• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANFAAT ETIKA PROFESI KONSULTAN TEKNIK INFORMATIKA TERHADAP KEPERCAYAAN PERUSAHAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "MANFAAT ETIKA PROFESI KONSULTAN TEKNIK INFORMATIKA TERHADAP KEPERCAYAAN PERUSAHAAN"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

https://ojs.unimal.ac.id/tts/index

MANFAAT ETIKA PROFESI KONSULTAN TEKNIK INFORMATIKA TERHADAP KEPERCAYAAN

PERUSAHAAN

Rizal1, M. Fauzan2, Fasdarsyah3, Mukhlis4

1Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Unversitas Malikussaleh

2,3,4Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Unversitas Malikussaleh Lhokseumawe, Jl. Cot TgkNie-Reulet, Aceh Utara, 141 Indonesia

e-mail: [email protected]

Abstrak — Jurusan TI di Indonesia diperlukan untuk meningkatkan tingkat profesi profesi. Karena profesional adalah orang yang dapat menjalankan profesinya dengan benar dan melakukannya sesuai dengan etika dan profesionalisme yang berlaku untuk profesinya. Konsultan TI bertanggung jawab untuk berbagai bidang untuk membantu memecahkan masalah dalam manajemen perusahaan, dari menyarankan tindakan yang perlu diambil untuk menemukan solusi berkelanjutan untuk pengembangan sistem.Konsultan TI juga memiliki kemampuan untuk menganalisis sistem dan mengevaluasi sistem sehingga ia dapat memahami masalah yang dihadapi oleh klien dan memberikan solusi yang tepat untuk masalah ini. Profesi ini pun dituntut untuk kritis supaya dapat mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan dari solusi yang ditawarkan. Perusahaan sangat membutuhkan konsultan TI agar mempermudah dalam mengelola suatu perusahaan.

Kata KunciProfesi TI,Konsultan TI PENDAHULUAN

Kelangsungan operasional perusahaan tak lepas dari peran Tata Kelola TI perusahaan yang dimiliki dalam internal organisasi. Perusahaan memiliki standar dan menjalankan prosedur operasional untuk mencapai tujuan yang memiliki nilai strategis. Setiap perusahaan yang memiliki komputer membutuhkan layanan TI. Teknik Informatika adalah bidang yang luas yang memerlukan personil yang sangat khusus dan terlatih. Oleh sebab itu, sebagian perusahaan tidak akan percaya komputer mereka yang memiliki data penting mereka disebarkan informasinya untuk siapapun.

Sebelum memilih konsultan TI ada beberapa hal yang harus dilihat dan diperhatikan setiap perusahaan yaitu smart dan solution, berpengalaman dalam implementasi, legalitas dan kemampuan keuangan, SDM yang berkompeten, punya SLA dan harga yang proporsional, Kualitas portofolio dan punya formasi profesional dan memiliki banyak mitra kerja.

Selain itu suatu perusahaan tentu saja melihat dari track record konsultan TI yang ada sebelum menggunakan jasa mereka. Track record konsultan TI mencirikan daftar pengalaman seorang konsultan TI dalam bekerjasama dengan

(2)

perusahaan yang ada sebelumnya, semakin banyak perusahaan besar menggunakan jasanya maka tingkat kepercayaan yang dimiliki seorang konsultan TI terhadap perusahaan-perusahaan lain juga semakin besar pula.

Terbukti teknologi TI telah memberikan banyak manfaat dan keuntungan finansial yang tidak sedikit hingga pada akhirnya banyak perusahaan yang bergantung pada keberadaan konsultan-konsultan TI yang handal juga mampu memenuhi dan mengakomodasi berbagai kepentingan dan kebutuhan perusahaan akan teknologi informasi. Untuk menggunakan jasa konsultan TI, perusahaan biasanya menerapkan sistem kontrak kerja sama dengan konsultan TI. Konsultan TI secara berkala akan melakukan pengecekan dan pemeriksaan akan kinerja sistem TI di perusahaan tersebut. Mereka juga akan memberikan respon yang cepat jika mendeteksi sesuatu yang tidak biasa yang mungkin bisa mengakibatkan kerugian pada perusahaan.

