• Tidak ada hasil yang ditemukan

Memahami Moral, Etika, dan Hukum - Blog ub

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Memahami Moral, Etika, dan Hukum - Blog ub"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

Implikasi Etis Teknologi Informasi dan Keamanan

Sistem

Implikasi Etis Teknologi Informasi dan Keamanan

Sistem

 Ummi Fitriya 145030100111014

 Riska Andistyani 145030100111031

 Devira Tiafani Abadi 145030100111044

 Alfarisi Difa Utama 145030107111004

 Suryo Dewo R 145030107111007

 Ummi Fitriya 145030100111014

 Riska Andistyani 145030100111031

 Devira Tiafani Abadi 145030100111044

 Alfarisi Difa Utama 145030107111004

 Suryo Dewo R 145030107111007

(2)

Memahami Moral,

Etika, dan Hukum

(3)

Etika ? Etika ?

Etika berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu

“ethikos” yang berarti “timbul dari kebiasaan”. Etika merupakan satu set kepercayaan, standar atau pemikiran yang

mengisi suatu individu, kelompok, atau masyarakat. Etika dan moral sangat diperlukan dalam menggunakan perangkat

teknologi informasi dan komunikasi.

Etika berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu

“ethikos” yang berarti “timbul dari kebiasaan”. Etika merupakan satu set kepercayaan, standar atau pemikiran yang

mengisi suatu individu, kelompok, atau masyarakat. Etika dan moral sangat diperlukan dalam menggunakan perangkat

teknologi informasi dan komunikasi.

(4)

Etika menurut beberapa

ahli?

Etika menurut beberapa

ahli?

K. Bertens, Etika adalah nilai-nilai dan norma-norma

moral, yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam

mengatur tingkah lakunya.

K. Bertens, Etika adalah nilai-nilai dan norma-norma

moral, yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam

mengatur tingkah lakunya.

W. J. S. Poerwadarminto mengatakan etika adalah ilmu pengetahuan tentang

asas-asas akhlak (moral).

W. J. S. Poerwadarminto mengatakan etika adalah ilmu pengetahuan tentang

asas-asas akhlak (moral).

DR. Franz Magnis Suseno

mengemukakan etika adalah ilmu yang mencari orientasi atau

ilmu yang memberikan arah dan pijakan pada

tindakan manusia.

DR. Franz Magnis Suseno

mengemukakan etika adalah ilmu yang mencari orientasi atau

ilmu yang memberikan arah dan pijakan pada

tindakan manusia.

Laudon dan Laudon menjelaskan pengertian etika adalah prinsip- prinsip mengenai kebenaran dan

kekeliruan yang bisa digunakan individu, bertindak sebagai agen- agen moral bebas, untuk membuat

pilihan-pilihan untuk menuntun perilakunya (2000:202).

Laudon dan Laudon menjelaskan pengertian etika adalah prinsip- prinsip mengenai kebenaran dan

kekeliruan yang bisa digunakan individu, bertindak sebagai agen- agen moral bebas, untuk membuat

pilihan-pilihan untuk menuntun perilakunya (2000:202).

(5)

Moral ? Moral ?

Secara etimologis, kata moral berasal dari kata mos dalam bahasa Latin, bentuk jamaknya mores, yang artinya adalah tata-cara atau adat-istiadat.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989:

592), moral diartikan sebagai akhlak, budi pekerti, atau susila. Secara terminologis,

terdapat berbagai rumusan pengertian moral, yang dari segi substantif materiilnya tidak ada perbedaan, akan tetapi bentuk formalnya

berbeda.

Secara etimologis, kata moral berasal dari kata mos dalam bahasa Latin, bentuk jamaknya mores, yang artinya adalah tata-cara atau adat-istiadat.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989:

592), moral diartikan sebagai akhlak, budi pekerti, atau susila. Secara terminologis,

terdapat berbagai rumusan pengertian moral, yang dari segi substantif materiilnya tidak ada perbedaan, akan tetapi bentuk formalnya

berbeda.

