ISLAM DAN
MASYARAKAT MADANI
Pengertian Masyarakat Madani
Masyarakat madani adalah kelembagaan sosial yang akan melindungi warga negara dari perwujudan kekuasaan negara yang berlebihan.
Bahkan Masyarakat madani tiang utama kehidupan politik
yang demokratis. Sebab masyarakat madani tidak saja melindungi warga negara dalam berhadapan dengan negara, tetapi juga
merumuskan dan menyuarakan aspirasi masyarakat.
Menurut Anwar Ibrahim, masyarakat madani merupakan sistem sosial yang subur berdasarkan prinsip moral yang menjamin keseimbangan antara kebebasan individu dengan kestabilan masyarakat. Inisiatif dari
individu dan masyarakat akan berupa pemikiran, seni, pelaksanaan pemerintah yang berdasarkan undang-undang dan bukan nafsu atau
keinginan individu.
Istilah masyarakat madani selain mengacu pada konsep civil society, juga berdasarkan pada konsep negara-kota Madinah yang dibangun Nabi Muhammad SAW pada tahun 622 M. Masyarakat madani juga mengacu pada konsep tamadhun (masyarakat yang beradaban) yang diperkenalkan oleh Ibn Khaldun, dan konsep Al Madinah al Fadhilah (Madinah sebagai Negara Utama) yang diungkapkan oleh filsuf Al-Farabi pada abad pertengahan.
Menurut Dr. Ahmad Hatta, peneliti pada Lembaga Pengebangan Pesantren dan Studi Islam, Al Haramain, Piagam Madinah adalah dokumen penting yang membuktikan betapa sangat majunya masyarakat yang dibangun kala itu, di samping juga memberikan penegasan mengenai kejelasan hukum dan konstitusi sebuah masyarakat. Bahkan, dengan menyetir pendapat Hamidullah (First Written Constitutions in the World, Lahore, 1958), Piagam Madinah ini adalah konstitusi tertulis pertama dalam sejarah manusia.
KONSEP
MASYARAKAT
MADANI
KONSEP MASYARAKAT MADANI DALAM PRESPEKTIF ISLAM
Konsep masyarakat madani menurut prespektif Islam sudah diatur dalam Al-Quran yang dibagi menjadi 3 jenis yait masyarakat terbaik (khairah ummah), masyarakat seimbang (ummatan wasathan) dan masyarakat moderat (ummah muqtashidah). Berikut adalah kutipan ayat yang mengatur ketiga jenis istiilah tersebut :
Konsep khairan ummah dalam QS Ali-Imran 3:110 adalah konsep masyarakat yang ideal. Mereka ditugasi untuk mengembangkan beberapa fungsi diantaranya menyerukan kebaikan dan mencegah terjadinya kemungkaran. Selain itu, mereka juga tidak boleh bercerai berai dan saling berselisih paham. Al Quran telah memberikan Cara Meningkatkan Iman dan Taqwa. serta cara berdamai untuk memecahkan masalah internal yaitu metode syurah atau musyawarah, ishlah atau rekonsiliasi dan berdakwah dnegan cara al-hikmah wa al-mujadalah bi allatu hiya ahsan yang berarto kebijaksanaan dan perundingan dengan cara baik.
Konsep ummatan wasathan dalam QS Al-Baqarah 2:143 menjelaskan bahwa masyarakat seimbang adalah masyarakat yang berada di posisi tengah-tengah yaitu menggabungkan yang baik dari yang bertentangan.
Konsep ummah muqtashidah dalam QS Al-Maidah 5:66 adalah masyarakat moderat yakni entitas di kalangan ahli kitab dan posisi ummah yang minoritas. Artinya bahwa kelompok tersebut meskipun kecil, tetap dapat melakukan kebaikan dan perbaikan dan meminimalisir kerusakan. Hampir sama dengan ummatan wasathan bahwa keduanya memelihara penerapan nilai-nilai utama di tengah komunitas sekitar yang menyimpang. Yang membuat beda ummah muqtashid adalah komunitas agama Yahudi atau Nashrani, dan ummah wasath adalah komunitas agama sendiri yakni Islam.
Karakteristik
Masyarakat Madani
1. Terintegrasinya individu-individu dan kelompok-kelompok ekslusif kedalam masyarakat melalui kontrak sosial dan aliansi sosial.
2. Menyebarnya kekuasaan sehingga terjembataninya kepentingan-kepentingan individu dan negara.
3. Dilengkapinya program-program pembangunan yang berbasis masyarakat.
4. Meluasnya kesetiaan dan kepercayaan dan tidak mementingkan diri sendiri.
5. Damai dan individu maupun kelompok menghormati pihak lain secara adil.
6. Toleran dan tolong menolong antar sesama
7. Keseimbangan antara hak dan kewajiban sosial.
8. Berperadaban tinggi, misalnya kecintaan terhadap ilmu pengetahuan.
9. Bertuhan dan berakhlak mulia.
Karakteristik Keislaman Pembangunan Masyarakat Madani
Islam humanis
Islam yang humanis berarti bahwa ajaran Islam yang diberikan oleh Rasulullah adalah kompatibel dengan fitrah manusia.
Islam Moderat
Adalah keseimbangan ajaran Islam yang diterapkan dalam berbagai kehidupan manusia baik secara vertikal maupun horizontal. Kemoderatan inin yang membuat ajaran Islam berbeda dengan ajaran lainnya.
Islam Toleran
Kata toleran di dalam ajaran Islam berkaitan dengan penganut agama Islam sendri dan penganut agama lain. Apabila dikaitkan dengan kaum muslimin, maka toleran berarti kelonggaran, kemudahan dan fleksibilitas Islam. Sebab pada hakikatnya ajaran Islam mudah sekali untuk disampaikan dan diaktulisasikan kepada umat manusia.
PERAN UMAT ISLAM DALAM MEWUJUDKAN MASYARAKAT MADANI
1. Kualitas SDM Umat Islam
Islam adalah umat yang terbaik dari semua kelompok manusia yang Allah ciptakan. Di antara aspek kebaikan umat Islam itu adalah keunggulan kualitas SDM-nya dibanding umat non Islam. Keunggulan kualitas umat Islam yang dimaksud dalam Al-Qur’an itu sifatnya normatif, potensial, bukan riil.
2. Posisi Umat Islam
SDM umat Islam saat ini belum mampu menunjukkan kualitas yang unggul. Karena itu dalam percaturan global, baik dalam bidang politik, ekonomi, militer, dan ilmu pengetahuan dan teknologi, belum mampu menunjukkan perannya yang signifikan.