• Tidak ada hasil yang ditemukan

Maqashid As-Syariah (Kinerja dan Peran Perbankan Syariah di Maluku)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Maqashid As-Syariah (Kinerja dan Peran Perbankan Syariah di Maluku)"

Copied!
164
0
0

Teks penuh

Penerapan prinsip keadilan terhadap kinerja perbankan syariah diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dengan mempersempit kesenjangan ketimpangan di berbagai provinsi dan kabupaten kota serta mendapat apresiasi dari masyarakat Indonesia. Untuk itu pangsa sektor perikanan menjadi sangat penting karena dapat menggambarkan ketimpangan dan diharapkan sektor perikanan mampu meningkatkan dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Sehubungan dengan itu semua, di Provinsi Maluku banyak kebijakan dan faktor yang dapat menentukan terjadinya ketimpangan, misalnya melalui pangsa sektor perikanan dan pertumbuhan ekonomi yang antara lain disebabkan oleh peran perbankan syariah dan juga aspek rasio pinjaman terhadap simpanan (LDR) serta peran pemerintah dalam belanja di masing-masing kabupaten. /.

Sektor perbankan merupakan salah satu sektor penting yang dapat mendorong dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di setiap kabupaten/kota dan juga diharapkan dapat meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia melalui kontribusi sektor perikanan dan pertumbuhan ekonomi. Ketimpangan wilayah di Kepulauan Maluku dapat muncul secara langsung dan signifikan melalui pengeluaran pemerintah dan secara tidak langsung melalui pangsa sektor perikanan dan pertumbuhan ekonomi kabupaten/kota. 36Rahardjo Adisasmita, Pertumbuhan wilayah dan kawasan pertumbuhan, dalam Fahrudin Ramly, Analisis pertumbuhan ekonomi dan ketimpangan wilayah di Indonesia dalam disertasi (Makassar, PPS Universitas Hasanuddin, 2011), hal.

Cawley, (Ed), Ilmu Ekonomi Orde Baru, (Yogyakarta: BPFE-UGM, 1974) dalam Fahrudin Ramly, Analisis Pertumbuhan Ekonomi dan Ketimpangan Wilayah di Indonesia, hal. 46Sjafrizal, Pertumbuhan Ekonomi dan Ketimpangan Wilayah di Indonesia Barat dan Indonesia Timur, Majalah Prisma, No.

Tabel 2. Jumlah dan Presentase Penduduk Miskin Per Provinsi di  Indonesia dalam persen
Tabel 2. Jumlah dan Presentase Penduduk Miskin Per Provinsi di Indonesia dalam persen

Ijtihad dalam Ekonomi Islam

Hal ini karena teori Mekashid dapat mengarahkan para mujtahid untuk menetapkan standar kemaslahatan yang sesuai dengan syariah/hukum. 127 Lebih lanjut menurut al-Tufi, hanya dalam bidang muamalat rasionalisasi kemaslahatan ini dapat diterapkan. 128. Jika para ahli fiqih klasik pada masanya telah merumuskan kebutuhan-kebutuhan primernya, yang kita kenal dalam al-Kuliyyah al-Khamsah, maka kebutuhan kita tidak hanya lima kebutuhan primer itu saja. Kemampuan menggali dan menetapkan kebutuhan-kebutuhan primer kontemporer sebagai maqashid al-syariah, seperti hak kebebasan berpikir, berpolitik, pemilihan umum dan warisan, hak atas pekerjaan, sandang, pangan dan papan, hak atas pendidikan, hak atas pengobatan. kedokteran dan sebagainya 131 As M .

Misalnya, kebebasan mungkin merupakan elemen keenam yang mungkin perlu dipromosikan bersamaan dengan peningkatan lima elemen yang dijelaskan oleh Shatibi.”132 Selain itu, ia juga menyatakan: “Dapat disebutkan bahwa daftar elemen dasar yang diberikan oleh Shatibi mungkin bukan daftar yang lengkap. 131 Muhammad Abid al-Jabiri seperti dikutip Muhammad Guntur Romli, Menggagas Maqashid Fiqh di www.islamlib.com, (12 November 2012). Fahim Khan dan Nur Muhammad Ghifari, “Tujuan Syariat Shatibi dan Beberapa Implikasinya Terhadap Teori Konsumen,” dalam AbulHasan M.

