PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DIGITAL DALAM PROSES PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS
Yanti Anggraini1*
1Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Painan
ABSTRAK
Mempelajari Bahasa Inggris dianggap sebagai tugas yang sulit karena membutuhkan lebih banyak latihan dalam berbagai keterampilan. Media pembelajaran memainkan peran penting dalam meningkatkan keinginan dan minat peserta didik untuk belajar dengan menciptakan suasana yang menyenangkan. Di era digital ini, model pembelajaran memanfaatkan teknologi sebagai media pembelajaran untuk memberikan akses yang lebih luas dan kesempatan bagi siswa dalam membangun pengetahuannya sendiri.
Penggunaan teknologi memainkan peran kunci dalam pembelajaran Bahasa Inggris berdasarkan kecepatan mereka sendiri, membantu dalam pemahaman diri, tidak menghentikan interaksi dengan guru, dan menciptakan motivasi yang tinggi pada peserta didik untuk pembelajaran keterampilan Bahasa Inggris yang efektif.
Kata kunci : teknologi, media pembelajaran, persepsi guru, persepsi peserta didik
ABSTRACT
Learning English is considered a difficult task as it requires more practice in various skills. Media learning plays an important role in increasing the desire and interest of students to learn by creating a pleasant atmosphere. In this digital era, learning models utilize technology as a learning medium to provide wider access and opportunities for students to build their own knowledge. The use of technology plays a key role in learning English at their own pace, helps in self-understanding, does not stop interaction with the teacher, and creates high motivation in learners for effective learning of English skills.
Keywords : technology, media learning, teacher’s perceptions, student’s perceptions
PENDAHULUAN
Belajar Bahasa Inggris sebagai bahasa internasional merupakan tuntutan bagi semua pembelajar untuk mengatasinya dalam kehidupan modern. Banyak penelitian telah mengungkapkan bahwa teknologi memiliki kekuatan terbesar yang berperan dalam meningkatkan kesadaran peserta didik, memberikan pengetahuan dan memfasilitasi pembelajaran Bahasa Inggris. Pembelajaran secara digital dapat meningkatkan kemampuan berbahasa peserta didik, mengembangkan kemampuannya dalam tanda baca, tata bahasa dan ejaan, menciptakan kesempatan untuk meningkatkan kemampuan mereka kinerja dalam keterampilan menulis, mendengarkan, berbicara dan membaca, serta mengintegrasikan teknologi dalam pendidikan merupakan bagian integral dalam memfasilitasi pengajaran bahasa Inggris dan lingkungan belajar dengan mendigitalkan semua konten
DOI Article : 10.46306/ncabet.v1i1.54
meningkatkan kemampuan peserta didik dalam pembelajaran Bahasa Inggris (Ahmadi & Reza, 2018;
Milonn & Hasanand, 2017; Holtman, 2009; Lai & Kritsonis, 2006; Pozzobon, 2008).
Teknologi selalu menjadi bagian penting dari lingkungan belajar dan mengajar. Ini adalah sebuah bagian penting dari profesi guru dimana mereka dapat menggunakannya untuk memfasilitasi proses belajar mengajar. Ketika kita berbicara tentang teknologi dalam pengajaran dan pembelajaran, kata 'integrasi' digunakan. Dengan teknologi yang menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari, inilah saatnya untuk memikirkan kembali ide integrasi teknologi ke dalam kurikulum dan bertujuan untuk menanamkan teknologi ke dalam pengajaran untuk mendukung proses pembelajaran. dengan kata lain, teknologi menjadi bagian integral dari pengalaman belajar dan masalah yang signifikan bagi guru, dari awal mempersiapkan pengalaman belajar sampai proses belajar mengajar (Eady &
Lockyer, 2013). Solanki dan Shyamlee1 (2012) dan Pourhosein Gilakjani (2017) berpendapat bahwa metode pengajaran Bahasa Inggris telah berubah karena teknologi. Para peneliti berpendapat bahwa penerapan teknologi membantu peserta didik untuk belajar atas dasar minat mereka. Menurut Lam dan Lawrence (2002) dan Pourhosein Gilakjani (2017), teknologi membantu peserta didik dalam menyesuaikan proses belajar mereka sendiri dan mereka dapat memiliki akses ke banyak informasi yang tidak dapat diberikan oleh guru mereka.
