• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK ROLE PLAYING TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI NONVERBAL SISWA KELAS XI IPA 6 SMA NEGERI 5 MEDAN TAHUN AJARAN 2013-2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK ROLE PLAYING TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI NONVERBAL SISWA KELAS XI IPA 6 SMA NEGERI 5 MEDAN TAHUN AJARAN 2013-2014."

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK ROLE PLAYING TERHADAP KEMAMPUAN

KOMUNIKASI NONVERBAL SISWA SMA NEGERI 5 MEDAN

TAHUN AJARAN 2013/2014

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

SKRIPSI

OLEH

FADHILAH RUKMAYA NIM : 1103151021

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur seindah ucapan kehadirat Allah SWT, yang telah menganugerahkan kesehatan, melimpahkan rahmat, karunia-Nya serta petunjuk kepada peneliti sehingga dapat menyelesaikan proposal skripsi yang berjudul: “Pengaruh Pemberian Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Role Playing Terhadap Kemampuan Komunikasi Nonverbal Siswa Di SMA Neger 5 Medan T.A 2013/2014”, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana (S-1)

Pendidikan pada Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

Dalam menyelesaikan proposal skripsi ini peneliti banyak menemui hambatan dan rintangan dikarenakan keterbatasan kemampuan penulis sendiri, meskipun penulisan skripsi ini masih memiliki kekurangan dan kelemahan, baik sistematika penulisan maupun penggunaan bahasanya. Namun berkat bimbingan Ibu Dosen Pembimbing dan juga berbagai pihak, maka akhirnya penulis dapat menyelesaikannya.

Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati dan ketulusan hati penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.S selaku Rektor Universitas Negeri Medan

(7)

iii

3. Bapak Prof. Dr. Abdul Munir, M.Pd sebagai Ketua Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan yang banyak memberi saran kepada penulis dalam penyusunan skripsi dan kepada Ibu. Dra Nurajani, M.Pd sebagai Serketaris Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan.

4. Ibu Nani Barorah Nasution, S.Psi, MA sebagai pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan bantuan, dukungan, motivasi, saran dan kritik, serta ketabahan dan kesabaran dalam membimbing penulis dari awal hingga selesainya penulisan skripsi ini.

5. Ibu Dra. Pastiria Sembiring, M.Pd. Kons , Bapak M. Rajab Lubis, M.Pd , dan Ibu Dra. Kemali Syarif, M.Pd selaku dosen penyelaras yang telah banyak memberikan masukan dan saran-saran untuk skripsi ini.

6. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan yang telah memberikan banyak ilmu, bimbingan dan motivasi kepada peneliti semenjak mengikuti pendidikan Bimbingan dan Konseling.

7. Seluruh staf dan Pegawai Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan atas kerja sama dan bantuan yang diberikan kepada peneliti.

8. Bapak Kepala Sekolah SMA Negeri 5 Medan dan seluruh Bapak dan Ibu guru yang mengajar di sekolah, terkhusus bagi guru BK yang telah banyak membantu peneliti, terima kasih atas kerja sama yang telah diberikan selama peneliti melakukan penelitian. Dan tak lupa ucapan terimakasih kepada siswa-siswi kelas XI IPA 6 dan XI IPA 5 yang telah membantu peneliti dalam penelitian.

(8)

iv

Fauzan Risnanda, SE yang selalu memberikan kasih sayang yang tulus dan ikhlas karena telah melahirkan, membesarkan, mendidik serta membiayai peneliti sehingga pada tahap semangat, pengorbanan, susah payah serta kasih sayang yang telah dicurahkan akan tetap disanjung dan dihargai untuk selamanya. Terima kasih atas kasih sayang, dukungan, motivasi dan doa yang diberikan kepada ananda sehingga ananda dapat menyelesaikan studi di Universitas Negeri Medan dengan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.

10.Kepada saudara-saudaraku, Muliasih, Repa Septi, Nina, dan Dyasti yang telah banyak memberikan dukungan dan doa kepada penulis selama menyelesaikan studi di Universitas Negeri Medan.

