KARBOHIDRAT DAN DERIVATNYA
Fakultas Farmasi USB
Karbohidrat, salah satu makromolekul yang banyak terdapat di alam. “Karbohidrat”
diturunkan dari glukosa, yaitu karbohidrat sederhana pertama dengan rumus molekul C6H12O6, disebut “Hidrat dari Karbon”
C6(H2O)6.
1880 disadari bahwa “hidrat dari karbon”
merupakan penamaan yang salah,
karbohidrat sebenarnya adalah polihidroksi aldehida dan polihidroksi keton atau turunan mereka.
Karbohidrat, biasa disebut dengan gula, berperan penting dalam molekul-molekul biologis, seperti asam nukleat (DNA dan RNA), dan dalam bentuk-bentuk polimer, seperti selulosa (dinding sel) dan glikogen (glukosa tersimpan dalam hati).
KARBOHIDRAT
Sifat umum gula
• Gula dg bm rendah mpy sifat yg sama
• Sukar mengkristal, sering diisolasi sbg turunannya
• Mdh mengalami pengisomeran
• Mdh mengalami pembukaan cincin swkt ekstraksi n pemekatan
• gula mereduksi Deteksi dg lart.
Fehling dan perx
fenol/amina(resorsinol-asam sulfat)
• Gula tak mereduksi deteksi berdsrkn oksidasinya yg cepat dg periodat / timbal tetra asetat
Fungsi Karbohidrat
• sebagai sumber energi,
• sebagai cadangan makanan,
• pemberi rasa manis pada makanan,
• membantu pengeluaran feses
dengan cara mengatur peristaltik usus,
• penghemat protein karena bila karbohidrat makanan terpenuhi, protein terutama akan digunakan sebagai zat pembangun.
• Karbohidrat juga berfungsi sebagai pengatur metabolisme lemak karena karbohidrat mampu mencegah
oksidasi lemak yang tidak sempurna.
Outline
1. Sumber Karbohidrat
2. Karakteristik Karbohidrat
3. Klasifikasi Senyawa Karbohidrat 4. Cara Identifikasi dan analisa
karbohidrat
2. Sumber Karbohidrat
Serealia dan makanan dari serealia
- Mengandung pati dalam jumlah besar
- Contoh : Gandum, beras, jagung, oats, barley Cake, pastry, roti, pasta
Gula Murni (sukrosa)
mengandung 100 % karbohidrat
dipakai dalm bentuk gula ataupun olahannya
Sayuran
- yang mengandung karbohidrat tinggi : kentang - kacang-kacangan juga mengandung karbohidrat dalam jumlah memadai
- sayuran hijau mengandung sedikit karbohidrat
2. Sumber Karbohidrat
Buah-buahan
• Makin manis buah, makin besar kandungan gulanya
• Pisang selain mengandung gula juga mengandung pati
Susu
Mengandung gula laktosa
TINGKAT KEMANISAN KARBOHIDRAT
Outline
1. Sumber Karbohidrat
2. Karakteristik Karbohidrat
3. Klasifikasi Senyawa Karbohidrat 4. Cara Identifikasi dan analisa
karbohidrat
3. Sifat-sifat Fisik, Kimia dan Mikrobiogi
• Ukuran molekul kecil
• Gula
• Ukuran molekul kecil
• Gula Monosakari
da
Monosakari da
• Ukuran molekul lebih besar
• Gula
• Ukuran molekul lebih besar
• Gula Disakarida
Disakarida
• Ukuran molekul besar
• Non Gula
• Ukuran molekul besar
• Non Gula Polisakarida
Polisakarida
3. Sifat-sifat Fisik, Kimia dan Mikrobiogi
Sifat Gula Pati
Penampakan Putih, kristal, larut air Putih, serbuk, tidak larut air
Kemanisan Manis Tidak manis
Hidrolisis Menghasilkan
monosakarida Tidak
menghasilkan monosakarida secara langsung dan prosesnya tidak bisa
sempurna Pengaruh
Suhu Jika dikenai panas terjadi karamelisasi
-Basah : gelatinisasi
-Kering : browning Kemampuan
reduksi Mampu mereduksi senyawa lain kecuali sukrosa
-
Outline
1. Sumber Karbohidrat
2. Karakteristik Karbohidrat
3. Klasifikasi Senyawa Karbohidrat 4. Cara Identifikasi dan analisa
karbohidrat
1. Klasifikasi Senyawa Karbohidrat
Monosakarida Monosakarida
Oligosakarid Oligosakarida
a
Disakarida Disakarida
Polisakarid Polisakarida
a
A. MONOSAKARIDA
- Senyawa karbohidrat dalam bentuk gula yang paling sederhana.