LANDASASAN TEORI

Menurut Anang Usman, SH., MSi, etika profesi adalah sikap hidup untuk memenuhi kebutuhan pelayanan profesional dari klien dengan keterlibatan dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangka kewajiban masyarakat sebagai keseluruhan terhadap para anggota masyarakat yang membutuhkannya dengan disertai refleksi yang seksama. Haag & Keen (1996) menyatakan bahwa teknologi informasi/informatika merupakan “Seperangkat alat yang dapat membatu manusia dalam melakukan dan menyelesaikan tugas-tugas yang berkaitan dengan pemrosesan informasi dengan menggunakan teknologi komputer”.

Menurut Salomon dalam Wahyono (2006:3), “etika merupakan karakter individu, dalam hal ini termasuk bahwa orang yang beretika adalah orang yang baik. Pengertian ini disebut pemahaman manusia sebagai individu yang beretika”. Etika merupakan hukum sosial, etika merupakan hukum yang mengatur, mengendalikan serta membatasi perilaku manusia. Sedangkan Etika Profesi IT menurut Wahyono (2006:127), “suatu sikap etis didalam penggunaan tekologi modern, dalam rangka menunjang pekerjaan dengan profesi tertentu dengan prinsip dasar tanggung jawab moral dari masing-masing pelakunya.

Sebelum menentukan sikap moral pengguna, perlu memiliki pemahaman dasar tentang teknologi sebagai suatu sistem dan moral serta artinya. Setiap orang yang menghormati dirinya sendiri dan profesinya bertanggung jawab atas peran atau profesi ini. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa etika profesional adalah aturan yang berlaku untuk semua anggota organisasi profesional.Peraturan ini mencakup hal-hal yang mungkin atau mungkin tidak dilakukan dan pedoman profesional yang diuraikan untuk pekerjaan tertentu.

Konsultan adalah seorang tenaga profesional yang menyediakan jasa kepenasihatan (consultancy service) dalam bidang keahlian tertentu, misalnya akuntansi, pajak, lingkungan, biologi, hukum, dan lain-lain. Ketika mengacu permasalahan atau membahas mengenai konsultan, maka kita berbicara

(3)

mengenai individu-individu non-karyawan yang disewa oleh sebuah perusahaan untuk melakukan peran spesifik didalam kurun waktu tertentu “, Northcutt (2004:380). Sebagai contoh, seorang konsultan TI untuk menganalisa kebutuhan bisnis terhadap spesifikasi sistem akuntasi baru yang akan diterapkan di suatu perusahaan tertentu. Konsultan TI biasanya berasal dari pihak luar perusahaan itu sendiri dan bersifat independen.

Dalam kaitannya dengan etika profesi TI, seorang konsultan memiliki beberapa peranan terhadap perusahaan yang sedang dipegangnya, baik berupa data-data perusahaan maupun kepercayaan yang diraih oleh seorang konsultan itu sendiri.

Oleh sebab itu kaitan moral atau etika terhadap profesi yang dijalankan seorang konsultan harus memiliki batasan-batasan yang terikat menurut hukum atau kontrak yang telah disepakati sebelumnya.

Prinsip dasar kode etik, sebagai berikut

Untuk melaksanakan tugas mulia yang profesional dengan menjujung tingga etika dalam melayani pemberi tugas, sesama profesi serta masyarakat, maka setiap anggota Ikantan Nasional Tenaga Ahli Konsultan Indonesia harus :

1. Menjunjung tinggi profesi yang luhur dan mulia. (Kewajiban Profesi) 2. Melaksanakan profesi dengan standar yang tinggi, jujur serta tidak

memihak. (Profesionalisme)

3. Selalu mengembangkan diri untuk meningkatkan kompetensi.

(Profesionalisme)

4. Menghindari perbuatan yang menyesatkan publik. (Integritas/Kejujuran) 5. Menghindari terjadinya pertentangan kepentingan. (integritas)

6. Mengutamakan kesehjateraan, keselamatan masyarakat, dan lingkungan hidup berkelanjutan. (Dedikasi dan Integritas)

Menurut Ikatan Nasional Tenaga Ahli Konsultan (INTAKINDO) disebutkan bahwa kode etik hukum yang fundamental bagi seorang konsultan dalam menyelesaikan tugas- tugas profesionalnya sebagai berikut :

1. Memegang teguh kepentingan akan keselamatan, kesehatan, dan kesejahteraan publik.

2. Melaksanakan layanan hanya dalam bidang yang dikuasainya.

3. Mengeluarkan pernyataan umum hanya dengan cara yang obyektif dan benar.

4. Bertindak untuk setiap pemberi kerja atau klien sebagai agen yang setia dan terpercaya.

5. Menghindarkan diri dari tindakan-tindakan yang menipu.

(4)

6. Memperlakukan dirinya secara terhormat, bertanggung jawab, beretika dan mematuhi hukum untuk memperbaiki kehormatan, reputasi, dan manfaat profesinya sebagai konsultan.