(6)
(7)

Van Doorn, sosiolog hukum Belanda seperti

yang dikutip Satjipto Raharjo (2007 : 4) mengutarakan bahwa?

Van Doorn, sosiolog hukum Belanda seperti

yang dikutip Satjipto Raharjo (2007 : 4) mengutarakan bahwa?

Hukum adalah skema yang dibuat untuk menata (perilaku) manusia, tetapi manusia itu sendiri cenderung terjatuh diluar skema yang diperuntukkan baginya. Ini disebabkan faktor pengalaman, pendidikan, tradisi, dan lain-lain yang mempengaruhi dan membentuk perilakunya

Hukum adalah skema yang dibuat untuk

menata (perilaku) manusia, tetapi manusia itu

sendiri cenderung terjatuh diluar skema

yang diperuntukkan baginya. Ini disebabkan

faktor pengalaman, pendidikan, tradisi, dan

lain-lain yang mempengaruhi dan membentuk

perilakunya

(8)

Kebutuhan akan

Budaya Etika dalam Organisasi

Kebutuhan akan

Budaya Etika dalam

Organisasi

(9)

Kebutuhan Budaya Etika dalam Organisasi

Kebutuhan Budaya Etika dalam Organisasi

Menurut Key (1999), konsep budaya organisasi memberi kesan bahwa dalam organisasi, etika adalah menjadi bagiannya. Secara definisi, budaya adalah keyakinankeyakinan yang diyakini bersama oleh anggota organisasi, oleh sebab itu budaya etis dari suatu organisasi merupakan suatu cerminan atas keyakinan terhadap etika dalam organisasi yang diyakini bersama oleh anggota organisasi. Budaya organisasimenetapkan batasan- batasan dan memberikan standar perilaku yang pantas dan sesuai bagi anggota organisasi. Budaya organisasi juga menyediakan mekanisme kontrol yang dapat membimbing dan membentuk sikap dan perilaku anggota suatu organisasi.

Menurut Key (1999), konsep budaya organisasi memberi kesan bahwa dalam organisasi, etika adalah menjadi bagiannya. Secara definisi, budaya adalah keyakinankeyakinan yang diyakini bersama oleh anggota organisasi, oleh sebab itu budaya etis dari suatu organisasi merupakan suatu cerminan atas keyakinan terhadap etika dalam organisasi yang diyakini bersama oleh anggota organisasi. Budaya organisasimenetapkan batasan- batasan dan memberikan standar perilaku yang pantas dan sesuai bagi anggota organisasi. Budaya organisasi juga menyediakan mekanisme kontrol yang dapat membimbing dan membentuk sikap dan perilaku anggota suatu organisasi.

(10)

Tugas dari manajeman tingkat atas adalah untuk meyakinkan

bahwa konsep etikanya merasuk ke seluruh organisasi, dan turun ke jajaran bawah sehingga menyentuh setiap karyawan. Para

eksekutif dapat mencari implementasi ini melalui tiga tingkat di organisasi

Tugas dari manajeman tingkat atas adalah untuk meyakinkan

bahwa konsep etikanya merasuk ke seluruh organisasi, dan turun ke jajaran bawah sehingga menyentuh setiap karyawan. Para

eksekutif dapat mencari implementasi ini melalui tiga tingkat di organisasi

(11)

Alasan di Balik Etika Komputer

Alasan di Balik

Etika Komputer

(12)
(13)

Tren-tren Teknologi yang mengangkat isu-isu etika

Tren-tren Teknologi yang mengangkat isu-isu etika

TREN DAMPAK

Kekuatan komputasi berlipat

ganda tiap 18 bulan Semakin banyak organisasi bergantung pada sistem

komputer untuk menjalankan operasi-operasi yang penting.

