• Tidak ada hasil yang ditemukan

KOTA MEDAN SEBAGAI KOTA LAYAK ANAK IMPLEMENTASI PASAL 34 UUD 1945 BERDASARKAN PERATURAN WALI KOTA MEDAN NOMOR 12 TAHUN 2022

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "KOTA MEDAN SEBAGAI KOTA LAYAK ANAK IMPLEMENTASI PASAL 34 UUD 1945 BERDASARKAN PERATURAN WALI KOTA MEDAN NOMOR 12 TAHUN 2022"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

Secara khusus, Pemerintah Daerah Kota Medan mengeluarkan Keputusan Walikota No. 12 Tahun 2022 dan kebijakan Kota Layak Anak sebagai rencana aksi daerah, program atau kegiatan yang komprehensif dan terukur yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah kota Medan dalam rangka pengasuhan dan perlindungan anak di kota Medan dan sebagai implementasi dari Pasal 34 Kota Medan. UUD 1945 setelah amandemen IV. Kebijakan Pemerintah Daerah Kota Medan tentang kota layak anak ditetapkan dalam rangka pembangunan kota untuk memenuhi hak-hak anak secara komprehensif, sistematis dan berkelanjutan. Kebijakan Kota Layak Anak merupakan salah satu upaya pemerintah untuk menciptakan tempat tinggal yang ramah dan mengedepankan pemenuhan hak-hak anak di Kota Medan.

Bentuk penyertaan OPD dalam Kebijakan Kota Layak Anak merupakan salah satu hal yang terpenting dalam pelayanan dasar bagi anak berupa program pro anak. Namun dalam implementasi Kebijakan Kota Layak Anak di Kota Medan, banyak ditemukan pelayanan yang jauh dari standar dan ukuran kebijakan. Dalam artikel ini, peneliti mencoba memaparkan berbagai upaya yang dilakukan Pemerintah Daerah Kota Medan demi terwujudnya KOTA RAMAH ANAK.

Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan bagaimana kebijakan kota layak anak diterapkan dalam pemenuhan hak-hak anak di Kota Medan. Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1. Untuk mengetahui efektivitas penerapan kebijakan perkotaan ramah anak di Kota Medan sebagai. Untuk mengetahui mekanisme pemantauan kebijakan perkotaan ramah anak di kota Medan.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran bagi implementasi Kebijakan Kota Layak Anak dan bermanfaat secara langsung untuk pemahaman dan pengetahuan.

Tinjauan Umum Tentang Kebijakan Kota Layak Anak 1. Pengertian Kebijakan

“Setiap anak berhak untuk beristirahat dan memanfaatkan waktu luang, bersosialisasi dengan anak seusianya, bermain, mempunyai waktu luang dan berkreasi sesuai minat, bakat dan tingkat kecerdasannya demi pengembangan diri.” Sementara itu, implementasi kebijakan berlogika top-down, dalam arti mereduksi alternatif-alternatif kebijakan yang abstrak atau makro menjadi tindakan-tindakan yang konkrit atau mikro13. Kebijakan tersebut sengaja disusun dan dirancang untuk membentuk pola perilaku khalayak sasaran atau kelompok sasaran sesuai dengan nada dan rumusan kebijakan14.

15 Abdul Wahab, Solichin, “Analisis kebijakan dari perumusan sampai pelaksanaan kebijakan negara”, Jakarta : Bumi Aksara, 2008. j) Kebijakan dirumuskan atau didefinisikan secara subyektif. Implementasi kebijakan diartikan sebagai kegiatan yang terlihat setelah dikeluarkannya perintah yang sah dari suatu kebijakan yang mencakup upaya pengelolaan. Menurut Van Meter dan Horn, implementasi kebijakan adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh pemerintah dan swasta, baik secara individu maupun kelompok, yang dimaksudkan untuk mencapai tujuan.

Pendekatan yang diusulkan Grindle terhadap implementasi kebijakan publik dikenal sebagai "Implementasi sebagai Proses Politik dan Administratif". Menurutnya, keberhasilan implementasi kebijakan publik dapat diukur dan dilihat dari proses pencapaian hasil akhir (outcome), yaitu tercapai atau tidaknya tujuan yang ingin dicapai21. Proses kebijakan, apakah implementasi kebijakan sudah sesuai dengan apa yang ditentukan dengan mengacu pada tindakan kebijakan.

Oleh karena itu, sebelum suatu kebijakan ditetapkan, terlebih dahulu harus melalui proses perencanaan yang matang, karena jika kebijakan yang ditetapkan, walaupun substansi atau isinya baik, tidak dilaksanakan maka akan sia-sia atau sia-sia tanpa memberikan dampak positif bagi keduanya. pemerintah atau masyarakat. Kota layak anak adalah kota yang mampu merencanakan, menentukan, dan melaksanakan seluruh program pembangunannya dengan berorientasi pada hak dan kewajiban anak. Kota layak anak atau kota layak anak merupakan suatu gagasan yang menunjukkan bahwa lingkungan perkotaan yang terbaik adalah yang memiliki komunitas yang kuat dan stabil secara fisik, komunitas yang memiliki peraturan yang jelas, memberikan kesempatan kepada anak-anak dan memiliki fasilitas pendidikan yang memberikan peluang. bagi anak-anak untuk belajar dan menyelidiki lingkungan dan dunia.