PEMBAHASAN

Konsultan TI sangat bermanfaat bagi perusahaan karna dapat mempermudah mengelolanya.

A. Kemampuan yang diperlukan sebagai seorang konsultan 1. Pengalaman berharga

2. Pengetahuan khusus

3. Kemampuan memecahkan masalah 4. Kemampuan berkomunikasi

5. Pengalaman dalam mengembangkan project

B. Karakteristik Konsultan TI 1. Mudah Beradaptasi

Seorang konsultan TI harus mampu untuk beradaptasi dalam berbagai keadaan, situasi, budaya kerja, dan pekerjaan. Kelebihan ini akan membuat Anda cepat dan mudah menyelesaikan pekerjaan Anda sebagai konsultan.

2. Memiliki Disiplin Tinggi

Sebagai seorang konsultan TI harus memiliki disiplin yang tinggi, tahu bagaimana menyelesaikan sebuah pekerjaan dalam waktu yang cepat dengan hasil yang terbaik. Harus work hard, work smart.

3. Pemimpin yang Percaya Diri

Sikap kepemimpinan yang meyakinkan, dapat membuat kinerja yang baik dari seorang konsultan dalam memberikan solusi kepada perusahaan yang menyewa jasanya.

4. Mengupayakan komunikasi yang efektif

Tanpa komunikasi yang efektif, hubungan konsultan TI dengan perusahaan akan menjadi rusak. Kepercayaan yang telah dimiliki konsultan dapat menghasilkan suatu gambaran yang buruk dalam keberlangsungan kinerja konsultan itu sendiri.

5. Pendengar yang Baik

Konsultan TI yang efektif akan berani dan mampu menghayati kebutuhan suatu perusahaan akan solusi yang dihasilkan. Mendengarkan kebutuhan perusahaan yang menyewa jasa mereka yang berusaha menjelaskan secara rinci dan mengumpulkan informasi sebanyak mungkin mengenai sistem yang sedang berjalan.

(5)

C. Pekerjaan konsultan TI

Pekerjaan konsultan TI dibagi menjadi beberapa alur berikut.

1. Konsultan yang bertanggung jawab perumusan strategi dalam bidang TI, organisasi TI, perencanaan dan strategi TI.

2. Digital Consultant yang membuat perencanaan untuk meningkatkan bisnis dengan menggunakan Big Data, Web Marketing dan aplikasi mobile.

3. Konsultan PMO (Project Management Office) untuk PJT yang termasuk implementasi ERP dan dukungan untuk pengenalan sistem SCM & CRM.

4. Konsultan yang bertanggung jawab terhadap infrastruktur, outsourcing, manajemen aset dalam bidang TI.

5. Konsultan yang bertanggung jawab terhadap kebijakan keamanan dan manajemen terhadap risiko yang mungkin terjadi yang berkaitan di bidang TI.

D. Tugas dan tanggung jawab yang umum di pegang oleh seorang konsultan TI diantaranya:

1. Memutuskan klien untuk mengambil keputusan.

2. Pertemuan dengan setiap klien untuk mendiskusikan kebutuhan individu dan tujuan.

3. Meneliti berbagai fitur bisnis klien.

4. Berpikir sistem tentang bagaimana bisnis dapat ditingkatkan melalui TI.

5. Menilai klien dengan sistem TI yang sudah ada sebelumnya dan pengetahuan staf.

6. Menilai apakah pilihan perangkat keras saat ini bekerja dengan baik bagi perusahaan.

7. Mendesain program pelatihan.

8. Memberikan pelatihan untuk klien.

9. Memberikan saran umum untuk klien.

10. Menjelaskan masalah teknis yang rumit dalam hal yang sederhana dan jelas untuk setiap anggota staf.

E. Tanggung Jawab Konsultan TI

Secara umum Konsultan TI memiliki tanggung jawab sebagai berikut:

