• Tidak ada hasil yang ditemukan

Master Tabel

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Master Tabel "

Copied!
71
0
0

Teks penuh

Peneliti memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karuniaNYA peneliti dapat menulis skripsi dengan judul “Hubungan Kualitas Tidur Dengan Tekanan Darah Pada Lansia Hipertensi Di Puskesmas Hutaimbaru Kota Padangsidimpuan Tahun 2018”. Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat pada Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat pada Program Studi Kesehatan Masyarakat STIKES Aufa Royhan Padangsidimpuan. Arinil Hidayah, SKM, M.Kes selaku ketua program studi Ilmu Kesehatan Masyarakat STIKES Aufa Royhan Padangsidimpuan.

Kualitas tidur mengacu pada tidur yang dialami seseorang sehingga menghasilkan kesegaran dan kebugaran saat bangun dari tidur. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas tidur dan tekanan darah pada lansia hipertensi di Puskesmas Hutaimbaru Kota Padangsidimpuan. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan kualitas tidur dengan tekanan darah pada lansia hipertensi di Puskesmas Hutaimbaru Kota Padangsidimpuan (p-value = 0,001) Petugas Puskesmas Hutaimbaru Kota Padangsidimpuan harus membentuk komitmen bersama untuk mengembangkan sosialisasi. informasi pentingnya edukasi pada lansia agar dapat meningkatkan kualitas tidur yang baik dengan tekanan darah pada lansia hipertensi.

Latar Belakang

Berdasarkan data yang diperoleh dari Puskesmas Hutaimbaru pada bulan Januari sampai Desember 2017, terdapat 417 orang lansia. Pemantauan tekanan darah pada pasien hipertensi hendaknya dilakukan dengan tujuan untuk menciptakan status kesehatan pasien hipertensi yang muncul dan disebabkan oleh kurang tidur sehingga dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah (Puskesmas Hutaimbaru, 2017). Orang lanjut usia merasakan atau menyadari kematiannya sehingga menimbulkan kecemasan sehingga menimbulkan masalah yang menimbulkan gangguan tidur (Maryam, 2010).

Berdasarkan survei awal yang dilakukan di Puskesmas Hutaimbaru Padangsidimpuan, sebanyak 10 orang diwawancarai. Puskesmas Hutaimbaru dengan tekanan darah 140/90 mmHg, 5 orang mengatakan ada gangguan saat tidur, dan tekanan darah 120/80 mmHg, 4 orang mengatakan 2 orang tidak mengalami gangguan tidur, dan 2 orang mengatakan, bahwa mengalami gangguan tidur, dan tekanan darah 90/70 mmHg, sebanyak 1 orang menyatakan adanya gangguan pada saat tidur. “Hubungan Kualitas Tidur Dengan Tekanan Darah Pada Lansia Penderita Hipertensi Di Puskesmas Hutaimbaru Kota Padangsidimpuan Tahun 2018”.

Rumusan Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan Umum

Tujuan Khusus

Untuk mengetahui hubungan kualitas tidur dengan tekanan darah pada lansia hipertensi di Puskesmas Hutaimbaru Kota Padangsidimpuan Tahun 2018.

Manfaat Penelitian 1) Manfaat Teoritis

Manfaat Praktis

  • Tekanan Darah
    • Pengertian Tekanan Darah
    • Fisiologi Tekanan Darah
    • Pengukuran Tekanan Darah
  • Konsep Hipertensi
    • Defenisi Hipertensi
    • Klasifikasi Tekanan Darah Pada Orang Dewasa (Irianto, 2013)
    • Sebab – Sebab Tekanan darah Meningkat
    • Macam – Macam Hipertensi
    • Tanda dan Gejala Hipertensi
    • Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Hipertensi
    • Penatalaksanaan Hipertensi
    • Pengertian Kualitas Tidur
    • Kualitas Tidur Pada Lansia
    • Faktor yang mempengaruhi kualitas tidur 1. Stres
  • Lansia
    • Pengertian Lansia
    • Batasan lansia
    • Tipe lansia
    • Perubahan yang terjadi pada lansia
  • Kerangka Konsep

Tekanan darah paling tinggi berada di arteri besar yang meninggalkan jantung dan secara bertahap turun ke arteriol. Tekanan darah hampir selalu dinyatakan dalam milimeter air raksa (mmHg) karena manometer air raksa telah lama digunakan sebagai acuan standar pengukuran tekanan. Faktanya, tekanan darah mengacu pada gaya yang diberikan darah pada setiap satuan luas permukaan dinding pembuluh darah.