Kota layak anak di Indonesia semakin terarah dengan adanya Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2021 tentang kebijakan kabupaten/kota ramah anak. Dalam peraturan tersebut dijelaskan bahwa kebijakan kota layak anak bertujuan untuk menciptakan sistem pembangunan yang menjamin terpenuhinya hak-hak anak dan perlindungan khusus terhadap anak yang dilaksanakan secara terencana, menyeluruh dan berkelanjutan23. 23 Azizah, Nur, “Jokowi Keluarkan Keputusan Presiden Tentang Kebijakan KOTA LAYAK,” Media Indonesia, 2021, https://mediaindonesia.com/humaniora/400857/jokowi-terbitkan-perpres-bisnis-anak-worthy-cities . Kemudian Bupati/Walikota bertanggung jawab atas penerapan Kota Layak Anak di kabupaten/kota.

Terdapat lima Kota Layak Anak, kelompok hak-hak anak dalam penyelenggaraan Kota Layak Anak berdasarkan undang-undang yang diatur masing-masing dalam Pasal 5. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menggunakan 24 (dua puluh empat) indikator yang terbagi dalam 5 (lima) klaster untuk menilai dan mengevaluasi pelaksanaan Kota Layak Anak di kabupaten/kota yang akan diberikan kemudian.

METODOLOGI

  • Ruang Lingkup Penelitian
  • Jenis Penelitian
  • Sumber Bahan Hukum
  • Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini juga membahas tentang penerapan ketentuan hukum normatif (UU) dalam tindakan pada setiap peristiwa hukum yang terjadi di masyarakat. Dan dengan pendekatan fenomenologis, dimana peneliti berusaha menemukan suatu fakta atau kenyataan yang berkaitan dengan masalah yang muncul dalam fokus dan lokasi kajian penelitian, sehingga masalah penelitian dapat dijelaskan dan diuraikan dengan baik dan menyeluruh. Berdasarkan jenis penelitian yang digunakan penulis di atas, maka sumber data dan bahan penelitian hukum yang digunakan adalah sebagai berikut.

Dalam penelitian hukum ini diperlukan 1 (satu) jenis data, yaitu data sekunder yang berfungsi sebagai pelengkap atau pendukung. Menurut Soerjono Soekamto, data sekunder adalah data yang meliputi dokumen resmi, buku atau hasil penelitian yang berupa laporan25. UU No. 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak (Lembaran Negara Nomor 297, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5606).

UU No. 17 Tahun 2016 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti UU No. 1 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak menjadi Undang-undang (Lembaran Negara Nomor 237, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5946). UU No. 11 Tahun 2020 yang disebut UU Cipta Kerja sehubungan dengan perubahan UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Nomor 245, Tambahan Lembaran Negara Nomor 6573). Peraturan Menteri No. 13 Tahun 2011 tentang Pedoman Pengembangan Kabupaten/Kota Layak Anak tentang Kabupaten/Kota Layak Anak.

Metode pengumpulan data yang digunakan penulis dalam penelitian ini untuk menghasilkan laporan penelitian yang baik adalah: Penelitian Hukum Normatif, teknik pengumpulan data dalam penelitian hukum normatif dilakukan melalui studi kepustakaan.

Referensi

Dokumen terkait

Implementasi Kebijakan Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 5 Tahun 2012 Dalam Penerbitan Izin Mendirikan Bangunan di Kota Medan merupakan terobosan untuk meningkatkan penataan pola

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Implementasi Kebijakan Penyediaan Ruang Terbuka Hijau Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 13 Tahun 2011 Tentang

Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 13 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata. Ruang Wilayah Kota Medan

bahwa Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah Kota Cirebon telah ditetapkan berdasarkan Peraturan Wali Kota Cirebon Nomor 17 Tahun 2014 tentang Kebijakan

23 Prilaku masyarakat di kota medan sudah mencerminkan masyarakat yang peduli akan kota yang bersih dan layak huni. 24 Kebijakan pemerintah sudah berhasil memecahkan

Penyelenggaraan Kota Layak Anak adalah serangkaian kegiatan pembangunan dan pelayanan publik untuk memenuhi Hak Anak yang wajib disediakan Pemerintah Daerah secara

(1) Maksud ditetapkannya Peraturan Wali Kota ini adalah sebagai landasan hukum dalam rencana aksi implementasi kota kreatif gastronomi pada Satuan Pendidikan Dasar di

Rencana Aksi Daerah Kota Layak Anak yang selanjutnya disingkat RAD KLA adalah serangkaian kebijakan, program, kegiatan dan penganggaran pembangunan dan pelayanan publik