MANAJEMEN PRODUKSI
Dosen Pengampu : Riswandi, M.Pd. E
Disusun oleh : Nama : Salimah NIM : 1701623112
PROGRAM STUDI PENIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2023
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat tidak terlepas dari penggunaan berbagai barang ataupun jasa dalam memenuhi kebutuhan. Kebutuhan yang beragam dan berbagai perubahan pada masyarakat memunculkan berbagai industri manufaktur maupun jasa. Produk dan jasa yang tersedia ada yang dapat digunakan secara langsung, namun ada pula yang harus diolah kembali. Ketersediaan produk dan jasa dalam masyarakat, tidak terlepas dari sebuah proses penciptaan (Proses Produksi dan Operasi).(La, 2008).
Manajemen pada dasarnya merupakan proses pengambilan keputusan yang berkaitan dengan perencanaan pengorganisasian pengarahan dan pengendalianyang dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi. Sejalan dengan itu maka manajemen produksi merupakan proses pengambilan keputusan didalam usah auntuk menghasilkan barang atau jasa sehingga dapat sasaran yang berupa tepat waktu, tepat mutu, tepat jumlah dengan biaya yang efisien, oleh karena itu manajemen produksi mengkaji pengambilan keputusan dalam fungsi produksi.
Pelaksanaan kegiatan manajemen merupakan tanggung jawab seorang manajer diartikan sebagai orang yang bertanggung jawab lebih besar dari pada apa yang dia dapat lakukan sendiri. Sehingga membutuhkan bantuan orang lain dalam mencapai tujuan organisasi, sedangkan manajer produksi yang akan menentukan keberhasilan organisasi perusahaan sebagai produsen yang baik, selanjutnya keberhasilan usaha suatu perusahaan dalam mencapai tujuan dan sasarannya ditentukan oleh kemampuan manajer produksi, serta kemampuan manajer pemasaran dan manajer keuangan disamping kemampuan manajemen puncak atau direksi untuk menciptakan hasil sinergi dari seluruh kegiatan bersama perusahaan.
Manajemen produksi mengacu pada pengelolaan fungsi produksi bisnis untuk meningkatkan produktivitas secara keseluruhan. Proses ini juga mengatur semua kegiatan produksi dengan tujuan untuk meminimalkan biaya, mengurangi waktu produksi, dan menghasilkan barang dengan kualitas yang baik.
1.2 Rumusan Masalah
a. Pengertian Manajemen Produksi b. Contoh Manajemen Produksi c. Fungsi Manajemen Produksi d. Tujuan Manejemen Produksi
e. Ruang Lingkup Manajemen Produksi f. Aspek Manajemen Produksi
1.3 Tujuan Penulisan
Untuk memaparkan mengenai manajemen produksi dan menjelaskan manajemen produksi dilaksanakan dalam perusahaan
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Manajemen Produksi
Istilah manajemen pada dasarnya merupakan proses pengambilan keputusan yang berkaitan dengan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian yang dilakukan untuk mencapai tujuan suatu organisasi.
Sedangkan istilah produksi adalah segala kegiatan untuk menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang atau jasa dalam rangka memenuhi kebutuhan manusia.
Manajemen produksi adalah upaya perusahaan untuk menerapkan konsep manajemen pada proses produksinya sehingga barang dan jasa yang diproduksi sesuai dengan spesifikasi, jumlah dan waktu yang tepat, namun biaya yang dikeluarkan dapat diperkecil.
Berikut adalah definisi manajemen produksi yang dikemukakan oleh beberapa ahli, antara lain :
1. Menurut Jay Heizer dan Barry Render, manajemen produksi adalah rangkaian kegiatan yang menghasilkan nilai barang dan jasa dengan mengubah input menjadi output atau produk.
2. Menurut Sofyan Assauri, manajemen produksi adalah kegiatan mengatur dan mengoordinasikan sumber daya secara efektif dan efisien untuk menambah kegunaan barang serta jasa.
3. Menurut Irham Fahmi, manajemen produksi adalah ilmu yang membahas bagaimana pihak manajemen produksi mengarahkan dan mengatur orang untuk mencapai hasil produksi yang diinginkan.
4. Menurut Handoko, manajemen produksi adalah usaha pengelolaan secara optimal semua sumber daya, seperti tenaga kerja dan mesin peralatan.
Manajemen produksi merupakan proses manajemen yang diterapkan dalam bidang produksi. Proses manajemen produksi adalah penggabungan seluruh aspek yang terdiri dari produk, pabrik, proses, program dan manusia. Istilah yang biasa digunakan dalam manajemen produksi yaitu produksi, produk, produsen, produktifitas, proses produksi, sistem produksi, perencanaan produk, perencanaan produksi, dan luas perusahaan.
