• Tidak ada hasil yang ditemukan

MATERI PENGGUNAAN KAIDAH EJAAN (EYD)

N/A
N/A
297@Ahmad Yundani

Academic year: 2024

Membagikan "MATERI PENGGUNAAN KAIDAH EJAAN (EYD)"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

MATERI PENGGUNAAN KAIDAH EJAAN (EYD) Dosen: Asman, S.Pd., M.Pd

MAKALAH

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia

Oleh:

RIYANTI WN10123220

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN UNIVERSITAS WIDYA NUSANTARA

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kemudahan dan kesehatan kepada penulis sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia dengan judul

“Penggunaan Kaidah Ejaan Dengan Benar (EYD)”. Makalah ini disusun guna memberikan informasi mengenai aturan penulisan ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan.

Tak lupa juga penulis memohon maaf apabila dalam penyusunan makalah ini masih terdapat kekeliruan, baik itu pemilihan kata maupun penyusunan kalimat yang kurang sesuai karena penulis hanya manusia biasa yang tak luput dari kesalahan. Akhirnya, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi penulis sendiri maupun bagi para pembaca.

Palu, September 2023

(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……….. i

KATA PENGANTAR………... ii

DAFTAR ISI………..iii

BAB I PENDAHULUAN……….. 1

1.1 Latar Belakang………...1

1.2 Rumusan Masalah………..1

1.3 Tujuan……… 1

BAB II PEMBAHASAN………3

2.1 Pengertian Ejaan dan EYD…....……….3

2.2 Fungsi Ejaan………...………..………..3

2.3 Aturan Penulisan Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan...4

2.4 Pentingnya Penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan Dalam Penulisan Karya Tulis Ilmiah……….………..7

BAB III KESIMPULAN...9

DAFTAR PUSTAKA...10

(4)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan, karena selain digunakan sebagai alat komunikasi secara langsung, bahasa juga dapat digunakan sebagai alat komunikasi secara tulisan, di zaman era globalisasi dan pembangunan reformasi demokrasi ini, masyarakat dituntut secara aktif untuk dapat mengawasi dan memahami infrormasi di segala aspek kehidupan sosial secara baik dan benar, sebagai bahan pendukung kelengkapan tersebut, bahasa berfungsi sebagai media penyampaian informasi secara baik dan tepat, dengan penyampaian berita atau materi secara tertulis, diharapkan masyarakat dapat menggunakan media tersebut secara baik dan benar. Dalam memadukan satu kesepakatan dalam etika berbahasa, disinilah peran aturan baku tersebut di gunakan, dalam hal ini kita selaku warga Negara yang baik hendaknya selalu memperhatikan rambu- rambu ketata bahasaan Indonesiayang baik dan benar.

Dalam memadukan satu kesepakatan

dalam etika

berbahasa, disinilah

peran aturan baku

tersebut di

(5)

gunakan, dalam

hal ini kita selaku warga Negara yang baik hendaknya

selalu

memperhatikan rambu-rambu

ketata bahasaan

Indonesia yang baik dan benar. Ejaan

Yang Disempurnakan (EYD) adalah sub.

materi dalam ketata

bahasaan Indonesia,

yang memilik

(6)

peran yang cukup besar dalam

mengatur etika

berbahasa secara tertulis

sehingga diharapkan informasi tersebut

dapat di sampaikan dan di fahami

secara

komprehensif dan terarah. Dalam

prakteknya

diharapkan aturan

(7)

tersebut

dapatdigunakan

dalam keseharian Masyarakat

sehingga proses penggunaan tata bahasa

Indonesiadapat

digunakan secara baik dan benar.

Dalam memadukan satu kesepakatan

dalam etika

berbahasa, disinilah

(8)

peran aturan baku tersebut di

gunakan, dalam

hal ini kita selaku warga Negara yang baik hendaknya

selalu

memperhatikan rambu-rambu

ketata bahasaan

Indonesia yang baik dan benar. Ejaan

Yang Disempurnakan (EYD) adalah sub.

materi dalam ketata

(9)

bahasaan Indonesia, yang memilik

peran yang cukup besar dalam

mengatur etika

berbahasa secara tertulis

sehingga diharapkan informasi tersebut

dapat di sampaikan dan di fahami

secara

komprehensif dan

terarah. Dalam

(10)

prakteknya

diharapkan aturan tersebut

dapatdigunakan

dalam keseharian Masyarakat

sehingga proses penggunaan tata bahasa

Indonesiadapat

digunakan secara baik dan benar.