- Merupakan senyawa pembentuk di, oligo, maupun polisakarida
- Sifat:
a. Berbentuk kristal yang bagus b. Larut dalam air
c. Mempunyai rasa manis
• Rumus molekul (CH2O)n
• Monosakarida plg sederhana mempy jumlah karbon 3 gliseraldehid dan dihidroksiaseton
• Monosakarida yang paling umum adalah heksosa
• Di alam biasa terdapat dlm konformasi D
14
Monosakarida
Memiliki atom karbon 3 sampai 7
Setiap atom karbon memiliki gugus hidroksil, keton atau aldehida.
Setiap molekul monosakarida memiliki 1 gugus keton atau 1 gugus aldehida
Gugus aldehida selalu berada di atom C pertama
Gugus keton selalu berada di atom C kedua
• Tata nama monosakarida tergantung dari gugus fungsional dan letak gugus hidroksilnya.
• Monosakarida yang mengandung satu gugus aldehid disebut aldosa, ketosa mempunyai satu gugus keton.
• Monosakarida dengan 6 atom C disebut heksosa, misalnya glukosa, fruktosa, dan galaktosa.
• Monosakarida yang mempunyai 5 atom C disebut pentosa misalnya xilosa, arabinosa, dan ribosa.
Monosakarida
Aldosa (mis: glukosa) memiliki gugus aldehida pada salah satu ujungnya.
Ketosa (mis: fruktosa) biasanya memiliki gugus keto pada atom C2.
C
C OH H
C H HO
C OH H
C OH H
CH2OH
D-glucose
O H
C H HO
C OH H
C OH H
CH2OH CH2OH C O
D-fructose
Glukosa
membentuk
hemiasetal intra- molekular
sebagai hasil reaksi aldehida dari C1 & OH dari atom C5,
dinamakan cincin piranosa.
Penampilan dalam bentuk gula siklik disebut proyeksi Haworth.
H O
OH
H
OH H
OH CH2OH
H
OH
H H O
OH
H
OH H
OH CH2OH
H
H OH
a-D-glukosa b-D-glukosa
3 2 4
5 6
1 1
6 5 4
3 2
H
CHO C OH C H HO
C OH H
C OH H
CH2OH
1
5 2 3 4
6
D-glukosa (bentuk linier)
1. Klasifikasi Monosakarida
- Klasifikasi monosakarida
berdasarkan jumlah atom C:
a. Triosa
b. Tetraosa
c. Pentosa
d. Heksosa
1. Klasifikasi Monosakarida
-Mempunyai 3 atom C (C3H6O3)
-Contoh: gliserosa, dihidroksi-aseton Triosa
Triosa
-Mempunyai 4 atom C (C4H8O4) -Contoh: eritrosa, eritralosa
Tetraos a
Tetraos a
-Mempunyai 5 atom C (C5H10O5) -Contoh: ribulosa, arabinosa, silosa Pentos
a
Pentos a
-Mempunyai 6 atom C (C6H12O6)
-Contoh:
glukosa, galaktosa,
manosa,fruktosa
Heksos a
Heksos a
Monosakarida – Glukosa (C6H12O6)
- Terdapat di dlm darah, sumber ATP dlm respirasi seluler
- Tersimpan dlm btk polimer: pati dan glikogen
- Dlm fotosintesis, glukosa yg terbentuk digunakan u/ pembentukan amilum atau selulosa
-Terdapat dalam jumlah banyak pada buah- buahan (misal anggur)
-Terdapat dalam jumlah yang sedikit pada sayuran (kapri muda dan wortel)
-Terdapat pada darah hampir semua binatang, termasuk manusia.
