Judul Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat: Membangun Kewirausahaan Cuci Kendaraan Bagi Santri Pondok Pesantren Assa'adah Kelurahan Setu Kecamatan Setu Kota Tangsel. Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga ditulisnya laporan akhir kegiatan Pengabdian Masyarakat Pengembangan Lingkar Kampus “Membangun Kewirausahaan Cuci Kendaraan Bagi Organisasi Siswa Pondok Pesantren Assa'adah Desa Setu Setu Kabupaten Kota Tangsel” dapat disimpulkan dengan baik. Pelatihan ini diselenggarakan melalui Program Pengembangan Lingkar Kampus ITI Program Studi Teknik Mesin Otomotif bekerjasama dengan Pondok Pesantren As-Saadah, Komplek Puri Serpong I Blok D, Kelurahan Setu, Kecamatan Setu, Kota Tangsel.
Jenjang pendidikan yang diselenggarakan oleh Pondok Pesantren Assa'adah adalah Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Ibtidaiyah dan MD Mu'allimin yang menggunakan kurikulum nasional yang dipadukan dengan penguasaan Kitab Kuning dan Tahfiz Al-Qur'an. Berdasarkan data Dinas Perhubungan Kota Tangsel (2018), jumlah kendaraan bermotor roda dua yang ada di Kota Tangsel sebanyak 631 unit. Tujuan dari kegiatan pelatihan ini adalah untuk membangun dan mengembangkan potensi usaha cuci kendaraan bermotor mahasiswa di Kota Tangsel. Lingkungan Assa Pondok Pesantren 'adah.
Sehubungan dengan kondisi PPKM yang masih diterapkan di wilayah kota Tangsel, kegiatan pelatihan dilaksanakan selama satu hari (8 jam) yang terdiri dari teori (15%) dan praktik (85%) yang dilakukan di dalam kelas (teori) Sedangkan praktik produksi sabun/sampo dilaksanakan di Laboratorium Teknik Kimia dan praktik pencucian kendaraan di Laboratorium Otomotif ITI. Para peserta sangat antusias mengikuti pelatihan dari awal hingga akhir, khususnya kegiatan pembuatan sabun/sampo dan cuci kendaraan roda dua.
PENDAHULUAN
Analisis Situasi
Sedangkan menurut BPS Kota Tangsel (2019), jumlah penduduk di wilayah Kecamatan Setu berjumlah 92.890 jiwa, yang terdiri dari 47.421 jiwa laki-laki dan 45.469 jiwa perempuan, seperti terlihat pada Tabel 1.2. Sedangkan jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin tiap kecamatan di wilayah Kecamatan Setu disajikan pada Tabel 1.3. Tabel 1.2 menunjukkan jumlah penduduk terbanyak pada kelompok umur 5-9 tahun sebanyak 8.683 jiwa, disusul kelompok umur 30-34 tahun sebanyak 8.309 jiwa.
Sedangkan jumlah penduduk yang tinggal di Desa Kademangan sebanyak 30.490 jiwa, disusul Desa Setu sebanyak 18.151 jiwa, seperti terlihat pada Tabel 1.3.
Permasalahan Mitra
Saat ini jumlah santri yang bersekolah di Pondok Pesantren Assa'adah sebanyak 164 santri yang terdiri dari santri 88 santri dan santri 76 santri dengan jumlah guru/pendidik sebanyak 40 orang. Selain menyelenggarakan pendidikan formal, Pondok Pesantren Assa'adah juga menyelenggarakan kegiatan keagamaan antara lain Pengajian Kitab Kuning, Majelis Dzikir, Badan Pembinaan Yatim dan Dhu'afa, Lembaga Tahfidz dan Pengembangan Keterampilan (life skill). Saat ini telah dilakukan beberapa kegiatan pengembangan keterampilan kewirausahaan, antara lain budidaya ikan lele, konveksi, dan industri makanan rumah tangga (roti, dll).
Kegiatan pengembangan kewirausahaan dikelola oleh Pondok Pesantren dan para santrinya, dengan tujuan sebagai media pembelajaran kewirausahaan bagi para santri untuk membekali mereka dengan kecakapan hidup setelah lulus dari Pondok Pesantren, selain sebagai sumber daya operasional. untuk pengembangan kewirausahaan. Pesantren untuk mewujudkan pesantren mandiri. Selama ini kegiatan wirausaha yang dikelola pesantren dan santri belum maksimal, bahkan beberapa perusahaan industri pangan rumahan sudah berhenti beroperasi. Hasil evaluasi terhadap kegiatan kewirausahaan pesantren menunjukkan bahwa terdapat beberapa permasalahan yang menghambat berfungsinya secara maksimal, antara lain permasalahan pemasaran produk yang belum dikembangkan, pengelolaan usaha yang dilakukan santri, pengolahan produk pangan. yang belum terstandarisasi. Dan seterusnya.
Melihat kondisi tersebut, melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam program Pengembangan Lingkar Kampus (BLK) Program Studi Mesin Otomotif, Institut Teknologi Indonesia mendukung kegiatan kewirausahaan di bidang pencucian kendaraan dengan memberikan pelatihan kepada mahasiswa dan memberikan bantuan mesin cuci kendaraan serta usaha. pendampingan manajemen yang dilakukan oleh pesantren.
