MEKANISME DAN PROSEDUR
PEMBERIAN KREDIT TANPA AGUNAN
“BRIGUNA KARYA” PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA PERSERO TBK CABANG CIMAHI
Vanessa Andrea Novita (183040013)
Politeknik Pajajaran Bandung
2020
Latar Belakang
2
Bank BRI memliki produk kredit tanpa agunan yang memudahkan masyarakat untuk menjangkau kredit tanpa menyertakan jaminan sehingga dapat membantu masyarakat untuk
mendapatkan bantuan dana Kredit adalah produk yang
dimiliki oleh sektor
perbankan yang selain
sebagai sumber pendapatan bank, kredit juga dapat
membantu membiayai masyarakat yang
membutuhkan dana.
Identifikasi Masalah
3
1. Apa saja persyaratan yang harus dipenuhi oleh nasabah sehingga dapat diberikan Kredit Tanpa Agunan “ BRIGUNA KARYA” oleh PT. Bank Rakyat Indonesia?
2. Bagaimana prosedur pemberian Kredit Tanpa Agunan
“BRIGUNA KARYA” pada PT. Bank Rakyat Indonesia?
3. Bagaimana mekanisme Kredit Tanpa Agunan “BRIGUNA KARYA” pada PT. Bank Rakyat Indonesia?
Maksud dan Tujuan Penelitian
4
▪ Untuk mengetahui dan membahas bagaimana mekanisme Kredit Tanpa Agunan (KTA) “BRIGUNA KARYA” pada PT. Bank Rakyat Indonesia.
▪ Untuk mengetahui dan membahas bagaimana prosedur pemberian Kredit Tanpa Agunan (KTA) “BRIGUNA KARYA”
pada PT. Bank Rakyat Indonesia.
▪ Untuk mengetahui dan membahas apa saja persyaratan yang harus dipenuhi oleh nasabah sehingga dapat
diberikan Kredit Tanpa Agunan oleh PT.
Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
▪ Untuk memenuhi persyaratan menempuh Ujian Akhir dalam menyelesaikan pendidikan Diploma III Keuangan dan
Perbankan di Politeknik Pajajaran ICB Bandung.
▪ Untuk menambah wawasan dan membandingan antara teori dengan praktek yang penulis dapatkan pada saat melakukan penelitian.
Teori Keuangan
Perbankan
Pengertian Bank
▪ Menurut undang-undang RI tentang perbankan Nomor 10 tahun 1998 :
“Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, dan menyalurkannya ke masyarakat dalam bentuk kredit atau dalam bentuk-bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak,”
▪ Menurut Kasmir (2008) bahwa :
“Bank merupakan lembaga keuangan yang kegiatannya
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan
kemudian menyalurkan kembali ke masyarakat, serta memberikan jasa-jasa bank lainnya”
6
Produk – Produk Operasional Bank BRI
Simpanan Tabungan
▪ Simpedes
▪ BritAma
▪ Simpedes TKI
▪ Tabungan Haji
▪ Junio
▪ Tabungan BRI Simple
▪ TabunganKu
Deposito
▪ Deposito rupiah
▪ Deposito valas
▪ Deposito internet banking
Giro
▪ Giro BRI Rupiah
▪ Giro BRI Valas
Pinjaman
▪ Briguna Karya
▪ Briguna Purna
▪ Briguna Umum
▪ Briguna Pendidikan
▪ KPR BRI
▪ KKB KUR BRI
▪ KUR Mikro
7
Pengertian Kredit
8
▪ Kata kredit berasal dari bahasa latin dari “credere” yang artinya percaya
▪ Kredit dalam arti luas adalah kemampuan untuk
melaksanakan suatu pembelian atau mengadakan suatu pinjaman dengan suatu janji pembayaran akan dilakukan ditangguhkan pada suatu jangka waktu yang disepakati (Mulyono:1993).
▪ Berdasarkan Undang-Undang No 10 tahun 1998 bahwa :
“Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat
dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga”.
