• Tidak ada hasil yang ditemukan

Media Pembelajaran Bahasa Inggris

N/A
N/A
ditaa dwiiaa

Academic year: 2024

Membagikan "Media Pembelajaran Bahasa Inggris"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Fitria Meisarah

65

BAB 6 MEDIA

PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS

Fitria Meisarah, S.Pd., M.Pd.

Universitas Kutai Kartanegara Tenggarong

Pendahuluan

Pada awal mulanya, media selalu dikaitkan dengan sarana komunikasi massa seperti televisi, radio, koran, dan majalah (lihat kamus-kamus besar terbitan Oxford, Merriam-Webster, Cambridge, Macmillan, Collins). Seiring waktu, kebutuhan proses pembelajaran juga memerlukan sarana penghubung untuk menyampaikan pengetahuan dari guru ke pebelajar. Sarana penghubung untuk menunjang pembelajaran ini juga disebut “media”. Memang media selalu terkait erat dalam proses pembelajaran. Terlepas dari perdebatan kontroversial pada tahun 1980 s.d. 1990-an tentang sejauh mana media mempengaruhi hasil pembelajaran (Chan et al., 2011; Kozma, 1994b, 1994a), keyakinan bahwa penggunaan media ke dalam proses pembelajaran tradisional akan mencapai hasil belajar yang lebih besar, mempersingkat waktu pembelajaran, serta meningkatkan minat, pemahaman, ingatan, dan retensi terhadap informasi abstrak yang lebih sulit dipahami tanpa media (Clark, 1994; Mayer, 2005;

Unwin & McAleese, 2015).

Karenanya tidak mengherankan jika dalam perkembangan selanjutnya, kamus dan para pakar mendefinisikan media dalam hubungannya dengan pendidikan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2023) media merupakan alat dan bahan yang digunakan dalam proses pengajaran dan/atau pembelajaran. Pengertian ini juga sejalan dengan pandangan pakar-pakar psikologi Amerika yang

(2)

66

Fitria Meisarah

mendefinisikan media sebagai benda-benda material atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan/informasi kepada pebelajar dengan mempertimbangkan pengaruhnya terhadap pembelajaran (Clark, 1994; Gagne, 1970). Material atau sarana yang digunakan bisa berupa penyajian kata-kata (seperti teks cetak atau teks lisan) dan gambar (seperti ilustrasi, foto, animasi, atau video) (Mayer, 2005).

Pendapat lain tentang media dikemukakan oleh Kozma (1991) yang memandang media sebagai proses pelengkap di mana representasi dibangun dan prosedur dilakukan, kadang-kadang oleh pembelajar dan kadang-kadang oleh medium. Medium disini dimaknai sebagai orang yang bertindak sebagai perantara/mediator (Chan et al., 2011).

Sehingga, media disini tidak hanya terbatas pada alat dan sarana pembelajaran, melainkan juga guru yang terlibat langsung dalam pembelajaran.

Media dalam konteks keilmuan yang lebih spesifik, seperti pembelajaran bahasa juga definisikan secara khusus untuk membedakan batasan dengan disiplin ilmu lainnya. Berikut beberapa pengertian media dalam bidang pembelajaran bahasa:

1. Semua sumber, materi, dan perangkat yang digunakan untuk membantu pembelajar memperoleh atau mengembangkan keterampilan dan pengetahuan bahasa Inggris (Rosenthal, 2000).

2. Semua teknologi dan alat yang digunakan guru dan pebelajar untuk memfasilitasi pembelajaran bahasa (House, 2011).

3. Segala sarana komunikasi yang menyediakan akses ke bahan pembelajaran, isi atau kegiatan, yang dapat digunakan untuk memfasilitasi pembelajaran bahasa (Thomas, 2012).

4. Alat teknologi berbasis komputer yang dapat digunakan untuk memfasilitasi pembelajaran bahasa (Son, 2018).

Secara eksplisit telah dijelaskan bahwa media pembelajaran bahasa lebih menitikberatkan pada penggunaan alat dan teknologi untuk memfasilitasi pembelajaran. Ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang berdampak terhadap kemunculan media pembelajaran bahasa secara masif. Lantas, media yang seperti apa dan bagaimana yang lebih bermakna dan produktif dalam pembelajaran bahasa? Mungkin itu adalah pertanyaan mendasar yang dianggap

(3)

Fitria Meisarah

67

sangat penting oleh pengajar dan pembelajar bahasa. Tetapi sebelum menjawab tersebut, terlebih dahulu perlu diketahui tentang jenis media pembelajaran agar dapat menjadi pedoman dalam pemilihan media sesuai dengan tujuan instruksional dan keterampilan berbahasa yang diinginkan.

