Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Menurunnya Pengunjung Kawasan Wisata Pantai Barane Kabupaten Majene (Dibimbing oleh Isfa Sastrawati dan Sri Aliah Ekawati). Dalam empat tahun terakhir, intensitas kunjungan ke pantai Barane mengalami penurunan yaitu pada tahun 2018-2021. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi dan permasalahan yang ada di kawasan wisata Pantai Barane dan Pantai Dato serta mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi menurunnya pengunjung Pantai Barane.
Kemudian diharapkan penelitian ini secara praktis dapat memantik ide, inovasi dan konsep untuk pengembangan atau perbaikan kawasan wisata khususnya di pantai Bararana. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Menurunnya Pengunjung Kawasan Wisata Pantai Kabupaten Barane Majene (Dipimpin oleh Isfa Sastrawati dan Sri Aliah Ekawati).
DAFTAR SINGKATAN DAN ARTI SIMBOL
KATA PENGANTAR
UCAPAN TERIMA KASIH
Pembimbing Pendamping (Ibu Sri Aliah Ekawati, S.T., M.T.) yang meluangkan waktu, berbagi ilmu dan menanamkan kepercayaan kepada penulis; Guru Ujian (Mukti Ali, ST., MT., Ph.D) atas saran dan kritik yang membangun terhadap skripsi penulis; Guru Ujian (Dewa Sagita Alfadin Nur, ST., MT) atas kritik dan saran yang membangun dalam skripsi penulis;
Segenap Dosen Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin khususnya Dosen Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota atas ilmu dan pengalaman yang diberikan; Seluruh Staf Administrasi dan Pelayanan PWK Universitas Hasanuddin (Bapak Haerul Muayyar, S.Sos, Pak Faharuddin) atas kesabaran, kebaikan dan bantuannya kepada penulis selama kuliah di Universitas Hasanuddin; Semua pihak yang telah berkontribusi, mendukung dan membantu yang tidak dapat disebutkan namanya satu per satu.
Semoga Allah SWT membalas segala kebaikan dan pertolongan yang diberikan kepada penulis untuk menyiapkan tugasan akhir di peringkat pertama.
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
- Pertanyaan Penelitian
- Tujuan Penelitian
- Manfaat Penelitian
- Ruang Lingkup Penelitian
Oleh karena itu diperlukan penelitian untuk melihat faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi menurunnya pengunjung wisata Pantai Barane, sehingga pengunjung tertarik untuk berkunjung lagi ke Pantai Barane. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran kepada para ahli di jagad industri pariwisata khususnya Pantai Barane dengan segala perhatiannya. Secara spasial lokasi penelitian Pantai Barane dan Pantai Dato terletak di Desa Baurung, Kecamatan Banggae Timur, Kabupaten Majene.
Pada hakekatnya ruang lingkup pembahasan mencakup segala sesuatu yang berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi menurunnya jumlah pengunjung kawasan wisata Pantai Barane, sehingga pengunjung menjadi tertarik kembali ke Pantai Barane. Skripsi ini memuat 6 bab dengan judul “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Menurunnya Pengunjung Kawasan Wisata Pantai Barane Kabupaten Majene”. Jurnal penelitian berjudul “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Menurunnya Pengunjung Di Kawasan Wisata Pantai Barane Kabupaten Majene”.
Poster penelitian yang membahas “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Menurunnya Pengunjung di Kawasan Wisata Pantai Barane Kabupaten Majene”. Abstrak buku berjudul “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Menurunnya Pengunjung Kawasan Wisata Pantai Barane Kabupaten Majene”. Materi presentasi dalam bentuk file Powerpoint dengan judul “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Menurunnya Pengunjung Kawasan Wisata Pantai Barane Kabupaten Majene”.
Di Desa Barane, Kecamatan Banggae Timur, faktor penyebab menurunnya pengunjung kawasan wisata Pantai Barane kembali ramai dan menarik perhatian serta pengakuan masyarakat, akademisi, dan pemerintah.
TINJAUAN PUSTAKA
Industri pariwisata Pantai Barane akan menjadi industri wisata pantai khas Kabupaten Majene dan menjadi sumber pendapatan utama di masa depan.
METODE PENELITIAN
GAMBARAN UMUM
HASIL DAN PEMBAHASAN
PENUTUP
TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan Umum Wisata Pantai
- Pengertian Wisata
- Pengertian Pantai
- Wisata Pantai
- Aspek-Aspek Kawasan Wisata Pantai
- Potensi Wisata
- Komponen Pariwisata 5A
Kegiatan wisata (olahraga pantai dan voli pantai) dimana olah raga dan alam terbuka dijadikan atraksi. c) Wisata budaya. Kegiatan wisata yang menggunakan kegiatan budaya di kawasan pantai sebagai wadah acara budaya sebagai daya tarik wisata (seperti: upacara adat, perkampungan nelayan dengan kehidupan adatnya dan lain sebagainya). d) Wisata belanja. Kegiatan pariwisata (penjualan eceran produk-produk khusus dan cinderamata) dimana kawasan industri ritel digunakan sebagai tempat rekreasi berkunjung dan berbelanja kebutuhan wisata. e) Wisata kuliner.
