• Tidak ada hasil yang ditemukan

Materi Ekstrakurikulum Wajib Pendidikan Kepramukaan (EWPK)

N/A
N/A
dandidwi prasetiyo

Academic year: 2024

Membagikan " Materi Ekstrakurikulum Wajib Pendidikan Kepramukaan (EWPK)"

Copied!
68
0
0

Teks penuh

(1)

Buku Pintar Pramuka untuk Madrasah Ibtidaiyah

i

(2)

Buku Pintar Pramuka untuk Madrasah Ibtidaiyah

ii

KATA PENGANTAR

Salam Pramuka

Anak-anakku Pramuka Siaga yang Yahnda dan Bunda banggakan. Berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, di tangan anak-anak telah tersusun Buku Pintar Pramuka Siaga untuk Madrasah Ibtidaiyah. Buku ini disusun agar dapat memberikan pengetahuan, keterampilan dan pengalaman kepramukaan yang berguna dan berharga bagi anak-anak.

Dengan diterbitkannya buku ini diharapkan anak-anak dapat berlatih pramuka dengan Yahnda dan Bunda di gugus depan dengan lebih baik. Keterampilan yang dipelajari dan dilatihkan menjadi lebih beragam dengan pengalaman belajar dan berlatih yang mantap.

Bersama buku ini anak-anak akan tumbuh sebagai Pramuka Siaga yang terampil, kreatif, tangguh dan percaya diri. Sikap-sikap tersebut sangat dibutuhkan untuk menjalani kehidupan menuju keberhasilan di masa depan. Semoga Buku Pintar Pramuka Siaga untuk Madrasah Ibtidaiyah ini akan memberi manfaat bagi kelangsungan pendidikan pramuka Indonesia.

Dengan terbitnya buku ini, Yahnda dan Bunda mengucapkan terima kasih kepada seluruh mahasiswa mata kuliah PGMK Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan dukungan dan segenap rekan-rekan yang membantu menyusun meteri.

Demikian penyusunan buku ini buat, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penyusun harapkan demi kebaikan buku ini.

Semarang, 15 Maret 2018

Penyusun

(3)

Buku Pintar Pramuka untuk Madrasah Ibtidaiyah

iii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...

KATA PENGANTAR ...

DAFTAR ISI ...

BAB I GERAKAN PRAMUKA, PRAMUKA, KEPRAMUKAAN

A. Penggolongan Pramuka ...

B. Tujuan Gerakan Pramuka ...

C. Sifat Kepramukaan ...

D. Fungsi Kepramukaan ...

E. Sejarah Pramuka ...

F. Lambang dan Bendera Gerakan Pramuka ...

G. Kode Kehormatan Pramuka ...

BAB II PERMAINAN DAN LAGU-LAGU PERMAINAN - PERMAINAN

A. Permainan Kemampuan Indra Manusia ...

B. Permainan Membawa Berita ...

C. Isi Toko ...

D. Permainan Detektif ...

E. Mobilku Melaju ...

F. Pesta Kelereng ...

G. Bendera Barungku ...

H. Kereta Bola Basket ...

I. Kereta Sketsa Gambar ...

LAGU-LAGU Lagu Nasional

A. Indonesia Raya ...

B. Satu Nusa Satu Bangsa ...

C. Padamu Negeri ...

D. Syukur ...

Lagu Pramuka

A. Hymne Pramuka ...

B. Bertemu Lagi ...

C. Selamat Datang Kakak ...

i ii iii

1 3 3 4 4 9 20

21 23 24 24 24 24 25 26 26 27

28 29 29 29

29 29 30

(4)

Buku Pintar Pramuka untuk Madrasah Ibtidaiyah

iv

D. Terima Kasih Kakak ...

E. Satukan Jari ...

F. Perpisahan ...

G. Berkemah ...

H. Api Unggun ...

BAB III SANDI PRAMUKA

A. Pengertian dan Sejarah Sandi ...

B. Sandi Angka ...

C. Sandi Kotak I ...

BAB IV TALI TEMALI

A. Simpul ...

B. Ikatan ...

BAB V PERATURAN BARIS BERBARIS (PBB)

A. Baris – Berbaris ...

B. Gerakan Dasar ...

BAB VI UPACARA DALAM GERAKAN PRAMUKA

A. Pengertian Upacara ...

B. Tujuan Upacara ...

C. Pokok – Pokok Upacara Dan Jenisnya ...

D. Upacara Pengibaran Sang Merah Putih ...

E. Upacara di Pramuka Siaga ...

BAB VII KONSERVASI LINGKUNGAN

A. Konsep Lingkungan ...

B. Pencemaran Lingkungan ...

C. Dampak Pencemaran Lingkungan ...

D. Upaya Mengatasi Dampak Negatif Pencemaran Lingkungan ...

BAB VIII AKHLAKUL KARIMAH

A. Rukun Iman dan Rukun Islam ...

B. Ramah dan Sopan kepada Orang Tua dan Guru ...

C. Berakhlak terhadap Lingkungan ...

DAFTAR PUSTAKA ...

30 30 30 31 31

32 32 33

35 37

39 43

49 51 51 52 55

59 59 60 60

61 61 62 64

(5)

1 Gerakan Pramuka

Gerakan Pramuka adalah wadah pembinaan dan pengembangan bagi anggota Pramuka Siaga, Penggalang, Pandega, Pembina, Pelatih, Majelis Pembimbing, Andalan, dan sebagainya yang berdasarkan prinsip dan metode kepramukaan serta berdasarkan sistem pamong. Gerakan Pramuka diatur oleh Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 238 Tahun 1961 yang merupakan kelanjutan dan pengembangunan Gerakan Kepanduan Nasional Indonesia. Mudahnya Gerakan Pramuka adalah

“Organisasinya”.

Pramuka

Pramuka adalah singkatan dari Praja Muda Karana yang artinya adalah masyarakat yang penuh kreasi. Mudahnya, Pramuka adalah “Orangnya”.

Kepramukaan

Kepramukaan adalah pendidikan nonformal yang dilakukan melalui pembinaan dan pengembangan praktis di luar lingkungan sekolah (formal) dan keluarga (informal) yang dilakukan di alam bebas dalam bentuk kegiatan yang menarik, menantang, menyenangkan, sehat, teratur, dan tararah yang berdasarkan prinsip dasar dan metode kepramukaan. Mudahnya kepramukaan adalah

“Kegiatannya”. Contoh kegiatan pramuka adalah Perkemahan, upacara Hari Ulang Tahun Pramuka, dll.

A. Penggolongan pramuka

Di bawah ini adalah beberapa contoh kegiatan kepramukaan berdasarkan golongannya : 1. Pramuka Siaga : 7-10 tahun

Pemberian nama Siaga diambil dari sejarah “Kebangkitan Nasional” yang berdiri pada tnggal 20 Mei 1980 yang maknanya adalah mensiap-siagakan rakyat Indonesia untuk merdeka.

 Pesta Siaga : Pertemuan Pramuka Siaga yang diselenggarakan dalam bentuk permainan bersama, Pameran Siaga, Pasar Siaga (simulasi situasi di pasar yang diperankan oleh Pramuka Siaga), Darmawisata, Pentas Seni Siaga, Karnaval, Perkemahan Satu Hari (Persari).

2. Pramuka Penggalang : 11-15 tahun

BAB 1

(6)

2 Pemberian nama Penggalang diambil dari sejarah “Sumpah Pemuda” yang ditetapkan pada tanggal 28 Oktober 1928 yang maknanya adalah menggalangkan persatuan dan kesatuan rakyat Indonesia menuju kemerdekaan Indonesia.

 Jambore : Pertemuan Pramuka Penggalang dalam bentuk perkemahan besar. Seperti jambore ranting, jambore cabang, jambore cabang, jambore daerah, jambore nasional, dan jambore dunia.

 Lomba Tingkat (LT) : Pertemuan Pramuka Penggalang dalam bentuk perlombaan.

Lomba ini dilaksanakan dalam bentuk perkemahan. LT-I (tingkat Gugus Depan), LT-II (tingkat Kwartir Ranting), LT-III (tingkat Kwartir Cabang), LT-IV (tingkat Kwartir Daerah), LT-V (tingkat Kwartir Nasional).

 Perkemahan Bakti : Kegiatan Pramuka Penggalang dalam rangka bakti pada masyarakat (peran serta dalam kegiatan pembangunan).

 Gladian Pimpinan Regu (DianPinru) : Kegiatan Pramuka Penggalang bagi Pemimpin Regu Utama (Pratama), Ketua Regu (Pinru), Wakil Ketua Regu (Wapinru). Kegiatan ini diselenggarakan oleh gugus depan, Kwartir Ranting atau Kwartir Cabang.

 Perkemahan : Pertemuan Pramuka Penggalang yang dilaksanakan secara reguler untuk mengevaluasi hasil latihan di Gugus Depan dalam satu periode. Seperti perkemahan Sabtu-Minggu (Persami).

 Forum Penggalang : Pertemuan Pramuka Penggalang untuk mengkaji suatu permasalahan, merumuskan, dan memecahkan masalah secara bersama.

 Penjelajahan : Pertemuan Pramuka Penggalang dalam bentuk penjelajahan (untuk mengaplikasikan ilmu mengenai medan, kompas, dan peta).

3. Pramuka Penegak dan Pandega

Untuk usia Penegak 16-20 tahun, sedangkan untuk Pandega 21-25 tahun.

Pemberian nama Penegak diambil dari sejarah “ Hari Kemerdekaan” yang ditetapkan pada tanggal 17 Agustus 1945 yang maknanya adalah menegakkan negara kesatuan RI dengan Proklamasi. Pemberian nama Pandega diambil dari masa memandegani, mengelola pembangunan dan mengisinya.

B. Tujuan Gerakan Pramuka

(7)

3 Gerakan Pramuka bertujuan mendidik anak-anak dan pramuka Indonesia dengan prinsip-prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan yang pelaksanaannya disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan bangsa dan masyarakat Indonesia, agar supaya :

 Menjadi manusia yang berkepribadian dan berwatak luhur.

 Tinggi mental, moral, budi pekerti dan kuat keyakinan beragamanya.

 Tinggi kecerdasan dan keterampilannya.

