kesejahteraan yang lebih besar. Penggunaan efektif pendidikan dukungan yang dimediasi teknologi dan pengaturan alternatif telah dirancang untuk mempertimbangkan temuan tambahan ini.

Kata Kunci: Pembelajaran Daring, Pembelajaran Onlie Covid-19, Pembelajaran Jarak Jauh

Abstract

The COVID-19 pandemic has led to the closure of schools and digital media classes in New Zealand. This article reports on research that is beyond the scope of Kearney et al. as a lens to test students' experiences with digital learning at home during Covid19. This framework offers three characteristics that influence the learning experience when using digital learning tools: personalization, authenticity, and collaboration. High school students in the last two years of school answered a questionnaire consisting of qualitative questions, in which qualitative data were analyzed thematically and data. Aspects of Kearney et al. they were reflected in the experiences of the participants, but additional characteristics were identified. Authenticity and collaboration facilitate learning, but participants value supportive pedagogical and motivational strategies that enable greater academic progress and well-being. The effective use of technology-mediated support education and alternative settings has been designed to take these additional findings into account.

Keywords: Online Learning, Covid-19 Online Learning, Distance Learning

Pendahuluan

Sejak awal tahun 2020, organisasi kesehatan dunia atau yang dikenal sebagai WHO menetapkan bahwa Corona Virus Disease (Covid-19) sebagai pandemi, karena virus tersebut melanda lebih dari 200 negara di seluruh dunia. Di Indonesia mengantisipasi penyebaran Covid-19 dengan melakukan berbagai macam tindakan, mulai dari wajib memakai masker, work from home, study from home, social and physical distancing, pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Anjuran untuk melakukan karantina selama pandemi juga dilakukan (Donthu & Gustafsson, 2020). Tindakan-tindakan

tersebut diupayakan pemerintah agar seluruh masyarakat tidak terlibat dalam kerumunan yang dapat dengan mudah dalam penyebaran virus ini.

Pembelajaran menjadi suatu hal yang sangat penting dalam kegiatan pendidikan.

Memudahkan pembelajaran bagi peserta didik merupakan tugas mulia bagi seorang guru. Untuk itu guru tidak hanya dituntut untuk membuat suasana pembelajaran menjadi nyaman dan menarik, akan tetapi guru juga harus memahami dan menguasai ilmu tentang manajemen pembelajaran baik di dalam maupun di luar kelas. Guru harus mampu memilih dan menerapkan metode pembelajaran

(2)

Jurnal Edumaspul, 6 (1), Year 2022 - 818 (Amar khairi ahmad, dkk.)

Copyright © 2022 Edumaspul - Jurnal Pendidikan (ISSN 2548-8201 (cetak); (ISSN 2580-0469 (online)

yang sesuai dengan kompleksivitas materi dan karakter masing-masing peserta didik. Sehingga metode dan pendekatan yang diterapkan benar- benar sesuai dengan perkembangan diri peserta didik karena peserta didik merupakan subjek dan bukan sebagai objek dalam kegaiatan belajar mengajar.

Oleh karena itu, guru harus mampu menggunakan metode dan pendekatan serta penggunaan sarana dan prasarana yang tepat agar proses belajar mengajar menjadi menarik dan menyenangkan. Memberikan ruang yang seluas-luasnya bagi peserta didik untuk berkrativitas dan terlibat aktif sepanjang proses pembelajaran. Hingga ranak kognitif, afektif dan psiko motor peserta didik dapat tumbuh berkembang secara maksimal dan bersamaan tanpa mengalami pengkerdilan.1 Dengan kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah maka sekolah dituntut untuk melakukan inovasi dalam seluruh aspek proses pembelajaran yang ada disekolah tersebut. Dalam hal ini manajemen pembelajaran merupakan salah satu acuan yang penting dalam melaksanakan proses belajar mengajar demi menunjang keberhasilah belajar pada masa pandemic Covid-19 ini. Proses pembelajaran akan berlangsung baik, menarik dan dapat meningkatkan motivasi minat belajar peserta didik karena ketepatan manajemen pembelajaran yang diterapkan.2

A. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah kami jelaskan diatas, maka kami ingin mengetahui lebih dalam tentang “Bagaimana Manajemen Kelas di SMK Negeri 1 Pegajahan dimasa Pandemi Covid-19?”

B. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, kami ingin mengetahui bagaimana sebenarnya manajemen kelas yang baik dan benar, khususnya di SMK Negeri 1 Pegajahan dimasa Pandemi Covid-19 sekarang.

C. Manfaat Penelitian

1 Marjuni, Hamzah Harun, Penggunaan Multimedia Online dalam Pembelajaran, Jurnal IDAARAH, VOL. III, NO. 2, DESEMBER 2019, (diakses 07 Juli 2020), Hlm. 195.

2 L. Kurniawati, Manajemen Pembelajaran Jarak Jauh Pada Mata Pelajaran PAI dan BP SMP Di Kota Tegal, (Tegal; Ttp, 2021), Hlm.

23.

Penelitian ini dapat menjadi sumber referensi pembelajaran untuk berbagai pihak, baik itu guru dalam mengajarkan pembelajaran kepada muridnya, ataupun seorang murid yang harus giat belajar walaupun via daring dimasa pandemic covid-19 sekarang.

Metode

Penelitian ini mengacu pada paradigma interpretif/konstruktivis karena bertujuan untuk memahami dunia pengalaman hidup yang kompleks dari sudut pandang mereka yang menjalaninya (Schwandt, 1994). Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan studi pustaka. Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian naturalistik dimana penelitian dilakukan pada kondisi alam (natural environment) dan data yang terkumpul dianalisis secara kualitatif. Kualitatif dianggap relevan untuk menggambarkan kondisi yang terjadi pada saat itu dan latar belakang terjadinya penyelidikan. Yakni, pembelajaran online di masa pandemi. Metode ini kami gunakan karena berbagai realitas dan pengalaman mungkin ada, dan kami berharap dapat memperoleh wawasan tentang bagaimana siswa mengalami fenomena ini.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Observasi adalah penelitian yang dilakukan secara sistematis dan sengaja dengan menggunakan panca indera, terutama mata, untuk mendeteksi peristiwa yang terjadi dan dapat dianalisis kapan terjadinya. Dalam penelitian ini, observasi digunakan untuk mencatat dan mengukur pelaksanaan pembelajaran online. Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara semi terstruktur yaitu pertanyaan terbuka, namun ada keterbatasan. Wawancara dalam penelitian ini dilakukan untuk Mengetahui reaksi guru terhadap pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan.

Dokumentasi adalah metode pengumpulan data dengan cara merekam data yang ada. Data penelitian ini berasal dari berbagai artikel, sumber pustaka, dan dokumen pendukung lainnya. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas 11 dan 12.

A. Waktu dan Lokasi Penelitian

Waktu dan lokasi penelitian yang kami lakukan pada penelitian kali ini berbeda-beda. Karena suatu hal tertentu

B. Teknik pengumpulan data

(3)

Jurnal Edumaspul, 6 (1), Year 2022 - 819 (Amar khairi ahmad, dkk.)

Copyright © 2022 Edumaspul - Jurnal Pendidikan (ISSN 2548-8201 (cetak); (ISSN 2580-0469 (online)

Teknik pengumpulan data merupakan suatu tahapan yang penting dan diperlukan dalam suatu penelitian guna memperolah atau mengumpulkan data-data dari hasil penelitian kita. Dalam penelitian kali ini, peneliti menggunakan teknik pengumpulan melalui observasi langsung kelapangan,dokumen, dan temuan wawancara.