2.2 Contoh Manajemen Produksi
Proses Penambangan (Penambangan Batubara dan Timah)
Manajemen produksi dalam industri penambangan bertanggung jawab untuk merencanakan dan mengatur proses penambangan batubara dan timah dengan efisien.
Mereka mengelola penjadwalan operasi penambangan, alokasi alat berat dan tenaga kerja, pengawasan keselamatan, serta pengendalian kualitas dari bahan mentah yang ditambang.
Proses Produksi pada Perusahaan Furniture dan Tas
Dalam industri perusahaan furniture dan tas, manajemen produksi bertugas mengelola seluruh proses produksi. Mereka merencanakan dan mengatur jadwal produksi, mengkoordinasikan pemesanan bahan baku, mengawasi proses pembuatan produk, serta memastikan kualitas produk yang dihasilkan sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Proses Pemurnian (Minyak Disuling Menjadi Bensin, Solar dan Minyak Tanah) Manajemen produksi dalam industri pemurnian minyak bertanggung jawab untuk mengelola proses pemurnian minyak bumi menjadi produk-produk yang lebih bernilai, seperti bensin, solar, dan minyak tanah. Mereka merencanakan dan mengatur aliran produksi, memastikan operasi pabrik berjalan dengan efisien, mengawasi kualitas hasil pemurnian, serta melakukan pemeliharaan peralatan untuk menjaga performa produksi yang optimal.
2.3 Fungsi Manajemen Produksi 1. Perencanaan
Perencanaan produksi diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut, dan alokasi sumber daya yang diperlukan. Perencanaan produksi mencakup penetapan tujuan produksi, peramalan permintaan, penentuan kapasitas produksi, penjadwalan produksi, dan perencanaan kebutuhan bahan baku dan sumber daya manusia. Perencanaan yang baik membantu mengoptimalkan penggunaan sumber daya dan memastikan produksi yang efisien.
2. Jasa Pendukung
Fungsi ini melibatkan pengelolaan dan koordinasi berbagai jasa pendukung yang diperlukan dalam proses produksi. Hal ini mencakup manajemen pemasok, manajemen logistik, manajemen rantai pasok, dan manajemen kualitas. Memastikan
ketersediaan bahan baku yang tepat waktu, distribusi produk yang efisien, dan kualitas produk yang tinggi adalah beberapa aspek penting dalam fungsi ini.
3. Proses Pengolahan
Selanjutnya, proses pengolahan ini melibatkan pelaksanaan dan pengelolaan langsung dari proses produksi itu sendiri. Ini mencakup pengelolaan aliran material, penggunaan mesin dan peralatan, pemantauan operasional, dan penanganan masalah yang mungkin terjadi selama proses produksi. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa produksi berjalan lancar, efisien, dan memenuhi standar kualitas yang ditetapkan.
4. Pengendalian atau Pengawasan
Pengawasan dan pengendalian terhadap proses produksi dilakukan seperti pemantauan kinerja produksi, pengukuran hasil produksi, identifikasi penyimpangan dari target, serta penerapan tindakan perbaikan yang diperlukan. Pengendalian dan pengawasan yang efektif memastikan bahwa proses produksi berjalan sesuai dengan rencana dan standar yang ditetapkan.
2.4 Tujuan Manajemen Produksi
Setiap proses pasti memiliki tujuan. Berikut ini adalah tujuan dari manajemen produksi yang antara lain:
Mengelola sumber daya manusia agar dapat memaksimalkan kemampuan dengan tugas yang diberikan.
Mengatur tenaga kerja agar sesuai dengan keahlian masing-masing.
Mengelola alat produksi mulai dari pembelian hingga perawatan agar tidak terjadi kerusakan.