lam memadukan satu

kesepakatan dalam

(11)

etika berbahasa, disinilah

peran aturan baku tersebut di

gunakan, dalam

hal ini kita selaku warga Negara yang baik hendaknya

selalu

memperhatikan rambu-rambu

ketata bahasaan

Indonesia yang baik dan benar. Ejaan

Yang Disempurnakan

(12)

(EYD) adalah sub.

materi dalam ketata bahasaan Indonesia, yang memilik

peran yang cukup besar dalam

mengatur etika

berbahasa secara tertulis

sehingga diharapkan informasi tersebut

dapat di sampaikan dan di fahami

secara

komprehensif dan

(13)

terarah. Dalam prakteknya

diharapkan aturan tersebut

dapatdigunakan

dalam keseharian Masyarakat

sehingga proses penggunaan tata bahasa

Indonesiadapat

digunakan secara baik dan benar.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan diteliti

(14)

1. Apa pengertian ejaan dan EYD?

2. Apa fungsi dari ejaan?

3. Bagaimana aturan penulisan ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan?

4. Apa pentingnya penggunaan ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan dalam penulisan karya tulis ilmiah?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari makalah ini, yaitu:

1. Mengetahui definisi ejaan dan EYD.

2. Mengetahui fungsi ejaan.

3. Mendeskripsikan aturan penulisan ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan.

4. Mengetahui pentingnya penggunaan ejaan yang disempurnakan dalam penulisan karya tulis ilmiah .

(15)

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Ejaan dan EYD

Ejaan tidak menyangkut pelafalan kata saja tetapi juga menyangkut cara penulisan. Ejaan merupakan cara menuliskan kata atau kalimat dengan memeperhatikan penggunaan tanda baca dan huruf (Yulianto dalam Kustomo, 2015:59). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ejaan adalah kaidah cara menggambarkan bunyi-bunyi (kata, kalimat, dan sebagainya) dalam bentuk tulisan (huruf-huruf) serta penggunaan tanda baca. Dikutip dari buku Esai Penerapan Ejaan Bahasa Indonesia (2020) karya Widya Fitriantiwi, ejaan disebut juga sebagai kaidah yang harus dipatuhi oleh pemakai bahasa supaya keteraturan dan keseragaman dalam penulisan bahasa dapat tercapai. Dari beberapa pengertian tadi, bisa dikatakan kalau ejaan adalah cara dalam menuliskan kata/kalimat dengan benar, dengan memperhatikan penggunaan huruf serta tanda baca yang benar.

Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) adalah ejaan dalam penulisan kata- kata/kalimat dalam Bahasa Indonesia yang termuat dalam Surat Keputusan Presiden no. 57 tanggal 16 Agustus 1972. Ejaan yang disempurnakan atau lebih sering disingkat menjadi EYD adalah aturan dasar ejaan dalam bahasa Indonesia

(16)

cukup besar dalam mengatur etika berbahasa secara tertulis sehingga diharapkan informasi tersebut dapat disampaikan dan dipahami secara komprehensif dan terarah. Dalam prakteknya diharapkan aturan tersebut dapat digunakan dalam keseharian masyarakat sehingga proses penggunaan tata bahasa Indonesia dapat digunakan secara baik dan benar.

2.2 Fungsi Ejaan

Menurut Siti Mutmainah dalam buku Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi (2019), ejaan harus diterapkan dalam penulisan bahasa. Ejaan memiliki sejumlah fungsi penting, yaitu:

1. Landasan pembakuan tata bahasa penggunaan ejaan dalam penulisan bahasa akan membuat tata bahasa yang digunakan semakin baku.

2. Landasan pembakuan kosa kata serta istilah tidak hanya membuat tata bahasa semakin baku, ejaan juga membuat pemilihan kosa kata dan istilah menjadi lebih baku.

3. Penyaring masuknya unsur bahasa lain ke bahasa Indonesia. Ejaan juga memiliki fungsi penting sebagai penyaring bahasa lain ke bahasa Indonesia.

Sehingga dalam penulisannya tidak akan menghilangkan makna aslinya.