 Kuat dan sehat fisiknya.

Sehingga menjadi warga negara Indonesia yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia, sehingga menjadi anggota masyarakat yang baik dan berguna, yang sanggup dan mampu menyelenggarakan pembangunan bangsa dan negara. Tujuan tersebut merupakan cita-cita Gerakan Pramuka. Karena itu semua kegiatan yang dilakukan oleh semua unsur dalam Gerakan Pramuka harus mengarah pada pencapaian tujuan tersebut.

C. Sifat Kepramukaan

Berdasarkan resolusi konferensi Kepramukaan Sedunia tahun 1924 di Kopenhagen, Denmark, maka kepramukaan mempunyai tiga sifat atau ciri khas, yaitu :

Nasional, yang berarti suatu organisasi yang menyelenggarakan kepramukaan di suatu negara haruslah menyesuaikan pendidikannya itu dengan keadaan, kebutuhan dan kepentingan masyarakat, bangsa dan negara.

Internasional, yang berarti bahwa organisasi kepramukaan di negara manapun didunia ini harus membina dan mengembangkan rasa persaudaraan dan persahabatan antara sesama Pramuka dan sesama manusia, tanpa membedakan kepercayaan/agama, golongan, tingkat, suku, dan bangsa.

Universal, yang berarti bahwa kepramukaan dapat dipergunakan dimana saja untuk mendidik anak-anak dari bangsa apa saja, yang dalam pelaksanaan pendidikannya selalu menggunakan Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan.

D. Fungsi Kepramukaan

a) Kegiatan menarik bagi anak atau pemuda.

(8)

4 Kegiatan menarik disini dimaksudkan kegiatan yang menyenangkan dan mengandung pendidikan. Karena itu permainan harus mempunyai tujuan dan aturan permainan, jadi bukan sekedar main-main yang hanya bersifat hiburan saja tanpa aturan, tujuan dan tidak bernilai pendidikan.

b) Pengabdian bagi orang dewasa.

Bagi orang dewasa kepramukaan bukan lagi permainan, tetapi suatu tugas yang memerlukan keikhlasan, kerelaan, dan pengabdian. Orang dewasa ini mempunyai kewajiban untuk secara sukarela membaktikan dirinya demi suksesnya pencapaian tujuan organisasi.

c) Alat bagi masyarakat dan organisasi

Kepramukaan merupakan alat bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat, dan juga alat bagi organisasi untuk mencapai tujuan organisasinya.

Jadi kegiatan kepramukaan yang diberikan sebagai latihan berkala dalam satuan pramuka itu sekedar alat saja dan bukan tujuan pendidikannya.

E. Sejarah Pramuka 1. Baden Powell

Beliau lahir pada tanggal 22 Februari 1857 di London, Inggris, dengan nama Robert Stephenson Smyth Baden Powell. Ayahnya yang bernama Prof. Domine Baden Powell meningal pada tanggal 11 Juni 1860 saat Robert masih kecil (umur 3 tahun) yang merupakan Professor Geometry di Universitas Oxford. Ibunya bernama Henrietta Grace Smyth seorang putri dari Admiral Kerajaan Inggris (william T. Smyth). Baden Powell memiliki 9 saudara yaitu, Warrington George, Augustus, Frank, Penrose, Agnes, Henrietta, Jessie, dan Baden Fletcher. Pada tahun 1870 ibunya memasukkan Baden Powell ke Charterhouse School. Baden Powell sangat populer karena kecerdasannya. Selain itu, Baden Powell mengikuti berbagai kegiatan seperti Marching Band, klub menembak, teater, melukis, dan kiper kesebelasan Charterhouse. Pada usia 19 tahun, Boden Powell menamatkan sekolahnya dan bergabung dengan dinas kemiliterannya dibantu oleh pamannya (Kolonel Henry Smyth) dan bertugas di India dengan pangkat pembantu letnan.

(9)

5 Setelah Baden Powell sempat berpindah-pindah tugas, beliau ditugaskan di pedalaman Afrika Selatan tepatnya di Kota Mafeking. Beliau berhasil memimpin pertahanan Kota Mafeking terhadap pengepungan bangsa Boer.

Pada tahun 1901, Baden Powell kembali ke Inggris dan sempat menuliskan pengalaman-pengalamannya dalam buku Aids To Scouting. Pada tahun 1907, pimpinan Boys Brigade Inggris, William Smyth, meminta agar Baden Powell melatih anggotanya sesuai pengalaman beliau. Kemudian dipanggillah dua puluh pemuda dari Boys Brigade Inggris untuk melatih dan berkemah selama delapan hari di Pulau Browns Sea pada tanggal 25 Juli 1907. Pada tahun 1910, Baden Powell pensiun dari tentara dengan pangkat terakhir Letnal Jendral yang kemudian menikah dengan Ovale St. Clair Soames pada tahun 1912 dan dianugerahi tiga orang anak yaitu Peter, Heather, dan Betty. Pada tanggal 8 Januari 1941, beliau meninggal di Nyeri, Kenya, Afrika.

2. Sejarah Pramuka Dunia

Pada awal tahun 1908, Baden Powell menulis pengalamannya dengan judul buku Scouting For Boys untuk acara latihan kepramukaan yang dirilisnya. Buku ini cepat menyebar di Inggris dan negara-negara lain sehingga berdirilah organisasi kepramukaan yang semula hanya untuk laki-laki (Boys Scout). Pada tahun 1912, berdirilah organisasi kepramukaan untuk wanita (Girl Guides). Ia dibantu adiknya dan kemudian dilanjutkan oleh istrinya.

Tahun 1918, Baden Powell membentuk Raver Scout untuk mereka yang berusia 17 tahun. Tahun 1922, Baden Powell menerbitkan buku Rovering to Sucess yang menggambarkan seorang pemuda yang harus mengayuh sampannya menuju pantai bahagia.

Tahun 1920, Baden Powell menyelenggarakan Jambore Dunia pertama di Olympia Hall, London, dengan mengundang Pramuka dari 27 negara. Pada saat itu, Baden Powell diangkat menjadi Bapak Pandu Sedunia (Chief Scout of The World).

3. Sri Sultan Hamengku Buwono IX

(10)

6 Sri Sultan Hamengku Buwono IX lahir 12 April 1912, dengan nama GRM Dorojatun di Yogyakarta.

Beliau adalah anak dari Sri Sultan Hamengku Buwono VIII dan Raden Ajeng Kustilah. Beliau adalah seorang Raja Kesultanan Yogyakarta (Gubernur Yogyakarta) dan juga Wakil Presiden Indonesia yang kedua antara 1973-1978 dan pernah menjabat sebagai Ketua Kwartir Gerakan Pramuka. Sri Sultan Hamengku Buwono IX adalah Bapak Pramuka Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Musyawarah Nasional Gerakan Pramuka tahun 1988 di Dili, Timor-Timor nomor 10/MUNAS/88 tentang Bapak Pramuka.

4. Sejarah Pramuka Indonesia

a) Sejarah Pramuka Indonesia tidak terlepas dari gagasan Baden Powell yang cepat menyebar melalui buku Scouting for Boys hingga Hindia-Belanda (Indonesia) yang saat itu sebagai jajahan Belanda. Berdirilah organisasi kepanduan yang merupakan cabang dari gerakan kepanduan dari negara Belanda yang kemudian berkembang dan mandiri Nederlands Indische Padvinders Vereniging (NIPV).

b) Melihat dan memperhatikan gerakan kepanduan tersebut maka tokoh-tokoh kebangsaan berniat mendirikan Padvinders untuk anak bangsa dan kemudian berdirilah JPO (Javanse Padvinders Organisatie) disusul dengan Taruna Kembang, Padvinders Muhammadiyah yang kemudian menjadi Hizbul Wathan atau HW).

c) Pada tanggal 28 Oktober 1928, gerakan kepanduan turut berperan aktif dalam kongres pemuda yang mencetuskan sumpah pemuda. Sumpah pemuda terebut menumbuhkan jiwa kebangsaan sehingga kepanduan Indonesia semakin berkembang. K. H. Agus Salim mencetuskan idenya dengan menggantikan Padvinders dengan Pandu.

d) Kepanduan sempat dilarang pada masa penjajahan Jepang. Namun, idealisme dan semangat tetap menjiwai para pandu. Dalam perjuangannya melawan penjajah, para pandu ikut terjun dan saling bahu-membahu untuk memperjuangan kemerdekaan Indonesia.

e) Setelah kemerdekaan Indonesia, terbentuklah Pandu Rakyat Indonesia di Solo pada tanggal 28 Desember 1945 yang merupakan satu-satunya organisasi

(11)

7 kepanduan Indonesia dengan keputusan Menteri Pendidika, Pengajaran, dan Kebudayaan Nomor 93/Bhg.A, tanggal 1 Februari 1947.

f) Pada awal tahun 1950, banyak bermunculan organisasi-organisasi kepanduan yang sempat ada pada Perang Dunia II sehingga Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan, mengganti keputusan Nomor 93/Bhg.A, tanggal 1 Februari 1947 dengan Keputusan Nomor 23441/Kab, tanggal 6 September 1951. Hal ini memungkinkan organisasi kepanduan lain selain Pandu Rakyat Indonesia.

g) Pada tanggal 16 September 1951, terbentuklah IPINDO (Ikatan Pandu Indonesia) yang diterima menjadi anggota Internasional Conference (Organisasi Kepanduan Sedunia) mewakili Indonesia masuk dalam Far East Regional Scout Officer pada tahun 1953. Pada tahun 1954, terbentuklah organisasi POPPINDO (Persaudaraan Organisasi Pandu Putri Indonesia) dan PKPI (Kepanduan Putri Indonesia) yang melebur menjadi PERKINDO (Persatuan Kepanduan Indonesia) yang merupakan federasi dari IPINDO, POPPINDO dan PKPI pada tahun 1960. Pada tahun 1970, Far East Regional Scout Officer berubah menjadi Asia-Pacific Regional Scout Conference serta Asia-Pasific Regional Scout Committee.

h) Pada kurun waktu 1950-1960 banyak organisasikepanduan yang tumbuh di Indonesia. Oleh sebab itu, Presiden Soekarno memberikan amanat pemimpin pandu di Istana Merdeka pada tanggal 9 Maret 1961. Presiden Soekarno menyatakan pembubaran semua organisasi kepanduan di Indonesia dan kemudian meleburnya menjadi organisasi baru yang bernama Gerakan Pramuka dengan lambang tunas kelapa. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 238 tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961. Namun, pada tanggal 14 Agustus 1961 ditetapkan sebagai Hari Pramuka karena secara umum dan Presiden Republik Indonesia menganugerahkan panji-panji sebagai penghargaan keikutsertaannya berjuang mengisi kemerdekaan Republik Indonesia.