Menurut Pourhosein Gilakjani (2013), penggunaan teknologi memiliki potensi besar untuk merubah metode pembelajaran Bahasa Inggris yang ada. Pourhosein Gilakjani dan Saburi (2014) berpendapat bahwa melalui penggunaan teknologi, peserta didik dapat mengontrol proses belajar mereka sendiri dan memiliki akses ke banyak informasi yang tidak dapat dikendalikan oleh guru mereka. Teknologi memiliki peran penting dalam mempromosikan kegiatan untuk peserta didik dan memiliki pengaruh yang signifikan pada metode pengajaran guru. Jika guru tidak menggunakan teknologi dalam pengajaran mereka, maka mereka akan ketinggalan jaman. Dengan demikian, sangat penting bagi guru untuk memiliki pengetahuan penuh tentang teknologi dalam proses belajar mengajar (Pourhosein Gilakjani, 2017; Solanki & Shyamlee1, 2012).
Penerapan teknologi telah banyak mengubah metode pengajaran Bahasa Inggris. Sehingga menyediakan begitu banyak alternatif media pembelajaran seperti membuat pengajaran menarik dan lebih produktif dalam hal kemajuan (Patel, 2013). Dalam proses pembelajaran, biasanya guru berdiri di depan peserta didik dan menjelaskan materi, serta instruksi dengan menggunakan papan tulis atau whiteboard. Metode ini harus berubah terkait perkembangan teknologi. Penggunaan media pembelajaran secara digital dapat memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengumpulkan informasi dan menawarkan mereka bahan yang berbeda untuk analisis dan interpretasi bahasa dan konteks (Arifah, 2014).
BERBAGAI MACAM MEDIA PEMBELAJARAN DIGITAL DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS
Penggunaan media sangat penting di sini untuk menjembatani guru dan peserta didik mereka dan sekaligus menjembatani pengajaran. Di bidang pendidikan, berikut adalah beberapa saran berbasis internet teknologi yang dapat diintegrasikan dalam proses belajar mengajar.
Facebook adalah jejaring sosial yang sangat popular di seluruh dunia. Hampir setiap orang memiliki Akun Facebook. Ini memberi keuntungan bagi guru untuk menggunakannya sebagai media dalam pengajaran bahasa Inggris. Guru dapat membuat Grup Facebook yang terdiri dari siswanya sebagai anggota. Guru kemudian dapat selalu memberikan instruksi serta informasi mengenai materi atau kegiatan melalui Facebook. Siswa akan diberitahu karena Facebook memiliki prosedur pemberitahuan. Selain itu, siswa juga dapat memberikan umpan balik segera ketika mereka mendapatkan pemberitahuan dan buka halaman grup. Itu membuatnya menjadi alat yang sangat efektif untuk menengahi guru dan siswa untuk memiliki komunikasi dua arah. Popularitas Facebook memberikan manfaat bagi guru dan siswa. Facebook dapat diakses hampir setiap hari, sehingga informasi apapun yang diposting akan ada pemberitahuan. Selain itu, popularitas Facebook membuat mudah digunakan, semua orang akrab dengan tampilan Facebook. Sehingga membuat Facebook menjadi media yang baik untuk belajar bahasa Inggris. Hal ini dibuktikan dengan Survey di Universiti Sains Malaysia (USM) menuju 300 mahasiswa sarjana yang menemukan bahwa mahasiswa menganggap Facebook sebagai alat yang baik untuk belajar bahasa Inggris (Kabilan dkk, 2010).
Edmodo adalah web yang didedikasikan untuk pendidikan dari tingkat TK hingga tingkat pendidikan tinggi. Tampilan Edmodo terlihat seperti Facebook sehingga pengguna baru yang telah menggunakan Facebook akan terbiasa dengannya. Edmodo diklasifikasikan sebagai jaringan pendidikan social karena menyediakan jaringan untuk guru dan siswa, guru dan guru lainnya, dan juga kalangan pelajar di seluruh dunia.