Monosakarida - Fruktosa
-Disebut gula buah karena terdapat dalam jumlah yang berlimpah pada buah-buahan
-Selain itu terdapat juga pada madu -Fruktosa + glukosa = sukrosa (berasal dari tebu / bit)
Fruktosa (C6H12O6) Fruktosa (C6H12O6)
Fruktosa
Fruktosa GlukosaGlukosa
Monosakarida – Galaktosa
-Umumnya berada dalam keadaan terikat dengan senyawa yang lain, contohnya glukosa
- Fruktosa + glukosa = laktosa
- Dikenal sebagai gula dalam susu dan yoghurt sebagai bagian dr laktosa.
- Terdapat dlm polimer sbg agar -Dihasilkan dari hidrolisa laktosa, gum dan rafinosa
Galaktosa (C6H12O6) Galaktosa (C6H12O6)
2. Oligosakarida
-Merupakan polimer kecil yang terbentuk karena adanya ikatan antara 2 sampai 10 monosakarida dengan pelepasan air.
-Dua molekul = disakarida
-Tiga molekul = trisakarida, dst
-Yang terpenting dalam produk pangan adalah disakarida
Secara eksperimen banyak dihasilkan dari proses hidrolisa
Oligosakarida yang paling banyak digunakan dan terdapat di alam adalah bentuk disakarida seperti
- maltosa, - laktosa
- sukrosa.
• Oligosakarida dapat diperoleh dari hasil hidrolisis polisakarida dengan bantuan enzim tertentu atau hidrolisis dengan asam.
• Pati dapat dihidrolisisi dengan enzim amilase menghasilkan maltosa, maltotriosa, dan isomaltosa.
• Bila pati dihidrolisis dengan enzim transglukosidase akan dihasilkan suatu oligosakarida dengan derajat polimerisasi yang lebih besar. Senyawa ini disebut dekstrin yang sangat larut dalam air dan dapat mengikat zat-zat hidrofobik sehingga dipergunakan sebagai food additive untuk memperbaiki tekstur bahan makanan.
Oligosakarida
Ikatan glikosida antar monosakarida akan
membentuk oligosakarida dan polisakarida
Oligosakarida yg paling sederhana Disakarida Ikatan
alpha Dlm proses
penggabungan 2
monomer tst H2O akan dibebaskan
C12H22O11 =
2 C6H12O6 − H2O
26
3. Disakarida
- Mempunyai rumus umum C12H22O11
- Terbentuk dari gabungan dua
molekul monosakarida dengan pelepasan satu molekul air
C6H12O6 + C6H12O6 ->
C12H22O11 + H2O
(monosakarida) (monosakarida) (disakarida) (air)
C6H12O6 + C6H12O6 ->
C12H22O11 + H2O
(monosakarida) (monosakarida) (disakarida) (air)
. Disakarida : terdiri dari 2 monosakarida
* Sukrosa : glukosa + fruktosa
* Laktosa : galaktosa + glukosa
* Maltosa : glukosa +
glukosa
Sukrosa, gula yg kita kenal sehari-hari (gula pasir dari tebu, bit, nanas, wortel)
- Didapat dari proses kondensasi terhadap glukosa dan fruktosa
Mll hidrolisis, sukrosa
glukosa + fruktosa gula invert.
Rotasi spesifik fruktosa (ke kiri) > glukosa (ke kanan) shg tjd putaran dari kanan ke kiri INVERSI
Disakarida - Sukrosa
Disakarida - Laktosa
- Dibentuk dari proses kondensasi
glukosa dan galaktosa
- Merupakan satu-satunya karbohidrat
dalam susu
Disakarida - Maltosa
- Dibentuk dari kondensasi dua molekul glukosa
- Dihasilkan pada perkecambahan biji ‘Barley’
Maltosa Maltosa
Pembentukan Disakarida
Conclusio n ?
Glukosa + Fruktosa -> Sukrosa + Air
Glukosa + Galaktosa -> Laktosa + Air
Glukosa + Glukosa -> Maltosa +
Air
4. Polisakarida
-Senyawa organik yang terdiri dari sepuluh atau lebih unit-unit
karbohidrat yang berikatan satu sama lain dengan pelepasan satu molekul air pada setiap
pengikatan.
- senyawa putih, tdk berbentuk
kristal, tdk mempunyai rasa manis &
tdk punya sifat mereduksi, larut dalam air dlm bentuk koloid (exp.
amilum, glikogen, desktrin &
selulosa)
-Rumus umum: (C6H10O5)n, di mana
“n” adalah bilangan yang besar.