F. Lambang dan Bendera Gerakan Pramuka a) Lambang Gerakan Pramuka

(12)

8 Lambang Gerakan Pramuka diciptakan oleh Bapak Soenardjo Admodipura, seorang anggota Gerakan Pramuka yang aktif di Departemen Pertanian dan kemudian lambang tersebut digunakan sejak 16 Agustus 1961 dengan Surat Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No.06/KN/72 31 Jakarta 1972.

Lambang Gerakan Pramuka adalah tanda pengenal tetap yang mengiaskan cita-cita setiap anggota Gerakan Pramuka yang dapat digunakan pada panji, bendera, papan nama Kwartir dan satuan administrasi Gerakan Pramuka sebagai alat pendidikan. Bentuk lambang Gerakan Pramuka ini adalah silhuette tunas kelapa.

1. Arti Kiasan Lambang Gerakan Pramuka

a. Buah nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakan cikal dan istilah cikal bakal di Indonesia berarti penduduk asli pertama yang menurunkan generasi baru.

Jadi lambang buah nyiur yang tumbu mengiaskan setiap anggota Gerakan Pramuka merupakan inti bagi kelangsungan hidup bangsa Indonesia.

b. Buah nyiur dapat bertahan lama dalam keadaan apapun. Jadi, lambang itu mengiaskan anggota Gerakan Pramuka sehat secara jasmani dan rohani serta mampu menghadapi segala tantangan dalam hidup untuk mengabdi pada tanah air dan bangsa.

c. Nyiur dapat tumbuh dimana saja. Hal membuktikan besarnya upaya anggota Gerakan Pramuka untuk menyesuaikan diri dimanapun dan dalam keasaan apapun.

d. Nyiur tumbuh menjulang dan merupakan salah satu pohon tertinggi di Indonesia. Ini mengiaskan bahwa anggota Gerakan Pramuka memiliki cita- cita yang tinggi dan lurus dan tidak mudah digoyahkan oleh apapun.

e. Akar nyiur tumbuh kuat dan erat didalam tanah. Ini mengiaskan tekad dan keyakinan yang berpegang pada dasar-dasar dan landasan-landasan yang baik, benar, kuat, dan nyata untuk memperkuat dirinya mencapai cita- citanya.

f. Nyiur adalah pohon yang setiap ujung atas hingga akarnya berguna. Ini mengiaskan anggota Gerakan Pramuka adalah manusia yang berguna.

Mereka membaktikan diri kepada tanah air, bangsa, dan negara, serta kepada masyarakat.

(13)

9 b) Bendera Pramuka

1. Bendera Pramuka berbentuk segi empat panjang dengan warna dasar putih disertai lambang Pramuka (tunas kelapa) berwarna merah pada bagian tengahnya.

2. Terdapat jalur merah dengan lebar 1/10 dari lebar bendera di bagian atas dan bawah dan Letaknya 1/10 dari sisi atas dan bawah.

3. Pada bagian pinggir tempat tali bendera terdapat jalur merah sepanjang lebar bendera dengan ukuran lebarnya 1/8 dari panjang bendera, dengan tulisan Kwartir, nama, atau nomor Gugus Depan.

Ukuran bendera untuk tiap tingkat berbeda-beda :

 Nasional : 200 x 300 cm

 Daerah : 150 x 225 cm

 Cabang : 90 x 135 cm

 Ranting : 60 x 90 cm

 Gugus Depan : 60 x 90 cm

c) Pakaian Harian Pramuka

1. Pakaian Harian Pramuka Siaga Umum

2. Pakaian Harian Pramuka Siaga Muslim

(14)

10 3. Pakaian Harian Pramuka Siaga Putri Umum

4. Pakaian Harian Pramuka Siaga Putri Muslim

(15)

11 d) Macam-macam Tanda Pengenal

1. Tanda Umum

Tanda umum dipakai secara umum oleh anggota Gerakan Pramuka yang sudah dilantik, baik putra maupun putri.

 Tanda Tutup Kepala

Tanda tutup kepala

dipasang pada bagian depan topi (tepat di tengah) untuk Pramuka Siaga putra dan putri.

 Setangan Leher

Setangan leher digunakan oleh pramuka putra maupun putri.

Setangan leher berbentuk segitiga sama kaki dengan sudut antara dua kakinya sebesar 90 derajat. Setangan leher memiliki dasar putih dengan lis 5 cm berwarna merah di masing-masing sisi kakinya. Untuk ukurannya setangan leher dibedakan berdasarkan golongannya.

Pramuka Siaga putra dan putri berukuran (90 cm), Penggalang putra dan putri (100-120 cm),

Pramuka Penegak, Pandega, dan anggota dewasa putra maupun putri memiliki ukuran (120-130)

 Tanda Pelantikan

(16)

12 Tanda pelantikan ini disematkan saat pertama kali seseorang menjadi anggota Gerakan Pramuka dan berlaku seumur hidup. Oleh karena itu, saat pelantikan cukup cukup dengan mengucapkan ulang janji Dwisatya atau Trisatya tidak perlu harus menyematkan ulang tanda pelantkan ini.

 Tanda WOSM

Tanda ini adalah tanda pramuka dunia dan merupakan tanda umum Gerakan Pramuka. Tanda Wosm digunakan pada baju seragam Pramuka didada sebelah kanan untuk pramuka putra dan kerah baju sebelah kanan untuk pramuka putri. Gerakan Pramuka menyatakan keluar dari keanggotaan WAGGGS terhiug mulai tanggal 7 Juni 2001 dengan keputusan ke Kwarnas Gerakan Pramuka Nomor 064 tahun 2001 tentang pernyataan menarik diri dari keanggotaan WAGGGS, dan tetap sebagai anggota WOSM (World Organization of the Scout Movement).

 Tanda Harian Gerakan Pramuka

Tanda harian Gerakan Pramuka berbentuk tunas kelapa. Dibuat dari logam berwarna kuning emas tampa bingkai dan tanpa dasar. Tanda harian ini dikenakan pada pakaian sehari-hari dan tidak diperkenankan

(17)

13 digunakan pada pakaian seragam pramuka. Dilekatkan pada leher baju sebelah kiri atau di dada sebelah kiri kira-kira 4-5 cm diatas saku.

2. Tanda Satuan

Tanda Satuan adalah tanda yang menunjukkan satuan atau Kwartir tertentu tempat anggota Gerakan Pramuka bergabung.

a. Tanda Satuan Kecil

 Tanda Barung (untuk Pramuka Siaga)

Tanda barung berbentuk segitiga sama sisi dengan panjang sisinya 4 cm.

Tanda barung tidak bergambar. Polos berwarna menurut pilihan anggota barung yang bersangkutan.

 Tanda Regu (untuk Pramuka Penggalang)

Tanda regu berbentuk bujur sangkar, dengan panjang setiap sisinya 4 cm.

Putra : hewan Putri : bunga

 Tanda Sangga (untuk Pramuka Penegak)

Tanda sangga berbentuk bujur sangkar, dengan panjang setiap sisinya 4 cm.

 Nomor Gugus Depan

Pita nomor Gugus Depan berbentuk segi empat dengan tinggi 1,5 cm dan panjang 3 cm. Dalam pita nomor, terdapat angka dengan tinggi maksimal 1 cm. Pita nomor Gugus Depan berwarna dasar putih dengan angka berwarna merah. Dua angka terdepan merupakan angka kode ranting, dan angka selanjutnya adalah nomor urutan Gugus Depannya di wilayah rantingnya. Nomor genap untuk putri dan nomor ganjil untuk putra.

 Tanda Lokasi dan Badge/Lencana Daerah a. Badge/Lencana Daerah

Lencana Daerah (Badge) adalah tanda keanggotaan pramuka di daerahnya (Kwartir Daerah).

b. Pita Wilayah atau Lokasi

Pita wilayah atau lokasi adalah pita kecil yang bertuliskan nama wilayahnya (Kwartir Cabang).

 Tanda Satuan Karya (Saka) dapat dilihat pada bab SAKA.

(18)

14 3. Tanda Jabatan

Tanda ini menunjukan jabatan dan tanggungjawab seorang anggota Gerakan Pramuka dalam lingkungan organisasi Pramuka.

a. Tanda Jabatan Siaga, Penggalang, dan Penegak b. Tanda Jabatan Pengurus Dewan Kerja

c. Tanda Jabatan Pembina dan Pembantu Pembina d. Tanda Jabatan Pelatih

e. Tanda Jabatan Majelis Pembimbing f. Tanda Jabatan Andalan

g. Pramuka Garuda

Pramuka Garuda adalah tingkatan tertinggi dari setiap golongannya (Pramuka Siaga, Penggalang, Penegak, dan Pandega). Setiap peserta didik yang telah mencapai tingkatan terakhir dari golongannya dan telah memenuhi syarat menjadi Pramuka Garuda, berhak mengajukan permohonan Kwartir melalui pembina gugus depannya. Tanda Pramuka Garuda berbentuk medali segi lima dengan gambar garuda yang memiliki tunas kelapa di dadanya, dan memegang pita dengan tilisan, “setia, siap, sedia” yang menggambarkan sikap yang dimiliki Pramuka Garuda (yang digunakan saat upacara resmi). Tanda Pramuka Garuda yang dikenakan pada kegiatan sehari-hari yang terbuat dari kain dan diletakkan pada dadasebelah kanan seragam Pramuka.

4. Tanda Penghargaan a. Peserta Didik

 Lencana/Bintang Teladan

Tanda penghargaan ini adalah salah satu tanda penghargaan yang diberikan bagi anggota Gerakan Pramuka (Siaga, Penggalang, Penegak, dan Pandega) yang telah mencapai tingkat kecakapan Pramuka Garuda dan memenuhi persyaratan utnuk menerima lencana ini. Tanda penghargaan ini tidak memiliki batas waktu kecuali ada pencabutan.

