• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Green Marketing dan Brand Image Terhadap Keputusan Pembelian Produk Tupperware (Studi Kasus Pada Konsumen Tupperware Non-Member di Kecamatan Bojongsari) - Repository ITB Ahmad Dahlan

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Pengaruh Green Marketing dan Brand Image Terhadap Keputusan Pembelian Produk Tupperware (Studi Kasus Pada Konsumen Tupperware Non-Member di Kecamatan Bojongsari) - Repository ITB Ahmad Dahlan"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pemanasan global kini telah menjadi isu utama bagi seluruh dunia. Isu ini membuat masyarakat mulai khawatir dan sadar bahwa banyak produk yang mereka gunakan menjadi salah satu penyumbang kerusakan lingkungan yang mengakibatkan menipisnya sumber daya alam karena pemanasan global.

Sebagai manusia yang hidup berdampingan dengan lingkungan, sudah menjadi suatu kewajiban bagi manusia untuk menjaga dan bertanggung jawab terhadap lingkungan yang ada disekitar demi kesejahteraan makhluk hidup lainnya. Pencemaran lingkungan dapat disebabkan oleh kegiatan manusia dan kejadian alam. Namun, kegiatan manusia lah yang lebih banyak mencemari lingkungan dibanding dengan kejadian alam (Tri Haryanto, 2018:11).

Pencemaran lingkungan oleh kegiatan manusia pasti terjadi karena tidak mungkin dihindari, usaha yang dapat dilakukan yaitu mengurangi dan mengendalikan pencemaran lingkungan. Salah satunya pencemaran dari kegiatan rumah tangga yang menghasilkan sampah rumah tangga yang dapat mencemari tanah dan lingkungan sekitar. Di Indonesia kepedulian terhadap lingkungan masih sangat memprihatinkan karena ketidaksadaran individual serta kurangnya pengetahuan masyarakat tentang dampak dari pencemaran lingkungan yang akan berimbas pada pemanasan global. Eksploitasi yang dilakukan oleh manusia bisa berakibat pada kondisi lingkungan hidup sekitar yang memberi efek perubahan secara drastis pada lingkungan.

Pemakaian produk plastik dalam kegiatan sehari-hari sudah menjadi suatu hal biasa dikalangan masyarakat saat ini, padahal produk sekali pakai itulah yang berbahaya bagi lingkungan. Menurut data dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengakui bahwa pada 2020 total produksi sampah nasional telah mencapai 67,8 juta ton. Artinya, ada sekitar 185.753 ton sampah setiap harinya dihasilkan oleh 270 juta penduduk atau setiap penduduk memproduksi sekitar 0,68 kilogram sampah perhari (Indonesia.go.id, 2021).

(2)

Penerapan kebijakan yang lebih tegas dari pemerintah sangat dibutuhkan sebagai upaya terobosan perubahan model bisnis dari produsen menuju pengurangan penggunaan kemasan sekali pakai. Tak cukup hanya upaya dari pemerintah, masyarakat juga harus memiliki kesadaran tinggi untuk menjauhi perilaku penggunaan kemasan sekali pakai. Hal mudah yang dapat dilakukan untuk mengurangi penggunaan kemasan sekali pakai yaitu dengan membawa tas belanja untuk meminimalisir penggunaan plastik ketika membawa barang belanjaan, botol air minum (tumbler) dan wadah makanan sendiri saat beraktivitas sehari-hari (Greenpeace Indonesia, 2018).

Saat ini sudah banyak perusahaan di Indonesia yang menerapkan go green. Disamping fenomena masyarakat yang masih gemar menggunakan produk plastik, namun tak sedikit juga masyarakat yang mulai sadar dan peduli terhadap lingkungan sehingga mulai mempertimbangkan dan mencoba menggunakan produk yang baik untuk alam. Hal itu membuat lebih banyak perusahaan yang akhirnya tertarik untuk berinovasi membuat produk baru yang lebih aman untuk lingkungan.

Perusahaan yang berupaya mengurangi dampak kerusakan lingkungan hidup didalam aktivitas produksinya menimbulkan fenomena baru dalam dunia pemasaran yaitu berupa strategi pemasaran ramah lingkungan yang disebut green marketing. American Marketing Association (AMA) (dalam Hawkins dan Mothershaugh, 2010:94) menyatakan bahwa green marketing yaitu suatu proses pemasaran produk yang diasumsikan aman bagi lingkungan. Tidak hanya sekedar menawarkan produk yang ramah terhadap lingkungan, tetapi green marketing juga mencakup pada proses produksi, pergantian kemasan, dan aktivitas yang memodifikasi produknya..

Terdapat berbagai pengertian terkait green marketing sehingga muncul beberapa pemahaman yang berbeda dimasyarakat dan dunia usaha. Pattie K

(3)

(1995) mengidentifikasi 3 tahapan dalam green marketing yaitu tahap ekologi yang merupakan pengembangan cara-cara untuk memecahkan masalah lingkungan yang terjadi, Tahap lingkungan yang melibatkan penggunaan teknologi bersih dalam menghasilkan produk inovatif yang menggambarkan perilaku organisasi dalam mengembangkan dan memasarkan produk ramah lingkungan secara berkelanjutan (Ujang dkk., 2020:101).