• Polisakarida dalam bahan makanan berfungsi sebagai penguat tekstur (selulosa, hemiselulosa, pati, dan lignin) dan sebagai sumber energi (pati, dektrin, glikogen, dan
fruktan). Polisakarida penguat tekstur ini tidak dapat dicerna tubuh, tetapi merupakan serat- serat (dietary fiber) yang dapat menstimulasi enzim-enzim
pencernaan.
• Polisakarida merupakan polimer molekul-molekul monosakarida yang dapat berantai lurus atau bercabang dan dapat dihidrolisis dengan enzim-enzim tertentu.
Klasifikasi Polisakarida
- Klasifikasi Polisakarida:
a. Homosakarida
Terdiri dari monosakarida tunggal
Contoh: pati, glikogen, selulosa
b. Heteropolisakarida
terdiri dari dua atau lebih senyawa
yang berbeda
Contoh: hemiselulosa, pektin, resin
c. Senyawa konjugasi
terdiri atas gabungan antara
sakarida, protein, lemak
1. Polisakarida - Pati
- Merupakan senyawa polimer alami yang disintesis
oleh tanaman dengan bantuan sinar matahari.
- Banyak terdapat sebagai cadangan makanan
tanaman :
Ubi kayu dan Ubi jalar
Kentang
Jagung
Gandum
Padi
Garut
Sagu
Komponen Pati
Pati merupakan senyawa polimer dari glukosa
Senyawa pati dapat dibedakan menjadi 2 macam :
a. Amilosa (rantai lurus)
b. Amilopektin (rantai cabang)
Proporsi kedua senyawa menentukan tingkat kekentalan gel (viskositas)
AMILUM
Amilosa : 250 – 3000 unit glukosa
Amilopektin: 1000 glukosa
H O
OH
H OH H
OH CH2OH H
O H H OH H
OH CH2OH H O
H
H H O
O H
OH H
OH CH2OH
H H H O
H OH H
OH CH2OH H
OH
H O H
O H
OH H
OH CH2OH H
O H 1
6 5 4
3
1 2
amylose
H O
OH
H OH H
OH CH2OH H
O H H OH H
OH CH2OH H O
H
H H O
O H
OH H
OH CH2
H H H O
H OH H
OH CH2OH H
OH H
H O
O H
OH H
OH CH2OH H
O H O
1 4
6
H O
H H OH OH CH2OH
H H H O
H OH H
OH CH2OH
H H
O
1 OH
3 4
5
2
amylopectin
Amilosa
Amilopektin
Amilopektin
2. Polisakarida - Glikogen
-merupakan “pati hewan”
-banyak terdapat pada hati dan otot -bersifat larut dalam air
-glikogen disimpan sebagai cadangan energi yang sewaktu-waktu dapat diubah menjadi glukosa.
-bersifat stabil karena banyak rantai cabang,
sehingga tidak mudah rusak ketika dibekukan dan dicairkan kembali
3. Polisakarida - Selulosa
Selulosa VS Amilosa
4. Polisakarida - Pektin
-terdapat dalam dinding sel primer tanaman, khususnya di sela-sela antara selulosa dan hemiselulosa.
-berfungsi sebagai perekat antara dinding sel satu dengan yang lain.
-diklasifikasi menjadi tiga kelompok senyawa yaitu asam pektat, asam pektinat (pektin), dan protopektin.
-kandungan pektin dalam tanaman sangat bervariasi (tergantung pada jenis tanamannya maupun bagian- bagian jaringannya)
4. Polisakarida - Pektin
4. Polisakarida - Pektin
5. Polisakarida – Senyawa lain
Gum Arabik yang dihasilkan dari batang pohon akasia
Agar-agar didapatkan dari ganggang merah.
Asam alginat atau Na-alginat dihasilkan dari suatu ganggang laut yang besar.
Karagenan didapat dengan mengekstraksi
lumut Irlandia dengan air panas.
Dipergunakan sebagai stabilizer pada industri coklat dan hasil produksi susu.