Wewenang pemberian lencana teladan adalah Kwartir Cabang atau Kwartir Daerah yang bersangkutan serta Mabicab atau Mabida yang bersangkutan.

(19)

15

 Lencana/Bidang Wiratama

Tanda penghargaan ini adalah salah satu tanda penghargaan yang diberikan bagi anggota Gerakan Pramuka Siaga, Penggalang, Penegak, Pandega serta orang dewasa di dalam atau di luar Gerakan Pramuka yang memenuhi persyaratan untuk menerima lencana ini. Tanda penghargaan ini tidak memiliki batas waktu kecuali ada pencabutan. Wewenang pemberian lencana wiratama adalah Kwartir Cabang atau Kwartir Daerah yang bersangkutan serta Mabicab atau Mabida yang bersangkutan.

 Lencana/Bintang Karya Bakti

Tanda penghargaan ini adalah salah satu tanda penghargaan yang diberikan bagi anggota Gerakan Pramuka (Penegak dan Pandega) dan memenuhi persyaratan untuk menerima lencana ini. Tanda penghargaan ini tidak memiliki batas waktu kecuali ada pencabutan.

 Bintang Tahunan

Bintang Tahunan adalah tanda yang diberikan kepada anggota Pramuka (Siaga, Penggalang, Penegak, dan Pandega) sebagai penghargaan satu tahun dan kelipatannya atas kesetiaan dan keaktifannya sebagai anggota Gerakan Pramuka. Bintang tahunan berwarna dasar hijau (Siaga), merah (Penggalang), kuning (Penegak), coklat (Pandega). Wewenang pemberian lencana teladan adalah Kwartir Ranting atau Kwartir Cabang yang bersangkutan serta Pembina Pramuka yang bersangkutan.

 Tanda Penghargaan lainnya seperti tiska, tigor, dll.

Tanda tiska/tigor diperuntukan bagi anggota Pramuka Siaga, Penggalang, Penegak, dan Pandega. Wewenang pemberian lencana teladan adalah panitia penyelenggara serta Pembina Pramuka yang bersangkutan.

b. Anggota Dewasa

 Lencana/Bintang Pancawarsa

Tanda lencana/bintang Pancawarsa diberikan sebagai penghargaan bagi anggota dewasa Gerakan Pramuka atas kesetiaannya kepada organisasi dan keaktifannya melakukan kegiatan orang dewasa Gerakan Pramuka selama lima tahun atau kelipatannya secara terus menerus. Wewenang pemberian lencana teladan adalah Kwartir yang bersangkutan serta Mabi yang bersangkutan.

(20)

16 1. Lencana Pancawarsa I untuk masa bakti 5 tahun.

2. Lencana Pancawarsa II untuk masa bakti 10 tahun.

3. Lencana Pancawarsa III untuk masa bakti 15 tahun.

4. Lencana Pancawarsa IV untuk masa bakti 20 tahun.

5. Lencana Pancawarsa V untuk masa bakti 25 tahun.

6. Lencana Pancawarsa VI untuk masa bakti 30 tahun.

7. Lencana Pancawarsa VII untuk masa bakti 35 tahun.

 Lencana/Bintang Wiratama

Sama seperti tanda penghargaan pada peserta didik.

 Lencana/Bintang Darma Bakti

Lencana Darma Bakti adalah lencana kehormatan yang diberikan kepada anggota dewasa di dalam dan di luar Gerakan Pramuka yang dianggap telah memberikan jasa berupa sumbangan tenaga, pikiran, dana dan fasilitas yang cukup besar serta membantu kelancaran kegiatan pembinaan dan oengembangan bagi Gerakan Pramuka. Lencana ini tidak memiliki batas waktu, kecuali ada pencabutan. Wewenang pemberian lencana darma bakti adalah Kwartir Nasional.

 Lencana/Bintang Melati

Lencana/bintang melati adalah lencana jasa yang diberikan kepada anggota dewasa di dalam dan di luar Gerakan Pramuka yang dianggap berjasa bagi Gerakan Pramuka. Lencana ini tidak memiliki batas waktu, kecuali ada pencabutan.

 Lencana/Bintang Tunas Kencana

Lencana/bintang Tunas Kencana adalah lencana jasa yang diberikan kepada anggota dewasa di dalam dan di luar Gerakan Pramuka yang dianggap berjasa bagi Gerakan Pramuka. Lencana ini tidak memiliki batas waktu, kecuali ada pencabutan dan merupakan penghargaan tertinggi Gerakan Pramuka.

e) Tanda Kecakapan Pramuka

 Tanda Kecakapan Umum Pramuka Siaga

(21)

17 Semua Tanda Kecakapan Umum Siaga terbuat dari kain. Tanda Kecakapan Umum berbentuk jajar genjang dengan tinggi 1,3 cm dan panjang 5 cm berwarna dasar hijau tua dengan kemiringan 300 ke kanan atas.

Terdapat gambar kelopak bunga kelapa yang mulai terbuka berwarna putih dalam warna dasar. Garis tepi berwarna hitam pada bentuk jajar genjang.

 Tanda Kecakapan Khusus a. Pengertian

Tanda Kecakapan Khusus (TKK) adalah tanda yang diberikan kepada peserta didik atas kemampuannya dalam bidang tertentu. Tanda Kecakapan Khusus (TKK) bersifat opsional sehingga setiap peserta didik dapat memiliki Tanda Kecakapan Khusus (TKK) yang berbeda.

b. Pemasangan Tanda Kecakapan Khusus

1. Melintang, dua jari di bawah lambang Kwartir Daerah atau di atas jahitan lengan baju.

2. Melingkar, melingkari lambang Kwartir Daerah dengan dua TKK di samping kanan, 2 TKK di samping kiri, dan 1 TKK di bawah lambang Kwartir Daerah.

c. Penggunaan Selempang

Selempang dapat digunakan pada saat upacara resmi, pelantikan, dan momen penting lainnya. Selempang dipasang dari kanan ke kiri bawah.

d. Tingkat TKK dalam Gerakan Pramuka

(22)

18

 Segitiga terbalik TKK Pramuka Siaga

 Lingkaran (Purwa) tingkat terendah dalam TKK

 Persegi (Madya) tingkat menengah dalam TKK

 Segi Lima (Utama) tingkat tertinggi dalam TKK

e. Arti Warna TKK dalam Gerakan Pramuka Sepuluh Tanda Kecakapan Khusus yang wajib.

 Kuning : Bidang Agama, Moral Spiritual, Pembentukan Pribadi dan Watak.

 Putih : Bidang Kesehatan dan Ketangkasan.

 Biru : Bidang Sosial, Perikemanusiaan, Gotong Royong, dan Ketertiban Masyarakat.

 Merah : Bidang Patriotisme dan Seni Budaya.

 Hijau : Bidang Keterampilan dan Teknik Pembangunan.

(23)

19 G. Kode Kehormatan Pramuka

Kode kehormatan Pramuka terdiri atas janji yang disebut Satya Pramuka dan ketentuan moral yang disebut Darma Pramuka. Satya Pramuka diucapkan secara sukarela oleh calon anggota atau pengurus Gerakan Pramuka saat pelantikan menjadi anggota atau pengurus. Kode kehormatan Pramuka disesuaikan dengan golongan usia dan perkembangan rohani serta jasmani anggota Gerakan Pramuka.

Kode Kehormatan Pramuka Siaga, usia 7-10 tahun

 Kode Kehormatan Janji, Dwisatya

Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh :

a. Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan menurut aturan keluarga.

b. Setiap hari berbuat kebaikan.

 Kode Kehormatan Ketentuan Moral, Dwidarma a. Siaga itu patuh pada ayah dan ibundanya.

b. Siaga itu berani dan tidak putus asa.

(24)

20 A. Permainan KIM

Kim adalah suatu jenis permainan yang ditemukan oleh Baden Powell yang diambil dari sebuah ceritanya dari buku Scouting For Boys. Tentang seorang anak laki-laki cerdas bernama Kimball O’Hara, anak seorang sersan dari Resimen Irlandia yang ditugaskan di India.

Diceritakan Kim karena keahliannya menjadi anggota termuda dalam Dinas Rahasia Inggris di India (pada waktu itu India sedang dijajah Inggris). Selain karena kecerdasannya, Kim juga mempunyai pengetahuan tentang penduduk asli, karena Ibunya adalah seorang wanita India. Lalu Kim belajar kepada Tuan Lurgan seorang pedagang permata, Kim belajar bagaimana cara mengingat dan mengamat-amati hal-hal kecil, yang kemudian bisa jadi suatu hal yang sangat penting yang tidak diperkirakan sebelumnya.

Kim pernah menyelamatkan kawannya dari kejaran musuh-musuhnya didalam kereta api, dengan cara merias kawannya seperti seorang pengemis suci, begitulah Kim dengan kecerdikannya telah berjasa menyelamatkan nyawa kawannya dari bahaya.

Sebagai penghargaan yang besar terhadap Kimball O’Hara, dibuatlah permainan keterampilan yang disebut KIM. Permainan Kim merupakan suatu latihan menggunakan panca indra untuk meningkatkan kecerdasan pemikiran atau otak kita. Meningkatkan daya pikir kecepatan bereaksi atau mengambil kesimpulan sekaligus kecepatan daya tangkap.

Untuk mencapai hal yang baik maka hendaknya kita harus sering berlatih menggunakan panca indra kita. Sehingga istilah Kim dianalogikan dengan Kemampuan Indra Manusia.

Bentuk permainan KIM:

1. Kim penglihatan

Adalah bentuk permainan untuk melatih penglihatan melalui pengamatan.

a. Warna

Ada beberapa warna yang ditempel, anggota pramuka melihat, mengamati dengan waktu tertentu kemudian mengumpulkan / menulis warna apa saja yang baru dilihat.