YouTube memiliki potensi untuk mengubah cara kerja sistem pendidikan dengan merangsang partisipasi dan minat. Guru dapat menemukan berbagai macam video profesional yang dibuat oleh ahli, yang mencakup hampir setiap mata pelajaran, dari materi umum hingga khusus. YouTube menyediakan konten yang menarik dan penuh dengan grafik yang nantinya dapat digunakan siswa untuk memperluas pengetahuannya. Ini menciptakan kemungkinan untuk meningkatkan siswa dalam keterampilan berbahasa terutama Bahasa Inggris dan membekali mereka dengan informasi baru.
Clark dan Mayer (2002) mengemukakan YouTube dapat memfasilitasi proses pembelajaran melalui pengurangan beban kognitif siswa. Selain itu, YouTube memberikan siswa untuk melanjutkan proses belajar mereka dengan mempertahankan metode yang sama dengan di kelas dan nyaman. Berbagai
DOI Article : 10.46306/ncabet.v1i1.54
kemungkinan yang diberikan oleh YouTube menunjukkan bahwa jika media dipilih dengan bijak, sehingga belajar Bahasa Inggris bisa menyenangkan, efektif dan mudah.
Media pembelajaran harus disesuaikan dengan lingkungan dan kondisi, materi pelajaran, infrastruktur dan tujuan pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran yang tepat dapat dilihat dari efektifitas dan efisiensi media dalam mencapai tujuan pembelajaran. Selanjutnya, penelitian ini akan mendalami Penerapan Strategi Pembelajaran menggunakan Kahoot. Untuk meningkatkan pembelajaran bahasa Inggris, banyak pendekatan, strategi, media dan model pembelajaran telah diterapkan. Menurut Al-Hadithy (2018), Kahoot adalah pembelajaran online yang dapat menumbuhkan motivasi intrinsik siswa. Dia mengungkapkan bahwa ada peningkatan yang nyata dalam aktif belajar, keterlibatan siswa, efikasi diri, kemandirian pembelajaran dan peningkatan hasil sumatif penilaian setelah mengintegrasikan Kahoot. Medina (2017) menganggap Kahoot sebagai alat untuk pengajaran dan pembelajaran kosa kata di kelas bahasa Inggris. Kemudian dalam penelitian ini juga memberikan bukti lebih lanjut bahwa penggunaan Kahoot dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan motivasi siswa dan menambah kosakata siswa. Kepuasan siswa menunjukkan bahwa mereka senang menggunakan Kahoot dalam proses pembelajaran di kelas, dan media ini mudah untuk digunakan oleh siswa. Selanjutnya, terungkap bahwa siswa umumnya memiliki pandangan positif tentang penggunaan Kahoot dalam proses pembelajaran dan lebih menyukai pembelajaran menggunakan teknologi. Budiati (2017) menunjukkan bahwa studi Kahoot, dirancang sebagai kombinasi penggunaan teknologi dalam Pendidikan dan permainan, terutama di kelas bahasa Inggris untuk meningkatkan minat belajar siswa. Setelah menggunakan Kahoot dalam proses pembelajaran, siswa sangat tertarik untuk bergabung dengan kelas, mereka lebih bersemangat untuk datang ke kelas, mereka lebih perhatian di dunia bahasa Inggris dan mereka tertarik belajar lebih banyak tentang apa yang telah mereka pelajari dan dapat mereka sampaikan kepada orang lain apa yang telah mereka pelajari menggunakan Kahoot di kelas. Bicen (2018) mengklaim aplikasi Kahoot dapat digunakan secara efektif untuk gamifikasi pelajaran, memberikan dampak pada siswa yang membuat mereka lebih termotivasi untuk belajar. Menggunakan media online Kahoot dalam proses pembelajaran dapat memperkaya kualitas belajar siswa di kelas, dengan pengaruh tertinggi melaporkan dinamika kelas, keterlibatan, motivasi dan peningkatan pengalaman belajar.