Outline
1. Klasifikasi Senyawa Karbohidrat 2. Sumber Karbohidrat
3. Karakteristik Karbohidrat
4. Cara Identifikasi dan analisa
karbohidrat
Cara identifikasi
Contoh Cara Isolasi
52
Bahan Kasar (ekstraksi dg air mendidih)
Tdk larut
Ektraksi dg NaOH
Larut
Tambah etanol sampai 80%
Tak larut
a selulosa larut
(asamkan) Tak larut Endapan pektin Pati,
gom,fruktan
larut Damar
penukar ion
Ditahan Fosfat asam
Efluen
Monosakarida, oligosakarida Endapan
Hemiselulosa BM tinggi
Larut
Hemiselulosa BM rendah
Beberapa teknik preparasi
• Jika sampel kaya lemak dan klorofil,
maka sampel terlebih dahulu diekstrak dengan eter dengan suhu < 500C
untuk melarutkan lemak dan klorofil.
• Residu merupakan sisa zat selain
lemak dan klorofil dan dapat dilarutkan dengan air. Beberapa golongan
karbohidrat seperti mono dn
oligosakarida dapat larut kedalam pelarut air dengan baik sedangkan polisakarida hanya sedikit larut.
• Jika larutan keruh kemungkinan terdapat golongan protein, asam organik dan zat koloid
EKSTRAKSI
• Dengan jaringan segar pelarut etanol 95%/metanol
• Pencucian lemak dg eter/n- heksan
• Analisis gula dlm hidrolisat
polisakarida/glikosida lakukan
hidrolisis dg asam mineral. Asam dihilangkan sbg BaSO4 dg
menambh BaCO3. HCl dpt dicuci dg n-oktilmetilamina 10% dlm kloroform
Beberapa zat penjernih
• Timbal asetat untuk mengendapkan asam amino, protein, asam-asam organik dan polifenol. Pb asetat paling banyak
digunakan sebagai zat penjernih. Kelebihan P asetat dinetralisasi dengan Na fosfat atau Na karbonat.
• Al(OH)3 untuk mengedapkan golongan koloid
• Campuran Ba(OH)2 dan ZnSO4 digunakan untuk mengendapkan protein susu
• Trikroloasetat(TCA) digunakan untuk mengendapkan protein secara umum
• Poliamina atau gelatin digunakan untuk menghilangkan zat warna
Identifikasi
• Reaksi Molisch/naftol...tergantung pd pembtkkn furfural yg didehidrasi olh asam pekat , dan kombinasi dg
naftol utk membtk syw berwarna
• Reaksi Fehling....dg gugus aldehid pd gula utk mereduksi syw Cu2SO4 mjd Cu2O
• Reaksi Barfoed...dlm suasana asam akan direduksi lbh cpt olh gula
pereduksi monosakarida drpd disakarida dan menghslkn
cuprooksida merah bata
Reaksi analisis kualitatif
Reaksi Molisch
• Uji KH scr umum
• Karbohidrat dihidrolisis dengan H2SO4 pekat menjadi monosakarida yang mengalami
dehidrasi lanjut menjadi furfural atau hidroksi metil furfural.
• Senyawa furfural dengan alfa naftol akan berkondensasi membentuk senyawa
kompleks warna ungu
• Jika pemberian H2SO4 diberikan perlahan melalui dinding akan tampak jelas cincin ungu pada perbatasan
Cara identifikasi
• tabung reaksi ditambahkan 2 tetes pereaksi alpa-naftol 10% (baru dibuat) dan
dikocok.Secara hati-hati 2 ml H2SO4 pekat ditambahkan ke dalam tabung reaksi tadi sehingga timbul dua lapisan cairan dalam tabung reaksi dimana larutan contoh akan berada di lapisan atas. Cincin berwarna
Merah Ungu pada batas kedua cairan menunjukkan adanya karbohidrat
Reaksi Benedict (Utk mngetahui kdgn gula pereduksi)
Gula reduksi + camp CuSO4, Na-Sitrat,
Na2CO3 akan membentuk Cu2O endapan merah bata
Reaksi Barfoed
Gula reduksi + camp CuSO4 dan CH3COOH akan membentuk Cu2O endapan merah bata Reaksi Fehling
Gula reduksi KH + camp CuSO4, K-Na-tatrat, NaOH akan membentuk Cu2O endapan merah bata
Uji Seliwanoff
• Prinsipnya berdasarkan konversi
fruktosa menjadi asam levulinat dan hidroksimetil furfural oleh asam
hidroklorida panas dan terjadi kondensasi hidroksimetilfurfural
dengan resorsinol yang menghasilkan senyawa berwarna merah, reaksi ini spesifik untuk ketosa.
