• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mata Kuliah Keperawatan Komplementer dasar

N/A
N/A
raudya zahra

Academic year: 2023

Membagikan "Mata Kuliah Keperawatan Komplementer dasar"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

Nama : Dewi Septya Rahayu NPM : 2306317194

Mata Kuliah Keperawatan Komplementer dasar – Kelas C

SELF HEALING

Menyembuhkan diri sendiri atau self healing merupakan sebuah proses untuk menyembuhkan diri dari luka batin. Dalam rangka untuk menyembuhkan dan tetap sehat sangat penting untuk benar- benar memahami dan menerima prinsip fisiologis bahwa tubuh adalah penyembuh. Kesehatan adalah hasil dari kebiasaan sehat, dan penyembuhan memerlukan komitmen, ketekunan dan kesabaran. Tubuh dapat memperbaiki diri, sedikit demi sedikit, setiap saat, namun penyembuhan tidak selalu proses cepat. Self- healing salah satu sebuah proses sederhana membantu menyembuhkan luka batin dengan melibatkan kekuatan diri secara penuh untuk beranjak dan bangkit dari penderitaan. Tanpa bantuan orang lain, tanpa media apapun. Self-healing membantu kita mengenali pikiran dan perasaan negatif yang selama ini mengurung diri. Setelah mengenali dan menerimanya, kita akan mampu mengurai satu persatu masalah yang membebani pikiran dan perasaan. Tujuannya bukan mengingat-ingat luka yang telah berlalu, tetapi mengajak kita untuk lebih memahami diri. Ketika kita berhasil self-healing, kita akan menjadi pribadi yang resilien. Pribadi yang resilien adalah pribadi yang penuh penerimaan terhadap kesulitan, kegagalan, dan tragedi dengan tegar dan tangguh. Kita akan lebih tegas dalam mendefinisikan masalah hidup, memandangnya sebagai ruh yang justru menguatkan dan memberikan banyak pelajaran yang tidak diajarkan oleh siapapun melainkan permasalahan itu sendiri. Setelah kita bangun dari keterpurukan selama ini, diri kita akan mampu untuk lebih "hadir" di lingkungan pertemanan, lingkungan kerja, dan keluarga

Ada beberapa Pendapat dari pengertian self Healing :

a. Self-healing adalah suatu proses pengkondisian pikiran, tubuh, dan jiwa menjadi keadaan relaks, tenang, dan positi. Tujuannya adalah untuk menciptakan harmonisasi di dalam tubuh kita agar semua jaringan tubuh bekerja sesuai dengan fungsinya sehingga tubuh menjadi sehat.

b. Self-healing adalah sebuah proses untuk menyembuhkan diri dari luka batin.

c. Self-healing merupakan terapi yang dilakukan untuk meyakinkan diri, bahwa insya Allah tubuh kita sehat.

d. Self-healing adalah metode penyembuhan penyakit bukan dengan obat, melainkan dengan menyembuhkan dan mengeluarkan perasaan dan emosi yang terpendam di dalam tubuh.

METODE SELF HEALING

Ada Beberapa Metode Self Healing yang bisa dilakukan diantaranya :

(2)

1. Me Time

Masalah yang belum selesai pada sebagian orang umumnya berkaitan dengan kehadiran orang lain. Me time ini berguna untuk membuat setiap orang memikirkan dirinya sendiri terlebih dahulu. Bagaimanapun orang lain memperlakukannya, diri kita masih bisa memilih untuk bahagia. Saat seseorang terlalu sibuk memikirkan orang lain, terkadang ia lupa memikirkan diri sendiri. Meluangkan waktu untuk diri sendiri benar-benar akan membuat kita merasa lebih bermakna. Membuat kita merasa bahwa pusat dari segala kehidupan ini adalah diri sendiri. Orang lain hanyalah pelengkap kebahagiaan.

2. Dialog dengan Diri Sendiri

Bicaralah pada diri sendiri tentang apa yang sebenarnya diinginkan. Jujur pada diri sendiri lebih baik ketimbang melampiaskan segala perasaan buruk kita pada sesuatu. Satu-satunya orang yang mampu berbicara dengan lubuk hati terdalam adalah diri sendiri. Saatnya mulai memahami diri sendiri untuk bisa bersyukur atas apa yang hidup ini berikan.

3. Berdamai dengan keadaan

Mengingat kembali peristiwa-peristiwa buruk yang masih membekas di hati memang tak terhindarkan. Setiap orang berhak marah atas hal itu. Orang yang hatinya terluka sangat dalam tidak akan dengan mudah melupakannya. Namun, apakah dengan menyalahkan keadaan atas atas semua peristiwa buruk itu bisa dibenarkan? Apakah dengan mengutuk keadaan bisa membuat batin kita tenang? Tidak. Alangkah lebih bijaknya kita jika mencoba berdamai dengan keadaan.