PERSEPSI GURU DALAM PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DIGITAL
Penggunaan teknologi dalam proses pembelajaran membutuhkan guru yang melek akan teknologi. Beberapa peneliti telah melakukan studi tentang pola belajar dan persepsi tentang penggunaan media pembelajaran digital, seperti studi yang dilakukan oleh (Dubey & Singh, 2020)
mereka dan juga jam kerja. Hasil penelitian mereka menyatakan bahwa para guru menerapkan pengajaran online secara positif dan terlibat aktif dalam membentuk siswa dalam berpartisipasi karena menjadi lebih akrab dengan teknologi. Penelitian sebelumnya juga dilakukan oleh (Diningrat et al., 2020) tentang persepsi guru terhadap hambatan pengajaran online dan pedagogik kompetensi, hasilnya menunjukkan bahwa hambatan penting dalam keadaan darurat pengajaran online terbatas koneksi dan bandwidth, kurangnya partisipasi aktif siswa dan umpan balik, virus komputer, kualitas materi dan penilaian online.
Pembelajaran online memang bisa menjadi solusi, meskipun tidak dapat dipungkiri bahwa banyak kendala yang dihadapi dalam proses pembelajaran seperti yang dikemukakan oleh (Windiarti et al., 2019) bahwa kendala mengajar dengan menggunakan perangkat pembelajaran internet adalah ketidaktahuan guru tentang pemanfaatan e-learning, manajemen waktu, motivasi siswa, biaya kuota internet dan jaringan terputus-putus. Terpisah dari kendala teknis tersebut, guru dituntut untuk dapat mengembangkan model, strategi, metode dan keterampilan dalam pembelajaran online. Hal ini sangat membutuhkan kreatifitas dari guru untuk selalu mengupgrade keilmuannya pengetahuan agar mampu menciptakan produk pembelajaran yang dibutuhkan siswa. Hambatan ini harus segera diatasi guna memaksimalkan hasil belajar seperti dengan menyediakan fasilitas yang memadai, memberikan pelatihan kepada para guru dalam memanfaatkan media online untuk mengajar. Pembelajaran online harus hati-hati dipersiapkan agar hasil belajar tetap berkualitas sebagaimana mestinya.
PERSEPSI PESERTA DIDIK DALAM PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DIGITAL
Penggunaan media pembelajaran digital tak luput dari penggunaan teknologi. Sebuah studi yang dilakukan oleh Memić-Fiši dan Bijedić (2017) mengungkapkan bahwa siswa menunjukkan sikap positif tentang desain dan struktur bahan ajar yang inovatif disediakan secara elektronik.
Cakrawati (2017) menunjukkan bahwa mayoritas siswa menganggap platform pembelajaran online dalam pengajaran dan pembelajaran bahasa Inggris sebagai efektif dan alat yang memuaskan. Studi ini juga mengungkapkan bahwa sebagian besar siswa setuju tentang efektivitas platform pembelajaran online untuk mengembangkan keterampilan bahasa Inggris, memperoleh kosakata baru dan meningkatkan pemahaman mereka tentang isi pelajaran.
Ahmadi dan Reza, (2018) menunjukkan bahwa menggunakan teknologi yang tepat untuk pembelajaran Bahasa Inggris sangat memotivasi peserta didik untuk mempelajari keterampilan bahasa secara efektif. Itu juga bisa membawa banyak keuntungan bagi pendidik dan peserta didik dalam memecahkan masalah belajarnya secara bermakna cara dan memiliki interaksi dan koneksi
DOI Article : 10.46306/ncabet.v1i1.54
memberdayakan peserta didik untuk mengembangkan kreativitas, keterampilan berpikir kritis, belajar mandiri, membangun pengetahuan dan mempromosikan kolaborasi. Altunay (2019) menetapkan bahwa siswa senang belajar Bahasa keterampilan melalui pembelajaran jarak jauh online karena mereka mengagumi fleksibilitasnya dalam menghemat waktu dan tempat. Namun, mereka menghadapi masalah teknis dan tidak adanya beberapa teknologi peralatan. Studi ini juga menunjukkan bahwa siswa mengalami kesulitan dalam belajar bahasa Inggris keterampilan.