Biaya atau ongkos

penyimpanan data menurun secara drastis

Organisasi bisa dengan mudah membangun dan

memelihara database individu secara lebih rinci

Kemajuan-kemajuan analisis

data Perusahaan bisa menganalisis

sejumlah besar data secara cepat dan membuat profil individu terinci

Kemjuan-kemajuan pada

intenet dan teknologi jaringan Semakin mudah menyalin dan mengakses data personil dari satu lokasi ke lokasi lainnya.

(14)

Audit Informasi

Audit Informasi

(15)

Audit adalah Audit adalah

Sistem informasi merupakan suatu proses pengumpulan dan pengevaluasian bukti-bukti yang dilakukan oleh pihak yang independen dan kompeten untuk mengetahui apakah suatu system informasi dan sumber daya terkait, secara memadai telah dapat digunakan untuk melindungi aset, menjaga integritas dan ketersediaan system dan data, menyediakan informasi yang relevan dan handal, mencapai tujuan organisasi dengan efektif, dan menggunakan sumberdaya dengan efisien. Atau dengan kata lain tata kelola teknologi informasi secara menyeluruh.

Sistem informasi merupakan suatu proses pengumpulan dan pengevaluasian bukti-bukti yang dilakukan oleh pihak yang independen dan kompeten untuk mengetahui apakah suatu system informasi dan sumber daya terkait, secara memadai telah dapat digunakan untuk melindungi aset, menjaga integritas dan ketersediaan system dan data, menyediakan informasi yang relevan dan handal, mencapai tujuan organisasi dengan efektif, dan menggunakan sumberdaya dengan efisien. Atau dengan kata lain tata kelola teknologi informasi secara menyeluruh.

(16)
(17)

Faktor-Faktor Audit Sistem Informasi

Faktor-Faktor Audit Sistem Informasi

(18)
(19)

Menerapkan Etika dalam Tekonologi Informasi

Menerapkan Etika dalam

Tekonologi Informasi

(20)

etika TIK dapat disimpulkan sebagai sekumpulan azaz atau nilai yang berkenaan dengan akhlak, tata cara, (adat, sopan santun) nilai mengenai benar dan salah, hak dan kewajiban tentang TIKTujuan teknologi informasi memberikan bantuan kepada manusia untuk menyelesaikan masalah, menghasilkan kreativitas, membuat manusia lebih berkarya jika tanpa menggunakan teknologi informasi dalam aktivitasnya.

etika TIK dapat disimpulkan sebagai sekumpulan azaz atau nilai yang berkenaan dengan akhlak, tata cara, (adat, sopan santun) nilai mengenai benar dan salah, hak dan kewajiban tentang TIKTujuan teknologi informasi memberikan bantuan kepada manusia untuk menyelesaikan masalah, menghasilkan kreativitas, membuat manusia lebih berkarya jika tanpa menggunakan teknologi informasi dalam aktivitasnya.

Prinsip High-tech-high-touch : jangan memiliki ketergantungan kepada teknologi tercanggih tetapi

lebih penting adalah meningkatkan kemampuan aspek “high touch” yaitu “manusia”.

Sesuaikan teknologi informasi kepada manusia : seharusnya teknologi informasi dapat mendukung segala aktivitas manusia bukan sebaliknya manusia

yang harus menyuesuaikan kepada teknologi informasi.

Prinsip High-tech-high-touch : jangan memiliki ketergantungan kepada teknologi tercanggih tetapi

lebih penting adalah meningkatkan kemampuan aspek “high touch” yaitu “manusia”.

Sesuaikan teknologi informasi kepada manusia : seharusnya teknologi informasi dapat mendukung segala aktivitas manusia bukan sebaliknya manusia

yang harus menyuesuaikan kepada teknologi

informasi.

