• Tidak ada hasil yang ditemukan

Memahami, menghayati, dan mengamalkan kewajiban berjilbab bagi muslimah merupakan salah satu tujuan yang hendak dicapai dalam mendakwahkan agama Islam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Memahami, menghayati, dan mengamalkan kewajiban berjilbab bagi muslimah merupakan salah satu tujuan yang hendak dicapai dalam mendakwahkan agama Islam"

Copied!
164
0
0

Teks penuh

Ibu Amira Mawardi, M.Pd.I, Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam yang turut memberikan ilmunya kepada penulis. Setelah dilakukan pemeriksaan dan penelitian secara teliti, skripsi ini dinyatakan memenuhi syarat untuk diserahkan dan dipertahankan di hadapan tim penguji ujian skripsi Fakultas Agama Islam Unismuh Makassar.

ﻴﻤﺎﻌﻟﺍ ﺐﺭ ﷲﺪﻤﺤﻟﺍ ﻥ

ﻦﻴﻟﺴﺮﻣﺍﯜ ﺀﺎﻴﺒﻦﻷﺍ ﻒﺮﺸﺍ ﻰﺎﻋ ﻢﻼﺳﻟﺍﯛ ﺓﻼﺻﻟﺍﯛ ﻥﻴﻌﻤﺠﺍ ﮫﺐﺤﺼﯜ ﮫﻟﺍﻰﺎﻋﯜ

ﻌﺑﺎﻤﺍ

Latar Belakang Masalah

Namun peraturan sekolah juga mencakup hal-hal yang berkaitan dengan ranah afektif, yaitu pengembangan karakter, budi pekerti, dan keimanan yang kuat, agar kelak menjadi pribadi yang bermartabat dan berakhlak mulia. Upaya untuk mewujudkan tujuan pengembangan kepribadian dan karakter siswa di sekolah adalah dengan adanya peraturan yang mengikat dalam peraturan sekolah atau peraturan sekolah.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Penerapan berjilbab

Dalam tafsir al-Quran disebutkan tentang pengertian hijab iaitu sejenis bagu kurung yang luas dan boleh menutup kepala, muka dan dada. Inilah antara yang dimaksudkan dalam al-Quran dengan memerintahkan wanita memakai hijab yang terdapat dalam Qs.

Problematika penerapan berjilbab

Faktanya, perempuan yang tidak berhijab lebih banyak dibandingkan perempuan yang berhijab. Hal ini menjadi bukti bahwa ada sebagian di antara mereka yang tidak memandang perintah berhijab sebagai kewajiban agama.

مِلْسُم ُهاَوَر)

Pengertian Pergaulan

Kata hijab juga disebutkan dalam Al-Qur'an ayat 59 surat Al Ahzab yaitu kata dalam bentuk jamak yaitu. Berbagai ahli dan ulama baik itu ahli bahasa, ulama Al-Qur'an, dan ulama hadis pun turut menyumbangkan pemikirannya dalam menerjemahkan makna hijab. Imam Raghib, seorang leksikografer Al-Qur'an terkenal, mengartikan hijab sebagai pakaian longgar yang terdiri dari baju panjang dan jilbab yang menutupi badan kecuali wajah dan tangan.

Lebih lanjut Al-Qaradawi berpendapat bahwa kewajiban berhijab bagi setiap muslimah didasarkan pada perintah Al-Quran, Surat An-Nur. Berdasarkan uraian di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa hukum berhijab wajib bagi wanita muslimah, berdasarkan pendekatan wahyu yang dapat diterima oleh akal manusia seperti yang telah dijelaskan sebelumnya oleh Yusuf al-Qaradawi, yaitu bahwa hakikat Al- Al-Quran adalah Surat An-Nur (24):31 yang berkaitan dengan hijab merupakan perintah atau kewajiban bagi wanita muslim untuk memakainya. Namun kita dihadapkan pada kenyataan bahwa hijab yang diperintahkan dalam Al-Qur'an dan Sunnah mempunyai aturan, tata cara, batasan dan tujuan yang pada dasarnya tidak menyerupai budaya suatu tempat tertentu.

Jilbab dan busana muslim yang dikenakan harus memenuhi beberapa ketentuan dalam Al-Qur'an dan hadis, yaitu: 1.