KESIMPULAN
Sumber daya teknologi tidak dapat menjamin mengajar guru dan belajar peserta didik. Guru harus yakin akan kegunaan dan keunggulan teknologi dalam meningkatkan pembelajaran peserta didik. Ini berarti bahwa guru membutuhkan dukungan dan pelatihan untuk mengintegrasikan teknologi ke dalam pengajaran Bahasa Inggris. Ulasan tersebut mengungkapkan bahwa ketika Teknologi yang digunakan dengan tepat, dapat membawa banyak keuntungan bagi guru dan peserta didik. Dia merupakan sumber daya yang dapat digunakan oleh peserta didik karena membantu mereka memecahkan masalah belajar mereka dan menemukan metode untuk menggunakan apa yang telah mereka pelajari dengan cara yang efektif dan bermakna. Penggunaan teknologi memainkan peran kunci dalam pembelajaran Bahasa Inggris berdasarkan kecepatan mereka sendiri, membantu dalam pemahaman diri, tidak menghentikan interaksi dengan guru, dan menciptakan motivasi yang tinggi pada peserta didik untuk pembelajaran keterampilan Bahasa Inggris yang efektif. Dan juga menyatakan bahwa pelajar harus menggunakan teknologi untuk meningkatkan keterampilan bahasa mereka karena memiliki peran penting dalam mengembangkan kreativitas peserta didik dan memberi mereka alternatif yang menyenangkan, dan mengasyikkan untuk mempelajari bahasa. Singkatnya bahwa teknologi menyediakan interaksi antara guru dan peserta didik, menyediakan input dan output yang dapat dipahami, membantu peserta didik untuk mengembangkan keterampilan berpikir, membuat pembelajaran dan pengajaran menjadi lebih berpusat pada siswa, mendorong otonomi siswa dan membantu mereka merasa lebih percaya diri, dan meningkatkan motivasi pembelajar untuk belajar bahasa asing secara efektif.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, D., Reza, M. (2018). The use of technology in English language learning: A literature review. International Journal of Research in English Education, 3(2), 115-125. DOI:
Al-Hadithy, T., & Ali, S. (2018). Gamification in learning English for academic purposes: Designing Altunay, D. (2019). EFL Students’ Views on Distance English Language Learning in a Public University in Turkey. Studies in English Language Teaching, 7, 1.121-134. DOI:
https://doi.org/10.22158/selt.v7n1p121
Arifah, A. (2014). Study on the use of technology in ELT classroom: Teachers’ perspective. M.A.
Thesis, Department of English and Humanities, BRAC University, Dhaka, Bangladesh.
assessment for language using Kahoot with UAE undergraduate law students. In Proceedings of 110th IASTEM International Conference, Toronto, Canada.
Bicen, H., & Kocakoyun, S. (2018). Perceptions of students for gamification approach: Kahoot as a case study. International Journal of Emerging Technologies in Learning (iJET), 13(02), 72-93.
Budiati, B. (2017, June). ICT (Information and Communication Technology) Use: Kahoot Program for English Students’ Learning Booster. In Proceedings Education and Language International Conference (Vol. 1, No. 1).
Cakrawati, L. M. (2017). Students' perceptions on the use of online learning platforms in the EFL classroom. English Language Teaching and Technology Journal, 1(1), 22-30. DOI:
https://doi.org/10.17509/elt%20tech.v1i1.9428
Clark, R.C. and Mayer. R.E. (2002). E-Learning and Science of Instruction: Proven Guidelines for Consumers and Designers of Multimedia Learning. San Francisco: Jossey-Bass Pfeiffer.