Pengertian Kredit Tanpa Agunan
▪ Pinjaman uang tanpa adanya aset yang di jaminkan.
▪ Pinjaman diberikan berdasarkan riwayat pinjaman atau kredit calon debitur untuk menganalisis kemampuan dan ketepatan waktu pembayaran pada kredit-kredit yang pernah dimiliki.
▪ Bank memiliki kewenangan untuk menentukan apakah jumlah pinjaman yang diajukan oleh debitur.
▪ Biasanya diberikan untuk perusahaan yang memang benar- benar bonafid dan profesional untuk meminimalisir
kemungkinan kredit tersebut macet.
9
Struktur Organisasi PT Bank BRI Persero Tbk
10
Persyaratan yang Harus Dipenuhi Oleh Nasabah Agar Diberikan Kredit
Tanpa Agunan “ BRIGUNA KARYA” Oleh PT. Bank
Rakyat Indonesia (Persero)
Tbk.
12
Syarat-syarat yang diperlukan :
Kartu Tanda Penduduk (KTP)
Nomor pokok wajib pajak (NPWP)
Kartu keluarga
SK pengangkatan pertama dan terakhir di tempat kerja
Slip gaji
Fotokopi buku tabungan Bank BRI
Pas foto
Surat rekomendasi dari atasan
Surat kuasa pemotongan gaji
Surat kuasa pendebetan rekening.
Prosedur Pemberian Kredit Tanpa Agunan “BRIGUNA KARYA” pada PT. Bank
Rakyat Indonesia
Tahap Permohonan
▪ Debitur melakukan pengajuan permohonan kredit BRIGuna Karya kepada Account Officer dengan membawa kelengkapan syarat utama debitur.
▪ Kemudian oleh AO, debitur harus mengisi dan menandatangani :
1. Formulir permohonan kredit
2. Surat pernyataan berhutang debitur 3. Surat kuasa debet rekening
14
Tahap Penyidikan Data
▪ Verifikasi data
Memeriksa satu persatu kelengkapan persyaratan berkas pinjaman.
Lengkap = LAS ke-1 (Loan Approval System).
Tidak lengkap = berkas dikembalikan ke AO dan proses pengajuan akan di tunda.
▪ LAS (Loan Approval System) ke 1
Suatu proses pengecekan berkas yang sudah lengkap dengan
system yang sudah di input oleh AO.
Benar dan sesuai = proses berikutnya
Tidak cocok = dikembalikan kepada AO.
Administrasi Kredit juga melakukan :
▪ Pemeriksaan pinjaman debitur di BRI atau di bank lain.
▪ Pengecekan tingkat
kolektibilitas calon debitur.
15
Tahap Check dan Paraf oleh Supervisor ADK
▪ Pengecekan kembali berkas yang sudah di register SKPP oleh supervisor ADK
▪ Penandatanganan yang artinya supervisor menyetujui nasabah meminjam sebesar tersebut.
▪ Jika tidak sesuai antara plafon dengan agunan maka berkas akan di kembalikan ke
administrasi kredit.
16
Tahap Putusan
▪ Setelah berkas di check oleh sepervisor ADK, selanjutnya berkas di serahkan ke pemutus untuk memutuskan apakah
pinjaman kredit di terima atau ditolak.
17
Tahap LAS ke 2
▪ Di terima = Proses las ke 2, untuk memastikan bahwa berkas sudah di putus dan di lakukan pembuatan no rekening pinjaman, serta
dibuatkan berkas lainnya .
▪ Jika nasabah mempunyai pinjaman lama, maka akan dibuatkan slip setoran pelunasan pinjaman atau suplesi yang harus dilunasi.
18
Tahap Akad
▪ Akad adalah suatu proses perjanjian dan penandatanganan semua berkas pinjaman
kredit, di setiap berkas akan di bacakaan secara terinci oleh petugas akad / administrasi kredit yang bermaksud agar nasabah mengerti, jelas dan terperinci serta sepakat atas realisasi
pinjaman kredit, semua ongkos – ongkos kredit sampai dengan pembayaran cicilannya.