C. Data dan Sumber Data Partisipan

Siswa di dua tahun terakhir sekolah mereka, Kelas 11 dan 12, dari Sekolah SMK Negeri 1 pegajahan adalah yang menjadi partisipan peneliti dalam penelitian kali ini. Karena mereka sudah dapat secara mandiri memutuskan untuk mengambil bagian dalam penelitian dan cenderung memiliki opini yang terbentuk dengan baik dan kemampuan untuk mengartikulasikannya. Kami sendiri yang bersedia untuk datang kepada mereka para siswa untuk diajak melakukan wawancara. Tidak hanya itu anggota kelompok yang lain juga mendapatkan partisipan mereka sesuai dengan daerah domisili mereka masing-masing.

Pertanyaannya bersifat kualitatif, dan peserta ditanya tentang perspektif mereka tentang personalisasi, keaslian, dan kolaborasi dalam pembelajaran online dan alat digital yang mereka alami. Dengan menggunakan pertanyaan terbuka, data kualitatif dikumpulkan pada aspek personalisasi, keaslian, dan kolaborasi. Tanyakan apa yang dilakukan guru untuk membantu pembelajaran dan aktivitas pembelajaran yang disukai untuk menentukan apakah ada personalisasi dan keaslian.

Lebih banyak pertanyaan diajukan, khususnya apakah pembelajaran dipersonalisasi melalui pilihan dan apakah ada kolaborasi dan seberapa bermanfaatnya.

Peserta ditanya tentang aspek pembelajaran yang paling sulit dalam kondisi dan pengalaman seperti ini yang ingin mereka lanjutkan dengan model pendidikan pasca-Covid nanti.

Hasil dan Pembahasan A. Hasil

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, hasil yang didapatkan kali ini dikelompokkan kedalam 2 kategori pengalaman siswa. Dan hasil yang didapat ini merupakan data atau informasi dari responden yang diketahui dan setelah diamati bahwasanya siswa merasa pembelajaran daring dan jarak jauh dinilai kurang efektif dalam pelaksanaan, tetapi mereka mengakui dalam hal mengatur waktu pelaksanaan pembelajaran daring memiliki

fleksibilitas waktu yang cukup tinggi. Siswa juga mengakui bahwa mereka sedikit lebih sulit untuk memahami materi yang diberikan oleh guru karena dinilai kurangnya komunikasi atau interaksi secara langsung antara guru dengan siswa.

Beberapa kendala lain juga ditemukan bagi mereka utamanya siswa yang tinggal lebih dipedalaman terkait aksesibilitas, lingkungan internal, dan juga teknologi. Terkait teknologi yang digunakan dalam pembelajaran daring adalah Virtual Zoom Meeting, Google Meet, WhatsApp, dan Google Classroom, dan juga Google Form.

B. PEMBAHASAN

1. Pembelajaran menjadi suatu hal yang sangat penting dalam kegiatan pendidikan.

Memudahkan pembelajaran bagi peserta didik merupakan tugas mulia bagi seorang guru. Untuk itu guru tidak hanya dituntut untuk membuat suasana pembelajaran menjadi nyaman dan menarik, akan tetapi guru juga harus memahami dan menguasai ilmu tentang manajemen pembelajaran baik di dalam maupun di luar kelas. Guru harus mampu memilih dan menerapkan metode pembelajaran yang sesuai dengan kompleksivitas materi dan karakter masing-masing peserta didik. Sehingga metode dan pendekatan yang diterapkan benar- benar sesuai dengan perkembangan diri peserta didik karena peserta didik merupakan subjek dan bukan sebagai objek dalam kegaiatan belajar mengajar

2. Pengalaman yang tidak

menyenangkan

Para siswa mengakui lebih sulit memahami materi karena dinilai kurang jelas serta kurangnya penjelasan atau keterangan dari guru yang bersangkutan. Serta tugas yang yang tidak sedikit karena harus memenuhi pertemuan kelas yang kurang dialihkan menjadi tugas yang harus disiapkan sendiri oleh siswa dengan pemahaman yang minim apalagi jika lewat internet membuat mereka menjadi lebih tidak faham. Mereka mengakui juga bahwa mereka tidak masalah jika diberikan beberapa tugas hanya saja komunikasi atau interaksi yang terjadi antara guru dan siswa dapat dijaga dengan baik, seperti ketika misalnya siswa membutuhkan sedikit penjelasan atau ada yang ingin dipertanyakan guru bisa menjawab ketidakpahaman siswa tersebut.