• Sukrosa yang mudah dihidrolisis menjadi glukosa dan fruktosa akan memberikan reaksi positif dengan uji Seliwanoff yang akan memberikan warna jingga pada larutan
• Uji Selliwanof ..spesifik utk uji gugus ketosa (wrn merah: hsl kondensasi resorsinol yg didahului dg pembtkn hidroksimetil furfural yg berasal dr konversi fruktosa olh asam klorida panas, menghslkn asam levulinat dan hidroksimetil furfural. Ketosa lbh cepat terdehidrasi drpd aldosa
• Pereaksi dibuat segera sebelum uji dimulai.
Pereaksi ini dibuat dengan mencampurkan 3,5 ml Resorsinol 0,5% dengan 12 ml HCl pekat,kemudian diencerkan menjadi 35 ml dengan air suling.
• 1 ml larutan contoh ke dalam 5 ml
pereaksi,kemudian ditempatkan dalam air mendidih selama 10 menit.Warna Merah cherry menunjukkan adanya Fruktosa.
• Reaksi resorsin...spesifik utk gula keton
• Reaksi furfural...utk pentosan (bl tjd furfural, wrn kertas merah)
• Uji Antron
sebanyak 0,2 ml larutan contoh di dalam tabung reaksi dtambahkan ke dalam larutan Antron (0,2% dalam
H2SO4 pekat). Timbulnya warna hijau
atau hijau kebiruan menandakan adanya karbohidrat dalam larutan contoh.Uji ini sangat sensitif sehingga juga dapat
menimbulkan hasil positif jika dilakukan pada kertas saring yang mengandung Selulosa. Uji Antron ini telah
dikembangkan untuk uji kuantitatif
secara kolorimetrik bagi glikogen, inulin, dan gula dalam darah.
Anthrone Method Procedure
Sample + sulfuric acid + anthrone reagent
Boiled until a blue-green color is yielded
Measured the solution absorbance at 620 nm
Beberapa Reaksi Monosakarida
1. Reaksi Oksidasi
• Berdasarkan kemampuannya untuk
mereduksi senyawa/pereaksi (Tohlens, Benedict, Fehling), monosakarida dapat digolongkan :
Gula pereduksi
Gula non pereduksi
• Kemampuan monosakarida untuk
mereduksi pereaksi-pereaksi tersebut di atas didasarkan pada adanya gugus
aldehid atau gugus a-hidroksi keton, dimana dengan adanya pereaksi-
pereaksi tersebut gugus aldehid atau a- hidroksi keton akan teroksidasi menjadi karboksilat/keton.
Semua monosakarida adalah Gula Pereduksi
HC CHO
OH C
HO
C OH C OH CH2OH
+ Cu2+
C O
OH C OH C
HO
C OH C OH CH2OH
+ Cu2O
merah bata
D - glukosa asam- D - glukonat
• Oksidasi aldosa oleh pereaksi Fehling’s, Benedict’s atau
Tohlen’s membentuk asam monokarboksilat Asam Aldonat.
• Oksidasi aldosa dengan oksidator kuat (HNO3 panas) menghasilkan asam dikarboksilat karena HNO3 selain mengoksidasi gugus
aldehid juga mampu
mengoksidasi gugus CH2OH terminal
Reaksi dg HNO3
Reaksi dg Tohlens
C CHO
OH C
HO
C OH C OH CH2OH
C
COOH OH C
HO
C OH C OH COOH HNO3
D - glukosa asam D - glukarik
C CHO
OH C
C OH C OH CH2OH
HO + Ag+
C
COOH OH C
C OH C OH CH2OH
HO + Ag
Cermin perak
2. Gugus karbonil dari
monosakarida dapat direduksi menjadi alkohol dengan
beberapa pereaksi menghasilkan alditol
C CHO
OH C
C OH C OH CH2OH D - glukosa
HO katalis
logam
C CH2
OH C
C OH C OH CH2OH
D -glukitol (sorbitol) HO
OH
+ H2
Kedua reaksi diatas memiliki
prinsip yang hampir sama, yaitu menggunakan gugus aldehid
pada gula untuk mereduksi
senyawa Cu2SO4 menjadi Cu2O (enpadan berwarna merah bata) setelah dipanaskan pada suasana basa (Benedict dan Fehling) atau asam (Barfoed) dengan
ditambahkan agen pengikat
(chelating agent) seperti Na-sitrat dan K-Na-tatrat.