4. Membantu pemahaman pembaca dalam mencerna informasi penggunaan ejaan akan membuat penulisan bahasa lebih teratur. Hal ini membuat pembaca semakin mudah dalam memahami informasi yang disampaikan secara tertulis.

2.3 Aturan Penulisan Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan

Dilansir dari buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) yang ditulis oleh Kemendikbud RI, terdapat beberapa aturan dalam penulisan ejaan yang benar.

a. Huruf Abjad

Dalam bahasa Indonesia, terdapat 26 huruf abjad yaitu: A, B, C, D, E, F, G, H, I, J, K, L, M, N, O, P, Q, R, S, T, U, V, W, X, Y, dan Z.

(17)

Dalam bahasa Indonesia, terdapat 5 huruf vokal yang diantaranya adalah: a, i, u, e, o.

c. Huruf Konsonan

Dalam bahasa Indonesia, terdapat 21 huruf konsonan diantaranya: b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, z.

d. Huruf Diftong

Di dalam bahasa Indonesia terdapat empat huruf diftong yang dilambangkan dengan gabungan huruf vokal ai, au, ei, dan oi. Contoh penggunaan pada kata:

santai, amboi, pulau, dan survei.

e. Gabungan Huruf Konsonan

Gabungan huruf konsonan kh, ng, ny, dan sy masing-masing melambangkan satu bunyi konsonan. Contoh penggunaannya seperti pada kata: khusus, akhir, ngarai, siang, banyak, nyata, syarat, dan musyawarah.

f. Huruf Kapital

1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama di awal kalimat. Contoh: Aku sedang menulis surat.

2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam unsur nama orang termasuk julukan. Contoh: Kartika Dewi, Kim Jennie, Doja Cat. Huruf kapital tidak digunakan untuk menuliskan suatu satuan ukuran/nama jenis. Contoh: 5 ampere, 10 kilogram, ikan mujair, ikan paus. Huruf kapital tidak digunakan untuk menuliskan kata yang memiliki arti 'anak dari', seperti bin dan binti. Contoh:

Kaeya Al-Barikh bin Toyyib.

3. Huruf kapital dipakai pada awal kalimat dalam petikan langsung. Contoh: Ibu berkata, "Kapan kamu pulang?", "Cepatlah kembali ya, nak!" ucapnya.

4. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata nama agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan.

Contoh: Allah, Tuhan, Kristen, Islam, Yesus.

5. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan,

(18)

akademik yang mengikuti nama orang atau sebagai sapaan. Contoh: Sultan Hasanuddin, Haji Abdurrahman Wahid.

6. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat. Contoh: Profesor Dr. Soetomo, Presiden Joko Widodo.

7. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa. Contoh: suku Dayak.

8. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari besar atau hari raya, dan unsur nama peristiwa bersejarah. Contoh: tahun Hijriah, hari Natal, hari raya Nyepi, Konferensi Meja Bundar, Perang Dunia II.

9. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi.

Contoh: Asia Tenggara, Pulau Komodo, Gunung Semeru.

10. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata (termasuk unsur kata ulang sempurna) di dalam judul buku, karangan, artikel, dan makalah serta nama majalah dan surat kabar, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk, yang tidak terletak pada posisi awal. Contoh: saya membaca novel Bumi Manusia, Kamus Besar Bahasa Indonesia, buku itu adalah buku Undang-Undang Dasar 1945.

11. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, atau sapaan. Contoh: S.H. (sarjana hukum), S.Hum. (sarjana humaniora), S.Ak. (sarjana akuntansi), Dr. (doktor), Tn. (tuan), Ny. (nyonya).

12. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu, kakak, adik, dan paman, serta kata atau ungkapan lain yang dipakai dalam penyapaan atau pengacuan. Contoh: “Kapan Bapak berangkat?” tanya Hasan. Kata ganti Anda ditulis dengan huruf awal kapital.

Contoh: "Kepada siapa Anda bertanya?"

g. Huruf Miring

(19)

1. Huruf miring dipakai untuk menuliskan judul buku, nama majalah, atau nama surat kabar yang dikutip dalam tulisan, termasuk dalam daftar pustaka. Contoh:

Majalah Poedjangga Baroe menggelorakan semangat kebangsaan.

2. Huruf miring dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata dalam kalimat. Contoh: Dia tidak diantar, tetapi mengantar.

