Perguruan tinggi mempunyai dokumen sistem manajemen formal, namun belum diterjemahkan ke dalam berbagai kebijakan dan peraturan. Universitas punya bukti valid. dokumen dan aturan kebijakan formal) untuk menjamin integritas dan kualitas lembaga yang diterapkan secara konsisten. Universitas punya bukti valid. dokumen kebijakan dan peraturan formal) untuk menjamin integritas dan kualitas lembaga.
Universitas tidak memiliki dokumentasi praktik yang valid. kredibilitas, transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, keadilan dan manajemen risiko. Manajer kurang mampu membuat keputusan strategis di masa depan. melaksanakan kebijakan organisasi yang menjamin keberlangsungan dan eksistensi pendidikan tinggi. Perguruan tinggi mempunyai bukti formal bagaimana sistem manajemen pendidikan tinggi fungsional dan operasional berjalan, yang meliputi 5 aspek.
Perguruan tinggi mempunyai dokumen formal dan pedoman pengelolaan yang rinci dan memiliki kesesuaian antara 11 aspek. Perguruan tinggi mempunyai bukti valid mengenai penerapan kebijakan dan pedoman Manajemen dengan penerapan yang konsisten, efektif dan efisien mencakup 11 aspek. Perguruan tinggi mempunyai bukti valid mengenai implementasi kebijakan dan pedoman, namun belum mencakup seluruh aspek.
Universitas memiliki dokumen formal dan bukti mekanisme persetujuan dan penetapan rencana strategis yang mencakup 5 aspek.
Analisis kinerja pendidikan tinggi pada dua aspek dilakukan setiap tahun dan hasilnya dipublikasikan kepada pemangku kepentingan. Universitas telah menerapkan sistem penjaminan mutu yang terbukti efektif dalam memenuhi empat aspek, dan telah dilakukan evaluasi terhadap siklus penjaminan mutu dengan melibatkan evaluator eksternal. Universitas telah menerapkan sistem penjaminan mutu yang terbukti efektif dalam memenuhi empat aspek, dan telah dilakukan evaluasi terhadap siklus penjaminan mutu.
Perguruan tinggi telah menerapkan sistem penjaminan mutu, namun masih belum efektif dan belum memenuhi seluruh aspek. Perguruan tinggi melakukan pengukuran kepuasan pemangku kepentingan internal dan eksternal untuk setiap kriteria yang memenuhi 4 aspek, hasilnya. dipublikasikan dan mudah diakses oleh pemangku kepentingan, dan dilakukan peninjauan terhadap pelaksanaan pengukuran kepuasan pengguna. Perguruan tinggi melakukan pengukuran kepuasan pemangku kepentingan internal dan eksternal untuk setiap kriteria yang memenuhi 4 aspek dan hasilnya dipublikasikan dan mudah diakses oleh pemangku kepentingan.
Perguruan tinggi melakukan pengukuran kepuasan pemangku kepentingan internal dan eksternal untuk masing-masing kriteria yang memenuhi 4 aspek. Perguruan tinggi melakukan pengukuran kepuasan pemangku kepentingan internal dan eksternal pada masing-masing kriteria, namun belum memenuhi seluruh aspek. Universitas tidak mengukur kepuasan pemangku kepentingan internal dan eksternal pada setiap kriteria.
Tidak ada skor kurang dari 2. NI = Jumlah studi yang didanai di luar negeri dalam 3 tahun terakhir. Perguruan tinggi mempunyai tenaga pengajar yang memenuhi tingkat kesesuaian dan kualifikasi berdasarkan jenis pekerjaannya (pustakawan, laboran, teknisi, instruktur, dan lain-lain) untuk menunjang pelaksanaan tridharma, fungsi dan fungsi. Perguruan tinggi mempunyai tenaga pengajar yang memenuhi tingkat kesesuaian dan kualifikasi berdasarkan jenis pekerjaannya (pustakawan, laboran, teknisi, instruktur, dan lain-lain) untuk menunjang efektivitas pelaksanaan tridharma dan fungsi lembaga.
Dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tridharma, perguruan tinggi mempunyai tenaga kependidikan yang memenuhi tingkat kelayakan dan kompetensi sesuai jenis pekerjaannya (pustakawan, laboran, teknisi, instruktur, dan lain-lain). Perguruan tinggi mempunyai tenaga pengajar yang tidak mencapai tingkat dan kualifikasi yang sesuai dengan jenis pekerjaannya (pustakawan, asisten laboratorium, teknisi, instruktur, dll). Tidak ada nilai kurang dari 1. Tidak ada nilai kurang dari 2. Dana pendidikan tinggi dari sumber lain.