11.Rekan – rekan mahasiswa Jurusan PPB/BK Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan, baik Reguler maupun Ekstensi, terima kasih telah membantu penulis baik moril maupun material sehingga selesainya skripsi ini.

12.Teristimewa kepada kekasih hati saya Rizky Afrizal Pramana Nasution, SE. Terima kasih atas bantuan, doa, dukungan, kesabaran, perhatian dan kasih saying yang tidak pernah lelah mendampingi selama penyelesaian skripsi ini.

(9)

v

sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skirpsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan bidang bimbingan dan konseling. Akhirnya peneliti mengucapkan terima kasih, semoga skripsi ini berguna bagi kita semua khususnya para pembaca.

Medan, Agustus 2014 Peneliti,

FADHILAH RUKMAYA

NIM : 1103151021

(10)

i

ABSTRAK

Fadhilah Rukmaya. NIM. 1103151021. Pengaruh Pemberian Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Role Playing Terhadap Kemampuan Komunikasi Nonverbal Siswa Kelas XI IPA 6 SMA Negeri 5 Medan Tahun Ajaran 2013/2014. Skripsi. Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan. Program Studi Bimbingan Konseling. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Medan.2014.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah kemampuan komunikasi nonverbal siswa kelas XI IPA 6 SMA Negeri 5 Medan Tahun Ajaran 2013/2014 lebih tinggi setelah diberikan layanan bimbingan kelompok teknik role playing.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pelaksanaan layanan bimbingan kelompok teknik role playing dalam mempengaruhi kemampuan kemampuan komunikasi nonverbal siswa kelas XI IPA 6 SMA Negeri 5 Medan Tahun Ajaran 2013/2014.

Jenis penelitian ini adalah ekperimen semu dengan desain pre-test dan

post-test. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan metode purposive sampling dari siswa kelas XI IPA 6 yang berjumlah 33 siswa SMA

Negeri 5 Kisaran tahun ajaran 2013/2014 sehingga diketahui 10 orang siswa yang akan diberikan layanan bimbingan kelompok teknik role playing. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan angket yaitu angket kemampuan komunikasi nonverbal siswa sebanyak 31 butir yang terlebih dahulu diujicobakan dan dianalisis oleh peneliti untuk mendapatkan angket yang valid dan reliable.

Dari hasil analisis diperoleh data Pre-Test sikap siswa rata-rata = 14,9 termasuk kategori rendah, dan rata-rata Post-Test = 23,4 termasuk kategori tinggi. Teknik uji hipotesis menggunakan rumus uji Wilcoxon atau uji J yang memperoleh hasil Jhitung > Jtabel = (26 > 8), maka terdapat pengaruh yang

signifikan antara pelaksanaan layanan bimbingan kelompok teknik role playing dalam meningkatkan kemampuan komunikasi nonverbal siswa kelas XI IPA 6 SMA Negeri 5 Medan Tahun Ajaran 2013/2014 pada taraf nyata  = 0,05.

(11)

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK……… i

KATA PENGANTAR……….. ii

DAFTAR ISI……….. vi

DAFTAR TABEL………... x

DAFTAR GRAFIK………. xi

DAFTAR LAMPIRAN………... xii

DAFTAR GAMBAR……… xiv

BAB I PENDAHULUAN……… 1

1.1Latar Belakang Masalah……… 1

1.2Identifikasi Masalah……….. 8

1.3Batasan Masalah……… 8

1.4Rumusan Masalah………. 8

1.5Tujuan Penelitian……….. 9

1.6Manfaat Penelitian………. 9

BAB II KAJIAN TEORITIS……….. 11

2.1Kerangka Teoritis………. 11

2.1.1Kemampuan Komunikasi Nonverbal………. 11

(12)