3. Huruf miring dipakai untuk menuliskan kata atau ungkapan dalam bahasa daerah atau bahasa asing. Contoh: Setelah ini aku harus upload gambar ke website.

f. Huruf Tebal

1. Huruf tebal dipakai untuk menegaskan bagian tulisan yang sudah ditulis miring.

Contoh: Huruf dh, seperti pada kata Ramadhan, tidak terdapat dalam Ejaan Bahasa Indonesia.

2. Huruf tebal dapat dipakai untuk menegaskan bagian-bagian karangan, seperti judul buku, bab, atau subbab. Contoh: BAB I Pendahuluan

2.4 Pentingnya Penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan Dalam Penulisan Karya Tulis Ilmiah

Pada era globalisasi saat ini, teknologi semakin berkembang. Beragam budaya, bahasa, dan agama mudah sekali diakses hanya dalam sekali tekan layar gawai. Masyarakat Indonesia, kerap kali mendapat wawasan dan pemahaman baru dikarenakan kemajuan teknologi ini. Salah satu hal yang sangat dipengaruhi dari globalisasi dan kemajuan teknologi ini adalah bahasa. Banyaknya bahasa selain bahasa Indonesia, membuat bahasa Indonesia itu sendiri mengalami peleburan.

Banyak bahasa asing yang mulai diserap sehingga menciptakan bahasa baru yang biasa dikenal dengan sebutan bahasa gaul. Masyarakat pun kini lebih memilih untuk menggunakan bahasa gaul dibandingkan bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai dengan EYD. Tidak hanya pada percakapan sehari-hari, bahasa gaul kerap kali digunakan dalam penulisan karya ilmiah.

EYD atau Ejaan Yang Disempurnakan merupakan pedoman penulisan untuk

(20)

kapital, penggunaan tanda baca, penulisan pada unsur kata serapan, dan penulisan pada kata maupun partikel. Penulisan ejaan ini sangat penting digunakan dalam penulisan karya ilmiah. Sedangkan karya tulis ilmiah itu sendiri merupakan sebuah karya yang ditulis dengan menggunakan kaidah kebahasaan yang sesuai dengan syarat penulisan dan aturan dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia atau PUEBI serta EYD. Karya tulis ilmiah ini biasanya berisi tentang penemuan solusi dalam suatu permasalahan berdasarkan metode ilmiah. Karya tulis ilmiah ini di dalamnya menyangkut data dan fakta dari hasil penelitian si penulis.

Alasan dibalik pentingnya penggunaan EYD terutama pada penulisan karya tulis ilmiah antara lain karena dengan menggunakan EYD bahasa yang digunakan akan menjadi sama bagi para pembaca. Pembaca karya tulis ilmiah dari beragam suku dan budaya, akan disatukan oleh satu yakni Bahasa Indonesia. Pembaca akan lebih mudah memahami isi dari artikel ilmiah tersebut, yang mungkin nantinya dapat dijadikan sebagai pedoman untuk penulisan karya ilmiah di masa yang akan datang. Dengan menggunakan EYD yang benar, seperti menggunakan tata bahasa yang baik, tanda baca, huruf kapital, dan lain sebagainya, maksud dan tujuan dari penulis dapat tersampaikan secara jelas kepada pembaca. Dengan menggunakan EYD juga, penyusunan artikel ilmiah akan tertata dengan sistematis dan runtut sesuai dengan urutannya. Penggunaan EYD juga dianggap mampu meningkatkan citra penulis. Penulis yang mampu memahami ejaan yang disempurnakan dan menerapkannya dalam tiap penulisan dapat menuai pujian dari banyak orang karena dianggap mempunyai pemahaman yang tinggi dalam dunia penulisan.

Serta, dalam dunia pendidikan itu sendiri penulisan karya tulis ilmiah ini sangat penting yang mana untuk menunjukkan kredibilitas seseorang dalam menulis karya tersebut.

Namun sayangnya, masih banyak penulis karya tulis ilmiah yang acuh terhadap penggunaan EYD dalam penulisan karyanya karena mereka menganggap bahwasanya karya tulis ilmiah yang baik dan benar adanya itu dengan

(21)

dihindari agar masyarakat Indonesia atau pembaca dapat mengerti penulisan Bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai dengan strukturnya dan menghindari melakukan kesalahan dalam penulisan. Maka dari itu, solusi yang dapat diberikan adalah dengan belajar dan membiasakan diri sendiri untuk berlatih menulis dengan Bahasa Indonesia yang sesuai dengan aturan yang berlaku layaknya EYD.

