• Tidak ada hasil yang ditemukan

manajemen pengelolaan zakat LAZISNU dan LAZISMU Kota Parepare (Uraian Perbandingan)

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "manajemen pengelolaan zakat LAZISNU dan LAZISMU Kota Parepare (Uraian Perbandingan)"

Copied!
116
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Kegunaan Penelitian

Sistem Pengelolaan Zakat pada Lembaga Amil Zakat Infaq dan Sadaqah Muhammadiyah Kota Parepare (Analisis Manajemen Syariah)”. 9 Mutmainna Mansyur “Sistem Pengelolaan Zakat pada Lembaga Amil Zakat Infaq dan Sadaqah Muhammadiyah Kota Parepare (Analisis Manajemen Syariah)”, (Skripsi: Program Studi Hukum Ekonomi Sryiah: IAIN Parepare, 2018), h. Sedangkan penelitian penulis berfokus pada pengelolaan administrasi zakat antara LAZISNA dan LAZISMA Kota Parepare (Deskripsi Perbandingan).

Sedangkan penelitian penulis berfokus pada pengelolaan pengelolaan zakat antara LAZISNU dan LAZISMU Kota Parepare (deskripsi perbandingan). Adapun hasil wawancara peneliti dengan Bapak Saiful Amir selaku Sekretaris LAZISMU Kota Parepare yang mengatakan demikian. Selain perbedaan diatas, LAZISNU dan LAZISMU Kota Parepare memiliki perbedaan dalam penghimpunan dan pendistribusian zakat.

Gambar 2.1. Bagan Kerangka Pikir LAZISNU DAN LAZISMU KOTA
Gambar 2.1. Bagan Kerangka Pikir LAZISNU DAN LAZISMU KOTA

TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan Penelitian Relevan

Tinjauan Teori

  • Manajemen Pengelolaan
  • Zakat
  • Perbandingan

Peneliti memilih pendekatan penelitian kualitatif karena melakukan pengamatan mendalam terhadap perbandingan Pengelolaan Zakat LAZISNU dengan LAZISMU Kota Parepare. Pada penelitian ini dilakukan untuk mencari partisipan yang akan diwawancarai oleh peneliti dengan kriteria pengelolaan dana zakat pada LAZISNU dan LAZISMU di kota Parepare. Sosialisasi Zakat melalui ceramah dan pengajian yang dilakukan langsung oleh Sekretaris LAZISMU Kota Parepare.

Sementara itu, Kota Parepare menjelaskan kepada LAZISMU pelaksanaan dimulai dari beberapa poin program kerja yang dijalankan.

Kerangka konseptual

Bagan Kerangka Pikir

METODE PENELITIAN

Pendekatan dan Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah studi lapangan, studi lapangan merupakan proses pengungkapan fakta melalui observasi/pengamatan dan wawancara dalam proses memperoleh informasi atau data dengan terjun langsung ke lapangan. Disebut kualitatif karena merupakan penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena, apa yang dialami oleh subjek penelitian. Pendekatan kualitatif dalam hal ini dimaksudkan karena penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan ciri-ciri khas suatu situasi dari segi kata dan bahasa.

Lokasi dan Waktu Penelitian

Fokus Penelitian

Jenis dan Sumber Data

Kajian ini merupakan sumber utama untuk memperoleh data dari lembaga LAZISNU dan LAZISMU. b) Data Sekunder. Berdasarkan pengertian tersebut dapat dipahami bahwa sumber data sekunder adalah sumber data yang diperoleh dari sumber lain yang tidak berkaitan langsung, seperti data yang diperoleh dari bahan bacaan berupa buku, majalah, literatur, surat kabar dan informasi yang berkaitan dengan pengelolaan zakat di Kota Parepare dalam pembangunan ekonomi masyarakat.

Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data

Penulis melakukan wawancara verbal dengan narasumber untuk mendapatkan informasi konkrit terkait masalah yang diteliti, dengan penulis sebagai pewawancara tatap muka. Teknik wawancara yang digunakan adalah wawancara semi terstruktur dengan pengelola dana zakat di LAZISNO dan LAZISMO di kota Parepare. Dokumentasi berasal dari kata document yang berarti barang tertulis, metode dokumentasi berarti proses pengumpulan data dengan mencatat data yang ada.

Dokumen tentang orang atau kelompok orang, peristiwa atau kejadian dalam situasi sosial yang sangat berguna dalam penelitian kualitatif. Dokumentasi adalah cara pengumpulan data melalui arsip dan meliputi buku-buku tentang pendapat, teori, argumentasi atau hukum dan lain-lain yang berkaitan dengan masalah penelitian. Teknik dokumentasi yang menjadi acuan dalam penelitian ini adalah pengambilan gambar terkait pengelolaan zakat LAZISNU dan LAZISMU Kota Parepare dalam pengembangan ekonomi masyarakat.