vii

2.1.1.2Pengertian Kemampuan Berkomunikasi……... 12

2.1.1.3Jenis-Jenis Komunikasi……….. 14

2.1.2Komunikasi Nonverbal……….. 15

2.1.2.1Pengertian Komunikasi Nonverbal……… 15

2.1.2.2Fungsi Komunikasi Nonverbal……….. 18

2.1.2.3Tujuan Komunikasi Nonverbal……….. 19

2.1.2.4Klasifikasi Pesan Nonverbal……….. 21

2.1.3Bimbingan Kelompok………. 23

2.1.3.1Pengertian Bimbingan Kelompok……….. 23

2.1.3.2Tujuan dan Manfaat Bimbingan Kelompok…… 26

2.1.3.3Asas-Asas dalam Bimbingan Kelompok………… 29

2.1.3.4Tahapan-Tahapan dalam Bimbingan Kelompok… 30 2.1.3.5Bidang Bimbingan……….. 34

2.1.3.6Teknik-Teknik dalam Bimbingan Kelompok…… 36

2.1.4Bimbingan Kelompok Teknik Role Playing………. 39

2.1.4.1Dasar Teori Role Playing……….. 39

2.1.4.2Pengertian Role Playing………. 44

2.1.4.3Tujuan , Manfaat, dan Aturan Main Teknik Role Playing... 48

2.1.4.4Langkah-Langkah dalam Teknik Role Playing…. 50 2.1.4.5Kelebihan Teknik Role Playing………. 51

2.1.4.6Peran dan Tugas Guru Pembimbing……….. 52

(13)

viii

2.3Kerangka Konseptual……….. 55

2.4Hipotesis……….. 58

BAB III METODE PENELITIAN………. 59

3.1Jenis Penelitian………. 59

3.2Desain Penelitian………. 59

3.3Langkah-Langkah Penelitian……… 59

3.4Subjek Penelitian………. 60

3.5Operasional Variabel Penelitian……….. 61

3.6Teknik Pengumpulan Data………... 62

3.7Teknik Analisis Data……… 64

3.7.1 Validitas dan Reliabilitas……….. 64

3.7.2 Uji Persyaratan Analisis Data………. 65

3.7.3 Uji Analisis Data……….. 67

3.8Jadwal Penelitian………. 68

3.8.1 Persiapan Penelitian………... 68

3.8.2 Pelaksanaan Penelitian………. 69

3.9Lokasi dan Waktu Penelitian……….. 69

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………. 70

4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian……….. 70

4.2 Pengujian Persyaratan Analisis………. 72

4.3 Deskripsi Data Hasil Penelitian………. 75

4.4 Pengujian Hipotesis……… 79

(14)

ix

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……….. 84

5.1 Kesimpulan……….... 84

5.2 Saran……… 84

(15)

x

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Kerangka Konseptual……… 57

Tabel 2 : Kisi-Kisi Angket Kemampuan Komunikasi Nonverbal…. 63 Tabel 3 : Kisi-Kisi Angket Valid Kemampuan Komunikasi Nonverbal……….. 73

Tabel 4 : Susunan Angket Setelah Uji Coba Angket………. 74

Tabel 5 : Hasil Pre-Test Layanan Bimbingan Kelompok…………. 75

Tabel 6 : Hasil Post-Test Layanan Bimbingan Kelompok…………. 76

Tabel 7 : Deskripsi Data Pre-Test dan Post-Test……… 77

Tabel 8 : Persentase Data Pre-Test dan Post-Test……….. 77

Tabel 9 : Hasil Data Uji Coba Angket Kemampuan Komunikasi Nonverbal Siswa……… 96

Tabel 10 : Hasil Perhitungan Uji Validitas Angket Komunikasi Nonverbal Siswa………. 98

Tabel 11 : Varians Butir Item Angket Kemampuan Komunikasi Nonverbal Siswa……….. 99

