• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manajemen Produksi Pembesaran Ikan dan CBIB

N/A
N/A
Janu Kristianto

Academic year: 2024

Membagikan "Manajemen Produksi Pembesaran Ikan dan CBIB"

Copied!
59
0
0

Teks penuh

(1)

Prinsip dasar pembesaran ikan dan CBIB KRITERIA & STANDAR

BALAI PERIKANAN BUDIDAYA AIR TAWAR SUNGAI GELAM

DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

2024

Oleh :

Janu Dwi Kristianto

(2)

Definisi Akuakultur

• Akuakultur adalah segala bentuk pemeliharaan organisme perairan baik hewan maupun tumbuhan di perairan tawar, payau ataupun perairan laut di lingkungan terkontrol dalam rangka mendapat keuntungan (profit).

• Beberapa aspek yang terkait dengan

akuakultur antara lain: kegiatan

pembenihan, kegiatan pembesaran,

kegiatan pasca panen (pemasaran),

manajemen nutrisi dan pakan,

manajemen kualitas air, penanganan

parasit dan penyakit, dll.

(3)

Manajemen produksi Pembesaran Ikan

Manajemen kolam Manajemen benih

Manajemen Pemberian

pakan

Manajemen Kesehatan ikan Manajemen

Kualitas air Manajemen panen

“Proses Manajemen Produksi Pembesaran Ikan”

(4)

KEBERHASILAN PEMBESARAN IKAN

• Media pemeliharaan (wadah dan air) – Jumlahnya cukup

– Parameter kualitas air berada pada kisaran yang baik bagi pertumbuhan ikan

• Pakan

– Cukup jumlahnya – Kualitasnya baik

– Teknik pemberian pakan yang tepat

• Benih

– Sesuai umur dengan ukuran

– Dalam pendederannya relatif tidak terserang penyakit

– Benih ukuran besar lebih cepat panen

(5)

Istilah dalam kegiatan budidaya

• Feeding Rate FR (%) : Prosentase jumlah pakan yang di berikan per hari yang didasarkan bobot tubuh ikan yang dipelihara

• SR/sintasan (%): Prosentase jumlah ikan yang hidup pada saat panen

• Feed Convertion Ration (FCR) : perbandingan antara jumlah pakan yang dihabiskan dengan penambahan bobot tubuh ikan. FCR 1,2

artinya : 1,2 kg pakan menghasilkan 1 kg ikan

• Efisiensi pakan : jumlah ikan / jumlah pakan x 100%

• Padat tebar : jumlah ikan yang ditebar per satuan luas atau volume

• Parameter kualitas air : pH, DO, Suhu, Amonia

(6)

JENIS IKAN YANG DI BUDIDAYAKAN

Ikan yang umum

dibudidayak an :

Mas Nila Patin jambal Baung Jelawat Patin siam Lele

Gurame Sepat Tambaka n

Butuh O2 tinggi

Karamba

jaring apun g

Dpt tumbuh pd O2 rendah

(Klm tadah hujan)

(7)

Benih ikan . . . . . .

 Berasal dari induk yg “baik”. .

 Sesuai umur dengan ukuran

 Dalam pendederannya relatif tidak terserang penyakit

 Benih ukuran besar lebih cepat panen

 Seragam, warna cerah. .

Nutrisi & lingkungan yang optimal pada awal pertumbuhan akan menunjang

perkembangan/pertumbuhan saluran pencernaan dan micro fauna di dalam dengan optimal.