2.5 Ruang Lingkup Manajemen Produksi
Ruang lingkup manajemen produksi melibatkan berbagai aspek yang terkait dengan pengelolaan dan pengaturan produksi barang atau jasa dalam suatu perusahaan. Berikut adalah beberapa elemen yang termasuk dalam ruang lingkup manajemen produksi :
a. Desain Produk
Desain produk adalah proses pengembangan dan perancangan produk yang efisien, inovatif, dan sesuai dengan kebutuhan pasar. Ini mencakup analisis kebutuhan
pelanggan, perancangan produk, pemilihan bahan, dan pemantauan siklus hidup produk.
b. Keputusan dan Praktik Seputar Proses Perubahan (Operasi)
Keputusan operasional jangka pendek mengacu pada keputusan taktis dan operasional yang mencakup perubahan pada pergantian jadwal kerja atau shift, jadwal pengiriman input ke subsistem pemrosesan, anggaran produksi, dan jadwal pengiriman output ke pelanggan atau penyelesaian produk.
c. Keputusan dan Kebijakan untuk Perbaikan Berkelanjutan dari Sistem Operasi Keputusan dan kebijakan untuk perbaikan berkelanjutan dari sistem operasi merupakan bagian penting dari manajemen produksi. Ini melibatkan upaya terus- menerus untuk meningkatkan efisiensi, kualitas, dan produktivitas dalam operasi produksi perusahaan. Tujuannya adalah menciptakan sistem yang lebih baik melalui pengembangan proses, penggunaan teknologi terbaru, implementasi inovasi, serta penerapan praktik terbaik dalam industri.
2.6 Aspek Manajemen Produksi
Ada tiga hal yang termasuk ke dalam aspek manajemen produksi yaitu : 1) Perencanaan Produksi
Aspek ini melibatkan perencanaan strategis, taktis, dan operasional untuk mencapai tujuan produksi. Perencanaan produksi mencakup penetapan tujuan produksi, penentuan metode produksi, peramalan permintaan, penjadwalan produksi, serta perencanaan kebutuhan bahan baku dan sumber daya manusia. Perencanaan yang baik membantu mengoptimalkan penggunaan sumber daya dan memastikan produksi yang efisien.
2) Pengendalian Produksi
Pengendalian produksi dalam manajemen produksi yang bertujuan untuk memastikan bahwa seluruh proses produksi berjalan sesuai dengan rencana dan standar yang ditetapkan. Aspek ini melibatkan pengendalian terhadap seluruh proses produksi untuk memastikan bahwa mereka berjalan sesuai dengan rencana dan standar yang ditetapkan. Seperti mencakup pemantauan kinerja produksi, pengukuran hasil produksi, identifikasi penyimpangan dari target, serta penerapan tindakan perbaikan yang diperlukan. Pengendalian produksi yang efektif membantu memastikan efisiensi operasional dan kualitas produk yang konsisten.
3) Pengawasan Produksi
Pengawasan langsung terhadap jalannya produksi bertujuan untuk memastikan bahwa proses produksi dilakukan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan, standar kualitas terpenuhi, dan masalah operasional segera diatasi. Pengawasan produksi melibatkan pemantauan visual, pemeriksaan produk, pemantauan kualitas, serta koordinasi dan komunikasi antara berbagai departemen terkait.
BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan
Manajemen produksi merupakan proses manajemen yang diterapkan dalam bidang produksi. Proses manajemen produksi adalah penggabungan seluruh aspek yang terdiri dari produk, pabrik, proses, program dan manusia.Ada beberapa contoh manajemen produksi yaitu, proses penambangan (penambangan batubara dan timah), proses produksi pada perusahaan furniture dan tas, dan lain-lain.
Manajemen produksi memiliki fungsi antara lain, perencanaan, jasa pendukung, proses pengolahan, dan pengendalian dan pengawasan. Manajemen produksi memiliki tujuan untuk mengelola sumber daya manusia agar dapat memaksimalkan kemampuan dengan tugas yang diberikan, mengatur tenaga kerja, dan mengelola alat produksi agar tidak terjadi
kerusakan.
Ruang lingkup manajemen produksi ada tiga, yaitu desain produk, keputusan dan praktik seputar proses perubahan (operasi), dan keputusan dan kebijakan untuk perbaikan berkelanjutan dari sistem operasi. Manajemen produksi juga memiliki 3 aspek yaitu, perencanaan produksi, pengendalian produksi, dan pengawasan produksi
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/19069345/Makalah_Manajemen_Produksi_Dan_Pemasaran https://runsystem.id/id/blog/manajemen-produksi/
https://www.linovhr.com/manajemen-produksi/
https://www.coursehero.com/file/69005085/makalah-manajemen-produksidocx/
https://media.neliti.com/media/publications/472255-none-94ab5e69.pdf
https://myrobin.id/untuk-bisnis/manajemen-produksi/#Aspek_Utama_Manajemen_Produksi https://www.kompas.com/skola/read/2022/12/06/090000069/6-definisi-manajemen-produksi- menurut-para-ahli?page=2
file:///C:/Users/Lenovo/Downloads/Dummy_Ebook_ManajemenProduksiOperasiFULL_orga nized1.pdf