Tekanan darah hampir selalu dinyatakan dalam milimeter air raksa (mmHg), karena manometer air raksa merupakan acuan standar untuk mengukur tekanan, dua penentu penting tekanan darah arteri rata-rata. Cara langsung mengukur tekanan darah adalah dengan memasang kateter arteri di arteri kemudian mengukur tekanannya. Peningkatan tekanan darah seringkali merupakan satu-satunya tanda klinis dari hipertensi esensial, sehingga pemantauan tekanan darah yang akurat diperlukan.

Pada seseorang yang baru bangun tidur akan ditemukan tekanan darah paling rendah yang disebut dengan tekanan darah basal. Oleh karena itu, pengukuran tekanan darah sebaiknya dilakukan pada saat pasien cukup istirahat, yaitu setelah berbaring minimal 5 menit (Busdi, 2012). Pengukuran tekanan darah dianjurkan dalam posisi duduk setelah istirahat selama 5 menit dan 30 menit tanpa merokok atau kopi.

Palpasi dilakukan apabila tekanan darah sulit didengar, namun dengan palpasi tekanan diastolik tidak dapat ditentukan secara akurat (Irianto Cara Auskultasi. Metode standar pengukuran tekanan darah seseorang dengan menggunakan metode auskultasi pertama kali diperkenalkan dan dikembangkan oleh Korotkov pada tahun 1905 Manset dikempiskan dengan kecepatan 2 hingga 3 mmHg per detik, sementara kita mendengarkan bunyi detak yang menandakan tekanan darah sistolik.

Secara umum, hipertensi merupakan suatu keadaan dimana tekanan darah seseorang berada diatas batas tekanan darah normal. Kurangnya aktivitas fisik meningkatkan risiko terjadinya tekanan darah tinggi karena meningkatkan risiko terjadinya obesitas (Susanto, 2010). Sistem kardiovaskular : Katup jantung menebal dan kaku, kemampuan memompa darah menurun, elastisitas pembuluh darah menurun dan ketahanan pembuluh darah tepi meningkat sehingga tekanan darah meningkat.

Kerangka Konsep Kualitas tidur

Desain dan Metode Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi, yaitu penelitian yang mengkaji hubungan antara dua variabel atau lebih. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi dengan pendekatan studi cross-sectional yaitu penelitian yang meneliti data dalam satu waktu, data dikumpulkan hanya pada satu kesempatan dengan subjek yang sama.

Lokasi dan Waktu Penelitian .1 Lokasi Penelitian

  • Waktu Penelitian

Untuk mengetahui hubungan kualitas tidur dengan tekanan darah pada lansia penderita hipertensi di Puskesmas Hutaimbaru Kota Padangsidimpuan Tahun 2018.

Populasi dan Sampel .1 Populasi Penelitian

  • Sampel Penelitian

Dalam melengkapi skala ini, sampel diminta menjawab pertanyaan dengan memilih satu jawaban dari beberapa alternatif jawaban yang tersedia. Jawaban ya mendapat nilai 1 dan tidak mendapat nilai 0.

Prosedur Pengumupulan Data

Setelah mendapatkan responden yang memenuhi kriteria, peneliti kemudian memberikan kuesioner yang berisi daftar kualitas tidur dan tekanan darah pada lansia.

Defenisi Operasional

  • Pengolahan Data

Susunan data yang diperoleh secara sistematis dalam bentuk kode tertentu (berupa angka) sehingga mudah diolah oleh komputer. Pemindahan data yang telah diubah menjadi kode (berupa angka) ke komputer melalui otomatisasi. Memastikan seluruh data yang dimasukkan ke dalam komputer sudah benar sehingga hasil analisa data benar dan akurat.

Jika nilai alpha > 0,05 maka Ha ditolak yang berarti tidak ada hubungan antara kualitas tidur dengan tekanan darah pada lansia hipertensi, sedangkan jika nilai alpha < 0,05 maka Ho ditolak.

Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Hasil Analisis Univariat 4.1.1 Karakteristik Responden

  • Hipertensi Lansia

Berdasarkan tabel 4.1 diatas diperoleh hasil bahwa responden mayoritas berumur 45-59 tahun sebanyak 33 orang (78,6%) dan responden minoritas berumur 75-90 tahun sebanyak 1 orang (2,4%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis kelamin responden mayoritas sebanyak 31 orang (73,8%) dan jenis kelamin responden minoritas sebanyak 11 orang (26,2%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan responden sebagian besar adalah SMA sebanyak 14 orang (33,3%) dan sebagian kecil pendidikan responden adalah perguruan tinggi/sarjana sebanyak 4 orang (9,5%).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pekerjaan responden sebagian besar berjumlah 25 orang (59,5%) dan sebagian kecil pekerjaan responden adalah PNS dan tidak bekerja sebanyak 6 orang (14,3%). Berdasarkan tabel 4.2 di atas, hasil penelitian menunjukkan mayoritas memiliki kualitas tidur buruk sebanyak 25 orang (59,5%) dan minoritas memiliki kualitas tidur baik sebanyak 17 orang (40,5%). Berdasarkan tabel 4.3 diatas, hasil penelitian menunjukkan mayoritas menderita hipertensi sebanyak 28 orang (66,7%) dan minoritas tidak menderita hipertensi sebanyak 14 orang (33,3%).

Analisis Bivariat

  • Kualitas Tidur
  • Hubungan Kualitas Tidur Dengan Tekanan Darah Hipertensi Lansia

Setelah dilakukan Uji Fisher didapatkan nilai p-value = 0,001 < (0,05) sehingga menunjukkan Ho ditolak, bahwa ada hubungan kualitas tidur dengan tekanan darah pada lansia hipertensi di Puskesmas Hutaimbaru Padangsidimpuan Kota pada tahun 2018. Kualitas tidur atau kebiasaan durasi tidur yang buruk Rambut pendek juga dikaitkan dengan peningkatan tekanan darah. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, terlihat dari hasil uji Fisher diperoleh nilai p-value (0,001) menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kualitas tidur dengan tekanan darah pada lansia hipertensi di Puskesmas Hutaimbaru Kota Padangsidimpuan di Kota Padangsidimpuan. 2018.

Kualitas tidur yang buruk dapat menyebabkan hormon pengatur keseimbangan tekanan darah atau hormon aldosteron tidak berfungsi secara maksimal, sehingga kurang tidur dapat menyebabkan sistem saraf menjadi hiperaktif yang kemudian berdampak pada seluruh sistem tubuh, termasuk jantung dan pembuluh darah. Penelitian ini juga didukung oleh pendapat Zharfan (2013) bahwa tidur akan memperlambat detak jantung dan menurunkan tekanan darah secara signifikan. Jadi seseorang yang durasi tidurnya relatif singkat menyebabkan sistem kardiovaskular bekerja dalam tekanan tinggi dan menyebabkan peningkatan tekanan darah dan detak jantung.

Penurunan tekanan darah (baik sistolik dan diastolik) sebesar 10% hingga 20% dibandingkan dengan tekanan darah rata-rata pada siang hari dianggap. Sebaliknya, untuk setiap penurunan tekanan darah normal yang seharusnya terjadi pada seseorang, terdapat kemungkinan 20% tekanan darahnya akan meningkat. Tekanan darah meningkat saat kita beraktivitas, yaitu saat jantung harus memompa lebih keras.

Hasil penelitian ini mendukung pendapat Calhoun & Harding (2012) bahwa jika memiliki kebiasaan tidur pendek atau kualitas tidur yang buruk dapat meningkatkan tekanan darah seseorang. Kualitas tidur yang buruk dapat menyebabkan hormon pengatur keseimbangan tekanan darah atau hormon aldosteron tidak berfungsi secara maksimal, sehingga kurang tidur dapat menyebabkan hiperaktif pada sistem saraf yang kemudian berdampak pada seluruh sistem tubuh, termasuk jantung dan pembuluh darah. Penelitian ini juga didukung oleh pendapat Gangwisch (2006) dalam Zharfan (2013) yang menjelaskan bahwa tidur akan memperlambat detak jantung dan menurunkan tekanan darah secara signifikan.