Saluran pencernaan yang tumbuh optimal dapat

meningkatkan sistem imunitas dan laju pertumbuhan

(8)

Padat Tebar Ideal Berdasarkan Media Pembesaran

Padat Tebar direkomendasikan sesuai SNI, bisa dimungkinkan melakukan penambahan dengan memperhitungkan daya dukung lingkungan atau kajian ilmiah

Jenis ikan Kolam air tenang Kolam air deras KJA

Nila 5-7 ekor/m3 150-200 ekor/m3 50-70 ekor/m3

(SNI 7550) (SNI 8124) (SNI 01-6495.1)

Mas 10-15 ekor/m2 - 140 ekor/m3

(SNI 7875) (SNI 01-6494.1)

50-70 ekor/m3 (SNI 8123)

Gurame 15-20 ekor/m2 - -

(SNI 01-7241)

Patin 8-10 ekor/m2 - 75-90 ekor/m3

(SNI 7551) (SNI 7471.4)

30-40 ekor/m2 (SNI 8001)

Lele 10-15 ekor/m2 - -

(SNI 01-6484.5)

Papuyu 25-50 ekor/m2 - -

(SNI 8002)

Udang galah 5-10 ekor/m2 - -

(SNI 7999)

(9)

 Perairan Buatan :

 Kolam Tergenang

 Kolam ganti air

 Kolam air Deras

 Kolam Terpal

 Perairan umum (Danau, waduk , sungai)

 Karamba Jaring Apung

 Karamba Kayu Apung

 Karamba Tancap

 Sistem Fence

VARIASI WADAH

BUDIDAYA

(10)

Variasi budidaya yang berkembang di Sumatera

(11)
(12)

PAKAN

• Aspek pakan dan pemberian pakan pada organisme budidaya sangat penting untuk diperhatikan.

• Ada dua macam pakan yang dapat diberikan pada org. budidaya yaitu pakan alami dan

pakan buatan.

• Pakan alami yang baik untuk org budidaya adalah: nutrisi tinggi, sesuai bukaan mulut ikan, dan memiliki pergerakan tidak lebih cepat dari ikan.

• Sedangkan pakan buatan merupakan pakan yang dibuat khusus untuk meningkatkan

pertumbuhan ikan.

• Merupakan 80-90% biaya produksi

• Perlu manajemen pakan yang tepat agar

efisien

(13)

PEMBERIAN PAKAN

1. Harus dilakukan secara : a. Tepat mutu,

b. Tepat jumlah,

c. Tepat ukuran dan karakteristik pakan, d. Tepat cara dan waktu pemberian pakan.

2. Harus memperhatikan faktor lingkungan : a. Temperatur

b. Oksigen terlarut

c. Tingkat kepadatan

(14)

“MANAJEMEN DALAM PEMBERIAN PAKAN YANG TIDAK BAIK BISA MENYEBABKAN KERUGIAN DAN MENIMBULKAN BERBAGAI MACAM PENYAKIT

“SERTA BISA MENYEBABKAN PENURUNAN KUALITAS AIR DI MEDIA PEMELIHARAAN”

(15)

Pakan Crumble

Pellet 2 mm

Pellet 3 mm

CONTOH PAKAN

(16)

Jumlah pakan

• Bobot rerata ikan diperoleh dari hasil sampling

• Penyesuaian jumlah pakan : 1/2 – 1 bln sekali

• FR disesuaikan dengan ukuran ikan dan suhu air

(17)

Ukuran ikan NILA

Prosentase Pakan (%) Berdasarkan Suhu air 22 - 23oC 24 – 25oC 26 – 27oC Di atas 28oC

Di bawah 0.5g - 22.5 25.5 30.0

0.5 – 1.0g - 15.0 17.0 20.0

1.0 – 2.0g - 12.0 13.6 16.0

2.0 – 5.0g 8.4 9.5 10.7 12.6

5.0 – 10.0g 7.1 8.1 9.1 10.8

10 – 20 g 5.8 6.6 7.3 8.9

20 – 30 g 5.4 6.1 6.9 8.4

30 – 40 g 4.7 5.3 6.0 7.4

40 – 50 g 4.4 5.0 5.7 6.9

50 – 100 g 3.2 3.6 4.0 4.7

100 - 150 g 2.6 2.9 3.1 3.7

150 - 300 g 2.2 2.5 2.7 3.2

300 - 450 g 1.6 1.8 1.9 2.2

450 - 600 g 1.2 1.5 1.4 1.7

600 - 800 g 1.0 1.0 1.1 1.3

800 g ke atas 0.7 0.7 0.8 0.9

(18)