Peralatan makan adalah salah satu produk dari strategi green marketing yang sulit ditemui dan dipilih oleh masyarakat. Tupperware hadir ditengah keresahan masyarakat dalam mencari produk yang ramah dana aman bagi lingkungan. Tupperware adalah salah satu perusahaan di Indonesia yang memanfaatkan kondisi alam dan melihat adanya peluang bisnis dari pemanasan global untuk meningkatkan brand image dengan upaya menerapkan green marketing serta ikut melaksanakan corporate social responsibility. Perusahaan ini produksi tempat makan yang terbuat dari plastik yang aman bagi kesehatan karena kualitas terbaik serta ramah lingkungan. Tupperware bahkan telah memenuhi ketentuan FDA, EFSA dan FS.

Tjiptono (2005: 49) menyatakan bahwa “Brand Image atau brand description yakni deskripsi tentang asosiasi dan keyakinan konsumen terhadap merek tertentu”. Di dalam sebuah perusahaan brand image merupakan aset yang pengelolaannya menjadi suatu hal penting yang perlu diperhatikan karena hal tersebut merupakan bagian dari konsep green marketing. Pada strategi green marketing atau biasa disebut juga dengan pemasaran hijau dapat membentuk citra positif terhadap merek suatu produk serta menjadi panutan dalam mengakomodasi perilaku konsumen, sehingga memengaruhi pada keputusan pembelian suatu produk yang ditawarkan.

Salah satu perusahaan yang menerapkan konsep strategi green marketing dalam pemasarannya adalah Tupperware Corporation.

(4)

Berdasarkan pemaparan yang diuraikan oleh peneliti, maka peneliti melakukan penelitian dengan mengangkat judul Pengaruh Green Marketing dan Brand Image terhadap Keputusan Pembelian Produk Tupperware (Studi Kasus pada Konsumen non-member Tupperware di Kecamatan Bojongsari).

1.2 Pembatasan Masalah

Karena adanya keterbatasan waktu, tenaga, dan biaya, serta teori-teori yang dimiliki peneliti, juga untuk menghindari terjadinya pembiasan dalam pembahasan penelitian. Peneliti akan membatasi masalah yang ada pada produk Tupperware, maka peneliti hanya meneliti tentang pengaruh green marketing dan brand image terhadap keputusan pembelian produk Tupperware di Kecamatan Bojongsari.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan dari pemaparan yang di uraian pada latar belakang penelitian, maka dapat dirumuskan beberapa masalah, yaitu:

1. Apakah green marketing berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk Tupperware di Kec. Bojongsari?

2. Apakah brand image berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk Tupperware di Kec. Bojongsari?

3. Apakah green marketing dan brand image berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk Tupperware di Kec. Bojongsari?

1.4 Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah yang telah diuraikan, adapun tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk menganalisis pengaruh green marketing terhadap keputusan pembelian produk Tupperware di Kec. Bojongsari

2. Untuk menganalisis pengaruh brand image terhadap keputusan pembelian produk Tupperware di Kec. Bojongsari.

3. Untuk menganalisis pengaruh green marketing dan brand image terhadap keputusan pembelian produk Tupperware di Kec. Bojongsari.

(5)

1.5 Manfaat Penelitian

Pada umumnya penelitian ini memiliki dua manfaat umum secara aspek, yakni manfaat secara teoritis dan juga secara praktis. Berikut manfaat penelitian ini, meliputi:

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian secara teoritis diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam memperkaya wawasan, teori dan konsep pemasaran terutama pada green marketing dan brand image terhadap keputusan pembelian.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Akademisi

Penelitian ini diharapkan bisa menjadi referensi untuk para peneliti atau akademisi sebagai rujukan materi yang relevan dan terpercaya, dapat mengembangkan ilmu manajemen pemasaran terkait pengaruh green marketing (pemasaran hijau) dan brand image (citra merek) terhadap keputusan pembelian.

b. Bagi Peneliti

Penelitian ini sebagai sarana aktualisasi diri, menambah pengetahuan serta dapat mengaplikasikan ilmu dan teori yang didapat selama menempuh pendidikan di perguruan tinggi pada konsentrasi pemasaran.

c. Bagi masyarakat umum

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan atau pengetahuan bagi masyarakat agar lebih meningkatkan keperduliannya terhadap lingkungan dengan cara beralih menggunakan produk yang ramah lingkungan namun tetap dengan mempertimbangkan kualitas dan citra merek (brand image) sebelum melakukan keputusan pembelian.

Referensi

Dokumen terkait

PENGARUH CITRA MEREK, KUALITAS PRODUK, HARGA, DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KARTU PERDANA TELKOMFLEXI (Studi kasus pada konsumen Telkom Flexi di Kecamatan Kota

Pengaruh Social Media Marketing dan Online Customer Review terhadap Keputusan Pembelian dengan Minat Beli sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus pada Konsumen Produk Herbal