Diningrat, S. W. M., Nindya, M. A., & Salwa. (2020). Emergency online teaching: Early childhood education lecturers’ perception of barrier and pedagogical competency. Cakrawala Pendidikan, 39(3), 705–719. https://doi.org/10.21831/cp.v39i3.32304
Dubey, D. B., & Singh, D. S. (2020). Perception of teachers on online teaching in higher education during covid-19 lockdown. International Journal of Creative Research Thoughts (IJCRT), 8(5), 1017–1022.
Eady, M. J., & Lockyer, L. (2013). Tools for learning: technology and teaching strategies: Learning to teach in the primary school. Queensland University of Technology, Australia. pp. 71-89.
https://scholars.uow.edu.au/display/publication76376
Holtman, L. (2009). Using Wikis in the teaching of a short course on history and philosophy of [18]
science. International Journal of Instructional Technology and Distance Learning, 6(1), 29-37.
https://www.immagic.com/eLibrary/ARCHIVES/
Kabilan, Muhammad Kamarul., Ahmad, Norlida., Abidin, Mohammad Jafre Zainol. 2010. Facebook:
An online environment for learning of English in institutions of higher education?. Internet &
Higher Education, Vol. 13 Issue 4, p179-187, 9p.
Lai, C.C & Kristonis, W. A. 2006. The Advantages and Disadvantages of Computer Technology in Second Language Acquisition. Doctoral Forum National Journal for Publishing and Mentoring Doctoral Students Research, 3(1), 95-110. https://eric.ed.gov/?id=ED492159
Lam, Y., & Lawrence, G. (2002). Teacher-student role redefinition during a computer-based second language project: Are computers catalysts for empowering change? Computer Assisted Language Learning, 15(3), 295-315. https://doi.org/10.1076/call.15.3.295.8185
Medina, E. G. L., & Hurtado, C. P. R. (2017). Kahoot! A digital tool for learning vocabulary in a language classroom. Revista Publicando, 4(12 (1)), 441-449.
Memić-Fišić, I., & Bijedić, N. (2017). Teaching materials for ESL distance learning. Explorations in
DOI Article : 10.46306/ncabet.v1i1.54
Milonm, S. R., & Hasanand Ipban, H. (2017). Students’ perception of technology in learning English as a foreign language: A case study of higher secondary students of Pabna, Bangladesh. IOSR Journal of Humanities and Social Science, 22(6), 47-53. DOI: 10.9790/0837-2206104753 www.iosrjournals.org 47
Patel, C. (2013). Use of multimedia technology in teaching and learning communication skill: An analysis. International Journal of Advancements in Research & Technology, 2(7), 116-123.
Pourhossein Gilakjani, A. (2013). Factors contributing to teachers’ use of computer technology in the classroom. Universal Journal of Educational Research, 1(3), 262-267. doi:
10.13189/ujer.2013.010317
Pourhossein Gilakjani, A., & Sabouri, N. B. (2014). Role of Iranian EFL teachers about using Pronunciation Power software in the instruction of English pronunciation. English Language Teaching, 7(1), 139-148. doi: http://dx.doi.org/10.5539/elt.v7n1p139
Pourhossein Gilakjani, A., & Sabouri, N. B. (2017). Advantages of using computer in teaching English pronunciation. International Journal of Research in English Education (IJREE), 2(3), 78- 85. doi: 10.18869/acadpub.ijree.2.3.78
Pozzobon, C. (2008). Podcast and Literature. Entre Lenguas, 13, 111-115.
http://www.saber.ula.ve/bitstream/handle/123456789/29564/articulo7.pdf?sequence=2&isAllo wed=y
Solanki, D., & Shyamlee1, M. P. (2012). Use of technology in English language teaching and learning: An analysis. International Conference on Language, Medias and Culture IPEDR vol.
33, IACSIT Press, Singapore. 150-156.
Windiarti, S., Fadilah, N., Dhermawati, E., & Pratolo, B. W. (2019). Teachers’ Perception toward the Obstacles of E-Learning Classes. Ethical Lingua Journal of Language Teaching and Literarure, 6(2), 117–128. https://doi.org/https://doi.org/10.30605/25409190.v6.117-128