Reaksi Iodium
Digunakan untuk analisis pati, amilosa dengan iodin akan
menghasilkan warna biru, amilopektin dan iodin
menghasilkan warna merah violet, glikogen dan dekstrin dengan iodin menghasilkan warna merah coklat.
Reaksi Osazon
Reaksi ini dapat digunakan baik untuk larutan aldosa maupun ketosa, yaitu dengan
menambahkan larutan
fenilhidrazin, lalu dipanaskan
hingga terbentuk kristal berwarna kuning yang dinamakan hidrazon (osazon).
Analisis Kuantitatif
Titrasi
Metode titrasi yang sering
dilakukan adalah analisis gula
reduksi ataupun karbohidrat total dengan cara mereduksi semua
karbohidrat menjadi monosakarida Dalam metode titrasi ini ada dua macam cara yang paling sering digunakan yaitu :
Titrasi Luff Schoorl Titrasi Lane Eynon
Titrasi Luff Schoorl
Prinsip :
1. Mereaksikan gula reduksi dengan CuO berlebih
2. CuO sisa akan menbentuk CuSO4 dengan H2SO4
3. CuSO4 yang terbentuk bereaksi dengan KI membentuk I2
4. I2 dititrasi dengan Na tiosulfat standar dengan indikator amilum
Sebagai pembanding, dilakukan titrasi
rerhadap blanko (tanpa sampel karbohidrat), sehingga selisih titran yang yang digunakan untuk titrasi blanko dan sampel setara dengan jumlah gula reduksi
Titrasi Lane Eynon
Prinsip
1. Sampel yang mengandung gula reduksi digunakan untuk menitrasi dengan
reagen Soxhlet yang berisi campuran CuSO4 dan K Na Tatrat) dengan
jumlah/volume dan konsentrasi tertentu 2. Indikator yang digunakan adalah
metilen biru
3. Titrasi dihentikan ketika warna biru tepat hilang (warna dari metilen biru) karena direduksi oleh gula reduksi
Spektrofotometri
Adapun untuk cara ini menggunakan prinsip reaksi reduksi CuSO4 oleh
gugus karbonil pada gula reduksi yang setelah dipanaskan terbentuk endapan kupru oksida (Cu2O)
kemudian ditambahkan Na-sitrat dan Na-tatrat serta asam fosfomolibdat sehingga terbentuk suatu komplek senyawa berwarna biru yang dapat diukur dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 630 nm.
Metode Enzimatik
Metode enzimatis sangat tepat digunakan untuk penentuan kagar suatu gula secara individual, disebabkan kerja enzim yang sangat spesifik. Contoh enzim yang dapat digunakan ialah glukosa oksidase dan
heksokinase Keduanya digunakan untuk mengukur kadar glukosa
Glukosa oksidase
D- Glukosa + O2 oleh glukosa oksidase Asam glukonat dan H2O2
H2O2 + O-disianidin oleh enzim peroksidase 2H2O + O-disianidin teroksdasi yang
berwarna cokelat (dapat diukur pada l 540 nm)
i. D-glucose/D-Fructose
• Glucose is converted to
glucose-6-phosphate (G6P) by enzyme hexakinase and ATP
• G6P is oxidized by NADP+ in the presence of G6P-
dehydrogenase (G6P-DH) G6P + NADP+ → gluconate-6-
phosphate + NADPH + H+
• The amount of NADPH formed is proportional to the G6P conc.
and the absorbance can be measured at 340 nm
• Fructose needs to be converted to glucose first before the
analysis.
MONOSACCHARIDES AND OLIGOSACCHARIDES
Chromatographic Methods 1. HPLC
• Advantages: rapid, can tolerate a wide range of sample conc., precise and accurate and
requires no prior derivatization
• Disadvantages: require micron- filter filtration prior to injection
• Stationary phase used: Ion exhange chromatography,
reverse phase chromatography and normal phase
chromatography
2. GC
• Most be converted to volatile derivatives
• Involve two preparation steps
Reduction of aldehyde groups to primary alcohol groups
Conversion of the reduced sugar into a volatile peracetate ester or pertrimethylsilyl ether derivative
• These steps must be complete
100% to ensure the measurement is accurate and precise.
