• Tidak ada hasil yang ditemukan

Melvi Ana NIM: 1811240064

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Melvi Ana NIM: 1811240064 "

Copied!
197
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

  • Peran Teman Sebaya
  • Kepribadian

Dari penelitian ini akan diketahui peran teman sebaya dalam pembentukan kepribadian siswa kelas VI SDN 21 Lebong. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi suatu lembaga dalam meningkatkan peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian peserta didik. Teman sebaya atau peer adalah anak-anak atau remaja yang mempunyai umur dan tingkat kematangan yang sama.

Nawar menjelaskan bahwa teman sebaya adalah sekelompok individu yang mempunyai minat dan pengalaman yang sama, saling berinteraksi, mempunyai tujuan, dan berpegang pada aturan yang sama.11. Kelompok sebaya adalah sekelompok orang yang seumuran dan mempunyai status yang sama dengan seseorang. 12 Diwitika, Tinjauan Sosialisasi Teman Sebaya dalam Perkembangan Sosialnya di TK Pertiwi 1 Kantor Gubernur Padang, (Universitas Negeri Padang, 2012).

Selain itu peran teman sebaya adalah sebagai pemberi semangat, dukungan fisik, dukungan ego, perbandingan sosial, dan sebagai pemberi kedekatan dan perhatian. Seiring bertumbuhnya anak, peran lingkungan di luar keluarga dalam kehidupan anak, khususnya teman sebaya, semakin besar.

Kajian Pustaka

Dampak interaksi teman sebaya terhadap perkembangan afektif siswa kelas IV SDN Banyudono 1 Ngariboyo Magetan adalah siswa yang sering mengucapkan kata-kata kotor atau kasar akan ditiru oleh teman dekat. Hasil penelitian terdahulu oleh Yusuf Kurniawan dan Ajat Sudrajat, Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta berjudul. Peran teman sebaya dalam pembentukan karakter siswa Madrasah Tsanawiyah.” 29 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran teman sebaya dalam pembentukan.

Teman sebaya mempunyai berbagai peran penting bagi siswa MT YAPI Paikem, yaitu: Memberikan dukungan kepada siswa, mengajarkan berbagai keterampilan sosial, menjadi agen sosialisasi bagi siswa, dan menjadi teladan atau contoh perilaku bagi siswa lainnya. Teman sebaya mempunyai peran dalam membentuk karakter siswa yang berbeda-beda, yaitu religius, toleran, disiplin, pekerja keras, rasa ingin tahu, ramah, sadar lingkungan, berhati-hati dalam pergaulan, tidak patuh dan agresif. Dalam perilaku konsumen yang dilakukan remaja putri di SMK Wasis Klaten bersama kelompoknya, ternyata peer group mempunyai peranan yang sangat penting.

Perilaku konsumsi remaja dan teman sebayanya tidak jauh dari persoalan fesyen atau fesyen seperti membeli pakaian, kaos oblong, dan sepatu; Mengikuti tren fashion sangatlah diperlukan bagi para remaja karena dapat menunjang penampilan dengan berpenampilan menarik. produk Mereka memilih fashion karena modelnya banyak dan cepat berubah. Fakta yang penulis temukan di lapangan menunjukkan bahwa apa yang disampaikan Hommas memang ada benarnya: ketika remaja melakukan aktivitas perilaku konsumtif bersama teman-temannya, seperti ketika remaja membeli barang yang sama dengan teman sebayanya, remaja merasa percaya diri dan bangga karena bisa berbuat. lakukan hal yang sama dengan teman sebaya dan perasaan tersisih atau rendah diri akan hilang dengan sendirinya. Nilai-nilai keagamaan yang ditanamkan pada diri remaja menjadi acuan dan pengendalian diri yang utama agar tidak terjerumus pada perilaku konsumtif yang ekstrim.

Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan dan Pancasila Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Ponorogo, 2020 dengan judul “Peran Kelompok Sebaya dalam Upaya Membentuk Semangat Mahasiswa di Kabupaten Ponorogo”.31 Menggunakan metode literatur dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang peneliti soroti, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah: Teman sejawat merupakan sumber informasi yang cukup. Banyaknya kasus darurat moral di kalangan pelajar khususnya remaja di Kabupaten Ponorogo membuktikan bahwa pembentukan moral positif dengan memaksimalkan peran teman sebaya sangat diperlukan.

Pendidikan moral adalah tindakan membimbing dan melembagakan nilai-nilai moral, mendidik, mengembangkan, membangun moral dan perilaku seseorang. Dalam penelitian ini peran peer group dalam upaya membangun semangat belajar siswa di Kabupaten Ponorogo antara lain memberikan kesempatan kepada anak untuk mempelajari keterampilan bagaimana berkomunikasi dan bekerja sama satu sama lain, maka peran peer group mempunyai pengaruh yang besar dalam upaya membangun moral siswa di Kabupaten Ponorogo. menentukan apakah siswa berperilaku positif atau negatif. Hal inilah yang mendasari pentingnya peran kelompok teman sebaya dalam upaya pembentukan akhlak peserta didik.

Tabel 2.1  Penelitian Terdahulu  No  Peneliti  Judul
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No Peneliti Judul

Kerangka Berpikir

Menurut Mujiman dalam Nugrum, kerangka berpikir adalah suatu konsep yang memuat hubungan antar variabel; dalam kerangka pemikiran ia menawarkan jawaban sementara. Kerangka konseptual dalam suatu penelitian sebenarnya menentukan kejelasan dan validitas proses penelitian secara keseluruhan. Dengan menguraikan kerangka konseptual, peneliti dapat menjelaskan secara rinci variabel apa saja yang diteliti dan dari teori mana variabel tersebut diturunkan, serta mengapa variabel tersebut diteliti.

Uraian dalam kerangka berpikir tersebut harus dapat menjelaskan dan menekankan secara mendalam asal muasal variabel yang diteliti, sehingga asal muasal variabel yang tercantum dalam rumusan masalah menjadi lebih jelas 32. Jika dilihat dari kerangka di atas maka dapat disimpulkan bahwa Terlihat bahwa anak melalui proses interaksi sosial akan bertemu dengan teman sebaya dimana teman sebaya mempunyai peran antara lain: sebagai fasilitator (memberikan informasi yang memandu perilaku), mediator (memberi nasehat dan membantu memecahkan masalah) dan motivator (memberi dukungan dan dorongan). Apabila peran teman sebaya diperoleh siswa, maka teman sebaya dapat menjadi salah satu faktor dalam pembentukan kepribadian anak.

METODE PENELITIAN

Tempat dan Waktu Penelitian

Dengan demikian penulis memperoleh hasil penelitian tentang peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa kelas VI SD Negeri 21 Lebong. Peran teman sebaya sebagai fasilitator dilakukan atau diterima oleh siswa kelas VI SDN 21 Lebong. Teman sebaya sebagai motivator diterapkan atau diperoleh dengan baik oleh siswa kelas VI SDN 21 Lebong.

Menurut Anda, apakah rekan kerja Anda bisa menjadi contoh yang baik atau buruk dalam membentuk kepribadian Anda? Menurut Anda, apakah rekan kerja Anda bisa menjadi contoh yang baik atau buruk dalam membentuk kepribadian Anda?

Gambar

Tabel 2.1  Penelitian Terdahulu  No  Peneliti  Judul

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini berarti adanya pengaruh antara konformitas teman sebaya terhadap perilaku menyontek, apabila nilai variabel konformitas teman sebaya siswa kelas X1 IPS di SMA N 6 Padang