Profil Mitra
SOLUSI DAN TARGET LUARAN
Solusi Permasalahan
Target Luaran
METODE PELAKSANAAN
- Waktu dan Tempat Pelaksanaan
- Bahan dan Alat
- Metode Pelatihan
- Evaluasi Pelaksanaan dan Keberlanjutan
Evaluasi pelaksanaan pelatihan dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana materi pelatihan dapat diserap dan dikuasai oleh peserta. Metode evaluasi dilakukan dengan memberikan pre-test yang dilakukan sebelum materi pelatihan diberikan dan post-test yang dilakukan pada akhir pelatihan. Selain itu juga dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan pelatihan yang meliputi materi pelatihan, narasumber/fasilitator serta sarana dan prasarana pelatihan dengan memberikan kuesioner kepada seluruh peserta pelatihan.
Kelanjutan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan dengan mengunjungi kediaman Islam untuk memberikan bantuan dalam memulai usaha, pengelolaan usaha dan keuangan yang dilakukan oleh kediaman Islam. Oleh karena itu diharapkan hasil dari kegiatan ini dapat ditindaklanjuti dengan memulai usaha cuci mobil melalui Asrama Islam, sehingga dampaknya dapat langsung dinikmati oleh Asrama Islam, memberikan ketrampilan (life skill) baik bagi para santri maupun para santri. pengelolaan usaha pesantren.
PELAKSANAAN KEGIATAN
Pelaksanaan Pelatihan Wirausaha Cuci Kendaraan Bermotor
Suasana praktik pembuatan sabun/sampo dan cuci sepeda motor ditunjukkan pada Gambar 4.5 sampai 4.8. Untuk mendirikan usaha cuci mobil di lingkungan Pondok Pesantren Assa'adah melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat, program Pengembangan Lingkar Kampus (BLK) memberikan hibah peralatan cuci mobil lengkap untuk diserahkan kepada perwakilan Pondok Pesantren Assa'adah seperti pada gambar Gambar 4.9 dan 4.10.
Penilaian dan Evaluasi Pelaksanaan Pelatihan
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat program Bina Lingkar Kampus (BLK) bertema “Membangun Kewirausahaan Cuci Kendaraan Bermotor Bagi Santri Pondok Pesantren Assa'adah Kelurahan Setu Kota Tangerang Selatan” yang diselenggarakan oleh Program Studi Teknik Otomotif dan Teknik Kimia Institut Teknologi Indonesia dapat memberikan pemberdayaan. Para santri dibekali dengan keterampilan bisnis sebagai kegiatan life skill yang berguna ketika mereka lulus/selesai dari pesantren dan kemudian hidup di masyarakat. Selain itu, Pondok Pesantren Assa'adah berkat alokasi peralatan cuci kendaraan yang lengkap, mampu merintis usaha cuci kendaraan bermotor di lingkungan pondok pesantren. Dengan demikian diharapkan dapat menjadi sumber pendapatan untuk menunjang kegiatan operasional pesantren untuk mewujudkan pesantren mandiri. Hasil evaluasi pelaksanaan pelatihan menunjukkan bahwa pengetahuan dan keterampilan peserta meningkat kurang lebih 75% berdasarkan hasil sebelum dan sesudah tes.
Secara keseluruhan pelaksanaan pelatihan berupa materi pelatihan mendapat skor rata-rata 4,4 (skala 1-5), instruktur/fasilitator mendapat skor rata-rata 4,3 (skala 1-5), sarana dan prasarana mendapat skor rata-rata 4,6 (skala 1-5). Kegiatan pengabdian kepada masyarakat program Kampus Bina Lingkar (BLK) yang didanai dari anggaran internal Institut Teknologi Indonesia terbukti memberikan dampak nyata bagi para mitranya sebagai upaya pemberdayaan diri melalui kegiatan ekonomi produktif.
DAFTAR PUSTAKA
PELUANG EKSTRA KURIKULER LIFE
LIFESKILL
EKSTRAKURIKULER
EKTRA KURIKULER
BENEFIT DARI EKSKUL WIRAUSAHA
PROGRAM WIRAUSAHA BISNIS CUCI KENDARAAN
MENGAPA HARUS WIRAUSAHA CUCI KENDARAAN?
PERSIAPAN PEMBUKAAN WIRAUSAHA CUCI KENDARAAN
MODAL YANG DIBUTUHKAN
NERACA KEUANGAN BISNIS CUCI MOBIL
TERIMA KASIH, SEMOGA SUKSES!
Jasa cuci sepeda motor merupakan salah satu peluang usaha yang potensial dengan keuntungan yang tinggi.
PELATIHAN “MEMBANGUN WIRAUSAHA JASA CUCI KENDARAAN BERMOTOR KEPADA PARA SANTRI
PONDOK PESANTREN ASSA’ADAH”
KELURAHAN SETU – TANGERANG SELATAN September 2021
PEMBUATAN SABUN CUCI/
SHAMPO KENDARAAN
SURFAKTAN
SODIUM LAURYL ETHER SULFATE (Texapon)
GLISERIN
EDTA
Ethylene Diamine Tetraacetic Acid
TEXAPON (17,65 gr) + SODIUM SULFAT (6,7 gr) , dicampur dengan mixer (diaduk) terlihat mengental
Setelah tercampur tambahkan AIR (17,5 ml) sedikit demi sedikit
TERIMAKASIH