Jenis Media Pembelajaran

Media pembelajaran telah berkembang secara signifikan dari waktu ke waktu dengan teknologi dan pendekatan baru. Penemuan mesin cetak oleh Johannes Gutenberg pada awal abad ke 15 telah merevolusi cara penyebaran dan produksi teks tertulis menjadi buku dan materi tertulis lainnya yang lebih banyak tersedia, mudah diakses dan terjangkau untuk pembelajaran. Buku teks bergambar berjudul

“Orbus Pictus” yang dirancang oleh Johann Amos Comenius (1592- 1670) adalah pencetus teknologi instruksional modern saat itu. Di buku tersebut, Comenius menyebutkan sejumlah prinsip-prinsip instruksional yang menekankan perlunya mengatur dan mengurutkan isi topik yang diajarkan dan penggunaan ilustrasi. Rancangan buku teks bergambar Comenius, selanjutnya menjadi tonggak awal penetapan klasifikasi media visual (Unwin & McAleese, 2015).

1. Media Visual

Media visual adalah media penyalur informasi yang hanya dapat diterima dengan menggunakan fungsi indra penglihatan (mata).

Media visual umumnya berisi huruf, angka, simbol, dan gambar (Mayer, 2005; Unwin & McAleese, 2015). Media visual digunakan untuk meningkatkan minat pembelajar, menyampaikan informasi yang jelas dan mudah diingat tentang struktur, hubungan, proses, dan ide-ide abstrak lainnya. Chan et al. (2011) serta Unwin dan McAleese (2015) membagi media visual ke dalam tiga bentuk;

visual diam, visual gerak, dan visual cetak. Dari ketiga bentuk tersebut, media visual dikategorikan menjadi beberapa jenis berdasarkan penyajiannya antara lain: media grafis (bagan, diagram, peta, grafik, poster, sketsa), media cetak (buku, majalah, surat kabar, modul), media gambar diam (foto, mikroform), media gambar gerak (film/filmstrip/film loop/rekaman video/holografik

(4)

68

Fitria Meisarah

bisu, Closed Circuit Television (CCTV), gambar bergerak), slide, dan overhead projection (epidiascope).

Pendekatan media visual memiliki substansi yang jelas dan terstruktur. Misalnya dalam media cetak tentang bagaimana kata- kata ditulis, seperti menulis informasi yang disampaikan sesuai dengan lingkup pembacanya, program dan konten pembelajaran, menyusun dialog percakapan, menyusun prosedur yang bertingkat (seperti menentukan 1) tujuan, 2) urutan, 3) contoh, 4) kriteria pertanyaan dan jawaban, seterusnya). Dalam media grafis, derajat penekanan melalui pilihan warna, dimensi, skala, tata letak, dan jenis huruf agar informasi bisa dipahami setelah kata tertulis diubah menjadi simbol atau gambar skematik.

Meskipun substansi media visual jelas dan terstruktur, namun terdapat perbedaan besar ketika representasi kata-kata yang tertulis digunakan secara lisan. Mengikuti struktur kata-kata tertulis yang diucapkan akan terdengar sangat kaku. Dengan kata lain, seberapa bebas dan luwes kata yang diucapkan mampu digunakan dalam percakapan. Ini bisa dibandingkan dengan representasi percakapan yang dilakukan secara nyata. Perbedaan besar antara representasi tulisan yang diucapkan vs representasi percakapan nyata menimbulkan pertanyaan baru. Jika tujuan dari pembelajaran adalah untuk menghasilkan kata yang diucapkan, mengapa tidak memulainya dengan representasi percakapan yang direkam. Pemikiran ini selanjutnya menjadi salah satu alasan yang melatarbelakangi klasifikasi media audio dalam pembelajaran (Unwin & McAleese, 2015).