Tabel 12 : Hasil Data Pre-Test………. 108

Tabel 13 : Perhitungan Kategori Skoring Pre-Test………. 109

Tabel 14 : Hasil Data Post-Test………... 111

Tabel 15 : Perhitungan Kemampuan Komunikasi Nonverbal……….. 112

Tabel 16 : Tabulasi Data Penelitian………. 114

Tabel 17 : Perhitungan Uji Normalitas Data Pre-Test……… 119

Tabel 18 : Perhitungan Uji Normalitas Data Post-Test……….. 120

(16)

xi

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1 : Data Pre-Test……… 78

Grafik 2 : Data Post-Test………. 78

(17)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Angket Kemampuan Komunikasi Nonverbal………….. 88

Lampiran 2 : Tabel Validitas Angket Kemampuan Komunikasi

Nonverbal………... 96

Lampiran 3 : Perhitungan Uji Validitas Angket Kemampuan

Komunikasi Nonverbal……… 97

Lampiran 4 : Perhitungan Uji Reliabilitas Angket Kemampuan

Komunikasi Nonverbal……… 99

Lampiran 5 : Angket Kemampuan Komunikasi Nonverbal

Pre-Test………... 102

Lampiran 6 : Hasil Pre-Test……… 108

Lampiran 7 : Perhitungan Kategori Kemampuan Komunikasi

Nonverbal Sebelum Diberi Layanan Bimbingan

Kelompok Teknik Role-Playing……….. 109 Lampiran 8 : Hasil Post-Test……… 111 Lampiran 9 : Perhitungan Kategori Kemampuan Komunikasi

Nonverbal Sesudah Diberi Layanan Bimbingan

Kelompok Teknik Role-Playing………. 112 Lampiran 10 : Tabulasi Data Penelitian……….. 114 Lampiran 11 : Perhitungan Rata-Rata dan Standar Deviasi

Pre-Test……….. 115 Lampiran 12 : Perhitungan Rata-Rata dan Standar Deviasi

(18)

xiii

Lampiran 13 : Uji Normalitas Data Kemampuan Komunikasi

Nonverbal………. 119

Lampiran 14 : Uji Homogenitas Data Kemampuan Komunikasi Nonverbal……… 121

Lampiran 15 : Uji Hipotesis……… 122

Lampiran 16 : Perhitungan Peningkatan Kemampuan Komunikasi Nonverbal Siswa... 124

Lampiran 17 : Rencana Program Layanan Bimbingan Kelompok... 125

Lampiran 18 : Lembar Observasi... 201

Lampiran 19 : Jadwal Penelitian... 203

Lampiran 20 : Daftar Hadir Siswa... 204

Lampiran 21 : Dokumentasi Penelitian... 208

(19)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Manusia adalah makhluk sosial. Ia hanya dapat hidup berkembang dan berperan sebagai manusia dengan berhubungan dan bekerja sama dengan manusia lain. Dimanapun manusia tinggal dan apapun pekerjaannya, manusia selalu membutuhkan komunikasi dengan orang lain. Jadi bukan hanya dosen, siswa, politikus, pengacara, penjual, atau pendakwah yang harus terampil berkomunikasi, namun hampir semua jabatan dan kalangan. Rakhmat (1996: 7) mengatakan komunikasi menyentuh segala aspek kehidupan kita. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa 70% waktu bangun kita digunakan untuk berkomunikasi.

Menurut Mulyana (2010:6) orang yang tidak pernah berkomunikasi

dengan manusia bisa dipastikan akan “tersesat”, karena ia tidak sempat menata

(20)

cara-2

cara berperilaku tersebut harus dipelajari lewat pengasuhan keluarga dan pergaulan dengan orang lain yang intinya adalah komunikasi.

Komunikasi juga telah memperpendek jarak, menghemat biaya, menembus ruang dan waktu. Komunikasi berusaha menjembatani antara pikiran, perasaan dan kebutuhan seseorang dengan dunia luarnya. Komunikasi membangun kontak-kontak manusia dengan menunjukkan keberadaan dirinya dan berusaha memahami kehendak, sikap dan perilaku orang lain. Komunikasi membuat cakrawala seseorang menjadi makin luas (Cangara, 2007:7). Cangara juga mengatakan komunikasi yang baik akan membantu seseorang mempermudah mendapatkan rezeki, sahabat, dan pelanggan. Keberhasilan dan kegagalan seseorang dalam mencapai sesuatu yang diinginkan termasuk karir mereka, banyak ditentukan oleh kemampuannya bekomunikasi.