Untuk itu, ‘Asyur menawarkan paradigma baru bahwa poros syariah yang sebenarnya terletak pada nilai-nilai universal seperti fitrah, kebebasan (huriyyah), toleransi (samahah), egalitarianisme dan hak asasi manusia.134. Tawaran yang sangat mengejutkan dan “bertentangan” dengan mainstream adalah apa yang diajukan oleh at-Tufi mengenai teori Maslahat. Akal mempunyai kebebasan dalam menentukan kemaslahatan dan kesejahteraan, khususnya dalam bidang mu’amalah dan adat.

Sebagai kesinambungan daripada perkara pertama, at-Tufi berpendapat bahawa maslahat adalah hujah syar'i bebas yang hujahnya tidak bergantung kepada pengesahan nas tetapi hanya kepada akal semata-mata. Maslahat hanya berlaku dalam bidang mu'amalah dan adat istiadat, sedangkan dalam bidang ibadah (mahdah) dan langkah-langkah yang ditetapkan oleh syar'a' tidak termasuk objek maslahat kerana isu-isu ini adalah hak prerogatif Allah semata-mata. . 135 Untuk perbincangan yang lebih terperinci, lihat Mustafa Zaid, Al-Maslahah fi at-Tasyri' al-Islami wa Najmuddin at-Tufi, (Beirut: Dar al-Fikr, 1954), ms.127-132 dan Husein Hamid Hasan, Nazariah al-Maslahah fi al-Fiqh al-Islami, (Kaherah: Dar an-Nahdah al-Arabiyah, 1971), hlm.

Meski dianggap liberal menurut standar orang-orang sezaman at-Tufi, namun cita-cita yang disampaikan at-Tufi ada kaitannya dengan hal itu.

Beberapa Implikasi Maqashid terhadap Teori Perilaku Ekonomi Ekonomi

Barangkali inilah yang menjadi tantangan dunia perbankan syariah saat ini, yaitu bagaimana mensinergikan wasail dan maqashid. Jika perbankan syariah hanya fokus pada wasail, maka ia akan memandang seluruh praktik yang ada hanya dari sudut pandang fiqh. Oleh karena itu, integrasi wasail dan maqashid merupakan kebutuhan yang sangat esensial dalam pengembangan perbankan syariah ke depan.

Contoh lainnya adalah praktik pembiayaan murabahah yang saat ini mendominasi praktik perbankan syariah di tanah air. Oleh karena itu, apabila hal ini tidak terjadi dalam praktik perbankan syariah, maka dari segi mekashid belum tercapai seratus persen. Jika tidak segera diambil langkah untuk mengubah spekulasi margin (menyamarkan bunga bank), maka peran kinerja perbankan syariah akan semakin kehilangan makna.

Maka tidak mengherankan jika Achmad Baraba mengatakan bahwa inti gagasan ekonomi syariah yang diterapkan melalui perbankan syariah sebenarnya memiliki kesamaan dengan inti gagasan yang sudah ada pada sistem perbankan konvensional (sistem ekonomi kapitalisme dan sosialisme), sehingga inti gagasan tersebut Ekonomi syariah yang disampaikan dianggap sebagai akibat dari “comoton” kedua sistem di atas 168, khususnya permasalahan bunga bank (halal atau haram) yang masih diragukan oleh masyarakat muslim, sehingga bank syariah di Indonesia masih menghadapi kendala. . Oleh karena itu, berdirinya bank syariah memungkinkan masyarakat kecil dan pengusaha kecil berinteraksi dengan bank syariah yang tidak bankable. Aturan dan etika inilah yang membedakan perbankan syariah yang dianjurkan Al-Qur'an dengan perbankan konvensional.

Faktanya, dampak kinerja perbankan syariah belum menunjukkan perannya dalam mendukung pertumbuhan perekonomian nasional, dan hanya terbatas pada segmen usaha sebagai upaya memperkuat jaringan komersial internalnya.181. Menurut Rukmana, peran perbankan syariah dalam perekonomian nasional masih tergolong kecil dengan pelaku tunggal. Dalam sosiologi hukum, hukum pada posisi di atas dapat memainkan peran ganda yang sangat penting, terutama dalam menentukan keadilan ekonomi dalam kinerja jasa perbankan syariah.