2. Media Audio

Media audio adalah media penyalur informasi yang komponen utamanya berupa suara atau rekaman suara (Mayer, 2005; Unwin

& McAleese, 2015). Terdapat beberapa jenis media audio antara lain: media perekam pita magnetik (cakram audio/piringan hitam, kaset audio, rekaman audio, rekaman gramofon), media pemutar audio (buku audio tunanetra), dan audiovision (siaran radio) (Chan et al., 2011; Unwin & McAleese, 2015).

(5)

Fitria Meisarah

69

Media audio pertama kali diperkenalkan pada tahun 1960-an ketika Philips menggunakan kaset audio dalam instruksi pembelajaran. Penggunaan media audio pembelajaran merebak luas di institusi pendidikan karena penggunaan kaset audio lebih mudah digunakan dan didistribusikan, biaya yang relatif lebih rendah, dan ketersediaan perangkat keras pemutar audio ada dimana-mana (sekolah, rumah, mobil). Disamping itu, beberapa alasan spesifik lain seperti kemampuan dan kemudahan dalam:

a. Membawa pakar lain ke dalam kelas melalui memutar rekaman suara pakar,

b. Menyajikan situasi permainan peran yang telah disiapkan sebelumnya atau direkam di kelas,

c. Menyajikan, menunjukkan, dan menceritakan bagi pelajar di tingkat dasar,

d. Menyajikan situasi kasus dan masalah serta solusi studi kasus, e. Memberikan narasi untuk proyek yang diselesaikan di luar

kelas,

f. Menyediakan pelatihan dan praktik bahasa dan pidato,

g. Membantu pebelajar melakukan ilustrasi kegiatan dimana prosedur dan kegiatan dipandu bersamaan oleh audio dan guru, h. Peninjauan dan pengujian perkembangan pembelajar, dan;

i. Evaluasi pembelajaran dan revisi terhadap analisis evaluasi pembelajaran.

Meskipun memiliki kelebihan dalam penggunaan, efektivitas dan efisiensi pembelajaran menggunakan media audio menjadi pertanyaan besar. Hal ini terkait dengan kapan, dimana, dan untuk tujuan apa instruksi audio paling baik digunakan. Berdasarkan sudut pandang kegunaan, misalnya penggunaan audio untuk menyajikan narasi, permainan peran, membawakan bunyi/suara dunia luar ke dalam kelas adalah mungkin hal yang dapat dilakukan dan dibenarkan. Media audio dibenarkan menjadi pilihan karena kebutuhan mencapai tujuan/hasil pembelajaran. Namun, terdapat hal yang tidak dapat dilakukan oleh media audio seperti untuk pengembangan karakteristik pebelajar berdasarkan input dan output (perilaku) dan lingkungan belajar.

(6)

70

Fitria Meisarah

Media apapun seyogyanya memberitahu perilaku apa yang harus dilakukan dan memberikan kesempatan untuk berinteraksi dengan perilaku yang sudah ditentukan sebagai tujuan pembelajaran (Tabun et al., 2022). Sebagai contoh, instruksi pembelajaran menyatakan “Kenali suara berbagai instrumen alat musik. Identifikasi perbedaan suara-suara tersebut dan buat satu set catatan.” Dalam hal ini, terdapat kondisi yang merupakan bagian dari tujuan pembelajaran menjadi tersirat. Pebelajar tidak bisa berinteraksi hanya dengan mendengarkan audio dan mengidentifikasi perbedaan tanpa melihat visualisasi dari alat musik, apalagi alat musik yang dimainkan dengan cara yang sama.

Menyadari keterbatasan dari masing-masing penggunaan media visual dan media audio, pengembangan media audiovisual menjadi hal krusial setelah buku “A History of Instructional Technology” yang ditulis oleh Paul Saettler pada akhir tahun 1960- an dipublikasikan (Unwin & McAleese, 2015). Dalam buku tersebut, Saettler memperkenalkan format media baru terkait evaluasi penggunaan media terhadap efisiensi dan efektifitas pembelajaran. Disisi lain, pertimbangan berbagai aspek psikologi pendidikan seperti teori kognisi, persepsi, perhatian, memori, proses verbal dan pengolahan informasi memberikan alasan teoritis yang kuat untuk penggunaan media audiovisual.

3. Media Audiovisual

Media audiovisual adalah media penyalur informasi yang mengkombinasikan suara dan penglihatan (Mayer, 2005; Unwin &

McAleese, 2015). Media audio visual dapat berbentuk audio visual diam (tape-slide presentasi, photoplay, buku bicara) dan audiovisual gerak (film/filmstrip, siaran televisi, rekaman video, papan cerita, holografik, realitas virtual).