Kegiatan wisata dimana dapur digunakan sebagai tempat berkunjung untuk tujuan selain memenuhi kebutuhan pangan (daya tarik ciri khas daerah, daya tarik ruang pada kawasan atau daya tarik pengumpulan parsel sembako). f) Wisata edukasi. Kegiatan wisata yang memanfaatkan sumber daya ilmu pengetahuan sebagai lokasi wisata, atau kegiatan wisata yang memanfaatkan kawasan pesisir sebagai tujuan wisata. misalnya: tambak, jenis museum bahari, desa nelayan dengan contoh nelayan sungguhan, taman laut nasional). Wisata bahari merupakan kegiatan wisata yang memanfaatkan air laut sebagai daya tarik dan aktivitas wisata.
Kegiatan wisata yang memanfaatkan lingkungan laut sebagai daya tarik wisata menjadi kegiatan rekreasi dengan tujuan mengunjungi dan menikmati keindahan alam (seperti: wisata observasi bawah air, taman laut nasional). b) Wisata olahraga. Kegiatan wisata yang memanfaatkan lingkungan laut untuk olah raga dan aktivitas luar ruangan (misalnya berenang, memancing, selancar, menyelam, snorkeling, berlayar, jet ski). c) Wisata budaya. Kegiatan wisata yang memanfaatkan kegiatan kebudayaan di wilayah laut sebagai wadah untuk melaksanakan kegiatan kebudayaan sebagai daya tarik wisata (misalnya upacara adat).
Fasilitas wisata merupakan kumpulan daya tarik wisata yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan wisatawan dalam menikmati perjalanannya.
Sarana dan Prasarana
Sunaryo (2013) menjelaskan bahwa pelayanan penunjang lebih pada ketersediaan sarana umum dan fasilitas yang digunakan wisatawan yang turut menunjang terselenggaranya kegiatan wisata seperti bank, ATM, telekomunikasi, rumah sakit dan lain sebagainya. Menurut Sofyan & Noor (2016), aktivitas adalah kegiatan yang dilakukan wisatawan pada saat mengunjungi suatu tempat wisata. Segala aktivitas yang tersedia di suatu destinasi dan yang akan dilakukan konsumen saat mengunjunginya merupakan bagian dari aktivitas (Buhalis, 2000).
Dari pendapat di atas dapat kita simpulkan bahwa kegiatan adalah suatu kegiatan yang dilakukan di suatu daerah tujuan wisata. Akomodasi merupakan salah satu faktor pendukung dalam bidang pariwisata, tersedianya akomodasi sebagai tempat istirahat sejenak tidak hanya dapat memudahkan wisatawan dalam melakukan aktivitasnya, namun juga dapat menarik minat wisatawan untuk mengunjungi tempat wisata seperti: hotel, villa, penginapan, bungalow. Objek wisata ini menghasilkan pendapatan hanya dengan menjual oleh-oleh khas objek tersebut.
Prasarana pariwisata merupakan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang dibutuhkan wisatawan untuk melakukan perjalanan ke daerah tujuan wisata, seperti jalan, listrik, air, telekomunikasi, terminal, jembatan, dan lain-lain. Wisatawan yang berkunjung ke suatu destinasi wisata tentunya ingin menikmati kunjungannya, sehingga pihak catering harus memastikan hal tersebut bagi pengunjung yang tidak membawa bekal. Sekalipun suatu daerah tujuan wisata menawarkan suatu jenis masakan tertentu, namun para wisatawan yang datang selain menikmati tempat wisata tersebut juga menikmati makanan dan minuman khas, pelayanan yang ditawarkan, tarif, tingkat kebersihan, dan lain-lain. dapat meningkatkan nafsu makan dan lokasi negara. untuk makan.
Prasarana pariwisata adalah segala sarana penunjang sarana pariwisata agar fasilitas pariwisata dapat bertahan dan berkembang serta melayani wisatawan yang memenuhi kebutuhan wisatawan dengan kebutuhan yang berbeda-beda.