(21)

3

nonverbal menurut Rakhmat (2001:287) adalah tepuk tangan, pelukan, usapan, duduk, berdiri tegak, dan lain-lain.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Albert Mahrabian (dalam Cangara, 2007:103) yang menyimpulkan bahwa tingkat kepercayaan dari pembicaraan orang hanya 7% berasal dari bahasa verbal, 38% dari vokal suara dan 55% dari ekspresi muka. Ia juga menambahkan bahwa jika terjadi pertentangan antara apa yang diucapkan seseorang dengan perbuatannya, orang lain cenderung mempercayai hal-hal yang bersifat nonverbal.

Sifat dan karakter tiap-tiap orang sangatlah berbeda dan kadang sulit di prediksi. Seringkali, kita tersentak pada perilaku seseorang yang selama ini diprediksi baik, ternyata mempunyai tabiat yang tidak mengenakkan tanpa diketahui siapapun, begitu juga sebaliknya. Penampilan dan kata-kata seringkali mengelabui kita. Karena itu dengan berkomunikasilah hal yang paling penting untuk mengetahui lebih dalam bagaimana seseorang sebenarnya. Sehingga kita dapat gambaran tentang bagaimana cara memahami orang lain baik dari kekurangan maupun kelebihannya. Hal ini diperkuat dengan pendapat Putra (2013: 3) yang mengatakan salah satu cara paling baik dalam menganalisa siapa orang di depan kita melalui pengamatan bahasa tubuhnya, kita dapat mengamati setiap perubahan gerakan tubuhnya, dan setiap perubahan wajahnya yang akan menunjukkan siapa ia sebenarnya.

(22)

4

tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria. Remaja ada di antara anak dan orang dewasa. Oleh karena itu, remaja seringkali dikenal dengan fase “mencari jati diri”

atau fase “topan dan badai”. Pada tahap remaja pertengahan sangat membutuhkan

teman-teman. Ada kecenderungan narsistik yaitu mencintai dirinya sendiri, dengan cara lebih menyukai teman-teman yang mempunyai sifat-sifat yang sama dengan dirinya. Pada tahap ini remaja dalam kondisi kebingungan karena masih ragu harus memilih, peka atau peduli, berkelompok atau sendiri, optimis atau pesimis, dan sebagainya.

Siswa merupakan bagian dari masyarakat yang dituntut untuk mampu berkomunikasi dengan orang lain secara verbal dan nonverbal dilingkungan dimana siswa berada. Lingkungan yang dimaksud adalah sekolah. Hampir sebagian waktu siswa digunakan untuk berinteraksi di sekolah. Di lingkungan sekolah siswa dituntut untuk mampu berkomunikasi dengan baik. Siswa juga harus mampu memahami bahasa nonverbal agar dapat mengasah kepekaannya terhadap teman-temannya ataupun orang lain. Namun diakui bahwa dengan usia kebutuhan dan perkembangan serta pengalaman remaja yang masih muda, mereka belum mampu memahami bahasa nonverbal, sehingga mengganggu sosialisasi dengan orang lain.

(23)

5

nonverbal sangat penting bagi siswa SMA Negeri 5 Medan agar tidak terjadi konflik antar sesama warga sekolah.

Berdasarkan hasil observasi yang penulis lakukan pada siswa-siswi kelas XI IPA 6 terdapat 14 orang siswa yang mengobrol sambil bermain handphone, mendengarkan guru menerangkan sambil menundukkan kepala, berbicara dengan nada yang agak tinggi ketika berbicara dengan staf sekolah, menopang dagu saat mendengarkan teman berbicara, menutup-nutup mulut saat berbicara dengan guru, mendongakkan kepala saat berpapasan dengan senior ataupun staf sekolah.