Penggunaan media audiovisual yang melibatkan lebih dari satu indra akan memungkinkan pebelajar untuk menginterpretasi materi pelajaran dengan lebih mudah. Selain itu, media audiovisual secara ekstensif juga mampu meningkatkan pembelajaran dan mendorong motivasi.

(7)

Fitria Meisarah

71

Penting untuk diingat bahwa setiap bentuk media; visual, audio, maupun audio visual memiliki karakteristiknya sendiri. Oleh karena itu, tidak cukup hanya dengan melihat media dan merancang kegunaannya, tetapi juga perlu mempertimbangkan komponen-komponen informasi apa yang ingin disampaikan, menganalisis konstruksi pengetahuan awal dan pengetahuan metakognitif pembelajar, konteks dan situasi di mana pembelajaran berlangsung, dan motivasi belajar pebelajar sebelum memilih media pembelajaran (Chan et al., 2011; Meisarah et al., 2020; Sinambela et al., 2022; Tabun et al., 2022; Unwin & McAleese, 2015).

Pemilihan Media Pembelajaran Bahasa Inggris

Perkembangan teknologi pendidikan dalam satu dekade terakhir berpengaruh besar terhadap pemilihan dan penggunaan media pembelajaran. Selain jenis media seperti yang dijelaskan pada sub bab sebelumnya, juga perlu mengetahui aspek media dalam pertimbangan penting dalam memilih dan menggunakan media (Chan et al., 2011).

Terdapat lima aspek media yang diindentifikasi oleh House (2011) antara lain sebagai berikut:

1. Perangkat keras dimensi fisik atau material dari suatu media, seperti papan tulis, komputer, atau proyektor.

2. Perangkat lunak program yang ditransmisikan melalui perangkat keras, seperti film, kaset audio.

3. Sistem simbol pengkodean informasi yang disampaikan, seperti dalam sebuah teks informasi dikodekan melalui sistem simbol bahasa, dalam film bersuara informasi dikodekan melalui sistem simbol bahasa yang melibatkan gambar bergerak.

4. Saluran sensorik indera penangkap sistem simbol seperti mata, telinga, dan tangan.

5. Pesan informasi yang disampaikan melalui sistem simbol.

Dari kelima aspek tersebut, sistem simbol mempunyai pengaruh besar terhadap aktivitas kognitif pebelajar saat memproses materi pelajaran, metode atau pendekatan pembelajaran, dan interaktivitas

(8)

72

Fitria Meisarah

yang mendorong partisipasi dan keterlibatan pebelajar dengan materi pelajaran. Sistem simbol yang berbeda dapat direpresentasikan secara berbeda dalam skema pembelajar dan akan diproses secara berbeda pula. Kemampuan dan ketidakmampuan operasi mental pembelajar tergantung pada pemrosesan suatu media. Dengan demikian, perlu memikirkan cara bagaimana menggunakan media agar berpengaruh pada pembelajaran dalam situasi tertentu (Chan et al., 2011).

Pembelajar bahasa Inggris setidaknya harus menguasai keterampilan makro dan mikro. Keterampilan makro meliputi mendengarkan, membaca, berbicara, dan menulis, sedangkan keterampilan mikro mencakup kosakata, tata bahasa, dan pengucapan. Setiap keterampilan berbahasa Inggris pebelajar tentunya perlu dievaluasi melalui umpan balik dan penilaian, serta dikembangkan untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Beberapa survei penelitian media menyatakan bahwa pencapaian tujuan pembelajaran akan bergantung pada penggunaan media tertentu yang dipilih untuk menjamin hasil belajar (Unwin &

McAleese, 2015). Dengan kata lain, masing-masing tujuan pembelajaran dapat dicapai melalui media tertentu sesuai dengan fungsi dan konten media. Karenanya, dalam menentukan media pembelajaran bahasa Inggris, selain mempertimbangan aspek media juga perlu memperhitungkan aspek keterampilan yang ingin dicapai.

Unwin dan McAleese (2015) juga menyoroti pemilihan media pembelajaran terhadap dampak hasil pembelajaran jangka panjang.

Meskipun media mungkin efektif dalam jangka pendek dimana pebelajar mampu mengasimilasi dan mengakomodasi informasi.