Kegiatan ini melatih daya ingat pramuka dalam rangka peningkatan kecerdasa intelektual dan melatih fungsi mata serta pengenalan warna.

b. Gambar

Memperhatikan 2 buah gambar serupa tapi tak sama, pramuka siberi tugas menulis bentuk bagian gambar apa saja yang tidak sama. Kegiatan ini melatih kecermatan pengamatan serta meningkatkan kecerdasan emosional.

c. Kata / huruf

Bab 2

Permainan dan Lagu-Lagu

(25)

21 Memperlihatkan banyak kata yang ditulis secara acak/tidak teratur / ruwet, sambil mengamati pramuka menyebutkan / menulis kata yang tertulis salah/benar.

2. Kim Penciuman / bau

Peserta ditutup matanya, petugas membawa benda kedepan hidung untuk dicium baunya. Peserta menyebutkan tiap-tiap bau dari benda tersebut. Alat/benda yang biasanya dipakai adalah bumbu-bumbu dapur (kencur, jahe, lengkuas, kunir, temu lawak, dan lain- lain), dedaunan, buah-buahan, obat-obatan, wewangian, bunga-bunga. Kim penciuman ini bertujuan untuk melatih indera penciuman.

3. Kim Raba

Permainan ini bertujuan untuk melatih kepekaan mengenal bentuk benda/sarana yang dirasakan seseorang.

a. berapa atau memegang berbagai benda dengan mencoba mencoba mengingat dan menyebutkan apa benda yang dipegang itu.

b. benda-benda tersebut dapat dimasukkan ke dalam kantung tertutup atau mata kita yang ditutup dengan kain.

4. Kim Rasa

Hampir sama dengan kim cium hanya lidah yang lebih berperan merasakan manis asam pahit dan berbagai buah-buahan, bumbu dan sebagainya.

5. Kim Pendengaran

Permainan ini bertujuan untuk melatih indera pendengaran.

a. Suara/bunyi

Permainan ini peserta ditutup matanya untuk mendengarkan bunyi yang ditimbulkan dari logam, batu, kayu, alat musik, dan sebagainya. Kemudian peserta menjawab bergantian.

b. Pesan berantai

Peserta membentuk barisan banjar ke belakang (berdiri/duduk). Peserta yang paling depan membawa alat tulis utnuk mencatat pesan yang dikirim dari belakang. Pesan dikirim melalui bisikan telinga dari paling belakang ke paling depan, peserta terdepan mencatat kemudian mencocokkan hasilnya.

(26)

22 6. Kim kombinasi atau campuran

Gabungan dari beberapa macam Kim diatas semakin cerdas seseorang semakin baik kemampuan Panca indranya jika ingin cerdas banyak-banyak berlatih dan belajar.

B. Permainan Membawa Berita

Seorang pramuka dipilih untuk membawa berita yang dikirimkan ke suatu kampung rumah biasa atau seseorang yang ditempatkan di suatu tempat tertentu. Seseorang pembawa berita harus membawa kain yang berwarna paling sedikit 0,5 meter yang dilakukan dibangunnya dengan kain harus berada di tempatnya tidak boleh disembunyikan atau dimasukkan ke dalam saku ia harus mencapai tujuannya.

Musuh atau pramuka lain yang sudah mengapung harus mengalami untuk mencapai tujuannya. Tapi sudah barang tentu ia tak

dapat masuk ke dalam garis-garis orang yang mempertahankan. Garis itu sekitar kurang lebih 300 m diameter wilayahnya bisa diubah-ubah sesuai tempat permainan itu di lakukan.

Untuk menangkap orang yang berlari membawa berita tersebut musuh harus mengambil kain di pundak bahu nya mereka tahu bahwa ia berangkat dari suatu tujuan.

Permainan ini dapat dilakukan di suatu kota desa atau ketika sedang berkemah si pembawa berita bola menyamar namun harus tetap mengenakan kain di pundak atau bahu nya.

C. Isi Toko

Pembina mengajak satu regu berjalan-jalan ke pertokoan melalui sebuah toko demi toko dan memberikan waktu setengah menit untuk tiap-tiap toko. Kemudian setelah beberapa lama tiap-tiap anak diberi pensil dan kartu, lalu anak-anak menuliskan apa yang dilihatnya di setiap took. Pramuka yang dapat menulis benda yang dilihat dalam jumlah yang paling banyak adalah pemenangnya.

D. Permainan Detektif

Selama perjalanan (ketika study tour/berkemah), pramuka bisa mencari tiga hal yang berbeda yang sudah ditentukan sebelumnya. Misalnya, menara masjid, mobil polisi, burung terbang. Siapa yang melihat salah satu hal tersebut lebih dahulu langsung menyebutkan hal/benda itu keras-keras. Pemenangnya adalah orang pertama yang

(27)

23 mengumpulkan ketiga hal tersebut. Si pemenang dibolehkan menentukan 3 hal/benda berikutnya.

E. Mobilku Melaju

1. Alat

a. Balok kayu ukuran 40 x 12 x 6 cm b. Bolatenis

c. Tongkat d. Lintasan 2. Cara bermain

a. Satu barung bersama-sama mendorong balok (sebagai mobil) diatasnya diberi bola tenis sepanjang lintasan dari star sampai finish.

b. Mendorong menggunakan tongkat.stik, bola tidak boleh jatuh dan balok tidak boleh menyenggol batas lintasan.

c. Jika bola jatuh maka diulang dari start.

3. Nilai pendidikan

a. Memupuk kerja sama b. Meningkatkan kecerdasan

c. Meningkatkan kesabaran dan keterampilan d. Sehat fisik dan psikis

F. Pesta Kelereng

1. Alat dan Bahan

(28)

24 a. Kelereng

b. Wadah kelereng c. Sendok

d. Lintasan 2. Cara bermain

a. Anggota barung berbaris(berbanjar) dari star lari bergantian menuju tempat kelereng yang berisi banyak kelereng dengan membawa sendok.

b. Sampai di tempat kelereng, siaga mengambil kelereng dengan sendok dan kembali menginjak tali/rafia sebagai lintasan dengan hati-hati kelereng tidak boleh jatuh.

c. Sampai di tempat semula meletakkan kelerang di tempat yang telah disiapkan di tempat star.

d. Menyerahkan sendok kepada anggota barung yang kedua kemudian baris paling belakang dan aggota berikutnya melakukan kegiatan sama dengan anggota pertama, begitu seterusnya.

e. Sampai batas waktu yang telah ditentukan pembina baru berhenti dan hasil perolehan kelereng dihitung.

3. Nilai pendidikan

(29)

25 a. Memupuk kerjasama

b. Melatih kesabaran c. Menahan nafsu d. Membiasakan antri e. Patuh akan perintah

G. Bendera Barungku

1. Alat dan bahan

a. Bendera barung diberi stik dan gantol b. Tiang gantung

c. Tutup mata d. Lintasan 2. Cara bermain

a. Anggota barung berbaris antri giliran

b. Satu anggota barung sebagai pemberi aba-aba

c. Seluruh anggota barung ditutup matanya ( kecuali pemberi aba-aba)

d. Satu persatu anggota barung berkjalan menuju tiang gantungan bendera bergantian sambil membawa bendera berstik untuk menggantungkan bendera dengan arahan/petunjuk dari pemberi aba-aba

e. Dilakukan bergantian oleh seluruh anggota barung 3. Nilai pendidikan

a. Berlatih patuh pada instruksi/perintah b. Melatih kepekaan

c. Melatih kesabaran

d. Memperkuat kecerdasan emosional

H. Kereta bola basket 1. Alat dan bahan

a. Bola plastik besar

(30)

26 b. Tiang 150 cm dan keranjang plastik

2. Cara bermain

Dilakukan satu barung bari berbanjar. Bola plastik diapit punggung dan perut serta kedua tangan kesamping. Anggota yang paling belakang kedua tanganya memegang bola di atas kepala, berjalan dengan jarak 5 meter. 3 meter sebelum keranjang, bola belakang di serahkan melalui atas kepala secara berantai. Anak yang paling depan memasukkan bola ke keranjang denga di lempar.

3. Nilai pendidikan a. Melatih kerjasama b. Mengatur emosional

c. Meningkatkan keterampilan dan kecerdasan

I. Kereta Sketsa Gambar 1. Alat dan bahan

a. Kertas gambar b. Pensil

2. Cara bermain

a. Dilakukan satu barung baris berbanjar giliran

b. Kertas gambar diletakkan di tempat paling depan, permainan berlangsung selama 10 menit.

c. Dimulai ketika pembina meniupkan peluit, anggota barung paling depan menggambarkan obyek tertentu di atas kertas gambar.

d. Apabila pembina telah meniupkan peluit selanjutnya, maka waktu menggambar anggota pertama telah selesai dan pindah ke barisan paling belakang, dilanjutkan anggota barung kedua maju menggambarkan obyek lanjutan dari gambaran anggota pertama.

e. Apabila pembina telah meniupkan peluit berarti pindah ke anghota selanjutnya, begiitu seterusnya, sampai pembina meniupkan peluit panjang. Artinya permainan selesai.

3. Nilai pendidikan a. Melatih kerja sama

b. Melatih keterampilan menggambar c. Melatih kesabaran

d. Berlatih fokus

(31)

27 LAGU – LAGU NASIONAL DAN PRAMUKA

INDONESIA RAYA Ciptaan : WR. Supratman

Indonesia Tanah Airku Tanah Tumpah Darahku

Disanalah Aku Berdiri Jadi Pandu Ibuku Indonesia Kebangsaanku Bangsa Dan Tanah Airku

Marilah Kita Berseru Indonesia Bersatu

Hiduplah Tanahku Hiduplah Negeriku Bangsaku, Rakyatku, Semuanya Bangunlah Jiwanya Bangunlah Badannya

Untuk Indonesia Raya

Indonesia Raya Merdeka-Merdeka Tanahku, Negeriku yang Kucinta Indonesia Raya Merdeka-Merdeka

Hiduplah Indonesia Raya

Indonesia Raya Merdeka-Merdeka Tanahku, Negeriku yang Kucinta Indonesia Raya Merdeka-Merdeka

Hiduplah Indonesia Raya

(32)

28 SATU NUSA SATU BANGSA

Ciptaan : L. Manik

Satu Nusa, Satu Bangsa Satu Bahasa Kita Tanah Air, Pasti Jaya Untuk Slama-Lamanya Indonesia Pusaka Indonesia Tercinta

Nusa Bangsa Dan Bahasa Kita Bela Negara

HYMNE PRAMUKA Ciptaan : H. Mutahar

Kami

Pramuka Indonesia Manusia Pancasila Satyaku Kudarmakan Darmaku Kubaktikan Agar Jaya Indonesia Indonesia

Tanah Airku

Kami Jadi Pandumu

BERTEMU LAGI Ciptaan : H. Mutahar

Disinilah Disni Kita Bertemu Lagi Disinilah Disini Kita Bertemu Lagi

Salam! Salam! Salam! Salam! Salam!... Hei!