Feeding Rate Lele (%)

No

. Ukran ikan

(gr/ekor) Feeding rate (%)

Kandungan protein

(%)

1 Bulan I 4

2 Bulan II 3 30

3 Bulan III 2

• Ikan ukuran kecil butuh pakan dengan kandungan protein lebih tinggi dan makan lebih banyak

• Ikan yang relatife besar kurangi jumlah pakan dan protein

(19)

Feeding Rate Patin (%)

o. N

Ukran ikan

(gr/ekor)

Feeding rate

(%) Kandunga

n protein Kolam Karamba (%)

1. 2 – 50 Sampai kenyang (Ad satiation)

28-30

2. 50 -100 4 4

3. 100 - 300 2 2

1,5 - 2

4. 250 - 600 1 – 1,5 24-26

• Ikan ukuran kecil butuh pakan dengan kandungan protein lebih tinggi dan makan lebih banyak

• Ikan yang relatife besar kurangi jumlah pakan dan protein

(20)

Ilustrasi FCR, optimal di kisaran 1 - 2

Feed conversion ratio (FCR) = kg of Pakan Ikan kg of Bobot Ikan

2 kg

= 1 kg gain = FCR of 2

2 kg

=

2 kg gain

= FCR of 1

(21)

Pengelolaan Kualitas Air

 Kualitas air dijaga agar memenuhi persyaratan air pemeliharaan sesuai dengan jenis ikan yang dipelihara

 Pengelolaan air dilakukan untuk menekan risiko masuk dan menyebarnya penyakit;

 Unit budidaya ikan perlu mengelola dan menggunakan air secara efisien (less water exchange) sebagai upaya menjaga kelestarian lingkungan;

 Penggunaan air sumber budidaya ikan sedapat mungkin mencegah terjadinya salinasi terhadap sumber daya tanah dan air tawar;

 Kualitas air diukur secara periodik;

 Unit budidaya ikan menggunakan air secara efisien

untuk menjaga kelestarian lingkungan

(22)
(23)

Penanganan Parasit dan Penyakit

 Parasit dan penyakit pada organisme budidaya merupakan faktor yang

mengganggu proses produksi, oleh karena itu harus dilakukan penangan secara baik.

 Penanganan parasit dan penyakit pada dasarnya terbagi menjadi dua, yaitu:

pencegahan (preventif) dan pengobatan (kuratif).

 Penanganan pada penyakit (syndrome) pada

organisme budidaya harus dilakukan secara

sesuai melalui diagnosa yang tepat sumber

penyebab penyakit tersebut.

(24)

SNI 8228.4:2015

(SNI CBIB BAGIAN 4 : IKAN AIR TAWAR

SNI 8228.4:2015

(SNI CBIB BAGIAN 4 : IKAN AIR

TAWAR

(25)

Strategi pengembangan produk perikanan budidaya:

berkualitas

berdaya saing

berkelanjuta n

Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil

Perikanan

Dasar Pelaksanan:

Kep Men KP No. KEP.01/MEN/2007

 Persyaratan Jaminan Mutu dan

Keamanan Hasil Perikanan pada Proses Produksi, Pengolahan dan Distribusi

Per Men KP No. PER.19/MEN/2010

 Pengendalian Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan

Isu Perdagangan

Global

(26)

PRODUK DAYA SAING

PRODUK PERIKANAN BUDIDAYA Pasar Global

Sertifikasi CBIB V2

1.

2.

3.

4.