Simpulan(5%)

kegiatan pembelajaran online menunjukkan ketidakefektifan pembelajaran yang ditandai adanya permasalahan berupa kendala jaringan internet,

(4)

Jurnal Edumaspul, 6 (1), Year 2022 - 820 (Amar khairi ahmad, dkk.)

Copyright © 2022 Edumaspul - Jurnal Pendidikan (ISSN 2548-8201 (cetak); (ISSN 2580-0469 (online)

semangat siswa/i yang menurun, siswa/i tidak fokus belajar, sulit memberikan pemahaman, siswa/i tidak aktif mengikuti pembelajaran, siswa/i tidak mengumpulkan tugas, kelelahan siswa/i dalam belajar online serta wali kelas yang terkadang lupa tidak melaksanakan kegiatan pembelajaran.

Berdasarkan evaluasi yang ada, SMK Negeri 1 Pegajahan mengupayakan peningkatan kualitas pembelajaran dengan sebuah manajemen pembelajaran yang baik dan seimbang, baik antara guru dengan muridnya

5. Kendala dalam proses pembelajaran yang dia hadapi adalah kurangnya pemahaman terhadap materi yang disampaikan karena kurangnya intensitas di kelas sulitnya berkolaborasi atau menugaskan ke kelompok, dan hambatan dalam kegiatan praktik yaitu alat dan bahan yang tidak memadai dan kurangnya rujukan kegiatan pratik secara tertulis.

6. Keterbatasan internal siswa meliputi kesulitan dalam mengatur waktu, kemalasan dan kebosanan karena lama belajar online

7. Masalah lingkungan yang dihadapi siswa meliputi lingkungan belajar yang mirip dengan faktor non-meteorologi kondusif, tidak memadai sarana dan prasarana.

Pembelajaran online bisa diterapkan di masa pandemi COVID19. Dimana bisa dipelajari tanpa pembelajaran tatap muka untuk meminimalisir penyebaran COVID19. Pembelajaran online merupakan salah satu bentuk inovasi pembelajaran yang menarik bagi siswa, dapat menambah pengetahuan dan pengalaman baru. Proses pembelajaran online di SMK Negeri 1 pegajahan dapat melaksanakan hal tersebut. Proses pembelajaran belum bisa dikatakan efektif. Karena pembelajaran online jangka panjang berdampak pada kebosanan di kalangan siswa, karena tidak ada pertukaran dengan teman, mereka bosan menyerahkan tugas setiap hari. Siswa juga menjadi malas saat menyelesaikan tugas, tidak semua materi dapat dipahami dengan benar. Akibatnya, tugas yang diambil terlambat, sehingga menyulitkan guru dalam mengambil penilaian.

DaftarPustaka

AAT, Hartanto. 2010. Panduan Aplikasi Smarthphone.

Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Departement Pendidikan dan Kebudayaan. Kurikulum dan Standar Kompetensi SMA Mata Pelajaran Agama Islam. Jakarta: Ttp.

Dewi, W. A. F. (2020). Dampak COVID-19 terhadap Implementasi Pembelajaran Daring di Sekolah Dasar.

Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan, 2(1), 55–61.

https://doi.org/10.31004/edukatif.v2i1.89

Fattah, Nanang. 2001. Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Kurniawati, L. Manajemen Pembelajaran Jarak Jauh Pada Mata Pelajaran PAI dan BP SMP Di Kota Tegal.