Setidaknya akses operasional perbankan syariah modern telah berkembang di beberapa negara, antara lain Eropa, Timur Tengah, dan Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Setidaknya ada empat prinsip kinerja dalam muamalah, yaitu prinsip kemampuan, keadilan, kewajaran dan maslahah.221 Dalam kajian subbab ini, uraian tentang prinsip penilaian kinerja bank syariah lebih fokus pada prinsip kewajaran dan prinsip kewajaran. keadilan yang dapat digambarkan berdasarkan besar kecilnya rasio pinjaman terhadap simpanan (LDR). Pendapat Ali Fikri dan Haider tersebut menggambarkan kekhawatiran masyarakat terhadap kemegahan perbankan syariah di tanah air yang dinilai memiliki nilai-nilai Islam yang masih jauh dari nilai-nilai perbankan syariah konvensional di Indonesia.229 .

Tabel 4. Pertumbuhan Ekonomi dan Realisasi APBD Provinsi Maluku  Menurut Kabupaten/kota dalam Juta Tahun 2005-2010
Tabel 4. Pertumbuhan Ekonomi dan Realisasi APBD Provinsi Maluku Menurut Kabupaten/kota dalam Juta Tahun 2005-2010

Stuktur Ekonomi

Laju pertumbuhan BRDP berdasarkan harga konstan tahun 2000 menurut wilayah usaha daerah/kota dalam persentase per tahun. Dari segi volume, perbankan syariah sebenarnya menjadi prioritas utama dalam pengembangan usaha di berbagai kabupaten/kota di Maluki. Struktur Perekonomian, Belanja Modal dan Peran Perbankan Syariah serta Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten/Kota.

Meskipun angka loan to deposit ratio menunjukkan angka yang cukup signifikan, namun operasional perbankan syariah di Ambon cukup lambat dan masih berada di sekitar kota Ambon dan belum menyebar ke kabupaten/kota lain di Maluku. Selain itu, struktur perekonomian kota Ambon yang tergolong ekstrim di atas didukung oleh share input sektor perikanan sebesar 15,80%. Selain kedua sektor di atas, realisasi sektor pangan memberikan kontribusi penting terhadap struktur perekonomian kota Ambon.

Walaupun struktur perekonomian kota Ambon menunjukkan angka yang cukup ekstrim tinggi, namun jika melihat Indeks Pembangunan Manusia (IPM) masih menunjukkan tingkat ketimpangan sebesar 78,91%. Angka tersebut jika dilihat dari partisipasi penduduk putus sekolah adalah 303 orang pada tahun 2006, menurun menjadi 251 orang pada tahun 2009, pada tahun 2011 terdapat 217 anak putus sekolah di kota Ambon. Pada tahun 2011, angka kelahiran di Kota Ambon mencapai 31.161 jiwa, dengan angka kematian mencapai 0,86 jiwa, 1,80% balita mengalami gizi buruk dan 4,43% tidak mendapat ASI, sedangkan makanan normal hanya 2,15%.

Meskipun struktur perekonomian Kota Ambon lebih ekstrem dibandingkan kabupaten/kota lain, namun angka kemiskinannya pun demikian. Pada tahun 2006, jumlah anak terlantar di Kota Ambon mengalami sedikit penurunan menjadi 11.774 orang dibandingkan tahun 2003 sebanyak 73 orang. Kecuali Kota Ambon yang memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi yang sangat tinggi, struktur perekonomian keempat kabupaten lainnya hanya mencapai rata-rata. 3,24% dialami oleh kabupaten Maluku Tenggara Barat, Maluku Tenggara, Seram Bagian Timur, dan Buru Selatan.

Kurangnya kesempatan kerja dan terbatasnya pembangunan infrastruktur dapat mengakibatkan tingkat kemiskinan dan pengangguran yang dapat mempengaruhi struktur perekonomian di Provinsi Maluku dan kabupaten/kota lainnya.

Tabel 11. Struktur Ekonomi, Belanja Modal dan Peran Perbankan  Syariah serta Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten/Kota
Tabel 11. Struktur Ekonomi, Belanja Modal dan Peran Perbankan Syariah serta Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten/Kota

LISTRIK, GAS DAN

Sebaran Persen PDRB Provinsi Maluku berdasarkan harga konstan menurut wilayah usaha di Provinsi Maluku.