Gas Liquid Chromatography
Requirement: compounds must be volatile.
Sugars form Trimethylsilyl Ether:
Si Cl Si
CH3
CH3 CH3
O
CH3 CH3
CH3
Si Cl Si
CH3
CH3 CH3
O
CH3 CH3
CH3
Ether linkage Trimethyl chlorosilane
k.kertas
• Ekstr.gula di kromatogrf satu arah scr mnrn pd kertas whatman no.1 dg 4
pengembang .
• Lart baku di larutkn dlm isopropanol 10%
• Konstr.gula 0,5% krg lbh 3-5µl. Bl kdr tdk diketh ditotolkn ad 5 kali penotolan
• FASE GERAK:
• BAA: BuOH:HOAc:H2O(4:1:5)
• BEA: n-BuOH:EtOH:AIR:4:1:2,2
• BTPA: : n-BuOH:Toluena:piridina:AIR 5:1:3:3
• PhOH: FENOL dijenuhkn air Elusi slm 18-24 jam
gula BAA BEA BTPA FENO
L ANILIN HIDROGEN FTALAT
Glukosa 12 16 24 34 COKLAT
Galaktosa 12 16 21 38 COKLAT
Alosa 15 16 25 44 COKLAT
Arabinosa 18 22 29 52 MERAH
Xilosa 20 26 35 43 MERAH
ramnosa 32 37 47 60 COKLAT KUNING
Asam glukoronat 16 21 03 13 KUNING JINGGA
Asam galaktoronat 15 19 03 15 KUNING JINGGA
ribosa 27 36 45 62 MERAH
Fruktosa 19 21 29 54 KUNING
apiosa 22 24 54 59 MERAH JAMBU
maniosa 17 23 29 44 COKLAT
KLT
• F.gerak: n-Buoh:asam
asetat:etil eter:air:9:6:3:1
• Pereaksi:
naftoresorsinol(0,2%)
naftoresorsinol dlm BuOH dan asam fosfat 10%
• Merah jambu utk ketosa; hijau utk aldopentosan; biru utk
aldoheksosa
• Peraksi anisaldehid
sukrosa 0,09 Violet
Glukosa 0,22 Biru
Fruktosa 0,27 Violet
Xylosa 0,40 Abu-abu
Ribosa 0,47 Biru
ramnosa 0,55 hijau
• Analisis glukosa, sukrosa dan fruktosa dilakukan dengan
alat HPLC (high presure liquid chromatography) SHIMADZU LC-10AD,dengan column
shodex sugar SP 0810, eluent H2O, laju alir1.0 ml/min,
tekanan 12 dan suhu column
•
75o C. Detektor yang digunakan adalah shodex RI. Larutan
standar yang digunakan adalah
campuran glukosa, sukrosa dan
fruktosa 0.1%, 50μl dalam 400
μl volume.Kromatogram yangdiperoleh dari larutan standard
ini Waktu retensi sukrosa sekitar
11,9 menit, glukosa 14,5 menit
dan fruktosa 15,6 menit
Pemastian identitas
Mengukur spektrum syw
berwarna yg terbtk sbg hasil gula dg resorsinol-asam sulfat 1 M
atau anilin hidrigen ftalat.
• Ramnosa: mpy 3 puncak 412, 488, 545 nm
• Glukosa: 489 dan 555 nm
• Galaktosa: 422 dan 495 nm
Dg enzym: glukosa dg glukosa oksidase dan galaktosa dg
galaktosa oksidase
ANALYSE
• The aldehyde group of aldoses can either be oxidized or reduced and ketoses can be reduced. The best laboratory reagent for reduction is sodium borohydride which acts rapidly in neutral aqueous solutions (see Eq. 4-2). Since both
NaB3H4 and NaB2H4 are available,
radioactive or heavy isotope labels can be introduced in this way.
• The aldehyde groups can be by a variety of agents to the corresponding aldonic acids, a fact that accounts for the
reducing properties of these sugars.