• Tidak ada hasil yang ditemukan

MATERI HUKUM ACARA PTUN

N/A
N/A
Yyana Riski

Academic year: 2023

Membagikan "MATERI HUKUM ACARA PTUN"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

MATERI HUKUM ACARA PTUN (PERTEMUAN 3)

Dosen Pengampu :

Mochamad Novel, S.H., M.H.

(2)

SECARA UMUM

Asas adalah dasar atau prinsip yg bersifat umum yg mjd titik tolak pengertian atau pengaturan;

Asas Hukum Obyektif;

Landasan atau alasan pembentukan suatu aturan hukum yg memuat nilai, jiwa atau cita2 sosial yg ingin diwujudkan;

Asas Hukum Subyektif;

Norma umum yg dihasilkan dari pengendapan hukum positif

(3)

DALAM UU 48/2009 TTG KEKUASAAN KEHAKIMAN

Asas2 Umum Peradilan yg baik (Bab II) mengatur ttg Asas Penyelenggaraan Kekuasaan Kehakiman (berlaku umum, artinya utk semua lingkungan peradilan dan pelaku kekuasaan kehakiman)

1. Asas Ketuhanan;

2. Asas Keadilan Hukum;

3. Asas Legalitas;

4. Asas Contante Justitie;

5. Asas Independensi Peradilan;

6. Asas Imparsialitas;

7. Asas Kapabilitas dan Akseptibilitas;

8. Asas Akuntabilitas.

(4)

PENJELASAN ASAS UMUM KEHAKIMAN

1. Asas Ketuhanan, Peradilan dilakukan “DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA” (Pasal 2 Ayat 1), sesuai dg Pasal 29 UUD 1945;

2. Asas Keadilan Hukum, Peradilan negara menerapkan dan menegakkan hukum dan keadilan (Pasal 2 Ayat 2);

3. Asas Legalitas, semua peradilan di seluruh wilayah R.I adalah peradilan negara yg diatur dg UU (Pasal 2 Ayat 3);

(5)

4. Asas Contante Justitie, peradilan dilakukan dg sederhana, cepat dan biaya ringan (Pasal 2 Ayat 4), namun tetap tidak boleh mengesampingkan ketelitian dan kecermatan dalam mencari kebenaran dan keadilan;

5. Asas Independensi Peradilan, Hakim wajib menjaga kemandirian peradilan, maksudnya bebas dari campur tangan pihak luar dan bebas dari segala bentuk tekanan baik fisik maupun psikis (Pasal 3 Ayat 1);

6. Asas Imparsialitas, Pengadilan mengadili menurut hukum dengan tidak membeda2kan orang (Pasal 4 Ayat 1).

(6)

7. Asas Kapabilitas dan Akseptibilitas, Hakim harus memiliki integritas dan kepribadian yg tidak tercela, jujur, adil, profesional dan berpengalaman di bidang hukum, wajib mentaati kode etik dan Pedoman Perilaku Hakim (Pasal 5);

8. Asas Akuntabilitas, semua sidang pemeriksaan pengadilan adalah terbuka untuk umum, kecuali UU menentukan lain, Putusan Pengadilan hanya sah dan mempunyai kekuatan hukum apabila diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum, jika tidak dipenuhi maka berakibat batal demi humum (Pasal 13 Ayat 1 dan Ayat 2)

(7)

ASAS HUKUM UMUM VS ASAS HUKUM KHUSUS

Asas Hukum Umum;

Asas Hukum yg berhubungan dg seluruh bidang hukum, mis : Asas Restitution in integrum, lex posteriori derogat legi anteriori/priori, equality before the law, res judicata proveritate habetur, dll;

Asas Hukum Khusus;

sering merupakan penjabaran dari asas hukum umum, dan hanya berlaku atau berfungsi dalam bidang hukum yg lebih sempit (sektoral), mis : dalam hukum perdata asas pacta sunt servanda dan asas konsensualisme, dalam hukum acara pidana ada asas presumption of innocence dan asas non retroaktif, dalam hukum administrasi ada asas-asas umum pemerintahan yang baik (Good Governance Principles), dll.

(8)

ASAS HUKUM PTUN KHUSUS DAN

ASAS HUKUM PTUN KHUSUS

Referensi

Dokumen terkait

Asas Lex Specialis Derogat Legi Lex Generalis Asas lexspecialis derogat legi lex generalis ini menetapkan bahwa kewenangan dalam pengelolaan hutan mangrove dimiliki oleh

Pasal 55 ayat (1) KUHP karena didasarkan pada adanya asas hukum “lex specialist derogat legi generali” yang menyatakan bahwa hukum yang bersifat khusus (lex specialis)

Bahwa berdasarkan asas hukum yang dianut dalam Peraturan Perundang-undangan yang berlaku di Indonesia yaitu asas hukum “Lex Specialis Derogat Lex Generalis” serta

oleh sebab itu asas yang diberlakukan adalah asas lex specialis derogat legi generalis, secara sederhana hal ini berarti aturan yang bersifat khusus (specialis)

Aturan harus lebih tinggi atau sederajat dalam asas lex posterior derogat legi priori artinya aturan perundang-undangan yang baru (lex posterior) harus lebih tinggi atau

Tindak Pidana Korupsi sendiri dalam penegakkan hukumnya menganut asas Lex Specialis Derogat Legi Generali yang bisa diartikan dengan undang- undang yang khusus mengesampingkan

103 Tahun 2015 berdasarkan asas Lex specialis derogat legi generali sehubungan dengan adanya konflik norma antara lain meliputi: ketidaksesuaian antara pengaturan

Asas Lex Specialis Derogat Legi Generali memiliki arti yang sama dengan Pasal 63 ayat 2 yaitu jika suatu tindakan masuk dalam suatu ketentuan pidana umum, tetapi termasuk juga dalam