Lokasi dan Obyek Penelitian

Ketersediaan data objek penelitian dalam hal ini telah dipastikan, bahwa peraturan pelaksanaan kewajiban berhijab pasti ada di Madrasah ini. Pertimbangkan efektivitas dan efisiensi penelitian dengan objek yang telah ditentukan, lokasi yang mudah dijangkau, dan jarak yang tidak terlalu jauh.

Variabel Penelitian

Defenisi Operasional Variabel

  • Sampel

Penerapan kewajiban berhijab berarti suatu tatanan peraturan yang bersumber dari ajaran Islam sebagai wujud penghormatan, penghormatan dan perlindungan harkat dan martabat perempuan, yang pada umumnya dilakukan di sekolah, di rumah, dan di masyarakat. Kesimpulan dari variabel-variabel di atas adalah problematika pelaksanaan kewajiban berhijab merupakan permasalahan besar bagi umat Islam dan bangsa Indonesia secara keseluruhan. Permasalahan berhijab akan berdampak negatif terhadap perilaku sosial perempuan sehingga berdampak pada tatanan sosial di masyarakat.

Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa perempuan (siswi) di MAN Bontoharu Kabupaten Kepulauan Selayar tahun ajaran 2014-2015 yang terdiri dari 3 kelas dengan jumlah siswa 213 orang dan guru 35 orang. Dalam penelitian ini dipilih tiga kelas secara acak (random class) yang dapat mewakili keseluruhan populasi.

Tabel ke- 1
Tabel ke- 1

Instrumen Penelitian

Instrumen atau instrumen ini biasa disebut observasi, yaitu instrumen penelitian yang digunakan untuk mengamati secara langsung dan sistematis gejala-gejala yang diteliti. Wawancara merupakan suatu proses tanya jawab dalam penelitian yang berlangsung secara lisan dimana dua orang atau lebih bertatap muka langsung mendengarkan suatu informasi atau pernyataan. Alat ini digunakan untuk memperoleh data dengan cara bertemu langsung dengan informan penelitian yang sesuai.

Kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan data dengan cara menyebarkan kuesioner (daftar pertanyaan/pengisian) untuk diisi langsung oleh responden, seperti yang dilakukan dalam penelitian untuk mengumpulkan opini masyarakat. Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa metode angket adalah suatu metode pengumpulan data dengan menggunakan daftar pertanyaan tertulis yang diajukan kepada orang lain yang ingin memperoleh datanya.

Teknik pengumpulan data

Penelitian kepustakaan (Library Research), yaitu pengumpulan data dengan cara membaca literatur yang berkaitan dengan masalah yang akan dibahas. Penelitian lapangan yaitu teknik pengumpulan data dengan cara melakukan penelitian lapangan, menggunakan metode. Saat melakukan wawancara, peneliti mewawancarai guru dan siswa mengenai permasalahan berhijab dan dampaknya terhadap hubungan siswi.

Teknik analisis data

Analisis data adalah proses merinci data secara formal untuk menemukan tema dan hipotesis sesuai dengan yang dikemukakan oleh data yang bertujuan untuk mengorganisasikan data yaitu memilah, mengurutkan, mengelompokkan, mengkode dan mengkategorikan sehingga proses analisis data mencakup sikap peneliti terhadap data tersebut. para responden. Data yang telah dikumpulkan dan diklasifikasikan kemudian dianalisis secara deskriptif kualitatif dan akhirnya diambil kesimpulan sebagai kesimpulan dari proses penelitian ini. Berkaitan dengan hal tersebut, peneliti akan menganalisis implementasi kewajiban berhijab dan dampaknya terhadap interaksi siswi di MAN Bontoharu Kabupaten Kepulauan Selayar.

Metode deduktif merupakan suatu metode pencatatan atau pengelolaan data yang dimulai dari pengertian umum dan hasil analisisnya dapat dipahami sebagai kesimpulan yang khusus. Dalam penelitian ini peneliti akan mendeskripsikan fenomena-fenomena yang terjadi di MAN Bontoharu Kabupaten Kepulauan Selayar dan berkaitan dengan permasalahan berhijab serta dampaknya terhadap pergaulan antar siswi.

Populasi dan Sampel 3. Populasi

  • Sampel

Cara ini digunakan agar data yang diperoleh benar-benar akurat sesuai dengan fakta atau objek penelitian. Setelah data-data yang diperlukan terkumpul, tugas selanjutnya adalah membaca dan menganalisis data (analyze data). Metode deduktif merupakan suatu metode penulisan atau pengelolaan data yang didasarkan pada pemahaman dan hasil secara umum.

Lokasi penelitian ini adalah MAN Bontoharu Kabupaten Kepulauan Selayar yang berada di Kota Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar. Yang menjadi pertimbangan peneliti dalam memutuskan penggunaan MAN Bontoharu Kabupaten Kepulauan Selayar sebagai lokasi penelitian adalah.

Populasi dan Sampel 1. Populasi

Dalam menentukan instrumen dalam penelitian ini dapat dipahami bahwa peneliti ini tergolong kualitatif, oleh karena itu dalam menentukan instrumen atau alat penelitian penulis menyesuaikannya dengan keadaan pembahasan. Tahap persiapan ini merupakan tahap awal melalui suatu kegiatan sebelum penulis terjun ke lapangan untuk mengumpulkan data, yang meliputi kegiatan administratif atau teknis seperti penyusunan skripsi dan pengurusan izin penelitian yang bersangkutan sebagai tahap awal untuk melanjutkan penelitian lebih lanjut. Analisis data ini merupakan pekerjaan penting dalam penelitian karena hanya melalui analisis data peneliti dapat membuat suatu teori atau hipotesis.

Metode induktif merupakan suatu metode pencatatan atau pengelolaan data berdasarkan permasalahan tertentu. Untuk menganalisis data dari angket guna menjawab permasalahan penelitian, digunakan analisis deskriptif kuantitatif dengan rumus persentase yaitu.

Selayang Pandang Madrasah Aliyah Negeri Bontoharu Kabupatan Kepulauan Selayar

Tujuan didirikannya Madrasah Aliyah Negeri Bontoharu Kabupaten Kepulauan Selayar adalah untuk menghasilkan manusia yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT, berbudi luhur, berkepribadian, mandiri, tangguh, cerdas, kreatif, terampil, disiplin, mempunyai etos kerja. , profesional, bertanggung jawab, produktif dan sehat jasmani dan rohani, mempunyai semangat kebangsaan, cinta tanah air, solidaritas sosial dan berorientasi pada masa depan (cerdas rohani, cerdas intelektual dan cerdas emosi). Lihat tabel berikut untuk mengetahui situasi guru di MAN Bontoharu Kabupaten Kepulauan Selayar. Secara administratif Madrasah Aliyah Negeri Bontoharu Kabupaten Kepulauan Selayar dipimpin oleh seorang kepala sekolah dan 4 orang wakil kepala sekolah serta dibantu oleh berbagai staf dengan susunan sebagai berikut.

26 Laboratorium komputer 1 ruang  - Sumber data : Kantor Tata Usaha Madrasah Aliyah Negeri Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun 2014/2015. Berdasarkan data yang penulis peroleh dari kuisioner yang dibagikan kepada 24 responden di MAN Bontoharu Kabupaten Kepulauan Selayar, setelah diperoleh data berdasarkan kuisioner maka penulis akan memaparkan hasilnya dalam bentuk tabel.

Tabel  diatas  menunjukan  bahwa  jumlah  siswa  MAN  Bontoharu  Kabupaten Kepulauan Selayar dalam tahun ajaran 2013/2014 sebanyak 237  orang, dimana dari tahun ke tahun mengalami peningkatan
Tabel diatas menunjukan bahwa jumlah siswa MAN Bontoharu Kabupaten Kepulauan Selayar dalam tahun ajaran 2013/2014 sebanyak 237 orang, dimana dari tahun ke tahun mengalami peningkatan

Analisis Data dan Interpretasi Data

  • Penerapan berjilbab di MAN Bontoharu Kabupaten Kepualauan Selayar
  • Pergaulan siswi di MAN Bontoharu Kabupaten Kepulauan Selayar Setelah penulis meneliti langsung di MAN Bontoharu Kabupaten

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa masih banyak siswi yang setuju sepenuhnya dengan penerapan kewajiban berhijab di MAN Bontoharu Kabupaten Kepulauan Selayar. Peraturan yang diterapkan di MAN Bontoharu Kabupaten Kepulauan Selayar, selain menjadi aturan dan budaya di lingkungan Madrasah, Berbicara mengenai penerapan hijab dan dampaknya terhadap siswi di MAN Bontoharu Kabupaten Kepulauan Selayar dapat dilihat pada tabel di bawah.