PADAMU NEGERI Ciptaan : C. Simanjuntak

Padamu Negeri Kami Berjanji Padamu Negeri Kami Berbakti Padamu Negeri Kami Mengabdi Bagimu Negeri Jiwa Raga Kami

SYUKUR

Ciptaan : H. Mutahar

Dari Yakin Kuteguh Hati Ikhlas Kupenuh Akan Karuniamu Tanah Air Pusaka Indonesia Merdeka Syukur Aku Sembahkan Kehadiratmu Tuhan

(33)

29 SELAMAT DATANG KAKAK

Selamat Datang Kakak.. Selamat Datang Kakak Selamat Datang Kami Ucapkan

Selamat Datang Kakak.. Selamat Datang Kakak Selamat Datang Kami Haturkan

Yaya...Yaya

Terimalah Salam Dari Kami Yang Ingin Maju Bersama-Sama Terimalah Salam Dari Kami Yang Ingin Maju Bersama-Sama

TERIMA KASIH KAKAK Terima Kasih Kakak.. Selamat Datang Kakak Terima Kasih Kami Ucapkan Terima Kasih Kakak.. Selamat Datang Kakak Terima Kasih Kami Ucapkan Yaya...Yaya Terimalah Salam Dari Kami Yang Ingin Maju Bersama-Sama Terimalah Salam Dari Kami Yang Ingin Maju Bersama-Sama

SATUKAN JARI

Satu Jari Kanan... Satu Jari Kiri...

Digabung Jadi Dua... Jadinya Jembatan Dua Jari Kanan... Dua Jari Kiri...

Digabung Jadi Empat... Jadinya Kamera... Cekrek Tiga Jari Kanan... Tiga Jari Kiri...

Digabung Jadi Enam... Jadinya Menara... Tinggi Empat Jari Kanan... Empat Jari Kiri...

Digabung Jadi Delapan... Jadinya Kelinci Lima Jari Kanan... Lima Jari Kiri...

Digabung Jadi Sepuluh... Jadinya I Love You

PERPISAHAN Sudah Tiba Saatnya Kita Kan Berpisahan Marilah Kita Mohon Pada Yang Maha Esa Semoga Persudaraan Kita Dikuatkan Sejiwa Janji Kita Untuk Slama-Lamanya

(34)

30 BERKEMAH

Di tengah-tengah hutan Di bawah langit biru

Tenda terpancang di tiup sang bayu Api menjilat-jilat

Terangi rimba raya

Membawa kelana dalam impian Dengarlah-dengarlah sayup-sayup Suara nan merdu memecah malam Jauhlah dari kampung turuti kata hati Guna bakti pada bunda pertiwi

API UNGGUN

Api Unggun Sudah Menyala...

Api Unggun Sudah Menyala...

Api Api Api Api Api...

Api Kita Sudah Menyala

(35)

31 A. Pengertian dan Sejarah Sandi

Kata sandi berasal dari bahasa Sansekerta, yang artinya rahasia. Karena itu, maka tulisan rahasia disebut tulisan sandi, atau tulisan-tulisan yang dirahasiakan. Huruf atau kata sandi sulit dimengerti kecuali kalau kita mengetahui kunci atau cara memecahkannya.

Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata persandian yang berasal dari kata dasar sandi adalah rahasia atau kode. Definisi sinonimnya dalam bahasa inggris cryptography, yang berarti pengetahuan, studi, atau seni tentang tulisan rahasia.

Asal mula sandi ini berasal dari para pahlawan jaman dulu yang suka berkelana dan suka berpindah-pindah tempat tinggal. Untuk itu, mereka harus memiliki kata sandi dan bisa mempergunakan berbagai bentuk sandi-sandi tertentu untuk mengecoh/mengelabui lawan- lawan atau musuh-musuhnya.

Sekitar tahun 3000 SM, di Kerajaan Babilonia telah ditemukan tulisan cuneiform.

Untuk mengirimkan berita rahasia antar kota, mereka menulis pesan di kepala para budak yang baru dicukur, lalu menunggu sampai rambutnya tumbuh. Kemudian budak itu dikirim ke tempat yang dituju. Di tempat tujuan, kepala budak tersebut dicukur kembali untuk mengetahui pesan yang tersembunyi.

Setelah mengetahui pengertian dan sejarah sandi, di bawah ini akan dijelaskan beberapa macam sandi, seperti sandi angka dan sandi kotak I untuk adik-adik siaga.

B. Sandi Angka

Sandi angka adalah sandi yang memakai kode angka atau pada sandi ini, angka- angkalah yang menjadi kuncinya. Seperti di bawah ini:

0 = A 5 = F 10 = K 15 = P 20 = U 25 = Z

1 = B 6 = G 11 = L 16 = Q 21 = V

2 = C 7 = H 12 = M 17 = R 22 = W

3 = D 8 = I 13 = N 18 = S 23 = X

4 = E 9 = J 14 = O 19 = T 24 = Y

CONTOH:

1. G E R A K A N P R A M U K A 6 4 17 0 10 0 13 15 17 0 12 20 10 0 2. S I A G A

18 8 0 6 0

Bab 3

(36)

32 C. Sandi Kotak I

Terdiri dari palang-palang/kotak dan sudut-sudut. Lihat gambar di bawah ini:

Untuk membedakan antara kedua huruf tiap kotak, maka huruf kedua/sebelah kanan diberi tanda titik seperti contoh di bawah ini:

B = T = ·

J = V = ·

A B C D E F G H I J K L M N O P Q R

.

.

ST YZ

WX UV

(37)

33 Tali temali erat kaitanya dengan kehidupan sehari-hari, tidak hanya dalam kegiatan Pramuka saja. Tetap dalam tali temali, kita sering mencampur adukan antara pengertian tali, simpul, dan ikatan. Hal ini sebenarnya sangat berbeda. Berikut masing-masing pengertianya :

1. Tali-temali adalah sebuah bentuk dari tali yang dapat dijadikan suatu simpul maupun ikatan.

2. Simpul merupakan suatu tali yang dikaitkan dengan tali lagi yang membentuk sebuah tali yang kuat yang tidak mudah lepas namun cukup mudah jika dilepaskan kembali.

3. Ikatan merupakan tali dengan suatu benda apapun yang diikat.

Simpul dan ikatan ini memang termasuk kedalam tali-temali dalam pramuka namun dalam konteks yang cukup berbeda. Misalnya simpul, simpul ini mempunyai banyak sekali macamnya oleh sebab itu mari kita bahas satu persatu macam simpul dan ikatan.

A. SIMPUL

1. Simpul Hidup

(38)

34 Simpul hidup ini merupakan sebuah simpul yang menggunakan tali yang diikatkan pada benda. Simpul ini cukup mudah untuk dilepaskan kembali. Dalam pramuka simpul ini digunakan untuk mengikat tiang. Sedangkan untuk kehidupan sehari-hari dapat digunakan untuk mengikat hewan.

2. Simpul Mati

Simpul ini biasanya akan sulit untuk dilepaskan kembali. Biasanya digunakan untuk mengakhiri simpul tali.

Untuk cara membuat simpul mati bisa lihat gambar disamping ini sebagai contoh :

3. Simpul Pangkal

Simpul ini biasanya sering digunakan untuk mengawali atau mengakhiri simpul. Pada kehidupan sehari-hari simpul ini dapat

digunakan untuk mengikat tali pada kayu ataupun tongkat.

4. Simpul Jangkar

Simpul ini cukup mudah untuk dibuat, biasanya digunakan untuk mengikat jangkar darurat atau untuk mengikat tali ember. Untuk cara menbuat simpul jangkar bisa lihat gambar disamping ini sebagai contoh :

5. Simpul Anyam

(39)

35 Simpul anyam digunakan

untuk menyambung dua buah utas tali kering yang ukurannya tidak sama besar dan dalam keadaan kering.

6. Simpul Tiang

Simpul tiang adalah untuk membuat sebuah sosok (mata tali) yang kedudukannya tetap (tidak bergeser) atau untuk mengikat sesuatu yang membutuhkan keleluasaan bergerak semisal leher binatang. Dengan simpul tiang, sosok yang terbuat akan tetap dan tidak bergeser (menciut atau melonggar) sehingga leher binatang tidak terjerat.

7. Simpul Tarik

Simpul tiang (bowline knot) menghasilkan loop tali yang tidak bisa membesar/ mengecil lagi.

Kegunaannya antara lain: Menambatkan tali pada tiang/ benda. Mengikat leher binatang agar tidak tercekik. Jika 2 simpul tiang dihubungkan bisa juga digunakan untuk menyambung tali.

8. Simpul Erat

Simpul Erat dimanfaatkan untuk memulai suatu ikatan.

B. IKATAN

(40)

36 1. Ikatan Palang

Ikatan palang Ikatan palang ini biasanya digunakan untuk mengencangkan tongkat baik itu secara vertikal maupun secara horizontal.

Dengan begitu kedua tongkat yang akan dikencangkan tersebut dapat menjadi satu sehingga cukup sulit untuk dilepaskan. Biasanya ikatan seperti ini digunakan untuk mengikat dua tiang dengan sudut siku-siku ( 90 derajat )

2. Ikatan Silang

Ikatan silang ini biasanya digunakan untuk mengikat dua tongkat secara bersilangan yang kemudian nantinya tidak akan membentuk sebuah siku dan talinya berbentuk diagonal.

3. Ikatan kaki tiga

Ikatan ini biasanya digunakan untuk mengikat tiga tiang sekaligus dengan menggunakan satu ikatan.