(21)

Aturan

penggunaan TIK di Indonesia

Aturan

penggunaan TIK di

Indonesia

(22)
(23)

Tujuan Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Elektronik

Tujuan Pemanfaatan Teknologi Informasi

dan Elektronik

(24)

Ancaman-Ancaman

Penggunaan Teknologi Informasi

Ancaman-Ancaman

Penggunaan Teknologi

Informasi

(25)
(26)
(27)

Mengapa perlu tentara cyber ? Mengapa

perlu tentara cyber ? Siapa yang

harus membentuk

tentara cyber ? Siapa yang

harus membentuk

tentara

cyber ? Bagaiman

a

kualifikasi tentara cyber?

Bagaiman a

kualifikasi tentara cyber?

Bagaimana cara

merekrut tentara cyber ? Bagaimana

cara merekrut

tentara cyber ?

Apa saja kesiapan

dalam membentuk

tentara cyber?

Apa saja kesiapan

dalam membentuk

tentara cyber?

Bagaimana gelar kekuatan

tentara cyber?

Bagaimana gelar kekuatan

tentara cyber?

Apakah perlu badan

pertahanan cyber?

Apakah perlu badan

pertahanan cyber?

(28)

Upaya Keamanan Sistem Teknologi

Informasi

Upaya Keamanan Sistem Teknologi

Informasi

(29)

Kemanan informasi adalah suatu upaya untuk mengamankan aset informasi yang dimiliki.

Keamanan informasi dengan keamanan teknologi informasi sama sekali berbeda, keamanan

teknologi informasi mengacu pada usaha-usaha menagamankan infrastruktur teknologi informasi dari ganggunan berupa akses terlarang serta

utilisasi jaringan yang tidak diizinkan. Sedangkan keamanan informasi lebih fokus terhadap data dan informasi milik perusahaan.

Kemanan informasi adalah suatu upaya untuk mengamankan aset informasi yang dimiliki.

Keamanan informasi dengan keamanan teknologi informasi sama sekali berbeda, keamanan

teknologi informasi mengacu pada usaha-usaha menagamankan infrastruktur teknologi informasi dari ganggunan berupa akses terlarang serta

utilisasi jaringan yang tidak diizinkan. Sedangkan

keamanan informasi lebih fokus terhadap data

dan informasi milik perusahaan.

(30)
(31)

Kontrol-kontrol Pengendalian untuk keamanan sistem informasi

Kontrol-kontrol Pengendalian untuk

keamanan sistem informasi

Referensi

Dokumen terkait

Filsafat dan Teosofat Akhlak: Kajian Filosofis dan Teosofis tentang Akhlak, Karakter, Nilai, Moral, Etika, Budi Pekerti, Tatakrama, dan Sopan Santun , Bandung: Rizqi

Dilihat dari fungsi dan perannya, dapat dikatakan bahwa Akhlak, Moral dan Etika sama, yaitu menentukan hukum atau nilai dari suatu perbuatan yang dilakukan

Bimbingan akhlak disini lebih difokuskan pada akhlak kepada guru-guru dan akhlak terhadap sesama santriwati yang meliputi: akhlak kepada guru-guru seperti sopan

etika sering disamakan dengan moral .karena etika dan moral sama-sama berdaulat dalam lingkup yang sama , yaitu mengenai apa yang disebut baik ,benar dan apa yang disebut buruk

Moral berasal dari kata latin: mos (bentuk tunggal) atau mores (bentuk jamak) yang berarti adat istiadat, kebiasaan, kelakuan, watak, tabi’at, akhlak, cara hidup..3.

Tata krama pembicaraan berkaitan dengan adat sopan santun, kalimat yang digunakan, bahasa yang baik dan sopan, dan menghindari kata-kaata yang kotor dan menyakitkan

86 gurunya, baik ketika guru sedang sendirian ataupun bersama orang lain”.105 Selain etika yang ketujuh, nilai sopan santun dalam nilai pendidikan karakter menurut K.H Hasyim

Etika pergaulan yaitu sopan santun / tata krama dalam pergaulan yang sesuai dengan situasi dan keadaan serta tidak melanggar norma-norma yang berlaku baik norma agama, kesopanan,