Jadi seseorang yang durasi tidurnya relatif singkat menyebabkan sistem kardiovaskular bekerja dalam tekanan tinggi dan menyebabkan peningkatan tekanan darah dan detak jantung.

Keterbatasan Penelitian

Karakteristik responden penderita hipertensi di Puskesmas Hutaimbaru Kota Padangsidimpuan mayoritas berusia 45–59 tahun, mayoritas berjenis kelamin perempuan, berpendidikan SMA, dan mayoritas berprofesi sebagai petani. Prevalensi tekanan darah tertinggi pada lansia hipertensi di Puskesmas Hutaimbaru Kota Padangsidimpuan adalah tekanan darah hipertensi. Terdapat hubungan antara kualitas tidur dengan tekanan darah pada lansia hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Hutaimbaru Kota Padangsidimpuan yaitu p-value (0,001).

Saran

Bagi Masyarakat

Untuk pengembangan ilmu keperawatan khususnya keperawatan gerontik harus selalu mengembangkan pengetahuan mengenai program kesehatan lansia khususnya mengenai kualitas tidur pada lansia hipertensi.

Bagi Tempat Penelitian

Kami berharap dapat menjadi sumber bacaan dan referensi di Perpustakaan Stikes Aufa Royhan Padangsidimpuan. Hubungan kualitas tidur dengan fungsi kognitif dan tekanan darah pada lansia di Desa Pasuruhan Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang. Faktor yang berhubungan dengan buruknya kualitas tidur pada lansia di Desa Wonojati Kecamatan Jenggawah Kabupaten Jember.

Hubungan kualitas tidur dengan tekanan darah pada lansia di Desa Tombasian Atas Kecamatan Kawangkoan Barat. Remmes (2012), Diagnosis dan penatalaksanaan gangguan tidur pada lansia dalam cerminan dunia kedokteran. 2012), Faktor-faktor yang berhubungan dengan buruknya kualitas tidur pada lansia di Desa Wonojati Kecamatan Jenggawah Kabupaten Jember, , Diakses pada 18 Mei 2017 pukul 14.33 WIB. Hubungan frekuensi olahraga lansia dengan kualitas tidur lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Unit Budi Luhur Bantul Yogyakarta.

Saya Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat STIKES Aufa Royhan Padangsidimpuan dan dengan ini menyatakan bahwa saya akan melakukan penelitian yang berjudul “Hubungan Kualitas Tidur Dengan Tekanan Darah Pada Lansia Hipertensi Di Puskesmas Hutaimbaru Kota Padangsidimpuan Tahun 2018”. Mahasiswa STIKES Aufa Royhan Padangsidimpuan melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Kualitas Tidur Dengan Tekanan Darah Pada Lansia Hipertensi Di Puskesmas Hutaimbaru Kota Padangsidimpuan Tahun 2018”.

Gambar

Tabel 1. Rencana Kegiatan dan Waktu Penelitian tahun 2018
Tabel 4.2  Distribusi  Frekuensi  Berdasarkan  Kualitas  Tidur  Responden                          di Puskesmas Hutaimbaru Kota Padangsidimpuan Tahun 2018
Tabel 4.3  Distribusi  Frekuensi  Berdasarkan  Hipertensi  Lansia                          Responden  di Puskesmas Hutaimbaru Kota Padangsidimpuan                          Tahun 2018
Tabel 4.4  Hubungan  Dukungan  Kualitas  Tidur  dengan  Hipertensi                          Lansia  di  Puskesmas  Hutaimbaru  Kota  Padangsidimpuan                          Tahun 2018

Referensi

Dokumen terkait

NO NAMA KEGIATAN Bulan Kegiatan Semester Genap 2018/2019 * Mar Apr Mei Juni Juli Ags 1 Ujian Kualifikasi contoh: Sudah dilaksanakan pada tanggal 3 Maret 2019 2 Sidang Komisi

Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Untuk memperlancar kegiatan yang akan dilakukan maka dibuat matrik kegiatan sebagai berikut: 2018 No Kegiatan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov