• Tidak ada hasil yang ditemukan

Yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Dinamika Industri Kecil dan Menengah (IKM) Garam di Kecamatan Wedarijaksa Kabupaten Pati

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Dinamika Industri Kecil dan Menengah (IKM) Garam di Kecamatan Wedarijaksa Kabupaten Pati "

Copied!
43
0
0

Teks penuh

Terima kasih kepada Bapak Sutrisno selaku tim GAKY Bappeda Kabupaten Pati dan para pelaku konsumsi garam kecil menengah di kabupaten Wedarijaksa yang telah memberikan banyak informasi penting untuk penulisan skripsi ini. Tesis yang berjudul “Dinamika Industri Kecil Menengah (IKM) Garam di Kecamatan Wedarijaksa Kabupaten Pati Tahun 1997-2016 mengkaji dinamika industri kecil dan menengah garam di Kecamatan Wedarijaksa dalam pengolahan garam khususnya konsumsi garam beryodium. mengolah garam meja untuk industri kecil dan menengah dalam bentuk briket garam dan garam halus.

Pada tahun 1998, ketika krisis moneter meletus, produsen garam pangan masih dapat mengolah garam pangan dan mudah memperoleh bahan baku di Kecamatan Wedarijaksa. Pemerintah Kabupaten Pati telah mengeluarkan peraturan daerah tentang garam meja beryodium dan pelaksanaan pengolahan garam meja bagi produsen garam di kabupaten Wedarijaksa.

Gambar                                                                                                  Halaman
Gambar Halaman

Latar Belakang dan Permasalahan

Waduk garam di Pati terletak di 4 kecamatan7 yaitu Kecamatan Batangan, Kecamatan Juwana, Kecamatan Wedarijaksa dan Kecamatan Trangkil. Di Kecamatan Wedarijaksa terdapat tambak seluas 505,68 hektar sebagai tempat produksi garam yang terbagi di 3 desa yaitu Desa Tluwuk, Desa Kepoh, dan Desa Tlogoharum. Dengan rendemen garam yang dihasilkan pada tahun 2010 sekitar 1.071,51 ton, hal ini menunjukkan bahwa kecamatan tersebut layak disebut sebagai sentra garam yang berkembang pesat dan dapat menunjang perekonomian di Kecamatan Wedarijaksa, serta garam konsumsi menengah (IKM). , yang dapat mengolah garam dari bahan baku garam (krosok) menjadi garam meja beryodium dalam skala kecil maupun besar.

Produk garam industri yang dihasilkan oleh industri garam di Kecamatan Wedarijaksa dapat didistribusikan ke luar wilayah Kabupaten Pati dan menjangkau pasar di luar Pulau Jawa. Industri Garam Skala Kecil dan Menengah (IKM) menggunakan bahan baku lokal, yaitu garam yang dipanen dari tambak yang ada di seluruh desa di Kecamatan Wedarijaksa kemudian diolah sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) serta menggunakan keterampilan dan keahlian lokal yang mempunyai tenaga kerja. bekerja sebagai buruh IKM garam di kecamatan Wedarijaksa. Berbagai industri kecil dan menengah yang mengolah garam konsumsi di kabupaten Wedarijaksa sudah memiliki merek yang berbeda-beda untuk setiap produk garam industrinya dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) yang ditetapkan pemerintah.

Bagaimana dinamika industri kecil menengah (IKM) garam di Kecamatan Wedarijaksa Kabupaten Pati tahun 1997-2016. Apa saja faktor yang mempengaruhi dinamika industri kecil dan menengah (IKM) garam di Kecamatan Wedarijaksa Kabupaten Pati. Apa yang Dilakukan Produsen Industri Kecil Menengah (UKM) Garam di Kecamatan Wedarijaksa Untuk Meningkatkan Kualitas Garam Olahan di Kecamatan Wedarijaksa Kabupaten Pati 1997-2016.

Bagaimana peran Pemerintah Kabupaten Pati dalam pembinaan dan pengembangan industri kecil menengah (IKM) garam di Kecamatan Wedarijaksa.

Ruang Lingkup

Hal ini diperlukan agar historiografi dapat lebih mendalam mengungkap peristiwa-peristiwa yang dekat dengan lingkungannya. Tesis ini membahas mengenai perkembangan industri kecil dan menengah (IKM) di salah satu Kecamatan di Kabupaten Pati, khususnya di Kecamatan Wedarijaksa. Dipilihnya cakupan lokal di Kecamatan Wedarijaksa karena letak Kecamatan Wedarijaksa sangat strategis di pesisir utara Laut Jawa dan sebagai pusat produksi dan pengolahan garam untuk konsumsi.

Tujuan ilmiah penelitian skripsi ini meliputi penelitian kategori sejarah sosial ekonomi dengan fokus kajian pada sektor industri kecil dan menengah garam (IKM) di kecamatan Wedarijaksa yang erat kaitannya dengan dinamika industri kecil dan menengah. garam dan garam. produsen dalam pengolahan garam secara industri, karena garam merupakan kebutuhan pokok yang dibutuhkan setiap masyarakat khususnya konsumsi garam beryodium. 15 Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pati, “Data Industri Kecil Menengah Garam di Kecamatan Trangkil Tahun 2012” (Dinas Perindustrian dan Perdagangan: Pati, 2012). Hal ini nantinya akan memberikan dampak yang begitu besar terhadap kemajuan sektor industri.

Tujuan Penelitian

Tinjauan Pustaka

Untuk mendukung tata niaga garam yang dapat meningkatkan konsumsi garam dan garam industri, pemerintah telah mengambil beberapa kebijakan terkait tata niaga garam. Garam konsumsi hanya dapat diimpor oleh perusahaan yang telah diakui sebagai Produser Importir (IP) garam konsumsi oleh Dirjen Perdagangan Luar Negeri dan garam industri hanya dapat diimpor oleh perusahaan yang telah diakui sebagai Producer Importir (IP) atau ketentuan sebagai Importir Terdaftar (IT) garam, badan usaha milik negara (BUMN) yang bergerak di bidang garam dan diperbolehkan mengimpor garam (Pasal 2). Tema dalam artikel ini sangat relevan dengan tema yang sedang penulis gali mengenai sistem tata niaga garam garam konsumen dan garam industri, jaringan IKM garam.

Demikian pula kandungan atau kadar garam NaCl yang dibutuhkan pada garam meja dan garam industri sangat penting untuk menghasilkan garam yang berkualitas pada saat diproduksi. Implementasi Kebijakan Mengenai Iodisasi Salinitas pada Industri Garam Skala Kecil di Kecamatan Kaliori Kabupaten Rembang. Standar Nasional Indonesia (SNI) garam meja beryodium hendaknya diterapkan pada industri garam skala kecil dengan tujuan untuk meningkatkan mutu garam meja yang dihasilkan oleh suatu pabrik.

Perdagangan melawan sektor garam nasional.” 18 Skripsi ini membahas tentang Perusahaan Garam Negara (P.N. Garam) yang dahulu bernama Perusahaan Garam dan Soda Negara (P.G.S.N) dan didasarkan pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 138 Tahun 1961 tentang Pendirian Perusahaan Garam Negara. Tesis ini juga menjelaskan GAKY dan Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk diterapkan pada industri garam, khususnya pada industri garam konsumsi. Hal ini membuktikan bahwa industri garam dapat dikembangkan menjadi industri garam kimia sekaligus industri garam konsumen.

Selain itu beliau juga menjelaskan komponen-komponen dalam produksi garam berkualitas pada industri garam khususnya garam meja, salah satunya adalah Standar Nasional Indonesia (SNI).

Kerangka Pemikiran

Kecamatan Wedarijaksa merupakan sentra produksi garam karena terletak di pesisir utara Laut Jawa dan terdapat bendungan penghasil garam, hasil produksi garam tersebut dijadikan bahan baku oleh produsen garam untuk mengolah garam khususnya garam meja beryodium. Dalam pengolahan garam, hanya ada dua jenis garam yang dihasilkan oleh produsen garam, yaitu garam briket atau garam batu bata dan garam halus. Dalam melakukan pengolahan garam pada skala IKM, produsen garam mematuhi Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati Pati.

Dalam peraturan daerah dan peraturan bupati disebutkan bahwa produsen garam harus memperoleh izin usaha industri dengan memenuhi persyaratan yang telah ditentukan yaitu proses pencucian, proses iodisasi, proses pengemasan dan proses pelabelan pengolahan garam meja beryodium agar aman dikonsumsi konsumen. . Garam crosox yang akan dijadikan bahan baku oleh produsen garam kemudian diolah di Industri Kecil Menengah (IKM) untuk dijadikan garam konsumsi. Sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari apa yang ada dalam suatu masyarakat yang saling berhubungan, mengenai hubungan antar manusia, kelompok sosial dan perkembangan masyarakat.25 Dengan pendekatan sosiologi diharapkan mampu memotret perubahan-perubahan yang terjadi pada masyarakat produsen garam Wedarijaksa. daerah. sehubungan dengan pengolahan garam sesuai standar, berlaku dan aman dikonsumsi konsumen.

Selain itu, strategi industri untuk bertahan bagi produsen garam dalam menghadapi pasar dunia yang saat ini menghadapi persaingan yang begitu ketat juga harus diungkap. Industri kecil dan menengah garam (IKM) juga tidak terlepas dari tenaga kerja dalam menjalankan industrinya, produsen garam mempekerjakan tenaga kerja untuk memperlancar berjalannya suatu industri agar berfungsi lebih maksimal khususnya dalam bidang pengolahan garam. Pendekatan ekonomi juga digunakan untuk menganalisis model jaringan pasar yang digunakan produsen garam untuk memasarkan produk olahan garam ke konsumen, salah satunya peran distributor dalam pendistribusian produk.

Dalam memasarkan produk garam, produsen garam memerlukan distributor sebagai perantara antara produsen garam dengan konsumen untuk menjangkau konsumen.

Metode Penelitian

Seperti pentingnya sumber daya manusia dalam operasional industri garam kecil dan menengah, terdapat pula aset dan modal kerja yang bertujuan untuk menganalisis seberapa besar modal yang harus dikeluarkan oleh produsen garam untuk mendirikan atau mengembangkan industri garam.26 Variasi dalam Model kerja dalam suatu industri juga berpengaruh terhadap keberlangsungan pekerja yang bekerja sesuai jam kerja operasional khususnya pada industri garam. Pati, Badan Pusat Statistik Kabupaten Pati, Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah, Biro Penerangan Biro Kompas Jawa Tengah di Semarang, Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah, Perpustakaan Universitas Diponegoro, Perpustakaan Sejarah dan Arsip Universitas Diponegoro. Saat mencari sumber di Biro Penerangan Kompas Jawa Tengah, penulis menemukan sumber primer berupa surat kabar bekas yang membahas mengenai produsen industri garam kecil dan menengah yang mengalami sengketa modal pada tahun 1997 di Kecamatan Wedarijaksa.

Dengan menelusuri sumber yang ada di Badan Pusat Statistik Kabupaten Pati dan Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah, penulis menemukan data terkait Kabupaten Pati yang berada di Kecamatan Wedarijaksa dalam bentuk angka. Dengan menelusuri sumber pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pati, penulis memperoleh data jumlah industri kecil dan menengah garam (IKM) di Kecamatan Wedarijaksa yang masih beroperasi pada tahun 2011 hingga tahun 2016. Peraturan Daerah Kabupaten Pati Nomor 9 Tahun 2008 tentang konsumsi garam beryodium, Peraturan Bupati Pati nomor 37 Tahun 2016 tentang Peraturan.

Penelusuran sumber pada Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Pati memperoleh data terkait Laporan Kerja Tim Gaky Industri Garam Kecil Menengah (SIMI) di Kecamatan Wedarijaksa Tahun 2015. Buku yang diperoleh antara lain buku karya Zamroni Salim dan Ernawati Munahadi bertajuk Info Komoditi Garam yang diterima dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pati. Buku Industri Pergaraman dengan judul Profil Industri Pergaraman di Provinsi Jawa Tengah, diperoleh dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah.

Selain buku-buku tersebut, sumber sekunder juga diperoleh melalui skripsi, jurnal dan artikel terkait industri kecil dan menengah garam di Kecamatan Wedarijaksa yang diperoleh dari berbagai fakultas di lingkungan Universitas Diponegoro seperti Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dan Fakultas Ilmu Pengetahuan Alam. Teknik.

Sistematika Penulisan

Gambar

Gambar                                                                                                  Halaman

Referensi

Dokumen terkait

Penetapan Skala Industri Batik Rumahan Menurut Kriteria Lokal: Studi di Desa Jarum, Kabupaten Klaten | MANAJEMEN IKM: Jurnal Manajemen Pengembangan Industri Kecil

Pra Desain Pabrik Garam Industri dari Air Laut direncanakan mulai beroperasi pada tahun 2023 dengan mengacu pada kebutuhan nasional terhadap Garam Industri