Uji Keabsahan Data

Kemudian dalam kaitannya dengan pemeriksaan data, triangulasi berarti suatu teknik pemeriksaan keabsahan data yang dilakukan dengan menggunakan benda (data) lain yang digunakan untuk pengecekan dan pembanding data berupa sumber, metode, peneliti dan teori.

Teknik Analisis Data

Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa setiap kegiatan pengumpulan dan pendistribusian zakat tidak lepas dari pengawasan yang dilakukan oleh ketua atau sekretaris LAZISMU Kota Parepare.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Manajemen Pengelolaan Zakat LAZISNU Kota parepare

Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Andika Kobun, “Pengelolaan Penyaluran Zakat, Infaq dan Sadaqah Produktif Bagi Usaha Kecil Di LAZISMU Kota Parepare”. Sementara LAZISMU Kota Parepare berangkat dari beberapa item program kerja yang telah dilaksanakan. Bedanya penelitian Andika Kobun fokus pada pengelolaan penyaluran zakat produktif infak dan shadaqah kepada usaha kecil di LAZISMU Kota Parepare.

8 Andika Kobun, “Pengelolaan Penyaluran Infaq dan Sedekah Zakat Produktif Untuk Usaha Kecil Di LAZISMU Kota Parepare.”. Fungsi-fungsi tersebut sangat dibutuhkan agar tujuan pengelolaan zakat oleh Lembaga Amil Zakat Infaq Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) di Kota Parepare dapat tercapai secara efektif dan efisien. LAZISNU Kota Parepare mengadakan rapat pengurus setiap periode setelah selesainya pengumpulan dan pendistribusian Zakat.

Penghimpunan zakat merupakan kegiatan mengumpulkan zakat dari para muzakki yang ingin membayar zakat kepada LAZISNU di kota Parepare untuk mengurangi kemiskinan. Dalam via transfer LAZISNU Kota Parepare selalu menyiapkan barcode code bagi para muzakki yang ingin menunaikan zakat melalui transfer rekening. Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa pendistribusian zakat yang dilakukan LAZISNU di kota Parepare terlebih dahulu mengumpulkan KTP dan KK sebagai acuan untuk menentukan mustahiq yang akan diberikan bantuan zakat pada saat zakat terkumpul.

Manajemen Pengelolaan Zakat LAZISMU Kota Parepare

Adanya struktur organisasi terlihat dari tugas masing-masing pimpinan LAZISMU di kota Parepare yang memiliki departemen yang tertata dengan baik. Pengumpulan zakat dilakukan langsung di sekretariat LAZISMU kota Parepare, dan bagian administrasi di sekretariat LAZISMU kota Parepare bertanggung jawab. Penghimpunan dana zakat, infaq dan shadaqah oleh LAZISMU Kota Parepare adalah dengan menerima atau mengambil langsung dari muzakki berdasarkan pemberitahuan muzakki.

Pengumpulan zakat dilakukan oleh LAZISMU Kota Parepare dengan mengidentifikasi dan mengklasifikasikan calon muzakki serta melakukan pendataan dan menentukan pendekatan yang akan digunakan untuk menarik minat muzakki membayar zakatnya di LAZISMU Kota Parepare. Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa pengumpulan zakat di LAZISM Kota Parepare menggunakan dua metode yaitu metode konvensional dan digital. Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa pendistribusian zakat di LAZISM Kota Parepare selalu diawali dengan survey untuk mengetahui calon mustahik yang akan diberikan bantuan.

Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa LAZISMU Kota Parepare memiliki 6 program kerja diantaranya Bidang Kesehatan, Bidang Ekonomi, Bidang Pendidikan, Bidang Sosial, Bidang Muatan dan Bidang Lingkungan.

Persamaan Manajemen Pengelolaan Zakat LAZISNU dan LAZISMU

LAZISMU Kota Parepare dirawat oleh dewan pengawas selama satu tahun, kemudian staf pelaksana lainnya memutuskan berapa miliar target tahun ini, kemudian kami membagi sebagian anggaran di antara 6 pilar program kerja LAZISMU, yaitu bidang kesehatan, bidang pendidikan, bidang sosial, bidang ekonomi dan bidang kejaksaan dan ada juga yang disebut bidang lingkungan. Kemiripan LAZISNU Kota Parepare dengan LAZISMU Kota Parepare dalam hal penjadwalan sama dengan membahas masalah kegiatan apa yang akan dilakukan dan bagaimana teknisi kegiatan tersebut sesuai dengan apa yang diharapkan. Persamaan antara LAZISNU Kota Parepare dan LAZISMU Kota Parepare dari segi organisasi adalah keduanya memiliki struktur kelembagaan dan juga divisi yang berbeda sehingga setiap kegiatan yang dilakukan dapat menempatkan anggota sesuai dengan jabatannya masing-masing.

Kemiripan LAZISNU Kota Parepare dengan LAZISMU Kota Parepare dalam hal pelaksanaan adalah sama-sama membahas masalah teknis dalam rencana kegiatan kegiatan apa yang akan dilakukan, dimana kegiatan akan dilakukan, kapan kegiatan akan dilaksanakan dan siapa penanggung jawab kegiatan tersebut. Persamaan antara LAZISNU Kota Parepare dengan LAZISMU Kota Parepare dalam hal pengawasan sama dengan pembahasan tentang pentingnya mengawasi setiap kegiatan yang akan dilakukan agar kegiatan tersebut sesuai dengan apa yang diharapkan dari masing-masing lembaga. Kemiripan dalam hal penghimpunan antara LAZISNU dan LAZISMU Kota Parepare adalah sama-sama memiliki cara pengumpulan zakat, yaitu melalui beberapa di antaranya membagikan pamflet melalui media sosial.

Sedangkan kesamaan dalam hal pendistribusiannya adalah keduanya melakukan survey terlebih dahulu sebelum menyalurkan zakat kepada mustahik berikutnya.

Perbedaan Manajemen Pengelolaan Zakat LAZISNU dan LAZISMU

Selain itu pelaksanaan dan pengawasan dalam pengelolaan zakat LAZISNU Kota Parepare juga menggunakan sistem pemungutan dan pendistribusian. Kesamaan manajemen pengelolaan zakat antara LAZISNU Kota Parepare dan LAZISMU Kota Parepare dalam hal perencanaan, kesamaan dalam hal perencanaan adalah sama-sama membahas masalah kegiatan apa yang akan dilakukan dan bagaimana kegiatan tersebut dilakukan. Kemiripan LAZISNU Kota Parepare dengan LAZISMU Kota Parepare dari segi organisasi adalah sama-sama memiliki struktur kelembagaan dan juga beberapa divisi.

Perbedaan pengelolaan zakat antara LAZISNU dan LAZISMU Kota Parepare dalam hal penjadwalan adalah LAZISNU Kota Parepare yang mengumpulkan dan menyalurkan Zakat harus memiliki data seperti KTP dan Kartu Keluarga sebagai entry. Perbedaan koleksi LAZISNU Kota Parepare Menggunakan nomor handphone dan nomor rekening sebagai alat transaksi dan komunikasi. Sedangkan LAZISNU Kota Parepare dan LAZISMU Kota Parepare berbeda pendistribusiannya dengan LAZISNU Kota Parepare sendiri yaitu turun langsung ke lapangan untuk menentukan siapa yang berhak menerima zakat.

Sedangkan dari LAZISMU, Pemkot Parepare telah menganalisa bagian keuangan, berapa besar kebutuhan agar bantuan tidak salah sasaran.

PENUTUP

Simpulan

Saran

Bagi LAZISNU dan LAZISMU Kota Parepare diharapkan lebih giat lagi dalam meningkatkan kualitas pelayanan bagi muzakki, seperti meningkatkan tata kelola pengelolaan zakat, baik dari segi penghimpunan maupun pendistribusiannya. Bagi peneliti diharapkan penelitian ini memberikan dampak yang baik khususnya bagi peneliti dan mengambil ilmu yang didapat selama penelitian di LAZISNU dan LAZISMU Kota Parepare dan ilmu yang didapat dapat bermanfaat bagi semua orang. Hidayat, Taufik, “Analisis Perbandingan Pengelolaan Zakat pada Lembaga Amil Zakat Nasional Kota Makassar (Studi Kasus LAZNAS BMH Sul-

Skripsi: Program Studi Akuntansi: Makassar:. https://nucaree.id//about, diakses Rabu, 1 Juli 2020 http://www.lazismu.org/pusat-layanan-lazismu/listing/lazismu-d-i-yogyakarta. http://jateng.nucare.id/about. Rakyat Malang : UIN-Maliki Press,. 2010 http://digilib.unila.ac.id/19715/4/BAB%20II%28Repaired29.pdf http://www.maxmanroe.com/vid/marketing/pengertianistri.htlm Diakses 10 April 2019. Qardhawy, Yusuf, “Hukum Zakat: Kajian Perbandingan Status Filsafat Zakat Berdasarkan Al-Qur’an dan Hadits, Cet 4 ,” .Jakarta: Mizan. , 2004. http://ejournal.uinmalang.ac.id/index.php/ieq/article/view/ diakses 20 April 2019.

Setelah menelaah instrumen dalam penelitian skripsi mahasiswa sesuai dengan judul di atas, maka instrumen dianggap memenuhi syarat untuk digunakan dalam penelitian yang bersangkutan.

Gambar

Gambar 2.1. Bagan Kerangka Pikir LAZISNU DAN LAZISMU KOTA

Referensi

Dokumen terkait

English language teaching research shows great interest in integrative and instrumental motivation; however, no research has been carried out on these two