4. Ikatan untuk membuat menara segitiga dan gapura

(41)

37 5. Ikatan untuk membuat dragbar/ tandu

(42)

38 Peraturan baris-berbaris yang digunakan di lingkungan Pramuka ada dua macam, yakni Baris-berbaris menggunakan tongkat memiliki tata cara tersendiri di lingkungan Pramuka. Adapun, baris-berbaris tanpa menggunakan tongkat mengikuti tata cara yang telah di atur dalam Peraturan Baris-Berbaris milik TNI/POLRI, untuk melatih Siaga dengan cara latihan Baris Berbaris dengan tidak mengunakan tongkat.

A. Baris-Berbaris.

a. Pengertian

Baris Berbaris adalah suatu wujud latihan fisik, yang diperkenalkan gun menanamkan kebiasaan dalam tata cara kehidupan yang diarahkan kepada terbentuknya suatu perwatakan tertentu.

b. Maksud dan Tujun

1) Guna menumbuhkan sikap jasmani yang tegap tangkas, rasa disiplin, dan rasa tanggung jawab.

2) Yang dimaksud menumbuhkan sikap jasmani yang tegap tangkas adalah mengarahkan pertumbuhan tubuh yang diperlukan oleh tugas pokok, sehingga secara jasmani dapat menjalankan tugas pokok tersebut dengan sempurna.

3) Yang dimaksud rasa persatuan adalah adanya rasa senasib sepenanggungan serta ikatan yang sangat diperlukan dalam menjalankan tugas.

4) Yang dimaksud rasa disiplin adalah mengutamakan kepentingan tugas di atas kepentingan pribadi yang hakikatnya tidak lain daripada keikhlasan penyisinhan pilihan hati sendrir.

5) Yang dimaksud rasa tanggung jawab adalah keberanian untuk bertindak yang mengandung resiko terhadap dirinya, tetapi menguntungkan tugas atau sebaliknya tidak mudah melakukan tindakan-tindakan yang akan dapat merugikan.

 Aba-aba a. Pengertian

Aba-aba adalah suatu peintah yang diberikan oleh seorang Pemimpin kepada yang dipimpin untuk dilakasanakannya pada waktu secara serentak atau berturut- turut.

b. Macam aba-aba

Ada tiga macam aba-aba yaitu:

Bab 5

Peraturan Baris-Berbaris (PBB)

(43)

39 1) Aba-aba petunjuk

Aba-aba petunjuk dipergunakan hanya jika perlu untuk menegaskan maksud daripada aba-aba peringkatan/pelaksanaan.

Contoh:

a) Kepada Pimpinan Upacara-Hormat-Gerak b) Untuk amanat-istirahat di tempat gerak 2) Aba-aba peringatan

Aba-aba peringatan adalah inti perintah yang cukup jelas, untuk dapat dilaksanakan tanpa ragu-ragu.

Contoh:

a) Lencang kanan-Gerak (bukan lancang kanan) b) Istirahat di tempat-Gerak (bukan di tempat istirahat) 3) Aba-aba pelaksanaan

Aba-aba pelaksanaan adalah ketegasan mengenai saat untuk melaksanakan aba-aba pelaksanaan yang diapai ialah:

a) Gerak

Gerak adalah untuk gerakan-gerakan kaki yang dilakukan tanpa meninggalkan tempat dan gerakan-gerakan yang memakai anggota tubuh lain.

Contoh:

 Jalan di tempat-Gerak

 Siap-Gerak

 Hadap kanan-Gerak

 Lencang kanan-Gerak b) Jalan

Jalan adalah untuk gerakan-gerakan kaki yang dilakukan dengan meninggalkan tempat.

Contoh:

 Haluan kanan/kiri-Jalan

 Dua langkah kedepan-Jalan

 Satu langkah ke belakang-Jalan Catatan:

Apabila gerakan meninggalkan tempat itu tidak dibatasi jaraknya, maka aba-aba harus didahului dengan aba-aba peringatan-Maju.

(44)

40 Contoh:

 Maju-Jalan

 Haluan kana/kiri-Jalan

 Hadap kanan/kiri maju-Jalan

 Melintang kanan/kiri maju-Jalan Tentang istilah: “maju”

 Pada dasarnya digunkan sebagai aba-aba peringatan terhadap pasukan dalam keadaan berhenti.

 Pasukan yang seang bergerak maju, bilamana harus berhenti dapat diberikan aba-aba Henti.

Misalnya:

 Ada aba-aba hadap kanan/kiri maju-Jalan karena dapat pula diberikan aba-aba: hadap kana/kiri Henti Gerak.

 Balik kanan maju-Jalan, karena dapat diberikan aba-aba: balik kanan Henti-Gerak

Tidak dapat diberikan aba-aba langkah tegap maju Jalan, aba-aba belok kana/kiri maju-Jalan terhadap pasukan yang sedang berjalan dengan langkah biasa, karena tidak dapat diberikan aba-aba langkah Henti- Gerak, belok kanan/kiri-Gerak.

Tentang aba-aba: “Henti”

Pada dasarnya aba-aba peringatan Henti digunakan untuk mengentikan pasukan yanga sedang bergerak, namun tidak selamanya aba-aba peringatan Henti ini harus diucapkan.

Contoh:

Empat langkah ke depan Jalan, bukan barisan-Jalan. Setelah selesai pelaksanaan dari maksud aba-aba peringatan, pasukan wajib berhenti tanpa aba-aba berhenti.

c) Mulai

Mulai adalah untuk dipakai pada pelaksanaan perintah yang harus dikerjakan berturut-turut.

Contoh:

 Hitung-Mulai

 Tiga bersaf kumpul-Mulai 4) Cara meberi aba-aba

(45)

41 a) Waktu memberi aba-aba, pemberian aba-aba harus dalam sikap sempurna dan mengahdap pasukan, terkucuali dlam keadaan yang tidak mengijinkan untuk melakukan itu.

b) Apabila aba-aba itu belaku juga untuk si pemberi aba-aba, maka pemberi aba-aba terikat pada tempat yang telah ditentukan untuknya dan tidak mengahadap pasukan.

Contoh: kepada Pembinan Upacara-Hormat-Gerak Pelaksanaannya:

 Pada waktu memberikan aba-aba menghadap ke arah yang diberi hormat sambil melakukan gerakan penghormatan bersam-sama dengan pasukan

 Setelah penghormatan selesai dijawab/dibalas oleh yang menerima penghormatan, maka dalam keadaan sikap sedang memberi hormat si pemberi aba-aba memberikan aba-aba tegak-Gerak dan kembali ke sikap sempurna.

c) Pada taraf pemulaan aba-aba yang ditunjukan kepada pasukan yang sedang berjalan/berlari, aba-aba pelaksanaan gerakannya ditambah satu langkah pada waktu berjalan, pada waktu berlari ditambah tiga langkah.

 Pada taraf lanjutan, aba-aba pelaksanaan dijatukan pada kaki kana ditambah dua langkah untuk brjalan/ empat langkah untuk berlari.

d) Aba-aba diucapkan dengan suara nyaring-tegas dan bersemangat.

e) Aba-aba petunjuk dan peringatan pada waktu pengucapan hendaknya dihentakan.

f) Antara aba-aba peringatan dan pelaksanaan hendaknya diperpanjang disesuaikan dengan bersar kecilnya pasukan.

g) Bila pada suatu bagian aba-aba diperlukan pembentulan, maka dilakukan Ulangi

Contoh: lencang kanan-Ulangi-siap-Gerak.

Peraturan baris berbaris yang digunakan di lingkungan pramuka ada dua macam, yakni berbaris menggunakan tongkat dan tanpa tongkat. Untuk baris berbaris menggunakan tongkat memiliki tata cara tersendiri di lingkungan Pramuka. Adapun baris berbari tanpa menggunakan tongkat mengikuti tata cara yang telah di atur dalam perturan baris berbaris milik TNI/POLRI.

B. Gerakan dasar a. Sikap sempurna

(46)

42 Aba-aba: Siap-Gerak, pelaksanaanya : pada aba-aba pelaksanaan badan/tubuh berdiri tegap, kedua tumit rapat, keuda telapak kaki membentuk sudut 60 derajat, lutut lurus paha dirapatkan, berat badan di atas kedua kaku, perut ditarik sedikit, dada dibusungkan, pundak ditarik sedikit kebelakang dan tidak dinaikkan, lengan rapat pada badan pergelangan tangan lurus, jari-jari tanan menggenggam tidak terpaksa rapat pada paha, ibujari segaris dengan jahitan celana, leher lurus, dagu ditarik, mulut ditutup, gigi dirapatkan, mata memandang tajam ke depan, bernafas sewajarnya.

b. Istirahat

Aba-aba istirahat di tempat-Gerak

1) Pada aba-aba pelaksanaan, kaki kiri dipindahkan ke samping kiri dengan jarak sepanjang telapak kaki(30cm)

2) Kedua belah tangan dibawa ke belakangan dan dibawah pinggang, punggung dengan dilemaskan, tangan kiri memegang pergelangan tangan di antara ibujari dan telunuk, ke dua tangan dilemaskan, badan daoat bergerak.

Catatan:

a) Pasukan dalam keadaan istirahat di tempat, pemimpin atau atasan lainnya datang memberikan perhatian atau petunjuk-petunjuk, maka atas ucapan pemimpin/atasan dengan menggunakan kata Perhatian pasukan segera mengambil sikap sempurna tanpa mengucapkan kata siap, kemudian mengambil sikap istirahat

b) Pada kata perhatian, selesai atau sekian, pasukan mengambil sikap sempurna tanpa didahului aba-aba kemudian kembali ke sikap istirahat di tempat.

c) Maksud dari sikap terakhir ini adalah sebagai jawaban tanpa suara, bahwa petunjuk-petunjuk yang diberikan akan dijalankan.

c. Lencang kana/kiri : (hanya dalam bentuk bersaf) Aba-aba : lencang kanan/kiri-Gerak

Pelaksanaannya:

Gerakan ini dijalankan pada sikap sempurna.

1) Pada aba-ba pelaksanaan, saf dengan mengangkat lengan kanan/kiri ke samping, jari kanan/kiri menggenggam menyentuh bahu kanan/kiri orang yang berbeda sebelah kakan/kirinya, punggung tangan mengahadap keatas, bersamaan dengan ini kepala dipalingkan ke kanan/kiri tida berubah tempat masing-masing meluruskan diri.