BAB III KESIMPULAN 3.1 Kesimpulan

Ejaan merupakan penggambaran bunyi bahasa dengan kaidah tulis-menulis yang distandarisasikan. EYD (Ejaan yang Disempurnakan) merupakan tata bahasa dalam Bahasa Indonesia yang mengatur penggunaan bahasa Indonesia dalam tulisan, mulai dari pemakaian dan penulisan huruf kapital dan huruf miring, serta penulisan unsur serapan. Pentingnya penggunaan EYD terutama pada penulisan karya tulis ilmiah antara lain karena dengan menggunakan EYD pembaca akan lebih mudah memahami isi dari artikel ilmiah tersebut, yang mungkin nantinya dapat dijadikan sebagai pedoman untuk penulisan karya ilmiah di masa yang akan

(22)

yang baik, tanda baca, huruf kapital, dan lain sebagainya, maksud dan tujuan dari penulis dapat tersampaikan secara jelas kepada pembaca. Dengan menggunakan EYD juga, penyusunan artikel ilmiah akan tertata dengan sistematis dan runtut sesuai dengan urutannya. Penggunaan EYD juga dianggap mampu meningkatkan citra penulis.

3.2 Saran

Sudah menjadi kewajiban kita sebagai pelajar untuk selalu mengingatkan kepada Masyarakat guna dapat menggunakan kaidah tata bahasa Indonesia yang baik dan benar. Karena bagaimanapun bahasa memiliki peran penting dalam proses Pembangunan karakter Masyarakat. Dengan mempelajari ejaan, maka proses pembelajaran, pemahaman, dan penulisan bahasa Indonesia akan menjadi lebih mudah.

DAFTAR PUSTAKA

Dwijayanti, I. A. M. O., Suandi, I. N., & Sudiara, I. N. S. (2014). Upaya Meningkatkan Kualitas Berbahasa Indonesia Melalui Aktivitas Analisis Kesalahan Dalam Pengajaran Menulis Siswa Di Kelas VIIIA SMP Katolik Santo Paulus Singaraja. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Undiksha, 2(1).

Haimun, B. (2014). Penggunaan Bahasa Indonesia Dalam Karya Tulis Ilmiah Guru pembina Golongan IV/a Dan Pembelajarannya Di Sekolah Menengah Atas Di Kota Mataram Tahun 2013. Jurnal Mabasan, Vol. 8(1), 34-37.

Kustomo, Heri. 2015. Peningkatan Kemampuan Menggunakan Ejaan dan Tanda Baca dalam Menulis Pengalaman Pribadi dengan Teknik Jigsaw Kelas VII B SMP Negeri 1 Rengel Kabupaten Tuban. Paramasastra Jurnal Ilmiah

(23)

Mijianti, Y. (2018). Penyempurnaan Ejaan Bahasa Indonesia. BELAJAR BAHASA: Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 3(1).

Nugroho, R.D., Suryawati, T., & Zuliastutik, H. (2018). Analisis Kesalahan dalam Penulisan Karya Ilmiah Mahasiswa Jepang dalam pembelajaran BIPA. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sasrea, 18(2), 193-209.

DOI: http://dx.doi.org/10.17509/bs_jpbsp.v18i215508

Rahayu, A. P. (2015). Menumbuhkan Bahasa Indonesia Yang Baik Dan Benar Dalam Pendidikan Dan Pengajaran. Jurnal Paradigma, 2(1), 1-15.

Santoso, Budi. 2009. Analisis Kesalahan Berbahasa dalam Skripsi Mahasiswa Jurusan Non Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Islam Malang. Skripsi.

Sevima. (2020, December 18). Pengertian, Struktur dan Ciri Ciri Karya Tulis Ilmiah. Retrieved from https://sevima.com/pengertian-struktur-dan-ciri- ciri-karya-tulis-ilmiah/

Referensi

Dokumen terkait

Apabila digunakan E- Learning dengan Schoology pada pem- belajaran materi Hukum Gravitasi Newton, maka siswa dapat lebih mudah memahami materi, terutama

Apabila digunakan E- Learning dengan Schoology pada pem- belajaran materi Hukum Gravitasi Newton, maka siswa dapat lebih mudah memahami materi, terutama