19
Tahap Pencairan / Realisasi Pinjaman Kredit
▪ Teller akan mencairkan uang pinjaman kredit nasabah sebesar yang telah di sebutkan dalam kwitansi, dan teller akan melakukan validasi kwitansi realisasi tersebut.
▪ Teller akan memberikan bukti pencairan pinjaman kepada nasabah berupa :
1. Lembar kedua surat 2. Pengakuan hutang 3. Kwitansi
4. Slip setoran.
20
Mekanisme Kredit Tanpa Agunan “BRIGUNA
KARYA” pada PT. Bank
Rakyat Indonesia
22
1. Calon debitur datang untuk mengajukan permohonan pengajuan kredit.
Petugas ADK memberikan penjelasan mengenai
ketentuan dan syarat-syarat yang diperlukan untuk mengajukan kredit BRIGuna :
Dilampirkan perjanjian kerjasama antara BRI dengan Instansi atau perusahaan tempat calon debitur
bekerja.
Calon debitur telah menjadi pegawai tetap selama minimal 1 tahun di perusahaan calon debitur
bekerja.
Tidak ada tunggakan kredit pada bank lain dengan dibuktikan melalui SID-BI dan SID-BRI.
Calon debitur memiliki rekening tabungan di BRI.
23
2. Jika nasabah telah memenuhi ketentuan dan syarat tersebut, petugas ADK akan memberikan ke calon debitur formulir-formulir yang diperlukan untuk pengajuan kredit.
3. Setelah semua formulir di isi dan dilampiri syarat-syarat tersebut, maka petugas ADK menerima kelengkapan serta mencatat
permohonan ke dalam register Surat
Keterangan Permohonan Pinjaman
(SKPP) kemudian diserahkan kepada
Account Officer (AO).
24
4. Account Officer (AO) bertugas untuk :
Verifikasi dokumen
Menyusun berkas permohonan
Mencocokkan data antara form dan permohonan dengan data pendukung dengan aslinya
Mengecek melalui SID-BI dan SIDBRI serta
mengecek bahwa debitur tidak masuk Daftar Hitam BI.
Apabila dalam data SID BI terdapat tunggakan dengan kolektibilitas 2-4 (2, atau 3, atau 4) pada bank lain,
maka calon debitur tersebut termasuk dalam kredit bermasalah dan debitur harus melakukan
pembayaran.
25
5. Tunggakan pinjaman bank lain, sedangkan kolektibilitas 5 ada bank lain, maka debitur harus melunasi.
6. Setelah semua cocok AO menginput data nasabah pada Loan Approval
System (LAS) dan membuat putusan kredit (PTK) untuk selanjutnya
diverifikasi Supervisor Administrasi Kredit (Spv ADK) dan diserahkan ke Pimpinan untuk pemutusan kredit dan ditandatangani.
7. Setelah mendapat tanda tangan Pimpinan, diserahkan ke Administrasi Kredit (ADK) untuk verifikasi putusan dan pembuatan berkas-berkas
pencairan.
26
8. Setelah berkas pencairan pinjaman selesai ADK melakukan akad kredit.
Pada saat akad kredit calon debitur harus beserta suami atau istri untuk menandatangani kwitansi dan Surat Pengakuan
Hutang (SPH) diatas materai Rp. 6.000 serta mengetahui jumlah biaya yang ditanggung oleh calon debitur pada slip setoran.
Biaya yang ditanggung oleh calon debitur meliputi biaya provisi, biaya administrasi, biaya asuransi, dan biaya materai.
9. Petugas Administrasi Kredit (ADK) memintakan approval dari Supervisor Administrasi Kredit (Spv ADK) agar pinjaman tersebut aktif.
10. Setelah mendapat tanda tangan Supervisor Administrasi Kredit menyerahkan berkas-berkas (Kwitansi dan Slip-slip setoran) ke Teller untuk pencairan kredit. Selanjutnya
petugas ADK membukukan pinjaman tersebut dalam register realisasi.
27