Perguruan tinggi mempunyai bukti valid mengenai tingkat kepuasan dan masukan dari pemangku kepentingan internal terhadap pengembangan suasana akademik yang sehat dan kondusif, yang diperiksa dengan menggunakan instrumen yang valid, reliabel dan mudah digunakan serta dilakukan setiap tahun dan hasilnya. (umpan balik) ditindaklanjuti sesuai dengan rencana strategis pengembangan suasana akademik. Perguruan tinggi mempunyai bukti valid mengenai tingkat kepuasan dan masukan dari pemangku kepentingan internal terhadap pengembangan suasana akademik yang sehat dan kondusif, yang diperiksa dengan menggunakan instrumen yang valid, reliabel dan mudah digunakan serta dilakukan setiap tahun, namun hanya sebagian hasil (umpan balik) ditindaklanjuti. Perguruan tinggi mempunyai bukti valid mengenai tingkat kepuasan dan masukan dari pemangku kepentingan internal terhadap pengembangan suasana akademik yang sehat dan kondusif, yang diperiksa dengan menggunakan instrumen yang valid, reliabel dan mudah digunakan serta dilakukan setiap tahun.
Perguruan tinggi mempunyai bukti berharga mengenai tingkat kepuasan pemangku kepentingan terhadap pengembangan suasana akademik yang sehat dan kondusif. Institusi pendidikan tinggi mempunyai bukti analisis dan perencanaan strategis yang berharga bagi pengembangan suasana akademik dan implementasinya secara efektif dan konsisten. Institusi pendidikan tinggi memiliki bukti analisis dan perencanaan strategis yang berharga untuk pengembangan suasana akademik dan implementasinya yang efektif.
Perguruan tinggi mempunyai bukti valid mengenai analisis dan perencanaan strategis pengembangan suasana akademik dan implementasinya. Perguruan tinggi mempunyai dokumen mengenai analisis dan perencanaan strategis pengembangan atmosfir akademik dan implementasinya, namun hal tersebut tidak valid. Perguruan tinggi memiliki pedoman penelitian yang mudah disosialisasikan, mudah diakses, sejalan dengan rencana strategis penelitian, dan dipahami oleh pemangku kepentingan.
Rencana strategis PkM memuat landasan pengembangan, rencana PkM, sumber daya (termasuk alokasi internal sumber daya PkM), tujuan program strategis dan indikator kinerja serta ditujukan untuk daya saing internasional. Renstra PkM memuat landasan pengembangan, rencana PkM, sumber daya (termasuk alokasi internal sumber daya PkM), sasaran strategis program dan indikator kinerja, serta ditujukan untuk daya saing nasional. Rencana strategis PkM, yang memuat landasan pengembangan, rencana PkM, sumber daya (termasuk alokasi internal sumber daya PkM), tujuan strategis program, dan indikator kinerja.
Tidak ada nilai antara 0 dan 2. Universitas tidak memiliki dokumen Renstra PkM. B. Tersedianya pedoman PkM dan bukti sosialisasi. Perguruan tinggi memiliki pedoman PkM yang mudah disosialisasikan, mudah diakses, selaras dengan rencana strategis PkM dan dipahami oleh pemangku kepentingan. Perguruan tinggi tidak memiliki pedoman PkM. C. Bukti sah mengenai pelaksanaan proses PkM meliputi 6 aspek sebagai berikut: .. penunjukan reviewer, 3) hasil penilaian proposal PkM.
Perguruan tinggi mempunyai bukti valid mengenai pelaksanaan proses PkM yang mencakup 6 aspek dan melakukan review secara berkala terhadap pelaksanaan proses PkM (aspek 1 s/d 6) dan tindak lanjutnya. Perguruan tinggi mempunyai bukti valid mengenai pelaksanaan proses PKM yang mencakup 6 aspek dan melakukan review secara berkala terhadap pelaksanaan proses PKM (aspek 1 s/d 6).
Jika jumlah tanggapan dari pengguna terlatih yang memberikan tanggapan memenuhi ketentuan di atas, maka skor akhir = Skor. NL = Jumlah lulusan yang bekerja pada unit usaha di tingkat regional/lokal atau berwirausaha tanpa izin. NB = Jumlah keluaran penelitian/PKM yang mendapat pengakuan HKI (Hak Cipta, Desain Produk Industri, Perlindungan Sortir Tanaman, Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu, dll).
NC = Total keluaran penelitian/PKM ditinjau dari teknologi tepat guna, produk (produk terstandar, produk tersertifikasi), karya seni, rekayasa sosial.