(47)

43 2) Saf tengah dan saf belakang kecuali penjuru, setelah meluruskan ke depan dengan pandangan mata, ikut pula memalingkan muka ke samping dengan tidak mengangkat tangan.

3) Penjuru saf tengan dan belakang mengambil antar ke depan satu lengan kanan.kiri ditambah dua keplan tangan dan setelah lurus menurunkan tangan kanan/kiri tanpa menunggu aba-aba.

4) Pada aba-aba tegak-Gerak semua serentak menurunkan lengan dan memalingkan muka ke depan dan berdiri dalam sikap sempurna.

5) Pada waktu memimpin pasukan memberikan aba-aba lencang kanan/kiri dan barisan sedang meluruskan safnya, pemimpin pasukan yang berada dalam barisan itu memberikan kelurusan saf dari sebelah kanan/kiri pasukan dengan menitikberatkan pada kelurusan tumit (bukan ujung depan sepatu).

Catatan:

a) Untuk menghindarkan keributan pada waktu mengakata lengan kanan/kiri, hendaknya lengan diluruskan melalui belakang punggung orang yang berada di samping, kalau jarak satu lengan tidak cukup. Dengan demikian dihindarkan gerakan seolah-olah meninju rekannya yang berada disamping.

b) Kelurusan barisan dilihat dari tumit.

d. Setengah lengan lencang kanan/kiri

Aba-aba: Setengah lengan lencang kanan/kiri-Gerak Pelaksanaannya :

Seperti waktu lencang kanan/kiri, tetapi tangan di pinggang (bertolak pinggang) dengan siku menyentuh lengan orang yang berdiri di sebelahnya, pergelangan tangan lurus, ibu jari di sebelah belakang pinggang, empat jari lainnya rapat pada pinggang sebelah depan (khusus saf depan). Pada aba-aba tegak-Gerak dengan serentak menurunkan lengan sambil memalingkan muka ke depan dan berdiri dalam sikap sempurna.

e. Lencang depan (hanya dalam bentuk berbanjar) Aba-aba : lencang depan-Gerak

Pelaksanaannya:

(48)

44 1) Penjuru tetap sikap sempurna: nomor dua dan seterusnya meluruskan ke depan dengan mengangkat tangan dengan jarak satu lengan di tambah dua kepalan tangan.

2) Saf depan banjar tengah dan kiri mengambil antara satu lengan ke samping kanan, setelah lurus menurunkan tangan dan memalingkan kepala kembali ke depan dengan serentak tanpa menunggu aba-aba.

3) Banjar tengah/kiri tanpa mengangkat tangan.

f. Cara berhitung

Aba-aba : Hitung-Mulai’

1) Jika bersaf, pada aba-aba peringatan penjuru tetap melihat ke depan, saf terdepan memalingkan mukanya ke kanan.

2) Pada aba-aba pelaksanaannya, berturut-turut dimulai dari penjuru menyebutkan nomornya sambil memalingkan muka ke depan.

3) Pengucapan nomor secara tegas dan tepat.

4) Jika berbanjar, pada aba-aba peringatan semua anggota tetap dala sikap sempurna.

5) Pada aba-aba pelaksanaan mulai dari penjuru kanan berturut-turut ke belakang menyebutkan nomornya masing-masing.

6) Jikapasukan berbanjar/bersaf tiga, maka yangbrada paling kiri menucapkan : Lengkap atau kurang satu/kurang dua.

g. Bubar Dalam Baris-Berbaris

Aba-aba yang digunakan adalah “Bubar Jalan”

Pelaksanaannya:

Memberi aba-aba dengan posisi sikap sempurna setelah melakukan penghormatan langsung balik kanan dan bubar.

h. Perubahan Arah (dalam pelaksanaan berhenti) 1. Hadap kanan/kiri

Aba-aba: hadap kanan/kiri-Gerak

a) Kiri kanan/kiri diajukan melintang di depan kaki kanan/kiri berada di ujung kaki kanan/kiri badan berpindah ke kaki kanan/kiri.

b) Tumit kaki kannan/kiri dengan badan diputar ke kanan/kiri 90 derajat.

(49)

45 c) Kaki kanan/kiri dirapatkan kembali ke kaki kanan/kiri.

2. Hadap serong kanan/kiri

Aba-aba : Hadap serong kanan/kiri- Gerak Pelaksanaanya :

a) Kaki kanan/kiri diajukan ke muka sejajar dengan kaki kanan/kiri.

b) Berputarlah arah 45 derajat ke kanan/kiri.

c) Kaki kanan/kiri dirapatkan kembali ke kaki kanan/kiri.

3. Balik kanan

Aba-aba : balik kanan-Gerak Pelaksanaannya:

a) Pada aba-aba pelaksanaanya kaki kiri diajukan melintang (lebih dalam dari hadap kanan) di depan kaki kanan.

b) Tumit kaki kanan beserta badan diputar ke kanan 180 derajat.

c) Kaki kanan/kiri dirapatkan kembali ke kaki kanan/kiri.

Catatam:

 Dalam keaadan berhenti pada kehitungan ketiga, kaki dirapatkan dan kembali ke sikap sempurna.

 Dalam keadaan berhenti berjalan pada hitungan ke tiga, kaki kanan/kiri tidak dirapatkan melainkan dilangkahkan 0,5 langkah dengan cara di hentikan 4. Cara berkumpul

a) Pelatih menunjuk seseorang anggota sebagi penjuru dan orang yang ditunuk mengulangi perintah yang diberikan oleh pelatih.

Contoh :

Sdr. Gatot sebagi penjuru. Aba-aba pelatih: Gatot sebagi penjuru. Oleh orang yang ditunjuk (dalam sikap sempurna) aba-aba diulangi : Gatot sebagai penjuru.

b) Orang yang ditunuk tadi lari dan berdiri di depan pelatih kurang lebih 4 langkah.

c) Setelah aba-aba pelaksanaan Mulai diberikan pelatih, maka orang-orang lainya berlari dan beridir dismping kiri penjuru serta meluruskan diri seperti pada waktu lencang kanan.

d) Pada waktu berkumpul, penjru melihat ke kiri setelah lulus, penjuru membersihkan isyarat dengan perkataan Lurus, pada isyarat ini penjuru melihat ke depan, yang lainnya (saf depan) menurunkan lengannya dan kembali ke sikap sempurna.

(50)

46 5. Cara latihan memberi hormat

Aba-aba : Hormat-Gerak

Pelaksanaannya (dengan tutup kepala, keadaan berhenti)

a) Pada aba-aba pelaksanaanya. Dengan gerakan cepat tangan kanan diangkat ke arah pelipis kanan, siku-siku 15 derajat serong ke depan, kelima jari rapat dan lurus, telapak tangan serong ke bawah dan kiri ujung, jari tengah dan telunjuk mengenai pinggir bawah daritutup kepala setinggi pelipis.

b) Pergelangan tangan lurus, bahu tetap seperti dalam sikap sempurna, pandangan mata tertuju kepada yang diberi hormat.

c) Jikatutup kepal mempunyai klep, maka jari tengah mengenai pinggir klep.

d) Jika selesai menghormat, maka lengan kanan lurus diturunkan secara cepat ke sikap sempurna.

i. Gerakan Berjalan 1. Maju Jalan

Berawal dari sikap sempurna, aba-aba yang digunakan ialah “Maju Jalan”

Pelaksanaan:

a) Posisi tangan kanan diayunkan 90 derajat ke depan dan tangan kiri 45 derajat ke belakang.

b) Kaki kiri diayunkan kedepan dengan lutut lurus, telapak kaki lurus dan hentakan saat memulai langkah.

c) Setelah itu berjalan seperti biasa.

2. Langkah Biasa

Aba-aba yang digunakan ialah “Langkah Biasa Jalan”

a) Pada waktu berjalan, kepala dan badan seperti pada waktu sikap sempurna.

Waktu mengayunkan kaki ke depan lutut dibengkokkan sedikit (kaki tidak boleh diseret). Kemudian di letakkan ke tanah menurut jarak yang telah ditentukan.

b) Cara melangkahkan kaki seperti pada waktu berjalan biasa. Pertama tumit diletakkan di tanah selanjutnya lurus ke depan dan ke belakang di samping badan. Ke depan 45 derajat, ke belakang 30 derajat. Jari-jari tangan digenggam, dengan tidak terpaksa, punggung ibu jari menghadap ke atas.

3. Langkah Tegap Dari sikap sempurna

Referensi

Dokumen terkait

d. Lencana Pancawarsa, yaitu tanda penghargaan yang diberikan kepada anggota dewasa Gerakan Pramuka, sebagai penghargaan atas kesetiaannya kepada organisasi dan

Karakter melalui Gerakan Pramuka; f) Struktur Organisasi dan Lambang Gerakan Pramuka; g) Kurikulum dan Sisdiklat dalam Gerakan Pramuka; h) Karakteristik Pramuka Siaga

Karakter melalui Gerakan Pramuka; f) Struktur Organisasi dan Lambang Gerakan Pramuka; g) Kurikulum dan Sisdiklat dalam Gerakan Pramuka; h) Karakteristik Pramuka Siaga

Satu perindukan Siaga, satu Pasukan Penggalang, satu Ambalan Penegak dan satu Racana Pandega, bersama merupakan satu Gugus depan (kombinasi satuan-satuan yang

Untuk Penggalang warna bingkai MERAH, sedangkan untuk Penegak / Pandega warna bingkai KUNING. Untuk Pramuka Siaga hanya terdapat satu jenis TKK, yaitu berbentuk segitiga dengan warna

pengetahuan, keterampilan, ketangkasan, kesehatan, kesegaran jasmani dan kepemimpinan bagi para pramuka penegak dan pandega sehingga dapat hidup mandiri yang

Dari penenlitian ini dapat di deskripsikan tentang pelaksanaan inetgrasi pendidikan agama dalam Gerakan Pramuka melalui pendidikan kepramukaan bagi golongan usia Pramuka Penegak yang

"eorang Pramuka Penegak Pandega Untuk mencapai SKK erkema# tingkat Utama!. "eorang Pramuka Penegak Pandega #aru"$ #aru"$