1. Melakukan seminar atau pelatihan 2. Menyelesaikan masalah klien 3. Membuat laporan tugas harian 4. Menguji produk dan aplikasi

5. Mendokumentasikan proses dan instruksi aplikasi 6. Memecahkan masalah software

(6)

7. Menghadiri meeting dengan perusahaan lain 8. Memunculkan ide-ide baru.

F. Manfaat menggunakan Jasa Konsultan TI Terhadap Perusahaan 1. Perusahaan berkembang bisa meningkatkan aktivitas produksinya dengan

melakukan proses advertising yang lebih aktif dan lebih maksimal dari sebelumnya. Caranya adalah konsultasi dengan pihak konsultan TI mengenai desain web yang menarik untuk promosi, dan bagaimana caranya web perusahaan tersebut bisa menjadi nomor satu di search engine. Ini tercakup dalam fungsi konsultan TI yang juga membantu membuat company profile, iklan tiga dimensi dengan CD interactive, web desain dan juga web development.

2. Proses produksi perusahaan berkembang akan lebih cepat dengan adanya software desain produk yang telah dikonsultasikan dengan pihak konsultan TI.

3. Konsultan TI akan membantu mendesain sistem yang baru, baik itu sistem produksi, sistem distribusi maupun sistem periklanan yang memiliki banyak kelemahan.

4. Jika ada kendala dengan hardware maupun software perusahaan, konsultasi dengan pihak konsultan TI adalah solusi yang tepat.

5. Pihak konsultan TI akan memaksimalkan progress perusahaan dengan membantu membuat dan juga mengoptimalikan software perusahaan dengan hasil akhir yang menarik.

6. Konsultan TI menyediakan jasa network application dengan perangkat lunak yang bisa dihubungkan dengan jaringan computer perusahaan sehingga Anda tidak perlu melakukan aktivitas produksi dan juga manajemen secara manual.

7. Network maintenance dari pihak konsultan TI akan memudahkan perusahaan Anda berkomunikasi dengan para klien melalui jaringan internet yang stabil.

8. TI Training center, konsultan TI mengadakan pelatihan hardware dan software bagi seluruh karyawan di perusahaan Anda untuk meminimalisir gagap teknologi (gaptek)

9. SkillI karyawan di perusahaan bisa ditingkatkan dengan bantuan IT training skill.

KESIMPULAN

Kode Etik ini menekankan agar software engineer (IT profesional) memiliki komitmen yang tinggi untuk menjaga agar profesinya adalah profesi yang bermanfaat bagi masyarakat dan merupakan profesi yang terhormat. Komitmen ini tercermin pada saat seorang software engineer melakukan kegiatannya dalam membangun software, mulai dari melakukan analisa, membuat spesifikasi, membuat design, melakukan coding, testing maupun pemeliharaan software.

(7)

Peranan konsultan TI terhadap kepercayaan perusahaan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, saling mempengaruhi satu sama lain. Masing- masing pihak diharapkan dapat menjalankan hak dan kewajiban sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati. Jika terdapat penyalahgunaan tanggung jawab dari masing masing pihak maka akan menimbulkan kerugian bagi keduanya.Pada setiap kegiatan tersebut, peran profesional TI sangat penting, karena ia turut menentukan hasil akhir dari suatu pengembangan system. Dengan kata lain, dia berada dalam posisi untuk berbuat kebaikan atau berbuat yang merugikan orang lain. Untuk itulah pentingnya Kode Etik ini diterapkan oleh setiap individu konsultan TI.Peranannya yang sangat besar dan mendasar dalam perusahaan menuntut orang TI untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya secara profesi.

DAFTAR PUSTAKA

Northcutt, Stephen. 2004. IT Ethics Handbook – Right and Wrong for IT Profesionals. USA: Syngress Publishing, Inc.

Wahyono, Teguh. 2006. Etika Komputer dan Tanggung Jawab Profesional di Bidang Teknologi Informasi. Yogyakarta: Andi.

D. Bell eral, “Computers, Ethics, and Social Values”, Prentice Hall, 1995.

Kode Etik Ikatan Nasional Tenaga Ahli Konsultan Indonesia (INTAKINDO) . (02/07/2013).

Referensi

Dokumen terkait