Sapta Pesona
Penerapan Sapta Pesona digambarkan sebagai syarat yang harus dipenuhi untuk menarik wisatawan datang ke suatu daerah di Indonesia. Untuk meningkatkan indikator pembangunan pariwisata, program Sapta Pesona dituangkan dalam Konsep Sadar Wisata yang terdapat dalam Pedoman Kelompok Sadar Wisata (2012). Safety, yaitu suasana aman yang dirasakan wisatawan pada saat melakukan perjalanan dan rasa aman yang timbul dari tidak adanya campur tangan kriminal dan sikap masyarakat, serta sarana dan prasarana yang terjaga.
Ketertiban, suasana tertib yang dirasakan wisatawan selama berkunjung dan terjaminnya pelayanan dimanapun berada selama berkunjung. Kebersihan, lingkungan yang bersih untuk dinikmati wisatawan serta kebersihan dan sanitasi dimanapun mereka berada selama berkunjung. Kesejukan, lingkungan yang sejuk dan tenang dirasakan wisatawan dimanapun berada ketika berkunjung berkat tanaman dan desain ekologi yang baik.
Keindahan, keindahan ruang yang dinikmati wisatawan baik melalui tenaga manusia maupun letak sarana dan prasarana, sarana umum dan kondisi alam. Keramahan, lingkungan yang dirasakan wisatawan berupa keramahan masyarakat memberikan kesan bahwa wisatawan dapat diterima di masyarakat, terutama yang peduli terhadap kepentingan wisatawan. Kenangan, wisatawan mendapatkan kenangan yang indah dan mendalam terhadap tempat yang dikunjunginya, serta akomodasi yang bersih dan nyaman dengan pelayanan yang ramah, pertunjukan budaya yang berkualitas, cita rasa masakan lokal dan tersedianya oleh-oleh daerah yang mudah dibeli.
Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Kunjungan Wisatawan
Di Pantai Barane wisata alamnya kalah menarik dibandingkan di Pantai Dato, keasrian dan keindahan alam Pantai Dato sangat indah dan masih terjaga keindahannya. Tingkat gangguan/kerentanan pada suatu objek wisata alam mempengaruhi ketenangan dan kenyamanan wisatawan, sedangkan pada objek wisata alam faktor keamanan ini juga mempengaruhi keputusan wisatawan apakah objek wisata alam tersebut layak untuk dikunjungi atau tidak. Keamanan di Pantai Barane khususnya pengaman helm bagi pengendara sepeda motor kurang aman karena tidak ada satpam atau juru parkir, berbeda dengan di Pantai Dato terdapat juru parkir yang dapat memantau helm kita.
Promosi merupakan suatu alat komunikasi yang menjelaskan dan mempersuasi calon konsumen suatu barang dan jasa guna menarik, mengedukasi, mengingatkan dan membujuk calon konsumen.
Penelitian Terdahulu
Jurnal “Evaluasi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penurunan Jumlah Pengunjung di Objek Wisata Bahari (WBL) Lamongan di Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan” oleh Emmy Silviana (2012). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penurunan jumlah pengunjung objek Wisata Bahari Lamongan (WBL) di Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan melalui kondisi sarana dan prasarana, aksesibilitas, dan opini wisatawan mengenai estetika, kenyamanan, keamanan, kebersihan, keramahan, oleh-oleh (cinderamata) dan atraksi menggunakan metode deskriptif kuantitatif dan teknik pengambilan sampel menggunakan random sampling. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor penyebab penurunan jumlah wisatawan ke objek wisata Tirtayasan Kecamatan Teluk Betung Timur Kota Bandar Lampung dengan menggunakan metode deskriptif.
Tesis “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penurunan Jumlah Pengunjung di Objek Wisata Air Bojongsari (Owabong)” oleh Fadlan Gilang Nugroho (2016). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penurunan jumlah pengunjung di objek wisata Air Bojongsari (Owabong), berdasarkan karakteristik responden yang terdiri dari jenis kelamin, umur, pekerjaan dan pendidikan, yang terbaru menggunakan deskriptif kuantitatif. metode. Jurnal “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penurunan Intensitas Kunjungan Wisatawan di Objek Wisata Candidasa Kabupaten Karangasem Bali”.
Hasil penelitian mengungkapkan muncul 8 (delapan) faktor yang mempengaruhi menurunnya intensitas perjalanan wisatawan ke destinasi wisata. Variabel Penelitian Hasil Penelitian Penelitian 1. 2012) “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Menurunnya Jumlah Wisatawan Di Waduk Gondang Kabupaten Lamongan.” Emmy Silviana (2012) “Evaluasi Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penurunan Jumlah Pengunjung Properti Wisata Bahari Lamongan (WBL) di Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan.
Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penurunan jumlah pengunjung properti Wisata Bahari Lamongan (WBL) di Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan melalui kondisi sarana dan prasarana, aksesibilitas dan pendapat wisatawan tentang estetika, kenyamanan, keamanan dan kebersihan.
Kesimpulan Tinjauan Pustaka
Kerangka Konsep Penelitian