Tetapi, bukti empiris skema yang tersimpan jangka panjang melalui pembelajaran berbasis media masih sangat terbatas.

Faktor-faktor lain yang perlu diperhatikan ketika memilih media pembelajaran bahasa Inggris adalah tingkat aksesibilitas. Media pembelajaran yang efektif harus mudah diakses oleh pebelajar sesuai kebutuhannya. Media pembelajaran yang baik juga mempertimbangkan Format Mode media, sehingga pelajar mempunyai kesempatan untuk memilih mode pemrosesan media (visual, audio, atau audio visual) sesuai gaya belajar, kemampuan

(9)

Fitria Meisarah

73

kognitif, dan tingkat pembelajarannya. Format mode tertentu yang disematkan dalam media pembelajaran kemungkinan lebih efektif untuk jenis pembelajaran tertentu pula. Aksesibilitas juga menyangkut kemudahan akses dalam arti terlepas dari lokasi, perangkat, konektivitas internet, atau kecakapan teknis yang mereka miliki (Mayer & Mayer, 2005; Unwin & McAleese, 2015).

Singkatnya, pemilihan dan penggunaan media pembelajaran bahasa Inggris harus didorong oleh tujuan pembelajaran. Media pembelajaran harus dipilih berdasarkan kesesuaiannya dengan keterampilan berbahasa dan karakteristik pebelajar. Media pembelajaran juga harus diintegrasikan dengan metode atau pendekatan pembelajaran lainnya untuk menciptakan pengalaman belajar yang efektif.

Tren Media Pembelajaran Bahasa Inggris

House (2011), Mayer (2019), dan Son (2018) mengidentifikasi penggunaan media pembelajaran ke dalam beberapa kategori sebagai berikut: a) perangkat keras, b) perangkat lunak (aplikasi, software), c) sistem manajemen pembelajaran, d) alat komunikasi, e) realitas nyata dan virtual/maya, f) jejaring sosial dan media sosial, g) blog dan wiki, h) alat presentasi, i) alat berbagi sumber belajar, j) website (perancang kreativitas belajar, latihan, pencarian), k) korpus dan kamus, dan l) permainan. Meskipun demikian, belum semua kategori tersebut diteliti secara komprehensif dalam proses pembelajaran dan penguasaan keterampilan bahasa Inggris.

Pada tabel 6.1 tercantum daftar media pembelajaran bahasa Inggris berdasarkan keterampilan berbahasa, kategori, dan format mode. Daftar ini merupakan hasil pencarian terbatas dari berbagai sumber yang mampu dihimpun penulis baik yang berasal dari berbagai hasil artikel penelitian dan buku.

(10)

74

Fitria Meisarah

Tabel 6.1 : Daftar Media Pembelajaran Bahasa Inggris Keteram-

pilan Nama media

Format mode Visual Audio Audio

visual

Mendengarkan

Perangkat lunak

English Listening and Speaking FluentU

English Listening and Practice Duolingo

Sistem Manajemen Pembelajaran Moddle

English Discoveries Website

▪ Youtube

▪ English Central

▪ Lingoda

▪ Voice of America Learning English

▪ TED Talks

√√

√√

√√

√√

√√

Mendengarkan

▪ BBC Learning English

▪ VOA Learning English

▪ ThingLink

Permainan

▪ Second Life

▪ Escape Rooms

√√

√√

(11)

Fitria Meisarah

75

Keteram-

pilan Nama media

Format mode Visual Audio Audio

visual

Membaca

Perangkat lunak

▪Duolingo

▪Mango Languages

Sistem Manajemen Pembelajaran

▪Moddle

▪Schoology Website

▪Read Theory

▪ReadLang

▪Natural Readers

▪Lingua.ly

▪Oxford Owl

▪LingQ

▪News in Levels

▪Goodreads

▪Reading Rockets

▪Scholastic Learn at Home

▪ThingLink

Realitas nyata dan virtual/maya Newsela

Permainan

▪Jeopardy

▪Escape Rooms

√√

√√

√√

√√

√√

√√

Berbicara Perangkat lunak

▪Rosetta Stone

▪Busuu

√√

(12)