Berdasarkan informasi di atas dapat disimpulkan bahwa penerapan hijab dapat mempengaruhi siswi MAN Bontoharu Kabupaten Kepulauan Selayar. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa penerapan hijab dapat mempengaruhi siswa perempuan di MAN Bontoharu Kabupaten Kepulauan Selayar meskipun tidak secara keseluruhan dan mencapai kesempurnaan.

Tabel ke- 6
Tabel ke- 6

KESIMPULAN

Dampak dari kewajiban berhijab terhadap pergaulan siswi adalah, pertama, dapat membentuk generasi muda yang bertakwa dan berakhlak mulia di dalam dan di luar madrasah, dan kedua, karakter madrasah dapat sejalan. dengan kenyataan. pendidikan yang dilaksanakan langsung oleh siswa perempuan, yang ketiga dalam proses pembelajaran guru akan lebih mudah mengawasi dan membina siswa perempuan agar menjadi lebih baik dan sukses. Siswa perempuan di MAN Bontoharu Kabupaten Kepulauan Selayar memiliki pergaulan yang baik dan dapat diarahkan, meskipun ada beberapa siswa perempuan yang tidak bisa bersosialisasi sebagai muslimah, sehingga mereka berhijab di lingkungan setelah berada di luar madrasah. Oleh karena itu, guru perempuan harus terus memperhatikan dan menasihati siswa perempuan agar siswa perempuan benar-benar menginternalisasikan pelaksanaan kewajiban berhijab dimanapun berada.

SARAN-SARAN

  • Petunjuk Wawancara
  • Keterangan Angket
  • Petunjuk pengisian Angket
  • Identitas Siswi

Dari hasil penelitian yang dilakukan mengenai penggunaan hijab dan dampaknya terhadap interaksi siswi di MAN Bontoharu Kabupaten Kepulauan Selayar dapat disimpulkan sebagai berikut. Setelah mengambil kesimpulan, penulis berpendapat sebaiknya dikeluarkan proposal penelitian mengenai kemajuan di MAN Bontoharu Kabupaten Kepulauan Selayar sebagai berikut. Pengelola MAN Bontoharu Kabupaten Kepulauan Selayar, para guru dan seluruh pegawai bertanggung jawab terhadap proses pendidikan di madrasah dan harus selalu memberikan bimbingan dan bimbingan kepada para siswi agar dapat berkembang dan mendidik dirinya secara utuh di lingkungan madrasah.

Kami berharap seluruh guru dan pegawai MAN Bontoharu Kabupaten Kepulauan Selayar dapat mengimplementasikan peraturan ini agar menjadi nilai budaya yang kuat dan dapat diteladani oleh siswi agar pelaksanaannya sejalan dengan visi dan tujuan MAN Bontoharu Kepulauan. Kabupaten Selayar. Menyelesaikan pendidikan di SD Inpres Limbo, lulus tahun 2003, SMP Negeri 1 Pasimarannu lulus tahun 2006, MAN Bontoharu Kabupaten Kepulauan Selayar lulus tahun 2009.

Gambar

Tabel ke- 1
Tabel  diatas  menunjukan  bahwa  jumlah  siswa  MAN  Bontoharu  Kabupaten Kepulauan Selayar dalam tahun ajaran 2013/2014 sebanyak 237  orang, dimana dari tahun ke tahun mengalami peningkatan
Tabel ke-5
Tabel ke- 6
+2

Referensi

Dokumen terkait

The 2nd Conference on Management, Business, Innovation, Education, and Social Science CoMBInES Taichung, Taiwan 3-6 March, 2022 15 DESIGN COMPARISON OF STRUCTURAL ELEMENTS BETWEEN

Contents for EEE, EVE MID Short questions: Electricity, charge, quantization of charge, conservation of charge, electric field, electric flux, gauss’s law, coulomb’s law, electric