Tegal: Ttp.

Marjuni, Hamzah Harun, Penggunaan Multimedia Online dalam Pembelajaran, Jurnal IDAARAH, VOL. III, NO. 2, DESEMBER 2019, (diakses 07 Juli 2020), Hlm.

195.

Nimda. 2012. Apa Itu Sosial Media. Bandung:

Universitas Pasundan Bandung.

Sagala, Syaiful. 2009. Konsep Dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Syafaruddin. 2005. Manajemen Lembaga Pendidikan Islam. Jakarta: Ciputat Press.

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Wibawanti, W. 2017. Desain Dan Program Multimedia Pembelajaran Interaktif. Jember: Cerdas Ulet Kreatif.

1 L. Kurniawati, Manajemen Pembelajaran Jarak Jauh Pada Mata Pelajaran PAI dan BP SMP Di Kota Tegal, (Tegal; Ttp, 2021), Hlm. 23.

1 Marjuni, Hamzah Harun, Penggunaan Multimedia Online dalam Pembelajaran, Jurnal IDAARAH, VOL. III, NO. 2, DESEMBER 2019, (diakses 07 Juli 2020), Hlm. 195.

Referensi

Dokumen terkait

dfLAPORAN PELAKSANAAN PRAKTEK PEMANTAPAN KEMAMPUAN MENGAJAR (PKM) Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Mata Kuliah Pemantapan Kemampuan Mengajar (PDGK 4209) S1 PGSD Universitas Terbuka DISUSUN OLEH : NAMA : .....................NIM : .....................SEMESTER: IV (EMPAT) UPBJJ : UT PANGKAL PINANG POKJAR : MUNTOK MASA REGISTRASI : 2015.1 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH UNIVERSITAS TERBUKA PANGKAL PINANG TAHUN 2015 2 / 9 ii LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN PELAKSNAAN PRAKTEK PEMANTAPAN KEMAMPUAN MENGAJAR (PDGK 4209) Oleh ..................... telah diketahui dan disahkan oleh Bapak Sarbudiono, S.Pd selaku Pembimbing Mata Kuliah Pemantapan Kemampuan Mengajar (PKM) di UPBJJ UT Pangkal Pinang Pokjar Muntok sebagai salah satu tugas akhir semester IV (Empat). Tempat : Muntok Hari : Minggu Tanggal : Mei 2015 Pembimbing Mahasiswa Sarbudiono, S.Pd ..................... NIP. 19680528 199103 1 005 NIM. ..................... 3 / 9 iii KATA PENGANTAR Alhamdullilah, segala puji syukur atas kehadirat Allah SWT dan atas berkat rahmat, hidayah dan karunia-Nya, sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan pelaksanaan praktek Pemantapan Kemampuan Mengajar ini dengan baik. Melalui mata kuliah ini, penulis berlatih untuk menerapkan berbagai pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang telah dipelajari dalam kegiatan merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi kegiatan pembelajaran, sehingga penulis dapat mengoreksi diri agar menjadi seorang guru yang profesional. Penyusunan laporan tugas akhir semester IV ini tentu tidak lepas dari bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini, diantaranya : 1.Bapak Drs. Syarif Fadillah, M.Si, selaku kepala UPBJJ UT Pangkal Pinang; 2.Bapak Hermansyah selaku pengelolah UT pangkal Pinang Pokjar Muntok; 3.Bapak Sarbudiono, S.Pd selaku Pembimbing Mata Kuliah Pemantapan Kemampuan Mengajar di UPBJJ UT Pangkal Pinang Pokjar Muntok; 4.Bapak Mulkan selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri 4 Jebus; 5.Bapak Sarmin selaku Kepala sekolah Dasar Negeri 5 Simpang Teritip; 6.Bapak Jhoni Darma Putra, S.Pd.SD selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri 6 Parittiga; 7.Bapak Parjana, S.Pd.SD selaku Supervisor 2 yang telah banyak membantu penulis dalam melaksanakan Praktek Pemantapan Kemampuan Mengajar; 8.Kedua orang tua dan teman Mahasiswa yang telah memberi bantuan baik moral, maupun materi dan juga semua pihak yang telah banyak membantu dalam pembuatan laporan ini. Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan walaupun penulis telah bekerja dengan maksimal. Maka dari itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak guna perbaikan, selanjutnya penulis berharap Laporan pelaksanaan praktek Pemantapan Kemampuan Mengajar ini akan memberi manfaat bagi pembaca, dan semua pihak yang berkepentingan. Muntok, Mei 2015 Penulis, 4 / 9 iv DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ............................................................................... i LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................... ii KATA PENGANTAR ................................................................................. iii DAFTAR ISI ........................................................................................ iv BAB I. PENDAHULUAN......................................................................1 A.Latar Belakang ...........................................................................1 B.Deskripsi Profil Mahasiswa .............................................................2 BAB II. PELAKSANAAN PKM.......................................................................... 3 A.Manfaat Mengikuti PKM ...............................................................3 B.Tempat Pelaksanaan PKM ..............................................................3 C.Waktu Pelaksanaan PKM ...............................................................3 BAB III. ULASAN PROSES SELAMA PELAKSANAAN PKM .....................5 A.Temuan Dalam Praktek Mengajar Mata Pelajaran Eksakta ........................5 B.Temuan Dalam Praktek Mengajar Mata Pelajaran Non Eksakta ..................5 BAB IV. PENUTUP.............................................................................6 A.Kesimpulan ................................................................................. 6 B.Saran ......................................................................................... LAMPIRAN ............................................................................................. oLembar Kelengkapan Berkas Laporan Praktek PKM ...............................oSurat Rekomendasi Kepaka Sekolah ...................................................oSurat Kesediaan Teman Sejawat .......................................................o10 (Sepuluh) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ...................................... o3 (Tiga) APKG 1 dan APKG 2 .........................................................o10 (Sepuluh) Lembar Refleksi .........................................................o10 (Sepuluh) Lembar Observasi .......................................................oJurnal Pembimbingan .................................................................... 5 / 9 1 BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Mengajar pada hakekatnya ialah membelajarkan siswa, dalam arti mendorong dan membimbing siswa belajar. Membelajarkan siswa mengandung maksud agar guru berupaya mengaktifkan siswa belajar. Dengan demikian, di dalam proses pembelajaran guru menggunakan berbagai strategi dan media semata-mata supaya siswa belajar (Sri Anitah W, dkk, 2009:1.3). Guru adalah pendidik professional dengan tugas utama adalah mendidik, mengajar, membimbing, melatih, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Ketegasan di atas menjelaskan bahwa guru harus memiliki sikap keprofesionalisme yang harus dimiliki. Profesional sendiri adalah suatu pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi. Berdasarkan pelaksanaan kegiatan Pemantapan Kemampuan Mengajar (PKM) yang telah dilaksanakan, diharapkan memperoleh pengetahuan dan pengalaman dan untuk mengetahui hasil pelaksanaan kegiatan Pemantapan Kemammpuan Mengajar (PKM) maka perlu disusun laporan hasil pelaksanaan kegiatan tersebut guna dijadikan acuan untuk pelaksanaan pembelajaran lebih baik. Kegiatan Praktek Pemantapan Kemampuan Mengajar dilaksanakan di SD Negeri 4 Jebus yang beralamat di Desa Limbung, Kecamatan Jebus, Kabupaten Bangka Barat. SD Negeri 4 Jebus dikepalai oleh bapak Mulkan memiliki 7 tenaga pendidik dan 2 tenaga kependidikan. Sekolah ini memiliki 6 rombel dengan jumlah siswa 108 orang yang kebanyakan merupakan penduduk setempat.