76

Fitria Meisarah Keteram-

pilan Nama media

Format mode Visual Audio Audio

visual

Berbicara

▪FluentU

▪Babbel

▪Elsa

▪Speakly

▪Speechling

▪Orai

▪Audacity

Sistem Manajemen Pembelajaran

▪Moddle

Jejaring Sosial dan Media Sosial

▪ITalki

▪Skype

▪Livemocha

▪Tandem

▪HelloTalk Website

▪Pimsleur

▪TalkEnglish

▪English Central

▪LinguaTV Permainan

▪Second life

▪World of Warcraft

▪Call of Duty

√√

√√

√√

√√

√√

√√

√√

Menulis

Sistem Manajemen Pembelajaran

▪Edmodo

▪Schoology

▪Moodle

Jejaring Sosial dan Media Sosial

▪Writing Commons

▪Padlet

▪Twitter

√√

√√

(13)

Fitria Meisarah

77

Keteram-

pilan Nama media

Format mode Visual Audio Audio

visual

Menulis

▪Instagram

▪Facebook

▪WeChat

▪Livemocha

▪Lang-8 Website

▪Google Document

▪Grammarly

▪Readable

▪Writing Tutor

▪Heminggway Editor

▪ProWritingAid

▪The Purdue Online Writing Lab (OWL)

▪Popplet Alat Presentasi

▪Power Point

▪Prezi Permainan Minecraft

√√

√√

√√

√√

√√

√√

√√

Kosa Kata

Perangkat Lunak

▪LinguaLeo

▪Speech with Milo

▪Duolingo

▪Rosetta stone

▪Quizlet

▪Memrise

▪Anki

▪WordUp

▪Word Dynamo

▪Hot Potatoes

▪Exam Vocabulary Builder

√√

√√

√√

(14)

78

Fitria Meisarah Keteram-

pilan Nama media

Format mode Visual Audio Audio

visual

Kosa Kata

Website

▪English Centra

▪Ellii

▪Sentence Builder Korpus dan Kamus Wordbook XL Permainan

▪MindSnacks

▪Kahoot

▪Wordle

▪Hangman

▪Scrabble

▪Boggle

▪English Vocabulary Pop Quiz

√√

√√

√√

√√

Tata Bahasa

Perangkat lunak

▪Duolinggo

▪Hot Potatoes

▪Johny grammar word challenge

▪Learn English Grammar Website

▪Grammarly

▪Khan Academy

▪The Language Gym Korpus dan kamus

▪COCA

▪English Corpora

▪Google Translate

▪U-Dictionary

√√

√√

√√

√√

Pengucapan

Perangkat lunak

▪Elsa

▪English Pronunciation

▪Forvo

▪Speechling

√√

√√

(15)

Fitria Meisarah

79

Keteram-

pilan Nama media

Format mode Visual Audio Audio

visual

Pengucapan

▪Phonetics Focus Website

▪Conversation Exchange

▪Vocaroo

▪Pronunciation Power

▪SpeechAce

▪Pronunciation Pro

▪American English Pronunciation

▪Phonetics Focus

√√

√√

Sumber: Diolah dari berbagai sumber

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian diketahui bahwa pemeliharaan dan perawatan media pembelajaran bahasa Inggris di SMP Negeri I Kedawung Kabupaten Sragen, dilakukan oleh

Pelaksanaan media pembelajaran Bahasa Inggris di SMA N 1 Putri hijau sudah berjalan sesuai prosedur. Melalui pelaksanaan media pembelajaran Bahasa Inggris secara garis besar

Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan bahwa media pembelajaran berbasis multimedia interaktif pengenalan nama hewan dalam bahasa inggris sangat layak untuk

Tujuan penelitian ini adalah merancang aplikasi multimedia interaktif, berupa aplikasi game edukasi yang digunakan sebagai media pembelajaran pengenalan bahasa inggris untuk

Tujuan penelitian ini adalah merancang sebuah media pembelajaran interaktif dalam pengucapan dan penghafalan bahasa inggris untuk siswa sekolah dasar sehingga media

Tujuan penelitian ini adalah merancang sebuah media pembelajaran interaktif dalam pengucapan dan penghafalan bahasa inggris untuk siswa sekolah dasar sehingga media

Produk pengembangan media pembelajaran multimedia interaktif pada mata kuliah bahasa Inggris merupakan materi pembelajaran bahasa yang telah dikembangkan

Hal ini berarti bahwa Early Bird tidak hanya digunakan sebagai media pembelajaran, melainkan juga dapat menginspirasi para guru untuk menciptakan media pembelajaran