Peneliti juga melakukan wawancara dengan 4 orang siswi dan 2 orang guru. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa siswa, terdapat siswa yang

mengatakan bahwa sering mengalami „dikacangi‟ (dicuekin sambil memainkan

(24)

6

Para siswa juga tidak pernah mendapatkan pengarahan/ bimbingan mengenai komunikasi nonverbal di sekolah.

Jadi berdasarkan observasi dan wawancara dengan siswa dan guru, penulis dapat menarik garis besar bahwa siswa di SMA Negeri 5 Medan memiliki hambatan atau kesulitan dalam komunikasi nonverbal terutama memprediksi karakter teman dekat, sulit memaknai maksud dan tujuan dari bahasa tubuh orang lain, sulit memberikan kode penolakan kepada orang lain atau memahami kode penolakan orang lain, kurang peka terhadap perasaan teman, serta sulit mengungkapkan perasaan dan emosi melalui bahasa tubuh (body language) secara tepat.

Berdasarkan data diatas, penulis memandang bahwa remaja memerlukan bantuan untuk memahami bahasa nonverbal. Hal ini dapat dilakukan oleh guru BK disekolah. Perubahan yang terjadi pada masa remaja akan mempengaruhi perilaku individu tergantung kepada kemampuan atau kemauan individu pada masa remaja untuk mengungkapkan keprihatinan dan kecemasannya kepada orang lain, sehingga ia dapat memperoleh pandangan yang baru dan yang lebih baik.

Guna mengatasi masalah yang sering ditemukan di sekolah SMA Negeri 5 Medan adalah salah satu teknik dalam bimbingan konseling untuk memberikan bantuan kepada siswa yang dilakukan oleh seorang pembimbing/ konselor melalui kegiatan kelompok yang dapat berguna untuk mencegah berkembangnya masalah-masalah yang dihadapi siswa.

Gazda dalam Prayitno (2004:309) mengemukakan bahwa “bimbingan

(25)

7

untuk membantu mereka menyusun rencana dan keputusan yang tepat.” Gazda juga menyebutkan bahwa bimbingan kelompok disenggalarakan untuk memberikan informasi yang besifat personal, vokasional, dan sosial.

Di dalam bimbingan kelompok terdapat beberapa teknik, yaitu home room, karyawisata, diskusi kelompok, kegiatan kelompok, organisasi siswa, sosio drama (role playing), psikodrama, dan pengajaran remedial (Tohirin, 2007:273) . Dari beberapa teknik tersebut yang digunakan dalam penelitian ini adalah role

playing. Menurut Uno (2011:26) role playing adalah suatu model pembelajaran

bertujuan untuk membantu siswa menemukan makna diri (jati diri) di dunia sosial dan memecahkan dilema dengan bantuan kelompok.” Artinya, melalui bermain peran siswa belajar menggunakan konsep peran, menyadari adanya peran-peran yang berbeda dan memikirkan perilaku dirinya dan perilaku orang lain.

Dengan menggunakan teknik role playing dalam layanan bimbingan kelompok siswa-siswa dituntut untuk memainkan peran-peran komunikasi nonverbal serta menganalisis apa makna dibalik setiap gerakan/ ekspresi yang dilakukan oleh pemeran. Sehingga siswa lebih mampu mengendalikan/ mengurangi setiap gerakan yang bisa membuat orang lain merasa tidak senang serta bisa mengurangi kesalahpahaman dalam memaknai komunikasi nonverbal orang lain dan dapat lebih baik dalam menjalin hubungan sosialisasi.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis menganggap

(26)

8

1.2 Identifikasi Masalah

Bersadarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka penulis mengidentifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Sulit memprediksi karakter teman dekat