Keamanan Pangan (Food Safety) Jaminan Mutu (Quality Assurance) Ketelusuran (Traceability)

Dampak Lingkungan (Environmental Impacts)

Tanggungjawab Sosial (Social Responsibility) Kesehatan & Kesejahteraan Hewan

Sertifikasi CBIB V1

5.

1. 6.

2.

Keamanan Pangan (Food Safety)

Jaminan Mutu (Quality Assurance) (Animal Health & Welfare)

(27)

Implementasi Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil

Perikanan  “HARUS DILAKSANAKAN”

Yes No

Kendalikan:

Sarana Produksi, Proses Produksi, Panen dan Pasca Panen

(28)

BEBERAPA STANDAR MUTU/

KEAMANAN PANGAN & SERTIFIKASI

(29)

Tujuan :

menjamin mutu &

keamanan pangan

hasil pembudidayaan ikan serta daya saing produk hasil

budidaya

CBIB adalah pedoman dan tata cara termasuk cara

panen yang baik untuk memenuhi persyaratan

jaminan mutu dan keamanan pangan, kesehatan dan

kesejahteraan ikan, kelestarian lingkungan dan

sosial ekonomi

(30)

Produk budidaya air tawar sebagian

besar untuk

kebutuhan lokal

Penerapan CBIB

• Jangka Panjang kualitas produk yg berstandar ekspor (sedia payung)

• Jangka Pendek

perlindungan thd konsumen lokal

membiasakan pola budidaya sesuai kaidah dan standar

usaha budidaya berorientasi bisnis

(31)

Kendala dalam penerapan CBIB

• “Makin Pusing kalo disuruh nulis”

• “Dari dulu sudah seperti ini”

• “Seperti ini juga udah bagus”

• “ Yang Penting Ikan nya Laku”

• “CBIB, Makanan apa itu??”

Bukan uang, tapi KOMITMEN

(konsisten dan konsekuen)

(32)

1

Kriteria & Standar CBIB

(33)

Kriteria & Standar

1. LOKASI

2. AIR SUMBER

3. DESAIN DAN TATA LETAK 4. PERALATAN

5. PERSIAPAN WADAH 6. BENIH

7. PEMILIHAN SPESIES DAN PADAT TEBAR

8. PAKAN

9. PENGELOLAAN KESEHATAN

10. PENGGELOLAAN AIR 11. KEBERSIHAN LOKASI

DAN FASILITAS

12. PANEN DAN PASCA PANEN

13. PENGELOLAAN LIMBAH 14. PENGELOLAAN

LINGKUNGAN 15. PEKERJA

16. PELATIHAN

17. PENDOKUMENTASIAN

(34)

TERIMA KASIH

(35)

1. Lokasi

 Area budidaya ikan harus sesuai dengan RTRW/zonasi serta peraturan perlindungan lingkungan

 Tidak terdapat potensi kontaminasi

 Terhindar resiko kontaminasi dan keamanan pangan

 Bagi pembudidaya sebelum menentukan lokasi harus survey untuk melihat lokasi dari sisi hukum/regulasi, lingkungan, dan teknis

 Melengkapi perijinan yang diperlukan untuk unit budidaya

 Bagi pembudidaya sebelum menentukan lokasi harus survey untuk melihat lokasi dari sisi hukum/regulasi, lingkungan, dan teknis

 Melengkapi perijinan yang diperlukan untuk unit

budidaya

(36)

2. AIR SUMBER

 Ketersediaan dan kualitasnya sesuai dengan persyaratan untuk budidaya

 Terhindar dari pencemaran kontaminasi keamanan pangan termasuk dari limbah hewan dan aktifitas manusia

 Air sumber dari limbah (pertanian, budidaya ikan, rumah tangga) harus dikelola untuk memenuhi baku mutu budidaya dan mengeliminir kontaminan keamanan pangan Periksakan air sumber ke lab: pH, kesadahan, BOD,

logam berat dan parameter lain yang dianggap perlu yang berhubungan dengan keamanan pangan