Tabel 13. Distribusi Presentase PDRB Provinsi Maluku Atas Dasar  Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha di Provinsi Maluku dalam
Tabel 13. Distribusi Presentase PDRB Provinsi Maluku Atas Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha di Provinsi Maluku dalam

LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH

KEU. PERSEWAAN

Pada tahun 2006, produksi dan nilai produksi perikanan Kabupaten Maluku Tenggara sebagai penyumbang PDRB diproyeksikan sebesar 271.740,5 ton dengan nilai Rp. Kota Ambon diproyeksikan sebanyak 95.263,3 ton dengan nilai produksi Rp210. Perkembangan produksi perikanan kabupaten/kota dan nilai produksi di Maluku dalam ton dan jutaan tahun 2000-2011. Ahmad, Yusuf Muhammad al-Badawy. Maqashid al-Syari'ah 'inda Ibnu Taimiyyah, Yordania: Dar an-Nafais, 2000.

Abu Ahmad dan Anshar Sitangan, “Sistem Ekonomi Islam: Prinsip dan Tujuan” Surabaya: Bina Ilmu, 1980. Fiqhuz – Zakat, diterjemahkan oleh Salman Harun dkk., Hukum Zakat: Studi Banding Status dan Filosofi Zakat Berdasarkan Al-Qur’an 'an'an, an dan Hadits, Cet. Hasan, Hamzah Khaeriyah, Ekonomi Islam, Kerangka dan Instrumen Ekonomi Zakat dan Wasiat, Cet, I, Jakarta: LeKAS, 2009.

Kartasasmita, Ginanjar Ucapan Speaker Dewan Perwakilan Rakyat dalam Zainul Bahar Noor, Impian Bank Muamalat, Harapan dan Kenyataan Fenomena Kebangkitan Ekonomi Islam, Jakarta: Bening, 2006. Muhammad Syafi'i Antonio dan Karnain Parwataatmadja (ed. ) , Economic Theory and Practice Islam, Yogyakarta: Dhana Bakti Prima Yasa, 1997. Peranan Bank Syariah Dalam Membantu Pertumbuhan Ekonomi Rakyat' dalam Zainul Bahar Noor, Bank Muamalat A Dream, Hope, and Statement of Islamic Economic Revival Phenomenon, 2004.

Sabzwari, M.A. Ekonomiese en fiskale stelsels gedurende die tyd van die profeet Muhammad SAW, dalam Euis amalia, History of Islamic Economic Thought, 2005. The Protestant and the Spirit of Capitalism, 1976 en Irma Adelma en Cynhia Tafl Morris, Economic Growth and Social Equity dalam Ontwikkelende Lande, 1973 dalam Muhammad Syafi'i Antonio, Perbankan Syariah, Dari Teori ke Praktek, Cet. Zaid, Mustafa. Al-Maslahah fi at-Tasyri' al-Islami wa Najmuddin at-Tufi, Beiroet: Dar al-Fikr, 1954.

Tabel 15. Perkembangan Produksi dan Nilai Produksi Perikanan  kabupaten/Kota di Maluku dalam Ton dan Juta Tahun 2000-2011
Tabel 15. Perkembangan Produksi dan Nilai Produksi Perikanan kabupaten/Kota di Maluku dalam Ton dan Juta Tahun 2000-2011

Gambar

Tabel 2. Jumlah dan Presentase Penduduk Miskin Per Provinsi di  Indonesia dalam persen
Tabel 3. Realisasi APBD Menurut Kabupaten/ Kota dalam juta
Tabel 4. Pertumbuhan Ekonomi dan Realisasi APBD Provinsi Maluku  Menurut Kabupaten/kota dalam Juta Tahun 2005-2010
Tabel 5. Laju Pertumbuhan Sektor Ekonomi Provinsi Maluku  Menurut Lapangan Usaha dalam persen Tahun 2005 sampai 2010
+7

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengetahui perbedaan kinerja keuangan perbankan syariah dengan perbankan konvensional berdasarkan rasio ROA dengan menggunakan uji Independent Samples T Test diperoleh hasil