2. Sulit memaknai maksud dan tujuan dari bahasa tubuh orang lain

3. Sulit memberikan kode penolakan kepada orang lain atau memahami kode penolakan orang lain

4. Kurang peka terhadap perasaan teman

5. Sulit mengungkapkan perasaan dan emosi melalui bahasa tubuh (body language) secara tepat.

1.3 Batasan Masalah

Agar penelitian ini lebih terarah dan untuk mencegah luasnya permasalahan, maka penulis hanya membatasi pokok permasalahan tentang pengaruh layanan bimbingan kelompok teknik role playing terhadap kemampuan komunikasi nonverbal siswa SMA Negeri 5 Medan Tahun ajaran 2013/2014.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan masalah yang akan diteliti agar penelitian yang dilakukan mengarah pada tujuan yang

(27)

9

SMA Negeri 5 Medan Tahun Ajaran 2013/2014 dapat ditingkatkan melalui bimbingan kelompok teknik role playing”.

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian “untuk mengetahui pengaruh pemberian layanan bimbingan kelompok teknik role playing terhadap kemampuan komunikasi nonverbal siswa kelas XI IPA 6 SMA Negeri 5 Medan Tahun Ajaran 2013/2014.”

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan informasi yang berguna bagi perkembangan ilmu pengetahuan khususnya kemampuan berkomunikasi siswa dalam bersosialisasi dengan cara meningkatkan komunikasi nonverbal siswa dengan menggunakan layanan bimbingan kelompok teknik role playing.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Siswa

Penelitian ini diharapkan siswa dapat meningkatkan kemampuan berkomunikasi secara nonverbal melalui layanan bimbingan kelompok teknik role

playing.

b. Bagi Guru BK

(28)

10

c. Bagi Sekolah

(29)

84

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil awal penelitian diperoleh 70% siswa yang dikategorikan memiliki kemampuan komunikasi nonverbal yang rendah dan 30% dikategorikan tinggi. Hal ini dapat dilihat berdasarkan rata-rata pre-test yaitu 14,9. Kemudian dari hasil akhir penelitian diperoleh 100% siswa sudah diketagorikan memiliki kemampuan komunikasi nonverbal yang tinggi. Hal ini dapat dilihat berdasarkan rata-rata post-test yaitu 23,4.

Berdasarkan hasil pre-test dan post-test tersebut dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh layanan bimbingan kelompok teknik role playing yang terhadap kemampuan komunikasi nonverbal pada siswa kelas XI IPA 6 SMA Negeri 5 Medan Tahun Ajaran 2013/2014, hal ini diketahui dari hasil perhitungan diperoleh harga Jhitung > Jtabel = (26 > 8). Maka hipotesa yang menyatakan,

terdapat pengaruh yang signifikan dalam layanan bimbingan kelompok teknik role

playing terhadap kemampuan komunikasi nonverbal siswa kelas XI IPA 6 SMA

Negeri 5 Medan Tahun Ajaran 2013/2014, dapat diterima.

5.2 Saran-saran

(30)

85

a. Bagi Siswa

Diharapkan siswa untuk membiasakan diri untuk menerapkan kemampuan komunikasi nonverbal yang dimilikinya dalam kehidupan sehari-harinya baik di rumah maupun di sekolah sehingga dapat meningkatkan kemampuan dalam berinteraksi sosial.

b. Bagi Guru BK

Diharapkan guru BK lebih peduli dalam upaya meningkatkan kemampuan komunikasi nonverbal siswa, antara lain melalui kegiatan bimbingan kelompok.

c. Bagi Sekolah

Diharapkan sekolah dapat memberikan sarana dan prasarana yang lebih baik dalam kegiatan bimbingan konseling lainnya di sekolah..

d. Bagi Peneliti Selanjutnya

(31)

86

DAFTAR PUSTAKA

Ali & Ansori. 2011. Psikologi Remaja. Jakarta: Bumi Aksara

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Ayogya, Bayu W. 2013. 2 Menit Membaca Pikiran Orang. Yogyakarta: Suka Buku

Cangara, H.Hafied. 1998. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Damayanti, Nidya. 2012. Buku Pintar Panduan Bimbingan Konseling. Yogyakarta: Araska

Efendi, Hasrul. 2013. Pengaruh Pemberian Layanan Konten Terhadap

Pemahaman Komunikasi Nonverbal Siswa SMP Swasta Gusti Wijaya Tahun Ajaran 2012/2013. Skripsi Tidak Diterbitkan. Universitas Negeri

Medan.