Periksakan air sumber ke lab: pH, kesadahan, BOD,

logam berat dan parameter lain yang dianggap perlu

yang berhubungan dengan keamanan pangan

(37)

3. DESAIN DAN TATA LETAK

 Mendukung proses produksi

 Mengurangi terjadinya

kontaminasi silang

 Kontruksi bangunan dapat

mempertahankan kondisi

yang optimal

 Wadah budidaya diberi tanda

 Wadah menjamin ikan tidak

lepas langsung ke perairan

umum

(38)

4.Biosekuriti

4.Biosekuriti

(39)

5 Persiapan Wadah Budidaya

• Dilakukan persiapan sebelum penebaran benih sesuai

dengan media budidaya ikan nya

• menggunakan pupuk,

probiotik dan bahan kimia

yang direkomendasikan

(40)

6. Benih

 Benih patin berasal dari unit pembenihan bersertifikat CPIB dan/atau memunyai surat keterangan asal sehat dari instansi yang berwenang

 Bila menggunakan benih alam harus dilakukan dengan cara yang bertanggung jawab

 Penggunaan strain introduksi baru harus mendapat rekomendasi OK

Benih merupakan berperan penting untuk mencapai efisiensi budidaya yang lebih baik, oleh karena itu sebaiknya memilih benih yang berkualitas

Benih merupakan berperan penting untuk

mencapai efisiensi budidaya yang lebih baik,

oleh karena itu sebaiknya memilih benih yang

berkualitas

(41)

7. Pemilihan Spesies dan Padat Tebar

Pemilihan spesies dalam polikultur dengan menekan potensi penularan penyakit antar spesies yang dibudidayakan;

Melakukan adaptasi pada saat penebaran benih

Padat Tebar direkomendasikan sesuai SNI, bisa dimungkinkan melakukan penambahan dengan memperhitungkan daya dukung lingkungan atau kajian ilmiah

Jenis ikan Kolam air tenang Kolam air deras KJA

Nila 5-7 ekor/m3 150-200 ekor/m3 50-70 ekor/m3

(SNI 7550) (SNI 8124) (SNI 01-6495.1)

Mas 10-15 ekor/m2 - 140 ekor/m3

(SNI 7875) (SNI 01-6494.1)

50-70 ekor/m3 (SNI 8123)

Gurame 15-20 ekor/m2 - -

(SNI 01-7241)

Patin 8-10 ekor/m2 - 75-90 ekor/m3

(SNI 7551) (SNI 7471.4)

30-40 ekor/m2 (SNI 8001)

Lele 10-15 ekor/m2 - -

(SNI 01-6484.5)

Papuyu 25-50 ekor/m2 - -

(SNI 8002)

Udang galah 5-10 ekor/m2 - -

(SNI 7999)

(42)

8. Pakan

 pakan buatan komersial yang digunakan harus terdaftar pada otoritas kompeten, dan/atau pakan buatan sendiri dibuat dengan bahan yang direkomendasikan oleh otoritas kompeten dengan penanganan higienis;

 pakan dan bahan imbuhan digunakan secara efisien dan bertanggung jawab untuk meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan serta menjamin keamanan pangan;

 pakan yang diberikan disesuaikan dengan jenis dan ukuran ikan serta sesuai dosis yang dianjurkan;

 pakan disimpan di dalam wadah yang bersih dan metode penyimpanan sesuai dengan jenis pakan dalam kondisi higienis

(43)

• Penyimpanan Pakan :

a. Terpisah dari bahan – bahan kimia dan obat-obatan yang lain b. Tempat penyimpanan dapat

mempertahankan kualitas pakan

• Pemberian Pakan :

Dilakukan efisiensi sesuai dengan dosis yang

direkomendasikan

(44)

Pakan yang dibuat sendiri ?