Menerima setiap keadaan yang menimpa kita ini sebagai guru kehidupan yang menempa pribadi kita lebih baik lagi

4. Mindfulness

Berpikir dengan kesadaran yang penuh. Mengelola pikiran, perasaan, dan lingkungan untuk menghubungkan titik-titik yang ada dalam pikiran kita. Memaknai setiap peristiwa dan kejadian yang pernah kita alami dengan lebih sehat. Mindfulness dapat meningkatkan self-compassion dan kebermaknaan hidup. Mindfulness bisa dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya dengan mencari tempat yang sekiranya tenang, kemudian memejamkan mata. Fokus terhadap diri sendiri dan segala pikiran yang kita miliki. Dengan penuh kesadaran, cobalah untuk memahami setiap pergulatan emosi yang ada di dalam diri. Mindfulness ini akan lebih baik jika kita melakukannya secara rutin. Misal, satu sebelum berangkat ke kantor, kampus, sekolah, dan sebagainya.

5. Meningkatkan self-compassion

Self-Compassion adalah kemampuan untuk memahami keadaan emosi diri sendiri dan juga respon emosi atas penderitaan yang dialami dengnan disertai keinginan untuk menolong diri sendiri. Melalui self-compassion, seseorang dapat memahami dirinya sendiri. Self-compassion

(3)

mampu membuat orang memaknai pengalaman yang tidak nyaman dengan emosi yang berbeda.

Artinya, ketidaknyamanan yang dimiliki seseorang dapat dimaknai secara positif jika meningkatkan self-compassion. Meningkatkan kepedulian terhadap diri sendiri, merespon peristiwa buruk dengan perasaan lapang dada, dan selalu berupaya membebaskan diri dari duka yg berlarut.

6. Jadikan penyesalan sebagai kekuatan

Sebagian orang pernah mengalami hal yang memalukan dalam hidupnya. Sebagian lain juga pernah berbuat kesalahan yang sudah disesalinya. Namun, tidak sedikit pula mereka yang menyesal tak ada habisnya, hingga menimbulkan perasaan yang tidak nyaman. Gelisah, cemas dan terus memikirkan hal tersebut membuat hati seseorang lelah. Tidak bisa dipungkiri bahwa kita sebagai manusia terkadang bisa menekan perasaan gelisah dan sesal itu. Kita bisa saja mengabaikan pikiran-pikiran yang mengganggu itu dengan menyibukkan diri. Namun, dengan mengabaikan perasaan itu justru akan membuat emosi kita makin lelah. Sebab, perasaan itu bisa muncul kapanpun Oleh karena itu, jadikanlah sebuah penyesalan terberat sekalipun di dalam hidup Ini kita sebagai pelajaran. Anda kadang-kadang dapat mengingat kejadian itu, tetapi gunakan sudut pandangnya pandang yang berbeda. Bicaralah pada diri sendiri bahwa melakukan kesalahan itu wajar. yang perlu dilakukan hanyalah belajar untuk tidak mengulanginya.

7. Tempatkan Masa Lalu pada Tempatnya

Setiap orang mempunyai kisah masa lalunya masing-masing. Tak sedikit di antara mereka yang memiliki masa lalu kelam yang membuat masa kini tak tenang. Namun, kita tidak bisa mengubah peristiwa yang sudah terjadi. Sebagai manusia, yang bisa kita lakukan hanyalah mengubah respons kita terhadap masa lalu. Untuk itu, jadikanlah masa lalu sebagai guru yang matang. Masa lalu hadir di masa kini bukan untuk terus disesali, tapi untuk dimaknai. Memaknai kembali pengalaman masa lalu dengan respon yang positif sangat membantu penyembuhan hati kita.

(4)

DAFTAR PUSTAKA

Saputra, T. A., & Hendrawan, F. (2022). Buku Bergambar “Self Healing” Sebagai Media Edukasi Untuk Remaja Pasuruan. Jurnal Desain Komunikasi Visual Asia, 6(01), 65-75.

Rahayu, P. P. (2022). Optimalisasi Penerapan Self Healing Bagi Siswa Pada Masa Pandemi Covid-19. Amal Ilmiah: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(2), 148-154.

Mutohharoh, A. (2022). Penyembuhan diri sendiri. JOUSIP: Jurnal Tasawuf dan Psikoterapi , 2 (1), 73-88.

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Neff (dalam Aldyafigama, Baihaqi, & Pujasari, 2018) seseorang yang memiliki self compassion memiliki karakteristik seperti peduli dan penuh kasih terhadap diri

Tujuan peneliti melakukan penelitian ini untuk melihat adakah keterkaitan mawas diri (self-compassion) terhadap citra tubuh (body image) pada remaja yang