Effendy, Onong U. 2011. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: Remaja Rosdakarya

Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada

KBBI. 1993. Pengertian Kemampuan Komunikasi. (Online), (http://guruimu-belajar.blogspot.com/2012/04/pengertian-kemampuan-komunikasi.html, diakses pada April 2012)

Mulyana, Deddy. 2010. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Rosda. Mulyani, Yani & Gracinia, Yuliska. 2007. Kemampuan Berbahasa Sains dan

Matematika. Jakarta: Elex Media Komputindo

Mulyani, Widi. 2011. Implementasi Komunikasi Verbal dan Nonverbal dalam

Proses Menghafal Juz Amma Pada Pendidikan Anak Usia Dini di Bait

(32)

87

Nurgayah. 2011. Stategi Dan Metode Pembelajaran Kunci Sukses Guru Masa

Kini. Bandung: Citapustaka Media Perintis

Prayitno & Erman, A. 2004. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta

________. 1995. Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok (Dasar dan

Profil). Jakarta: Ghalia Indonesia.

________. 2004. Seri Layanan Konseling “Layanan Orientasi”. Padang: UNP Putra, Dianata Eka. 2013. Rahasia Bahasa Tubuh. Jakarta: Titiek Media Publisher Rafael. 2012. Pengaruh Bimbingan Melalui Teknik Role Playing Untuk

Menanggulangi Perilaku Bullying Siswa. Thesis tidak diterbitkan.

Program Pascasarjana Universitas Indonesia.

Rakhmad, Jalaluddin. 2001. Psikologi Komunikasi. Jakarta: Remaja Rosdakarya Sudjana, Nana. 2005. Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:

Remaja Rosdakarya

Syafaruddin. 2011. Strategi & Metode Pembelajaran. Bandung: Citapustaka Media Perintis

_________.2012. Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat. Medan: Perdana Publishing

Tohirin. 2007. Bimbingan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis

Integrasi). Jakarta: Raja Grafindo Persada

Winkel, W.S. 1997. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi.

Zikri, Erwiyan. 2013. Pengaruh Pemberian Layanan Bimbingan Kelompok

Teknik Diskusi Terhadap Perilaku Menghargai Guru Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2012/2013. Skripsi tidak

Gambar

Grafik 1 : Data Pre-Test………………………………………

Referensi

Dokumen terkait

Masalah dalam penelitian ini adalah makna solidaritas belum dipahami sepenuhnya oleh siswa, karena masih disaksikan siswa selalu bersikap cuek ketika ada teman yang

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pemberian layanan bimbingan kelompok teknik role playing dapat mengurangi sikap narsis siswa di kelas

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh layanan bimbingan kelompok teknik bermain peran terhadap peningkatan sikap kepercayaan diri siswa kelas di SMA Negeri 6

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku peduli lingkungan sekolah siswa sesudah mengikuti bimbingan kelompok teknik bermain peran dan sebelum mengikuti

• Task-related behavior (perilaku yang berhubungan dengan tugas),yaitu perilaku sosial yang dimunculkan karena adanya tuntutan dan kewajiban yang harus dilakukan

Pada penelitian ini hipotesis yang diajukan yaitu ada keefektifan bimbingan kelompok teknik role playing dalam meningkatkan kemampuan komunikasi interpersonal siswa

Terdapat perbedaan hasil motivasi belajar siswa pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen yang mana dapat dilihat dari hasil pretest dan posttes pada kedua kelompok tersebut yaitu

Layanan bimbingan dan konseling yang diaplikasikan kepada siswa yang mengalami burout study ialah bimbingan kelompok teknik role playing sebagai cara untuk menurunkan rasa burnout study