• Bahan bakunya tidak

dicampur antibiotik, pestisida, logam berat

• Dilengkapi hasil analisa proksimat

• Data hasil pengujian

merupakan dokumen dari

pokdakan atau pembudidaya

(45)

9. Pengelolaan Kesehatan

ikan dijaga dan dimonitor kesehatannya secara rutin dengan cara visual dan/atau laboratorium bila diperlukan;

ikan yang sakit atau baru didatangkan ke unit budidaya dilakukan tindakan isolasi dan/atau karantina;

penggunaan dan penyimpanan peralatan antara ikan sakit dan sehat harus dipisahkan;

obat ikan komersial yang digunakan harus terdaftar pada otoritas kompeten;

ikan sakit ditempatkan dalam wadah khusus, apabila tidak bisa disembuhkan, ikan dimusnahkan dengan cara dibakar atau dikubur (sebelumnya direndam dengan kaporit sesuai dosis yang dianjurkan), serta perlu dilakukan desinfeksi wadah budidaya.

(46)

Penggunaan bahan kimia, bahan biologi dan obat ikan

• Memiliki nomor pendaftaran/registrasi

• Digunakan sesuai ketentuan dan petunjuk

• Tidak mengalami perubahan fisik

• Kemasan tidak rusak

• Sesuai peruntukan

• Tidak kadaluarsa

• Obat ikan golongan bebas terbatas sesuai petunjuk

(47)

10. Pengelolaan Kualitas Air

kualitas air dijaga agar memenuhi persyaratan air pemeliharaan sesuai dengan jenis ikan yang dipelihara

pengelolaan air dilakukan untuk menekan risiko masuk dan menyebarnya penyakit;

unit budidaya ikan perlu mengelola dan menggunakan air secara efisien (less water exchange) sebagai upaya menjaga kelestarian lingkungan;

penggunaan air sumber budidaya ikan sedapat mungkin mencegah terjadinya salinasi terhadap sumber daya tanah dan air tawar;

kualitas air diukur secara periodik;

unit budidaya ikan menggunakan air secara efisien untuk menjaga kelestarian lingkungan

(48)

11. Kebersihan Fasilitas dan Lokasi

• Unit usaha budidaya dan lingkungannya dijaga kebersihan

• Adanya pencegahan terhadap binatang dan hama penyebab

kontaminasi

• BBM, bahan kimia, pakan dan obat

disimpan terpisah

• Fasilitas dan

perlengkapan dijaga

dalam kondisi higienis

dan bersih

(49)

(50)

12. Panen

1. Peralatan

• Perlengkapan dan peralatan mudah dibersihkan

• Dijaga dalam kondisi bersih dan higienis

2. Cara Panen

• Dipersiapkan untuk

menghindari temperatur tinggi

• Tidak menimbulkan

kerusakan fisik

(51)

Pengangkutan

• Peralatan dan fasilitas

pengangkutan mudah dan selalu terjaga kebersihannya

• Ikan hidup ditangani dan dijaga dalam kondisi yang tidak

menyebabkan kerusakan fisik atau

kontaminasi

(52)

13, 14,Pengelolaan Limbah dan Lingkungan

(53)

15. Pendokumentasian

• Pencatatan pada jenis, asal pakan dan bahan baku pakan ( pakan buatan sendiri)

• Rekaman penggunaan obat, bahan kimia dll

• Rekaman kualitas air

• Rekaman proses produksi (asal benih, panen,

distribusi)

17. Kebersihan Personil

16. Pelatihan

(54)

No. Kolam / Karamba No.

J enis ikan

Luas kolam / karamba (m2)

Kedalaman (m)

Suhu Air (oC)

Masa budidaya (hari) D

Tanggal tebar / /

(Kg) W1

J umlah benih

(ekor) S1

Tebar Ikan

Ukuran benih (g)

Tanggal panen / /

(Kg) W2

J umlah ikan

(ekor) S2

g / ekor

Panen Ikan

Ukuran ikan

ekor / kg

Pertambahan bobot (kg) W3=W2-W1

Bobot ikan mati (ekor)

Kehidupan Ikan (%) S2 / S1

J umlah pakan (Kg) W4

FCR W4 / W3

J umlah pupuk organik (Kg) J umlah pupuk kimia (Kg)

Catatan

  Hasil Pembesaran

No.4 Nila 500m2 0.8m 27-30℃

90 hari

1 08

200kg 4000 ekor

20 ekor/kg (±50g/ekor)

30 11

1200 kg (3950 ekor) 250 – 300 g/ekor (3 – 4 ekor / kg) 1000 kg

50 ekor 99%

1000 kg 1.67

Tidak dipakai Tidak dipakai Jual pasar A

Harga Rp.10,000/kg

(55)
(56)

Kriteria Ketidaksesuaian

• Kritis harus ditinggalkan (penggunaan antibiotik, pestisida, logam berat)

• Serius bersifat lalai ( penggunaan obat yang tidak sesuai dosis anjuran,

penyimpanan BBM, bahan kimia, pakan dan obat yang tidak terpisah)

• Mayor berpotensi menimbulkan bahaya

(toilet/septic tank yang terlalu dekat areal budidaya, desain unit usaha berpotensi menimbulkan kontaminasi silang)

• Minor kelalaian administratif

(57)

PERSYARATAN PERMOHONAN:

Unit pembudidayaan ikan menyampaikan surat

permohonan penerbitan atau perpanjangan sertifikat

CBIB kepada Kepala DKP Provinsi, dilengkapi dokumen persyaratan administrasi:

 Copy IUP / Tanda Pencatatan usaha;

 Data umum unit pembudidayaan ikan;

 Daftar fasilitas unit pembudidayaan ikan;

 Daftar catatan/rekaman unit pembudidayaan ikan;

 Jumlah dan pendidikan tenaga kerja unit pembudidayaan ikan;

 Standar Prosedur Operasional (SPO)

 Struktur Organisasi dan uraian tugas

 Gambar layout bangunan dan petakan unit pembudidayaan ikan

Tidak ada

Perubahan

(58)

Slogan CBIB

Tulis apa yang kamu kerjakan

Kerjakan apa yang kamu tulis

(59)

TERIMA KASIH

Referensi

Dokumen terkait

Usaha pembesaran ikan neon tetra yang dilakukan oleh Bapak Rodi dimulai dengan benih ikan neon tetra dalam ukuran S sampai dengan ukuran yang diinginkan, akan tetapi

Karena itu, perlu pengadaan pakan buatan yang memenuhi syarat kebutuhan nutrisi ikan bagi pembesaran ikan kerapu bebek sebagai alternatif.. pengganti pakan ikan

Berdasarkan hasil evaluasi mutu teknik produksi ikan gurami diperoleh hasil bahwa, mutu teknik produksi ikan gurami segmen pembesaran yang dilakukan oleh para

Usaha pembesaran ikan neon tetra yang dilakukan oleh Bapak Rodi dimulai dengan benih ikan neon tetra dalam ukuran S sampai dengan ukuran yang diinginkan, akan tetapi

Dengan ini saya menyatakan laporan akhir “Pembenihan dan Pembesaran Ikan Nila Nirwana Oreochromis niloticus di Satuan Pelayanan Konservasi Perairan Daerah SPKPD

Faktor kelemahan yang paling berpengaruh pada prospek budidaya pembesaran ikan lele di Desa Wonosari adalah belum adanya produksi benih secara mandiri dengan skor

Berdasarkan hasil evaluasi mutu teknik produksi ikan gurami diperoleh hasil bahwa, mutu teknik produksi ikan gurami segmen pembesaran yang dilakukan oleh para

Berdasarkan hasil evaluasi mutu teknik produksi ikan gurami diperoleh hasil bahwa, mutu teknik produksi ikan gurami segmen pembesaran yang dilakukan oleh para